ISSN: 2089-0036
furnal Agrisistem
Seri Sosek dan Peruyuluhan
Aaalisis respon dan partisipasi petani pada teknologi produksi henih padi di Kabupaten Luwu
Provinsi Sulawesi Selatan
Abigael l?ante Tondok dan Kartika
Fauziah
I30
- t37
Meningkatkan kenktifan dan
kcatilitas
bclajar sisrva kelasXI
SMK-PPN Kupang ntelalui pengembangan bahan ajar cetak model dick and careyFaktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kemandirian paani dalam pengelolaan usahatani padi,,lkannludit
138 - 146Andi t,ornoen dan
Nttrluili
147
-
151Ugik Romadi
danAbd.
155 - 164Faid
Modal
sosialpada
agrbisnis perbenihanpadi
di Sulawesi SelatanRepelita Kallo dan Darmawan Salman
Muhdiar dan Harsant
165 -
t69
t70 - 176
t77- t87
t88-
199 Komunikasi dan adopsi teknologi produksi kedelai diDesa Panincong Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng
Pengaruh perilaku petBni dalam menentukan sistem
tanam
IP 300di
Kecamatan Sanrobone Kabupaten TakalarWqrda
Halil
don KaddasSarintang, Amir dan Abigael R. l'ondok
Peranan kelompok
tani
terhadap produksi bawang merahDi
DesaButtu
Baruga Kecamatan Banggae Timur Kabupaten MajeneVol.
12 No. 2 Desember 2016DAFTAR
ISIKajian usahatani dan
pemasarancengkeh di
Abdul GaflitrTahir
I 18 - 129Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Potensi radio komrmitas sebagai media penyuluhan pertonion
,/
Analisis kepuasan peserta terhadap
pelayanan penyelenggaraan pelatihandi Balai
Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) BatangkalukuPengaruh inconte over Jeed antl cluck c(r.s/ terhadap pemberian dedak yang difermentasi dengan efiective microorganisme (em-4) dalam pakan
itik
Respons
petani
terhadap penggunaan nzobakteri pemacu tumbuh tanaman (RPTT) untuk peftumbuhan tanarnan sawi (Brassica junceal,)
M.
IssacMoulana
200-
210Muh. Irfan Aryawiguna,
Laila
Nuzuliyah, Andy Karlika Dkasari Z, Kaharuddin, Nelty
Akontalo
2tl-223
221 - 231
Jurnal Agrisistem, Dasember 2016, Vol.
l2
No.2 t,ssN 2089-0036FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGART] HI TINGKAT KEMANDIRIAN PETANI DALANI PENGELOLAAN
USAHATANI PADI
Factors Thal AJlect
TheLevel Of Independence Of Farmers In
TheManagement Of Rice Crop Farming
s.k"r,h ri[?ikP:;I.?$ P) Marans
Emai I : (lgi k _yas@yahoo. com
ABSTRAK
Tujuan Penelitian yaitu turtuk
rnengetahuifaktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap tingkat kemandirian petani dalam pengelolaan usahatani tanamanPadi.
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitiandeskriptif
eksplanatori yaihrjenis
penelitian yang dimaksudkanuntuk
mendeskripsikan,menguji
hubungan,dan menguji
pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan yang telah dirumuskan sebelumnya. Variabel-variabel yang telah dirumuskan dalam penclitianini
adalah peubah bebas,yaitu: (l)
KarakteristikDiri
Petani(X1), (2)
Sistem Penyuluhan(Xr, (3) Akses Infonnasi (Xr, (4)
KapasitasDiri
Petani(&),
dan peubahtidak
bebasyaitu: (5)
Kemandirian Petani dalam Pengambilan Keputusan Porgelolaan Usahatani TanamanPadi (Yr).
Metode dasar yang digunakan dalam penelitianini
adalah metode survei dengan teknis analisis deskriptifkualitatif
dankuantitatif dari fakta-fakta dan informasi yang diperoleh di
lapangan,haik
langsung maupun tidak langsung. Hasil Penelitian menunjukkanbahwa
kemandirian petani dalammengambil
keputusan pengelolaan usahatani tanamanpadi
sangatdipengaruhi
oleh karakteristikdiri
petani, system penyuluhan, akses informasi, dan kapasitasdiri
petani.Kata
Kunci: Kemandirian Pdani, Faktor-fafuor yang
mempengaruhi pengambilan keputusanusaltalanl
ABSTRACK
Objective is to determine the factors that affect the level
of
independence of famrers in the managemeotof
Rice crop fanning. The typeof
research thatwill
be usedis
explanatory descriptive researchthat is the type of
researchthat is
intendedto
describe,test
the relationship, and examines the effect between the hypothesized variables that have beendefined previously. The
variablesthat have
beenfonnulated in this
researchis
the independentvariable, namely: (l)
Characteristicsof Self
Farmers(X1), (2)
Extension System(X2),
(3) Access to lnformation(X3),
(4) Capacity Self Farmers ( X4), and no fieevariables, namely: (5)
Independence Farmersin
ManagementDecision Making
Rice Farming(Yl). The
basic method usedin this
studyis a
technical survey methodwith
descriptive analysisof
qualitative and quantitative facts and information obtainedin
thefield, either directly or indirectly.
Research showsthat the
self-relianceof
farmers indecision making rice crop farm
managementis strongly influenced by the
personalcharacteristics of farmers, extension system, access to information, and capacity of farmers KeTwords: Indeperrdence Farmer,
faclors
thatinlluence
decision makingfarming.
Jurndl Agisisten, l.)esember 2016, Vol. 12 No.2
PENDAHTJLUAN
Adanya globalisasi
dal AEC
harus dapatmenjadi pendorong dan
mempercepatadopsi dan implementasi
pembangunanyang optrmal dan
berkelanjutan. Salahsalu strategi yang dapat
ditempuh oleh pemerintah [ndonesia (baik pusat maupundaerah) dalam meningkatkan
ke-sejahteraan masyarakat melalui
.sur-tainable development, yaitu
meng- integrasikan aspek sosial dan lingkungandalam setiap kebijakan
pembangunan.Dengan potensi yang besar dan beragam, lndonesia mempunyai peluang baik untuk
mengurangi tingkat kemiskinan
danpeningkatal kesejahteraan
masyarakat.Oleh
karenaitu,
lndonesia hanrs mampu meningkatkan daya saing dengan bangsalain di dunia, dengan
memperhatikan,pertdma, kemampuan
menghasilkankomoditi
yanglebih
murahdari
pesaingyang tidak cukup untuk
menjaminkeunggulan daya saing di
pasarinternasional.
Kedua,
kemampuan untuk menyediakanproduk
yang sesuai denganpreferensi konsumen yang
berkembang,datr sangat menentukan
keunggulanbenaing di
pasar inter-nasional. Kelrga, keunggulandaya saing ditentukan
olehkemampuan
men-dayagunakan keunggulan komparatif yangdimiliki
darihulu hingga hilir, dalam
menghasilkanproduk sesuai dengan
preferensikonsumen yang ber-kembang (Saefuddin,
A.,
W.D. Sury4
Sumardjo,A.
Ratnawati,Sanvititi,
Sl,ahyuti, Sumedi,N. Aslk,
D.Lestariningsih, dan M. R A.
Siregar.,2003).
Untuk menjawab tantangan
tersebut diatas, maka
perencanaan pembangunanpertanian lndonesia yang selama ini bersifat sentralistik harus di ubah
kedesentralistik. Program
pembarlgunan yang akan dilaksanakan mendatang harusdidasarkan pada identifikasi
kebutuhanpetani dan
menempatkanpetani
sebagaisubjek
pembangr.rnan.Caranya
ialahlssN 2089-0036
dr:ngan
jalan memberikan
kesempatan vang seluas-luasnya kepada petani untukdapat
merencanakandan
menentukansendiri usahataninya,
memberikan kcbebasanyang
seluas-luasnya kepada pctani dalam pengelolaan usahataninya.Garnbaran mengenai
profil SDM
petani,menurut hasil penelitial
Sumardjotersebut secara umum terutama
petani denganprofil baik
cenderung sudah ber-sikap rasional, mempunyai sikap
yangpositif terhadap perubahan
maupunperkembangan IPTEK,
aksesibilitas terhadapjaringan komunikasi yang
adarelatrf baik, dan keaktifan
mencariinformasi tentang inovasi sudah relatif tinggi.
Namun, beberapaindikator
masih menuujukkan tingkatan yang rendah, yaitudalam hal fatalism, tingkat
partisipasi sosial, kekosmopolitan, keyakinan dalammenganbil keputusan
bersarnaikepemimpinan
pendapat)dan
motivasi masih relatif rendah.Pada taraf pelalisanaau dilapartgarr petani
masih mengalami
ketergantunganterhadap ponerintah dalam
halpengelolaan usaha tani, maka kemandirian
petani padi perlu ditingkatkan,
karenaperwujudan kemandirian petani
dalampengambilan keputusan
pengelolaan usahatani merupakan salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian tersebut.Dari uraian tersebut di atas
timbul pe(anyaan:"faktor-faktor
apa saja yang dapat m empengaruhi tingkat kemandirianpetani dalam pengelolaan
usahatani?".Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut makaperlu
dilakukan penelitian secara mendalam terhadap factor-faktor yang mempemgaruhi kemandirian petanidalam pengambilan
keputusan pengelolaan usahatanipadi.
Tujuan dari penelitianini idah
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkatkemandirian petani dalarn
pen gelolaan t56Jurnal Agrisistem, l)esenbar 2016, Vol.
l2
Nu.2usahatani tanaman
Padi Probolinggo.dr
KabupatenNIE'I'ODE PENELITIAN Lokasi
danWaktu
Penelitian ini
dilaksanalianpada
bulanAgustus
sampi Nopember2014 di
DesaGading dan Krejengan,
Keoamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Tirnur.Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian
adalah petani Padi yang adadi
Kabupaten Probolinggo, Provinsi JawaTimur.
Sedangkan sarnpelpenelitian ditetapkan deugan
teknikrandom sampling sebanyak 40
orangresponden yang terdiri dari 20
orang respondendari Desa
Krejengandan
20 orang responden dari Desa Gading.Desain Penelitian
Desain
yang
digunakan dalam penelitianini adalah penelitian deskriptif eksplanatori yaitu jenis penelitian
yangdimaksudkan untuk
mendeskripsikan, menguji hubungan, dan urenguji pengaruhantar variabel. Variabel-variabel
yangtelah dirumuskan dalarn penelitian ini
adalah peubah bebas, yaitu:
(1)Karakteristik Diri
Petani (X1),(2)
SistemPenyuluhan (Xr, (3) Akses
Infonnasi(Xr), (4)
KapasitasDiri
Petani (Xo), dan pcubah tidak bebas yaitu: (5) KemandirianPetani dalam Pengambilan
KeputusanPengelolaan Usahatari Tanarnan
Padi(Yr).
Metode dasar yang digunakan
dalampenelitian ini adalah metode
survei dengan teknis analisis deskriptifhralitafif
dan kuantitatif dan fakta-fakta
daninfonnasi yang diperoleh di
lapangan,baik langsung maupun trdak
langsung.Penelitian dilakukan dengan
metode 157rssN 2089-0036
survei karena penelitian ini
inginmemperolch fakta-fakta
dari
gelala-Bcjalayang ada dan mencari
keterangar- keterangau secara faktual.Data
.lenis data dalam penelitian
ini terdiri
daridata primer darr data sekunder.
Data prirner adalah data yang diperoleh secaralangsung dari responden,
dengan menggunakan kuesionerdan
wawancaramendalam. Jenis data primel
yangdikunrpulkal arlalah data
dengan skala ordinal,interval,
danrasio.
Data pnmer tersebutmeliputi: (l) Karakteristik Diri
Petani,
(2)
Sistem Penyuluhan,(3)
AksesInformasi, (4)
Kapasitasdiri
Petanidan(5) Kemandirian Petani
dalamPengaurbilan Keputusan
Pengelolaan Usahatani Tanaman Padi.Data sekunder
yaitu
data yang diperolch dari pencatatan data yang telah tersedia dikantor-kantor Pe.merintah I)aerah di Kabupateo, seperti Kantor
Statistik,Kantor Dnas
Ketahanan Pangan, Kantor Kecamatan,Kantor Desa" dan
instansi terkait lainnya.Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian
ini,
digunakan teknik sebagai berikut:(1) Wawancara (interview),
yaitumengadakan wawancara
langsungdengan obyek penelitian
untuk rnengrunpulkandata dan
informasi yang diperlukan dengan menggunakankuesioner yang telah
disiapkan.Kuesioner selengkapnya dapat dilihat dalam Larnpiran I .
(2)Pengamatan langsung
(observasi),yaitu data dikumpulkan
berdasarkanhasil pengamatan langsung di
lapangan.(3)
Dol<umentasi,yaitu
mengumpulkan data dengan cara mencatal data-data vang sudah tersediadi
kantor-kantorI
Jumal ,1gri.\istem, Desember 2016, L'ol.
l2
No.2Analisis
Data(l) Untuk mendisknpsikan
tingkatkenrandirian petani
dalampengambilan keputusan
pengelolaan usahatani digunakan analisis statistikdeskriptif dengan cara
menyajikandata yang diperoleh dalam
benhrk tabel distribusi frekuensi.(2)
Untuk menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat
kernandirianpetani
dalam pengambilan keputusanpengelolaan usahatani
digunakan metode model regresi linear berganda dengan rumus:Y:
bo+ brXr + bzXz + b3X3 + balQ +b5X5
+ ...+
b"X" + e Keterangan:Y =
variabel dependenbo :
intersepbr ..
b" :
koefisien regresiX1
Xn:
vanabel independenerror
(pengganggu)HASIL DAN PEMBAIIASAN l. Faktor Internal
a. Pendidikan
Pendidikan merupakan indikator
utama pembangunandan kualitas
sumberdayamanusia pertanian. Pendidikan
formaldiukur berdasarkan jenis
pendidikanformal yang telah
ditempuholeh
petani respondendi
Keca.rnatan Krejengan. Rata-rata petani responden di
KecarnatanKrejengan telalr berpendidikan
cukuptinggi
yaitu lulusSMU.
Tinggrinra tingkatrssN 2089-00i6
pendidikan
petani ini
mempakan modal dalarn pengernbangan usahataninya. Halini
sesuai dengan perrdapatPrijono
danI)ranarka (1996:71). yang
rnenyatakanbahwa pendidikan pada
dasamyarnerupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui
kegiatan bimbingan dan-/ataulatihan bagi
peranannya dimasaymg akan datang. Pada
hakikatnyapendidikan berfungsi untuk
mo-ngernbangkan kemampuan, meningkatkan
mutu
kehidupan,dan
martabat manusia baik individu maupun sosial.Tabet I menunjukkan bahwa
sebagianbesar jumlah petani di
KecamatanKrejengan yang mengikuti kursus
atau pelatihantergolong
sangat rendah yaitu sebanyak 21 orang (52,50%).
Rendahnyawaktu untuk
kursus atau pelatihan yangpernah diikuti oleh petani
berakibatminimnya
pengetahuan dan keterampil anyang dimiliki.
Pengamatandi
lapatgmenunjukkan bahwa cara bercocok tanam
padi yang dilakukan petani
masih menggunakancara lama" misalnya
daripenggulaan jarak tanam petani
masih dominan menggunakan jarak tanam kotak,bahkan ada sebagian p€tad
yangmenggunakan
jarak
tanam tidak beraturanatau tanpa barisan tanam.
Padahalteknologi
jarak
tanarn telah berkembang, sehinggahal ini
menyebabkan produksi tanaman padi yang diusahakan oleh petani menjaditidak optimal. Untuk itu
petaniperlu diberi kesempatan
untukmeningkatkan pendidikannya
melaluikegiatan penyuluhan, pelatihan,
kursus pertanian.dan
magangke petani
yanglebih maju dalam usahataninya.
b. Etos
Kerja
Etos kerja
merupakanpenilaian
petani terhadap peke{aannya dan lamanya petani mencurahkanwaktu untuk
peke{"ennya.Jumlah
petani yang
mencurahkan waktuuntuk usahataninya di
KecamatanKrejengan masih sangat rendah
yaitu sebanl'ak 34 orang (85 %).158
atau inslansi-instansi yanng
terkait dengan penelitian.(4)
lndcprlticrview
terhadap tokoh-tokoh masyarakatatau
responden terpilihyang dianggap akan
mzunpuruenrberikan penjelasan
secara mendalarn.Jurnol Agrisistem, l)asenber 2016, Vol. 12 No.2 L\SN 2089-0036
Tabel
l.
Sebaran responden menunlt faktor intemalFaktor Internal Petani (Xr) Kategori Jumlah Pendidikan Formal (Xr r) Lulus SD
I-ulus SMP Lulus Str4U Lulus PT
8 6 22
4
20
l5
55
l0
Kursus/ Pelatihan (Xr r) Sangat RendahRendah Sedaag Tinggi
2t
0 I
l8
Etos Ke{a (Xq
)
Sangat RendahRendah Sedang
linggi
34 4
I I
85
l0
2,50 2,50 Pengalaman Usaha (Xr r) Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi
I 9 9
zt
2,50 22,50 22,50 52,50
Luas lahan (Xr.s) Sangar Rendah
Rendah Sedang
Tirygi
29 E
2 I
72,50 20
5
2,50 Keterangan:
. Kriteria @endidikar Formal)
Sangat Rendah:Lulus
SD, Rendah:Lulus SMP,
Sedang:Lulus SMU, Tinggi: Lulus PT.
r Kriteria
(Kursus/Pelatihan) Sangat Rendah: skor 0-2,25, Rendah: skor 2,26-4,50, Sedang:skor 4,5 I -6,75, Tinggi: skor 6,76-9,00
jam
. Kdteria
@tosKe{a)
Sangat Rendah: skor 0-65, Rendah: skor 66-130, Sedang: skor 13l - 195,Tinggi:
skor 196-260jam. Kriteria
(Pengalaman Usaha) Sangat Rendah: skor 2-14, Rendah:skor
15-26, Sedang:skor 27-38, Tinggi: skor 39-50
. Kriteria
(Luas Lahan) Sangat Rendah: Luas 0,0125-0,7625, Rendah: 1uas0,7626- I,5126, Sedang: Luas 1,5127-2,2627, Tinggi: Luas 2,2628-3.00Dari wawancara diketahui bahwa sebagian
besar petani dalam
mengusahakanusahataninya karena mengikuti jejak orang tuanya, tidak didasarkar
pada kesadarantentang pentingnva
usahatanitersebut. Hal ini berakibat pada tekilk budidaya yang
diusahakanoleh
petanicenderung masih mengikuti pola
lama.Untuk
itu
peran Penyuluh Pertanian dalammembimbing petani perlu
ditingkatkan.Petani perlu diberi
pemahaman tentangcara budidaya usahatani y
gmengunhrngkan dal efisien.
sehinggapetani dapat menghasilkan produksi yang
lebih tinggi, yang pada akhirnya
akan berakibat pada curahanwaktu
yang lebih lama untuk usahataninya.c. Pengalaman Usaha
Pengalaman usaha
adalah
sesuatu yangpemah dialami, dijalani,
dirasakan, danditanggung oleh petani
dalammenjalankan kegiatan
usahataninya dengan mengerahkan tenaga,pikiran,
alau badanuntuk
mencapaitujuan
usahatani,yaitu
memperolehproduksi yary
tinggl.Jadi
pengalaman usaha dalarn kaitannya dengan petani adalah sesuatu yang pemahdialami, dijalani, dirasakan,
dan 52,500 2,50
45
Jurnol Agri,\istem, Desember 2016, ybl.
l2
No.2ditalggrng oleh petani
dalammergalankan kegiatan
usalrataninya dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badanuntuk
mencapaitujuan
usahatani,yartu
mernperolehproduksi
yang tinggi.Pengalaman usaha
petani di
KecamatanKrejengan dalam
menjalankanusahataninya tergolong tinggr
yaitusebanyak 2l orang (52,50%),
letapi pengalaman usahapetani ini tidak linier dengan produksi tanaman padi
yang diusahakan.Dari
wawancara mendalam dengan petani diperoleh informasi bahwamereka mengusahakan tananan
padisepanjang tahun tatrpa adanya
rotasi tanaman denganjenis
tanaman lainnya.Alasan yang mereka sampaikan adalah air
terscdia
sepanjangtahun di
KecarnatanKrejengan. Kondisi ini
didugamengakibatkan lahan yang
diusahakanpetani menjadi kurang sesuai
dengankondisi yang diinginkan oleh
tanaman, tanah menjadi masam.Mxyarakat
pedesaan yangagaris,
lahanmerupakan faktor yang
sangat penting bagi kehidupan mereka. Lahan merupakansumber mata pencaharian
unfuk mempertahankan hidup, bahkan di luaritu
tanah merupakan tempat tinggal, sehinggadapat menciptakan ketenangan
danketcntcraman manusia dalarn
hidup bermasyarakat. Luas lahan yang dikuasaioleh petani di Kecamatan
Krejengansimgat reodah, jumlah petani yffig memiliki
lahan sangat rendah sebanyak 29ormg
(72,50 %), yaitu rata-rata luas lahanyang dimiliki dibawah 0,76
ha.Rendahnya luas lahan yang
dikuasaipetani diduga mengalibatkan
petanibersikap pasrah dan sulit
menenmainovasi teknologi.
2.
Faktor Eksternal
a. Sistem PenyuluhanKartasapoetra (
l99l )
menyatakan bahwapenvuluhur pertanian
merupakan suatuISSN 2089-0036
bentuk pendidikan yang cara
(metode),bahan (rnateri), dan
Msiuannyadisesuaikan dengan keadaan, kebutuhan
dan kepentingan-kepentingan
baik sasaran,waktu, dal lempat.
Sistempenyuluhan diukur
berdasarkan kesesuaian materi penyululian, kesesuaianrnetode penyrluhan, kesesuian
mediayang digunakan dalarn
penyuluhan,fiekuensi interalisi petani
denganpenyuluh dan kemampuan
penyuluhdalam memberikan materi
penyr.rluhan.Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh
penyuluh terhadap petani padi di
Kecamatan Krejengan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.Menurut
Undang-undangNo. 16
Tahun 2006, tentang SP3K,materi
poryuluhanadalah baha penyuluhan yang
akan disampaikanoleh
para penyuluh kepadapelaku utama dan pelaku
usaha dalam berbagai bentuk yangmeliputi
informasi,teknologi,
rekayasasosial,
manajemen,ekonomi, hukum, dan
kelestarianlingkungan.
Penyampaianmateri
yangbaik ialah dengan
mempertimbangkar kebutuhanpetani
sasaran.Agar
materipenyuluhan sesuai dengan
kebutuhanpetani padi, maka
perencanaanmderi yang akan
disnlrrhkan disnsun berssna-srma dengan petani padi. Tabel
6 menunjukkanbalrwa materi
penyuluhan yang disampaikan oleh penyuluh diresponpositif oleh petani,
sebanyak25
orang(62,50 %) menyalakan bahwa
materipenyuluhan yang disampaikan
olehpenluluh pertanian sesuai
dengankebutuhan usahatani mereka,
dapatdiaplikasikan dalam
usahataninya, dan waktunya tepat dengan kebutuhan mereka.lnfonnasi yang diperoleh dari
petatri,materi penyuluhan
yurg
disampaikan olehpenyuluh berkaitan
dengan pengelolaantanaman secara terpadu.
Informasitersebut memberikan pemahaman tentang budidaya tan"man padi yang baik.
160
Sistem Penyuluhan
(X) Kategori Jumlah Materi
Penyuluhan (Xz :) Sangat RendahRendah Sedang Tinggi
2
I
25
t2
5
?50
62,5030 Metode Penyuluhan (Xz z) Sangat Rendalr
Rendah Sedang Tingei
0 0 2 38
0 0 5 95 Media Penyuluhm (Xz.:) Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinggi
0 27
4 9
0 6'1 \O
10 22,50 Jurnal Agri.sistem, Desember 2016, Vol.
l2
No.2 IS:iN 2089-0036Tabel
2.
Sebaran responden menurut sistem penyuluhan pertanianKeterangan:
Kriteria
Sangat Rendah: skor 0-25, Rcndah: skor 26-50, Sedang: skor 51-75,Tinggi:
skor 76-100Tabel 2 menunjukkan bahwa
penl'uluh pertaniandi
Kecamatan Krejengan dalampelaksanaan penyuluhannya
telah menggunakanmetode
penyuluhan yang sesuai dengankondisi
sasaran.Hal ini
diket*rui bahwa
sebagianbesar
petaniyaitu
sebanyak38 orang (95 %)
petanisetuju dengan penggunaan
metodepenyuluhan oleh penyuluh
pertanian.Informasi
yang diperolehdari
respondendiketahui bahwa penyuluh
pertaniandalarn melakukan penluluhannya
telahmenggunskan berbagai metode
dalamproses penyuluhan diantaranya
ialahmetode ceramah, diskusi, dan
tanyajawab. Dengan penggunaan
berbagai metode dalam proses penyuluhan tersebutdapat memberikan pemahaman
pada petani terhadap materi yang disampaikan.Media penyuluhan adalah alat bantu yang
dapat
memperjelas penyampaian materi penyuluhan-Media
adalah segala sesuahr yang dapat digunakan untuk menyalurkanpesan, dari pengirim
kepenerima sehingga dapat
merangsangpikiran, perasaan, perhatian
danminat
serta perhatian sasaran sedernikianrupa sehingga proses belajar
terjadi.Penyuluh pertanian di
KecamatanKrejengan belum
memanfaatkan mediapenyuluhan pada saat
melakukanpenyuluhan, hal
ini
diketahui darijawabm responden yans menyatakan
bahwapenluluh dalam melakukan
penyuluhan sebagian besartidak
menggunakan media penyuluhan. Tabel6
menjelaskan bshwasebanyak 27 omng (67,50 %)
petanimenyatakan bahwa penyuluh
tidskmem anfaatkan
media
penyuluhan ketika melakukan penyuluhan,hanya
sebagiankecil
responden yang menyatakan bahwapenyuluh memarfaatkan media
brosurdalam
melakukanpenluluhan
pertanian.Media memiliki peran yang
strategisdalam membantu
mernberikan pemahaman terhadapmateri
penyuluhan yang disampaikan penyuluh pada petani,artinya keberhasilan penluluhan
akansernakin turggi jika dibantu
dengar:pemadaatan media
penyuluhan.Penyajian pesan
narasi yang dilengk4i dengan gambar realistik atau
grafistemyata
sangatmembantu petani yarg rata-rata berpendidikan sekolah
dasar (650/0)di dalarn mema}ami
tayanganpe$n .seputdr peng:{!.tnddn
srupukagrodyke.
l6l
Akses lnformasi (X3) Kategori Sangat Rendah
Rcndah Sedang Tinggi
Jumlah
Antar Petani (Xr 1) 0
2 25
l3
0 5 62,50 32,50 Tokoh Masyarakat (Xr z) Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinccr
0
l6
t7
0 t7,50
40 42,50 Agen Saprodi (X3 3) Sangat Rendah
Rendah Sedang Tincci
0 I 29
l0
0 2,50 72,50 25 Media Massa ()L r) Sangat Rendah
Rendah Sedang Tinccr
4 24
7 5
l0
60 17,50 12,50 Jurflal Agisistem, De.sember 2016, VoL 12 No.2 lssN 2089-0036
Tabel 3. Sebaran responden menurut akses Informasi
Keterangan:
.
Kriteria Srngat Rendah: skor 0-25, Rendah: skor 26-50, Sedang: skor 5l-75, Tinggi: skor 76- 100Akses
Informasi
Akses informasi dalam penelitian ini didasarkan atas usaha petani
untukmencari informasi yang ada
kaitannya dengan usahataninya, yangmeliputi
usaha petani mencariinformasi
kepada sesama petani, ke tokoh masyarakat, agen sarana produksi, dan melalui media rnassa. Hasilpengukuan terhadap akses
informasi disajikan pada Tabel 3.Alses
infomrasi secara interpersonal atauantar petani adalah
usahapetani
untut mencari informasi kepada sesama petani, dan mendapatkan informasi merupakan hak yang melekat pada fitrah manusia- yang senantiasa tidak bisa terlepas dari komunitasnya karena manusia adalah bagian dari masyarakat yang selalu berhub"ngan satu s&malain
melalui komunikasi dalam perikehidupan sosialnya.Hampir dalam setiap aspek
kehidupanmanusia, mulai dari
kegiatsnmemperjuangkan
diri
sendiri dan kelompok masyarakat sampai dalam penyelenggsraan pemerintahan dalam kehidupan berbangsa danbemegar4 memerlukar informasi.
Tanpa penguasaan ir:formasi, kehrdupan seseorang.organisasi atau bangsa akan terthggal oleh kemajuan dan perubahan jaman yang terus bergerak. Dalam ranah publik yang demikiaq informasi
,rng
akurat dan berimbaag akan dapat membantu masyarakat dalam mengolahdan menganalisis rmark
memperoleh pemahaman terhadap suatu pennasalahan.Tabel
3
menunjukkan bahwa usaha petani untuk mencari informasike
sesama petanitelah dilakukan, hal ini terlihat
bahwasebanyak
25
orang (62,50yA
petani telahmencari informasi ke sesama
petani.Informasi yang diperoleh dari
lapungmenyebutkan bahwa petani lebih enak
jika
mencari informasike
sesama petani, karcna disamping merekatelah
saling mengenal,mereka juga lebih paham jika
yang memberikan informasiitu
sesama petani.Pilihan petani mencari informasi
ke
sesamap€tsni
merupakannsluri alamiah
yang dimiliki oleh petani, karena kemudaian dalamberkomunikssi dan kemudahan
dalammemanfaatkan istilah-istilah yang diperlukan
dalam informasi
tersebut.Hal ini
sesuaidengan
pendapatNasution (2010)
yang menyatakanbahwa
manusia mernerlukan kebebasandalam
berkomunikasi, untuk menuangkan buah pemikirannya tanpa ada 162Jurnal Agrisistem, Desember 2016, Vol.
l2
No.2ancaman maupun paksaan
sehingga keterbuliaan dan kemudahan terhadap aksesinformasi merupakan prasyarat
bagi kebebasan untuk memperoleh informasi.Drkungan tokoh masyarakat
terhadap usirhatardyarg
dilakukanoleh
petani padr dibatasi pada kesediaantokoh
masyarakat tersebut unnrli memberikan informasi yang diperlukan oleh petani. Tokoh masyarakat di Kecamatan Krejengantelah
memberikandukungan informasi kepada petani
padi dengan baik, halid
terlihat dari banyaknya petaniyairu
sebanyak 17 orang (42,50 o/o)yurg
menyatakan bahwa tokoh masyaralattelah memberikan informasi
dalampelaksanaan usahataninya (Tabel
3).Masyarakat
di
Kecamatan Krejengan adalah masyarakalyug
tat
men-ialanlan agamany4 pengamatandi
lapangdi
dapatkan bahwa pemukaagama memiliki
peran yang kuat pada masyarakatnya. Berdasarkan pada haltersebut, pembangunan pertanian
di Kecamatan Krejengan akan menjadi lebihbaik jika para pemula
agama tersebutmemiliki
pengetahuan yang cukup tentang rrsaha pertanian. Untukitu
maka Penlerluh Pertsnian disamping memkrikan penyuluhan pada peani, sebailoya juga melibatkan tokoh masyar&kat dalam peryTluhannya.Agen sarana produksi adalah lembaga atau perorsngan
yang
menjadi penyalur sarana produksi ke petani lang juga sering diminta irfunrrasi oleh petani. Tabel 3 menunjukkan bahwa petani padidi
Kecamatan Krejengan dalam mencari informasi pada agen saranaprodrksi
ada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 29 orang (72,50 yo) peani mencari informasike
agen saprodi. Petani mencari inforrnasitenang
usahatanipadi ke
agensarura produksi pada saat mereka mencari atau membeli bahan-bahan seperti pupuk dan
obat-obatan.
Pengarnatatrdi
lapanganmenunjukkan bahwa petani padi mempunyai kebiasaan
untuk
membeli samna produksi sesuai dengan kebutuhan pada saat s8rana produksi tersebut diperlukan alau digunakan.Hal ini
mengakibatlan petanipadi
sering datang dan sering berinteraksi dengan agensarana produksi dan
sekaligusmemanfaatkannya untuk mencari informasi usahatani.
IS:;N 2089-0036
KESIMPTII-AN
Faktor-faktor yang
mempengaruhiKemandirian petani dalam
mengambil keputusan pengelolaan usahatani tanaman padi sangat dipenga'uhi oleh karakteristik diri petani, system penyuluhan" alses informasi, dan kapasitasdiri petani.
Kemandirianseseorang adalah satu sikap
yangmengutamakan kemampuan diri sendiri dalam mengatasi berbagai masalai demi mencapai
satu tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, R. 1999.
"Peranan Pen:impinlnformal dalam
MenggerakkanPartisipasi Masyarakat
untuk PembangunanDesa."
Disertasi.Sekolah Pascasa4ana.
Institut Pertanian Bogor.Ibrahim, J. T., A. Sudiyono,
danHarpowo. 2003. Komunikasi
danPenyuluhan Pertanian.
Bayu Media Publishing, Malang.Ka(asapoetra, 1991.
TeknologiPenyuluhan Pertanian.
BumiAksar4 Jakarta.
Mardikanto, T. 2009.
SistemPenyuluhan
PembangunanPertanian. Sebelas
Maret University Press, Yogyaliarta.Sumber informasi lainnl,a adalah
mediamass4 baik media cetak
maupua mediaelektronik.
Tabel3
rnenunju-k-kan bahwa usaha petani padidi
Kecamatan Krejengan dalam mencari informasidari
media massamasih tergolong rendah- sebonl'ol 24 orang
(60 o/o) petani masih
belum memanfaatkar/membaca media massa danmendengarkan
serta menonton
media elektronik untuk mendapat informasi tentang usahataninya.Jurnal Agrisistem, Desember 2016. Vol.
l2
No.2Mosher, A. T. 1983.
lVlenggerakkandan Membangun
Pertanian:Syarat-syarat
PokokPembangunan dan
Modern isasi.Yasaguna, Jakarta.
Mueller, D.
J. 1992. Mengukur
SikapSosial: Pegangan untuk
Penelitidan Praktisi.
Drterlem ahkan oleh:Eddy
Soewardi Kartawidjaja. Bumi Aksara, Jakarta.Nazir, M. 2003. Metode
Penelitian.Ghalia Indonesia, Jakarta.
Padmowihardjo, S. 1999.
PsikologiBelajar Mmgajar.
Universitas Terbuka, Jakarta.Rivai, V. 2003. Kepemimpinan
danPerilaku Organisasi.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.Sadiman,
A.
S., R. Rahardjo, A. Haryono,dan Rahardjito. 1986.
MediaPendidikan:
Pengertian,Pengembangan,
danPemanfaatannya.
Rajawali,Jakarta.
Soesarsono
dan Ma'mun Sarma.
2004.Sekilas
Kewirausahaan: TantanganrssN 2089-0036
Mandin. Kantor
Pengkajiandal
Pengernbangan
Pendidikan Irstitut
Pertanian Bogor, Bogor.
Soekanto, S. 1990. Sosiologi
Suatu Pengantar.
Rajarvali Pers, Jakarta.Sumardjo. 1999. "Transfonnasi
ModelPenyuluhan Pertanian
MenujuPengembangan
KemandirianPetani." Disertasi.
SekolahPascasarjana. Institut
Pe(anian Bogor.Supriatna, T. 1997. Birokrasi Pemberdayaan dan
PengentasanKemiskinan.
Humaniora Utama Press, Bandung.Syahwti. 2006.
Konsep Penting dalamPembangunan Pedesaan
danPertanian Penjelasan
tentang"Konsep, Istilah, Teori,
danIndikator serta
Variabel".
BinaRenaPariwara,
Jakarta-van den Ban,
A.
W., danHan'kins.
1999.Penyuluhan Pertanian.
Kanisius, Yogyakarta.164