Tugas Individu ke-4 Nama : Fara Dila NPM : 2331060120
MK/Topik : Sosiologi dan Antropologi sebagai Ilmu Dosen Pengampu : Reni Ferlitasari, M.Si
A. Perkembangan Sosiologi dan Antropologi
Sosiologi berkembang melalui perjalanan panjang selama berabad-abad yang dibagi menjadi periode abad pencerahan, abad revolusi, perubahan besar masyarakat, kelahiran sosiologi hingga munculnya sosiologi modern. Kelahiran sosiologi dilatar belakangi oleh situasi masyarakat eropa pasca revolusi industri di Inggris, revolusi social di Inggris dan revolusi Perancis. Dimana kondisi masyarakat Eropa mengalami perubahan besar ke dalam kondisi yang positif maupun negatif. Kondisi negatif masyarakat Eropa pada masa itu seperti meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas dan munculnya masyarakat anarki telah mendorong beberapa ilmuwan Eropa untuk mengkaji kondisi masyarakat yang demikian secara ilmiah. Auguste Comte ilmuwan Perancis yang pertama kali memperkenalkan istilah sosiologi dalam bukunya Cours de Philosophie Positive, sebagai pendekatan khusus untuk mempelajari masyarakat secara ilmiah, sehingga ia digelari “Bapak Sosiologi”. Sejak itu lahir ilmuwan-ilmuwan yang mengupas tentang sosiologi seperti Herbert Spencer, Karl Max, Emille Durkheim, Max Weber. Perkembangan pesat sosiologi modern terjadi di Amerika Serikat, karena pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi dengan kondisi social masyarakat dunia yang penuh gejolak, sehingga perlu dicari pendekatan baru. Pendekatan sosiologi modern ini cenderung mikro (empiris).
Perkembangan sosiologi dan antropologi adalah proses evolusi dan transformasi disiplin ilmu ini dari masa ke masa, termasuk perkembangan teori, metode penelitian, dan fokus studi. Sosiologi dan antropologi adalah dua disiplin ilmu sosial yang
berkembang seiring waktu. Berikut adalah beberapa informasi mengenai perkembangan sosiologi dan antropologi dari beberapa sumber:
Perkembangan Sosiologi:
- Perkembangan sosiologi yang makin mantap terjadi pada tahun 1895 ketika Emile Dulkheim, seorang ilmuwan Prancis, menerbitkan bukunya yang berjudul "Rules of Sociological Method".
- Beberapa cabang sosiologi yang berkembang antara lain sosiologi terapan, prilaku kelompok, sosiologi budaya, prilaku menyimpang, sosiologi industry, sosiologi kesehatan, metodologi dan statistik, hukum dan masyarakat atau sosiologi hukum, sosiologi politik, sosiologi militer, perubahan sosiologi, sosiologi pendidikan, sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi agama, dan lain-lain.
- Di Indonesia, perkembangan sosiologi terbagi menjadi dua metode, yaitu perkembangan sosiologi sebelum perang dunia II dan setelah proklamasi.
Perkembangan Antropologi:
- Disiplin antropologi merupakan produk peradaban Barat yang relatif baru.
- Lembaga Societe Etnologuque didirikan di Paris pada tahun 1839 oleh cendikiawan M. Edwards, tetapi lambat laun lembaga ini terdesak oleh istilah sociologique atau sosiologi.
- Antropologi menjadi sebuah subjek akademis yang berdiri sendiri pada abad ke-19.
- Antropologi menekankan pada budaya, karakteristik fisik, dan sosialnya, sedangkan sosiologi berfokus pada masyarakat, asal-usul, dan perkembangannya.
Kesamaan Sosiologi dan Antropologi:
- Keduanya tergolong dalam rumpun ilmu sosial.
- Keduanya memiliki kesamaan dalam hal teori, metode, dan pendekatan ilmiah.
- Keduanya berusaha memahami perilaku manusia.
Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi dan antropologi adalah dua disiplin ilmu sosial yang berbeda, meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan.
Perkembangan sosiologi dan antropologi melalui tahapan yang panjang dan memiliki banyak cabang yang berkembang. Di Indonesia, perkembangan sosiologi terbagi menjadi dua metode, yaitu sebelum perang dunia II dan setelah proklamasi.
B.
Sosiologi Sebagai ilmuIstilah sosial memiliki arti yang tidak sama dengan istilah sosialisme atau istilah yang melekat pada Departemen Sosial. Dalam ilmu sosial istilah sosial merujuk pada objek kajian ilmu itu sendiri, yaitu masyarakat sedangkan sosialisme merujuk pada ideologi suatu bangsa yang terkait dengan persoalan-persoalan metode memakmurkan bangsa. Adapun istilah sosial pada kata Departemen Sosial merujuk pada suatu kegiatan yang berkaitan dengan persoalan-persoalan kemanusiaan seperti kesejahteraan, tunawisma, tunasusila, dan tunakarya yang intinya merupakan rujukan suatu pekerjaan.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia.
Ini melibatkan analisis tentang bagaimana individu berinteraksi, membentuk struktur sosial, dan mempengaruhi satu sama lain dalam berbagai konteks sosial. Disiplin ini berfokus pada studi tentang norma, nilai, institusi, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, konflik, perubahan sosial, dan aspek-aspek lain dari kehidupan sosial.
Tujuan sosiologi adalah untuk memahami pola-pola sosial, proses sosial, dan bagaimana masyarakat membentuk dan mempengaruhi individu. Ilmu ini juga berusaha untuk memberikan wawasan tentang penyebab dan akibat fenomena sosial serta memberikan landasan untuk perancangan kebijakan sosial yang lebih baik.
Para sosiolog melakukan penelitian empiris, menggunakan metodologi seperti survei, eksperimen, analisis data, dan observasi lapangan untuk mengumpulkan data yang dapat membantu memahami struktur sosial dan dinamika masyarakat. Selain itu, teori-teori sosiologi digunakan untuk memberikan kerangka konseptual dalam memahami fenomena sosial yang kompleks. Perkembangan keduanya mencerminkan
perubahan sosial, budaya, dan ilmiah yang terjadi seiring waktu. Keduanya terus berkembang sesuai dengan perubahan masyarakat dan pengetahuan yang baru ditemukan.
C.
Konsep Realitas Sosial dan Masalah SosialMemiliki arti yang luas dalam sosial. “realitas adalah kontruksi sosial” dari Berger Luckman. Menurut Delamaterdan Hyde juga bahwa kontruksi sosial menyatakan tidak ada kenyataan pokok (essences) yang benar, Realitas adalah kontruksi soisal oleh karena itu fenomena seperti ho-budaya, bahasanya dan juga institusi-institusi.
Kontruksi sosial merupakan sebuah pandangan kepada ketika bahwa semua nilai, ideologi dan institusi sosial adalah buatan manusia.
Realitas sosial merupakan kenyataan yang dapat kita lihat sebagai bentuk dari adanya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Sosiologi dalam perkembangannya mampu menghasilkan pemikir yang senantiasa kritis terhadap realitas sosial. Kekritisan ini dituangkan dalam bentuk analisis dan evaluasi terhadap permasalahan yang timbul dalam realitas sosial, misalnya seorang sosiolog yang mengkaji tentang terjadinya kemiskinan di suatu tempat kemudian mampu untuk menemukan analisis yang tepat serta langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi kemiskinan tersebut.
Realitas sosial merujuk pada konstruksi sosial tentang dunia di sekitar kita, termasuk norma, nilai, keyakinan, dan struktur sosial yang mempengaruhi pandangan dan tindakan kita. Konsep ini menyoroti bahwa apa yang dianggap nyata atau benar dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh interpretasi sosial bersama. Realitas sosial adalah konstruksi manusia yang terbentuk melalui interaksi sosial, budaya, bahasa, dan pengalaman bersama. Misalnya, definisi tentang "keadilan" atau "kejahatan" dapat bervariasi dalam masyarakat berbeda. Interaksi antarindividu memainkan peran kunci dalam membentuk realitas sosial. Manusia saling mempengaruhi melalui percakapan,
norma, dan perilaku, membentuk persepsi bersama tentang realitas. Terkadang, realitas sosial dapat memunculkan konflik ketika pandangan dan interpretasi berbeda antarindividu atau kelompok. Konflik ini dapat timbul dari perbedaan budaya, nilai, atau kepentingan.
Menurut penulis, realitas sosial mencerminkan bagaimana kita memahami dan menginterpretasikan dunia sosial di sekitar kita landasan bagi pemahaman kita tentang bagaimana masyarakat kita dibentuk oleh interaksi sosial dan makna yang kita berikan, sedangkan masalah sosial adalah dampak dari ketidaksetaraan, ketidakadilan, dan ketidakpuasan dalam realitas sosial tersebut. Memahami realitas sosial adalah langkah awal dalam mengidentifikasi, memahami, dan mengatasi masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
Masalah Sosial:
Masalah sosial adalah situasi atau kondisi dalam masyarakat yang dianggap tidak memadai atau mengancam kesejahteraan sosial, dan memerlukan perhatian, penelitian, dan tindakan untuk penyelesaiannya. Masalah sosial dapat bervariasi dari skala kecil hingga skala besar dan mempengaruhi individu, kelompok, atau seluruh masyarakat.
Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial utama yang mencakup keterbatasan akses terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan individu dan komunitas. Diskriminasi adalah perlakuan tidak adil atau penindasan terhadap individu atau kelompok berdasarkan karakteristik seperti ras, jenis kelamin, agama, atau orientasi seksual. Perubahan cepat dalam masyarakat dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian, memunculkan masalah sosial seperti pengangguran, urbanisasi yang tidak terkendali, dan masalah lingkungan. Masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya, semakin diakui sebagai masalah sosial yang memerlukan perhatian serius dan dukungan masyarakat. Perubahan dalam struktur demografis seperti
penuaan populasi, migrasi, dan perubahan tingkat kelahiran dapat mempengaruhi kebijakan publik, layanan kesehatan, dan sistem pensiun.
Fenomena sosial yang berkaitan dengan berbagai keadaan sosial yang berkembang dewasa ini membuat para ilmuan bidang sosial, dan mutidisiplin ilmu memikirkan bagaimana supaya ke ilmuan fektif dalam bentuk perkembangan zaman yang terus mengalami berbagai persoalan. Seolah ilmu yang ada dan berkembang tersebut belum memberikan solusi terhadap perkembangan alam yang ada. Namun dari sisi sosial banyak fenomena berkembang sampai saat ini sepertinya masalah yang berkembang adanya seperti itu juga dan belum ada solusi terbaik dalam mbenahi kehidupan yang lebih mapan dan sejahtera.
Pemahaman tentang realitas sosial dan masalah sosial memungkinkan masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons isu-isu yang relevan bagi kesejahteraan dan kemajuan bersama. Solusi untuk masalah sosial sering melibatkan kolaborasi lintas sektor dan penerapan kebijakan yang bijak untuk mencapai perubahan positif dalam masyarakat.
Reference :
Haris, Syamsul. (2019). Sejarah Perkembangan Sosiologi. Jakarta: Prenada Media.
Komara, Endang. 2019. Teori Sosiologi Antropologi. Bandung: PT Refika Aditama.
Mulyana, Deddy. (2017). Komunikasi Antarbudaya: Konsep Dasar dan Strategi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ngangi, Charles R. 2011. Konstruksi Sosial Dalam Realitas Sosial. Jurnal ASE. 1-4 Ritzer, George. (2015). Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai
Perkembangan Terakhir Postmodern. Jakarta: Rajawali Pers.
Suroto Bambang, Hadiyati, dkk. 2017. Metode Penellitian Tindakan Solusi Bagi Masalah Sosial. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Vol.1 No.1