• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan keterampilan membaca kritis

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan keterampilan membaca kritis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(Strata I)

META KURNIA PUTRI NPM 10080311

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

RELATIONSHIP WITH THE CRITICAL READING SKILLS WRITING SKILLS CLASS EXPOSITION VII SMP NEGERI 15 PADANG

Meta Kurnia Putri1, Gusnetti2, Titiek Fujita Yusandra3

1) Student STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Education Courses Indonesian Language and Literature STKIP PGRI West Sumatra

Abstract

The problem of this study is the lack of ability of the students to develop their ideas thoughts and ideas into text exposition due to lack of interest of students in critical reading. This study aims to:

(1) describe the critical reading skills seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang, (2) describe the skills of writing exposition seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang, (3) describe the relationship of critical reading skills with writing skills exposition class VII SMP Negeri 15 Padang.

This type of research is classified as quantitative research using descriptive method correlation approach. The population was seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang registered in the academic year 2014/2015, amounting to 266 students, divided into eight classes. Study population of 234 students since seventh grade 1 is used as a test sample. Test samples are 32 students. The sampling technique used is proportional random sampling. The sample was 15% of the total population because of the number of population is 234 students, so that the sample of 35 students. Based on the description of the data, data analysis and discussion of critical reading skills with writing skills exposition seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang, we can conclude the following three points. First, critical reading skills of seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang, namely 78, qualifying Good (B), located at 76-85% mastery. Second, writing skills exposition seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang, namely 80, qualifying Good (B), located at 76-85% mastery. Third, there is a relationship between critical reading skills with writing skills exposition seventh grade students of SMP Negeri 15 Padang at significant level of 95% with degrees of freedom n-2 (35-2 = 33). Thus, rejected and accepted as the test results prove that greater than is 0.89> 0.063185.

Keywords: relationships, skills, critical reading, writing exposition

(5)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PADANG

Meta Kurnia Putri1, Gusnetti2, Titiek Fujita Yusandra3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstrak

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam mengembangkan ide pikiran dan gagasan menjadi teks eksposisi karena kurangnya minat siswa dalam membaca kritis.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, (2) mendeskripsikan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, (3) mendeskripsikan hubungan keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 266 siswa, terbagi dalam delapan kelas. Populasi penelitian menjadi 234 siswa karena kelas VII 1 digunakan sebagai sampel uji coba. Sampel uji coba berjumlah 32 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu propotional random sampling. Sampel penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi karena jumlah populasinya yaitu 234 siswa, sehingga sampel penelitian berjumlah 35 siswa.

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan pembahasan mengenai keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, dapat disimpulkan tiga hal berikut. Pertama, keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, yaitu 78, kualifikasi Baik (B), berada pada penguasaan 76-85%. Kedua, keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, yaitu 80, kualifikasi Baik (B), berada pada penguasaan 76- 85%. Ketiga, terdapat hubungan antara keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang pada taraf signifikan 95% dengan derajat kebebasan n-2 (35-2=33). Dengan demikian, ditolak dan diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa lebih besar dari yaitu 0,89 > 0,063185.

Kata kunci: hubungan, keterampilan, membaca kritis, menulis eksposisi

(6)

PENDAHULUAN

Membaca dan menulis adalah dua keterampilan berbahasa yang saling berhubungan.

Membaca bersifat reseptif dan menulis bersifat produktif. Kemampuan membaca seseorang dapat mempengaruhi kemampuan menulisnya karena dengan membaca, seseorang dapat memperoleh ide dan memperkaya ide dari berbagai sumber informasi. Oleh sebab itu, banyak membaca akan memperluas wawasan dan ide dalam menulis. Proses membaca merupakan pemicu penulis untuk memulai mengekspresikan dirinya melalui tulisan. Tidak mungkin seseorang mampu menulis dengan baik, tanpa pengetahuan yang luas dari hasil membaca. Jadi, hal tersebut menunjukkan adanya hubungan antara keterampilan membaca dan menulis.

Salah satu bentuk kegiatan menulis adalah menulis sebuah teks eksposisi. Teks eksposisi ini bersifat memaparkan dan menjelaskan informasi tentang sesuatu hal tanpa mempengaruhi pembaca.

Melalui membaca kritis, siswa dapat menulis teks eksposisi dengan baik. Hal ini disebabkan oleh keterampilan membaca kritis yang memerlukan kemampuan khusus, sehingga pembaca dapat memahami seluruh informasi yang terdapat dalam bacaan, baik yang tersurat, maupun yang tersirat.

Pembelajaran menulis teks eksposisi tercantum dalam standar isi Kurikulum 2013 SMP/MTs kelas VII semester 1. Kompetensi Inti (KI) 4, yaitu mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Kompetensi Dasar (KD) 4.2, yaitu menyusun teks eksposisi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Berlandaskan isi dari kurikulum tersebut, maka keterampilan menulis teks eksposisi harus diajarkan kepada siswa.

Berdasarkan wawancara secara informal dengan salah seorang guru bidang studi Bahasa Indonesia kelas VII dan seorang siswa SMP Negeri 15 Padang, diperoleh informasi sebagai berikut.

Pertama, siswa tidak dapat menulis teks eksposisi sesuai dengan karakterisik teks eksposisi yang dikehendaki. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan siswa dalam menulis teks eksposisi. Kedua, siswa belum mampu menghasilkan tulisan yang dapat memberikan pengetahuan dan penjelasan kepada pembaca. Ketiga, siswa belum mampu menggunakan bahasa yang baku dan susunan yang logis dalam menulis teks eksposisi. Keempat, guru kurang memberikan latihan-latihan dalam menulis teks eksposisi, sehingga siswa sulit dalam mengembangkan ide pikiran dan gagasannya ke dalam bentuk teks eksposisi. Kelima, konsentrasi siswa dalam membaca kritis terganggu karena lokasi sekolah berada di dekat jalan raya. Keenam, kurangnya minat siswa dalam membaca kritis karena siswa menganggap teks-teks dalam pelajaran Bahasa Indonesia cukup panjang dan membosankan untuk dibaca.

Menurut Agustina (2008:124), membaca kritis adalah membaca yang bertujuan mengetahui fakta-fakta yang terdapat di dalam bacaan dan kemudian memberikan penilaian terhadap fakta itu, pembaca tidak sekedar menyerap yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berfikir tentang masalah yang dibahas. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis, kemudian menilai informasi yang terdapat dalam bacaan tersebut. Dalam membaca kritis, kita harus berpikir tentang kebenaran informasi yang dibahas karena tidak semua yang ditulis itu benar. Keterampilan membaca kritis yang memerlukan kemampuan khusus, sehingga pembaca dapat memahami seluruh informasi yang terdapat dalam bacaan, baik yang tersurat, maupun yang tersirat.

Nurhadi (dalam Munaf, 2005:66) menyatakan bahwa membaca kritis adalah kemampuan membaca mengolah bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya, melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, menyintesis, dan menilai. Mengolah secara kritis artinya, dalam proses membaca seorang pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat, tetapi juga menemukan makna antarbaris dan makna di balik baris.

Keraf (1982:3) menyatakan bahwa paragraf eksposisi adalah paragraf yang hanya bertujuan menjelaskan suatu permasalahan dan pembacalah yang memberikan penilaian terhadap paragraf tersebut. Sehubungan dengan itu, Gani (1999:151) mengungkapkan bahwa paragraf eksposisi adalah

(7)

wacana yang berupa penjelasan-penjelasan, sehingga dapat membuka cakrawala berfikir pembacanya.

Paragraf eksposisi ini murni memaparkan, menjelaskan, dan menguraikan informasi tentang suatu hal dan dapat menambah wawasan lebih mendalam bagi pembaca.

Semi (2009:35) menyatakan bahwa karangan eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan informasi tentang sesuatu seperti yang terdapat pada petunjuk penggunaan sesuatu.

Selanjutnya, Atmazaki (2009:104) mengemukakan bahwa paragraf eksposisi adalah paragraf yang menjelaskan sesuatu, membuka sesuatu, atau memberitahukan sesuatu sehingga pembaca atau pendengar mengerti dan memahami tentang apa yang ditulis. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksposisi merupakan paragraf yang bersifat memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan yang jelas tentang suatu objek kepada pembaca tanpa bersifat mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca memahami dan mengerti tentang sesuatu yang dipaparkan.

Keraf (1982:4−5) mengemukakan bahwa karakteristik teks eksposisi yaitu: (1) paragraf eksposisi berusaha menyampaikan suatu pengetahuan tanpa mempengaruhi pembaca, (2) paragraf eksposisi hanya berusaha menjelaskan suatu pokok persoalan, (3) dalam paragraf eksposisi keputusan untuk menolak atau menerima tulisan tersebut terletak pada pembaca, (4) gaya bahasa yang digunakan bersifat informatif, sehingga informasi yang disampaikan bertujuan agar rumusan dan kaidah yang diungkapkan lebih nyata dan jelas. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik teks eksposisi antara lain: (1) memberikan informasi kepada pembaca, (2) menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dan bagaimana, (3) bahasa baku, dan (4) tidak mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.

Menurut Suparno dan Yunus (2007:1.7), menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis, pesan yang disampaikan penulis dan diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambang bahasa yang dituliskan. Thahar (2008:11) menjelaskan bahwa proses membaca merupakan pemicu penulis untuk memulai mengekspresikan dirinya melalui tulisan. Jadi, hal tersebut menunjukkan hubungan antara keterampilan membaca dan menulis. Tidak mungkin seseorang mampu menulis dengan baik, tanpa pengetahuan yang luas dari hasil membaca.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat dilihat adanya hubungan yang signifikan hubungan keterampilan membaca, khususnya membaca kritis dengan menulis eksposisi. Jadi, seseorang yang memiliki keterampilan membaca serta memahami bacaan dengan baik, tentu akan memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang cara menulis teks eksposisi yang baik, yakni sesuai dengan kriteria paragraf eksposisi. Begitu juga sebaliknya, seseorang yang bermasalah dalam memahami bacaan, tentu akan mempengaruhi pada informasi yang diterima dalam suatu bacaan, serta mempengaruhi pengetahuan pembaca dalam memahami hakikat teks eksposisi.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan korelasi. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 266 siswa, terbagi dalam delapan kelas.

Populasi penelitian menjadi 234 siswa karena kelas VII 1 digunakan sebagai sampel uji coba. Sampel uji coba berjumlah 32 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu propotional random sampling. Sampel penelitian ini adalah 15% dari jumlah populasi karena jumlah populasinya yaitu 234 siswa, sehingga sampel penelitian berjumlah 35 siswa. Data penelitian ini berupa hasil tes keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif dan tes unjuk kerja. Tes objektif digunakan untuk mengumpulkan data membaca kritis siswa dengan memberikan tes objektif tipe pilihan ganda dengan empat alternatif pilihan jawaban sebanyak 30 soal kepada sampel penelitian yang berjumlah 35 orang.

Sebelum dijadikan instrumen penelitian, tes objektif tipe pilihan ganda sebanyak 50 soal terlebih dahulu diujicobakan kepada sampel uji coba, yang berjumlah 32 orang, kelas VII SMP Negeri 15 Padang. Hal ini bertujuan untuk menguji tingkat validitas item dan reliabilitas tes, sedangkan tes unjuk kerja digunakan untuk pengumpulan data menulis eksposisi siswa.

(8)

Data penelitian ini dikumpulkan sesuai dengan instrumen penelitian yaitu tes objektif dan tes unjuk kerja. Tes objektif digunakan untuk mengetahui keterampilan membaca kritis. Langkah-langkah mengumpulkan tes objektif membaca kritis siswa yaitu sebagai berikut: (1) guru memberikan penjelasan mengenai membaca kritis, (2) guru membagikan soal tes objektif membaca kritis dan menugasi siswa menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dengan cara menyilang jawaban yang dianggap benar oleh siswa, dan (3) guru mengumpulkan lembar jawaban siswa.

Langkah-langkah tes unjuk kerja menulis eksposisi siswa, yaitu sebagai berikut: (1) guru memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah menulis teks eksposisi, (2) guru menugasi siswa untuk menulis sebuah teks eksposisi dengan tema “Dampak Penggunaan Telepon Seluler di Sekolah”

dan “Peduli Lingkungan”, (3) setelah selesai, tulisan siswa dikumpulkan untuk dianalisis.

Langkah-langkah dalam menganalisis data sebagai berikut. Pertama, memeriksa dan memberi skor terhadap tes hasil membaca kritis siswa dengan cara memberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Kedua, memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan. Ketiga, mengubah skor mentah keterampilan menulis teks eksposisi siswa menjadi nilai. Keempat, nilai tersebut dimasukkan dalam format distribusi frekuensi keterampilan menulis teks eksposisi siswa. Kelima, mencari nilai rata-rata (M) keterampilan menulis teks eksposisi. Keenam, mengklasifikasikan hasil perhitungan ke dalam tabel dengan menggunakan skala 10. Ketujuh, mengkorelasikan nilai keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi dengan menggunakan rumus product moment correlation. Kedelapan, melakukan pengujian keberartian hipotesis. Kesembilan, membuat histogram. Kesepuluh, melakukan analisis. Kesebelas, menulis kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data mengenai keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, dapat disimpulkan tiga hal berikut. Pertama, keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, yaitu 78, kualifikasi Baik (B), berada pada penguasaan 76-85%. Kedua, keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, yaitu 80, kualifikasi Baik (B), berada pada penguasaan 76-85%.

Ketiga, terdapat hubungan antara keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang pada taraf signifikan 95% dengan derajat kebebasan n-2 (35- 2=33). Dengan demikian, ditolak dan diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa

lebih besar dari yaitu 0,89 > 0,063185.

PEMBAHASAN

1. Keterampilan Membaca Kritis Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Padang

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, maka keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk kelima indikator dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (a) baik sekali sebanyak 6 orang (17,14%), (b) baik sebanyak 16 orang (45,72%), dan (c) lebih dari cukup sebanyak 13 orang (37,14%).

Indikator 1 (kemampuan mengenal makna tersirat) jumlah soal sebanyak 8 butir yaitu pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 9, 11, 25, dan 28. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 1 dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 18 orang (51,43%), (b) baik sekali sebanyak 9 orang (25,72%), (c) lebih dari cukup sebanyak 6 orang (17,14%), dan (d) cukup sebanyak 2 orang (5,71%).

Indikator 2 (kemampuan memahami konsep bacaan) jumlah soal sebanyak 5 butir yaitu pada soal nomor 5, 12, 18, 20, dan 30. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 2 dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 20 orang (57,14%), (b) baik sebanyak 9 orang (25,72%), (c) cukup sebanyak 4 orang (11,43%), dan (d) kurang sebanyak 2 orang (5,71%).

Indikator 3 (kemampuan menganalisis isi bacaan) jumlah soal sebanyak 7 butir yaitu pada nomor 14, 15, 23, 24, 26, 27, 29. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan membaca kritis siswa

(9)

kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 3 dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: (a) baik sekali sebanyak 23 orang (65,72%), (b) lebih dari cukup sebanyak 7 orang (20%), (c) hampir cukup sebanyak 3 orang (8,57%), dan (d) kurang sebanyak 2 orang (5,71%).

Indikator 4 (kemampuan menyintesis isi bacaan) jumlah soal sebanyak 4 butir yaitu pada soal nomor 8, 19, 21, dan 22. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 4 dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 15 orang (42,86%), (b) lebih dari cukup sebanyak 13 orang (37,14%), (c) hampir cukup sebanyak 6 orang (17,14%), dan (d) buruk sebanyak 1 orang (2,86%).

Indikator 5 (kemampuan menilai isi bacaan) jumlah soal sebanyak 6 butir yaitu pada soal nomor 6, 7, 10, 13, 16, dan 17. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 5 dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 1 orang (2,86%), (b) baik sebanyak 10 orang (28,57%), (c) lebih dari cukup sebanyak 16 orang (45,71%), (d) hampir cukup sebanyak 6 orang (17,14%), dan (e) kurang sekali sebanyak 2 orang (5,71%).

2. Keterampilan Menulis Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Padang

Tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang dengan untuk indikator 1 tergolong lebih dari cukup (LDC), yaitu 68,57 yang dibulatkan menjadi 69.

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 1 dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 10 orang (25,57%), (b) lebih dari cukup sebanyak 17 orang (48,57%), dan (c) kurang sekali sebanyak 8 orang (22,96%).

Tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang dengan untuk indikator 2 tergolong lebih dari cukup (LDC), yaitu 67,62 yang dibulatkan menjadi 68.

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 2 dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 4 orang (11,43%), (b) lebih dari cukup sebanyak 28 orang (80%), dan (c) kurang sekali sebanyak 3 orang (8,57%).

Tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang dengan untuk indikator 3 tergolong sempurna (S), yaitu 98,09 yang dibulatkan menjadi 98. Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 3 dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 33 orang (94,29%), dan (b) lebih dari cukup sebanyak 2 orang (5,71%).

Tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang dengan untuk indikator 4 tergolong baik sekali (BS), yaitu 85,71 yang dibulatkan menjadi 86.

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk indikator 4 dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (a) sempurna sebanyak 22 orang (62,86%), (b) lebih dari cukup sebanyak 11 orang (31,43%), dan (c) kurang sekali sebanyak 2 orang (5,71%).

Tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang dengan untuk keempat indikator tergolong baik (B), yaitu 79,76 yang dibulatkan menjadi 80.

Gambaran tingkat penguasaan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang untuk keempat indikator dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: (a) baik sekali sebanyak 4 orang (11,43%), (b) baik sebanyak 13 orang (37,14%), dan (c) kurang sekali sebanyak 18 orang (51,43%).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan pembahasan mengenai keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, dapat disimpulkan tiga hal berikut. Pertama, keterampilan membaca kritis siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, yaitu 78,38 yang dibulatkan menjadi 78, kualifikasi Baik (B), berada pada penguasaan 76- 85%. Kedua, keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang, yaitu 79,76

(10)

yang dibulatkan menjadi 80, kualifikasi Baik (B), berada pada penguasaan 76-85%. Ketiga, terdapat hubungan antara keterampilan membaca kritis dengan keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang pada taraf signifikan 95% dengan derajat kebebasan n-2 (35-2=33). Dengan demikian, ditolak dan diterima karena hasil pengujian membuktikan bahwa lebih besar dari yaitu 0,89 > 0,063185. Artinya, keterampilan membaca kritis berpengaruh terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang.

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran, antara lain: (1) siswa kelas VII SMP Negeri 15 Padang diharapkan sering berlatih membaca kritis dan menulis eksposisi, sehingga pengetahuan siswa bertambah dan siswa dapat berekspresi secara lisan sesuai dengan isi bacaan, (2) guru bidang studi Bahasa Indonesia SMP Negeri 15 Padang diharapkan dapat memperkaya wawasan mengenai pembelajaran membaca kritis dan menulis eksposisi, (3) peneliti lain diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai penelitian relevan dan dapat melanjutkan peneliti yang berkaitan dengan penelitian ini dari sudut pandang yang berbeda, dan (4) peneliti sendiri diharapkan dapat menambah wawasan, bekal pengetahuan lapangan, dan dasar dalam melakukan penelitian ilmiah agar dapat melanjutkan penelitian pada tingkat berikutnya.

(11)

KEPUSTAKAAN

Agustina. 2008. “Pengajaran Keterampilan Membaca”. Buku Ajar. Padang: FBSS UNP.

Atmazaki. 2009. Kiat-kiat Mengarang dan Menyunting. Padang: UNP Press.

Gani, Erizal. 1999. “Pembinaan Keterampilan Menulis di Perguruan Tinggi”. Diktat. Padang: FBSS UNP.

Keraf, Gorys. 1982. Deskripsi dan Eksposisi. Ende: Nusa Indah.

Munaf, Yarni. 2005. “Pengajaran Keterampilan Membaca”. Bahan Ajar. Padang: FBSS UNP.

Suparno dan Mohamad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Semi. M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: Angkasa.

Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif. Padang: UNP Press Padang.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kegiatan Membaca Kritis Sastra untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan

Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang dapat dilakukan apabila pembaca sudah bisa membaca teknik atau membaca permulaan.... Dari segi pelaksanaannya, membaca

Analisis data keterampilan membaca pemahaman teks deskripsi siswa kelasVII SMP Negeri 1 Padang Panjang menunjukkan rata-rata hitung dari ketiga indikator, memahami isi teks

Hasil analisis data menjelaskan bahwa tingkat penguasaan keterampilan membaca tabel siswa kelas VII SMPN 13 Padang dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here

HASIL DAN PEMBAHASAN SQ3R Survey, Question, Read, Recite, dan Review Pentingnya keterampilan membaca kritis sangat dibutuhkan dalam segala hal, membaca kritis dapat dikembangkan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi peningkatan penguasaan kosakata melalui kegiatan membaca kritis pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kebasen dan memaparkan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi peningkatan penguasaan kosakata melalui kegiatan membaca kritis pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Kebasen dan memaparkan

Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Menggunakan Nada Netral, Tidak Memihak, dan Memaksakan Sikap Penulis Terhadap