• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Memperlakukan Al-Qur'an dalam Karya Terjemahan KH. Abd. Hamid dan KH. Abd. Majid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Etika Memperlakukan Al-Qur'an dalam Karya Terjemahan KH. Abd. Hamid dan KH. Abd. Majid"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Namun pahamilah nasi dengan pengertian anda yaitu PADI Percayalah pada diri sendiri karena ini adalah modal utama. untuk mencapai tujuan Anda. Tidak ada kebahagiaan kecuali ilmu yang bermanfaat dan rasa takut kepada Allah, karena itulah yang membahagiakan manusia. Transliterasi kata Arab yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini diatur dengan surat keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 22 Januari 1988 nomor: 158/1987 dan 0543b/U / 1987.

Semua tā' marbūṭah ditulis dengan huruf h, baik di akhir kata tunggal maupun di tengah kata majemuk (kata yang diikuti kata sandang "al"). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti doa, zakat, dan sebagainya, kecuali jika diinginkan kata aslinya.

KATA PENGANTAR

هَّللا

Latar Belakang

Sebagaimana dibahas dalam literatur, bagi umat Islam Al-Qur'an merupakan kumpulan firman Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai kitab suci keagamaan, Al-Qur’an merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk menunjang penghayatan iman, amal dan komunikasi dengan Tuhan. Sunardi, Membaca Al-Qur'an bersama Mohammed Arkoun dalam Johan Henrik Meuleman (ed), Membaca Al-Qur'an bersama Mohammed Arkoun (Yogyakarta: Lkis, 2012), hal.

Quraish Shihab, Visi Al-Qur'an, Ulasan Maudhu'i Pelbagai Isu Ummah (Bandung: Mizan, 1996), hlm. Jika anda tidak memahami teks al-Quran, anda melayan al-Quran dengan tujuan yang baik. Tambahan pula, Farid Esack membahagikan corak masyarakat Islam dalam menangani al-Quran kepada tiga bahagian dengan membandingkannya dengan kekasih.

Dalam hal ini, pembaca menggunakan bagian-bagian tertentu dari Al-Qur’an untuk mendukung pemikiran atau kondisi pada waktu tertentu. Manusia mula-mula menghadapi suatu masalah kemudian mencari bagian-bagian Al-Qur'an untuk memberikan perkiraan. 10 Ahmad Rafiq, “Pembacaan Atom Al-Qur’an: Antara Penyimpangan dan Fungsi”, Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur’an dan Hadits, vol.

11 Ahmad Rafiq, “Bacaan Atomistik Al-Qur’an: Antara Penyimpangan dan Fungsi”, Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur’an dan Hadits, hal. Kedua, mereka yang memandang Al-Qur’an secara keseluruhan, baik tulisannya maupun bentuk mushafnya. 13 Ahmad Rafiq, “Pembacaan Al-Qur’an Secara Atomistik Antara Penyimpangan dan Fungsi”, Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadits.

Perbedaan tersebut antara lain, pertama, membaca Al-Quran dengan meletakkan Al-Quran di bawahnya (posisinya lebih rendah dari lutut). Pembahasan ini juga terdapat dalam kitab Tarjuman, bahwa siapapun yang membaca atau memposting Al-Quran harus memiliki tinggi badan di atas lutut. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa penelitian mengenai etika menyikapi Al-Qur’an dalam kitab Tarjuman merupakan suatu hal yang menarik dan layak untuk diteliti.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tinjauan Pustaka

Karya ini membincangkan cara-cara seorang muslim apabila dia pergi membaca al-Quran, untuk mendapatkan syafaat di hari kiamat. 20 Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Memba Al-Qur‟an (Bandung: Penerbit Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2012), hlm. Pembahsan itu meliputi keutamaan belajar dan membaca Al-Quran, keutamaan Qari-Qariah dan Hafidz-Hafidzah, menghormati mereka, kewajiban menjaga hafalan.

Selain itu, beliau membahas tentang bahaya penyalahgunaan Al-Qur'an, serta larangan menggunakan Al-Qur'an sebagai alat pelayanan makanan (mendapatkan keuntungan materi). Buku ini tentang bagaimana para sahabat Nabi berkomunikasi dengan Al-Qur'an, baik siang maupun malam. Pembahasannya meliputi pemanfaatan dan perilaku para sahabat Nabi mengenai Al-Qur'an, termasuk Al-Qur'an sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka menghafal dan mengamalkan al-Quran, dan sebahagian daripada mereka khatam setiap hari Jumaat. Selain bentuk buku, terdapat perbincangan tentang etika liputan al-Quran dalam bentuk jurnal atau disertasi. An Atomistic Reading of the Qur'an: Between Distortion and Function" ditulis oleh Ahmad Rafiq.

Dalam tesis ini tertumpu kepada penelitian tentang adab-adab Al-Quran di Pesantren Yanbi'ul "Ulum Warrahmah Kudus". 23 Ahmad Khalil Jum'ah, Al-Quran dalam Pandangan Sahabat Nabi (Jakarta: Gema Insasni Press, 1999), hlm Dalam tesis ini, Jaka Ahmadi memfokuskan perbincangan tentang cara membaca al-Quran. an menurut Al-Falimbani dalam karyanya.

Etika Interaksi dengan Al-Qur'an (Studi Banding Pemikiran Imam Nawawȋ Al-Damasqȋ dan Yûsuf al-Qaradâwȋ)" skripsi yang disusun oleh Ali Imron. Skripsi ini membahas tentang etika interaksi dengan Al-Qur'an, membandingkan dua tokoh, yaitu Imam Nawawi dan Yusuf Qaradawi Namun belum ditemukan satupun karya yang membahas tentang etika memperlakukan Al-Qur'an dalam kitab Tarjuman karya KH.

Metode dan Pendekatan

Sementara itu, tidak ada satupun karya yang membahas tentang kitab Tarjuman, sejauh yang penulis teliti, baik secara umum maupun khusus. Karena kitab tersebut hanya dikenal di kalangan santri dan alumni Pondok Pesantren Banyuanyar, maka kitab tersebut belum banyak dikenal. Tentu saja dari literatur-literatur tersebut di atas banyak sekali karya-karya yang mengkaji tentang etika memperlakukan Al-Qur'an.

Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan karena kitab tersebut merupakan salah satu karya ulama lokal yang cukup berpengaruh di masyarakat Pamekasan Madura. Sumber data dalam penelitian ini berdasarkan data kepustakaan, yaitu penelitian yang menggunakan sumber referensi perpustakaan untuk memperoleh data penelitian yang berkaitan dengan pokok bahasan,28 baik melalui data primer maupun sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu sumber data primer dan data sekunder.

Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber yang mendukung data primer yang berkaitan dengan pembahasan, seperti Al-Tibyân Fȋ Adâ Hamalat Al-Qur'an karya Imam Nawawi, Ihya 'Ulum al-dȋn karya Imam Al-Ghazali, Cara berinteraksi dengan Al-Quran karya Yusuf Al-Qaradawi, dan Dinamika Manajemen Pondok Pesantren; Dari Tradisional ke Modern oleh Zainudin Syarif, serta sumber lain yang relevan dengan kajian penelitian. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif.29 yaitu dengan menyajikan uraian tentang etika pengobatan Al-Quran dalam kitab Tarjuman, kemudian memberikan analisis. Sementara itu, penulis akan menghubungkannya dengan pembahasan lain terkait etika memperlakukan Al-Qur'an dalam kitab Tarjuman, seperti pembahasan tentang bersuci (Taharah).

Selanjutnya penulis akan mencoba mengaitkan etika perlakuan terhadap Al-Qur'an dalam kitab Tarjuman dengan fenomena posisi penempatan mushaf Al-Qur'an, baik pada saat dibaca maupun disimpan. Pendekatan ini akan penulis gunakan untuk mengungkap hubungan mengenai etika pengobatan terhadap Al-Qur'an dalam kitab Tarjuman karya KH. Hamid dengan teks atau karya sebelumnya yang mempunyai pembahasan yang sama dengan tema dalam penelitian ini.

Sistematika Pembahasan

Bab kedua mengandungi gambaran umum tentang al-Quran dan etika menanganinya, seperti kemuliaan al-Quran, kepentingan bacaan, kromatik dan pengagungan. Dalam pembahasan ini bermula penjelasan Al-Qur'an, kepentingan membaca dan mempelajari Al-Qur'an dengan kitab. Kemudian teruskan menganalisis perbezaan dalam memegang atau meletakkan Al-Quran dalam bacaan dan hafalan.

Bab kelima, bagian ini merupakan bagian terakhir, bab ini berisi kesimpulan dari hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Selain itu, bagian ini berisi saran bagi penulis yang ingin terus menulis lebih lanjut.

Kesimpulan

Kedua, analisis etika perlakuan terhadap Al-Quran dalam kitab Tarjuman, bila digunakan untuk melihat fenomena perbedaan posisi Al-Quran ketika membacanya. Seperti membaca Al-Quran yang diposting di bawah ini, menurut penulis hal tersebut tidak perlu dilakukan karena berujung pada kurangnya rasa hormat terhadap Al-Quran. Karena Al-Qur'an merupakan kitab petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.

Saran-saran

Adab Bacaan Al-Qur'an Menurut Syekh Abd Al-Șamad Al-Falimbani dalam Kitab Siyâ Al-Sâlikȋn Ilâ „Ibadet Al-Rab Al-“Alamin”. Sejarah Teks Al-Qur'an: Dari Relevansi Hingga Kompilasi Jakarta: Gema Insani Press, 2005 E-book. Imron, Ali “Etika Berinteraksi dengan Al-Qur’an: Kajian Banding Pemikiran Imam Navewi al-Damasqi dan Yusuf al-Karadawi” Skripsi oleh Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006.

The Amazing Quran :: Bacaan pilihan dalam tafsir klasik hingga modern dari trans Katolik. Kusmana dan Syamsuri, Pengantar Kajian Al-Qur'an, Tema Pokok, Sejarah dan Wacana Kajian Jakarta: PT. Adab terhadap Al-Quran (Kajian Penerimaan Budaya Al-Quran di Pondok Pesantren Yanabi’ul ‘Ulum Warrahmah Kudus)” Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Al-Mahalli As-Syekh, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad dan Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakar As-Suyuti, Tafsȋr Al-Qur'an Al-'Adzim li Imâmamain Al-Jalalain Surabaya: Maktabah Dâr Al-Jawâhir, tidak ada tahun terbitnya. Bacaan Atomistik Al-Qur'an: Antara Penyimpangan dan Fungsi", Jurnal Kajian Ilmu Al-Qur'an dan Hadits, vol. Membaca Al-Qur'an bersama Mohammed Arkoun dalam Johan Henrik Meuleman (ed.), Membaca Al-Qur'an bersama Muhammad Arkoun Yogyakarta : Lkis, 2012.

Mengapa kita harus menghormati Al-Quran!" di http://dkmmusabbihin.blogspot.co.id/2015/07/mengapa-kita-besar-.

Formal

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Minat akan membawa siswa menjadi mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang tepat. Minat siswa dalam membaca Al-Qur‟an

\ Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al- Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an

Kemudian kitab al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an kitab ini membahas makna lafaz-lafaz yang terdapat dalam al-Qur‟an karya al-Raghib alAsfahani sebagai rujukan utama dalam

Keutamaan ini, tidak diragukan lagi merupakan keutamaan yang besar bagi penuntut ilmu, di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendo'akannya dengan kemuliaan dan

Al-Qur`an juga menekankan perhatian kita kepada kenyataan bahwa orang-orang beriman harus memiliki sikap berjalan yang tidak berlebih-lebihan atau mengada-ada,

Penelitian ini berjudul “ Makna Khalīfah Dalam Al-Qur`an: Tinjauan Semantik Al- Qur`an Toshihiko Izutsu” , ini merupakan sebuah kajian yang meneliti pemaknaan kata

Namun ia tidak membahas tentang penghafalan ayat-ayat Al-Qur`an melalui taghanni dan ia tidak membahas mengenai faktor guru, faktor metode, serta faktor orang tua sebagai faktor

Berdoa dengan membaca ayat al-Qur`an pada prosesi Batagak rumah adalah suatu kebaikan, karena masyarakat meyakini bahwa dengan membaca ayat al-Qur`an itu dapat menambah keimanan dan