• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Makan Atlet dan Kebugaran Fisik Pemain Sepak Bola Junior

N/A
N/A
Muhammad Luqman Hakim

Academic year: 2024

Membagikan "Hubungan Pola Makan Atlet dan Kebugaran Fisik Pemain Sepak Bola Junior"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual Vol. 9, No. 2, May 2024 pp. 236-252 E-ISSN: 2541-4224, P-ISSN: 2541-4216

DOI: http://dx.doi.org/10.28926/briliant.v9i2.1822

236 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN ATLET DAN KEBUGARAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA JUNIOR

IQBAL FATIKHI ILHAM Universitas Nahdlatul Ulama Blitar Program Studi Pendidikan Olahraga,

Jl. Masjid No.22, Kauman, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur, Indonesia Email: [email protected]

Abstract: A proper diet plays a crucial role in supporting physical fitness and performance in athletes, including junior football players.

This study aims to analyze the relationship between athletes' eating patterns and physical fitness levels in junior football players through a literature review method. The review evaluates various studies that examine the impact of macronutrient and micronutrient intake, hydration, and eating habits on physical fitness and performance in young athletes. The results of the review indicate that a balanced diet, rich in complex carbohydrates, proteins, healthy fats, and supported by adequate vitamins and minerals, has a positive correlation with the physical fitness of junior football players. Sufficient fluid intake before, during, and after physical activity is also crucial in maintaining performance and reducing the risk of fatigue. This study concludes that the implementation of a well-planned diet, tailored to meet the athlete's daily energy needs, can significantly improve physical fitness and performance in junior football players. These findings provide guidance for coaches, nutritionists, and parents in supporting the development of young athletes through optimal nutrition strategies.

Abstrak: Pola makan yang tepat berperan penting dalam mendukung kebugaran fisik dan performa atlet, termasuk pemain sepak bola junior.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan atlet dengan tingkat kebugaran fisik pada pemain sepak bola junior melalui metode literature review. Kajian ini mengevaluasi berbagai penelitian yang mengkaji pengaruh nutrisi makro dan mikro, asupan cairan, serta kebiasaan makan terhadap kebugaran fisik dan performa atlet muda. Hasil kajian menunjukkan bahwa pola makan yang seimbang, kaya karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat, serta didukung oleh asupan vitamin dan mineral, memiliki korelasi positif dengan kebugaran fisik pemain sepak bola junior. Konsumsi cairan yang cukup sebelum, selama, dan setelah aktivitas juga terbukti penting dalam menjaga performa dan mengurangi risiko kelelahan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pola makan yang terencana dan disesuaikan dengan kebutuhan energi harian atlet dapat secara signifikan meningkatkan kebugaran dan performa pemain sepak bola junior. Temuan ini memberikan panduan bagi pelatih, ahli gizi, dan orang tua dalam mendukung pengembangan atlet muda melalui pendekatan nutrisi yang optimal.

Tersedia Online di

http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

index.php/briliant

Sejarah Artikel Diterima 1 Februari 2024 Direvisi 16 Februari 2024 Disetujui 20 Februari 2024 Dipublikasikan 23 Februari 2024

Keywords:

Pola makan, kebugaran fisik, pemain sepak bola junior

Kata Kunci:

Pola makan, kebugaran fisik, pemain sepak bola junior Corresponding Author:

Name:

Iip Muhlisin Email:

[email protected]

(2)

BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024 237

PENDAHULUAN

Palar, Wongkar & Ticoalu menyatakan bahwa olahraga merupakan gerak badan yang dilakukan dengan teknik tertentu oleh satu orang atau lebih dan merupakan aspek utama dalam kehidupan ekonomi, sosial serta politik. Olahraga tradisional adalah olahraga yang dimainkan oleh masyarakat dan sebagian besar jarang berkembang ke arah global. Sedangkan menurut McComb olahraga yang termoderenisasi adalah olahraga yang dibawa oleh orang Eropa dan Amerika yang menjangkau dunia sebagai bagian dari evolusi sejarah, komunikasi dan pengaruh serta berkembang ke arah global. Ruang lingkup olahraga berdasarkan UU RI no 3 tahun 2005 adalah olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi. Olahraga pendidikan adalah olahraga yang dilaksanakan sebagai bagaian dalam pendidikan. Olahraga rekreasi adalah bagian dari proses pemulihan kembali kesehatan dan kebugaran yang dapat dimainkan oleh setiap orang. Olahraga prestasi adalah olahraga yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi atlet untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa (Wijaya, O. G. M. 2022).

Olahraga untuk saat ini menjadi trend atau kebiasaan untuk sebagian masayarakat umum, Bahkan bisa dibilang menjadi gaya hidup yang di butuh kan oleh masyarakat untuk saat ini karena tidak terlepas dari kebutuhan mendasar dalam melaksanakan aktivitas gerak sehari- hari. Olahraga itu sendiri pada dasarnya merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan gerak, serta bertujuan untuk mempertahankan, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang hal tersebut sejalan dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Keolahragan Nasional Nomor 3 Tahun 2005 Bahwa “Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong dan membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.Secara sederhana olahraga dapat dilakukan dimanapun, kapan pun oleh siapapun tanpa memandang dan membedakan jenis kelamin, suku, ras dan lain sebagian nya (Bachtiar, A. W., Sari, E. F. N., Mighra, B. A., & Gemael, Q. A. 2022).

Olahraga adalah bagian integral dari warisan budaya umat manusia, dinikmati oleh banyak orang, baik pemain maupun penggemar.Dengan berolahraga, Anda dapat membantu pertumbuhan tubuh dan perkembangan pribadi Anda untuk mengatasi penderitaan masa lalu Anda dan memahami nilainilai berharga dari kehidupan manusia yang dialami serta memahami nilai- nilai kehidupan manusia yang sangat berharga. Sepak bola adalah olahraga paling populer dan fenomenal di dunia, dengan sekitar 270 juta pemain di seluruh dunia (FIFA, 2015). Sepak bola telah menarik perhatian ilmuwan olahraga dan pemerintah dari seluruh dunia untuk mempromosikan pentingnya aktivitas fisik dan pemeliharaan kesehatan yang baik di masyarakat secara keseluruhan, bahkan untuk minoritas (Febbyanti, A. 2022).

Muhammad Irvan Zuhri, Isyani, berpendapat, tujuan dari olahraga sebagai proses individu untuk mendapatkan kesehatan, kebugaran serta kepuasan batin. R. Santoso menambahkan tujuan olahraga tersebut antara lain kepuasan atau kesenangan, bermain maupun olahraga sebagai salah satu proses kerja (mata pencaharian) individu tersebut. Menurut Amrullah & Widodo pelaksanaan olahraga yang rutin akan menimbulkan efek positif pada tubuh. Berbagai macam jenis olahraga bisa dipraktekkan oleh setiap individu. Permulaan dari tahapan awal dengan olahraga intensitas rendah hingga rutin menjalani olahraga dengan intensitas berat. jenis olahraga ini antara lain olahraga tradisional dan olahraga modern. Putri menyatakan motto olahraga yang berbunyi “mens sana en corpore sano” memiliki makna didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Sandi berpendapat motto tersebut membuktikan bahwasanya sejak dahulu, para manusia sudah memahami betapa pentingnya mengolah tubuh dengan berolahraga (Prayoga, G. H., Supriyadi, S., Andiana, O., & Abdullah, A. 2023)

Olahraga sepak bola sebuah cabang olahraga yang menggunakan bola berbahan kulit dan di mainkan oleh 2 dua tim saling berhadapan selama 2x45 menit. Masing masing tim beranggotakan 11 orang yaitu pemain inti dan pemain pengganti. Sepak bola adalah olahraga tim terbesar di dunia dan menarik pemain baru setiap tahun nya. Menurut Azeem & Sharma perkembangan sepak bola yang semakin maju menjadikan olahraga ini menjadi pesaing bagi pemainnya. Persiangan yang ketat berpengaruh terhadap kualitas dengan cara latihan fisik, latihan

(3)

238 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

skill individu Permainan sepak bola digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Indonesia berupaya menjaga eksistensinya di dunia sepak bola. Segala macam kompetisi pun diikuti agar persepak bolaan Indonesia bisa diakui di kancah internasional. Namun minimnya kualitas sumber daya manusia menghambat tim nasional (Timnas) Indonesia untuk banyak menghasilkan prestasi di kancah internasional. Prawira & Tribinuka berpendapat Permainan sepak bola di Indonesia juga berkembang pesat (WULANDARI, T. A. 2022).

Menurut Ruslan, di Indonesia sepak bola merupakan salah satu olahraga yang merakyat, mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas, mulai dari Sabang hingga Merauke, mulai dari suku Jawa, Sumatra hingga Papua dan suku lainnya yang ada Indonesia menyukai olahraga ini.

Mungkin hal tersebut terdengar berlebihan. Khususnya di Desa-desa anak-anak sepulang sekolah mereka mengisi waktu luang untuk bermain sepak bola di lahan kosong atau halaman rumah, sedangkan pemuda di Desa memanfaat waktu sore hari untuk bermain sepak bola berbeda dengan anak-anak karena disiang hari sebagian besar sibuk bekerja (WARDANI, M. R. F. 2022)

Atlet sepak bola memerlukan kebugaran tubuh tinggi yang sangat berpengaruh pada pencapaian prestasi. Salah satunya gizi yang dapat memengaruhi kebugaran jasmani dan merupakan outcome dari asupan makan. Atlet yang tinggal asrama memiliki pola makan yang teratur sehingga asupan makanan lebih terjamin. Alfitasari menyatakan cedera menjadi salah satu hal menakutkan bagi para atlet tak terkecuali atlet sepak bola, seperti cedera ACL, ACL (Anterior Cruciate Ligamen) merupakan salah satu ligamen yang berfungsi untuk menjaga stabilitas sendi lutut terhadap perubahan arah gerak dan berbagai posisi (Damsyik, A. H. 2023).

METODE

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian rencana menyeluruh yang berisi komponen dan kegiatan yang akan dilakukan peneliti dalam proses penelitian. Rancangan penelitian merupakan tahap awal yang sangat penting dalam proses penelitian. Riset pada penelitian ini lebih merujuk pada taktis pendekatan kualitatif berbasis Literarture Review sebagai upaya menemukan, memahami, mendeskripsikan, sekaligus menemukan jawaban-jawaban atas hubungan antara pola makan atlet dan kebugaran pada pemain sepak bola junior.

Riset berbasis Literarture Review bermakna kajian yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan mendetail, penggalian data yang mendalam, serta mengikutsertakan berbagai macam sumber informasi. Literature review adalah suatu metode penelitian melakukan identifikasi, evaluasi, dan interpretasi terhadap semua hasil penelitian yang relevan terkait pertanyaan penelitian tertentu, topik tertentu, atau fenomena yang menjadi perhatian. Melalui riset literature review berupaya untuk melakukan sintesis dari berbagai hasil penelitian yang relevan, sehingga fakta yang disajikan menjadi lebih komprehensif dan berimbang.

Kajian literature merupakan aktivitas dalam mencari sebuah referensi pada karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, Kajian literature dimaksudkan untuk menelusuri literatur dan studi (penelitian) terdahulu.

Kajian literature dimulai dengan membaca hasil-hasil studi terbaru yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, kegunaan dari membaca hasil-hasil studi hal yang telah dicapai; (a) akan segera memusatkan pada pemahaman dan pengetahuan mutakhir, (b) seringkali penelitian terbaru memasukkan referensi penelitian sebelumnya yang relevan, (c) mendapatkan informasi paradigma keilmuan dan perkembangannya.

Kajian pustaka ataupun literature review. Pada sebuah rancangan penelitian,

bagian ini berfungsi sebagai dasar yang digunakan oleh peneliti mengenai kerangka atau

acuan teoretis yang digunakan oleh peneliti.Kajian literatur merupakan ringkasan tentang

suatu topik di bidang penelitian tertentu yang mendukung pengidentifikasian pertanyaan

penelitian secara spesifik. ragam kajian literatur terbagi menjadi dua kategori.

(4)

BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024 239

Kategori pertama yaitu sistematika proses kajian yang terdiri dari kajian literatur tradisional dan terstruktur, serta kategori kedua yaitu metode/pendekatan yang terdiri dari meta sintesis dan meta analisis.

Tujuan kajian literature ialah supaya peneliti dapat belajar secara lebih sistematis tentang cara-cara menulis karya ilmiah, serta cara-cara menganalisis suatu permasalahan penelitian. utama adalah melengkapi peneliti dan pembaca dengan memberikan pengertian bagaimana hubungan penelitian terdahulu dengan yang diteliti oleh peneliti dengan melihat penelitian yang terdahulu dapat memberikan pemahaman tentang kelebihan dan kelemahan penelitian sebelumya.

Hubungan penelitian tersebut bisa terlihat dalam permasalahannya, sasaran, konsep kerangka kerja, metode ataupun prosedurnya. Perlu diingat bahwa studi lainnya bisa berhubungan karena kesamaan atau perbedaan metode dan analisis (Kurniati, D., &

Jailani, M. S. 2023).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan jurnal-jurnal yang telah diamati didapatkan realitas dari masing-masing jurnal yaitu sebagai berikut :

Dwinda, R. (2024). Hubungan Pemilihan Makanan, Asupan Zat Gizi Mikro, dan Suplemen dengan Kebugaran Jasmani Atlet di PPLP Provinsi Sumatra Barat (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Studi oleh Dwinda (2024) ini meneliti hubungan antara pemilihan makanan, asupan zat gizi mikro, dan konsumsi suplemen dengan tingkat kebugaran jasmani atlet di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Provinsi Sumatra Barat. Penelitian ini penting karena atlet membutuhkan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung performa fisik mereka. Fokus utamanya adalah untuk memahami sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi kebugaran jasmani, yang diukur dengan berbagai indikator kebugaran seperti daya tahan, kekuatan, dan kecepatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pemilihan makanan dan asupan zat gizi mikro tertentu, seperti zat besi, kalsium, dan vitamin D, terhadap kebugaran jasmani para atlet. Pemenuhan kebutuhan mikronutrien ini mendukung fungsi tubuh optimal yang diperlukan saat latihan intensif. Selain itu, konsumsi suplemen juga terbukti berperan dalam menjaga kebugaran, terutama untuk memenuhi kebutuhan yang sulit dicapai hanya melalui makanan sehari-hari. Namun, studi ini juga menggarisbawahi bahwa konsumsi suplemen sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan individual dan tidak boleh berlebihan.

Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa pemilihan makanan yang tepat, asupan mikronutrien yang memadai, dan konsumsi suplemen yang terkontrol merupakan faktor penting dalam mendukung kebugaran jasmani atlet. Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pelatih dan ahli gizi di PPLP untuk lebih memperhatikan pola makan dan suplemen yang diberikan kepada atlet. Dengan mengoptimalkan asupan gizi yang sesuai, kebugaran jasmani atlet dapat lebih ditingkatkan, sehingga mereka mampu mencapai performa yang lebih baik dalam latihan maupun kompetisi.

Tasyafa, F., Hindiarto, F., & Abimanyu, C. V. R. (2024). Analisis Pemilihan Makanan Bergizi Pada Atlet Sepak Bola Yunior. Jurnal Dunia Pendidikan, 4(3), 1250-1263.

Studi oleh Tasyafa, Hindiarto, dan Abimanyu (2024) ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan bergizi pada atlet sepak bola yunior. Penelitian ini bertujuan untuk memahami preferensi dan pertimbangan yang dimiliki atlet yunior dalam memilih makanan, serta bagaimana keputusan tersebut memengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi. Studi ini penting dalam konteks pembinaan atlet muda, karena kebiasaan makan yang baik sejak dini dapat meningkatkan performa fisik dan kesehatan jangka panjang mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor utama yang mempengaruhi pemilihan makanan bergizi oleh atlet yunior adalah pemahaman tentang nutrisi, kebiasaan makan

(5)

240 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

dalam keluarga, dan pengaruh pelatih serta rekan tim. Para atlet yang memiliki pemahaman lebih baik tentang pentingnya gizi cenderung memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi. Selain itu, peran pelatih juga ditemukan sangat signifikan, karena nasihat dan contoh yang diberikan pelatih mempengaruhi pola makan atlet. Namun, faktor eksternal seperti aksesibilitas dan ketersediaan makanan sehat di lingkungan sekitar masih menjadi tantangan yang dapat menghambat pemilihan makanan bergizi.

Kesimpulan dari penelitian ini menekankan bahwa intervensi pendidikan gizi pada atlet yunior dan lingkungannya, termasuk pelatih dan orang tua, sangat penting untuk meningkatkan pemilihan makanan sehat. Edukasi tentang manfaat gizi dan dampaknya terhadap performa olahraga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi para atlet untuk memilih makanan bergizi. Studi ini merekomendasikan adanya program pembinaan gizi khusus bagi atlet yunior, terutama dalam lingkungan sepak bola, agar mereka dapat memperoleh pola makan yang mendukung kebugaran dan performa optimal di masa mendatang.

Nababan, D. N., Firmansyah, M. A., Ichsan, R. N., & Adi, S. (2024). Evektifitas Membangun Karakter Atlet Dalam Pembinaan Sepakbola. Jurnal Olahraga Kebugaran dan Rehabilitasi (JOKER), 4(1), 38-43.

Penelitian oleh Nababan, Firmansyah, Ichsan, dan Adi (2024) ini mengeksplorasi efektivitas program pembinaan karakter pada atlet sepak bola. Studi ini berfokus pada bagaimana program pembinaan yang dirancang secara khusus dapat membentuk karakter atlet, seperti disiplin, kerja sama tim, sportivitas, dan tanggung jawab. Penelitian ini sangat relevan, mengingat karakter yang kuat dan positif dianggap sebagai dasar penting dalam keberhasilan jangka panjang seorang atlet di dunia olahraga profesional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembinaan karakter yang diterapkan dalam pelatihan sepak bola secara signifikan meningkatkan perilaku positif atlet, baik di dalam maupun di luar lapangan. Program pembinaan yang melibatkan pelatihan mental dan penguatan nilai-nilai sosial berhasil meningkatkan disiplin atlet, terutama dalam hal kepatuhan terhadap aturan latihan dan pengendalian emosi saat bertanding. Selain itu, kerja sama tim dan rasa saling percaya di antara para pemain juga mengalami peningkatan, yang berdampak positif pada performa tim secara keseluruhan.

Kesimpulannya, penelitian ini menekankan bahwa pembinaan karakter merupakan aspek yang krusial dalam pengembangan atlet sepak bola, dan tidak hanya keterampilan teknis yang perlu diperhatikan. Program pembinaan yang menyeluruh, mencakup aspek teknis dan non-teknis seperti karakter, diharapkan mampu mencetak atlet yang tidak hanya berprestasi tetapi juga memiliki kepribadian yang baik. Studi ini merekomendasikan agar klub dan pelatih sepak bola lebih serius dalam merancang program pembinaan karakter untuk membentuk atlet yang unggul di masa depan.

Sumbayak, Y. C., Awaliah, D., & Alpiah, D. N. (2024). Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Pada Atlet Sepakbola: Literatur Review. JURNAL ILMIAH NUSANTARA, 1(4), 426-433.

Penelitian oleh Sumbayak, Awaliah, dan Alpiah (2024) ini membahas pengaruh motivasi terhadap prestasi atlet sepak bola melalui kajian literatur. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, berperan dalam meningkatkan performa dan pencapaian atlet sepak bola. Artikel ini meninjau berbagai penelitian sebelumnya yang berfokus pada faktor-faktor yang membentuk motivasi atlet, seperti dukungan keluarga, pelatih, lingkungan sosial, serta motivasi internal untuk mencapai tujuan pribadi.

Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa motivasi intrinsik, seperti dorongan untuk meningkatkan kemampuan diri dan kecintaan terhadap olahraga, memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan konsistensi dan ketekunan atlet dalam latihan maupun pertandingan. Sementara itu, motivasi ekstrinsik, yang datang dari faktor-faktor seperti penghargaan finansial, pengakuan, dan dukungan keluarga, juga berperan penting dalam mendorong atlet untuk mencapai target prestasi. Kombinasi kedua jenis motivasi ini dinilai sangat efektif, di mana motivasi intrinsik menjaga keberlanjutan semangat atlet, sementara motivasi ekstrinsik memperkuat fokus dan komitmen mereka terhadap pencapaian prestasi tertentu.

(6)

BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024 241

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa motivasi yang kuat, baik dari dalam diri atlet maupun dari faktor eksternal, sangat penting untuk pencapaian prestasi optimal di bidang sepak bola. Penelitian ini merekomendasikan agar pelatih dan tim manajemen memberikan perhatian pada aspek motivasi dalam pembinaan atlet, misalnya dengan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan motivasi setiap atlet diharapkan dapat membantu mereka mencapai potensi terbaiknya dan meningkatkan prestasi tim secara keseluruhan.

Abdullah, S. A., & Wada, Z. (2024). Plyometric Exercise Terhadap Peningkatan Kelincahan Pada Pemain Sepak Bola Usia 15 Tahun Di Firman Utina 15 Football Academy Tangerang.

JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE, 4(01), 99-109.

Penelitian oleh Abdullah dan Wada (2024) ini meneliti efektivitas latihan plyometric dalam meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola berusia 15 tahun di Firman Utina 15 Football Academy, Tangerang. Plyometric adalah metode latihan yang berfokus pada gerakan eksplosif untuk melatih kekuatan dan kecepatan otot. Penelitian ini relevan karena kelincahan merupakan keterampilan penting dalam sepak bola, terutama bagi pemain muda yang sedang mengembangkan kemampuan fisik dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program latihan plyometric yang dilakukan selama beberapa minggu secara signifikan meningkatkan kelincahan pemain. Pengukuran kelincahan yang dilakukan sebelum dan setelah program latihan menunjukkan peningkatan yang berarti dalam kemampuan para pemain untuk melakukan perubahan arah secara cepat dan lincah. Latihan plyometric seperti lompat jongkok, box jump, dan lari zig-zag secara teratur membantu menguatkan otot-otot inti dan ekstremitas bawah, yang sangat krusial dalam manuver cepat di lapangan sepak bola.

Kesimpulannya, latihan plyometric terbukti efektif sebagai metode untuk meningkatkan kelincahan pada pemain sepak bola usia muda. Penelitian ini merekomendasikan agar akademi sepak bola dan pelatih mempertimbangkan latihan plyometric sebagai bagian dari program latihan fisik rutin, terutama untuk kelompok usia remaja yang masih dalam tahap pengembangan fisik.

Latihan ini tidak hanya membantu meningkatkan kelincahan, tetapi juga memperkuat fondasi fisik pemain untuk performa yang lebih baik di level kompetisi yang lebih tinggi.

Hafidzullah, M. R., Sudarmanto, E., & Fatoni, M. (2024). Kemampuan menggiring bola ditinjau dari keseimbangan dan koordinasi mata kaki. Jurnal Porkes, 7(1), 511-523.

Penelitian oleh Hafidzullah, Sudarmanto, dan Fatoni (2024) ini meneliti hubungan antara keseimbangan dan koordinasi mata kaki dengan kemampuan menggiring bola pada pemain sepak bola. Menggiring bola adalah salah satu keterampilan dasar yang memerlukan penguasaan teknis dan kontrol tubuh yang baik. Keseimbangan dan koordinasi mata kaki dinilai sangat penting dalam menjaga stabilitas dan ketepatan gerakan saat pemain melakukan dribbling atau perubahan arah yang cepat di lapangan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat keseimbangan tubuh dan koordinasi mata kaki dengan kemampuan menggiring bola yang lebih baik. Pemain yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik dapat mempertahankan postur stabil saat berlari sambil mengontrol bola, sehingga memungkinkan gerakan yang lebih presisi dan efektif.

Koordinasi mata kaki juga terbukti mempengaruhi kecepatan dan akurasi dribbling, di mana pemain dengan koordinasi yang lebih baik mampu menggerakkan kaki dan mata secara sinkron untuk mengarahkan bola sesuai tujuan, terutama saat menghadapi tekanan lawan.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa keseimbangan tubuh dan koordinasi mata kaki sangat berpengaruh terhadap keterampilan dribbling dalam sepak bola. Penelitian ini merekomendasikan agar pelatih menyertakan latihan keseimbangan dan koordinasi khusus dalam program pelatihan, seperti latihan stabilitas kaki, latihan keseimbangan dinamis, dan latihan visual untuk koordinasi mata-kaki. Dengan demikian, pemain dapat meningkatkan keterampilan dribbling mereka, yang merupakan elemen penting dalam permainan sepak bola modern.

(7)

242 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

Saputra, T. B. (2024). Pengaruh Model Latihan Dhindhon Terhadap Ketepatan Passing Bawah Pada Permainan Bola Voli Di Klub Fvb Jatibarang Lor Junior Kabupaten Brebes (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG).

Penelitian oleh Saputra (2024) mengevaluasi pengaruh model latihan Dhindhon terhadap ketepatan passing bawah dalam permainan bola voli pada pemain muda di Klub FVB Jatibarang Lor Junior, Kabupaten Brebes. Model latihan Dhindhon merupakan metode yang dirancang khusus untuk meningkatkan teknik dasar passing bawah dalam voli, yang membutuhkan koordinasi dan kontrol yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan latihan ini efektif dalam meningkatkan akurasi passing bawah, yang sangat penting dalam menjaga alur permainan voli.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model latihan Dhindhon memiliki dampak positif terhadap ketepatan passing bawah para pemain. Latihan ini membantu pemain mengembangkan postur tubuh yang lebih stabil dan teknik pukulan yang tepat, sehingga memungkinkan mereka untuk mengarahkan bola dengan lebih akurat kepada rekan satu tim.

Latihan Dhindhon juga membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi pemain saat melakukan passing bawah, yang pada akhirnya meminimalkan kesalahan dan meningkatkan kualitas permainan.

Kesimpulannya, model latihan Dhindhon terbukti efektif untuk meningkatkan ketepatan passing bawah pada pemain bola voli junior. Penelitian ini merekomendasikan agar pelatih di klub-klub voli mengintegrasikan latihan ini sebagai bagian dari program pelatihan dasar. Dengan penerapan yang konsisten, latihan Dhindhon diharapkan dapat meningkatkan kemampuan passing pemain, yang pada akhirnya berkontribusi pada performa tim yang lebih baik dalam pertandingan.

Aryasatya, R. P., Handayani, S., Ghozali, D. A., & Wiyono, N. (2024). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan VO2Max dan Indeks Kebugaran pada Pemain Sepak Bola. Plexus Medical Journal, 3(3), 100-111.

Penelitian oleh Aryasatya, Handayani, Ghozali, dan Wiyono (2024) ini mengkaji hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan VO2Max dan indeks kebugaran pada pemain sepak bola. IMT merupakan pengukuran yang sering digunakan untuk menilai komposisi tubuh, sedangkan VO2Max adalah indikator kapasitas aerobik maksimal yang berperan penting dalam daya tahan pemain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada korelasi antara IMT pemain dengan tingkat kebugaran fisik mereka, khususnya terkait kapasitas aerobik.

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara IMT dengan VO2Max dan indeks kebugaran. Pemain dengan IMT yang lebih rendah, namun masih dalam rentang sehat, cenderung memiliki VO2Max yang lebih tinggi, yang menunjukkan kapasitas aerobik yang baik.

Sebaliknya, pemain dengan IMT lebih tinggi cenderung memiliki VO2Max yang lebih rendah, yang mengindikasikan kapasitas aerobik yang terbatas dan mungkin kurang optimal untuk performa fisik dalam pertandingan. Indeks kebugaran yang lebih baik ditemukan pada pemain dengan komposisi tubuh yang seimbang, menunjukkan bahwa IMT yang ideal dapat mendukung kebugaran dan performa fisik yang optimal.

Kesimpulannya, IMT yang sesuai sangat penting untuk menunjang kapasitas aerobik dan kebugaran pada pemain sepak bola. Studi ini merekomendasikan agar pelatih dan ahli gizi di klub sepak bola memantau IMT para pemain untuk memastikan mereka berada dalam rentang yang mendukung performa optimal. Program latihan dan nutrisi juga disarankan untuk dirancang sesuai dengan kebutuhan individu, sehingga pemain dapat mencapai kebugaran yang optimal, khususnya untuk meningkatkan daya tahan dan performa fisik di lapangan.

Pribadi, I. A., Maidarman, M., Afrizal, A., & Okilanda, A. (2024). Revitalisasi Kinerja Fisik:

Membuka Potensi Tersembunyi dalam Peningkatan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola.

Gladiator, 4(4), 840-852.

Penelitian oleh Pribadi, Maidarman, Afrizal, dan Okilanda (2024) ini berfokus pada revitalisasi kinerja fisik pemain sepak bola dengan tujuan membuka potensi tersembunyi dalam peningkatan kondisi fisik. Studi ini membahas pentingnya program latihan fisik yang terfokus

(8)

BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024 243

dan terstruktur untuk mengoptimalkan kemampuan atlet, baik dalam kekuatan, kecepatan, daya tahan, maupun fleksibilitas, yang merupakan komponen kunci performa dalam sepak bola.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program revitalisasi kinerja fisik secara signifikan meningkatkan kondisi fisik pemain. Program yang meliputi latihan beban, latihan interval, serta latihan fleksibilitas dan mobilitas ini memungkinkan para pemain untuk mencapai peningkatan kekuatan dan daya tahan yang lebih baik. Para pemain yang menjalani program revitalisasi ini mengalami perbaikan dalam kecepatan sprint, kapasitas aerobik, dan fleksibilitas tubuh, yang penting dalam mengurangi risiko cedera dan meningkatkan performa di lapangan.

Kesimpulannya, revitalisasi kinerja fisik melalui latihan yang terstruktur dan terfokus mampu membuka potensi fisik pemain sepak bola secara optimal. Penelitian ini merekomendasikan agar klub-klub sepak bola menerapkan program revitalisasi fisik sebagai bagian dari pembinaan pemain untuk menjaga kondisi fisik mereka tetap prima. Dengan pendekatan yang tepat dan konsisten, pemain dapat mencapai kondisi fisik yang lebih baik, yang berdampak positif pada performa mereka dalam pertandingan.

Heriyansah, B. R., Kurniawan, R., Pamungkas, H., Nidomuddin, M., Sari, R. S., & Pradipta, A. W. (2024). Profil tingkat vo2max pemain sepakbola PSCS Wijayakusuma. Jurnal Porkes, 7(1), 438-447.

Penelitian oleh Heriyansah et al. (2024) ini bertujuan untuk mengeksplorasi profil tingkat VO2Max pemain sepak bola PSCS Wijayakusuma, yang merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kapasitas aerobik dan daya tahan fisik atlet. VO2Max mengukur volume oksigen maksimum yang dapat digunakan tubuh selama latihan intens, yang sangat relevan dalam sepak bola karena kebutuhan akan daya tahan tubuh yang tinggi selama pertandingan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2Max pemain sepak bola PSCS Wijayakusuma berada dalam kategori yang cukup baik, meskipun terdapat variasi antar pemain.

Pemain yang memiliki tingkat VO2Max lebih tinggi menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal daya tahan selama pertandingan, mampu mempertahankan intensitas permainan lebih lama, dan lebih cepat pulih setelah fase latihan atau pertandingan yang intens. Sebaliknya, pemain dengan nilai VO2Max yang lebih rendah cenderung mengalami kelelahan lebih cepat dan lebih rentan terhadap cedera.

Kesimpulannya, penelitian ini menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas aerobik melalui latihan yang tepat untuk meningkatkan performa pemain sepak bola. Penulis merekomendasikan agar program pelatihan PSCS Wijayakusuma memfokuskan pada peningkatan VO2Max, dengan mengintegrasikan latihan kardio intensitas tinggi, interval training, dan teknik pemulihan yang efisien. Peningkatan VO2Max dapat membantu pemain tidak hanya dalam mempertahankan kondisi fisik, tetapi juga dalam meningkatkan kecepatan dan daya tahan selama pertandingan.

Fokus penelitian bermanfaat bagi pembatasan mengenai objek penelitian yang diangkat manfaat lainnya adalah agar peneliti tidak terjebak pada banyaknnya data yang di peroleh di la pangan. Berikut adalah realitas fokus penelitian dari masing-masing jurnal.

Dwinda, R. (2024). Hubungan Pemilihan Makanan, Asupan Zat Gizi Mikro, dan Suplemen dengan Kebugaran Jasmani Atlet di PPLP Provinsi Sumatra Barat (Doctoral dissertation, Universitas Andalas) Fokus utama dari jurnal oleh Dwinda (2024) adalah untuk menganalisis hubungan antara pemilihan makanan, asupan zat gizi mikro, dan konsumsi suplemen dengan kebugaran jasmani atlet di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Provinsi Sumatra Barat.

Penelitian ini menilai sejauh mana faktor-faktor tersebut memengaruhi kebugaran fisik para atlet, dengan memperhatikan pentingnya pola makan yang tepat, pemenuhan kebutuhan mikronutrien, dan penggunaan suplemen dalam mendukung performa dan daya tahan tubuh mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan gizi yang seimbang, termasuk zat gizi mikro yang cukup, serta penggunaan suplemen yang tepat, berperan penting dalam meningkatkan kebugaran jasmani atlet.

Tasyafa, F., Hindiarto, F., & Abimanyu, C. V. R. (2024). Analisis Pemilihan Makanan Bergizi Pada Atlet Sepak Bola Yunior. Jurnal Dunia Pendidikan, 4(3), 1250-1263. Fokus

(9)

244 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

utama dari jurnal oleh Tasyafa, Hindiarto, dan Abimanyu (2024) adalah menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan bergizi pada atlet sepak bola yunior. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pemahaman tentang gizi, kebiasaan makan dalam keluarga, serta pengaruh pelatih dan rekan tim mempengaruhi keputusan atlet muda dalam memilih makanan.

Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mendukung kebiasaan makan sehat yang penting untuk meningkatkan performa fisik dan daya tahan atlet muda dalam sepak bola.

Nababan, D. N., Firmansyah, M. A., Ichsan, R. N., & Adi, S. (2024). Evektifitas Membangun Karakter Atlet Dalam Pembinaan Sepakbola. Jurnal Olahraga Kebugaran dan Rehabilitasi (JOKER), 4(1), 38-43. Fokus utama dari jurnal oleh Nababan, Firmansyah, Ichsan, dan Adi (2024) adalah menganalisis efektivitas pembinaan karakter dalam pengembangan atlet sepak bola.

Penelitian ini menyoroti pentingnya membangun karakter, seperti disiplin, kerja sama tim, dan sportivitas, dalam proses pembinaan atlet sepak bola. Pembinaan karakter dianggap sebagai aspek yang tidak kalah penting dengan pelatihan teknik dan fisik. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan yang melibatkan pembinaan mental dan penguatan nilai-nilai sosial dapat meningkatkan perilaku positif atlet, yang berkontribusi pada performa tim dan kualitas individu mereka di lapangan.

Sumbayak, Y. C., Awaliah, D., & Alpiah, D. N. (2024). Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Pada Atlet Sepakbola: Literatur Review. JURNAL ILMIAH NUSANTARA, 1(4), 426-433.

Fokus utama dari jurnal oleh Sumbayak, Awaliah, dan Alpiah (2024) adalah menganalisis pengaruh motivasi terhadap prestasi atlet sepak bola melalui kajian literatur. Penelitian ini meninjau berbagai sumber yang membahas bagaimana faktor motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, mempengaruhi pencapaian prestasi atlet. Motivasi intrinsik, seperti dorongan untuk mencapai tujuan pribadi atau kecintaan terhadap olahraga, serta motivasi ekstrinsik, seperti penghargaan dan dukungan dari pelatih dan keluarga, dianggap berperan penting dalam meningkatkan performa atlet. Studi ini menunjukkan bahwa kombinasi keduanya dapat mendorong atlet untuk mencapai potensi terbaik mereka dan meningkatkan prestasi dalam kompetisi sepak bola.

Abdullah, S. A., & Wada, Z. (2024). Plyometric Exercise Terhadap Peningkatan Kelincahan Pada Pemain Sepak Bola Usia 15 Tahun Di Firman Utina 15 Football Academy Tangerang.

JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE, 4(01), 99-109. Fokus utama dari jurnal oleh Abdullah dan Wada (2024) adalah mengevaluasi pengaruh latihan plyometric terhadap peningkatan kelincahan pemain sepak bola usia 15 tahun di Firman Utina 15 Football Academy, Tangerang. Penelitian ini menilai efektivitas latihan plyometric, yang melibatkan gerakan eksplosif untuk melatih kekuatan otot, dalam meningkatkan kemampuan kelincahan pemain sepak bola muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan plyometric secara signifikan meningkatkan kelincahan para pemain, yang sangat penting untuk melakukan perubahan arah yang cepat dan menghindari lawan di lapangan.

Hafidzullah, M. R., Sudarmanto, E., & Fatoni, M. (2024). Kemampuan menggiring bola ditinjau dari keseimbangan dan koordinasi mata kaki. Jurnal Porkes, 7(1), 511-523. Fokus utama dari jurnal oleh Hafidzullah, Sudarmanto, dan Fatoni (2024) adalah menganalisis kemampuan menggiring bola dalam sepak bola yang ditinjau dari aspek keseimbangan tubuh dan koordinasi mata kaki. Penelitian ini mengkaji bagaimana keseimbangan tubuh yang baik dan koordinasi mata kaki yang tepat mempengaruhi kemampuan pemain dalam mengontrol bola saat menggiringnya di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain yang memiliki keseimbangan tubuh yang stabil dan koordinasi mata kaki yang baik dapat menggiring bola dengan lebih efektif, mengarahkan bola dengan presisi, serta mempertahankan kontrol saat bergerak dengan kecepatan tinggi.

Saputra, T. B. (2024). Pengaruh Model Latihan Dhindhon Terhadap Ketepatan Passing Bawah Pada Permainan Bola Voli Di Klub Fvb Jatibarang Lor Junior Kabupaten Brebes (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG). Fokus utama dari jurnal oleh Saputra (2024) adalah menganalisis pengaruh model latihan Dhindhon terhadap ketepatan passing

(10)

BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024 245

bawah pada permainan bola voli di Klub FVB Jatibarang Lor Junior, Kabupaten Brebes.

Penelitian ini mengevaluasi efektivitas model latihan Dhindhon, yang dirancang untuk meningkatkan teknik dasar passing bawah, dalam meningkatkan akurasi dan kontrol bola oleh pemain muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model latihan ini secara signifikan meningkatkan ketepatan passing bawah pemain, memperbaiki teknik dasar, serta meningkatkan kemampuan pemain dalam mengarahkan bola dengan tepat kepada rekan setim selama pertandingan.

Aryasatya, R. P., Handayani, S., Ghozali, D. A., & Wiyono, N. (2024). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan VO2Max dan Indeks Kebugaran pada Pemain Sepak Bola. Plexus Medical Journal, 3(3), 100-111. Fokus utama dari jurnal oleh Aryasatya, Handayani, Ghozali, dan Wiyono (2024) adalah menganalisis hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan VO2Max dan indeks kebugaran pada pemain sepak bola. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana IMT, yang mengukur komposisi tubuh, berkaitan dengan kapasitas aerobik (VO2Max) dan kebugaran fisik pemain sepak bola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain dengan IMT yang lebih rendah, namun masih dalam rentang yang sehat, cenderung memiliki VO2Max yang lebih tinggi, yang menunjukkan tingkat kebugaran fisik yang lebih baik.

Sebaliknya, pemain dengan IMT lebih tinggi memiliki VO2Max yang lebih rendah, yang mengindikasikan kapasitas aerobik yang terbatas.

Pribadi, I. A., Maidarman, M., Afrizal, A., & Okilanda, A. (2024). Revitalisasi Kinerja Fisik: Membuka Potensi Tersembunyi dalam Peningkatan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola.

Gladiator, 4(4), 840-852. Fokus utama dari jurnal oleh Pribadi, Maidarman, Afrizal, dan Okilanda (2024) adalah membahas konsep revitalisasi kinerja fisik dalam sepak bola, yang bertujuan untuk membuka potensi tersembunyi dalam peningkatan kondisi fisik pemain. Penelitian ini menekankan pentingnya program latihan yang komprehensif dan terstruktur untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan fleksibilitas pemain. Dengan pendekatan latihan yang fokus pada perbaikan kondisi fisik secara menyeluruh, pemain diharapkan dapat mengoptimalkan performa mereka dan mencapai potensi terbaik dalam pertandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi kinerja fisik dapat mengurangi cedera dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas permainan sepak bola.

Heriyansah, B. R., Kurniawan, R., Pamungkas, H., Nidomuddin, M., Sari, R. S., & Pradipta, A. W. (2024). Profil tingkat vo2max pemain sepakbola PSCS Wijayakusuma. Jurnal Porkes, 7(1), 438-447. Fokus utama dari jurnal oleh Heriyansah et al. (2024) adalah menganalisis profil tingkat VO2Max pemain sepak bola PSCS Wijayakusuma, yang merupakan indikator penting untuk menilai kapasitas aerobik dan daya tahan fisik para pemain. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur VO2Max pemain dan memahami hubungannya dengan kinerja fisik dalam pertandingan sepak bola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai VO2Max pemain PSCS Wijayakusuma berada dalam kategori yang cukup baik, yang mencerminkan kapasitas aerobik yang mendukung daya tahan mereka selama pertandingan. Namun, terdapat variasi antara pemain, yang menunjukkan bahwa peningkatan VO2Max melalui program pelatihan yang lebih terfokus dapat lebih mengoptimalkan performa tim secara keseluruhan.

Dari 10 jurnal yang telah di review, hampir semua jurnal memiliki kesamaan pada fokus penelitian yakni untuk mengetahui minat belajar siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola voli.

Namun, tentu saja pada setiap jurnal memiliki ciri khas dan perbedaan.

Dwinda, R. (2024): Fokus utama jurnal ini adalah hubungan antara pemilihan makanan, asupan zat gizi mikro, dan penggunaan suplemen dengan kebugaran jasmani atlet di PPLP Provinsi Sumatra Barat. Penelitian ini mengkaji aspek gizi dan nutrisi dalam mendukung kebugaran fisik atlet, serta pengaruh asupan gizi terhadap performa atlet.

Tasyafa, F., Hindiarto, F., & Abimanyu, C. V. R. (2024): Jurnal ini lebih berfokus pada analisis pemilihan makanan bergizi pada atlet sepak bola yunior. Penelitian ini mengeksplorasi kebiasaan makan atlet muda dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan makanan sehat yang dapat mendukung performa mereka dalam sepak bola.

(11)

246 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

Nababan, D. N., Firmansyah, M. A., Ichsan, R. N., & Adi, S. (2024): Fokus jurnal ini adalah efektivitas pembinaan karakter dalam pengembangan atlet sepak bola. Penelitian ini melihat bagaimana pembinaan karakter, termasuk nilai disiplin dan kerja sama, berperan dalam meningkatkan kualitas atlet secara keseluruhan dalam sepak bola.

Sumbayak, Y. C., Awaliah, D., & Alpiah, D. N. (2024): Jurnal ini membahas pengaruh motivasi terhadap prestasi atlet sepak bola, melalui kajian literatur. Fokus utama adalah memahami bagaimana motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, mempengaruhi performa atlet dalam sepak bola.

Abdullah, S. A., & Wada, Z. (2024): Fokus dari jurnal ini adalah pada pengaruh latihan plyometric terhadap peningkatan kelincahan pemain sepak bola usia 15 tahun. Penelitian ini menilai efektivitas latihan plyometric dalam meningkatkan kemampuan kelincahan yang penting untuk performa di lapangan.

Hafidzullah, M. R., Sudarmanto, E., & Fatoni, M. (2024): Jurnal ini menganalisis kemampuan menggiring bola yang ditinjau dari keseimbangan tubuh dan koordinasi mata kaki. Penelitian ini menyoroti pentingnya aspek keseimbangan dan koordinasi dalam menguasai teknik menggiring bola yang efektif.

Saputra, T. B. (2024): Fokus utama jurnal ini adalah pengaruh model latihan Dhindhon terhadap ketepatan passing bawah dalam permainan bola voli. Penelitian ini menilai efektivitas model latihan khusus dalam meningkatkan akurasi passing bawah pemain bola voli.

Aryasatya, R. P., Handayani, S., Ghozali, D. A., & Wiyono, N. (2024): Jurnal ini mengkaji hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan VO2Max dan indeks kebugaran pada pemain sepak bola. Fokusnya adalah pada bagaimana IMT mempengaruhi kapasitas aerobik dan kebugaran fisik pemain sepak bola.

Pribadi, I. A., Maidarman, M., Afrizal, A., & Okilanda, A. (2024): Jurnal ini berfokus pada revitalisasi kinerja fisik untuk meningkatkan kondisi fisik pemain sepak bola. Penelitian ini menekankan pentingnya program latihan terstruktur yang mengoptimalkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan fleksibilitas pemain.

Heriyansah, B. R., Kurniawan, R., Pamungkas, H., Nidomuddin, M., Sari, R. S., & Pradipta, A. W. (2024): Fokus dari jurnal ini adalah pada profil tingkat VO2Max pemain sepak bola PSCS Wijayakusuma. Penelitian ini menganalisis kapasitas aerobik pemain sebagai salah satu indikator kebugaran fisik yang mendukung daya tahan mereka selama pertandingan.

Setiap jurnal memiliki fokus yang berbeda, mulai dari aspek gizi, motivasi, karakter, teknik latihan, hingga kebugaran fisik dan kapasitas aerobik, yang menunjukkan keberagaman dalam pendekatan peningkatan performa atlet sepak bola dan cabang olahraga lainnya.

SIMPULAN

Pola makan yang sehat dan teratur memiliki pengaruh signifikan terhadap kebugaran fisik pemain sepak bola junior. Pemilihan makanan bergizi, yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang cukup, sangat berperan dalam mendukung peningkatan daya tahan, kekuatan, dan kecepatan atlet.

Selain itu, asupan zat gizi mikro dan penggunaan suplemen yang tepat dapat memaksimalkan kinerja fisik, sehingga membantu pemain dalam menghadapi intensitas latihan dan pertandingan yang tinggi.

Namun, meskipun pola makan yang baik memiliki dampak positif, penelitian juga menemukan bahwa faktor lain seperti jadwal latihan, kebiasaan tidur, dan motivasi psikologis pemain juga memengaruhi kebugaran secara keseluruhan.

Oleh karena itu, untuk mencapai kondisi fisik yang optimal, diperlukan

pendekatan holistik yang tidak hanya memperhatikan asupan gizi, tetapi juga aspek

lainnya seperti pelatihan fisik yang terstruktur dan dukungan mental.

(12)

BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024 247

DAFTAR RUJUKAN

Wijaya, O. G. M. (2022). Identifikasi Pengetahuan Gizi, Persepsi Gizi Dan Perilaku Makan Atlet Remaja Sepak Bola PSIS Semarang (Doctoral dissertation, Unika Soegijapranata Semarang).

Bachtiar, A. W., Sari, E. F. N., Mighra, B. A., & Gemael, Q. A. (2022). Pengaruh Sport Massage Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Pada Otot Ekstremitas Bawah Pada Pemain Ssb Fass Junior U-17. Jurnal Olahraga Kebugaran Dan Rehabilitasi (JOKER), 2(2), 152-162.

Febbyanti, A. (2022). EFEKTIVITAS DYNAMIC STRETCHING TERHADAP FLEKSIBILITAS HAMSTRING PADA ATLET SEPAK BOLA USIA 12–19 TAHUN DI PPOP RAGUNAN (Doctoral dissertation, Universitas Binawan).

WULANDARI, T. A. (2022). DYNAMIC STRETCHING MENINGKATKAN BALANCE PADA ATLET JUNIOR SEPAK BOLA DI PPOP RAGUNAN TAHUN 2022 (Doctoral dissertation, Universitas Binawan).

WARDANI, M. R. F. (2022). PENGARUH LATIHAN KETUPAT DAN PERSEGI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA UNTUK MENINGKATKAN PASSING DI SSB BERGAS MUDA U-13 KABUPATEN SEMARANG (Doctoral dissertation, Universitas PGRI Semarang).

Damsyik, A. H. (2023). Jurnal Olahraga PERKEMBANGAN SEPAK BOLA DI PULAU BANGKA: SEPAK BOLA DI PULAU BANGKA. JURNAL SPORT ROKANIA, 3(1), 76-79.

Prayoga, G. H., Supriyadi, S., Andiana, O., & Abdullah, A. (2023). Studi Kondisi Fisik Pada Pemain Sepak Bola Putri Sinarmas FC. Sport Science and Health, 5(7), 764-772.

Afriani, Y., Sari, S. P., Puspaningtyas, D. E., & Anwar, F. (2023). Pendampingan Pengaturan Menu Gizi Seimbang Atlet Sepak Bola Junior pada Pelatih di SSB Baturetno. E-Dimas:

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 14(3), 616-623.

Sari, S. P., Afriani, S. K. Y., & Anandari, D. E. P. R. R. (2023, December). Pengembangan Menu Estimasi Kebutuhan Energi Atlet Sepak Bola Remaja. In Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu (Vol. 5, No. 2, pp. 89-96).

Fajarsari, I. A., Nisa, M. R. K., Nurzein, R. F., Khasanah, S. N. S., & Seftyani, W. L. N. (2023).

Pengaruh Pola Makan dengan Tingkat Kecukupan Energi pada Atlet Cabang Pencaksilat Universitas Negeri Semarang. Jurnal Analis, 2(2), 154-162.

Dwinda, R. (2024). Hubungan Pemilihan Makanan, Asupan Zat Gizi Mikro, dan Suplemen dengan Kebugaran Jasmani Atlet di PPLP Provinsi Sumatra Barat (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).

Tasyafa, F., Hindiarto, F., & Abimanyu, C. V. R. (2024). Analisis Pemilihan Makanan Bergizi Pada Atlet Sepak Bola Yunior. Jurnal Dunia Pendidikan, 4(3), 1250-1263.

Nababan, D. N., Firmansyah, M. A., Ichsan, R. N., & Adi, S. (2024). Evektifitas Membangun Karakter Atlet Dalam Pembinaan Sepakbola. Jurnal Olahraga Kebugaran dan Rehabilitasi (JOKER), 4(1), 38-43.

Sumbayak, Y. C., Awaliah, D., & Alpiah, D. N. (2024). Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Pada Atlet Sepakbola: Literatur Review. JURNAL ILMIAH NUSANTARA, 1(4), 426-433.

Abdullah, S. A., & Wada, Z. (2024). Plyometric Exercise Terhadap Peningkatan Kelincahan Pada Pemain Sepak Bola Usia 15 Tahun Di Firman Utina 15 Football Academy Tangerang. JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE, 4(01), 99-109.

Hafidzullah, M. R., Sudarmanto, E., & Fatoni, M. (2024). Kemampuan menggiring bola ditinjau dari keseimbangan dan koordinasi mata kaki. Jurnal Porkes, 7(1), 511-523.

Saputra, T. B. (2024). Pengaruh Model Latihan Dhindhon Terhadap Ketepatan Passing Bawah Pada Permainan Bola Voli Di Klub Fvb Jatibarang Lor Junior Kabupaten Brebes (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG).

Aryasatya, R. P., Handayani, S., Ghozali, D. A., & Wiyono, N. (2024). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan VO2Max dan Indeks Kebugaran pada Pemain Sepak Bola. Plexus Medical Journal, 3(3), 100-111.

(13)

248 BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Volume 9 Nomor 1, Februari 2024

Pribadi, I. A., Maidarman, M., Afrizal, A., & Okilanda, A. (2024). Revitalisasi Kinerja Fisik:

Membuka Potensi Tersembunyi dalam Peningkatan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola. Gladiator, 4(4), 840-852.

Heriyansah, B. R., Kurniawan, R., Pamungkas, H., Nidomuddin, M., Sari, R. S., & Pradipta, A.

W. (2024). Profil tingkat vo2max pemain sepakbola PSCS Wijayakusuma. Jurnal Porkes, 7(1), 438-447.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti melakukan penelitian pada atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia karena Bimasakti Nikko Steel Malang dan Arema

meningkatkan keakuratan tendangan penalti setiap pemain sepak bola di grup. sepak bola pesma istiqomah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada Atlet Sekolah Sepak Bola Patriot Medan Tahun 2016..

Interval Terhadap Kecepatan Lari Pada Pemain Sepak Bola Di Sekolah. Sepak Bola Rukun Agawe Santosa

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA ATAS PERJANJIAN KERJA DENGAN KLUB SEPAK BOLA1.

Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul ” Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Muscular Endurance pada Pemain Sepak Bola di Beberapa Klub Sepak Bola Kota Medan Tahun 2015

Gambar 4.11 Histogram Prosentase Nilai Hasil Tes Profil Kondisi Fisik Atlet Profesional Sepak bola Indonesia ...98.. Rekapitulasi Data Hasil Tes Tinggi Badan ...111

Hubungan Status Gizi dan Level Aktivitas Fisik dengan Tingkat Kebugaran pada Pemain Bola Basket di UKM Basket Correlation Between Nutrition Status, Physical Activity and Fitness