• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum Kelompok 9[1]

N/A
N/A
Dong Winwin

Academic year: 2023

Membagikan "Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum Kelompok 9[1]"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i MAKALAH

HAKIKAT PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM (Disusun Guna Memenuhi Tugas Belajar dan Pembelajaran)

Dosen Pengampu : Dr. Retna Ngesti Sedyati, M.P.

Disusun Oleh : Kelompok 9 Kelas A

1. Rini Husnul Khotimah ( 220210301006 ) 2. Adinda Feby Maharani ( 220210301008 ) 3. Nafisah Ummul Choir ( 220210301023 ) 4. Ayu Sheila Salma Aminia ( 220210301027 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER 2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum ”. Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran.

Kami menyadari Makalah ini tidak akan selesai tanpa doa, dukungan, dan dorongan dari beberapa pihak. Adapun pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Retna Ngesti Sedyati, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran .

2. Rekan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2022 yang telah memberikan dorongan dan dukungan.

3. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa serta semangat agar Makalah ini dapat diselesaikan.

4. Semua pihak yang telah mendukung penuh dan membantu menyelesaikan Makalah ini.

Kami menyadari penuh bahwa penulisan Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca jika ada kesalahan dalam penulisan atau penyusunan makalah ini. Dan kami mengharapkan agar Makalah ini dapat menjadi referensi dan bermanfaat bagi pembaca dan kami sebagai penulis.

Jember, 30 Mei 2023

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan... 2

1.4 Manfaat... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

2.1 Definisi Pembelajaran ... 3

2.2 Taksonomi Variabel Pembelajaran ... 4

2.3 Strategi Dalam Proses Pembelajaran... 7

2.4 Pengertian dan Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 8

2.5 Alasan Adanya Pengembangan Kurikulum ... 11

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum ... 12

2.7 Studi Kasus ... 13

2.8 Solusi Terhadap Masalah ... 13

BAB III ... 15

PENUTUP... 15

3.1 Kesimpulan... 15

3.2 Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan yang terjadi dalam iklim sekolah sering disebut sekolah yang baik, karena memiliki susunan instruksional sebagai program pendidikan yang disusun secara sengaja, jelas, dan lengkap. Untuk mengetahui tingkat pencapaian kurikulum selama pelaksanaannya, dilakukan pengawasan dan evaluasi. Di sekolah, kurikulum memainkan peran strategis dan menentukan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. pendidikan. Selain itu, kurikulum menempati posisi yang sangat penting dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan komponen yang penting dan tidak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri. Sangat sulit untuk membayangkan bagaimana sebuah pendidikan akan dilaksanakan di sebuah lembaga pendidikan tanpa kurikulum. sebuah lembaga pendidikan tanpa kurikulum.

Dalam rangka menciptakan kurikulum yang sesuai untuk membentuk karakter peserta didik, perkembangan kurikulum di Indonesia mengalami modifikasi dari tahun ke tahun. dalam membentuk kepribadian peserta didik. Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, maka harus dilakukan langkah-langkah tertentu ketika melakukan inovasi kurikulum. Namun, tidak semua kurikulum dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Salah satu tanggung jawab utama pemerintah dalam mengatur dan mengembangkan pendidikan adalah pengembangan kurikulum. Demikian pula, merupakan tanggung jawab para pemimpin dan pemerhati pendidikan untuk mengikuti setiap perubahan sosial karena itu semua akan diperhitungkan ketika merancang dan mengembangkan kurikulum. dalam merencanakan dan membina program pendidikan. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat sangat dinantikan untuk menyumbangkan ide-ide baru untuk beradaptasi dengan setiap perubahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan Definisi Dari Pembelajaran

2. Apa Saja Yang Termasuk Dalam Taksonomi Variabel Pembelajaran 3. Bagaimana Strategi Dalam Proses Pembelajaran

4. Jelaskan Pengertian dan Prinsip Pengembangan Kurikulum

(5)

2

5. Jelaskan Alasan Adanya Pengembangan Kurikulum

6. Sebutkan Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum 7. Studi Kasus

8. Solusi Terhadap Masalah 1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari pembelajaran 2. Untuk mengetahui taksonomi variabel pembelajaran 3. Untuk mengetahui strategi dalam proses pembelajaran

4. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip pengembangan kurikulum 5. Untuk mengetahui alasan adanya pengembangan kurikulum

6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum 7. Untuk menegatahui contoh studi kasus mengenai hakikat pembelajaran dan

pengembangan kurikulum

8. Untuk mengetahui solusi terhadap masalah tersebut

1.4 Manfaat

1. Bagi Penulis, makalah ini diharapkan bisa memberikan gambaran terkait Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum sehingga pemahaman terhadap materi Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum menjadi lebih kuat.

2. Bagi Pembaca, makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk mendapat pengetahuan lebih terkait materi Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Pembelajaran

Susanto, Ahmad (2013:pembelajaran 18-19) yang artinya deretan asal 2 kegiatan belajar serta mengajar. AktivitasPembelajaran adalah proses perubahan atas hasil pembelajaran yang meliputi segala aspek kehidupan utuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar secara metodologis cenderung lebih mayoritas pada siswa, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh pengajar, jadi kata pembelajaran ialah singkatan dari istilah belajar dan mengajar. menggunakan istilah lain, pembelajaran merupakan penyederhanaan asal istilah belajar dan mengajar, proses belajar mengajar atau aktivitas belajar mengajar. Secara psikologis pengertian pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan seorang individu untuk memperoleh suatu perubahan sikap secara menyeluruh, sebagai hasil dari interaksi individu itu dengan lingkungannya.

Secara teoriyis kriteria dari pembelajaran yaitu:

a. Pembelajaran Merupakan Proses Perubahan

Pembelajaran adalah proses perubahan yang dilakukan secara sadar serta disengaja yang dimaksud mengarah pada adanya suatu aktivitas yang sistematis dalam rangka membangun suatu perubahan pada diri individu menuju ke hal yang lebih baik. Selama proses pembelajaran terjadi maka siswa akan terlibat pada berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran, serta seluruh perubahan yang tarjadi bukan berarti menjadi suatu pembelajaran, perubahan pada pembelajaran dimaksudkan pada suatu perubahan yang lebih baik.

Jadi semisal terdapat perubahan anakyang kakinya patah sebab terjatuh dari pohon itu bukan dikatakan menjadi proses pembelajaran. Pembelajaran lebih diarahkan pada perubahan yang lebih baik dari sebelumnya semisal anak yang belajar membaca, perubahan yang lebih baik dari anak tersebut yaitu anak mampu mengenal huruf, mengeja, serta membaca dengan baik.

b. Perubahan Hasil Pembelajaran Mencakup Semua Aspek Kehidupan

erubahan tersebut meliputi semua aspek sebagai dampak dari pembelajaran. Aspek yang dimaksud meliputi segala hal yang dimiliki oleh individu, baik kemampuan, kebiasaan, keahlian yang dimiliki. Semisal seorang mahasiswa yang sudah melaksanakan

(7)

4

pembelajaran bimbingan dan konseling, maka pemahaman mahasiswa perihal bimbingan serta konseling juga akan berubah pada hal bimbingan serta konseling, dimana mahasiswa mampu mengambarkan langsung seseorang konselor, mampu membimbing orang, dsb.

c. Pembelajaran Terjadi Karena Adanya Tujuan

Pembelajaran Terjadi sebab Adanya Tujuan Pembelajaran terealisasi sebab adanya suatu kebutuhan di diri individu serta kebutuhan tersebut harapannya terpenuhi. Pembelajaran tidak akan terealisasi dengan baik bila pembelajaran tersebut tidak akan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Semisal mahasiswa yang mengikuti pembelajaran terkait metode penelitian, maka tujuan yang dibutuhkan dari pembelajaran tersebut adalah mahasiswa menjadi lebih memahami terkait metode penelitian dan mahasiswa mampu menghasilkan suatu penelitian yang baik dan benar sesuai menggunakan kaidah kaidah penelitian.

2.2 Taksonomi Variabel Pembelajaran

Taksonomi bisa diartikan sebagai pengelompokan suatu hal sesuai hierarki (strata) tertentu. pada pembelajaran, taksonomi dirancang untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran supaya bisa meningkatkan hasil pembelajaran.Jenis variabel pembelajaranMenurut Regeluth dan Merill (dalam Sudana Degeng, 1989:12) klasifikasivariabel-variabel pembelajaran ini dimodifikasi menjad tiga variabel yaitu sebagai berikut :

1. Variabel kondisi pembelajaran kondisi Pembelajaran

kondisi pembelajaran bisa didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek penggunaan metode tertentu buat meningkatkan hasil pembelajaran.kondisi pembelajaran bisa juga dikatakan menggunakan keadaan riil dilapangan atau keadaan di saat terjadinya proses pembelajaran.

kondisi pembelajaranselalu berubah-ubah, hal ini tergantung pada situasi siswa, kondisi kelas,materi pembelajaran.Variabel yang termasuk kedalam kondisi pembelajaran yaitu variabel- variabelyang mempengaruhi penggunaan variabel metode yaitu :

1.1Tujuan Bidang Studi

Tujuan pembelajaran pada hakekatnya mengacu kepada hasil pembelajaran yang diperlukan.

sebagai hasil pembelajaran yang diharapkan, berarti tujuan pembelajaran ditetapkan lebih dulu, serta berikutnya seluruh upaya pengajaran diarahkan untuk mencapai tujuan

(8)

5 1.2Kendala Bidang Studi

kendala merupakan keterbatasan sumber-sumber, seperti media, waktu, personalia, dan uang.

hambatan seringkali kali ditemukan seseorang pendidik dalam menjalani aktivitas belajar serta pembelajaran. Terkadang gurusangat kesulitan untuk menentukan media pada pembelajaran.

Sedangkanmedia merupakan sesuatu yang memiliki arti yang cukup krusial. Karenadalam aktivitas tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapatdibantu dengan menghadirkan media sebagai mediator.

1.3Karakteristik siswa/Siswi Belajar

ciri siswa-siswi belajar adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi belajar serta kemampuan awal(hasil belajar) yang telah dimilikinya. karakteristik si- belajar akan berpengaruh dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pedagogi, supaya sinkron dengan karakteristik perseorangan si-belajar.Karakter siswa yang bervariasi menuntut guru untuk strategi dalam pembelajaran serta pengelolaan dalam pembelajaran. Bagaimanapun pula mungkin sekali suatu variabel kondisi akan mempengaruhi setiap variabel metode, disamping efek utamanya pada strategi pengelolaan pembelajaran.

2.Variabel Metode Pembelajaran

berdasarkan Yamin Martinis, (2007) metode pembelajaran ialah cara melakukanatau penyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran pada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. pada penggunaanmetode terkadang guru wajib menyesuaikan dengan kondisi serta suasana kelas.Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional ialah panduan yang mutlak dalam pemilihan metode. pada perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas serta bisa diukur. dengan begitu mudahlah bagi guru memilih metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang sudah dirumuskan tersebut.dalam mengajar, guru jarang sekali memakai satu metode, sebab merekamenyadari bahwa seluruh metode ada kebaikan serta ada kelemahannya.Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan aktivitas belajar mengajar yang membosankan bagi peserta didik.

Proses pembelajaran akantampak kaku. murid terlihat kurang bergairah belajar. kondisi seperti inisangat tidak menguntungkan bagi pengajar serta siswa. guru mendapatkankegagalan pada

(9)

6

penyampaian pesan-pesan keilmuan dan anak dirugikan. Ini berarti metode tidak bisa difungsikan oleh pengajar sebagai alat motivasiekstrinsik pada aktivitas pembelajaran

3.Hasil Pembelajaran

asil pembelajaran ialah seluruh pengaruh yang bisa dijadikan sebagai indikator perihal nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda.Variabel hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) yaitu :

-Keefektifan - Efisiensi - Daya tarik

Keefektifan pembelajaran umumnya diukur menggunakan tingkat pencapaian isi belajar. terdapat empat aspek penting yang dapat digunakan untuk mendeskripsikankeefektifan pembelajaran yaitu (1) kecermatan dominasi prilaku yangdipelajari atau seringkali dianggap menggunakan

“tingkat kesalahan”, (2) kecepatan untuk kerja, (tiga) tingkat alih belajar, (4) tingkat retensi apa yang dipelajari.Efisiensi pembelajaran umumnya diukur menggunakan rasio antara kesefektifan dan jumlah waktu yang digunakan si belajar atau jumlah biaya pembelajaran yangdigunakan.Daya tarik pembelajaran umumnya diukur dengan mengamati kecenderungansiswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengandaya tarik bidang studi, dimana kualitas pembelajaran umumnya akan mempengaruhi keduanya. Itulah sebabnya, pengukuran kecenderungan siswauntuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan menggunakan proses pembelajaranitu sendiri atau menggunakan bidang studi.dari 3 variabel diatas kita dapat mengukur keberhasilan kita dalam mengajar,apakah pembelajaran kita sudah efektif, efisien serta memiliki daya tarik. karakteristik pembelajaran yang baik jika pembelajaan tersebut efektif, artinya si belajar sudah mencapai tujuan berasal apa yang disampaikan oleh guru. lalu efisien,sudahkah waktu yang dipengaruhi mencukupi dalam penyampaian materi pembelajaran, serta apakah biaya yang diperlukan dalam pembelajaran tadisesuai dengan apa yang telah direncanakan. Selanjutnya adakah pembelajaranyang disampaikan mempunyai daya tarik tersendiri bagi peserta didik, bila pembelajaran tersebut memberikan kesan pada peserta didik dan siswa cenderunguntuk mencinai pembelajaran itu, berati kita sudah berhasil dalam melaksanakan pembelajaran.

(10)

7 2.3 Strategi Dalam Proses Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dimana dapat memberikan fasilitas atau bantuan untuk mencapai tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Selain itu, pendapat lain menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan untuk mecapai tujuan pembelajaran yang dilakukan dan dipersiapkan oleh seorang tenaga pendidik (guru). 3 unsur penting yang dibutuhkan dalam strategi pembelajaran yaitu adanya pendekatan, metode, dan teknik. Strategi yang dilakukan oleh guru ini tergantung pada pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan. Unsur unsur tersebut akan membentuk suatu model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran.

Perbedaan 3 unsur strategi pembelajaran:

1. Pendekatan

Pendekatan pembelajaran adalah cara pandang atau sikap mengenai suatu konsep dan masih berupa gagasan

2. Metode

Metode pembelajaran adalah keseluruhan rencana untuk menyajikan materi ajar secara runtut.

3. Teknik

Teknik pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan oleh guru untuk menerapkan suatu metode secara khusus.

Jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran

Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu:

a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran

Strategi pengorganisasian dibedakan menjadi dua jenis yaitu strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro ini lebih mengacu pada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip. Strategi mikro ini mengacu pada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur atau prinsip.

b. Strategi Penyampaian Pembelajaran

Strategi penyampaian pembelajaran merupakan komponen variable metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran ini untuk

(11)

8

menyampaikan isi pembelajaran kepada pembelajar/siswa, menyediakan informasi atau bahan ajar yang diperlukan pembelajar/siswa untuk menampilkan hasil.

c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variable metode yang berkaitan dengan bagaimana menata interaksi antara siswa dengan variable metode pembelajaran yang lain.

2.4 Pengertian dan Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengertian Kurikulum secara luas dikemukakan oleh Hollis L. Caswell dan Doak S.

Campbell yang memandang bahwa kurikulum bukan hanya sebagai sekelompok mata pelajaran, tetapi kurikulum ini adalah semua pengalaman yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik yang berada di bawah bimbingan guru. Oemar Hamalik mendefinisikan bahwa Pengembangan kurikulum merupakan perencanaan kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan yang diinginkan dan menilai sampai dimana perubahan itu terjadi pada siswa. Dakir menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum adalah proses mengarahkan kurikulum sekarang pada tujuan pendidikan yang diharapkan karena dengan adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dalam sendiri dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depan dengan baik.

Pengembangan kurikulum menggunakan prinsip-prinsip yansudah berkembang dalam kehidupan atau justru menciptakan prinsip-prinsip baru. Dalam meng-implementasikan kurikulum di dalam lembaga pendidikan ini sangat dimungkinkan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dari kurikulum yang digunakan oleh lembaga pendidikan yang lain, sehingga dalam hal ini akan memiliki banyak prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.

Sukmadinata membagi prinsip pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.

Prinsip umum ini harus diperhatikan untuk dimiliki oleh kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang membangun. Penjabaran prinsip-prinsip umum sebagai berikut:

1. Prinsip Relevansi

Relevansi dapat diartikan sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip relevansi, kurikulum harus mempertimbangkan aspek internal dan aspek eksternal. Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi,

(12)

9

organisasi, dan evaluasi). Secara eksternal komponen itu memiliki relevansi dengan tuntutan sains dan teknologi, tuntutan potensi siswa, dan tuntutan kebutuhan pengembangan masyarakat. Oleh karena itu, dalam membuat kurikulum ini harus memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa, sehingga nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi si dunia kerja.

2. Prinsip Fleksibilitas

Dalam prinsip fleksibilitas dapat di artikan bahwa kurikulum harus memiliki fleksibilitas.

Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid tetapi di dalam implementasinya dimungkinkan untuk menyesuaikan berdasarkan kondisi regional.

Kurikulum harus menyediakan ruang untuk memberikan kebebasan bagi pendidik untuk mengembangkan program pembelajaran. Pendidikan ini memiliki kewenanagan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

3. Prinsip kontinuitas

Kontinuitas dapat dimaknai berhubungan yaitu adanya nilai keterkaitan antara kurikulum pada berbagai tingkat pendidikan. Sehingga tidak terjadi pengulangan atau ketidakharmonisan materi pembelajaran yang menimbulkan kebosanan baik bagi guru (pengajar) maupun siswa (peserta didik).

4. Prinsip Efisiensi

Efisiensi merupakan salah satu prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apabila program pembelajaran dapat dilaksanakan setiap bulan dan semua tujuan yang ditetapkan tercapai, maka hal tersebut tidak menjadi kendala bagi siswa untuk mewujudkan program pembelajaran lainnya, karena upaya tersebut diperlukan untuk mengembangkan kurikulum sedemikian rupa sehingga sumber daya pendidikan yang ada optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya mencukupi.

5. Prinsip Efektivitas

Prinsip keefektifan harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, dimana keefektifan berarti sejauh mana kurikulum tercapai atau dilaksanakan. Ada dua aspek dari prinsip ini, yaitu: efektivitas pengajaran guru dan efektivitas pembelajaran siswa.

Mengenai pengajaran guru, jika masih kurang efektif dalam pendistribusian bahan ajar

(13)

10

atau program, maka hal tersebut akan menjadi bahan pengembangan kurikulum ke depan, terutama dengan mengadakan pelatihan, workshop dan lain-lain. Mengingat keefektifan belajar siswa, maka perlu dikembangkan kurikulum yang sesuai dengan metodologi pembelajaran, sehingga apa yang direncanakan dapat dicapai melalui materi atau metode mata pelajaran.

Prinsip khusus yang di kemukakan oleh sukmadinata mencakup 5 hal yaitu : 1. Prinsip Penentuan Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam merumuskan tujuan pendidikan bersandar pada sumber-sumber seperti: peraturan dan kebijakan pemerintah, survei persepsi tentang kebutuhan masyarakat, survei pendapat para ahli di bidang tertentu, survei kualitatif sumber daya manusia, dan pengalaman negara lain dalam menangani hal yang sama.

2. Prinsip Pemilihan Isi Pendidikan/Kurikulum

Dalam menentukan isi kurikulum, ada beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan sebagai titik acuan: tujuan pendidikan harus diterjemahkan ke dalam hasil belajar yang konkrit dan sederhana, isi bahan ajar harus mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun secara logis dan sistematis, artinya ketiga ranah mata pelajaran diajarkan dalam waktu yang simultan sesuai urutan situasi belajar.

3. Prinsip Pemilihan Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: kesesuaian metode/teknik belajar mengajar dengan mata pelajaran, variasi metode/teknik proses belajar mengajar sesuai dengan perbedaan individu siswa , dan keefektifan metode/teknik dalam mengaktifkan siswa dan mendorong pengembangan keterampilan baru.

4. Prinsip Pemilihan Media dan Alat Pengajaran

aat memilih media dan bahan ajar, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut;

Merencanakan kegiatan dan inventarisasi alat/media yang tersedia dan mengorganisasikan alat ke dalam bahan pembelajaran atau dalam bentuk modul atau buku teks.

5. Prinsip Berkenaan Dengan Penilaian

(14)

11

Penilaian merupakan proses akhir dari kegiatan belajar mengajar. Dalam proses penilaian pembelajaran setidaknya melibatkan tiga hal mendasar yang harus diperhatikan, yaitu:

Pertama, merancang alat penilaian. Pada fase ini, penentuan karakteristik kelas dan umur, format ujian/gelar dan jumlah mata kuliah yang akan diujikan harus diperhatikan. Kedua:

Mengembangkan alat penilaian. Langkah-langkahnya terdiri dari merumuskan tujuan pendidikan kognitif, afektif dan psikomotorik, mendeskripsikan perilaku siswa yang dapat diamati, mengaitkannya dengan mata pelajaran dan tugas tes tertulis. Ketiga:

pengelolaan hasil evaluasi. Prinsip yang harus diperhatikan adalah standar penilaian yang digunakan pengelolaan hasil tes dan penggunaan hasil dengan skor standart.

2.5 Alasan Adanya Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum dilakukan untuk berbagai alasan berdasarkan tujuan pendidikan, perubahan lingkungan sosial dan ekonomi, kemajuan teknologi dan pengetahuan, dan kebutuhan siswa untuk persiapan masa depan. Alasan umum untuk pengembangan kurikulum meliputi:

1. Memungkinkan pertumbuhan teknologi dan pengetahuan

Untuk mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kurikulum harus direvisi secara berkala. Agar siswa memperoleh pemahaman yang terkini dan relevan, materi pembelajaran harus selalu diperbarui.

2. Beradaptasi dengan kebutuhan siswa

Setiap siswa memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda. Ketika mengembangkan kurikulum, penting untuk mempertimbangkan keragaman siswa yang terdaftar dan memberikan kesempatan belajar yang memungkinkan setiap siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.

3. Memenuhi standar pendidikan

Ketika mengembangkan kurikulum, standar pendidikan yang ditetapkan oleh negara, organisasi internasional, atau otoritas pendidikan lokal harus dipertimbangkan. Tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan harus diselaraskan dengan standar-standar ini dalam kurikulum.

(15)

12

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum

Perkembangan kurikulum tak lepas dari factor yang mempengaruhinya, dengan adanya pembaharuan dari kurikulum ini diharapkan agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai. Adapun factor factor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum yakni :

1. Sistem pemerintahan yang berubah

Perubahan sistem pemerintahan khususnya kebijakan pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan kurikulum. Semua sisi sistem sosial, politik, ekonomi, ideologi, dan pendidikan memiliki potensi untuk berubah seiring dengan terpilihnya presiden baru, yang mengharuskan adanya reformasi di semua bidang tersebut.

2. Perubahan kemajuan informasi, teknologi dan perkembangan zaman

Dengan adanya kemajuan teknologi, diharapkan kurikulum ini mampu mengimbangi kemajuan tersebut sehingga tidak terjadi keterlambatan informasi yang diperoleh. Siswa akan memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan kompetensi yang relevan untuk menjawab tantangan dunia yang terus berubah jika kurikulumnya responsif terhadap perkembangan tersebut.

3. Gagasan baru dari para ahli pendidikan

Ide-ide baru dari para ahli pendidikan yang menyadari adanya gaya belajar baru yang lebih baik dan tentunya sangat efisien ketika ditetapkan. Ide-ide tersebut bisa saja merupakan ide yang sudah dipikirkan dan dirancang sejak lama dan dibutuhkan ketika kurikulum perlu diperbaharui. Contohnya seperti kurikulum merdeka ini adalah gagasan baru mengenai pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana kontennya akan dioptimalkan untuk memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk memahami dan memperkuat konsep dan kompetensi.

4. Proses pembaharuan pada masyarakat

Yang mana masyarakat daerah setempat disini mengalami perubahan-perubahan mulai dari sifat, perilaku, kecenderungan, dan pola-pola dengan cepat dan dapat mendorong terjadinya hal-hal yang besar maupun yang kurang menguntungkan, yang mana hal ini sangat penting. dengan cepat dan berpotensi menghasilkan hasil yang positif maupun negatif yang memberikan dampak yang cukup besar tidak hanya pada keadaan sosial dalam masyarakat tetapi juga pada dunia pendidikan, dimana kurikulum harus dapat menyeimbangkan atau menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan

(16)

13

masyarakat, dan perubahan sosial di dalam masyarakat sangat berguna dan membantu proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

2.7 Studi Kasus

SMP ABC adalah sebuah sekolah menengah pertama yang terletak di daerah terpencil yang memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan dukungan pendidikan. Sekolah ini menghadapi tantangan dalam menerapkan hakikat pembelajaran yang efektif dan melakukan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa di wilayah tersebut. Oleh karena itu, sekolah ini melakukan studi kasus untuk mengatasi tantangan tersebut dan memperbaiki kualitas pembelajaran.

Tantangan:

 Akses Terbatas terhadap Sumber Daya: SMP Terpencil menghadapi tantangan dalam memperoleh sumber daya seperti buku teks, fasilitas laboratorium, dan perangkat teknologi pendukung pembelajaran. Hal ini membatasi variasi dan kualitas materi pembelajaran yang dapat disediakan.

 Kurangnya Guru dan Keterbatasan Keahlian: Wilayah terpencil seringkali sulit untuk menarik dan mempertahankan guru yang berkualitas. Sekolah ini mengalami keterbatasan dalam jumlah guru yang memadai dan keahlian dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif.

 Kurikulum yang Kurang Relevan: Kurikulum yang ada mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan siswa di wilayah terpencil ini. Kurangnya pembaruan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik siswa dapat mengurangi relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.

2.8 Solusi Terhadap Masalah

Solusi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan menerapkan hakikat pembelajaran dan pengembangan kurikulum di SMP terpencil adalah sebagai berikut:

 Program Peningkatan Sumber Daya: Mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di wilayah terpencil, seperti membangun perpustakaan sekolah dengan buku-buku lokal yang relevan, mengumpulkan dan memanfaatkan sumber daya alam setempat, serta mencari dukungan dari pemerintah daerah dan organisasi non-pemerintah untuk mendapatkan fasilitas dan perangkat pendukung pembelajaran.

(17)

14

 Pelatihan Guru dan Kolaborasi: Mengadakan program pelatihan dan pengembangan yang terfokus pada metode pembelajaran yang efektif, seperti pembelajaran aktif, inovatif, dan berbasis masalah. Guru juga dapat mengadopsi pendekatan kolaboratif dengan berbagi pengalaman dan praktik terbaik melalui pertemuan rutin atau jaringan kerja antar sekolah.

 Pengembangan Kurikulum yang Kontekstual: Melibatkan guru, siswa, orang tua, dan komunitas lokal dalam proses pengembangan kurikulum. Memastikan bahwa kurikulum mencerminkan kebutuhan, kepentingan, dan konteks kehidupan siswa di wilayah terpencil. Kurikulum dapat diintegrasikan dengan aspek kehidupan lokal, mengajarkan keterampilan praktis, dan mendorong pengembangan karakter dan nilai-nilai positif.

 Pemanfaatan Teknologi yang Tersedia: Memanfaatkan teknologi yang tersedia, meskipun sederhana, seperti televisi, radio, atau perangkat seluler, untuk mendukung proses pembelajaran. Menggunakan sumber daya digital secara bijaksana, seperti video pembelajaran atau platform belajar daring yang dapat diakses melalui perangkat sederhana.

 Membangun Kemitraan: Bermitra dengan lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, atau perusahaan setempat untuk mendapatkan bantuan dan dukungan. Kemitraan dapat mencakup pertukaran sumber daya, mentorship siswa, kunjungan lapangan, atau program magang untuk memperkaya pembelajaran siswa.

 Evaluasi dan Pemantauan Berkelanjutan: Melakukan evaluasi berkala terhadap implementasi kurikulum dan pembelajaran yang telah dilakukan. Melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam proses evaluasi untuk mendapatkan masukan dan umpan balik yang berharga. Pemantauan berkelanjutan memungkinkan identifikasi tantangan baru yang muncul dan penyesuaian yang diperlukan.

 Penerapan solusi ini memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat setempat. Dengan upaya kolaboratif dan strategi yang tepat, hakikat pembelajaran dan pengembangan kurikulum yang efektif dapat diimplementasikan di SMP terpencil untuk memberikan pengalaman pendidikan yang bermakna bagi siswa.

(18)

15 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Aktivitas pembelajaran adalah proses perubahan atas hasil pembelajaran yang meliputi segala aspek kehidupan utuk mencapai suatu tujuan tertentu.Dalam hal pembelajaran diperlukannya suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran adalah aktivitas yang dilakukan untuk mecapai tujuan pembelajaran yang dilakukan dan dipersiapkan oleh seorang tenaga pendidik (guru). 3 unsur penting yang dibutuhkan dalam strategi pembelajaran yaitu adanya pendekatan, metode, dan teknik. Dalam pembelajaran diperlukanya suatu hal yang dinamakan kurikulum, Pengembangan kurikulum merupakan perencanaan kesempatan belajar yang diperuntukkan untuk membawa siswa ke arah perubahan yang diinginkan dan menilai sampai dimana perubahan itu terjadi. Pengembangan kurikulum ini dilakukan untuk seiring berubahnya tujuan pendidikan, perubahan lingkungan sosial dan ekonomi, kemajuan teknologi dan pengetahuan, dan kebutuhan di masa depan.Dxalam Perkembangan kurikulum ini tak lepas dari factor yang mempengaruhinya,namun diharapkan dengan adanya pembaharuan dari kurikulum ini diharapkan agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai.

3.2 Saran

Dari pembahasan mengenai Hakikat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum ini,diharapkan para pembaca dapat memahami serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menambah wawasan bagi pembaca.Kita sebagai civitas akademik diharapkan mampu memahami bagaimana hakikat pembelajaran dan tujuan dari pengembangan kurikulum itu sendiri agar dapat diimplementasikan dan dapat diajarkan nantinya saat terjun langsung di masyarakat.

(19)

16

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, W. 2020. Pentingnya Perkembangan Pembaharuan Kurikulum dan Permasalahannya. Universitas Lambung Mangkurat, 6-7.

Ansori, I. 2020. Pengembangan Kurikulum: Faktor Determinan Dan Prinsipnya. Prosiding Nasional,

Hernawan, A. H., & Andriyani, D. 2011. Hakikat kurikulum dan pembelajaran. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran EKOP.

Sudana Degeng. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel . Jakarta : Direktorat JenderalPendidikan Tinggi, Depdikbud

.Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP . Jakarta : GaungPersada Press.

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sardiman A.M. 2001.Interaksi Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta : Rajawali Pers.

Setiawan, M. A. (2017). Belajar dan pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia.

Herlina, E., Gatriyani, N. P., Galugu, N. S., Rizqi, V., Mayasari, N., Nurlaila, Q., ... & Saswati, R. 2022. Strategi Pembelajaran. TOHAR MEDIA.

Berliana N Putri. 2018. Belajar dan Pembelajaran Hakikat Pembelajaran.Universitas Muhammadiah Malang

Lismina. 2017. PENGEMBANGAN KURIKULUM. Uwais Inspirasi Indonesia

(20)

17

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi pelajaran yang diajarkan oleh guru secara

Menurut buku yang telah saya baca dan dari beberapa pengertian belajar dan pembelajaran, dapat diambil benang merah bahwa belajar adalah perubahan perilaku. Sedangkan

Penilaian produk media pembelajaran dilakukan oleh pakar pendidikan yaitu Ahli pendidikan dari UKSW, ahli pendidikan dari luar UKSW dan Praktisi (Guru SD gugus Joko

Aktivitas dalam proses pembelajaran yang dimaksud adalah aktivitas yang akan dilakukan oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok dalam proses inkuiri melalui

Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses

2) Didasarkan pada perkembangan secara bertahap, sehingga proses pembelajaran harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia anak dan tahapan perkembangan

1) Perubahan terjadi secara sadar, ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang- kurangnya ia merasakan telah

Aktivitas keaktifan mahasiswa pada pembelajaran tahap-1 adalah sebagai berikut: aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan