• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan membaca kritis dengan keterampilan menulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan membaca kritis dengan keterampilan menulis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 3 LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

LISA WULANDARI NPM 12080130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 3 LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh

Lisa wulandari

1

, Titiek Fujita Yusandra

2

, Asri Wahyuni Sari

3

, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2)3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumtera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertama, berkurangnya kemampuan membaca kritis siswa dalam paragraf eksposisi sehingga siswa kesulitan menuangkan ide/gagasan ke dalam sebuah tulisan eksposisi.Kedua, siswa tidak mampu menulis eksposisi, dikarenakan siswa belum menguasai materi atau konsep tentang eksposisi. Ketiga, sarana dan prasarana di sekolah belum memadai sehingga kemampuan membacanya masih minim pada tulisan eksposisi. Tujuan penelitian ini.

Pertama, mendeskripsikan kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua,mendeskripsikan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ketiga, mendeskripsikan hubungan membaca kritis dengan keterampilan menulis Paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode korelasional.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling, sampel berjumlah 30 orang. Data penelitian diperoleh dengan dua jenis tes, yaitu tes objektif dan tes unjuk kerja. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga simpulan yang diperoleh.

Pertama, kemampuan membaca kritis siswa berada pada kualifikasi cukup dengan nilai 64,90 pada tingkat penguasaan 56-66%. Kedua, keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa berada pada kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai 71,39 pada tingkat penguasaan 66-75%. Ketiga, berdasarkan uji-t, H1diterima sedangkan H0ditolak pada taraf signifikan 0,95% dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 karena thitung > ttabel yaitu 3,928>1,70. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi memiliki hubungan yang signifikan.

Kata Kunci: hubungan, membaca, kritis, menulis, paragraf, eksposisi

(5)

RELATIONSHIPS CRITICSM READING WITH WRITING EXPOSITION PARAGRAPH IN WRITING SKILL CLASS X SMA N 3 LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh

Lisa wulandari

1

, Titiek Fujita Yusandra

2

, Asri Wahyuni Sari

3

, 1) Students STKIP PGRI West Sumatera

2)3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This research is motivated by the first, less critical reading skills of students in paragraphs exposition so that students' difficulties ideas / ideas into a written exposition. Second, students are unable to write exposition, because the students have not mastered the material or the concept of the exposition. Thirdly, facilities and infrastructure in schools is not adequate, so the ability to read the writing is still minimal exposition. The purpose of this study. First, describe the ability of critical reading class X SMA N 3 Lengayang South Coastal District. Second, write a paragraph describing the skills of exposition class X SMA N 3 Lengayang South Coastal District. Third, describing the relationship with the critical reading skills of writing paragraphs of exposition class X SMA N 3 Lengayang South Coastal District. This type of research is correlational quantitative method. The sampling technique used in this research is proportional random sampling, sample of 30 people.

Data were obtained with two types of test, which is an objective test and test performance. Based on research, there are three conclusions obtained. First, critical reading skills students are on enough qualifiers with a value of 64.90 at the mastery level of 56-66%. Second, paragraph writing skills students are on qualification exposition is more than adequate with a value of 71.39 at the mastery level of 66-75%. Third, based on the t-test, while H0 rejected H1 accepted at significant level of 0.95% with degrees of freedom (df) = n-2 because thitung> ttable namely 3.928> 1.70. Based on these data, it can be concluded that the ability of critical reading skills writing paragraphs exposition has a significant relationship.

Keywords: relationships, reading, critical writing, paragraph, exposition

(6)

PENDAHULUAN

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa sangat penting untuk dikembangkan.

Melalui kegiatan menulis seseorang bisa menuangkan ide atau gagasannya kedalam sebuah tulisan, oleh sebab itu menulis dapat dikatakan kegiatan yang bersifat produktif. Suatu tulisan yang baik, harus bersifat informatif kepada pembaca, tulisan harus diungkapkan dengan menggunakan kalimat yang jelas, logis, sistematis, dan diperkaya dengan kosa kata yang benar dan tepat ke dalam tulisannya, sehingga pembaca akan mudah menemukan sebuah informasi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Keterampilan menulis wajib dikuasai oleh siswa. Salah satu keterampilan menulis yang wajib dikuasai siswa adalah menulis paragraf eksposisi. Hal ini dijelaskan dalam Standar Kompetensi (SK) 4. “Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif).” Dengan Kompetensi Dasar (KD) 4.3. “Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif.” Permasalahan yang sering dialami siswa saat proses belajar mengajar, khususnya menulis paragraf eksposisi. Pertama, berkurangnya kemampuan membaca kritis siswa dalam paragraf eksposisi sehingga siswa kesulitan menuangkan ide-ide/gagasan-gagasan kedalam tulisan eksposisi. Kedua, siswa tidak mampu menulis eksposisi, dikarenakan siswa belum menguasai materi atau konsep tentang eksposisi.Ketiga, sarana dan prasarana di sekolah belum memadai sehingga kemampuan membacanya masih minim pada tulisan eksposisi. Berdasarkan hal tersebut, dapat dijelaskan bahwa kemampuan membaca sangat erat hubungannya dengan menulis, khususnya pada kemampuan membaca kritis dan keterampilan menulis paragraf eksposisi. Jika seseorang kritis dalam membaca tentu akan mudah menguasai, mengingat, dan menganalisis isi dari suatu bacaan dalam paragraf eksposisi, begitupun sebaliknya jika seseorang kurang kritis dalam membaca tentu akan kesulitan dalam memahami, mengingat, dan menganalisis isi dari suatu bacaan dalam paragraf eksposisi.

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu Pertama, berkurangnya kemampuan membaca kritis siswa dalam paragraf eksposisi sehingga siswa kesulitan menuangkan ide-ide/gagasan-gagasan kedalam tulisan eksposisi. Kedua, siswa tidak mampu menulis eksposisi dikarenakan siswa tidak menguasai materi atau konsep tentang eksposisi.

Ketiga,sarana dan prasarana di sekolah belum memadai sehingga kemampuan membacanya masih minim pada tulisan eksposisi. tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.Kedua,mendeskripsikan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ketiga, mendeskripsikan hubungan membaca kritis dengan keterampilan menulis Paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Nurhadi (dalam Munaf, 2005:66) menyatakan bahwa membaca kritis adalah kemampuan membaca mengolah bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, menyintesis dan menilai. Tujuan membaca kritis ini untuk mendapatkan informasi dan memahami isi bacaan secara keseluruhan dengan penilaian-penilaian yang rasional. Langkah-langkahnya yaitu. Pertama, membaca dengan berpikir. Kedua membaca dengan menganalisis.Ketiga, membaca dengan menilai. Indikator kemampuan membaca kritis yaitu kemampuan mengingat dan mengenali, menginterpretasi makna tersirat, mengaplikasi konsep- konsep, menganalisis isi bacaan, membuat sintesis, dan menilai isi bacaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nurhadi (dalam Dalman, 2013:123-125) yang menjelaskan bahwa latihan dalam meningkatkan kemampuan membaca kritis adalah kemampuan mengingat dan mengenali, kemampuan menginterpretasikan makna tersirat, kemampuan mengaplikasi konsep-konsep dalam bacaan, kemampuan menganalisis isi bacaan, kemampuan membuat sintesis, dan kemampuan menilai isi bacaan. Sedangkan menurut Ermanto & Emidar (2010:148) paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi penjelasan informasi (ekspos) tentang sesuatu persoalan, gagasan, pemikiran, temuan kepada orang lain. Tujuannya untuk mendapatkan informasi. Ciri-ciri dari paragraf eksposisi yaitu. Pertama, berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan. Kedua, menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Ketiga, disampaikan dengan bahasa lugas dan bahasa baku.Keempat,menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan pandangan atau sikap penulis terhadap pembaca. (Semi, 2003:37), berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa indikator dari kemampuan membaca kritis diambil dari ciri-ciri yaitu

(7)

memberikan pengertian dan pengetahuan, menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana, disampaikan dengan lugas dan bahasa baku, dan menggunakna nada netral, tidak memihak, dan memaksakan pendapat penulis terhadap pembaca.

Menulis dan membaca memiliki hubungan yang erat. Selain merupakan aspek keterampilan dalam berbahasa, keduanya juga memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu digunakan dalam komunikasi tidak langsung. Apabila seseorang menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya dia menginginkan agar tulisannya dibaca oleh orang lain paling sedikit dapat dibaca sendiri pada saat lain. Dalam hal ini dituntut adanya kemampuan membaca kritis, tingkat pemahaman kritis yang tinggi dalam membaca akan memudahkan seseorang dalam menulis, salah satunya menulis paragraf eksposisi.

Semakin kritis siswa dalam membaca maka akan semakin mudah untuk membuat paragraf eksposisi sesuai dengan kriteria paragraf eksposisi yang baik, begitupun sebaliknya jika siswa kurang kritis dalam membaca maka akan kesulitan menuangkan ide-ide/gagasannya kedalam tulisan eksposisi sehingga tidak sesuai dengan kriteria/ciri-ciri paragraf eksposisi yang baik.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasional. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan proporsi jumlah siswa per kelas. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 siswa.

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes yaitu tes objektif dan tes unjuk kerja. Tes objektif digunakan untuk mengumpulkan data membaca kritis dengan pilihan jawaban (A,B,C,D,dan E).

Sedangkan tes unjuk kerja digunakan untuk mengukur keterampilan menulis paragraf eksposisi.

Teknik pengumpulan data dikumpulkan dengan memberikan tes pada sampel. Untuk tes kemampuan membaca kritis dilakukan dengan cara sebagai berikut.Pertama,memberikan lembaran soal dan lembaran jawaban objektif pilihan ganda kepada siswa.Kedua,siswa menyilangi salah satu alternatif jawaban yang dianggap benar pada lembaran jawaban. Ketiga, mengumpulkan hasil tes objektif siswa. Setelah itu, dilakukan pengambilan data keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa dengan menggunakan tes unjuk kerja yang mencakup tiga langkah, yaitu (1) siswa ditugaskan menulis paragraf eksposisi dengan tema kiat-kiat mempersiapkan ujian akhir semester, (2) tugas siswa dikumpulkan, dan (3) tugas siswa dianalisis sesuai dengan indikator yang dinilai. Tahap-tahap yang digunakan dalam menganalisis data, pertama, melakukan pemeriksaan dan memberi skor terhadap tes hasil kemampuan membaca kritis siswa dengan cara memberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Kedua, memeriksa hasil tulisan siswa sesuai dengan indikator penilaian yang telah ditentukan. Ketiga,mengubah skor mentah hasil tes objektif kemampuan membaca kritis siswa dengan tes kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa menjadi nilai dengan menggunakan rumus presentase. Keempat, menggunakan tabel distribusi frekuensi membaca kritis dan keterampilan menulis paragraf eksposisi dilihat per indikator.Kelima,,mencari rata-rata hitung kedua kemampuan tersebut. Keenam, mengklasifikasikan hasil perhitungan ke dalam tabel dengan menggunakan skala 10. Ketuju, menyajikan data dalam bentuk histogram per indikator yang dinilai.Kedelapan, melakukan uji persyaratan analisis.Kesembilan,mengkorelasikan kedua variabel (kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi) dengan menggunakan rumusProduct Moment. Kesepuluh, melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan.Kesebelas,menyimpulkan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan hubungan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, di bawah ini akan di bahas tiga hal yaitu.

1. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari enam indikator diantaranya:

a. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Mengingat dan Mengenali

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama, siswa yang

(8)

memperoleh skor 5 berjumlah 8 orang (26,67%).Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 6 orang (20%).Ketiga,siswa yang memperoleh 3 berjumlah 4 orang (13,33%).Keempat, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 5 orang (16,67%).Kelima,siswa yang memproleh skor 1 berjumlah 7 orang (23,33%).

b. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Menginterpretasi Makna Tersirat

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 10 orang (33,33%).Kedua, siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 5 orang (16,67%). Ketiga,siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 5 orang (16,67%).Keempat, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 3 orang (10%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 7 orang (23,33%).

c. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Mengaplikasi Konsep-Konsep

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 6 orang (20%). Kedua,siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 8 orang (26,67%). Ketiga,siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 6 orang (20%).Keempat,siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 4 orang (13,33%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 1 orang (3,33%).Keenam,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 5 orang (16,67%).

d. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Menganalisis Isi Bacaan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa Kelas X SMA N 3 yaitu. Pertama, siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 4 orang (13,33%).

Kedua, siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 7 orang (23,33%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 6 orang (20%). Lengayang Kabupaten Pesisir SelatanKeempat, siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 5 orang (16,67%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 2 orang (6,67%).Keenam,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 6 orang (20%).

e. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Membuat Sintesis

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama, siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 14 orang (46,67%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 9 orang (30%).Ketiga,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 7 orang (23,33).

f. Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Menilai Isi Bacaan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama, siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 13 orang (43,33%).Kedua,siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 3 orang (10%).Ketiga,siswa yang memperoleh skor 5 berjumlah 2 orang (6,67%).Keempat,siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 2 orang (6,67%). Kelima, siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 3 orang (10%).Keenam,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 7 orang (23,33%).

Beradasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang secara keseluruhan dapat diklasifikasikan pada tabel berikut.

Tabel 1

Klasifikasi Nilai Kemampuan Membaca Kritis

Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Secara Keseluruhan

No Tingkat

Penguasaan Kualifikasi Frekuensi Persentase (%)

1 96-100 Sempurna 0 0

2 86-95 Baik Sekali 0 0

3 76-85 Baik 12 40%

4 66-75 Lebih dari Cukup 6 20%

5 56-65 Cukup 3 10%

(9)

6 46-55 Hampir Cukup 3 10%

7 36-45 Kurang 2 6,67%

8 26-35 Kurang Sekali 4 13,33%

9 16-25 Buruk 0 0

10 0-15 Buruk Sekali 0 0

Jumlah 30 100

Beradasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran kemampuan membaca kritis secara keseluruhan. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi baik berjumlah 12 orang dengan presentase (40%) berada pada tingkat penguasaan (76-85%). Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup berjumlah 6 orang dengan presentase (20%) berada pada tingkat penguasaan (66-75%).Ketiga,siswa yang memperoleh kualifikasi cukup berjumlah 3 orang dengan presentase (10%) berada pada tingkat penguasaan (56-65%). Keempat, siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup berjumlah 3 orang dengan presentase (10%) berada pada tingkat penguasaan (46-55%). Kelima, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang berjumlah 2 orang dengan presentase (6,67%) berada pada tingkat penguasaan (36-45%). Kelima, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali berjumlah 4 orang dengan presentase (13,33%) berada pada tingkat penguasaan (26-35%).

Menurut Nurhadi (dalam Munaf, 2005:66) membaca kritis adalah kemampuan membaca mengolah bahan bacaan, baik makna tersurat maupun makna tersiratnya melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, menyintesis, dan menilai. Dari hasil analisis data diketahui bahwa kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari lima kualifikasi yaitu baik, lebih dari cukup dan cukup. Rata-rata kemampuan membaca kritis siswa adalah 64,90 dengan kualifikasi cukup dan berada pada tingkat penguasaan 56-66%. Dari keenam indikator tersebut, indikator yang tertinggi yang dikuasai siswa yaitu membuat sintesis dengan rata-rata 74,44 dengan kualifikasi lebih dari cukup dan berada pada tingkat penguasaan 66- 75%. Sedangkan indikator terendah yaitu menganalisis isi bacaan dengan kualifikasi cukup dan berada pada tingkat penguasaan 56-65%. Untuk lebih jelasnya mengenai kemampuan membaca kritis dapat dilihat pada histogram di bawah ini.

Histogram 1 Kemampuan Membaca Kritis Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Enam Indikator

2. Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Keterampilan Menuulis Paragraf Eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari empat indikator diantaranya:

(10)

a. Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Memberikan Pengertian dan Pengetahuan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama,siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 25 orang (83,33%).Kedua,siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 3 orang (10%).Ketiga,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 2 orang (6,67%).

b. Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Menjawab Pertanyaan Apa, Mengapa, Kapan, dan Bagaimana

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama,siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 3 orang (10%).Kedua,siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 23 orang (76,67%).Ketiga,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 4 orang (13,33%).

c. Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Disampaikan Dengan Lugas dan Bahasa Baku

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama,siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 5 orang (16,67%).Kedua,siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 21 orang (70%). Ketiga,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 4 orang (13,33%).

d. Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Indikator Menggunakan Nada Netral, Tidak Memihak, dan Memaksakan Sikap Penulis Terhadap Pembaca

Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilhat bahwa skor kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yaitu. Pertama, siswa yang memperoleh skor 3 berjumlah 7 orang (23,33%).Kedua,siswa yang memperoleh skor 2 berjumlah 10 orang (33,33%).Ketiga,siswa yang memperoleh skor 1 berjumlah 13 orang (43,33%).

Beradasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang secara keseluruhan dapat diklasifikasikan pada tabel berikut.

Tabel 2

Klasifikasi Nilai Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Secara Keseluruhan

No Tingkat

Penguasaan Kualifikasi Frekuensi Persentase (%)

1 96-100 Sempurna 0 0

2 86-95 Baik Sekali 3 10%

3 76-85 Baik 6 20%

4 66-75 Lebih dari Cukup 15 50%

5 56-65 Cukup 3 10%

6 46-55 Hampir Cukup 1 3,33%

7 36-45 Kurang 2 6,67%

8 26-35 Kurang Sekali 0 0

9 16-25 Buruk 0 0

10 0-15 Buruk Sekali 0 0

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 41 di atas, diperoleh gambaran kemampuan membaca kritis secara keseluruhan.Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi baik sekali sebanyak 3 frekuensi dengan presentase (10%) berada pada tingkat penguasaan (86-95%). Kedua, siswa yang siswa yang memperoleh kualifikasi baik sebanyak 6 frekuensi dengan presentase (20%) berada pada tingkat penguasaan (76-85%). Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 15 frekuensi dengan presentase (50%) berada pada tingkat penguasaan (66-75%).Keempat,siswa yang memperoleh kualifikasi cukup sebanyak 3 frekuensi dengan presentase (10%). Kelima,siswa yang memperoleh kualifikasi hampir cukup sebanyak 1 frekuensi dengan presentase (3,33%) berada pada tingkat penguasaan (46-55%). Keenam, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sebanyak 2 frekuensi dengan presentase (6,67%) berada pada tingkat penguasaan (36-45%).

(11)

Menurut Ermanto dan Emidar (2010:148) paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisikan penjelasan informasi (ekspos) tentang suatu persoalan, gagasan, pemikiran, temuan kepada orang lain. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa keterampilan membaca kritis berada pada kualifikasi baik, lebih dari cukup, dan cukup. Rata-rata kemampuan membaca kritis siswa 72,22 dengan kualifikasi lebih dari cukup dan berada pada tingkat penguasaan 66-76%.

Semi (2003:37) menyatakan bahwa indikator keterampilan menulis paragraf eksposisi yaitu memberikan pengertian dan pengetahuan, menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana, disampaikan dengan lugas dan bahasa baku, dan menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan pendapat penulis terhadap pembaca. Dari keempat indikator, skor tertinggi terdapat pada indikator memberikan pengertian dan pengetahuan dengan rata-rata 92,22 pada kualifikasi baik sekali dan berada pada tingkat penguasaan 86-95%. Sedangkan skor terendah terdapat pada indikator menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan pendapat penulis terhadap pembaca dengan rata-rata 60,0 pada kualifikasi cukup dan berada pada tingkat penguasaan 56-65%. Untuk lebih jelasnya mengenai keterampilan membaca kritis dapat dilihat pada histogram berikut.

Histogram 2 Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa

Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Untuk Empat Indikator e. Hubungan Membaca Kritis dengan Keterampilan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa

Kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Seseorang yang memiliki kemampuaan membaca kritis yang baik maka hasil karangannya akan baik. Sebaliknya jika kemampuan membaca kritis seseorang rendah maka karangan yang dihasilkan akan buruk. Dibuktikan dalam penelitian ini bahwa sebagian siswa yang memperoleh nilai kemampuan membaca kritis yang baik, maka nilai keterampilan menulis paragraf eksposisinya akan baik pula. Berdasarkan hasil pengkorelasian antara variabel kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, diperoleh nilai rhitung (0,596). Setelah rhitung diperoleh, selanjutnya dianalisis menggunakan rumus uji-t. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi pada taraf signifikan tertentu. Setelah dianalisis, diperoleh nilai thitung sebesar 3,928. Dapat dikatakan H1 diterima sedangkan H0ditolak, berdasarkan pengkorelasian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penganalisisan data, maka diambil kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kemampuan membaca kritis siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan tergolong kualifikasi cukup dengan nilai rata-rata hitung 64,90 berada pada rentangan 56-65% pada skala 10. Enam indikator yang diujikan, indikator tertinggi yang dikuasai siswa adalah indikator 5 yaitu membuat sintesis dengan nilai rata-rata 74,44 tergolong kualifikasi lebih dari cukup berada pada rentangan 66-75%.Kedua, keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3

(12)

Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan tergolong kualifikasi lebih dari cukup dengan nilai rata-rata hitung 71,39 berada pada rentangan 66-75%. Nilai tertinggi terletak pada indikator 1 yaitu memberikan pengertian dan pengetahuan dengan nilai rata-rata hitung 92,22 tergolong kualifikasi baik sekali berada pada rentangan 85-96%. Ketiga, hasil pengujian hipotesis tersebut,dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan pada taraf signifikan t 0,05 dengan derajat kebebasan n-2 (30-2 = 28). Dengan demikian, H1 diterima sedangkan H0ditolak karena hasil pengujian membuktikan bahwa thitunglebih besar dari ttabel yaitu 3,928 > 1,70. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca kritis berhubungan dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan membaca kritis yang baik akan menghasilkan tulisan yang baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini terdapat hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi.

Sedangkan sarannya yaitu. Pertama, bagi siswa SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan agar lebih meningkatkan kemampuan membaca kritis dan keterampilan menulis paragraf eksposisi dengan cara terus berlatih menulis, terutama menulis paragraf eksposisi. Kedua, bagi guru bahasa Indonesia di SMA N 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan agar lebih meningkatkan kemampuan membaca kritis dengan keterampilan menulis paragraf eksposisi siswa dengan memperbanyak memberikan latihan agar siswa terampil dalam membaca kritis dan menulis paragraf eksposisi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003.Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Padang: FBSS UNP.

Akhadiah. 1992.Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga.

Agustina. 2008. “Pembelajaran Keterampilan Membaca.”(Buku Ajar).

Padang: FBS UNP.

Arikunto, Suharsini. 2002.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Dalman. 2014.Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Perasada.

Ermanto & Emidar. 2010. Bahasa Indonesia. Padang: UNP Press.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Edisi Ketiga. 2007. Jakarta: Balai Pustaka.

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Padang: Nusa Indah.

. 1982.Eksposisi dan Deskripsi. Ende-Flores: Nusa Indah.

Semi. 2003.Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Sudjana. 2002.Metode Statistik. Bandung: Persito.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008.Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Thahar, Harris Efendi. 2008.Menulis Kreatif. Padang: UNP PRESS.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, untuk indikator 2 berisi data dan fakta diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis paragraf persuasi siswa kelas X SMA N 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dengan