• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak dan Kewajiban Karyawan

N/A
N/A
Dandi putra Suherman

Academic year: 2024

Membagikan "Hak dan Kewajiban Karyawan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN

disusun guna memenuhi tugas pada Mata Kuliah Pengembangan sumberdaya Manusia

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Darmansyah S.T., M.Pd

Rosmaria, M.Pd

Disusun Oleh :

Helda Hanum Firta (22004015) Bella Anjani (22004058) Bella Artika Fitri (22004120) Latifah Dwi Marzel (22004138)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan keselamatan, semangat, nikmat, rahmat, serta kesempatan hidup kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah “Hak dan Kewajiban Karyawan ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr.

Darmansyah S.T., M.Pd dan Ibu Rosmaria, M.Pd selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia yang telah memberikan bimbingan dan araha konsep materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyaknya kekurangan baik dalam pemilihan kata, tanda baca, informasi yang dimuat dalam makalah ini. Sehingga kritik dan saran dari pembaca akan sangat berguna bagi penulis demi kelengkapan tugas ini untuk kedepannya. Dan penulis berrharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Padang , 20 November 2024

Kelompok 6

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

A. Konsep Hak dan Kewajiban Karyawan... 3

B. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Karyawan ... 4

C. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi ... 9

BAB III ... 12

PENUTUP ... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

iii

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah tempat menyimpan daya. Yang dimaksud dengan daya dalam hal ini ialah daya pikir atau daya cipta manusia yang tersimpan dalam dirinya. Berapa besarnya daya tidak diketahui secara pasti. Seperti yang dikemukakan Yusuf Suit Almasdi bahwa Sumber daya manusia merupakan kekuatan daya pikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya, yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia. Oleh karena itu sumber daya manusia merupakan elemen penting dan selalu ada dalam organisasi. Lebih lanjut, Sonny Sumarsono menjelaskan Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, SDM menyangkut manusia mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau Masyarakat.

Pada awal dikenalnya ilmu ekonomi, sumber daya manusia masih dianggap sebagian besar perusahaan. Karena dianggap sebagai mesin, maka mereka dapat diperlakukan seenaknya oleh pemilik perusahaan pada saat itu. Yang penting tujuan milik perusahaan tercapai tanpa memperhatikan faktor manusia yang harus dianggap sebagai mitra kerja. namun dewasa ini seiring dengan perkembangan peradaban, karyawan sebagai sumber daya manusia sudah diperlakukan secara manusiawi.

Penerapan norma-norma kemanusiaan sebagian besar sudah benar-benar diterapkan oleh kebanyakan perusahaan, bahkan sudah merupakan suatu keharusan. Manusia sudah dianggap sebagai factor produksi utama yang sangat dibedakan perlakuannya dari segi faktor produksi lainnya.

Pengelolaan sumber daya manusia yang memperlakukan manusia sesuai dengan norma-norma yang berlaku akan memberikan rasa keadilan kepada manusia yang terlibat. Perlakuan yang manusiawi akan memberikan motivasi yang kuat kepada karyawan untuk memajukan perusahaan. Rasa memiliki perusahaan pun meningkat,

(6)

2

sehingga motivasi yang kuat akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Dalam hal ini sebagian besar dunia perbankan sudah mampu memberikan rasa keadilan dan kemakmuran kepada karywannya di atas rata-rata perusahaan lainnya.

Produktivitas karyawan bank juga sudah di atas rata-rata produktivitas usaha lainnya.

Untuk memiliki karyawan yang benar-benar professional seperti yang diinginkan oleh bank bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang harus dilakukan. Salah satunya rekrutmen. Dalam melakukan rekrutmen sumber daya manusia tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mengetahui berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berikut klarifikasi yang disyaratkan. Sumber- sumber tenaga kerja yang ada dan sarana untuk melakukan rekrutmen tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Hak dan Kewajiban Karyawan ?

2. Apa saja Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban yang harus di penuhi karyawan ?

3. Bagaimana Hubungan antara Hak dan Kewajiban Karyawan dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan Konsep Hak dan Kewajiban Karyawan ?

2. Menjelaskan Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban yang harus di penuhi karyawan ? 3. Menjelaskan Hubungan antara Hak dan Kewajiban Karyawan dalam

Pengembangan Sumberdaya Manusia ?

(7)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Hak dan Kewajiban Karyawan

1. Pengertian Hak Karyawan

Hak karyawan adalah segala bentuk fasilitas, perlindungan, dan penghargaan yang menjadi kewajiban perusahaan untuk diberikan kepada karyawan dalam menjalankan hubungan kerja. Sutrisno (2019) dalam Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa hak karyawan bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, dan produktif. Hak ini diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan peraturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hak-hak tersebut meliputi upah yang layak, jaminan sosial, dan pelatihan kerja.

Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia, Sutrisno mendefinisikan hak karyawan sebagai segala sesuatu yang menjadi kewajiban perusahaan untuk memberikan penghargaan, perlindungan, dan fasilitas kepada karyawan dalam menjalankan tugasnya. Hak ini meliputi aspek finansial (seperti gaji dan tunjangan) serta non-finansial (seperti pelatihan, penghargaan, dan lingkungan kerja yang aman).

Di sisi lain, kewajiban karyawan adalah tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh karyawan terhadap perusahaan, seperti menyelesaikan pekerjaan sesuai standar, menaati peraturan, dan menjaga rahasia perusahaan. Hubungan antara hak dan kewajiban karyawan bersifat timbal balik, sehingga harmoni dapat tercapai ketika keduanya berjalan seimbang.

Hak karyawan bersifat wajib dipenuhi oleh perusahaan sebagai bentuk perlindungan terhadap kesejahteraan karyawan. Menurut Handoko (2021) dalam bukunya Manajemen SDM, pemenuhan hak karyawan adalah cara perusahaan menciptakan hubungan kerja yang adil dan profesional. Ketika hak-hak ini tidak dipenuhi, karyawan berpotensi kehilangan motivasi, yang dapat berdampak negatif pada produktivitas kerja dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.

2. Pengertian Kewajiban Karyawan

Kewajiban karyawan adalah tanggung jawab moral dan profesional yang harus dipenuhi oleh individu dalam menjalankan hubungan kerja. Sutrisno (2019)

(8)

4

menjelaskan bahwa kewajiban karyawan mencakup kepatuhan terhadap aturan perusahaan, penyelesaian tugas dengan baik, dan menjaga integritas dalam bekerja.

Kewajiban ini menjadi landasan dalam menjaga hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan perusahaan. Jika kewajiban ini tidak dipenuhi, karyawan berisiko menghadapi sanksi yang dapat merugikan posisi mereka.

Menurut Handoko (2021), kewajiban karyawan adalah bentuk kontribusi yang dilakukan sebagai balasan atas hak yang mereka terima. Misalnya, karyawan yang menerima pelatihan dari perusahaan wajib mengaplikasikan keterampilan yang telah dipelajari untuk meningkatkan produktivitas kerja. Selain itu, kewajiban ini melibatkan dedikasi penuh dalam menjalankan tugas-tugas yang telah disepakati dalam kontrak kerja. Kewajiban karyawan tidak hanya terbatas pada penyelesaian tugas, tetapi juga melibatkan sikap dan perilaku profesional. Hasibuan (2016) menyatakan bahwa menjaga kerjasama yang baik dengan rekan kerja, menjaga kerahasiaan perusahaan, dan mematuhi standar etika adalah bagian dari kewajiban seorang karyawan. Dengan memenuhi kewajiban ini, karyawan tidak hanya membantu perusahaan mencapai tujuannya, tetapi juga meningkatkan reputasi profesional mereka.

Rivai dan Sagala (2017) menambahkan bahwa pelaksanaan kewajiban karyawan yang baik adalah prasyarat untuk mencapai keseimbangan hubungan kerja.

Karyawan yang bertanggung jawab dan profesional memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan organisasi. Di sisi lain, pelanggaran terhadap kewajiban karyawan dapat berdampak buruk, baik bagi individu maupun perusahaan, seperti hilangnya kepercayaan dan menurunnya produktivitas.

B. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Karyawan

1. Hak dan Kewajiban Karyawan-Perusahaan dalam UU Cipta Kerja

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan telah diatur beberapa hak dan kewajiban. Namun, beberapa ketentuan mengalami perubahan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja. Berikut adalah penjelasan mengenai hak dan kewajiban perusahaan dalam UU Cipta Kerja.

a. Pekerja atau Buruh Wajib Melaksanakan Ketentuan Perjanjian Kerja

Pasal 126 Ayat (1) UU Ketenagakerjaan, hak dan kewajiban perusahaan serta pekerja/buruh telah ditentukan. Aturan ini menegaskan bahwa pekerja atau buruh

(9)

5

dan perusahaan wajib mencantumkan klausa-klausa yang perlu ditetapkan dalam perjanjian kerja, yang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar tidak batal demi hukum.

b. Pekerja Wajib Melaksanakan Kewajiban pada saat Mengundurkan Diri

Menurut Pasal 162 Ayat (3), pekerja/buruh harus memenuhi syarat pengunduran diri berupa pengajuan permohonan pengunduran diri secara tertulis maksimal 30 hari sebelum tanggal pengunduran diri, tidak terikat dalam ikatan dinas, dan tetap melaksanakan kewajibannya hingga tanggal pengunduran diri.

c. Pelatihan Tenaga Kerja

Salah satu kewajiban perusahaan adalah melakukan pelatihan terhadap tenaga kerjanya. Sementara tenaga kerja berhak menerimanya. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 11 UU Ketenagakerjaan. Menurut Pasal 81 UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 13 Ayat (1) UU Ketenagakerjaan, pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja yang dikelola pemerintah, swasta, atau perusahaan.

d. Membayar Kompensasi Tenaga Kerja Asing

Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakannya. Hal ini tercantum dalam Pasal 81 Ayat (9) UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 47 Ayat (1) UU Ketenagakerjaan.

e. Pemberian Upah Sesuai Peraturan Perundang-undangan

Dijelaskan dalam Pasal 81 Ayat (24) UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 88 menyatakan bahwa, setiap pekerja/buruh berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Penghidupan layak ini mencakup upah minimum, struktur dan skala upah, upah kerja lembur, serta upah saat tidak masuk kerja karena alasan tertentu.

Ketentuan terkait besaran upah antara pengusaha dan pekerja/buruh tidak boleh lebih rendah dari ketentuan perundang-undangan. Jika kesepakatan tersebut lebih rendah atau bertentangan dengan peraturan, maka kesepakatan tersebut batal dan pengaturan upah dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

f. Pemberian Uang Pesangon

Pasal 81 Ayat (44) mengubah ketentuan Pasal 156 Ayat (1) yang pada intinya berbunyi, “Jika terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha wajib membayar uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja serta uang penggantian hak yang seharusnya diterima.” Besaran uang pesangon atau penghargaan harus ditentukan dalam perjanjian kerja.

(10)

6 1. Hak Memperoleh Upah

Hak memperoleh upah diatur dan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dimana dalam Undang-undang tersebut menjelaskan jika seorang karyawan atau pekerja berhak untuk menerima upah pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian sebelumnya Hak ini sangatlah penting untuk seorang karyawan karena Upah merupakan salahh satu faktor terbesar yang dapat mendorong motivasi kerja seseorang.

2. Hak Mendapatkan Kesempatan dan Perlakukan yang Sama

Hak karyawan lainnya yang wajib terpenuhi adalah mendapatkan kesempatan dan perlakukan yang sama dalam lingkungan kerja.

Dengan Hak ini, seorang karyawan akan dapat dengan mudah melakukan pekerjaannya karena lingkungan yang kondusif. Anda berhak mendapatkan perlakuan yang sopan dan manusiawi dari semua pihak dilingkungan pekerjaan tersebut terlepas dari apapun posisi maupun jabatan.

Perlakukan yang Adil juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan kesempatan yang dalam berbagai hal seperti kenaikan jabatan, kenaikan gaji ataupun jatah cuti dengan rekan kerja dilingkungan kerja tersebut.

3. Hak Mendapatkan Pelatihan Kerja

Pelatihan kerja bertujuan untuk membantu Anda dalam melewati proses adaptasi.

Dengan hak untuk mendapatkan pelatihan tersebut, Anda dapat meningkatkan keterampilan Anda yang nantinya akan berujung pada hasil kerja yang semakin maksimal. Hal ini tentu akan berkaitan juga dengan kinerja perusahaan.

4. Hak Penempatan Kerja

Penempatan kerja merupakan situasi dimana seorang pekerja ditempatkan pada posisi pekerjaan tertentu atas keputusan perusahaan. Setiap karyawan atau pekerja pasti menginginkan penempatan kerja yang sesuai dengan keahliannya.

Salah satu hak karyawan yang diatur oleh Undang-Undang adalah penempatan kerja berdasarkan keahliannya. Namun bukan hanya posisi sebuah pekerjaan, hak penempatan kerja ini juga meliputi kebebasan memiliki lokasi penugasan bahkan hingga jadwal bekerja.

5. Hak Mendapatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(11)

7

Dalam bekerja, resiko kecelakan kerja pasti selalu menyertai setiap karyawan dalam bidang maupun sektor pekerjaan apapun. Terlebih lagi untuk pekerja yang berkaitan langsung dengan pekerjaan beresiko tinggi.

Untuk itu, salah satu hak pekerja yang wajib dipenuhi para pebisnis atau pengusaha adalah Hak kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Pekerja juga di tuntut untuk menyediakan fasilitas kerja yang memadai dengan tujuan untuk menjaga keselamatan kerja karyawan.

6. Hak Atas Jaminan Sosial

Menurut pasal 99 Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003, setiap karyawan berhak dalam menerima jaminan kesejahteraan berupa uang kompensasi yang memadai dari asuransi kesehatan. Hak ini dibuat untuk mencegah terjadinya kondisi yang tidak di inginkan oleh pekerja yang mengakibatkan seorang pekerja mengalami cacat atau meninggal dunia.

7. Hak kebebasan berserikat

Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pada pasal 104 dijelaskan jika perusahaan tidak diperbolehkan untuk menghalangi Anda untuk menjadi pendiri maupun anggota dari sebuah organisasi atau serikat.

Dengan adanya peraturan tersebut, maka salah satu hak karyawan yang juga wajibAnda ketahui adalah hak kebebasan berserikat. Dimana setiap karyawan memiliki hak yang sama untuk mengungkapkan aspirasi terkait dengan lingkungan kerja maupun apapun terkait dengan pekerjaan.

8. Hak Melaksanakan Ibadah

Pasal 29 Ayat 2 dari UUD 1945 telah diatur jika setiap warga negara Indonesia telah dijamin untuk kebebasan beragama. Untuk itu, salah satu hak karyawan yang juga wajib didapatkan oleh setiap pekerja adalah hak untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan dianut.

Sebagai contoh, jika Anda seorang pria muslim, Anda berhak untuk mendapatkan waktu istirahat yang lebih panjang dengan alasan untuk menunaikan ibadah sholat jumat.

9. Hak Untuk Cuti atau Beristirahat

(12)

8

Hak karyawan untuk mengambil cuti sebanyak minimal 12 hari setelah bekerja selama satu tahun telah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003. Untuk itu, Anda sebagai karyawan berhak menggunakan hak cuti dan istirahat tersebut untuk berbagai kepentingan.

Bahkan didalam peraturan yang sama Pasal 81 dan 82 ayat 1 menjelaskan jika hak cuti dan beristirahat untuk pekerja perempuan berbeda dengan laki laki. Dimana selain 12 hari minimal tersebut, kaum wanita juga berhak atas cuti pada hari pertama haid dan kedua haid.

Selain memiliki Hak karyawan, Kewajiban karyawan juga mesti Anda pahami dan ketahui. Terdapat 3 kewajiban utama yang diatur oleh Undang-Undang yang mesti Anda penuhi. Kewajiban tersebut antara lain:

1. Kewajiban ketaatan

Seorang karyawan wajib untuk mengikuti semua peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini merupakan sebuah kewajiban karyawan saat orang tersebut masih berstatus sebagai pegawai perusahaan tersebut. Pasalnya, peraturan yang dibuat oleh perusahaan bertujuan untuk menjaga ketertiban dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk semua karyawan.

2. Kewajiban Konfidensialitas

Seorang karyawan memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan sebuah perusahaan.

Bahkan hal ini perlu dibuat sebuah perjanjian dalam bentuk klausul kerahasiaan yang wajib ditanda tangani oleh karyawan. Dengan adanya perjanjian dari kewajiban ini, karyawan tidak diperbolehkan untuk membocorkan rahasia perusahaan baik dari data, informasi hingga pencapaian perusahaan.

3. Kewajiban loyalitas

Kewajiban kantor lainnya yang perlu diketahui adalah setia kepada perusahaan.

Seorang karyawan harus bisa bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepada pekerja tersebut dan tidak mengambil pekerjaan di tempat lainnya utamanya oleh kompetitor.

(13)

9

C. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam

Organisasi

Menurut Priansa 2014:159 terdapat dua faktor yang mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal

Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam organisasi, yang meliputi :

a. Visi Organisasi

Setiap Visi dari suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh pengembangan SDM. Sering kali visi menjadi bayangan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.

b. Misi Organisasi

Setiap organisasi pasti mempunyai visi yang ingin dicapai, maka dari itu dibutuhkan misi yang tepat. Misi merupakan tahapan dalam pencapaian visi, misi memberikan arahan penting yang perlu dilakukan sehingga visi bisa tercapai c. Strategi Pencapaian

Tujuan Strategi menggambarkan bagaimana secara oprasional misi yang telah dibuat dapat dilaksanakan, maka dari itu strategi yang baik perlu didukung oleh seluruh SDM yang ada.

d. Sifat dan Jenis

Kegiatan Sifat dan jenis kegiatan yang akan diterapkan sangat penting pengaruhnya bagi pengembangan SDM, karena karyawan yang bekerja di bidang oprasional tentu akan berbeda pekerjaanya dengan karyawan yang bekerja di bagian manajemen

e. Teknologi yang digunakan

Organisasi yang mampu dalam mendaya gunakan teknologi yang sedang berkembang secara bijak, maka organisasi tersebut akan dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaanya baik dari segi waktu maupun tenaga yang di gunakan.

2. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar organisasi yang berpengaruh terhadap pengembangan SDM, yang menyangkut Kebijaksanaan Pemerintah Kebijakan pemerintah dalam membuat peraturan-peraturan merupakan arahan yang mesti dipertimbangkan karena kebijakan-kebijakan tersebut akan dapat mempengaruhi program pengembangan SDM dalam suatu organisasi. 2. Sosio Budaya

(14)

10

Masyarakat Dalam pemberian suatu pengembangan SDM, faktor sosio budaya masyarakat tidak dapat diabaikan karena seperti yang telah kita ketahui latar belakang sosio budaya masyarakat berbeda-beda, maka dari itu seorang manajer harus bisa menyesuaikan dengan keadaan jenis pengembangan yang akan diberikan kepada karyawanya. 3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Seiring dengan perkembangan zaman perkembangan ilmu pengetahuan sangat dinamis dan setiap organisasi harus bisa beradaptasi. Karyawan harus mampu menyesuaikan dirinya dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. 4. Perkembangan Teknologi Seiring dengan perkembangan zaman perkembangan teknologi berkembang sangat pesat dan setiap organisasi harus bisa beradaptasi. Karyawan harus mampu menyesuaikan dirinya dengan perkembangan teknologi yang akan terus berkembang.

Anwar Prabu 2009:45 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut. 1. Perbedaan Individu Pegawai Perbedaan individu pegawai yang dimaksud adalah sebelum melakukan pengembangan semestinya dilakukan rancangan-rancangan misalnya, sebagai managerial di suatu hotel semestinya mengetahui pengembangan apa yang pantas diberikan melihat dari keperibadian, skill atau keterampilan yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Sehingga dapat merumuskan jenis pengembangan yang mesti diberikan untuk menunjang kinerja dari karyawan. 2. Hubungan dengan Jabatan Analisis Hubungan dengan jabatan analisis yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki dari seorang karyawan sesuai dengan tingkat atau jabatan yang didudukkinya.

3. Motivasi Motivasi yang dimaksud disini adalah dorongan yang diberikan oleh manajemen hotel kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, baik itu berupa materi ataupun berupa saran. 4. Partisipasi Aktif Partisipasi aktif yang dimaksud adalah karyawan dalam melakukan kinerjanya, mereka melaksanakan tugasnya dengan rasa sungguh-sungguh, tanpa ada paksaan, tidak melalaikan tugas dan tanggung jawab. 5. Seleksi Peserta Penataran Seleksi peserta yang dimaksud adalah mengidentifikasi seberapa jauh karyawan tersebut dapat berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan potensi. 6. Metode Pelatihan dan Pengembangan Metode pelatihan dan pengembangan yang dimaksud adalah metode pelatihan adalah pemberian pelatihan yang bisa dinikmati di masa sekarang, sedangkan metode pengembangan adalah pemberian pelatihan dan pendidikan yang bisa dinikmati di masa yang akan datang.

(15)

11

Sedangkan Marwansyah, 2014:156 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah

1. Dukungan manajemen puncak

Dukungan manajemen puncak yang dimaksud adalah dorongan yang diberikan oleh manajer kepada bawahannya yang bersifat konkrit dan perlu dikomunikasikan kepada seluruh bagian organisasi. Dukungan itu harus diwujudkan dalam bentuk pemberian pelatihan atau pengembangan terhadap karyawan.

2. Komitmen para spesialis dan generalis dalam mengelola sumber daya manusia Dalam hal ini yang dimaksud para spesialis dan generalis adalah human resources development HRD yang berada di suatu hotel. Sebagai seorang HRD marus memiliki komitmen yang kuat bahwa tugas dan tanggung jawab seorang HRD adalah mengelola SDM agar menjadi lebih baik

3. Perkembangan teknologi

Kemajuan teknologi tidak hanya memberikan dampak terhadap identifikasi pengembangan SDM tetapi juga terhadap pemilihan metode pelatihan dan pengembagan yang akan diberikan kepada seluruh karyawan, sehingga memudahkan manager lini dalam melaksanakan tugasnya.

4. Kompleksitas organisasi

Kompleksitas organisasi yang dimaksud adalah batasan yang diberikan oleh HRD dalam memberikan suatu pengembangan kepada karyawan agar nantinya batasan tersebut tidak terlepas dari tujuan organisasi yang ingin dicapai

5. Gaya belajar

Gaya belajar yang dimaksud adalah jenis pembelajaran yang akan diberikan terhadap karyawan tersebut

6. Kinerja fungsi-fungsi manajemen SDM lainya

Kinerja fungsi-fungsi manajemen SDM lainya yang dimaksud adalah menerapkan seluruh fungsi MSDM yaitu mulai dari fungsi managerial dan fungsi oprasional. Berdasarkan dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas maka, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang cocok dalam penelitian ini yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia meliputi visi, misi, motivasi, perbedaan individu, perkembangan teknologi dan metode pelatihan dan pengembangan.

(16)

12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi membutuhkan keseimbangan antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban karyawan. Hak karyawan mencakup fasilitas, perlindungan, dan penghargaan, seperti upah yang layak, jaminan sosial, pelatihan, serta lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Sebaliknya, kewajiban karyawan meliputi kepatuhan terhadap peraturan, penyelesaian tugas, menjaga kerahasiaan perusahaan, dan menunjukkan loyalitas serta profesionalisme dalam bekerja.

Hubungan yang harmonis antara hak dan kewajiban karyawan memainkan peran penting dalam pengembangan SDM, yang pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan organisasi. Faktor internal seperti visi, misi, strategi, dan teknologi organisasi, serta faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah dan perkembangan teknologi, memengaruhi efektivitas pengembangan SDM. Penerapan manajemen SDM yang adil dan profesional memberikan motivasi kepada karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan rasa memiliki terhadap perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil makalah di atas, penulis berharap makalah ini bisa menjadi sumber informasi yang bagus untuk para pembaca, sehingga dari itu penulis mengharapkan saran yang membangun dari pembimbing dan teman-teman pembaca, agar penulis bisa memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.

(17)

13

DAFTAR PUSTAKA

Pratama, H. D. (2022). "Pengaruh Pemenuhan Hak Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja."

Jurnal Manajemen Ketenagakerjaan Indonesia, Vol. 15, No. 2, hlm. 45-56.

Hasibuan, M. S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Rivai, V., & Sagala, E. J. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.

Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Hasibuan, M. S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sedarmayanti. (2017). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Handoko, T. H. (2018). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

BPFE.

Simamora, H. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.

Ulrich, D. (2015). HR from the Outside In: Six Competencies for the Future of Human Resources. McGraw Hill

Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Nawawi, H. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2020). Human Resource Management. Cengage Learning.

Zainal, V. R. (2018). Ketenagakerjaan: Hak dan Kewajiban Pekerja dalam Hubungan Industrial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Hak-hak suami yang wajib dipenuhi istri adalah hak-hak yang sifatnya bukan benda, mengapa demikian? Sebab menurut ketentuan Hukum Islam istri tidak dibebani kewajiban

Etika Islam tidak hanya menetapkan hak hidup sebagai hak dasar manusia yang harus ditegakkan, tetapi juga menjelaskan tentang kewajiban yang ada pada manusia untuk menjaga hak

PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN KEW HAK DAN KEWAJIBAN AJIBAN PASIEN PASIEN

Hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik Hak •Pekerjaan dan penghidupan yang layak Pasal 27 ayat 2 •Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan tulisan Pasal

Hak dan Kewajiban Anak di Sekolah Kewajiban Hak Menghormati guru Memperoleh kasih sayang dari guru Menjaga lingkungan Mendapat udara segar Menikmati pemandangan Menghargai teman

Makalah ini menghuraikan mengenai hak dan kewajiban warga

Makalah ini membahas tentang hak dan kewajiban warga negara yang lahir di

Hak dan kewajiban sebagai warga negara