• Tidak ada hasil yang ditemukan

Firman Ali Rahman, M.Si

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Firman Ali Rahman, M.Si"

Copied!
211
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pengertian Hutan Mangrove

Vegetasi hutan mangrove memiliki ciri khusus yang selalu dipengaruhi oleh pasang surut dan muara. Selain itu, hutan mangrove dapat diartikan sebagai vegetasi yang mampu beradaptasi dengan substrat alluvial di daerah pesisir dan muara sungai yang selalu dipengaruhi pasang surut air laut.

Komposisi Mangrove di Nusa Tenggara Barat

Mangrove sejati adalah berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh dan berkembang hanya di daerah pesisir yang masih terpengaruh oleh pasang surut air laut dan tidak dapat tumbuh dan berkembang di habitat darat atau daratan, sedangkan mangrove ikutan adalah jenis tumbuhan yang berbeda yang berasal dari habitat darat dan dapat tumbuh di pesisir pantai. habitat yang berdekatan dengan habitat pertumbuhan mangrove sejati (mangrove dan mangrove kecil). Secara morfologi, ciri utama mangrove memiliki organ adaptif khusus untuk bertahan hidup yaitu bentuk morfologi akar yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan daerah tumbuhnya, sehingga dapat tumbuh berbagai jenis mangrove utama dari daerah depan yang selalu dipengaruhi oleh air laut. banjir dan pasang laut, di daerah belakang yang berbatasan dengan benua.

Tabel 1. Kenanekaragman mangrove sejati dan mangrove asosiasi  di Propinsi Nusa Tenggara Barat
Tabel 1. Kenanekaragman mangrove sejati dan mangrove asosiasi di Propinsi Nusa Tenggara Barat

Luas Ekosistem Mangrove di Nusa

Kondisi menurunnya luasan ekosistem mangrove di Pulau Lombok merupakan bentuk nyata dari kerusakan lingkungan pesisir yang dapat mengancam kelangsungan hidup masyarakat pesisir, lingkungan pesisir dan biota yang hidup di habitat ekosistem mangrove tersebut. Untuk lebih jelasnya ukuran dan kondisi ekosistem hutan mangrove di NTB secara time series disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Luas ekosistem mangrove Nusa Tenggara Barat
Tabel 2. Luas ekosistem mangrove Nusa Tenggara Barat

Habitat Mangrove di NusaTenggara Barat

Masuknya sedimen ke dalam ekosistem mangrove sangat mempengaruhi kandungan nutrisi substrat dan pola zonasi tumbuhnya jenis mangrove di suatu kawasan, hal ini disebabkan kesesuaian substrat yang mendukung setiap jenis mangrove dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Seperti sebaran jenis mangrove yang terdapat di ekosistem pesisir Perancak Kabupaten Jembarana Provinsi Bali, ditemukan bahwa beberapa jenis mangrove seperti Avicennia marina, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba dapat tumbuh dengan baik pada karakteristik lumpur. substrat11.

Kimia Fisika Ekosistem Mangrove

Kondisi suhu pada suatu perairan atau kawasan ekosistem mangrove dapat dipengaruhi oleh radiasi matahari, posisi matahari, iklim, letak geografis, musim, proses interaksi air. Selanjutnya berdasarkan pengamatan genetik ekosistem mangrove di Jawa dan ekosistem mangrove di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan didapatkan bahwa kondisi pH 6-7 merupakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan mangrove karena pada kondisi pH netral mudah bagi tanaman untuk menyerap nutrisi dalam substrat14.

Gambar 1. Kelenjar garam
Gambar 1. Kelenjar garam

Gambaran Umum Vegetasi Mangrove

Jenis mangrove yang dapat tumbuh baik pada substrat berlumpur adalah Rhizopora mucronata dan Avicennia marina, sedangkan Rhizoopora stylosa tumbuh baik pada substrat berpasir atau berbatu15. Jenis mangrove yang paling dominan terdapat di pesisir Pulau Lombok adalah : Rhizophora spp, Bruiguiera spp, Avicennia spp dan Sonneratia spp, dengan kerapatan vegetasi tertinggi di Kawasan Ekosistem Mangrove Gili Sulat Kabupaten Lombok Timur dengan nilai kerapatan mencapai 5000 pohon /ha dan tipe R mendominasi

Zonasi Vegetasi Mangrove

Jenis yang dapat ditemukan di zona ini adalah Ficus microcarpus, Intsia bijuga, Nypa fruticans, Lumnitzera racemosa, Pandanus spp, dan Xylocarpus moluccensis.

Gambar 2. Zonasi mangrove
Gambar 2. Zonasi mangrove

Peran Ekologi Mangrove Sebagai Mitigasi

  • Peran Ekologi Vegetasi Mangrove

Selain itu, pentingnya mitigasi bencana di wilayah pesisir pada hakekatnya ditegaskan dalam UU No. 27 Tahun 2007 bahwa mitigasi bencana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil harus menjadi salah satu prioritas sejak dini melalui program keberlanjutan. Strategi mitigasi bencana di wilayah pesisir dapat dilakukan dengan pendekatan soft structure, yaitu dengan penanaman vegetasi mangrove yang disesuaikan dengan jenis dan karakteristik substrat habitatnya, seperti pada jenis mangrove Rhizophora apiculata dan Rhizophora mucronata yang sangat efektif sebagai mitigasi bencana tsunami karena didukung struktur akar yang kuat dan kompleks seperti pemecah gelombang18.

Pendahuluan

Keberadaan hutan mangrove di Kabupaten Lombok Timur tersebar di beberapa kawasan antara lain: Gili Sulat, Gili Lawang, Teluk Jor, Teluk Sereweh, Teluk Tuwas-was dan Pantai Poton Bako. Keberadaan ekosistem mangrove yang jauh dari aktivitas masyarakat, seperti yang ada di Gili Sulat dan Gili Lawang saat ini dalam kondisi baik karena berada di tengah laut (pulau kecil), sehingga minim gangguan dari aktivitas manusia, Berbeda dengan keberadaan ekosistem mangrove di kawasan Teluk Sereweh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur yang merupakan kawasan ekosistem mangrove yang bersebelahan dengan pemukiman dan tambak garam, sehingga dimungkinkan lambat laun dapat menyebabkan degradasi ekosistem akibat terhadap kegiatan ekonomi masyarakat (tambak garam) atau setidak-tidaknya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan di ekosistem mangrove.

Prosedur Penelitian

Upaya pelestarian dan rehabilitasi kawasan mangrove yang diawali dengan pengamatan dan pengumpulan data kondisi ekosistem dapat meliputi inventarisasi, komposisi dan struktur vegetasi, status kualitas air pada ekosistem mangrove, dan identifikasi kondisi biofisik mangrove yang ada. Lokasi Penelitian Ekosistem Mangrove Teluk Serewe Jumlah lintasan yang dibuat melintasi vegetasi mangrove adalah 3 (tiga) lintasan dengan jumlah petak kuadran pada setiap lintasan 10 petak kuadran pengamatan sehingga total jumlah petak pengukuran di kawasan Ekosistem Mangrove Teluk Serewe terdiri dari 30 petak kuadran.

Gambar 3. Lokasi penelitian ekosistem mangrove teluk Serewe Jumlah jalur yang dibuat di melintasi vegetasi mangrove  berjumlah 3 (tiga) jalur dengan jumlah petak kuadran pada  masing  jalur  sebanyak  10  petak  kuadran  pengamatan,  sehingga  jumlah  tota
Gambar 3. Lokasi penelitian ekosistem mangrove teluk Serewe Jumlah jalur yang dibuat di melintasi vegetasi mangrove berjumlah 3 (tiga) jalur dengan jumlah petak kuadran pada masing jalur sebanyak 10 petak kuadran pengamatan, sehingga jumlah tota

Analisis Data

Indeks nilai kepentingan adalah penjumlahan kerapatan relatif (KR), tutupan batang relatif (TBR) dan frekuensi relatif (FR), yang bervariasi dari 1% sampai 300%. 3,322 = Keanekaragaman sedang, produktivitas cukup, kondisi ekosistem cukup seimbang, tekanan ekologi sedang H> > 3,322 = Keanekaragaman tinggi, stabilitas ekosistem sangat baik.

Tabel 7. Kriteria baku kerusakan mangrove
Tabel 7. Kriteria baku kerusakan mangrove

Gambaran Umum Mangrove Teluk Serewe

Konversi fitur lahan di kawasan ekosistem mangrove menjadi tambak garam tidak hanya dapat menyebabkan berkurangnya luasan mangrove, tetapi juga gangguan kualitas kimia air akibat limbah tambak garam yang dihasilkan yang dapat mempengaruhi salinitas dan pH air. , sehingga mempengaruhi adaptasi dan fisiologi.mananisme.pertumbuhan .mangrove.khususnya. Fenomena tersebut harus diantisipasi dan dimitigasi dengan baik untuk melestarikan vegetasi mangrove di kawasan ini.

Gambar 5. Vegetasi mangrove di teluk Serewe
Gambar 5. Vegetasi mangrove di teluk Serewe

Komposisi Mangrove

Adanya keragaman komposisi jenis mangrove di Teluk Sereweh dibandingkan dengan komposisi jenis mangrove yang terdapat di Gili Meno dan Teluk Gerupuk dapat diduga karena memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungannya, yang didukung oleh variasi karakteristik fraksi substratnya. kondisi ekosistem dan pasang surut yang terjadi dua kali sehari sehingga faktor lingkungan seperti salinitas, pH air, kelembaban, dan pH substrat menjadi lebih stabil untuk mengurangi dampak pencemaran limbah yang berasal dari tambak garam yang terdapat di sekitar ekosistem mangrove Teluk Serewe27.

Kualitas Perairan Ekosistem Mangrove

Berdasarkan hasil pengukuran, pH rata-rata ekosistem mangrove di Teluk Sereweh dan pH substrat berada pada kisaran 5,07 ± 0,808. Secara keseluruhan pada 30 petak pengamatan rata-rata debit air ekosistem mangrove Teluk Serewe adalah m/s dengan kecepatan angin m/s.

Kemelimpahan Vegetasi Mangrove

Kelimpahan jenis mangrove di Teluk Serewe ditemukan banyak jenis famili rhizophoraceae (R. apiculata, C. tagal, R. stylosa, R. mucronata) dengan produktivitas pertumbuhan yang relatif cepat dari lapisan semai hingga juvenil, hal ini dikarenakan famili rhizophoraceae tidak itu. berkembang biak hanya secara generatif (propagul), tetapi juga berkembang biak secara vegetatif, perbanyakan vegetatif alami melalui percabangan35. Jumlah lapisan kayu lebih banyak dibandingkan lapisan semai, pancang dan poll dengan jumlah 724 individu/ha, sehingga dapat diketahui bahwa vegetasi mangrove di Teluk Serewe termasuk dalam kategori mangrove tua (Tabel 13).

Tabel 11. Kemelimpahan mangrove strata pancang teluk Sereweh
Tabel 11. Kemelimpahan mangrove strata pancang teluk Sereweh

Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove

  • Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener

Terdapat 12 jenis jenis mangrove pada lapisan tumbuhan berkayu Teluk Sereweh, komposisi total jenis mangrove ini lebih banyak dari pada lapisan semai (8 jenis). Berikut ringkasan hasil analisis data indeks nilai kunci untuk setiap jenis tumbuhan stratum mangrove di Teluk Serewe (Tabel 15).

Tabel 15. Indeks nilai penting strata pancang teluk Sereweh
Tabel 15. Indeks nilai penting strata pancang teluk Sereweh

Analisis Komponen Utama

Berdasarkan hasil penelitian terhadap ekosistem mangrove Teluk Lembar diketahui terdapat 8 (delapan) famili yang terdiri dari 11 spesies mangrove (Tabel 32). 58 Rahman dan Hadi, 'Kandungan C-Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'.

Gambar 6. Analisis komponen utama mangrove  terhadap.kualitas.kimia.fisika.perairan
Gambar 6. Analisis komponen utama mangrove terhadap.kualitas.kimia.fisika.perairan

KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI MANGROVE

Metodologi Penelitian

Prosedur penelitian komposisi dan struktur vegetasi mangrove di Teluk Tuwas-was dilakukan dengan metode transek kuadran dengan total 25 petak kuadran pengamatan dan ekosistem mangrove seluas 6,30 ha. Frekuensi suatu jenis = Jumlah ubin yang berisi jenis Jumlah semua ubin yang diamati Frekuensi relatif = Frekuensi jenis x100.

Komposisi Jenis Mangrove Teluk Tuwas-was

Berdasarkan hasil penelitian komposisi jenis mangrove Teluk Tuwas-was ditemukan 5 (lima) famili yang terdiri dari 7 (tujuh) marga dengan total 13 jenis mangrove (Tabel 19). Famili Rhizophoraceae dan Acantaceae merupakan 2 (dua) dari 5 (lima) famili yang paling banyak ditemukan di ekosistem Teluk Tuwas.

Tabel 19. Komposisi jenis mangrove Teluk Tuwas-was
Tabel 19. Komposisi jenis mangrove Teluk Tuwas-was

Analisis Parameter Lingkungan Teluk

Berdasarkan hasil pengukuran, nilai pH rata-rata ekosistem mangrove di Teluk Tuwas-was sedikit berbeda dengan kondisi kualitas kimia (pH air dan pH substrat) ekosistem mangrove di Teluk Sereweh, dengan nilai pH rata-rata di air dan substrat. pH dalam kisaran 5,07 ± 0,808. Selain itu, hasil pengukuran intensitas cahaya pada ekosistem mangrove di Teluk Tuwas-was mencapai hasil rata-rata sebesar.

Indeks Nilai Penting Mangrove Strata Semai

Hasil kajian kontrol semai di Teluk Tuwas-was memiliki kemiripan dengan semai kontrol di ekosistem mangrove Teluk Serewe yang umumnya didominasi oleh mangrove dengan morfologi propagul seperti famili Rhizophoraceae. Hal ini ditunjukkan oleh observasi lapangan dan hasil perhitungan analitik pada berbagai jenis mangrove seperti Avecenia alba, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera racemosa dan Sonneratia alba dengan IVI rendah pada lapisan semai.

Tabel 22. Indeks nilai penting strata semai teluk Tuwas-was No Mangrove KR (%) FR (%) INP (%)
Tabel 22. Indeks nilai penting strata semai teluk Tuwas-was No Mangrove KR (%) FR (%) INP (%)

Indeks Nilai Penting Mangrove Strata Pancang

Tingginya tingkat kepemilikan Rhizopora apiculata (51,99%) disebabkan kepadatan yang relatif tinggi (30,55%) dan sebaran jenis (21,42%) dibandingkan dengan 8 (delapan) jenis lainnya. Terdapat 10 jenis komposisi jenis mangrove di Teluk Tuwas-was pada lapisan tiang, dengan Tingkat Penghunian (INP) tertinggi adalah S.

Gambar 11. Bunga dan buah Lumnitzera racemosa
Gambar 11. Bunga dan buah Lumnitzera racemosa

Indeks Nilai Penting Mangrove Strata Pohon

  • Keanekaragaman Jenis Mangrove Teluk

69Rahman dan Hadi, 'Kandungan C organik substrat ekosistem mangrove di danau garam Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'. 71Rahman dan Hadi, 'C Kandungan Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'.

Tabel 26. Indeks keanekaragaman mangrove teluk Tuwas-was
Tabel 26. Indeks keanekaragaman mangrove teluk Tuwas-was

EKOSISTEM MANGROVE LOMBOK TENGAH: STUDI

Gambaran Umum Ekosistem Mangrove

Vegetasi mangrove di Kabupaten Lombok Tengah hanya terdapat di kawasan pantai selatan yaitu di kawasan pantai Kuta, Teluk Awang di kawasan dataran pantai dan dataran lumpur muara. Jenis mangrove yang dominan tumbuh di kawasan ini adalah Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata dan Avicennia, seperti terlihat pada Gambar 10.

Gambar 13. Vegetasi mangrove di teluk Gerupuk
Gambar 13. Vegetasi mangrove di teluk Gerupuk

Komposisi Jenis Mangrove Teluk Gerupuk

Parameter Lingkungan Ekosistem Mangrove

Mekanisme adaptasi setiap mangrove untuk mengatasi tingkat salinitas yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangannya dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, salah satunya adalah spesies. Sedangkan kondisi pH ekosistem mangrove Teluk Gerupuk rata-rata masih dalam kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.

Tabel 28. Paramater lingkungan ekosistem mangrove teluk  Gerupuk
Tabel 28. Paramater lingkungan ekosistem mangrove teluk Gerupuk

Kemelimpahan Mangrove Teluk Gerupuk

Sedangkan kondisi pH ekosistem mangrove Teluk Gerupuk masih dalam kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya dengan rata-rata 8,04 ± 0,148. Spesies dengan kelimpahan tertinggi pada lapisan semai di Teluk Gerupuk adalah Rhizophora apiculata dengan jumlah 261 individu/ha.

Indeks Nilai Penting Mangrove Teluk Gerupuk

75 Rahman dan Hadi, 'Kandungan C-Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'. 134Jannah dan Rahman, 'Analisis Kandungan Karbon Pada Vegetasi Mangrove di Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat'.

Tabel 31. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener teluk  Gerupuk
Tabel 31. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener teluk Gerupuk

POTENSI KARBON ROSOT MANGROVE LOMBOK

Gambaran Umum Mangrove Lombok Barat

Luas mangrove tahun 2005 meningkat dibandingkan tahun 1995, dengan luas ekosistem mangrove 81,39 ha. Ekosistem mangrove terluas terdapat di desa Cendi Manik dengan luas 24,53 ha atau setara dengan 30,14% dari total luas mangrove kabupaten Lombok Barat pada tahun 2005, sedangkan luas ekosistem mangrove paling sedikit terdapat di Desa Sekotong Tengah dengan luas 7,18 ha atau 8,82% dari total luas mangrove.

Metodologi Penelitian

Berdasarkan data terbaru dari pemerintah kabupaten Lombok Barat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas total ekosistem mangrove di desa Cendi Manik dengan luas 61,61 ha atau 47,65% pada tahun 2015 dan pada tahun 2019 terjadi peningkatan. meningkat menjadi 50,12% dari luas total, sedangkan ekosistem mangrove desa Sekotong Barat merupakan desa dengan luas mangrove terkecil yaitu 3,92 ha atau 3,03% dari total luas mangrove pada tahun 2015. Peningkatan luas total mangrove ekosistem dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan adaptasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan mangrove serta mengurangi gangguan masyarakat, hal ini harus menjadi fokus perhatian dan program kita dalam menjaga dan terus mengupayakan agar ekosistem mangrove tetap dalam kondisi yang baik sehingga peran dan manfaatnya ekologi merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat, biota dan lingkungan.

Gambar 14. Gambaran umum lokasi penelitian di teluk Lembar
Gambar 14. Gambaran umum lokasi penelitian di teluk Lembar

Teknik Pengumpulan Data dan Sampel

Tahap awal pengamatan dan pengambilan sampel mangrove dilakukan dengan penentuan lokasi pengambilan sampel menggunakan metode random sampling yaitu penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan jumlah kuadran sampel, luas wilayah penelitian dan jenis mangrove, dan jumlah sampel ulangan untuk masing-masing jenis. Selain pengambilan daun dan organ akar, pengambilan sampel substrat juga dilakukan hingga kedalaman penetrasi akar (30 cm) dan kemiringan 30o menggunakan tabung berdiameter 5 cm dan panjang 35 cm.

Analisis Data

Komposisi Jenis Vegetasi Mangrove

Dari total 11 jenis mangrove yang ditemukan di Teluk Lembar, terdapat 2 (dua) jenis mangrove yang berkerabat yaitu Thespesia populnea dan Ipomea pescaprae. Berdasarkan hasil pengamatan komposisi jenis mangrove Sheet Bay diketahui bahwa famili Rhizophoraceae merupakan komposisi jenis yang dapat tumbuh dengan baik antara lain Bruguiera gymnorrhiza, Rizophora stylosa dan Ceriops decandra.

Parameter Lingkungan Vegetasi Mangrove

  • Karbon Substrat Ekosistem Mangrove

Selain itu, jasa lingkungan ekosistem mangrove yang belum banyak diketahui terkait dengan peran mangrove sebagai alternatif pemanasan global adalah potensi mangrove sebagai penyerap dan penyimpan karbon terutama pada substrat ekosistem mangrove. Potensi ekologis ekosistem mangrove sebagai penyerap dan penyimpan karbon telah banyak diteliti, antara lain stok karbon substrat mangrove Tanjung Lesung Banten sebesar 27,92 ton C/ha62; cadangan karbon mangrove Dukuh Tapak Desa Tugurejo Kota Semarang sebesar 708,2 ton C/ha63; mangrove di Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah sebesar 1307,77 ton/.

Tabel 33. Parameter lingkungan ekosistem mangrove Lembar
Tabel 33. Parameter lingkungan ekosistem mangrove Lembar

Kandungan Persen (%) Karbon Substrat

85Suryono et al., 'Estimasi Biomassa dan Kandungan Karbon di Hutan Mangrove Perancak, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali'. 87Susilowati et al., 'Estimasi serapan CO2 berdasarkan penyerapan karbon di hutan mangrove Desa Tambakbulusan, Demak, Jawa Tengah'.

Tabel 34. Kandungan % karbon substrat dibawah tegakan jenis  mangrove
Tabel 34. Kandungan % karbon substrat dibawah tegakan jenis mangrove

Karbon Rosot Mangrove Teluk Lembar

Estimasi rata-rata total semua substrat penyerap karbon yang ditemukan pada 20,49 ha kawasan mangrove yang diteliti adalah 44,67 ton.C atau setara dengan 263,69 ton.C pada kawasan mangrove seluas 120,96 ha di Sheet Bay. Potensi simpanan karbon pada vegetasi hutan mangrove jauh lebih besar dibandingkan pada hutan alam terestrial, hutan rawa dan agroforestry yaitu 37,28 ton.C/ha; 39,29 ton.C/ha; dan 36,84 ton.C/ha94.

Kandungan Karbon Akar Mangrove

Kandungan Karbon Daun Mangrove

Perbedaan nilai kandungan karbon daun dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain perbedaan umur sampel daun yang diambil secara acak pada setiap kuadran penelitian. Sampel daun dari lapisan pohon mungkin memiliki kandungan karbon lebih tinggi daripada sampel dari bibit dan lapisan pohon muda.

Tabel 39. Kandungan karbon jaringan daun mangrove teluk  Lembar
Tabel 39. Kandungan karbon jaringan daun mangrove teluk Lembar

Perbandingan Kandungan Karbon Daun

Semakin banyak kandungan karbon pada akar yang lebih besar dibandingkan dengan daun pada vegetasi mangrove, kemungkinan disebabkan oleh faktor banyaknya biomassa yang terkandung pada akar mangrove. Selain itu, kandungan karbon masing-masing organ (akar dan daun) dapat dipengaruhi oleh sumber sampling berdasarkan strata spesies (pohon, tiang, pancang dan semai), hal ini karena strata dapat mempengaruhi jumlah kandungan biomassa pada suatu tanaman.

Gambar 16. Perbandingan kandungan karbon jaringan  daun dan akar teluk Lembar
Gambar 16. Perbandingan kandungan karbon jaringan daun dan akar teluk Lembar

Uji One Way Anova Kandungan Karbon Akar

102 Rahman en Hadi, 'Kandungan C-Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'. 113 Rahman en Hadi, 'Kandungan C-Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'.

Tabel 42. One way annova karbon jaringan akar dan daun teluk  Lembar
Tabel 42. One way annova karbon jaringan akar dan daun teluk Lembar

POTENSI KARBON ROSOT EKOSISTEM MANGROVE

Gambaran Umum Danau Air Asin Gili Meno

Diantara ketiga Gili tersebut, Gili Meno memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan Gili Trawangan dan Gili Air yaitu adanya danau air asin dengan luas 6,6 ha dan dikelilingi oleh vegetasi mangrove seluas 1,81 ha108. Pengambilan sampel dilakukan pada ekosistem vegetasi mangrove danau air asin Gili Meno seluas 1,81 ha dengan menggunakan metode purposive sampling (Gambar 16).

Gambar 18. Bagan teknik pengumpulan data penelitian 2.  Lokasi Pengambilan Sampel
Gambar 18. Bagan teknik pengumpulan data penelitian 2. Lokasi Pengambilan Sampel

Analisis Data

Selanjutnya dilakukan analisis tekstur ketiga fraksi substrat dengan metode Hidrometer dan analisis kandungan karbon organik substrat dengan metode Kurmis di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat.

Identifikasi.Jenis.Mangrove.Danau.Gili.Meno

Semakin rendahnya komposisi jenis mangrove yang terdapat di Gili Meno kemungkinan disebabkan oleh faktor lingkungan yang cukup ekstrim yaitu salinitas perairan yang cukup tinggi dengan rata-rata ppt113. Rendahnya nilai pH perairan dapat disebabkan oleh faktor pencemaran lingkungan, keadaan pencemaran lingkungan di sekitar danau Gili Meno berasal dari limbah rumah tangga yang disebabkan oleh rendahnya kesadaran warga untuk hidup sehat.

Tabel 43. Parameter lingkungan danau Gili Meno
Tabel 43. Parameter lingkungan danau Gili Meno

Biomassa Jaringan Mangrove Danau Gili Meno

117 Rahman dan Hadi, 'Kandungan Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Garam Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara'. Biomassa total kawasan ekosistem mangrove danau Gili Meno adalah 110,42 ton/ha atau setara dengan 331,26 ton C pada luasan 3 ha ekosistem mangrove Gili Meno.

Tabel 44. Biomassa jaringan daun mangrove Gili Meno
Tabel 44. Biomassa jaringan daun mangrove Gili Meno

Persentase Kandungan Karbon Rosot jaringan

  • Kandungan Karbon Rosot Daun dan Akar

Kandungan karbon dalam satuan gram karbon (g C) dihitung berdasarkan nilai biomassa dan % kandungan karbon yang ada pada masing-masing organ yang diteliti. Kandungan karbon pada badan mangrove Gili Meno dipengaruhi oleh persentase kandungan air, termasuk rendahnya kandungan karbon R.

Tabel 47. Kandungan karbon akar mangrove Gili Meno
Tabel 47. Kandungan karbon akar mangrove Gili Meno

Karbon Stok Vegetasi Mangrove Danau

128Rozainah et al., 'Estimation of carbon pool in soil, above and belowground vegetation at different types of mangrove forests in Peninsular Malaysia'. 129Castillo et al., 'Tree biomass amount, carbon stock and canopy correlates in mangrove forest and land uses that replaced mangroves in Honda Bay, Philippines'.

Tabel 50. Karbon total daun pada kawasan penelitian Gili Meno
Tabel 50. Karbon total daun pada kawasan penelitian Gili Meno

Serapan Total CO 2 pada Daun Mangrove

Uji One Way Annova Karbon Jaringan Daun

Kandungan Karbon Substrat ekosistem

Rata-rata hasil menunjukkan kandungan karbon substrat pada ekosistem mangrove Gili Meno cukup tinggi (C) dibandingkan dengan hasil penelitian kandungan karbon substrat pada ekosistem mangrove Teluk Lembar Kabupaten Lombok Barat dengan rata-rata substrat kandungan karbon 0,51% C134. Secara lebih rinci kandungan karbon yang tinggi pada substrat di bawah tegakan Rizophora apiculata dan Avicennia marina dapat dipengaruhi oleh faktor morfologi akar, dengan spesies Rizophora apiculata dengan akar tumpu dan Avicennia marina dengan akar jarum.

Tabel 56. Kandungan karbon substrat pada bawah tegakan setiap  jenis mangrove Gili Meno
Tabel 56. Kandungan karbon substrat pada bawah tegakan setiap jenis mangrove Gili Meno

Kandungan Karbon Total Substrat ekosistem

Analisis serapan karbondioksida pada ekosistem hutan mangrove di desa pesisir Desa Purnama Kota Dumai Provinsi Riau. Klasifikasi lahan potensial restorasi mangrove di pantai utara Jawa Tengah (restorasi mangrove menggunakan Rhizophora mucronata).

Tabel 57. Potensi Serapan karbon substrat pada bawah tegakan  mangrove Gili Meno
Tabel 57. Potensi Serapan karbon substrat pada bawah tegakan mangrove Gili Meno

Gambar

Tabel 3. Status kekritisan dan luasannya mangrove  di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Gambar 1. Kelenjar garam
Gambar 3. Lokasi penelitian ekosistem mangrove teluk Serewe Jumlah jalur yang dibuat di melintasi vegetasi mangrove  berjumlah 3 (tiga) jalur dengan jumlah petak kuadran pada  masing  jalur  sebanyak  10  petak  kuadran  pengamatan,  sehingga  jumlah  tota
Gambar 5. Vegetasi mangrove di teluk Serewe
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang dampak pengembangan pariwisata dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.; Teori