• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS CERPEN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIROMBU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS CERPEN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIROMBU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN

TEKS CERPEN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS

CERPEN OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIROMBU

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

VIKTIAR ELSERIDA GULO

NIM 2113111091

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1

Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan serta para Wakil Dekan dan seluruh Staf

Pegawai Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

membantu penulis memberikan bimbingan, masukan, dan arahandalam

menyelesaikan Skripsi ini,

4. S.Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Drs. H. Sigalingging, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah banyak memberikan bimbingan akademik kepada penulis selama

perkuliahan,

7. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., dan Drs. Malan Lubis, M.Hum. selaku

Dosen Pengarah yang telah memberikan saran dan masukan kepada

penulis dalam penyusunan Skripsi ini,

8. Seluruh Dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

(7)

iii

9. Drs. Sabarudi Hia selaku kepala SMP Negeri 1 Sirombu yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian,

10.kedua orang tua penulis, bapak dan mama tercinta, Yamonahazisokhi Gulo

dan Alina br. Purba yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayang,

memberikan doa,motivasi, dukungan moril dan materiil kepada penulis

selama ini, sehingga penulis dapat merampungkan Skripsi dan meraih

gelar Sarjana Pendidikan,

11.kakak dan abang, Serpinisma Desliyanti Gulo dan keluarga, Rahmat

Eliman Gulo, dan Padan Mesrawan Gulo yang telah memberikan

dukungan penuh kepada penulis, doa, cinta, keteladanan yang membuat

penulis lebih semangat dalam menjalani perkuliahan dan menyelesaikan

Skripsi,

12. sahabat terbaik N2VR “Naomi Christina Nainggolan, Yosevina Manurung, dan Reny Anastasya Sitorus” yang selalu ada buat penulis, menjadi teman setia untuk berjuang bersama, berbagi suka dan duka,

13.Tim Canang, teman-teman seperjuangan kelas Dik’ Reguler B 2011,

teman-teman PPLT Unimed 2014 SMP Negeri 2 Perbaungan dan

seangkatan 2011 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

14.rekan kos Evi Lubis, Lusiana Sinaga, Herlina Sianipar, Yeyen Lubis, Evi

Nainggolan, dan Desy Purba atas kebersamaan dan kekeluargaan selama

kos di Medan,

15.semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Viktiar Elserida Gulo

(8)

i

ABSTRAK

Viktiar Elserida Gulo. NIM 2113111091. Hubungan Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen terhadap kemampuan menulis teks cerpen oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu yang berjumlah 127 orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 32 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini digolongkan jenis ex post facto. Istrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen adalah tes pilihan berganda (multiple choice), sedangkan untuk kemampuan menulis teks cerpen adalah penugasan menulis teks cerpen. Setelah dilakukan penelitian, diperoleh nilai rata-rata pemahaman struktur teks cerpen siswa adalah 77,812 dan nilai rata-rata pemahaman ciri kebahasaan siswa adalah 75, serta nilai rata-rata kemampuan menulis teks cerpen siswa adalah 75,973. Pengujian hipotesis membuktikan adanya hubungan pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa dengan hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel dengan dk (1:30) pada taraf signifikansi α = 0,05 yaitu: 31,823> 4,17. Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi ganda antara variabel Pemahaman Struktur Teks Cerpen (X1) dan Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Cerpen (X2) terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen (Y) adalah berarti pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan persamaan garis regresi Ŷ = 7,848 + 0,343X1 + 0,552X2. Selanjutnya, darianalisis korelasi ganda ditemukan nilai R = 0,8288 dengan koefisien determinan (R2) sebesar 0,6869 yang berarti 68,69% variasi skor Y dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel bebas X1 dan X2. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen siswa, maka hasil belajar kemampuan menulis teks cerpen siswa juga semakin tinggi.

(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerpen . 9 a. Pengertian Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerpen ... 9

b. Hakikat Cerpen ... 10

c. Struktur Teks Cerpen ... 14

(10)

v

2. Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 27

a. Pengertian Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 27

b. Langkah-langkah Menulis Teks Cerpen ... 29

c. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Teks Cerpen ... 31

3. Hubungan Pemahaman Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 34

B. Kerangka Konseptual ... 35

C. Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel ... 37

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 39

D. Paradigma Penelitian ... 40

E. Metode Penelitian ... 41

F. Instrumen Penelitian ... 42

G. Pengolahan Data ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

1. Pemahaman Struktur Teks Cerpen ... 60

2. Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Cerpen ... 62

(11)

vi

4. Hubungan Pemahaman Struktur Teks Cerpen Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 67

5. Hubungan Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Cerpen TerhadapKemampuan Menulis Teks Cerpen ... 72

6. Hubungan Pemahaman Struktur dan CiriKebahasaan Teks CerpenTerhadapKemampuan Menulis Teks Cerpen ... 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Indikator Penilaian Pemahaman Struktur Teks ... 43

Tabel 3.3 Indikator Penilaian Pemahaman Ciri Kebahasaan ... 44

Tabel 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Cerpen . 45 Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran ... 48

Tabel 3.6Interpretasi Daya Pembeda ... 50

Tabel 3.7Analisis Varians untuk Uji Kelinearan Regresi ... 55

Tabel 3.8Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik ... 57

Tabel 4.1 Hasil Tes Pemahaman Struktur Teks Cerpen ... 60

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemahaman Struktur Teks Cerpen 62 Tabel 4.3 Hasil Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Cerpen ... 62

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Cerpen ... 64

Tabel 4.5 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 65

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Cerpen 66 Tabel 4.7 Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik Variabel X1 dan Y ... 67

Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Variabel X1 dan Y ... 70

(13)

viii

Tabel 4.10 Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik Variabel

X2 dan Y ... 73 Tabel 4.11 Ringkasan ANAVA untuk Uji Kelinieran dan Keberartian

Regresi Y atas X2 ... 76 Tabel 4.12 Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik Variabel

(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Teks Cerita Pendek ... 15 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 41 Gambar 4.1 Gambar Umum Korelasi Variabel Bebas dan Variabel

(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Coba Tes Pemahaman Struktur Teks Cerpen ... 91

Lampiran 2 Uji Coba Tes Pemahaman CiriKebahasaan Teks Cerpen ... 101

Lampiran 3 Tes Pemahaman Struktur Teks Cerpen ... 111

Lampiran 4 Tes Pemahaman Ciri Kebahasaan Teks Cerpen ... 120

Lampiran 5 Tes Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 128

Lampiran 6Lembar Kerja Siswa ... 129

Lampiran 7 Pengujian Normalitas Data ... 137

Lampiran 8 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana Y Atas X1 142 Lampiran 9 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana Y Atas X2 147 Lampiran 10 Perhitungan Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi Ganda Variabel X1 dan X2 dengan Y ... 152

Lampiran 11 Perhitungan Korelasi Serderhana ... 155

Lampiran 12 Perhitungan Korelasi Parsial ... 158

Lampiran 13Perhitungan Korelasi ganda ... 161

Lampiran 14 Perhitungan Determinan Korelasi Ganda ... 163

Lampiran 15 Tabel Harga Kritik dan r Product Moment ... 165

Lampiran 16 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ... 166

Lampiran 17 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 167 Lampiran 18 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 168

Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 169

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 mengalami

perubahan mendasar. Perubahan dimaksud terjadi pada paradigma penetapan

satuan kebahasaan yang menjadi basis materi pembelajaran. Adapun satuan

bahasa yang menjadi basis pembelajarannya adalah teks. Dengan berbasis teks,

pembelajaran bahasa akan terhindar dari prosedur pembelajaran kata, kalimat atau

kaidah-kaidah bahasa semata, melainkan juga sebagai teks yang mengemban

fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial

budaya-akademis. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan untuk hal tersebut. Pertama,melalui teks kemampuan berpikir siswa dapat dikembangkan; kedua, materi pembelajaran berupa teks lebih relevan dengan karakteristik Kurikulum 2013 yang menetapkan capaian kompetensi siswa yang mencakupi ketiga ranah pendidikan: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Berdasarkan uraian di atas tampak jelas bahwa pembelajaran Bahasa

Indonesia dalam Kurikulum 2013 diwarnai dengan berbagai jenis teks. Jenisteks

yang harus dikuasai oleh siswa untuk satuan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama kelas VII, yakni teks laporan hasil observasi, teks tanggapan deskriptif,

teks eksposisi, teks eksplanasi, dan teks cerita pendek yang lebih dikenal dengan

(17)

2

Tujuan akhir dari pembelajaran teks ialah menjadikan pembelajar

memahami serta mampu memproduksi atau menyusun sendiri teks yang diajarkan

dan menggunakan teks tersebut sesuai dengan tujuan sosialnya. Demikian juga

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk satuan pendidikan SMP Kelas VII,

salah satu capaian kompetensi yang harus dicapai oleh siswa adalah mampu

menyusun teks cerpen. Teguh, dkk (2014:2) berpendapat:

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, pembelajaran menulis teks cerita pendek menjadi sangat penting sebab dapat merangsang siswa menjadi gemar menulis dan tentunya akan meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, kegiatan menulis cerita pendek akan dapat menumbuhkembangkan kecintaan siswa pada sastra sehingga apresiasi siswa terhadap sastra akan meningkat.

Selain alasan di atas, pentingnya keterampilan ini juga diuraikan oleh

Kemendikbud (2013) melalui penjabaran Kompetensi Dasar 4.2 yaitu “Menyusun

teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek

sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun

tulisan”. Kemampuan menyusun teks cerpen ini kemudian lebih dispesifikasi lagi

oleh peneliti menjadi kemampuan menyusun teks cerpen secara tertulis

(kemampuan menulis teks cerpen).

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang harus

dimiliki oleh siswa. Kegiatan menulis ini merupakan bagian yang tak terpisahkan

dalam proses pembelajaran. Dalman (2012:1)menyatakan, “Menulis dapat

didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

(18)

3

keterampilan ekspresif, yaitu proses yang melibatkan emosi dan perasaan hati

yang diekspresikan dalam bentuk tulisan dan disusun secara kreatif.

Cerpen merupakan karya sastra berbentuk prosa yang relatif pendek.

Relatif dalam pengertian bahwa pendeknya cerpen tidak begitu jelas ukurannya.

Ada yang mengartikan bahwa cerpen adalah bacaan sekali duduk. Dalam arti

cerpen dapat dibaca selagi duduk dengan waktu yang kurang dari satu jam. Ada

juga yang mengartikan pendek dengan melihat jumlah kata yang terdapat di

dalamnya. Pendek dalam hal ini lebih tepatnya mengarah pada penguraian

unsur-unsur cerita yang sederhana dibanding dengan karya sastra jenis prosa lain,

misalnya novel ataupun roman.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa,

khususnya dalam menulis teks cerita pendek masih jauh dari harapan. Hal ini

dapat dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Girsang (dalam

Wahyuni, 2009:2) dengan hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa

kemampuan menulis cerpen didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan

dalam kategori cukup, yakni mencapai 23 siswa (57,50%) dari keseluruhan

jumlah siswa. Tidak satu pun siswa yang memiliki kemampuan dalam kategori

sangat baik. Sementara itu, masih ditemukan siswa yang memiliki skor dalam

kategori kurang, yakni mencapai 6 siswa (15,00%), dan 1 siswa yang memiliki

skor dalam kategori sangat kurang (2,50%). Lebih lanjut, Nurjanah (2014:3)

mengemukakan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa kemampuan menulis

teks cerpen siswa juga masih dengan nilai rata-rata 50-70 (masih di bawah

(19)

4

kemampuan menulis teks cerpen siswa disebabkan karena anggapan siswa bahwa

kegiatan menulis cerpen tidak menarik, kesulitan siswa dalam menemukan ujung

cerita dalam cerpennya, serta kesulitan siswa dalam menentukan dan

mengembangkan tema menjadi sebuah cerita.

Mengingat Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang baru dengan

pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis pada teks yang mengharuskan siswa

memahami isi, struktur, dan ciri kebahasaan teks untuk dapat menyusun teks

dimaksud, maka peneliti berniat melihat bagaimanakah hubungan antara

pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen terhadap kemampuan

menulis teks cerpen itu sendiri.

Struktur teks dalam Kurikulum 2013 berfungsi untuk mengarahkan

siswadalam merangkai kejadian demi kejadian dalam cerpennya. Menulis cerpen

sesuai dengan strukturnya dapat lebih memudahkan siswa untuk membangun satu

karya tulis yang utuh dan terarah. Struktur teks dapat juga dijadikan sebagai

penanda teks yang membedakannya dengan teks jenis lain. Di samping itu, ciri

kebahasaan dalam teks digunakan sebagai sarana pengungkapan isi cerita. Sarana

yang dimaksud terwujud dalam penguasaan majas/gaya bahasaserta penguasaan

kata bermakna konotasi. Penguasaan terhadap ciri kebahasaan ini dapat

mempermudah siswa dalam meningkatkan kemampuan menulisnya.

Penelitian tentang pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen ini

merupakan langkah awal untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

(20)

5

pemikiran kepada guru untuk menentukan langkah ke depan dalam upaya

meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen siswa.

Berdasarkan uraian di atas, dilaksanakan penelitian dengan judul

“Hubungan Pemahaman Struktur dan Ciri KebahasaanTeks Cerpen Terhadap

Kemampuan Menulis Teks Cerpen OlehSiswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu

Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen.

2. Pemahaman siswa tentang isi teks cerpen.

3. Pemahaman siswa tentang ciri kebahasaan teks cerpen.

4. Pemahaman siswa tentang struktur teks cerpen.

5. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengakhiri cerita dalam cerpen.

6. Rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan dan mengembangkan

tema suatu cerpen.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dijelaskan dalam suatu penelitian. Dengan

adanya pembatasan masalah, akan memperjelas dan memusatkan arah

(21)

6

Melihat luasnya permasalahan yang diuraikan dalam identifikasi masalah

di atas, perlu dilakukan pembatasan masalah yang akan dibahas, yakni pada

pemahaman siswa tentang struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen

sertakemampuan siswa dalam menulis teks cerpen. Untuk menjawab

permasalahan yang telah dibatasi ini, kemudian dilakukan sebuah penelitian

dengan judul“Hubungan Pemahaman Struktur dan Ciri KebahasaanTeks Cerpen

Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Oleh Siswa Kelas VII SMP N 1

Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dilakukan sebelumnya, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pemahaman struktur teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1

Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana pemahaman ciri kebahasaan teks cerpen siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri

1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015?

4. Apakah adahubungan pemahaman strukturteks cerpen terhadap

kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu

(22)

7

5. Apakah adahubungan pemahaman ciri kebahasaan teks cerpen terhadap

kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu

Tahun Pembelajaran 2014/2015?

6. Apakah ada hubungan pemahaman struktur dan ciri kebahasaanteks cerpen

terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1

Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. untuk mengetahui pemahaman struktur teks cerpen siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015,

2. untuk mengetahui pemahaman ciri kebahasaan teks cerpen siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015,

3. untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015,

4. untuk mengetahui hubungan pemahaman struktur teks cerpen terhadap

kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1 Sirombu Tahun

Pembelajaran 2014/2015,

5. untuk mengetahui hubungan pemahaman ciri kebahasaan teks cerpen

terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1

(23)

8

6. untuk mengetahui hubungan pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks

cerpen terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP N 1

Sirombu Tahun Pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Setelah tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan dari hasil

penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi guru bidang studi bahasa Indonesia dalam upaya meningkatkan

kemampuan menulis teks cerpen siswa.

2. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan memperkaya khasanah

pendidikan khususnya mengenai pembelajaran menulis teks cerpen siswa.

3. Secara akademis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi mereka

yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian dengan sampel

(24)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab VI, maka dapat

diambil kesimpulan berikut.

1. Pemahaman struktur teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu

tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik.

2. Pemahaman ciri kebahasaan teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1

Sirombu tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik.

3. Kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu

tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik.

4. Terdapat hubungan yang berarti antara pemahaman struktur teks cerpen

dengan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1

Sirombu tahun pembelajaran 2014/2015. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi pemahaman struktur teks cerpen siswa,

maka hasil belajar kemampuan menulis teks cerpen siswa juga semakin

tinggi.

5. Terdapat hubungan yang berarti antara pemahaman ciri kebahasaan teks

cerpen dengan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Sirombu tahun pembelajaran 2014/2015.Dengan demikian, dapat

(25)

87

cerpen siswa, maka hasil belajar kemampuan menulis teks cerpen siswa

juga semakin tinggi.

6. Terdapat hubungan yang berarti antara pemahaman struktur dan ciri

kebahasaan teks cerpen secara bersama-sama terhadap kemampuan

menulis teks cerpen siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sirombu tahun

pembelajaran 2014/2015. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen siswa,

maka hasil belajar kemampuan menulis teks cerpen siswa juga semakin

tinggi.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan, maka yang

menjadi saran peneliti adalah:

1. kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen perlu ditingkatkan lagi. Hal

tersebut tentunya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman

struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen siswa,

2. untuk meningkatkan pemahaman struktur dan ciri kebahasaan teks cerpen

siswa, diperlukan pemahaman guru mata pelajaran Bahasa Indonesia baik

dari segi persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, sampai pada

evaluasi hasil pembelajaran agar hal yang diharapkan yakni meningkatnya

kemampuan menulis teks cerpen siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat

(26)

88

3. perlunya dilakukan penelitian lanjutan pada faktor-faktor lain terhadap

kemampuan menulis teks cerpen siswa sehingga diperoleh perbandingan

besarnya hubungan faktor-faktor tersebut terhadap kemampuan menulis

(27)

89

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta Rineka Cipta.

. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dalman, H. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.

Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Efendi, Novita, dkk. 2013. “Hubungan Kemampuan Memahami Cerpen dengan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Sijunjung”, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1, No. 2 Maret 2013; Seri C 164-240.

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Escaeva. 2007. Cerpen Pilihan Escaeva Tembang Bukit Kapur. Penerbit Escaeva.

Idrus. 2010. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Jakarta: Balai Pustaka.

Kemendikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

. 2013. Buku Siswa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. 2006. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.

. 2014. Jenis-jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah Serta Langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya.

(28)

90

Limbong, Reny Fransiska. 2014. Pengaruh Pembelajaran Peta Konsep Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMK RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi FBS UNIMED.

Mahsun. 2014. Teks Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nurjanah, Delia. 2014. Peningkatan Pembelajaran Menulis Cerpen Melalui Pendekatan Saitifik dengan Media Gambar dan Teknik Informasi. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. [online]. Tersedia: perpustakaan.upi.edu [18 Maret 2015].

Riduan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Bandung.

Siburian, Tiur Asi. 2012. Evaluasi Belajar. Jakarta: Halaman Moeka.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Teguh, dkk. 2014. “Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP

Negeri 1 Tumijajar”, Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan

Pembelajarannya);Mei 2014 FKIP Universitas Lampung.

Wahono, dkk. 2013. Marbi Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gambar

Tabel 4.12 Tabel Penolong Menghitung Angka Statistik Variabel
Gambar 2.1 Struktur Teks Cerita Pendek  ........................................

Referensi

Dokumen terkait

Model matematik yang dikembangkan untuk sumulasi proses pengeringan beku dengan menerapkan sistem pemanasan terbalik menunjukkan validasi yang baik dan dapat digunakan

plutellae di daerah dataran tinggi lebih tinggi pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan, namun di daerah dataran rendah pada musim kemarau parasitisasi lebih

[r]

The objectives of this study are to describe (1) the characteristics of the instructional materials of Art, Culture and Skill Subject at Islamic Integrated Elementary

Perkembangan Desa sebagai variabel respon dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (faktor-faktor yang diduga) sebagai variabel penjelas. Variabel-variabel yang berpengaruh

dalam air sehingga dapat dimanfaatkan sebagai air yang layak minum.

Mengenai strategi manajemen baik Kepala Sekolal1 maupun Komite Sekolah sangat memegang penman penting dalam pemberdayaan dana pembelajaran.. Yang menjadi pennasalahan dalam hal

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Negeri 1 Bandardawung dalam meningkatkan hasil belajar Passing Bawah Sepakbola melalui Pendekatan Bermain