• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hepatitis B - Sit Dolor Amet

N/A
N/A
ida puspandaru

Academic year: 2024

Membagikan "Hepatitis B - Sit Dolor Amet"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Hepatitis B

Sit Dolor Amet

(2)

Perjalanan virus akan menyebabkan 2 luaran klinis 1. Hepatitis Akut

Kemudian sembuh spontan membentuk kekebalan terhadap penyakit hepatitis

2. Berkembang menjadi Hepatitis Kronik

Pasien yang terinfeksi HBV secara kronik bisa mengalami 4 fase A. Fase immune tolerant

B. Fase immune clearence

C. Fase pengidap inaktif

D. Fase reaktivasi

(3)

 Fase immune tolerant

 Ditandai kadar HBV DNA tinggi dengan ALT (SGPT) normal

 Fase immune clearence

 Sistem imun berusaha melawan virus

 Ditandai dengan fluktuasi ALP (SGPT) serta HBV DNA

 Kemudia pasien bisa berkembang menjadi fase inaktif

 Fase inaktif

 Ditandai DNA HBV renda (<2000 iu/ml), ALT (SGPT) normal, dan kerusakan hatiminimal

 Fase reaktivasi

 HBV DNA Kembali mencapai >2000 iu/ml dan inflamasi hati Kembali terjadi

(4)
(5)

Evaluasi Pre Terapi

Menemukan hubungan kausal infeksi kronik HBV dengan penyakit Hati

Melakukan penilaian derajat kerusakan sel hati

Menemukan adanya penyakit komorbid dan koinfeksi

Menentukan waktu dimulainya terapi

(6)

Hubungan kausal penyakit hati dengan infeksi kronik HBV

Hepatitis B kronik

HBsAg seropositive > 6 bulan

HBV DNA serum > 20.000 iu/ml (nilai lebih rendah 2000 -20.000 iu/ml ditemukan pada HBeAg negative)

Peningkatan ALT (SGPT) yang persisten maupun intermiten

Biopsi hati yang menunjukkan hepatitis kronik dengan derajat nekroinflamasi sedang sampai berat

Kriteria Diagnosis infeks HBV

Pengidap inaktif

HBsAg seropositive > 6 bl

HBeAg (-), Anti Hbe (+)

ALT serum dalam batas normal

HBV DNA <2000-20.000 iu/ml

Biopsi hati yang tidak menunjjuukkan inflamasi yang dominan

Resolve Hepatitis Infection

1. Riwayat infeksi Hepatitis B, atau adanya anti HBc dalam darah

2. HBsAg (-)

3. HBV DNA serum yang tidak terdeteksi

4. ALT (SGPT) dalam batas normal

Referensi

Dokumen terkait

Bila hanya dijumpai HBsAg tanpa adanya HBeAG pemberian imunisasi pada bayinya cukup dengan pemberian vaksin Hepatitis B 0,5 ml; sedang bila dijumpai keduanya maka pemberian

Studi-studi mengenai peran HBsAg kuantitatif dalam memprediksi relaps virologis pasca penghentian terapi analog nukleosida/nukleotida pada pasien hepatitis B kronik

Bayi yang lahir dari ibu yang tidak diketahui status HBsAg nya, namun terdapat tanda infeksi (terdeteksi VHB DNA, HbeAg positif, atau diketahui terinfeksi kronik VHB), harus

Berdasarkan ada atau tidaknya HBeAg yaitu antigen yang memiliki korelasi secara tidak langsung dengan replikasi aktif dari virus hepatitis B, infeksi hepatitis B kronik terbagi

Ø   Terapi antivirus untuk infeksi virus hepatitis B kronik pada pasien dengan koinfeksi HIV-VHB dilakukan terus-menerus seumur hidup..

Vaksinasi hepatitis B dalam program imunisasi universal pada kohort masa bayi dapat menurunkan prevalensi HBsAg sampai dengan 96% pada penelitian di Cina. Begitu pula

- Penyakit infeksi akut yang menyebabkan peradangan hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B.. Akut: infeksi muncul segera setelah

When combination therapy is necessary for brucellosis in an HBsAg-positive patient, hepatitis virus activity should be assess by HBV-DNA PCR and the dose of drugs with known hepatotoxic