PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana praktik penerapan perlindungan konsumen terhadap konsumen berbelanja melalui aplikasi jual beli online di Kota Bengkulu. Bagaimana revisi Hukum Ekonomi Islam dan UU Perlindungan Konsumen terhadap konsumen yang berbelanja melalui aplikasi jual beli online di Kota Bengkulu.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui praktik penerapan perlindungan konsumen terhadap konsumen yang melakukan pembelian pada aplikasi jual beli online di Kota Bengkulu. Untuk mengetahui Revisi Hukum Ekonomi Islam dan UU Perlindungan Konsumen bagi konsumen yang membeli pada Aplikasi Jual Beli Online di Kota Bengkulu.
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Amelia, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah tahun 2018 dengan judul. Perlindungan konsumen dalam transaksi e-commerce di website Muslim galeri.co.id didasarkan pada perspektif Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Transaksi e-commerce diperbolehkan berdasarkan Hukum Ekonomi Syariah berdasarkan prinsip transaksi ba'i as-salam.
Sedangkan penerapannya dari sudut pandang Hukum Ekonomi Syariah sudah sesuai dari sudut pandang hak-hak konsumen dalam Islam, konsep khiyar (pembatalan atau kelanjutan perjanjian jual beli) dan penyelesaian sengketa melalui perdamaian (as-shulhu). ). 5 Rizki Amelia, “Perlindungan konsumen dalam transaksi e-commerce di situs Muslim galeri.co.id berdasarkan perspektif undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan peraturan perundang-undangan ekonomi syariah, (Jakarta: UIN Syarif Hidayutullah, 2018).
Metode Penelitian
Data primer yang diperoleh dari sumber asli berupa keterlibatan langsung dengan objek kajian yaitu konsumen dan jual beli online kurir. Wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti menemukan suatu permasalahan yang akan diteliti dan peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai hal-hal yang dilakukan informan 10. Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang ada seperti buku atau tulisan serta monografi desa yang terdapat dalam agenda dan arsip di lokasi tersebut.
Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang cukup untuk menarik kesimpulan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dimana analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang diperoleh dengan kata-kata.
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Perlindungan Konsumen
Jual beli yang dilarang dibedakan menjadi dua: Pertama, jual beli yang dilarang dan tidak sah (batal), yaitu jual beli yang tidak memenuhi syarat. Kedua, Jual Beli yang sah tetapi dilarang, yaitu jual beli yang memenuhi syarat, namun ada beberapa faktor yang menghambat kemampuan proses jual beli tersebut.31. Larangan jual beli karena ketidakjelasan meliputi: jual beli barang yang belum terlihat, misalnya menjual ikan di kolam/laut.
Jual beli yang izinnya diberikan, dikaitkan dengan syarat-syarat tertentu yang tidak ada hubungannya dengan jual beli tersebut atau unsur-unsur yang merugikan dan dilarang oleh agama. Jual beli merupakan suatu transaksi pertukaran suatu barang yang mempunyai nilai, dimana salah satu pihak menjual barang tersebut dan pihak yang lain membelinya sesuai dengan kesepakatan. Shopee Indonesia menerapkan sistem layanan jual beli interaktif antara penjual dan pembeli melalui fungsi live chat.
Selain mensurvei rating pembelanja online, penulis juga mensurvei langsung pendapat konsumen di Kota Bengkulu mengenai praktik jual beli online yang dilakukan di aplikasi Shopee. Praktik Penerapan Perlindungan Konsumen Terhadap Konsumen Pembelian Pada Aplikasi Jual Beli Online Di Kota Bengkulu. Akad jual beli pada Aplikasi Jual Beli Online pada hakikatnya sama dengan jual beli pada umumnya, yang membedakan hanyalah media yang digunakan.
Akad jual beli dalam Aplikasi Jual Beli Online merupakan akad yang tidak mengikat antara penjual dan pembeli yang sama-sama memberikan keuntungan atau saling membutuhkan. Jadi dalam transaksi penjualan online dimana pelaku transaksi merupakan salah satu rukun penjualan yang disepakati. Ulasan Hukum Ekonomi Islam dan Hukum Perlindungan Konsumen bagi konsumen yang membeli pada Aplikasi Jual Beli Online di Kota Bengkulu.
11/2008 yang mengatur adanya kesepakatan antara pelaku usaha dan konsumen dalam transaksi jual beli yang dilakukan secara online. Berdasarkan hasil penelitian analisis mengenai Revisi Hukum Ekonomi Islam dan UU Perlindungan Konsumen terhadap konsumen yang berbelanja pada Aplikasi Jual Beli Online (Studi Kasus di Kota Bengkulu).
Bentuk Perlindungan Konsumen Jual Beli Online Menurut
Pengertian Jual Beli Online
Dasar Hukum Jual Beli Online
Orang yang makan (mengambil) riba hanya dapat bertahan sebagaimana orang yang kemasukan syaitan kerana (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka adalah kerana mereka (berpendapat) mengatakan bahawa jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah mendapat larangan dari Tuhannya lalu terus berhenti (dari mengambil riba), kemudian baginya apa yang telah diambilnya sebelumnya (sebelum datang larangan itu); dan urusannya adalah (untuk) Allah.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan yang ada di antara kamu. Daripada ayat-ayat al-Quran dan al-Hadis yang dikemukakan di atas, dapat difahami bahawa jual beli adalah satu tugas yang halal dan mulia.
Bentuk-Bentuk Jual Beli Yang Dilarang
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan keburukan, maksiat, bahkan kemusyrikan dilarang diperjualbelikan, seperti jual beli patung, salib, buku bacaan pornografi dan lain sebagainya, karena jual beli barang tersebut dapat berujung pada perbuatan maksiat.
Konsep Jual Beli
Ini tentang memeriksa barang sebelum dipasarkan agar bisa dibeli dengan harga murah untuk kemudian bisa dijual dengan harga lebih murah di pasar. Menurut Philip Kotler dalam bukunya Prinsip Pemasaran, semua individu dan rumah tangga membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk penggunaan pribadi. Konsumen atau pelanggan adalah orang yang berulang kali membeli barang atau jasa. Menurut Sri Handayani, Konsumen (terjemahan dari Konsumen) secara harfiah berarti “seseorang atau perusahaan yang membeli barang atau memanfaatkan jasa berdasarkan berbagai undang-undang negara.
Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta memperoleh barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan syarat serta jaminan yang dijanjikan. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa. Hak untuk menerima ganti rugi, ganti rugi atau penggantian, apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau sebagaimana mestinya.
Hal ini berguna sebagai bentuk kehati-hatian dalam melakukan transaksi agar tidak menimbulkan kerugian pada diri Anda sendiri. Membaca atau mengikuti informasi petunjuk dan tata cara penggunaan atau pemanfaatan barang dan/atau jasa demi keselamatan dan keamanan.
GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
Mekanisme Sistem Pembayaran Dan Pengiriman
Shopee Indonesia juga memiliki fitur “Shopee Coin” yaitu berupa koin virtual yang diperoleh dengan membeli barang dengan promosi tertentu melalui sistem cashback. Untuk memastikan barang yang dikirim oleh penjual shopee sampai ke pelanggan dengan aman, shopee indonesia menggunakan sistem garansi shopee sebagai jaminan uang kembali seratus persen apabila barang yang dibeli tidak sampai ke tangan konsumen. Shopee juga memiliki fitur pelacakan pesanan yang nantinya dapat digunakan oleh konsumen dan penjual untuk melacak lokasi paket yang dikirimkan sehingga produk yang telah dikirimkan dapat terus terlacak.
Pengguna Aplikasi Shopee
Hasmi telah menggunakan aplikasi shopee sejak awal tahun 2018, sejak pertama kali menggunakan aplikasi shopee tidak ada kendala mulai dari pemesanan, pengiriman barang hingga penerimaan barang. Ia biasa menggunakan aplikasi shopee untuk membeli perlengkapan dan kebutuhan.Contoh barang yang ia beli selama menggunakan aplikasi shopee adalah: Memesan baju dengan proses pemesanan dengan sistem Pre-Order, Produk kecantikan, Peralatan rumah tangga. Namun pada awal tahun 2019, sekitar bulan Februari, saat ia memesan baju K-Pop dengan detail pakaian custom sesuai keinginannya, seharusnya barang pesanan sudah sampai 15 hari setelah pemesanan, namun barang tersebut dibatalkan oleh pihak shopee karena melebihi waktu tersebut. limit berada pada ketentuan pemesanan menggunakan sistem Pre-Order di aplikasi Shopee.
Lensi yang telah menggunakan aplikasi shopee sejak awal tahun 2020 di masa pandemi COVID 19, barang pertama yang dibelinya melalui aplikasi shopee adalah masker bedah 3 lapis atau masker bedah 3 lapis dengan proses. Shopee dengan sistem Pre-Order, ia menemukan barang yang diterimanya tidak sesuai dengan barang yang dipesannya. Ia kerap menggunakan aplikasi Shopee untuk berbelanja karena merasa harganya murah dan bervariasi. Saat ia membeli baju di salah satu toko di Shopee dengan sistem Pre-Order, barang yang diterimanya tidak sesuai dengan pesanan yaitu ukurannya terlalu besar, setelah itu ia mengajukan komplain ke penjual. , dan penjual memberikan kompensasi dengan mengirimkan barang yang sesuai dengan pesanan awal, karena menganggap hal tersebut merupakan kesalahan penjual dan membebaskan biaya pengiriman bagi pembeli.
Ia membeli barang berupa lipstik dengan sistem Pre-Order di salah satu toko di aplikasi Shopee. Ia kerap menggunakan aplikasi Shopee untuk membeli pakaian. Ia membeli sebagian besar barang melalui sistem Pre-Order, karena di shopee mempunyai berbagai jenis barang dan banyak juga diskon yang ditawarkan, sehingga ia merasa mendapatkan barang yang lebih murah. harga, apalagi selama menggunakan aplikasi shopee tidak akan terasa rugi.45. Dua dari sepuluh sumber (20%) tidak mengalami kendala saat bertransaksi menggunakan akad Salam di aplikasi Shopee.
Satu dari sepuluh responden (10%) mengalami kendala saat bertransaksi menggunakan akad Salam di aplikasi Shopee, namun kendala tersebut dapat diatasi. Enam dari sepuluh responden (60%) pernah mengalami permasalahan yang belum terselesaikan dan mengalami kerugian saat bertransaksi menggunakan akad Salam di aplikasi Shopee. Memastikan kompensasi yang layak dan informasi yang jelas pada paragraf di atas merupakan acuan praktik yang akan diterapkan pada aplikasi Shopee atau pelaku usaha.
Dan pihak shopee harus lebih memperhatikan penjual yang berjualan di aplikasi shopee, agar tidak terjadi penipuan dan kerugian bagi pelanggan. Sebaiknya pihak shopee lebih memperhatikan penjual yang berjualan di aplikasi shopee agar terhindar dari penipuan dan kerugian bagi pelanggan.