Dosen Pengampu :
Dr.dr.Liong Boy Kurniawan , M.Kes, Sp.PK(K)
Disusun oleh :
Wardatullativa AK P062231002 Army Dwi Israyanti P062231013 Merlin Obertina Tiotor P062231016
HEMATOLOGI RUTIN DAN LAJU ENDAP DARAH UNIVERSITAS
HASANUDDIN
KONSENTRASI KIMIA KLINIK
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2024
Hematolog i Rutin
Pemeriksaan Hematologi Rutin merupakan pemeriksan laboratorium yang sering diminta karena merupakan salah satu pemeriksaan penyaring dan dapat membantu menegakkan diagnosis serta memantau penangan penderita
02
.
Darah
Mengandung Plasma darah dan sel darah Plasma 55% komponen darah 1.Protein2.Air
3.Waste Product
Sel 45% komponen darah 1.Sel darah merah (eritrosit)
2.Sel darah putih (leukosit) 3.Platelet(trombosit)
03
1. Memonitoring kesehatan umum/hematologi rutin 2. Menunjang diagnosa suatu penyakit
3. Melihat respon tubuh terhadap suatu penyakit /infeksi 4. Melihat kemajuan/respon terapi pasien yang menderita 5. penyakit infeksi
Tujuan Pemeriksaan hematologi rutin
1. HB (Hemoglobin) 2. HCT(Hematokrit)
3. LED (Laju endap darah) 4. Jumlah sel darah putih
5. Hitung jenis sel darah putih 6. Jumlah sel darah merah
7. Jumlah trombosit 8. Retikulosit
9. Indeks eritosit
Pemeriksaan Hematologi Rutin
04
1. Hemoglobin tersusun atas sebuah protein yang disebut globin yang terdiri atas empat rantai polipeptida
2. Komponen utama eritrosit 3. Transportasi O2 dan CO2
4. Memberi warna merah sel darah Hemoglobin (HB)
04
Hemoglobin (HB)
04
1. Cyanmethhemoglobin 2. Acid hematin
3. Direct matching 4. Oxyhemoglobine 5. Sahli
Nilai normal pada laki-laki : 14-17 g/dl perempuan :12-15 g/d
Metode Pemeriksaan Hemoglobin (HB)
04
1. Normal : tergantung faktor faktor umur,kelamin,ketinggian,kehamilan 2. Menurun : anemia
3. Meningkat : hemoconcentration (kehilangan cairan,suplai oksigen menurun,polycythemia vera) 4. Meningkat/menurun : membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
Arti kllinis
04
Hematokrit (HCT)
06
Hematokrit adalah kadar sel darah merah dalam darah
Kadar hematokrit yang normal berbeda-beda tergantung pada usia dan jenis kelamin
Berikut adalah nilai hematokrit normal berdasarkan usia dan jenis kelamin
• Bayi baru lahir: 55-66%
• Bayi usia 1 minggu: 47-65%
• Bayi usia 1 bulan: 37-49%
• Bayi usia 3 bulan: 30-36%
• Anak usia 1 tahun: 29-41%
• Anak usia 10 tahun: 36-40%
• Laki-laki dewasa: 42-54%
• Perempuan dewasa: 38-46%
Pemeriksaan hematokrit dapat dilakukan dengan cara makro dan cara mikro Prinsipnya adalah dimana darah dengan antikoagulan disentrifus pada
kecepatan tertentu supaya eritrosit bertumpuk di bawah dan dapat dibaca dari jumlahnya
Nilai normal :
Wanita : 45 - 47%
Pria : 40 – 42 %
1. Makrohematokrit
• Tabung wintrobe dengan panjang 9,5 cm, diameter 0,6 mm dan berskala 0-100
• Menggunakan sentrifuge yang cukup besar, untuk memadatkan sel-sel darah merah dan membutuhkan waktu ±30 menit
• bahan yang digunakan adalah darah vena 2. Mikrohematokrit
• Tabung Kapiler dengan panjang 75 mm dan diameter 1,5 mm
• Menggunakan sentrifus mikrohematokrit yang mencapai kecepatan yang jauh lebih tinggi
• menggunakan darah kapiler dan darah vena
07
Pemeriksaan Hematokrit
1. Pemeriksaan hematokrit dengan cara konvesional
2. Pemeriksaan hematokrit dengan cara otomatis (hematology analyser)
07
Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Hematokrit
1. Faktor invivo
• Eritrosit
• Vikositas darah
• Plasma
2. Faktor invitro
• Pemusingan / sentrifugasi
• Antikoagulan
• Suhu dan waktu penyimpanan sampel
Penyebab kadar hematokrit rendah antara lain:
1. Kehilangan darah karena cedera atau sakit 2. Anemia
3. Perdarahan, yang dapat disebabkan oleh tukak lambung, trauma atau cedera, kanker usus besar, atau perdarahan dalam
4. Rusaknya sel darah merah, seperti pada anemia sel sabit, thalasemia, pembesaran limpa, dan lain-lain
5. Penurunan produksi sel darah merah
6. Kekurangan gizi, yang dapat disebabkan oleh overhidrasi, kekurangan zat besi dan B12
7. Penyakit ginjal, yang dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang
8. Penyakit tiroid, yang dapat menyebabkan produksi sel darah merah tubuh menjadi berkurang
9. Kanker
07
Laju Endap Darah (LED) adalah kecepatan mengendapnya eritrosit dari sampel darah yang akan diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam milimeter per jam (mm/jam)
Proses pengendapan darah (Fase LED) terjadi dalam 3 tahap yaitu
• Tahap pembentukan rouleaux
• Tahap pengendapan
• Tahap pemadatan
07
Laju Endap Darah (LED)
Di laboratorium cara untuk memeriksa LED yang sering dipakai adalah cara Wintrobe dan cara Westergren.
Nilai rujukan cara Wintrobe untuk wanita 0 - 20 mm/jam dan untuk pria 0 -10 mm/jam, Westergren nilai rujukan untuk wanita 0-15 mm/jam dan untuk pria 0-10 mm/jam
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi LED :
• faktor eritrosit
• Faktor Kimia
• faktor plasma
• faktor Teknik
• Faktor Fisik
• Faktor Fisiologi
07
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
• Faktor eritrosit
a. Aglutinasi Eritrosit dan pembentukan realoux (makin besar masa eritrosit main mudah terbentuk realoux, makin cepat mengendap)
b. Bentuk Eritrosit (bentuk Sferis, bulan sabit), mempersulit pembentukan realoux
→pengendapan lambat → LED ↓
c. Ukuran Eritrosit (marosit mempercepat pengendapan) d. Jumlah eritrosit/cmm :
Jumlah eritrosit yang rendah mempercepat pengendapan sel → LED ↑
• Faktor Kimia
• faktor plasma
LED ↑ : Peningkatan makromolekul plasma, peningkatan perbandingan globulin terhadap albumin, peningkatan kadar fibrinogen.
LED ↓ : peningkatan viskositas plasma
07Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
• faktor Teknis
LED ↑ : Tabung dimiringkan, tabung terlalu Panjang
LED ↓ : diameter tabung lebih kecil, tidak segera memeriksa darah, anti koagulan berlebihan.
• Faktor Fisik
• Faktor Fisiologi
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
• Leukosit adalah sel darah yang mengendung inti, disebut juga sel darah putih. Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat asingan
• Jenis-jenis sel darah putih (leukosit) termasuk 1. Granulosit (leukosit polimorfonuklear):
a. Neutrofil b. Basofil c. Eosinofil d. Sel mast
2 Agranulosit (leukosit mononuklear):
e. Monosit
f. Limfosit
07Hitung Jumlah Sel Darah Putih (Leukosit)
• Orang dewasa sekitar 4500-10000 sel/mm
3.• Neonatus 9000-30000 sel/mm
3• Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm
3• Anak 10 tahun 4500-13500/mm
3• Ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm
3• Postpartum 9700-25700 sel/mm
307
Nilai Normal
Nilai normal : 4 – 10 x 10
9/dl/cmm Pria : 4,7 – 10,3 x 10
9/l
Wanita : 4,3 – 11,3 x 10
9/l
• Dengan kamar hitung improved Neubauer dengan larutan Turk :
Hemositometer → Perlu pipet, kamar hitung, larutan pengencer (larutan turk, asam asetat 3%) dan mikroskop
• Alat hitung otomatis (metode elektronik) : hitung leukosit harus dikoreksi bila dijumpai banyak normoblast dalam darah tepi
07
Metode Pemeriksaan
Infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
• Anemia hemolitik
• Sirosis hati dengan nekrosis
• Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)
• Keracunan berbagai macam zat
• Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.
Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi.
Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
07
Arti Klinis
Nilai normal pada hitung jenis, diantaranya:
• Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm
3)
• Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm
3)
• Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm
3)
• Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm
3)
• Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm
3)
• Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm
3)
07
Hitung Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)
• Cara Otomatik
1. Berdasarkan ukuran sel
dibedakan menurut ukuran sel limfosit dan mielosit setelah diisikan dengan saponin Leukosit dikelompokkan dengan 3 kelompok :
sel kecil : 30 – 60 fl (limfosit)
sel sedang : 61 – 150 fl (monosit,eosinophil,basofil)
sel besar : > 150 fl ( neutrophil, mielosit, metamielosit, limfosit besar) 2. Flowcytometri
sel Leukosit diwarnai dan dikelompokkan menjadi neutrophil, eosinophil, basofil, monosit, limfosit. Jika ada sel-sel muda alat akan memberikan tanda yang harus dikonfirmasikan dengan sedian apus darah (Technicon) alat yang menggunakan prinsip flowcytometri.
3. Cara Visual
hitung jenis leukosit biasanya dilakukan pada sediaan apus yang dibuat pada kaca objek dengan pewarnaan tertentu.
07
Metode Pemeriksaan
Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi di mana eosinofil sering ditemukan meningkat.
Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera.
Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut shift to the right.
Infeksi yang disertai shift to the right biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.
07
Hitung Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)
1. Eosinofilia 4. Limfositosis - Reaksi alergi - Infeksi Virus
- Infeksi parasit - Leukimia jenis limfosit - lekemia jenis eosinophil 5. Monositosis
2. Neutrofilia - Tuberkolosis
- Apenditis - lekemia jenis monositik - lekemia jens meiositik
- Infeksi bakteri 3. Netropenia
- Infeksi bakteri dan virus - salmoneosis
- hiper splenisme 07
Keadaan dengan jumlah leukosit patologis
Hitung jenis sel darah merah (eritrosit) adalah proses pengukuran jumlah dan jenis sel darah merah dalam darah. Sel darah merah memiliki fungsi utama untuk
mengangkut oksigen dari paru ke bagian tubuh lain
• Pengukuran Jumlah RBC
Saat lahir jumlah RBC paling tinggi, berangsur turun saat dewasa. RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih dan proximal dari tulang Panjang.
Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah
• Nilai normal :
Laki-laki Dewasa : 4,3 jt – 5,9 jt/ml Wanita dewasa : 3,9 jt – 4,8 jt/ml Bayi : 5,0jt – 7,0jt/ml
anak 3bl : 3,2 jt – 4,8 jt /ml 1 th : 3,6 jt- 5,2 jt/ml
10 th : 4,0 jt – 5,2 jt /ml 07
Hitung Jumlah Sel darah merah
Untuk perhitungan jumlah manual dapat dipakai :
• Manual : kamar hitung improved Neubauer setelah diencerkan dengan larutan hayeem
• Elektrik
07
Metode Pemeriksaan
Hitung jumlah trombosit adalah proses pengukuran jumlah sel trombosit dalam darah.
Sel trombosit memiliki fungsi penting dalam proses kesehatan dan pengobatan, seperti mengontrol perdarahan dan mengeluarkan limbah darah
07
Hitung jumlah Trombosit
Metode pemeriksaan hitung jumlah trombosit dapat dilakukan dengan cara manual dan cara otomatis.
• Cara manual menggunakan alat seperti hematocytometer
Cara manual menggunakan hematocytometer meliputi pengambilan sampel darah, pengenceran dengan larutan rees ecker, dan pembacaan jumlah sel trombosit
dengan mikroskop.
• cara otomatis menggunakan alat otomatis seperti alat hitung sel darah.
Cara otomatis menggunakan alat hitung sel darah yang menggunakan teknologi otomatisasi untuk pengukuran jumlah sel trombosit.
07
Metode Pemeriksaan
Normalnya jumlah sel trombosit 150.000 – 450.000
• pria adalah 150.000 - 400.000 sel/mm3
• wanita adalah 100.000 - 300.000 sel/mm3.
• Peningkatan : trombositosis
• Penurunan : trombositopenia
07
Nilai Normal
Pengukuran dan perhitungan eritrosit
Indeks eritrosit adalah suatu nilai yang dapat memberi keterangan mengenai rata- rata eritrosit dan banyaknya hemoglobin per-eritrosit. Indeks eritrosit terdiri atas Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH), dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Indeks eritrosit digunakan sebagai pemeriksaan penyaring untuk mendiagnosis terjadinya anemia dan mengetahui anemia berdasarkan morfologinya
07
Indeks Eritrosit
Mean Corpuscular Volume (MCV) atau Volume Eritrosit Rata-rata adalah volume rata- rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan satuan femtoliter (fl) atau 10-15 L
MCV digunakan untuk mengukur ukuran eritrosit, yang dapat menjadi indikator anemia. Bila nilai MCV kurang dari 80 fl, maka menunjukkan sel mikrositik,
sedangkan jika nilai MCV lebih dari 100 fl, maka menunjukkan sel makrositik
MCV = [HCT (%) x 10/RBC (million/cmm)] fL Dengan:
• HCT (%) adalah Hematokrit (persentase sel darah merah)
• RBC (million/cmm) adalah jumlah sel darah merah per mililiter darah
• fL adalah femtoliter, satuan untuk volume sel darah merah
07
Perhitungan MCV
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) adalah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah merah
Rumus perhitungan MCH adalah:MCH = [HCT (%) x 10/RBC (million/cmm)] pg Dengan:
• HCT (%) adalah Hematokrit (persentase sel darah merah)
• RBC (million/cmm) adalah jumlah sel darah merah per mililiter darah
• pg adalah picogram, satuan untuk kadar hemoglobin
MCH merupakan pengukuran kadar hemoglobin rata-rata dalam satu sel darah merah, yang dapat menjadi indikator anemia. Bila nilai MCH lebih dari 31 pg, maka
menunjukkan sel darah merah yang berisi hemoglobin normal, sedangkan jika nilai MCH lebih rendah dari 27 pg, maka menunjukkan sel darah merah yang berisi
hemoglobin kurang
07
Perhitungan MCH
Perhitungan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) adalah pengukuran konsentrasi hemoglobin rata-rata dalam setiap sel darah merah
Rumus perhitungan :
MCHC = [HCT (%) x 10/RBC (million/cmm)] g/dL Dengan:
• HCT (%) adalah Hematokrit (persentase sel darah merah)
• RBC (million/cmm) adalah jumlah sel darah merah per mililiter darah
• g/dL adalah gram per desiliter, satuan untuk konsentrasi hemoglobin
MCHC merupakan pengukuran konsentrasi hemoglobin rata-rata dalam satu sel darah merah, yang dapat
menjadi indikator anemia. Bila nilai MCHC lebih dari 30 g/dL, maka menunjukkan sel darah merah yang berisi hemoglobin normal, sedangkan jika nilai MCHC lebih rendah dari 30 g/dL, maka menunjukkan sel darah
merah yang berisi hemoglobin kurang
Perhitungan MCHC
Retikulosit adalah sel darah merah yang belum matang, dan kadarnya dalam eritrosit manusia sekitar 1%.
Retikulosit berkembang dan matang di sumsum tulang merah dan disirkulasikan dalam pembuluh darah sebelum matang menjadi eritrosit.
Retikulosit memiliki jaringan seperti retikuler pada ribosom RNA, yang hanya dapat
diamati di bawah mikroskop dengan pewarnaan tertentu seperti perwarnaa supravital dengan metilen biru baru.
Ukurannya menyerupai eritrosit yakni sekitar 6 hingga 9 mikron
Perhitungan retikulosit adalah proses untuk menghitung jumlah sel darah merah muda atau remaja yang dilepaskan dari sumsum tulang ke dalam aliran darah dan mengandung sisa-sisa asam nucleic acid
Nilai normal retikulosit dalam darah adalah 0,5% - 1,5%
07
Retikulosit
1. Cara Manual
Pemeriksaan retikulosit cara manual atau supravital dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
cara sediaan basah dan sediaan kering. Prinsipnya, retikulosit mengandung sebagian RNA yang masih tertinggal, adanya RNA ini hanya dapat dinyatakan dalam eritrosit yang masih hidup,
eritrosit yang telah mengering pada kaca obyek atau yang telah mati tidak dapat dipulas.
Proses pemulasan ini disebut pulasan vital
Pulasan vital dapat menggunakan Brilliant cresyl blue(BCB) atau new methyleneblue dengan susunan a.Larutan BCB 1% dalam metil alkohol atau BCB 1 % dalam NaCl 0,85%, untuk membuat larutan
dalam NaCl dibutuhkan sedikit pemanasan.
b.New methylenblue 0,5 gram, Kalium oksalat 1,4 gram aquadest 100 ml.
Larutan ini digunakan seperti larutan BCB dalam air garam.
Pemeriksaan jumlah Retikulosit
Terima Kasih