• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara kreativitas guru dalam - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara kreativitas guru dalam - etheses UIN Mataram"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pemikiran dan ide kreatif tersebut akan muncul dan berkembang jika proses pembelajaran matematika di kelas menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, guru mempunyai kedudukan yang penting, karena keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh peran seorang guru. Dalam proses pembelajaran, guru adalah orang yang memberi pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran.

Rumusan dan Batasan Masalah

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Definisi Oprasional

Kemampuan memahami matematika merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang penting, memberikan pengertian bahwa materi yang diajarkan kepada siswa bukan sekedar hafalan saja, tetapi lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih memahami konsep mata pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematika juga menjadi salah satu tujuan dari setiap materi yang diberikan guru karena guru merupakan pemandu bagi siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Oleh karena itu, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah karena merupakan salah satu mata pelajaran yang banyak kaitannya dengan masalah kehidupan.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Kajian Teori

  • Kreativitas Guru dalam Pembelajaran
  • Kemampuan Pemahaman Matematis

Artinya ada hubungan positif antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan pemahaman matematika siswa. Kemudian, rumus koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel kreativitas belajar guru (X) terhadap pemahaman matematis siswa (Y). HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA IV. KELAS MI NURUL ITIHAD GEREPEK.

Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Jenis dan Pendekatan Masalah

Populasi dan Sampel

Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri daripada objek atau subjek yang mempunyai kualiti dan ciri-ciri tertentu yang ditentukan oleh pengkaji untuk diselidiki dan kemudiannya dibuat kesimpulan.36 Secara mudahnya, populasi ialah sekumpulan individu yang mempunyai kualiti dan ciri yang telah ditetapkan. 37. Berdasarkan definisi di atas, populasi ialah keseluruhan atau himpunan semua individu atau benda yang menjadi sasaran atau objek yang dituju dalam penyelidikan atau yang akan menjadi bahan perbincangan dalam menjalankan penyelidikan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar Kelas IV Madrasah Nurul Ittihad Gerepek tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 21 orang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 100% dari populasi yaitu 21 siswa sebagai sampel, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik sampling jenuh disebut juga total sampling dimana total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel.

Waktu dan Tempat Penelitian

Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Pemahaman Matematika siswa MI Nurul Ittihad Gerepek menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan untuk menganalisis data yang telah terkumpul digunakan penelitian korelasional karena penelitian ini akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lainnya. Langkah-langkah ini berkaitan erat dengan data yang akan dikumpulkan. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket, tes dan dokumentasi. Dimana angket dilakukan untuk memperoleh data kreativitas guru dalam pembelajaran, sedangkan tes dilakukan untuk memperoleh data pemahaman matematis siswa.

Data yang terkumpul kemudian dianalisis yaitu analisis uji normalitas dan analisis hipotesis, untuk menemukan hipotesis yaitu: Ada hubungan antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek.

Instrumen Penelitian dan Keabsahan Penelitian

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah item berupa angket dan tes sesuai dengan masing-masing indikator untuk mengukur kreativitas guru dalam pembelajaran dan kemampuan pemahaman matematis siswa. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, dimana skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Setelah dilakukan perhitungan, cari tahu apakah barang inventaris tersebut valid atau tidak valid dengan pedoman, jika rhitung ≥ rtabel pada signifikansi 5%, maka barang inventaris tersebut valid.

Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan terhadap 21 siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek dengan angket/kuesioner variabel kreativitas guru dalam pembelajaran yang meliputi sebanyak 20 soal, dan lembar tes pada variabel tersebut. pemahaman matematis siswa dari 20 soal. Berdasarkan hasil uji validitas, ditemukan validitas angket kreativitas guru dalam pembelajaran dan tes pemahaman matematis siswa sebagai berikut; 48. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Coronbach, sehingga variabel rhitung x = 0,875 dan variabel rhitung y = 0,856 maka instrumen dikatakan reliabel dimana tingkat reliabilitasnya tinggi.

Teknik pengumpulan data terkait pemahaman matematis siswa melalui tes dengan instrumen berupa butir-butir tes. Berdasarkan hasil angket eksperimen yang terdiri dari 30 item, terdapat 22 tugas yang valid dan 8 tugas yang gagal untuk tes pengetahuan matematika siswa.

Teknik Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian

Kuesioner atau angket adalah teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak bertanya dan menjawab pertanyaan langsung dengan responden) 55 Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan teknik komunikasi tidak langsung dengan sumber data. Data yang akan dikumpulkan dideskripsikan dalam bentuk pertanyaan tertulis, dan responden juga memberikan jawaban tertulis. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data kreativitas guru dalam mengajarkan kemampuan matematika siswa MI Nurul Ittihad Gerepek tahun ajaran 2017/2018.

Dokumen, yaitu pencarian data yang berkaitan dengan hal-hal atau variabel berupa catatan, buku, surat kabar, majalah agenda dan sebagainya57.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data angket kreativitas guru dalam pembelajaran dan tes pemahaman matematis siswa. Jadi kreativitas guru dalam pembelajaran siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek tergolong tinggi. Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh validitas angket kreativitas guru untuk pembelajaran dan pemahaman matematika siswa sebagai berikut; 72.

Untuk menghitung koefisien korelasi antara hasil angket guru tentang kreativitas dalam pembelajaran (X) dengan pemahaman matematika siswa (Y) ditentukan dengan rumus korelasi produk (r). Berdasarkan teori di atas dapat dianalisis bahwa koefisien korelasi menggambarkan kekuatan hubungan antara kreativitas belajar guru dengan kemampuan pemahaman matematika IV. kelas MI Nurul Ittihad Gerepek pada tahun pelajaran 2017/2018. Kreativitas guru dalam pembelajaran ini merupakan faktor positif yang cukup kuat mempengaruhi pemahaman matematika siswa.

Artinya kreativitas guru dalam pembelajaran merupakan faktor positif yang cukup kuat mempengaruhi pemahaman matematika siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek tahun pelajaran 2017/2018. Sehingga dapat disimpulkan koefisien korelasi antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan pemahaman matematis siswa memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan kategori kuat. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah “ada hubungan antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek tahun ajaran 2017/2018.

Hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan memahami matematika siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek Tahun Pelajaran 2017/2018.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Data yang terkumpul dalam penelitian ini berasal dari hasil angket kreativitas guru dalam pembelajaran sebagai variabel bebas (X) dan tes pemahaman matematis siswa sebagai variabel terikat (Y). Dari tabel distribusi frekuensi variabel kreativitas guru dalam pembelajaran dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut; Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan pada 21 siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek dengan lembar angket/angket kreativitas guru dalam pembelajaran berjumlah 20 butir pernyataan, lembar observasi pemahaman matematika siswa 20 butir pernyataan.

Berdasarkan data di atas, hasil uji validitas kreativitas guru pada pembelajaran r skor > r tabel sehingga dinyatakan valid. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach diperoleh nilai r kreativitas guru dalam pembelajaran sebesar 0,758 dengan kategori interpretasi tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan pemahaman matematis siswa memiliki korelasi negatif yang signifikan dengan kategori kuat Ittihad Gerepek Tahun Ajaran.

Berdasarkan hasil analisis data peneliti melakukan tes di kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek pada tahun pelajaran, terdapat hubungan antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek tahun ajaran 2017/2018. tahun akademik. Hal ini diketahui dengan diperolehnya nilai korelasi (r) sebesar -0,63081 yang menyimpulkan bahwa ada kecenderungan, jika kreativitas guru dalam pembelajaran tinggi, maka pemahaman matematika akan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu “ada hubungan antara kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IV MI Nurul Ittihad Gerepek tahun ajaran 40% dan 60%. dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian untuk mengetahui hubungan kreativitas guru dalam pembelajaran dengan kemampuan pemahaman matematis siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi tambahan, sehingga diharapkan kekurangan dari penelitian ini. investigasi dapat lebih disempurnakan.

Tabel 4.8  Data Hasil
Tabel 4.8 Data Hasil

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0,63081 dan koefisien determinasi sebesar 0,397927, dari hasil uji hipotesis karena diperoleh thitung = -3,982 dibandingkan dengan ttabel = 2,064 pada taraf signifikan 5% uji dua sisi karena thitung pada penerimaan Ha (lihat gambar 4.3) 85, maka hipotesis nol (H0) ditolak, sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Saran

Guru menyiapkan lembar belajar yang disusun sedemikian rupa agar siswa belajar lebih aktif dan kreatif serta mampu memecahkan masalah. f) Pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar, guru mengusulkan metode. 17. pengajaran berbeda-beda tergantung materi dan memungkinkan berkembangnya daya pikir siswa g) Pada saat menggunakan metode tanya jawab, guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan divergen yang memungkinkan siswa aktif mengemukakan pendapatnya. h) Pada saat menggunakan metode diskusi kelompok kecil, guru mengarahkan siswa agar dapat berpartisipasi dan menarik kesimpulan. Selain mengevaluasi kemampuan penguasaan materi pembelajaran, guru juga mengamati setiap aktivitas siswa d) Dalam proses belajar mengajar, guru tidak memberikan penilaian secara cepat terhadap ide atau jawaban siswa, melainkan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membahas. e) Bentuk evaluasi yang dikembangkan adalah yang memungkinkan siswa untuk menanggapi dari sudut pandang yang berbeda dan menurut pendapatnya.

Dalam merumuskan materi yang akan diajarkan, guru telah merencanakan materi dari rumusan berbagai sumber yang memungkinkan siswa aktif belajar. Sebelum masuk ke kelas, guru telah menyiapkan berbagai perangkat dan metode pembelajaran yang akan digunakan selama mengajar. Sebelum masuk kelas, guru sudah melihat ke atas dan membaca pelajaran yang akan dipelajari dari berbagai sumber belajar.

Guru menginformasikan kepada siswa tentang tujuan pengajaran agar mereka siap menerima materi dan mengetahui apa yang harus dikuasainya 10. Guru telah mencoba membuktikan sendiri berbagai teori/konsep sehingga tidak diragukan lagi dapat diajarkan. Guru menunjukkan gambar, prototipe, model atau benda lain pilihannya kepada siswa untuk memperjelas pemahamannya.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran mega-teaching, guru mengusulkan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan. Dalam metode tanya jawab, guru mengajukan berbagai macam pertanyaan, sehingga memungkinkan siswa untuk aktif mengemukakan pendapatnya. Bentuk evaluasi yang dikembangkan adalah yang memungkinkan siswa menjawab dari berbagai sudut dan menurut pendapatnya.

Gambar

Gambar 4.1  Histogram Kreativitas Guru dalam Pembelajaran, 61.
Tabel 4.8  Data Hasil

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN Parigimpu’u maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif ada hubungan metode mengajar guru