• Tidak ada hasil yang ditemukan

Filsafat dan Sejarah Matematika

N/A
N/A
Anis Mahdzuroh

Academic year: 2024

Membagikan "Filsafat dan Sejarah Matematika"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

p-ISSN : 2549-5135 e-ISSN : 2549-5143

Pemahaman Generasi Z tentang Sejarah Matematika

Anis Mahdzuroh

Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. Cimencrang, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota

Bandung, Indonesia

Email: [email protected]/

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami secara mendalam bagaimana generasi Z memaknai dan mengonstruksi pengetahuan mereka tentang sejarah matematika. Metode library research digunakan untuk mengeksplorasi pemahaman generasi Z terhadap topik ini, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika cenderung terbatas dan kurang antusias. Temuan ini sejalan dengan studi sebelumnya yang mengungkap bahwa generasi Z, sebagai generasi digital native, memandang sejarah matematika sebagai topik yang membosankan dan kurang relevan dengan kehidupan mereka. Hal ini dapat dijelaskan melalui preferensi pembelajaran generasi Z yang lebih tertarik pada konten yang bersifat praktis, kontekstual, dan terkait aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, hasil penelitian juga mengindikasikan kemungkinan adanya pengaruh latar belakang sosial-budaya terhadap pemahaman generasi Z mengenai sejarah matematika.

Temuan ini menekankan perlunya mempertimbangkan aspek-aspek kontekstual dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang lebih bermakna bagi generasi Z. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pendidik matematika dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika. Pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi ini, seperti pemanfaatan teknologi digital, pembelajaran berbasis proyek, atau pendekatan kontekstual, dapat berkontribusi pada peningkatan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa dalam matematika secara keseluruhan.

Kata kunci: Generasi Z, sejarah matematika, pemahaman, preferensi pembelajaran.

Abstract

This study aimed to deeply explore and understand how Generation Z makes meaning of and constructs knowledge about the history of mathematics. A library research method was used to explore Generation Z's understanding of this topic and identify the influencing factors. The findings indicate that Generation Z's understanding of the history of mathematics tends to be limited and less enthusiastic. This aligns with previous studies that revealed Generation Z, as digital natives, view the history of mathematics as a boring topic that is less relevant to their lives. This can be explained by Generation Z's learning preferences, which tend to be more interested in practical, contextual content related to real-world applications. Furthermore, the results also suggest the potential influence of socio-cultural background on Generation Z's understanding of the history of mathematics. This emphasizes the need to consider contextual aspects when designing history of mathematics learning that is more meaningful for Generation Z. This research provides important implications for mathematics educators in their efforts to enhance Generation Z's engagement and appreciation for the history of mathematics. Developing learning that aligns with the characteristics and

(2)

preferences of this generation, such as utilizing digital technology, project-based learning, or contextual approaches, can contribute to an overall increase in student interest, motivation, and learning achievement in mathematics.

Keywords: Generation Z, history of mathematics, understanding, learning preferenc.

1. PENDAHULUAN

Pada abad ke-21 ini, generasi Z (kelahiran tahun 1997-2012) telah menjadi populasi yang sangat signifikan di seluruh dunia. Generasi ini dikenal sebagai generasi digital native yang tumbuh besar bersama dengan perkembangan teknologi yang pesat. Hal ini menarik perhatian para peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai karakteristik, preferensi, dan pola pembelajaran generasi Z, termasuk dalam konteks pembelajaran matematika (Saraswati, 2020). Studi-studi sebelumnya telah mengungkap bahwa generasi Z memiliki gaya belajar dan ekspektasi yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana generasi Z memahami dan memaknai sejarah matematika menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut. Dalam konteks pembelajaran matematika, sejarah matematika merupakan salah satu komponen penting yang perlu dipelajari dan dipahami oleh siswa. Pengenalan terhadap tokoh-tokoh matematika, penemuan- penemuan penting, serta evolusi konsep-konsep matematika dapat memberikan wawasan dan apresiasi yang lebih mendalam terhadap disiplin ilmu matematika. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa generasi Z cenderung kurang tertarik dan memiliki pemahaman yang terbatas terkait sejarah matematika (Kinanti, D. N., & Erza, 2020).

Meskipun sejarah matematika dianggap penting untuk memperkaya pemahaman siswa terhadap matematika, penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa generasi Z cenderung kurang tertarik dan memahami topik ini (Baehaqi, 2018). Saya menemukan bahwa siswa generasi Z memandang sejarah matematika sebagai topik yang membosankan dan kurang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu juga menyoroti bahwa sebagian besar siswa generasi Z hanya memiliki pengetahuan yang terbatas tentang kontribusi dan peran penting tokoh-tokoh matematika dalam perkembangan ilmu pengetahuan (Warmi, A., Adirakasiwi, A. G., & Efendy, 2019). Permasalahan ini menjadi semakin krusial mengingat pentingnya pemahaman sejarah matematika bagi siswa, tidak hanya untuk memperkaya wawasan mereka, tetapi juga untuk mendorong apresiasi dan motivasi dalam mempelajari matematika. Kurangnya antusiasme dan pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika dapat berdampak negatif terhadap minat dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran matematika secara keseluruhan (Wahyu, K., & Mahfudy, 2016).

Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji topik terkait sejarah matematika dan pembelajaran matematika pada generasi Z, namun perspektif yang komprehensif mengenai pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika masih terbatas. Sebagian besar studi yang ada cenderung berfokus pada aspek-aspek metodologis dan konseptual dari matematika modern, tanpa banyak mengeksplorasi bagaimana generasi ini menginterpretasikan perkembangan historis ilmu tersebut. Sementara itu, kajian yang menggali secara mendalam bagaimana generasi Z memaknai dan mengonstruksi pemahaman mereka terhadap sejarah matematika masih sangat terbatas (Rastati, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Jankvist mengungkap bahwa pengintegrasian sejarah matematika dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang signifikan, baik dari segi kognitif maupun afektif. Namun, studi tersebut tidak spesifik membahas bagaimana generasi Z, generasi digital native, serta memahami dan memaknai sejarah matematika. Kami juga telah menelaah berbagai pendekatan dalam mengintegrasikan sejarah matematika dalam pembelajaran, tetapi belum menyoroti bagaimana generasi Z yang memiliki karakteristik unik, memaknai dan mempelajari sejarah matematika. Penelitian ini bermaksud untuk mengisi kesenjangan tersebut.

Dengan mengeksplorasi secara mendalam pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika, diharapkan dapat diperoleh wawasan baru yang dapat membantu para pendidik matematika dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran sejarah matematika yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa generasi Z (Warmi, A., Adirakasiwi, A. G., & Efendy, 2019).

(3)

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami secara komprehensif bagaimana generasi Z memaknai dan mengonstruksi pengetahuan mereka tentang sejarah matematika. Melalui pendekatan kualitatif, studi ini akan mengeksplorasi perspektif, pengalaman, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting bagi pengembangan pembelajaran matematika yang lebih relevan dan bermakna bagi siswa generasi Z (Rastati, 2018). Urgensi penelitian ini terletak pada signifikansi pemahaman sejarah matematika bagi pembelajaran matematika secara keseluruhan, serta kebutuhan untuk memahami karakteristik unik generasi Z dalam memaknai dan mempelajari topik ini. Dengan mengeksplorasi pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika, pendidik matematika dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan preferensi dan gaya belajar generasi ini, sehingga dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan prestasi belajar mereka dalam matematika. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan guna menambah khazanah literatur yang terbatas terkait pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika (Efendi et al., 2021).

2. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan library research atau penelitian kepustakaan untuk mengeksplorasi pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika. Identifikasi dan perumusan masalah penelitian didasarkan pada kajian literatur yang menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman pada generasi Z terkait topik sejarah matematika. Melalui metode ini, peneliti berupaya mengumpulkan, membaca, dan mempelajari berbagai referensi yang relevan untuk memahami secara mendalam bagaimana generasi Z memaknai dan mengonstruksi pengetahuan mereka tentang sejarah matematika.

Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan, seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, dan laporan penelitian terkait. Referensi-referensi tersebut diklasifikasikan dan diorganisasikan berdasarkan tema-tema utama yang relevan, seperti karakteristik generasi Z, pentingnya sejarah matematika dalam pembelajaran, serta temuan-temuan sebelumnya mengenai pemahaman siswa generasi Z terhadap sejarah matematika. Proses pengumpulan dan pengorganisasian data dilakukan secara sistematis untuk memudahkan analisis dan sintesis informasi yang diperoleh.

Analisis dan sintesis informasi dari berbagai sumber kepustakaan dilakukan dengan cermat untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai topik yang diteliti. Peneliti mengidentifikasi pola, tema, dan kecenderungan yang muncul dari berbagai literatur, serta melakukan perbandingan dan integrasi informasi untuk menghasilkan wawasan baru. Proses analisis dan sintesis didukung dengan pemahaman mendalam tentang karakteristik generasi Z, teori-teori pembelajaran, serta konsep-konsep terkait sejarah matematika. Temuan-temuan yang diperoleh dari kajian literatur ini selanjutnya digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengembangkan implikasi praktis bagi pembelajaran matematika.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemahaman Generasi Z terhadap Sejarah Matematika

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika cenderung terbatas dan kurang antusias. Temuan ini sejalan dengan studi-studi sebelumnya yang mengungkap bahwa generasi Z memandang sejarah matematika sebagai topik yang membosankan dan kurang relevan bagi kehidupan mereka sehari-hari. Menurut Jankvist, pemahaman sejarah matematika memiliki peran penting dalam memperkaya wawasan siswa dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Namun, generasi Z sebagai generasi digital native

Jurnal Analisa xx (1) (20xx) :61-72 Halaman

(4)

tampaknya kurang tertarik untuk mempelajari kontribusi tokoh-tokoh matematika serta evolusi konsep-konsep matematika sepanjang sejarah. Temuan ini dapat dijelaskan melalui teori pembelajaran generasi Z yang menekankan pada gaya belajar visual, interaktif, dan praktis.

Generasi Z cenderung lebih tertarik pada konten pembelajaran yang dapat dikaitkan langsung dengan aplikasi praktis dan kehidupan sehari-hari mereka (Jankvist, 2017). Sejarah matematika yang sering dianggap sebagai sesuatu yang tradisional dan akademis tampaknya kurang menarik bagi generasi ini dibandingkan topik-topik matematika yang lebih aplikatif dan kontemporer (Rachmawati, F., & Purwaningrum, 2019).

Selain itu, hasil penelitian ini juga mengindikasikan adanya kesenjangan dalam penyajian dan pengintegrasian sejarah matematika dalam pembelajaran. Studi-studi sebelumnya telah mengidentifikasi berbagai pendekatan untuk mengintegrasikan sejarah matematika dalam kelas, namun belum secara spesifik menyoroti bagaimana generasi Z, dengan karakteristik uniknya, dapat terlibat dan tertarik dalam mempelajari sejarah matematika. Temuan ini menekankan pentingnya upaya pengembangan pembelajaran sejarah matematika yang lebih sesuai dengan preferensi dan gaya belajar generasi Z, misalnya dengan memanfaatkan teknologi digital, pendekatan kontekstual, serta penyajian yang lebih menarik dan interaktif (Wahyu, K., &

Mahfudy, 2016).

Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa selain faktor pembelajaran, terdapat kemungkinan adanya pengaruh latar belakang sosial-budaya terhadap pemahaman generasi Z mengenai sejarah matematika. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa persepsi dan apresiasi siswa terhadap sejarah matematika dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti latar belakang keluarga, pengalaman belajar, serta konteks sosial-budaya mereka.

Temuan ini menyiratkan perlunya mempertimbangkan aspek-aspek kontekstual dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang lebih bermakna bagi generasi Z (Kinanti, D.

N., & Erza, 2020).

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan pandangan bahwa pemahaman sejarah matematika tidak hanya berdampak pada pengetahuan dan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek afektif seperti sikap, motivasi, dan apresiasi terhadap matematika.

Kurangnya antusiasme generasi Z dalam mempelajari sejarah matematika dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik dalam upaya membangkitkan minat dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran matematika secara keseluruhan (Rachmawati, F., & Purwaningrum, 2019).

Secara keseluruhan, temuan penelitian ini memberikan wawasan penting terkait pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika, serta implikasinya bagi pengembangan pembelajaran matematika yang lebih sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi ini. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pendidik matematika dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika. Namun, perlu ditekankan bahwa temuan ini tidak dapat digeneralisasi secara universal, mengingat adanya kemungkinan perbedaan konteks dan karakteristik individual dalam populasi generasi Z yang diteliti.

B. Meningkatkan Pemahaman dan Apresiasi Generasi Z terhadap Sejarah Matematika Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika cenderung terbatas dan kurang antusias. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara pentingnya pemahaman sejarah matematika bagi siswa dan minatnya serta keterlibatan generasi Z dalam mempelajari topik ini (Efendi et al., 2021).

Menurut Jankvist pemahaman sejarah matematika tidak hanya dapat memperkaya wawasan siswa, tetapi juga dapat meningkatkan motivasi dan apresiasi mereka terhadap matematika.

Namun, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa generasi Z yang merupakan generasi digital native justru kurang tertarik untuk mempelajari kontribusi tokoh-tokoh matematika serta evolusi konsep-konsep matematika sepanjang sejarah. Hal ini mengindikasikan bahwa metode penyajian dan pengintegrasian sejarah matematika dalam pembelajaran belum sepenuhnya efektif dalam menarik minat dan keterlibatan generasi Z (Jankvist, 2017).

Lebih lanjut, hasil penelitian ini menyiratkan adanya kecenderungan generasi Z untuk lebih tertarik pada konten pembelajaran yang bersifat praktis, kontekstual, dan terkait dengan

(5)

kehidupan sehari-hari mereka. Sejarah matematika yang sering dipandang sebagai topik yang tradisional dan akademis tampaknya kurang sesuai dengan preferensi pembelajaran generasi ini.

Temuan ini menggarisbawahi perlunya upaya pengembangan pembelajaran sejarah matematika yang lebih inovatif, interaktif, dan terhubung dengan aplikasi praktis serta pengalaman generasi Z (Kusumawati, I. B., & Fachrudin, 2019).

Selain itu, hasil penelitian ini juga mengindikasikan kemungkinan adanya pengaruh latar belakang sosial-budaya terhadap pemahaman generasi Z mengenai sejarah matematika.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi dan apresiasi siswa terhadap sejarah matematika dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman belajar dan konteks sosial- budaya mereka. Temuan ini menekankan perlunya mempertimbangkan aspek-aspek kontekstual dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang lebih bermakna bagi generasi Z.

Secara keseluruhan, temuan penelitian ini memiliki implikasi penting bagi pendidik matematika dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika.

Pembelajaran sejarah matematika yang lebih sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi ini dapat berkontribusi pada peningkatan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa dalam matematika secara keseluruhan (Wahyu, K., & Mahfudy, 2016).

Implikasi praktis dari hasil penelitian ini dapat mencakup pengembangan bahan ajar, strategi pembelajaran, dan pendekatan penilaian yang dapat menarik minat dan meningkatkan pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika. Misalnya, dengan memanfaatkan teknologi digital, pembelajaran berbasis proyek, atau pendekatan kontekstual yang mengaitkan sejarah matematika dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pendidik juga perlu mempertimbangkan latar belakang dan konteks sosial-budaya siswa dalam merancang pembelajaran yang lebih bermakna bagi generasi Z (Saraswati, 2020).

Selain itu, temuan ini juga menyiratkan adanya kebutuhan untuk mengintegrasikan sejarah matematika secara lebih efektif dan menarik dalam kurikulum serta proses pembelajaran matematika. Upaya ini dapat melibatkan kolaborasi antara para ahli matematika, sejarawan, dan pendidik untuk merancang strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada keterlibatan dan prestasi siswa dalam pembelajaran matematika secara keseluruhan (Efendi et al., 2021).

Pada akhirnya, pemahaman yang lebih baik terhadap karakteristik dan preferensi pembelajaran generasi Z dapat membantu pendidik matematika dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran sejarah matematika yang lebih menarik, relevan, dan bermakna bagi siswa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi belajar generasi Z dalam matematika secara keseluruhan (Warmi, A., & Adirakasiwi, 2018).

Temuan penelitian ini juga menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor spesifik yang memengaruhi pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika.

Kajian yang lebih mendalam dapat memberikan wawasan tambahan tentang bagaimana karakteristik unik generasi ini, seperti gaya belajar, motivasi, dan preferensi, berinteraksi dengan topik sejarah matematika. Dengan demikian, pendidik dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif untuk meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika.

C. Strategi Pembelajaran Sejarah Matematika untuk Meningkatkan Apresiasi Generasi Z Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika cenderung terbatas dan kurang antusias. Temuan ini dapat dijelaskan melalui berbagai faktor yang saling berkaitan, baik dari segi preferensi pembelajaran generasi Z maupun dari segi penyajian dan pengintegrasian sejarah matematika dalam pembelajaran.

Salah satu faktor yang memengaruhi adalah karakteristik unik dari generasi Z sebagai generasi digital native. Menurut Dolot (2018) dan Seemiller & Grace (2017), generasi Z cenderung lebih tertarik pada konten pembelajaran yang bersifat praktis, kontekstual, dan terkait dengan kehidupan sehari-hari mereka. Sementara itu, sejarah matematika sering dipandang sebagai topik yang tradisional dan akademis, sehingga kurang sesuai dengan preferensi pembelajaran generasi ini (Warmi, A., & Adirakasiwi, 2018).

Jurnal Analisa xx (1) (20xx) :61-72 Halaman

(6)

Selain itu, temuan ini juga mengindikasikan adanya kesenjangan dalam metode penyajian dan pengintegrasian sejarah matematika dalam pembelajaran. Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi berbagai pendekatan untuk mengintegrasikan sejarah matematika dalam kelas.

Namun, pendekatan-pendekatan tersebut belum secara spesifik menyoroti bagaimana generasi Z, sebagai generasi dengan karakteristik unik, dapat terlibat dan tertarik dalam mempelajari sejarah matematika (Rachmawati, F., & Purwaningrum, 2019).

Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga mengindikasikan kemungkinan adanya pengaruh latar belakang sosial-budaya terhadap pemahaman generasi Z mengenai sejarah matematika.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa persepsi dan apresiasi siswa terhadap sejarah matematika dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman belajar dan konteks sosial- budaya mereka. Temuan ini menyiratkan bahwa aspek-aspek kontekstual perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang lebih bermakna bagi generasi Z (Warmi, A., Adirakasiwi, A. G., & Efendy, 2019).

Secara keseluruhan, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti preferensi pembelajaran generasi Z, metode penyajian sejarah matematika, serta pengaruh konteks sosial-budaya dapat berkontribusi pada kurangnya minat dan pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika. Hal ini menyiratkan perlunya upaya yang komprehensif dan terencana untuk meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z dalam mempelajari sejarah matematika (Efendi et al., 2021).

Salah satu sebab-akibat yang dapat didentifikasi dari temuan ini adalah dampak negatif pada motivasi dan prestasi belajar matematika secara keseluruhan. Jankvist (2009) menegaskan bahwa pemahaman sejarah matematika tidak hanya berdampak pada pengetahuan dan kemampuan kognitif siswa, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek afektif seperti sikap, motivasi, dan apresiasi terhadap matematika. Kurangnya antusiasme generasi Z dalam mempelajari sejarah matematika dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik dalam upaya membangkitkan minat dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran matematika secara keseluruhan (Jankvist, 2017).

Selain itu, temuan ini juga mengindikasikan adanya risiko munculnya kesenjangan pemahaman antara generasi Z dan generasi-generasi sebelumnya terkait dengan sejarah matematika. Jika tidak dilakukan upaya untuk memperkuat pemahaman dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika, dapat terjadi jurang pemahaman yang semakin lebar di antara generasi-generasi tersebut. Hal ini dapat berdampak pada kesinambungan dan penghargaan terhadap warisan sejarah matematika (Jankvist, 2017).

Oleh karena itu, sangat penting bagi para pendidik matematika untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat menjembatani kesenjangan ini. Upaya-upaya tersebut dapat mencakup penggunaan teknologi digital, pendekatan kontekstual, dan integrasi sejarah matematika yang lebih menarik dan relevan bagi generasi Z. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika, serta mendorong motivasi dan prestasi belajar mereka secara keseluruhan (Kusumawati, I. B., & Fachrudin, 2019).

Selain itu, hasil penelitian ini juga menyiratkan perlunya kolaborasi yang erat antara ahli matematika, sejarawan, dan pendidik dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang efektif bagi generasi Z. Kerjasama multidisipliner ini dapat menghasilkan strategi pembelajaran yang lebih holistik dan komprehensif, sehingga dapat mengatasi kesenjangan pemahaman dan meningkatkan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika (Kinanti, D. N., & Erza, 2020).

Dalam jangka panjang, upaya-upaya ini diharapkan dapat membantu menjaga kesinambungan dan apresiasi terhadap warisan sejarah matematika di kalangan generasi Z. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi dan evolusi matematika sepanjang sejarah, generasi ini dapat memiliki fondasi yang kuat untuk menghargai dan melestarikan kekayaan intelektual matematika di masa depan (Rastati, 2018).

Pada akhirnya, temuan penelitian ini menyoroti kebutuhan yang mendesak bagi pendidik matematika untuk memprioritaskan pengembangan strategi pembelajaran sejarah matematika yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi Z. Hanya dengan demikian, maka dapat

(7)

dicapai peningkatan pemahaman, apresiasi, dan keterlibatan generasi ini dalam mempelajari dan menghargai warisan sejarah matematika (Saraswati, 2020).

Selain itu, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi secara mendalam faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika, seperti pengaruh media digital, tingkat literasi historis, atau motivasi intrinsik. Informasi tambahan ini dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif untuk merancang pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna bagi generasi Z (Warmi, A., Adirakasiwi, A. G., & Efendy, 2019).

Lebih lanjut, temuan penelitian ini juga dapat mencetuskan diskusi dan pertukaran ide di antara para pendidik matematika tentang strategi pedagogis yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika. Kolaborasi dan berbagi praktik terbaik dapat membantu mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi generasi ini.

Solusi untuk Meningkatkan Pemahaman dan Apresiasi Generasi Z terhadap Sejarah Matematika.

Berdasarkan temuan penelitian yang mengungkapkan kurangnya pemahaman dan antusiasme generasi Z terhadap sejarah matematika, terdapat beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan keterlibatan dan apresiasi mereka dalam mempelajari topik ini (Wahyu, K.,

& Mahfudy, 2016).

a. Pengembangan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan karakteristik generasi Z menjadi langkah penting. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital, pendekatan pembelajaran berbasis proyek, atau pembelajaran kontekstual yang mengaitkan sejarah matematika dengan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Strategi pembelajaran yang mengintegrasikan elemen visual, interaktif, dan relevansi praktis dapat meningkatkan minat dan keterlibatan generasi Z dalam mempelajari sejarah matematika.

b. Mempertimbangkan aspek-aspek kontekstual dalam merancang pembelajaran sejarah matematika. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa latar belakang sosial-budaya siswa dapat memengaruhi persepsi dan apresiasi mereka terhadap sejarah matematika. Oleh karena itu, pendidik perlu memahami dan mempertimbangkan konteks spesifik yang relevan bagi generasi Z dalam setiap wilayah atau komunitas. Pendekatan yang sensitif terhadap konteks dapat membantu menciptakan pembelajaran sejarah matematika yang lebih bermakna dan menarik bagi mereka.

c. Mendorong kolaborasi interdisipliner antara ahli matematika, sejarawan, dan pendidik dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang efektif. Kerjasama ini dapat menghasilkan strategi pembelajaran yang lebih komprehensif dan holistik, sehingga dapat mengatasi kesenjangan pemahaman dan meningkatkan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika. Pendekatan kolaboratif ini juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengintegrasikan elemen-elemen yang dapat meningkatkan keterlibatan dan minat generasi Z.

d. Melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor spesifik yang memengaruhi pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika. Kajian yang lebih mendalam dapat memberikan wawasan tambahan tentang bagaimana karakteristik unik generasi ini, seperti gaya belajar, motivasi, dan preferensi, berinteraksi dengan topik sejarah matematika. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif.

e. Menggalakkan pertukaran ide dan praktik terbaik di antara para pendidik matematika terkait dengan pengajaran sejarah matematika yang efektif bagi generasi Z. Kolaborasi dan berbagi pengalaman dapat membantu mengembangkan pendekatan pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi generasi ini.

Secara keseluruhan, solusi-solusi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, apresiasi, dan keterlibatan generasi Z dalam mempelajari sejarah matematika. Dengan demikian, dapat

Jurnal Analisa xx (1) (20xx) :61-72 Halaman

(8)

Hasil penelitian ini secara keseluruhan selaras dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang berupaya menggali dan memahami secara komprehensif bagaimana generasi Z memaknai dan mengonstruksi pengetahuan mereka tentang sejarah matematika. Temuan-temuan yang diperoleh memberikan gambaran yang jelas mengenai pemahaman generasi Z terhadap topik sejarah matematika. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika cenderung terbatas dan kurang antusias. Hal ini sejalan dengan hipotesis awal yang mengindikasikan adanya kesenjangan antara pentingnya pemahaman sejarah matematika bagi siswa dan minat serta keterlibatan generasi Z dalam mempelajari topik ini.Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pemahaman generasi Z, seperti preferensi pembelajaran yang cenderung praktis dan kontekstual, serta kemungkinan pengaruh latar belakang sosial-budaya (Norziah Othman, Nor Mohamad, 2018).

Temuan-temuan ini memberikan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian terkait pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini dapat dinyatakan telah sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang ditetapkan. Eksplorasi mendalam mengenai pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika telah berhasil dilakukan, mengungkap adanya kesenjangan antara pentingnya topik ini dan minat serta keterlibatan generasi Z (Saraswati, 2020). Temuan-temuan yang diperoleh juga memberikan implikasi penting bagi pengembangan pembelajaran sejarah matematika yang lebih efektif dan bermakna bagi siswa generasi Z.

Meskipun demikian, perlu ditekankan bahwa hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi secara luas, mengingat adanya kemungkinan perbedaan karakteristik dan konteks spesifik dalam populasi generasi Z yang diteliti. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih beragam dan metode yang berbeda dapat memberikan wawasan tambahan dan memvalidasi temuan-temuan ini (Warmi, A., & Adirakasiwi, 2018).

Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan dalam hal cakupan topik yang terfokus pada pemahaman sejarah matematika secara umum. Eksplorasi yang lebih mendalam mengenai pemahaman generasi Z terhadap aspek-aspek spesifik dalam sejarah matematika, seperti tokoh- tokoh penting, peristiwa bersejarah, atau evolusi konsep matematika, dapat memberikan gambaran yang lebih rinci dan komprehensif (Norziah Othman, Nor Mohamad, 2018). Ke depannya, penelitian lanjutan dengan menggunakan pendekatan multimetode, seperti kombinasi studi kualitatif dan kuantitatif, dapat memberikan pemahaman yang lebih kaya dan holistik tentang fenomena ini (Rastati, 2018). Selain itu, kolaborasi antara peneliti, pendidik matematika, dan ahli sejarah matematika juga dapat memperkaya perspektif dan temuan penelitian ini.

Meskipun terdapat beberapa keterbatasan, hasil penelitian ini tetap memberikan kontribusi penting bagi upaya pengembangan pembelajaran sejarah matematika yang lebih efektif dan bermakna bagi generasi Z. Temuan-temuan yang diperoleh dapat menjadi dasar bagi pendidik matematika dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika. Dengan demikian, diharapkan dapat membantu meningkatkan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa dalam matematika secara keseluruhan (Warmi, A., & Adirakasiwi, 2018).

Penelitian ini telah berhasil mencapai tujuan dan menjawab pertanyaan penelitian yang dirumuskan, meskipun dengan beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya. Temuan-temuan yang diperoleh dapat bermanfaat bagi upaya pengembangan pembelajaran matematika yang lebih sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi Z, serta memberikan landasan bagi penelitian lanjutan yang dapat memperluas dan memperkaya pemahaman kita tentang topik ini (Efendi et al., 2021).

Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara peneliti, pendidik matematika, dan ahli sejarah matematika untuk membangun pemahaman yang lebih

(9)

akhirnya, temuan penelitian ini memberikan implikasi praktis yang penting bagi para pendidik matematika dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran sejarah matematika yang lebih sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan generasi Z. Upaya ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa dalam matematika secara keseluruhan (Wicaksana & Rachman, 2018).

4. SIMPULAN

Penelitian ini telah berhasil menggali dan memahami secara komprehensif bagaimana generasi Z memaknai dan mengonstruksi pengetahuan mereka tentang sejarah matematika. Temuan utama mengungkapkan bahwa pemahaman generasi Z terhadap sejarah matematika cenderung terbatas dan kurang antusias, meskipun topik ini dianggap penting dalam memperkaya wawasan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan studi-studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa generasi Z, sebagai generasi digital native, memandang sejarah matematika sebagai topik yang membosankan dan kurang relevan dengan kehidupan mereka. Hal ini dapat dijelaskan melalui kecenderungan generasi Z untuk lebih tertarik pada konten pembelajaran yang bersifat praktis, kontekstual, dan terkait dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Temuan penelitian ini juga mengindikasikan kemungkinan adanya pengaruh latar belakang sosial-budaya terhadap pemahaman generasi Z mengenai sejarah matematika. Hal ini menekankan perlunya mempertimbangkan aspek-aspek kontekstual dalam merancang pembelajaran sejarah matematika yang lebih bermakna bagi generasi Z.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi pendidik matematika dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan apresiasi generasi Z terhadap sejarah matematika.

Pengembangan pembelajaran sejarah matematika yang lebih sesuai dengan karakteristik dan preferensi generasi ini, seperti pemanfaatan teknologi digital, pembelajaran berbasis proyek, atau pendekatan kontekstual, dapat berkontribusi pada peningkatan minat, motivasi, dan prestasi belajar siswa dalam matematika secara keseluruhan.

Meskipun terdapat beberapa keterbatasan, seperti fokus yang terbatas pada pemahaman sejarah matematika secara umum dan kemungkinan perbedaan karakteristik dalam populasi generasi Z yang diteliti, hasil penelitian ini tetap memberikan kontribusi penting bagi pengembangan pembelajaran matematika yang lebih efektif dan bermakna bagi generasi Z.

Referensi

Baehaqi, M. (2018). Filsafat Umum Zaman Now.

Efendi, A., Fatimah, C., Parinata, D., & Ulfa, M. (2021). Pemahaman Gen Z Terhadap Sejarah Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lampung, 9(2), 116–126.

https://doi.org/10.23960/mtk/v9i2.pp116-126

Jankvist, M. N. & U. T. (2017). Matematik-Vejledning I Gymasiet-Penggunaan Teori dan Praktik.

Kinanti, D. N., & Erza, E. K. (2020). Analisis Kebutuhan Informasi Generasi Z dalam Akses Informasi di Media Online. Shout Al-Maktabah: Jurnal Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi.

Kusumawati, I. B., & Fachrudin, A. D. (2019). Analisis Sikap dan Keyakinan Calon Guru di Indonesia Terhadap Pemanfaatan Sejarah Matematika dalam Pembelajaran Matematika.

Jurnal Riset Pendidikan Dan Inovasi Pembelajaran Matematika.

(10)

Norziah Othman, Nor Mohamad, E. Z. (2018). Implikasi Sejarah dalam Pengajaran dan Pembelajaran Matematik.

Rachmawati, F., & Purwaningrum, J. P. (2019). Model Discovery Learning Berbasis

Etnomatematika pada Bangun Ruang untuk Menumbuhkan Kemampuan Literasi dan Karakter Nasionalisme pada Generasi Z 4.0. Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika.

Rastati, R. (2018). Media Literasi Bagi Digital Natives: Perspektif Generasi Z di Jakarta. Jurnal Kwangsan.

Saraswati, R. R. (2020). Integrasi Sejarah Matematika dalam Pembelajaran Matematika pada Materi Phytagoras. Risenologi Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, Dan Bahasa.

Wahyu, K., & Mahfudy, S. (2016). Sejarah Matematika: Alternatif Strategi Pembelajaran Matematika. Beta Jurnal Tadris Matematika.

Warmi, A., & Adirakasiwi, A. G. (2018). Analisis Kesulitan Mahasiswa pada Mata Kuliah Sejarah Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pengajaran Matematika.

Warmi, A., Adirakasiwi, A. G., & Efendy, K. N. S. (2019). Penerapan Reciprocal Learning untuk Melatih Kecakapan Akademik Mahasiswa pada Mata Kuliah Sejarah Matematika. Journal of Medi.

Wicaksana, A., & Rachman, T. (2018). Sejarah Statistika. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 3(1), 10–27. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use- case-a7e576e1b6bf

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Hipotesis pertama, pemanfaatan sumber belajar mempunyai hubungan positif dengan pemahaman sejarah dalam

Melihat hal tersebut penulis akan merancang media pembelajaran informatif dan unik yang dapat membuat generasi muda untuk dapat meningkatkan minat terhadap pelajaran sejarah.

Berdasarkan pengolahan data dan penyajian hipotesis yang telah disajikan, maka dapat ditarik kesimpulan Terdapat hubungan antara pemahaman sejarah lokal dengan

Pentingnya pengenalan dari peristiwa sejarah ataupun bukti sejarah yang terdapat di lingkungan siswa belajar memberikan sebuah pemahaman bahwa munculnnya sebuah masyarakat

Imam Ropi’i, Pembelajaran sejarah berbasis… 92 pembelajaran, (c) PjBL membuat mading sejarah digital sesuai dengan karakteristik siswa XI MIPA 2 yang merupakan generasi

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SEJARAH DAN PERSEPSI DENGAN PEMAHAMAN MATERI SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI SE-KOTA BANJARBARU Oleh: Rahmad Dosen IAIN Antasari ABSTRACT This

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelajar generasi Z Panca Setya 2 Sintang memiliki minat masuk seminari karena promosi seminari, kampanye media sosial dan pemahaman

Pada pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa dengan pemasaran media sosial, variabel citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen Generasi Z