• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan keterampilan menyimak teks cerpen

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan keterampilan menyimak teks cerpen"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN

SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG

JURNAL ILMIAH

untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(Strata I)

RINI FEBRIANTI NPM 10080237

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENYIMAK TEKS CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN

SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-6 PADANG

Oleh

Rini Febrianti1, Drs. Nursaid, M.Pd.2, Dra. Indriani Nisja, M.Pd.3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan keterampilan menyimak teks cerpen, mendeskripsikan keterampilan menulis Teks Cerpen, dan mendeskripsikan hubungan keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang yang terdatar pada tahun ajaran 2013/2014, sebanyak 202 orang yang tersebar dalam 6 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu proportional random sampling atau teknik persentase secara acak. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 30 orang siswa yang diambil sebanyak 15% dari jumlah populasi siswa per kelas. Data penelitian ini berupa tes keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang. Data penelitian dikumpulkan dengan cara memberikan hasil tes objektif dan tes unjuk kepada siswa untuk mengetahui berapa jumlah skor dan nilai siswa dalam menyimak teks cerpen dan menulis teks cerpen. Hasil penelitian ada tiga, yaitu sebagai berikut. Pertama, keterampilan menyimak teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang berada pada kualifikasi baik (B) dengan tingkat penguasaan 76-85% dengan rata-rata 75,86.

Kedua, keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang berada pada kualifikasi baik (B) dengan tingkat penguasaan 76-85% dengan nilai rat-rata 75,86 Ketiga, hubungan keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang karena nilai thitung (4,52) lebih dari ttabel (1,70) pada derajat kebebasan n-1 (29) dan taraf signifikan 95%.

Kata Kunci: Menyimak, Menulis, dan Hubungan menyimak dan menulis.

(5)

A. PENDAHULUAN

Menulis merupakan aspek keterampilan yang penting untuk dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Keterampilan menulis teks cerpen dipengaruhi oleh keterampilan menyimak teks cerpen. Seseorang yang terampil dalam menyimak memiliki pengetahuan dan penguasaan yang tinggi akan kosakata sehingga mudah mengembangkan ide yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Selain itu, menyimak sebagai salah satu egiatan berbahasa merupakan keterampilan mendasar dalam aktivitas komunikasi yang paling berkaitan satu sama lain.

Rendahnya hasil ulangan harian teks cerpen tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut. Pertama, siswa kelas VII SMP Kartika 1- 6 Padang kurang berminat menulis teks cerpen. Hal tersebut disebabkan jarangnya siswa melakukan latihan menulis teks cerpen sehingga siswa kesulitan mengembangkan ide tulisan. Kedua, siswa kurang memahami tentang menulis teks cerpen terutama dalam mengembangkan isi, struktur teks cerpen, diksi, dan mekanik. Kesulitan yang dihadapi terlihat dari ketidakjelasan dalam mengembangkan isi, struktur teks cerpen, diksi, dan mekanik. Hal ini terlihat dari nilai siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan di SMP Kartika 1-6 Padang ini khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 75. Ketiga, keterampilan menyimak, khususnya menyimak teks cerpen siswa masih rendah. Hal tersebut terlihat dari sulitnya siswa memahami informasi yang disampaikan.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tiga tujuan.

Tujuan-tujuan itu adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan keterampilan menyimak teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang. Kedua, mendeskripsikan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang. Ketiga, mendeskripsikan hubungan keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang.

Cerpen merupakan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang harus dikuasa siswa. Dalam Standar Isi Kurikulum 2013 Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTsN pembelajaran cerpen dipelajari pada siswa kelas VII semester 2. Pertama, (KI) ke 3 yaitu memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata, dan Kompetensi Dasar (KD) ke 3.1 yaitu memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan atau tulisan. Kedua, (KI) ke 4 yaitu mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar (KD) ke 4.1 menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskripsi, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik lisan maupun tulisan.

Berdasarkan KI dan KD tersebut, siswa dituntut terampil menulis teks cerpen.

Keterampilan menulis siswa belum sesuai dengan apa yang diharapkan selama ini. Hal tersebut terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang dalam menulis teks cerpen belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan 75, sedangkan pencapaian hasil rata-rata siswa hanya 70.

(6)

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.

Dikatakan penelitian kuantitatif karena data berupa angka, yaitu skor keterampilan menyimak teks cerpen dan skor kemampuan menulis teks cerpen. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002-10) bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, serta dalam menampilkan hasilnya. Metode deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan hubungan keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 dan terdiri atas enam kelas dengan jumlah 202 siswa. Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100, perlu adanya teknik penarikan sampel penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel secara propotional random sampling adalah pengambilan sampel dengan cara acak.

Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) adalah keterampilan menyimak teks cerpen sedangkan variabel terikat (Y) adalah keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang. Data variabel (X) adalah hasil tes objektif untuk mengukur keterampilan menyimak teks cerpen dan data variabel (Y) adalah hasil tes unjuk kerja untuk mengukur keterampilan menulis teks cerpen.

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa. Instrumen penelitian ini berupa tes objektif keterampilan menyimak teks cerpen dan tes unjuk kerja untuk mengukur keterampilan menulis teks cerpen.

Teknik Analisis data tahap-tahap berikut. Pertama, memeriksa skor hasil tes objektif tentang keterampilan menyimak teks cerpen dan keterampilan menulis teks cerpen, kemudian memberi skor, jawaban yang benar. Kedua, mengubah skor mentah keterampilan menyimak teks cerpen dan skor keterampilan menulis teks cerpen menjadi nilai. Ketiga, mengelompokan nilai kemampuan menuliskan kembali teks cerpen dan keterampilan menyimak teks cerpen siswa berdasarkan skala 10. Keempat, mendeskripsikan nilai rata-rata hitung dan masing-masing tes. Kelima, menyajikan data dalam bentuk histrogram per indikator yang dinilai. Keenam, mengkorelasilan data variabel penelitian. Ketujuh, menguji keberartian hipotesis yang diajukan. Kedelapan, membahas hasil analisis dan menyimpulkan hasil pembahasan

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil setelah thitung diperoleh dilanjutkan dengan uji-t yaitu membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada taraf signifikan 95% adalah 1,70 dengan derajat kebebasan n-1.

Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang pada taraf signifikan 95%. Dengan demikian Ho dalam penelitian ini ditolak, sedangkan H1 diterima karena hasil pengujian membuktikan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 4,52 lebih besar dari 1,70. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1

Uji-t Hubungan Keterampilan Menyimak

Teks Cerpen dengan Keterampilan Menulis Teks Cerpen

t hitung t tabel

4,52 1,70

(7)

1. Keterampilan Menyimak Teks Cerpen siswa Kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran mengenai keterampilan menyimak teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang secara keseluruhan. Berdasarkan tabel tersebut. Siswa yang mendapat nilai 90 berjumlah 3 orang (10%), berada pada kualifikasi baik sekali (86-95%). Siswa yang mendapat nilai 83 berjumlah 7 orang (43,33%), berada pada kualifikasi baik (76-85%). Siswa yang mendapat nilai 80 berjumlah 6 orang (43,33%), berada pada kualifikasi baik (76-85%). Siswa yang mendapat nilai 73 berjumlah 6 orang (36,67%), berada pada kualifikasi lebih dari cukup (66-75%). Siswa yang mendapat nilai 70 berjumlah 1 orang (36,67%), berada pada kualifikasi lebih dari cukup (66-75%). Siswa yang mendapat nilai 67 berjumlah 4 orang (36,67), berada pada kualifikasi lebih dari cukup (66-75%). Siswa yang mendapat 63 berjumlah 1 (3,33%), berada pada kualifikasi cuku (56-65%). Siswa yang mendapat nilai 53 berjumlah 2 orang (6,67%), berada pada kualifikasi hampir cukup (46-55%). Setelah nilai keterampilan menyimak teks cerpen siswa diperoleh, langkah selanjutnya adalah menafsirkan keterampilan menyimak teks cerpen siswa rata-rata hitung (M). Agar lebih jelas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 75,86 Mengacu pada rat-rata hitung yang diperoleh, disimpulkan bahwa keterampilan menyimak teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang secara keseluruhan tergolong dari kurang karena rata-rata hitung (M) berada pada tingkat penguasaan (36-45%) pada skala 10.

2. Keterampilan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang Keterampilan menulis teks cerpen secara keseluruhan. Berdasarkan tabel berikut, siswa yang mendapat nilai 92 berjumlah 5 orang (17%), berada pada kualifikasi baik sekali (86-95%). Siswa yang mendapat nilai 83 berjumlah 8 orang (27%), berada pada kualifikasi baik (76-85%). Siswa yang mendapat nilai 75 berjumlah 6 orang (43%), berada pada kualifikaSI lebih dari cukup (66-75%). Siswa yang mendapat nilai 67 berjumlah 8 orang (43%), berada pada kualifikasi lebih dari cukup (66-75%). Siswa yang mendapat nilai 58 berjumlah 2 orang (6%), berada pada kualifikasi cukup (56-65%).

0 5 10 15 20 25 30

HC C LdC B BS

Kualifikas i

F re kue ns i

(8)

cukup (46-55%). Setelah nilai keterampilan menulis teks cerpen siswa berdasrkan rata- rata hitung (M). Agar lebih jelas, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 75,86.

Mengacu pada rata-rata hitung yang diperoleh, disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang untuk secara keseluruhan tergolong kurang karena rata-rata hitung (M) berada pada tingkat penguasaan (36-45%) pada skala 10.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat ditemukan sebagai hasil pendeskripsian, analisis, dan pembahasan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, keterampilan menyimak teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang dengan nilai rata-rata 75,86 berada pada kualifikasi baik (B) dengan rentang nilai (76-85%). Kedua, keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang dengan nilai rata-rata 75,86 berada pada kualifikasi baik (B) dengan tingkat penguasaan (76-85%). Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapatnya hubungan yang signifikan antara keterampilan menyimak teks cerpen dengan keterampilan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Kartika 1-6 Padang pada derajat kebebasan n-1 pada taraf signifikan 95%. Nilai thitung yang diperoleh yaitu sebesar 4,52 lebih besar dari ttabel pada derajat 29 taraf signifikan 95% yaitu 1,70.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, bagi guru bahasa Indonesia, hendaknya dapat meningkatkan kemampuan mengajar dengan memotivasi dan memberikan model pembelajaran yang bervariasi serta menarik untuk menghindari kebosanan siswa. Kedua, bagi siswa, sebaiknya menambah pengetahuan tentang konsep menyimak dan menulis, khususnya menyimak teks cerpen dan menulis teks cerpen, serta disarankan kepada siswa-siswi untuk menigkatkan selalu giat dalam menulis, karena menulis memudahkan berpikir dan dapat menolong berpikir secara kritis. Ketiga, peneliti lain sebagai bahan masukkan dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan masalah ini, semoga bermanfaat untuk peneliti.

0 5 10 15 20 25 30

HC C LdC BS S

Kualifikasi

F re kue ns i

(9)

E. KEPUSTAKAAN

Abdurahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” (Buku Ajar). Padang: FBSS UNP.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi V).

Jakarta: Rineka Cipta.

Zabadi. 2013. (Buku Siswa). Bahasa Indonesia Wahana Pendidikan untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Kependidikan dan Kebudayaan.

Zabadi. 2013. (Buku Siswa). Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta:

Kementrian Kependidikan dan Kebudayaan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di SMA Dian Kartika Semarang, peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas X cukup baik cerita pendek, melihat contoh

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kebiasaan membaca karya sastra, (2) tingkat penguasaan kosa, (3) keterampilan menulis cerpen, serta (4)

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto

Ketiga, kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Ampek Hulu Tapan menggunakan teknik meniru model untuk indikator 3 struktur resolusi tergolong baik B dengan

Apabila mengacu pada rata-rata hitung M yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik clustering siswa kelas XI

Tingkat Penguasaan atau Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 31 Padang dengan Menggunakan Teknik Tiru Model Untuk Indikator 2 berupa pernyataan umum

Mengacu pada rata-rata hitungan M yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasan atau keterampilan menulis cerpen menggunakan teknik latihan terbimbing siswa kelas VII SMP

Keterampilan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang Tingkat penguasaan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII MTsN Durian Tarung Padang dengan untuk