• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Muscular Endurance pada Pemain Sepak Bola di Beberapa Klub Sepak Bola Kota Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Muscular Endurance pada Pemain Sepak Bola di Beberapa Klub Sepak Bola Kota Medan Tahun 2015"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGANMUSCULAR ENDURANCE PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI BEBERAPA KLUB

SEPAK BOLA KOTA MEDAN TAHUN 2015

Oleh : WIRIANTO

120100116

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN

MUSCULAR ENDURANCE PADA PEMAIN SEPAK

BOLA DI BEBERAPA KLUB SEPAK BOLA

KOTA MEDAN TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

“Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran”

Oleh :

WIRIANTO

120100116

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

ABSTRAK

Pendahuluan: Prestasiolahragayangmenurun ditingkatASEAN (Association of Southeast Asian Nations), terutama di bidang sepak bola, menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagikondisi olahragawan profesional di Indonesia. Salah satu komponen kesegaran jasmani yang penting dalam hubungannya dengan olahraga sepak bola adalah stamina (muscle endurance). Hal tersebut dikarenakan stamina pemain sepak bola sangat menentukan kemampuan bertanding seorang pemain di dalam lapangan selama 90 menit.

Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling yaitu dilakukan dengan mengambil subjek penelitian yang kebetulan ada pada saat dilakukan tes dibeberapa klub sepak bola dan sekolah sepak bola. Pada penelitian ini didapatkan 59 subjek yang telah memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Penilaian terhadap muscular endurance atlet dilakukan menggunakan tes push-up dan curl-up.Data kemudian dianalisis dengan menggunakan progam komputer SPSS.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 59 atlet sepak bola yang bersedia menjadi responden, terdapat 28 orang (47,4%) yang memiliki muscular endurance kategori cukup, 21 orang (35,6%) kategori kurang, 7 orang (11,9%) kategori sangat kurang, dan 3 orang (5,1%) kategori baik berdasarkan jumlah push-up yang dilakukan. Berdasarkan jumlah curl-up yang dilakukan terdapat 43 orang (72,9%) yang memiliki muscular endurance kategori cukup, 10 orang (16,9%) kategori kurang, 5 orang (8,5%) kategori baik, dan 1 orang (1,7%) kategori sangat kurang. Penelitian juga menyatakan bahwa mayoritas subjek penelitian memiliki nilai indeks massa tubuh normal (52,5%) dengan rata-rata 20,54.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan muscular endurance yang diukur dari jumlah push-up pada kelompok umur 11-17 tahun(p<0,05). Sebaliknya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan muscular endurancepada pemain sepak bola kelompok usia ≥18 tahun(p>0,05).

(5)

ABSTRACT

Introduction: The declined achievement of sports in the level of ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), especially in soccer, has been seen as a pitiful condition to the professional athletes of Indonesia.One of the most important components in physical fitness related to soccer, is stamina (muscular endurance). It is because that stamina is the main reason of a soccer player to be able to keep playing for 90 minutes

Methods: This study was an analytic study with cross-sectional design. The sampling technique used in this study was the accidental sampling, a method of sampling that depended on the numbers of players that were present at the time of the test being held at the some soccer clubs and soccer schools. There were 59 subjects based on the inclusion and exclusion criteria. The assessment of the

athlete’s muscular endurance was being done by giving a series of push-up and

curl-up tests. Then, the data was analyzed using SPSS computer program.

Results: The results showed that, out of 59 athletes that willing to be the respondents, there were 28 (47.4%) athletes that had an average muscular endurance, 21 (35.6%) of having a fair muscular endurance, else, 7 (11.9%) of having poor muscular endurance, and 3 (5.1%) of having a good muscular endurance, based on the numbers of push-up being done. Based on the numbers of curl-up being done, there were 43 (72.9%) respondents that had a average muscular endurance, 10 (16.9%) of having a fair muscular endurance, 5 (8.5%) of having a good muscular endurance and 1 (1.7%) of having a poor muscular endurance. The study also showed that the majority of the subjects (52.5%) were having a normal body mass index by the average of 20.54.

Conclusion: There wasa significant relationship between body mass index and muscular endurance that was measured by doing a series of push-up in the 11-17 year-old age group (p< 0.05). Otherwise, ther was no significant relationship between body mass index and the muscular endurance of the soccer athletes in the ≥18 year-old age group(p> 0.05).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis hasil penelitian ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Adapun tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan landasan pemikiran dan segala konsep menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul ”Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Muscular Endurance pada Pemain Sepak Bola di Beberapa Klub Sepak Bola Kota Medan Tahun 2015”.

Pada kesempatan kali ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak di dalam proses menyelesaikan karya tulis hasil penelitian ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph. D. selaku rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu dr. Yahwardiah Siregar, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi banyak arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu dr. Melati Silvanni Nst., Sp.PD, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini.

(7)

6. Bapakdr.Syamsul Bihar, M.Ked(Paru), Sp.P., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama menempuh pendidikan. 7. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara atas bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi dan juga penulisan karya tulis ilmiah ini.

8. Bapak/Ibu Pengurus dan Staf Pelatih Klub Sepak Bola Thamrin Graha Metropolitan dan Sekolah Sepak Bola Tasbih, Medan International School serta Gumarang yang telah membantu kelancaran dan terlaksananya penelitian ini.

9. Seluruh responden yang telah banyak berjasa secara sukarela meluangkan waktunya mengikuti serangkaian tesdan proses pengambilan data sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

10. Orang tua penulis yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis dan pendidikan.

11. Rekan-rekan mahasiswa FK USU stambuk 2012 yang telah memberi saran, kritik, dukungan moril dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran serta koreksi yang membangun demi perbaikan karya tulis hasil penelitian ini.

Medan, 8 Desember 2015

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN... i

ABSTRAK ... ii

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani . 6 2.1.4. Pengukuran Tingkat Kesegaran Jasmani ... 7

(9)

2.2.3. Jenis Kontraksi Otot Rangka ... 17

2.2.4. Sumber Energi dan Metabolisme ... 18

2.2.5. Jenis Serat Otot Rangka ... 19

2.2.5.1. Serat Cepat Versus Lambat ... 19

2.2.5.2. Serat Oksidatif Versus Glikolitik ... 20

2.2.5.3. Faktor Genetik pada Tipe Serat Otot ... 21

2.2.6. Adaptasi Serat Otot ... 22

2.2.6.1. Perbaikan Kapasitas Oksidatif ... 22

2.2.6.2. Hipertrofi Otot ... 22

2.2.6.3. Pengaruh Testosteron ... 23

2.3. Indeks Massa Tubuh ... 23

2.3.1. Definisi Indeks Massa Tubuh ... 23

2.3.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ... 24

2.3.3. Cara Mengukur Indeks Massa Tubuh ... 25

2.3.4. Hubungan IMT dengan Muscular Endurance ... 25

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 27

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 27

4.5. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 31

4.5.1. Pengolahan Data ... 31

4.5.2. Analisa Data ... 31

BAB 5 HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN ... 33

(10)

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 33

5.1.2.1Karakteristik Subjek Penelitian Secara Keseluruhan ... 34

5.1.2.2Karakteristik Subjek Penelitian Kelompok Usia 11-17 Tahun ... 36

5.1.2.3Karakteristik Subjek Penelitian Kelompok Usia ≥18 Tahun ... 38

5.1.3. Hasil Analisa Data ... 39

5.2. Pembahasan ... 44

5.2.1. Indeks Massa Tubuh ... 44

5.2.2. Muscle Endurance ... 45

5.2.3. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Muscular Endurance ... 46

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

6.1. Kesimpulan ... 49

6.2. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Karakteristik Serat Otot Rangka 21

Tabel 2.2. Klasifikasi IMT menurut Kriteria Asia Pasifik 24 Tabel 5.1. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Umur 34 Tabel 5.2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Berat Badan 35 Tabel 5.3. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan IMT 35 Tabel 5.4. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok 11-17

Tahun Berdasarkan IMT 36

Tabel 5.5. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok 11-17 Tahun Berdasarkan Muscular Endurance

(Jumlah Push-up) 37

Tabel 5.6. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok 11-17 Tahun Berdasarkan Muscular Endurance

(Jumlah Curl-up) 37

Tabel 5.7. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok ≥18 Tahun

Berdasarkan IMT 38

Tabel 5.8. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok ≥18 Tahun

(12)

Tabel 5.9. Distribusi Subjek Penelitian Kelompok ≥18 Tahun

Berdasarkan Muscular Endurance (Jumlah Curl-up) 39 Tabel 5.10. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan

Muscular Endurance (Jumlah Push-up) Pada Kelompok

11-17 Tahun 40

Tabel 5.11. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan

Muscular Endurance (Jumlah Curl-up) Pada Kelompok

11-17 Tahun 40

Tabel 5.12. Distribusi Berdasarkan IMTyang Dikelompokkan 41 Tabel 5.13. Distribusi Berdasarkan Muscular Endurance

(Jumlah Push-up)yang Dikelompokkan 42

Tabel 5.14. Distribusi Berdasarkan Muscular Endurance

(Jumlah Curl-up)yang Dikelompokkan 42

Tabel 5.15. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Muscular Endurance (Jumlah Push-up) Pada

Kelompok ≥18 Tahun 43 Tabel 5.16. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan

Muscular Endurance (Jumlah Curl-up) Pada

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Tingkat Organisasi di Sebuah Otot Rangka 14 Gambar 2.2. Langkah-Langkah Kontraksi dan Relaksasi Otot 16

(14)

DAFTAR SINGKATAN

ASEAN Association of Southeast Asian Nations

IMT Indeks Massa Tubuh

ACSPFT Asian Commitee on the Standardization of Physical Fitness Test Depdikbud Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

ATP Adenosine Triphosphate

RM Repetition Maximum

NMJ Neuromuscular Junction ADP Adenosine Diphosphate

CDC The Centers for Disease Control and Prevention WHO Worlh Health Organization

SPSS Statistical Product and Service Solutions BPM Beat Per Minute

VO2max Maximal Oxygen Uptake

SSB Sekolah Sepak Bola

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup LAMPIRAN 2 Lembar Penjelasan

LAMPIRAN 3 Lembar Persetujuan (Informed Consent) LAMPIRAN 4 Rincian Taksasi Biaya Penelitian

LAMPIRAN 5 Hasil Output SPSS LAMPIRAN 6 Surat Izin Penelitian

LAMPIRAN 7 Surat Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

DEPENDENCY OF OPTIMAL PARAMETERS OF THE IRIS TEMPLATE ON IMAGE QUALITY AND BORDER DETECTION ERRORI.

Salah satu gaya dalam olahraga tolak peluru adalah.... Posisi jari-jari tangan saat memegang

To undermine the effect of the noise presented in the segmented iris region we have divided the candidate region into N patches and used Fuzzy c-means clustering (FCM) to classify

Preliminary studies have shown that axis found by skeleton primitive sub-chains comparison algorithm usually gives a smaller value of symmetry measure in comparison

[r]

Crescent structures in cervical mucus facies consist of short semicircular lines arranged in groups (Figures 3 and 4). Crescent structures in blood serum facies with short

dilakukannya tersebut (berolahraga, ke rumah nenek, berkebun, pergi ke kota, dsb). Guru mengingatkan siswa untuk menulis dengan mencantumkan apa yang dilakukan; siapa yang

Each image, captured in focal plane, can be represented as the sum of in-focus true section and out-of-focus images of the neighboring sections of the depth that are undesirable in