• Tidak ada hasil yang ditemukan

“HUBUNGAN PERAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN KEJADIAN LUKA DEKUBITUS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“HUBUNGAN PERAN PERAWAT DALAM PENCEGAHAN KEJADIAN LUKA DEKUBITUS "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perawat adalah tenaga kesehatan yang mendampingi pasien selama 24 jam Perawat berperan penting dalam pencegahan luka tekan (Tweed and Tweed, 2008 dalam Strand dan Lindgren, 2010). Selain HAI (Healthcare Associated Infections), masalah yang dapat dan sering terjadi pada pasien ICU kritis adalah ulkus tekan/borok/dekubitus. Studi tiga rumah sakit di Meksiko pada 294 pasien juga tidak jauh berbeda, prevalensi ulkus tekan adalah 17%, dengan kejadian tertinggi di unit perawatan intensif.

Perawat adalah profesional kesehatan yang bersama pasien 24 jam sehari dan bertemu dengan pasien yang berisiko mengalami luka tekan. Perawat dengan demikian memainkan peran penting dalam pencegahan ulkus tekan. Bagi tenaga keperawatan, adanya luka tekan berarti peningkatan beban kerja karena luka tekan memerlukan pendekatan penanganan yang berbeda, sehingga diperlukan pencegahan yang berkesinambungan untuk mencegah luka tekan, perawat berperan penting dalam pencegahan luka tekan (Tweed and Tweed, 2008 dalam Strand en Lindgren, 2010).

Rumusan Masalah

Sehubungan dengan pentingnya peran perawat dalam upaya pencegahan kejadian decubitus khususnya di ruang ICU/IMC Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, penulis tertarik untuk meneliti hubungan peran perawat dalam pencegahan cedera decubitus pada ICU/Ruang IMC Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Tujuan Penelitian

Menganalisis sejauh mana hubungan peran perawat dengan pencegahan ulkus dekubitus di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjamin kepuasan masyarakat terhadap perawatan pasien rumah sakit, khususnya peran perawat dalam pencegahan kejadian decubitus pada pasien rawat inap.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar

  • Perawat
    • Definisi Perawat
    • Karakteristik Perawat
    • Komponen Karakteristik Perawat
    • Alat Ukur
  • Peran Perawat dalam Pencegahan Dekubitus
    • Peran Perawat
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peran
    • Peran Perawat dalam Pencegahan Dekubitus
  • Dekubitus
    • Pengertian Dekubitus
    • Klasifikasi Dekubitus
    • Patofisiologi Dekubitus
    • Stadium Dekubitus
    • Penyebab Dekubitus
    • Faktor Resiko
    • Pencegahan dan Intervensi Awal Pasien Dekubitus . 32

Meskipun kewaspadaan perawat dalam memberikan perawatan tidak dapat sepenuhnya mencegah terjadinya luka tekan dan tingkat keparahannya pada beberapa individu yang berisiko sangat tinggi. Skala Norton pertama kali ditemukan pada tahun 1962, dan skala ini menilai lima faktor risiko kejadian luka tekan, antara lain: kondisi fisik, kondisi mental, aktivitas, mobilisasi, dan inkontinensia. Skala Braden terdiri dari 6 subskala faktor risiko kejadian ulkus dekubitus, antara lain: persepsi sensorik, kelembapan, aktivitas, mobilitas, nutrisi, perpindahan, dan gesekan.

Skala ini menilai lima faktor antara lain: status mental, kontinensia, mobilisasi, aktivitas dan nutrisi, nilai total berkisar antara 5 sampai 20, dimana nilai total yang tinggi menentukan risiko ulkus tekan.Sementara menurut Carville (2012), kelima faktor tersebut parameter direklasifikasi menjadi 3-5 subkategori, di mana skor yang lebih tinggi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami luka baring. 5) Skala bukit. Skala Braden adalah skala peringkat yang digunakan untuk memprediksi ulkus tekan pada orang dewasa dengan mengidentifikasi pasien dengan risiko rendah, sedang, dan tinggi untuk mengalami ulkus tekan. Skala Braden dipilih karena saat ini merupakan instrumen yang valid dan reliabel, dan instrumen ini dikembangkan berdasarkan kerangka konseptual proses fisiologis. Skala Braden menunjukkan validitas dan reliabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan alat ukur lainnya yaitu skala Norton dan skala Waterlow.Skala Braden adalah jenis skala atau metode yang digunakan untuk menilai risiko luka tekan pada pasien dengan tirah baring lama.

Dalam skala Braden terdapat 6 (enam) subskala untuk menentukan tingkat risiko luka tekan, subskala tersebut meliputi: Persepsi sensorik, kelembapan, aktivitas, mobilisasi, nutrisi, gesekan dan gesekan (Perry & Potter, 2011, p. 1252) . Persepsi sensorik 1. Tidak merasakan atau bereaksi terhadap rangsangan nyeri, kesadaran berkurang.. pada separuh permukaan tubuh atau hanya.. 3. Gangguan sensorik pada 1 . atau 2. anggota badan atau berespon terhadap perintah verbal tetapi tidak.. 4. Tidak ada gangguan sensorik, berespon penuh terhadap perintah verbal. Perawatan kulit yang dimaksud di sini adalah menjaga kebersihan dan kelembapan kulit dengan mengoleskan losion atau krim.

Berikut beberapa peran perawat dalam perawatan kulit: 1) Periksa seluruh kulit sesegera mungkin (tetapi dalam waktu 8 jam). Ulkus tekanan adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kompresi jaringan lunak yang berkepanjangan di atas tulang yang menonjol dan luka tekan eksternal. Dibandingkan dengan kulit normal, akan terjadi salah satu tanda berikut: perubahan suhu kulit (dingin atau lebih hangat), perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lebih lembut), dan perubahan sensasi (gatal atau nyeri).

Adanya lubang dalam dan saluran sinus juga termasuk dalam luka tekan stadium IV, dapat sembuh dalam waktu sekitar 3-6 bulan. Kelembaban (humidity) Adanya kelembaban yang tinggi dalam waktu yang terlalu lama dapat mengakibatkan maserasi pada kulit yang mengakibatkan ulkus dekubitus pada bokong dan jaringan lainnya.

Tabel   2.1 Formulir Skala Braden (Patricia, 2012, hlm 1310)
Tabel 2.1 Formulir Skala Braden (Patricia, 2012, hlm 1310)

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Kerangka Konsep Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Hipotesis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Etika Penelitian
  • Tekhnik Pengumpulan Data
  • Tekhnik Analisa Data
  • Analisa Data

Ha : Ada hubungan peran perawat dalam upaya pencegahan ulkus dekubitus di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Ho : Tidak ada hubungan peran perawat dalam upaya pencegahan ulkus dekubitus di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Hasil penelitian akan disajikan antara lain gambaran karakteristik responden, gambaran peran perawat, gambaran kejadian dekubitus dan hubungan peran perawat dalam pencegahan kejadian dekubitus pada pasien dengan derajat sedang sampai berat. ketergantungan di ruang ICU/IMC Rumah Sakit Mitra Keluarga, Depok.

Distribusi frekuensi peran perawat dalam pencegahan dekubitus responden di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Berdasarkan tabel 4.5 hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 responden di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok menunjukkan sebagian besar responden memiliki peran perawat yang baik (83,3%), peran perawat perawat cukup (10%), peran perawat kurang (6,7%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar perawat di ruang ICU/IMC Depot Rumah Sakit Mitra Keluarga memiliki peran keperawatan yang baik sebanyak 25 responden (83,3%), peran keperawatan cukup sebanyak 3 responden (10 %), peran perawat tidak ada sebanyak 2 responden (6,7%).

Peran perawat di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok sebagian besar adalah peran perawat yang baik. Hasil Spearman Rank diperoleh nilai signifikan atau p value < 0,001, karena p value < 0,001 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan atau signifikan antara peran perawat dengan kejadian decubitus di ruang ICU/IPC. di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Depok. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan di bidang peran perawat dalam pencegahan kejadian dekubitus di ruang ICU/IMC.

Judul penelitian: Hubungan peran perawat dalam pencegahan kejadian luka tekan di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Keterlibatan Anda dalam penelitian ini sangat membantu dalam mempelajari lebih dalam tentang hubungan peran perawat dalam pencegahan luka tekan di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Yang melakukan penelitian berjudul “Hubungan Peran Perawat Dalam Pencegahan Luka Dekubitus Di Ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok”.

Tabel 3.1.Definisi Operasional
Tabel 3.1.Definisi Operasional

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada perawat untuk menilai peran perawat dalam pencegahan kejadian luka tekan dan dengan mengikuti formulir observasi luka tekan selama 5 sampai 7 hari selama perawatan pasien. Berdasarkan hasil Spearman Rank diperoleh nilai signifikansi atau p-value < 0,001, karena p-value < 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna atau signifikan antara peran keperawatan dan kejadian luka tekan di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi adalah 0,667, yang berarti bahwa tingkat pengaruh (korelasi) antara variabel peran perawat dengan kejadian luka tekan adalah 0,667 atau kuat.

Koefisien korelasi pada hasil di atas bernilai positif 0,667, sehingga hubungan kedua variabel bersifat satu arah (one way type of relationship), sehingga dapat diartikan semakin baik peran perawat dalam pencegahan luka tekan. , semakin rendah peran perawat dalam pencegahan luka tekan . luka baring kemungkinan besar terjadi pada pasien yang menjalani tirah baring atau tirah baring berkepanjangan, terutama di unit perawatan intensif khusus / IMC. Peran perawat dalam pencegahan luka tekan menjadi prioritas dalam perawatan pasien dan tidak terbatas pada pasien dengan mobilitas terbatas. Berdasarkan hasil Spearman's rank diperoleh nilai signifikansi atau nilai p<0,001, karena nilai p<0,001 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna atau signifikan antara pengaruh peran perawat pada luka baring di ruang perawatan intensif RS Mitra Keluarga Depok.

Kemudian diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,667 yang berarti bahwa derajat pengaruh (korelasi) antara variabel peran perawat dengan kejadian luka tekan sebesar 0,667 atau kuat. Jadi para peneliti menyimpulkan bahwa semakin baik peran perawat dalam mencegah ulkus tekan, semakin kecil kemungkinan terjadinya ulkus tekan pada pasien yang dalam perawatan jangka panjang atau istirahat di tempat tidur, terutama di ruang ICU/IMC khusus. Didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,667 yang berarti bahwa derajat pengaruh (korelasi) antara variabel peran perawat dengan kejadian luka tekan sebesar 0,667 atau kuat.

Angka koefisien korelasi pada hasil di atas bernilai positif 0,667, sehingga hubungan kedua variabel bersifat satu arah (type one-way relationship) yaitu semakin baik peran perawat dalam pencegahan luka tekan semakin kecil kemungkinannya. itu untuk luka tekan. terjadi pada pasien yang menjalani perawatan lama atau tirah baring, terutama di ruang khusus ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok. Saya seorang perawat di ruang ICU Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan saat ini sedang menempuh pendidikan S1 Keperawatan di Universitas Binawan Jakarta Timur dan akan meneliti “Hubungan peran perawat dalam pencegahan luka tekan di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok”. Kuesioner ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama adalah identitas responden dan bagian kedua adalah pernyataan peran perawat dalam pencegahan kejadian decubitus.

Pembaahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Prevalensi ulkus tekan pada pasien yang dirawat di ruang ICU/IMC RS Mitra Keluarga Depok sebagian besar prevalensi ulkus tekan stadium 0 (93,3%) prevalensi ulkus tekan stadium 1 (6,7%).

Saran

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dokumentasi ilmiah Universitas Binawan untuk penelitian selanjutnya yang memerlukan masukan berupa data atau pengembangan penelitian dengan topik yang sama, bahan pustaka di perpustakaan, sumber data dan sumber informasi ilmiah. Hasil penelitian ini bagi RS Mitra Keluarga Depok dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk menentukan kebijakan terkait peningkatan mutu pelayanan dalam upaya memberikan pemahaman peran perawat dalam pencegahan luka tekan khususnya di unit perawatan intensif / ruang IMC. Gambaran peran perawat sebagai caregiver dalam perawatan pasien PPOK yang telah dirawat di RS Paru dr.

Hubungan penerapan metode pemberian asuhan keperawatan oleh tim dengan kepuasan perawat di instalasi rawat inap rumah sakit umum kabupaten tangerang. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Tekanan Intraface pada Pasien Bed Rest.THE SUN Vol. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D 2017. Gambaran peran perawat dalam pencegahan luka tekan di bangsal Wijaya Kusuma RSUD Wates Kulon Progo.

Hubungan peran pendidik perawat dengan kejadian dekubitus pada pasien stroke di ruang rawat inap RS Islam Pati. Tinjauan tertulis - Tinjauan tujuan khusus Kerangka teoretis konsisten dengan tinjauan literatur di bab 2 dan sumber disediakan. Tinjauan latar belakang sebelum presentasi sebelum memasuki decubitus - Tinjauan Kerangka Konsep - Tinjauan kerangka teori - Lanjutan BAB 2 dan 3.

Untuk penelitian ini, saya melibatkan rekan perawat yang telah berpengalaman dalam melayani pasien dan melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien tersebut di ruang IMC dan ICU RS Mitra Keluarga Depok. Partisipasi Anda dalam penelitian ini tidak akan mempengaruhi status pekerjaan Anda di rumah sakit ini. Jika hasil investigasi ini dipublikasikan, tidak ada identitas yang berkaitan dengan Anda yang akan ditampilkan dalam publikasi.

Pernyataan berikut merupakan penilaian Anda terhadap peran Anda sebagai perawat dalam mencegah kejadian luka tekan.

Tabel r Statistika  Df =
Tabel r Statistika Df =

Gambar

Tabel   2.1 Formulir Skala Braden (Patricia, 2012, hlm 1310)
Gambar 2.1. Pengkajian Resiko luka tekan  di RS Mitra Keluarga Depok
Gambar 2.2. Area luka tekan pada berbagai posisi tubuh   (Perry
Gambar  2.8.  Dekubitus  Suspected  deep  tissue  injury  :  depth  unknown  (Sumber  :  NPUAP, 2014)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu penulis merasa tertarik untuk melakukan studi penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kepatuhan perawat dalam pencegahan infeksi

Tingkah laku yang dimiliki oleh perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan untuk mencegah luka tekan pada pasien tirah baring di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan melakukan

5.1.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Peran Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan dalam Pencegahan Luka Tekan pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring lama di RSUP Haji Adam Malik Medan.. Desain penelitian ini adalah deskriptif

mengenai peran perawat dalam pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 1.2

Peran Perawat Dalam Pencegahan Luka Tekan Pada Pasien Tirah Baring di RSUP Haji Adam Malik Medan.. Oleh: Diana

Ditinjau dari distribusi tingkat pengetahuan 73,3% perawat RSCH berpengetahuan tinggi serta 40% serta perawat bekerja lebih dari 12 tahun, maka berdampak pada

Bahaya infeksi merupakan ancaman serius sehingga banyak terjadi kematian.7 Perawatan luka merupakan tugas keseharian perawat dan bidan di bangsal maternitas sehingga perawat dan bidan