• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP REMAJA PUTRI

N/A
N/A
salsabila lintang pranandia

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP REMAJA PUTRI "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERNIKAHAN USIA DINI TERHADAP REMAJA PUTRI

1. Tujuan Study

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini terhadap remaja putri di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016.

2. Metode

Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kasus kontrol (Case Control). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara pada bulan JanuariAgustus Tahun 2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara pada responden melalui kuesioner.

Teknik analisa statistik yang digunakan adalah uji statistik univariat , bivariat (uji chi-square) dan multivariate (uji regresi logistic).sampel kasus berjumlah 45 orang, sampel control berjumlah 90 orang

3. Exposure (faktor resiko)

a. Pengetahuankurang : ada hubungan, OR 6,19 1 b. Pendidikan rendah : ada hubungan, OR 5,78

c. Pekerjaan (tidak bekerja) : ada hubungan, OR 4,20 d. Status ekonomi rendah : ada hubungan, OR 3,28 e. Peran orang tua : tidak ada hubungan

f. Percaya budaya : ada hubungan OR 3,93

g. Pergaulan bebas : ada hubungan OR 3,75

h. Media massa : ada hubungan OR 2,25

4. Outcome (faktor terjadi) Pernikahan dini

5. Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang menikah pada usia dini di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tahun 2015 yang berjumlah 83 orang. Sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu sampel kasus dan kontrol dengan perbandingan (1:2):

a. Sampel Kasus : Sampel diambil dari seluruh remaja putri yang menikah dini pada bulan JanuariDesember Tahun 2015 di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berjumlah 45 orang.

b. Sampel Kontrol: Sampel diambil dari seluruh remaja putri yang belum menikah pada bulan Januari - Desember Tahun 2015 di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berjumlah 90 orang.

6. Confounding (variabel perancu)

(2)

Tidak ada variabel perancu 7. Result

Hasil analisis bivariat diperoleh variabel pengetahuan (p=0,0005), pendidikan (p=0,0005), pekerjaan (p=0,0005), status ekonomi (p=0,003), peran orangtua (p=0,270), budaya (p=0,001), pergaulan bebas (p=0,001) dan media massa (p=0,045), sedangkan analisis multivariat menunjukkan pengetahuan memiliki nilai p=0,001; OR= 5,082 (95% CI; 1,881-13,732)

1) Pengetahuankurang : signifikan, OR 5,08

2) Pendidikan rendah : ada hubungan, OR 4,29 3) Status ekonomi rendah : ada hubungan, OR 4,17 4) Pekerjaan (tidak bekerja) : ada hubungan, OR 3,29

5) Pergaulan bebas : ada hubungan OR 3,25

6) Media massa : ada hubungan OR 3,19

7) Percaya budaya : tidak ada hubungan 8. Recommendation

a. Diharapkan bagi agar remaja putri dapat mengisi waktu luangnya dengan melakukan kegiatan yang positif seperti mengikuti kursus atau les sehingga nantinya remaja putri memiliki keterampilan yang dapat dijadikan sebagai pekerjaan, dengan demikian remaja putri tidak bosan berada di rumah serta dapat membantu perekonomian keluarga dan pada akhirnya dapat membuat remaja putri menunda usia pernikahannya.

b. Diharapkan kepada orang tua agar dapat memantau pergaulan anaknya dengan lawan jenis serta dapat memantau dan mendampingi anaknya dalam penggunaan hand phone sebagai akses ke media sosial agar anak tidak terpapar dengan gambar, video serta situs-situs porno yang dapat meyebabkan terjadinya seks bebas yang berujung pada pernikahan dini.

c. Diharapkan kepada pemerintah Kecamatan Na IX-X agar dapat menjalin kerjasama dengan BKKBN untuk memberikan informasi beserta edukasi kepada remaja dan orang tua tentang dampak pernikahan usia dini sehingga pengetahuan mereka semakin bertambah dan pada akhirnya kejadian pernikahan dini dapat diturunkan.

d. Diharapkan kepada pemerintah Kecamatan Na IX-X agar bekerjasama dengan tokoh agama untuk membekali masyarakat dengan nilai-nilai agama khususnya para remaja sehingga muncul kesadaran dari setiap orang bahwa pergaulan bebas adalah perbuatan yang dilarang oleh agama dan pada akhirnya kontrol sosial di masyarakat pun menjadi semakin baik.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan makan pada remaja putri di model agency Tasikmalaya. Tujuan khusus dari

Hal ini dikarenakan sebagian besar remaja putri memiliki skor pengetahuan gizi yang sedang dan diduga pengetahun gizi yang dimiliki oleh remaja putri kurang diterapkan dalam

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kategori percaya terhadap kebudayaan di lingkungan sekitar tentang pernikahan usia muda pada kelompok kasus terjadi pada sebagian

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan nilai p=0,008 (<0,05).. Remaja putri di SMA

Kebiasaan sarapan pagi dalam penelitian ini di MTsN 02 Kota Bengkulu ditemukan bahwa sebagian besar remaja putri dengan kebiasaan sarapan tidak baik mengalami anemia

Hubungan Sikap Orangtua dengan Persepsi Pelajar Putri Tantang Kespro Hasil penelitian mengenai sikap orangtua yang memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi yang

Terdapat hubungan sumber informasi dengan kecemasan remaja putri saat mengalami menarche (p=0,006) di SMP Jaya Krama Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.. Disimpulkan

Selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 10 remaja putri dengan hasil 7 (70%) remaja putri tidak mengerti tentang dampak pernikahan dini dan 3 (30%) remaja putri