BAB 5 POTENSI KARBON ROSOT MANGROVE LOMBOK
H. Parameter Lingkungan Vegetasi Mangrove
Parameter lingkungan suatu habitat tumbuh biota (tumbuh-tumbuhan) merupakan bagian penting dalam proses kelansungan hidupnya, termasuk vegetasi mangrove yang. selalu. dipengaruhi. oleh. kondisi. fisika. kimia. perairan.
yang dapat berubah-ubah, terutama kimia perairain (pH air, salinitas, dan pH substrat) yang bergantung pada kondisi harian lingkungan yaitu iklim, dan atau sumber air tawar yang masuk menuju laut dari sungai.
Kondisi parameter lingkungan dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi komposisi dan struktur vegetasi mangrove meliputi: sebaran jenis, kepadatan jenis,
57Abdillah et al., ‘Short Communication: Short Communication: Structure and composition of mangrove vegetation in Lembar bay area, West Lombok District, Indonesia’.
dominansi jenis, keanekaragaman jenis dan kecepatan tumbuh suatu jenis mangrove. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan beradaptasinya setiap jenis mangrove sehingga semakin kuat bertahan hidup suatu jenis mangrove maka akan dapat dilihat dari sebaran dan dominansi jenis pada suatu kawasan, dan sebaliknya apabila terdapat jenis dengan sebaran rendah dan kepadatan atau keraptan rendah maka dapat dianalisa bahwa jenis tersebut sulit beradaptasi pada kondisi lingkungan tumbuhnya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan kondisi ekosistem mangrove danau air asin Gili Meno dengan karakteristik salinitas ekstrim (54,00±0,82 %o) yang pada umumnya mangrove dapat bertahan hidup pada kondisi maksimum salinitas 30 %o58.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran kimia fisika. lingkungan. ekosistem. mangrove. teluk. Lembar. yang.
telah dilakukan secara berkala menunjukkan nilai kadar garam (salinitas) perairan dengan rata-rata 29,64±0,67 %o dan masih sesuai untuk mendukung kelangsungan adaptasi mangrove dengan batas maksimal 34%o, selanjutnya kondisi suhu perairan diantara 28-32 0C dengan nilai rata-rata suhu perairan Lembar 31,46±0,89 0C, sedangkan nilai pH perairan yang menunjukkan tingkat kandungan asam basa suatu perairan dengan nilai diantara 7,0-8,5 dengan nilai rata-rata pH pada 7,91±0,37. Kondisi kimia perairan ekosistem mangrove teluk Lembar dengan baku mutu kualitas kesehatan perairan
58Rahman and Hadi, ‘Kandungan C-Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno Kabupaten Lombok Utara’.
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota.
Untuk.lebih.rincinya.data.kualitas.kimia.fisika.ekosistem.
mangrove pada teluk Lembar pada Tabel 33.
Tabel 33. Parameter lingkungan ekosistem mangrove Lembar
No Parameter Kuadran 1 Kuadran 2 Satuan
1 Salinitas 29,33±0,58 29,67±0,58 %o
2 Suhu air 30,85±0,574 31,55±1,05 0C
3 pH air 7,91±0,291 8,01±0,55 -
4 pH tanah 3,38±0,750 3,95±1,90 -
5 Kelembapan 85,00±10,00 70,00±40,00 %
No Parameter Kuadran 3 Rata-rata Satuan 1 Salinitas 30,00±1,00 29,64±0,67 %o 2 Suhu air 32,17±0,57 31,46±0,89 0C
3 pH air 7,78±0,16 7,91±0,37 -
4 pH tanah 3,93±1,98 3,74±1,36 -
5 Kelembapan 79,33±18,47 78,00±24,98 %
*sumber data: hasil penelitian
I. Karbon Substrat Ekosistem Mangrove Teluk Lembar
Mangrove merupakan salah satu tumbuh-tumbuhan habitat pesisir yang memiliki fungsi dan manfaat sebagai mitigasi bencana (bioakumulasi logam berat, abrasi, pemecah ombak, penghalang angin laut, dan tsunami), habitat biota dan
plasma nutfah. Selain itu, jasa lingkungan ekosistem mangrove yang belum banyak diketahui kaitannya dengan peran mangrove sebagai alternatif dari pemanasan global adalah potensi mangrove sebagai carbon sink dan carbon storage terutama pada substrat ekosistem mangrove. Pentingnnya ekosistem mangrove sebagai alternatif pemanasan global karena tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan tetapi juga kehidupan manusia dan mempengaruhi metabolisme biota darat dan laut59. Salah satu mekanisme alami dalam upaya mengurangi peningkatan konsentrasi CO2 adalah penyerapan CO2 melalui mekanisme fotosintesis oleh vegetasi Mangrove60.
Salah satu pesisir yang merupakan Kawasan Ekosistem Esensial Koridor Mangrove adalah teluk Lembar Kabupaten Lombok Barat yang terdampak langsung oleh aktivitas aktif pelabuhan Lembar. Pelabuhan Lembar merupakan jalur transpostasi laut dan barang antar pulau yang terus mengalami pengembangan kawasan pelabuhan (reklamasi) seluas 22 ha dan berdampak langsung terhadap degradasi ekosistem mangrove, sehingga terjadi penyusutan luasan ekosistem mangrove yang saat ini hanya tersisa seluas ±120,96 ha61.
59Goel and Bhatt, ‘Causes and Consequences Of Global Warming’. Brath et al.,
‘Climate change and resource sustainability: An overview for actuaries’.
60Sunquist et al., ‘Carbon sequestration to mitigate climate change’. Bala, ‘Can planting new trees help to reduce global warming?’.
61Saraswati and Saraswati, ‘Pemantauan Mangrove Di Teluk Lembar. Lombok Barat Menggunakan Landsat Tahun 1995 Hingga 2019 Monitoring Mangrove In Lembar Bay.
West Lombok Using Landsat From 1995 to 2019’.
Potensi ekologis ekosistem mangrove sebagai carbon sink dan carbon storage telah banyak diteliti diantaranya carbon stock substrat mangrove Tanjung Lesung Banten sebesar 27,92 ton.C/ha62; stok karbon mangrove Dukuh Tapak Kelurahan Tugurejo Kota Semarang sebesar 708,2 ton.C/ha63; mangrove Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah sebesar 1307,77 ton/
ha64; mangrove Perancak Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali sebesar 119.75 ton.C/ha65; mangrove Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai sebesar 1819,31 ton.C/ha66; mangrove Muara Sungai Batang Apar Provinsi Sumatera Barat, sebesar 2561,90 ton.C/ha67; mangrove Desa Tambakbulusan Demak Jawa Tengah sebesar 57,74 ton.C/ha68; mangrove Gili Meno Lombok Utara sebesar 154,62±99.78 ton.C/ha atau setara dengan total simpanan karbon substrat 1020,50 ton.C pada total 6,6 ha luasan ekosistem mangrove danau Gili Meno Kabupaten Lombok Utara69.
Secara umum, penelitian yang berkaitan dengan carbon sink ekosistem mangrove masih berkaitan dengan potensi carbon sink kawasan pada lokasi tertentu dan belum secara
62Ati et al., ‘Stok Karbon Dan Struktur Komunitas Mangrove Sebagai Blue Carbon Di Tanjung Lesung, Banten’.
63Hakim et al., ‘Estimasi Stok Karbon Mangrove di Dukuh Tapak Kelurahan Tugurejo Kota Semarang’.
64Lestariningsih, Soenardjo, and Pribadi, ‘Estimasi Cadangan Karbon pada Kawasan Mangrove di Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah’.
65Suryono et al., ‘Estimasi Kandungan Biomassa dan Karbon di Hutan Mangrove Perancak Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali’.
66Handoyo, Amin, and Elizal, ‘Estimation of Carbon Reserved In Mangrove Forest Of Sungai Sembilan Sub-District, Dumai City, Riau Province’.
67Handoyo, Amin, and Elizal.
68Susilowati et al., ‘Estimasi Serapan CO2 Berdasarkan Simpanan Karbon Pada Hutan Mangrove Desa Tambakbulusan Demak Jawa Tengah’.
69Rahman and Hadi, ‘Kandungan C-Organik Substrat Ekosistem Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno Kabupaten Lombok Utara’.
spesifik.berkaitan.dengan.potensi.kemampuan.carbon.sink.
substrat yang tersimpan pada bawah tegakan jenis mangrove, hal ini selaras dengan pendapat McLeod et al., (2011) dan Howard et al., (2017) bahwa analisa secara mendalam berkaitan dengan potensi mangrove sebagai carbon sink dan carbon storage pada jenis dan habitat berbeda sangat penting untuk dilakukan70. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi simpanan karbon yang terdapat pada 10 jenis mangrove yang terdapat di teluk Lembar Kabupaten Lombok Barat yang nantinya dapat dijadikan sebagai sumber informasi reboisasi jenis tertentu yang memiliki potensi carbon sink terbesar.
J. Kandungan Persen (%) Karbon Substrat