• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU TERNAK PERAH - Repository PPNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ILMU TERNAK PERAH - Repository PPNP"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Selain berbagai hal di atas, buku ini juga memberikan gambaran tentang potensi pengembangan sapi perah di Indonesia dan penanganan susu yang baik sehingga diperoleh hasil yang menguntungkan. Selain itu, buku ini juga membahas tentang cara pemerahan sapi perah dan kambing perah, penanganan susu yang baik agar diperoleh hasil yang menguntungkan dan manajemen usaha dalam beternak sapi perah.

Tujuan Instruksional Khusus

Faktor-faktor Pendorong Perkembangan Sapi Perah

Karena susu bersifat mudah rusak, maka dengan sendirinya akan meningkatkan semangat usaha jika produksi susu tidak sewaktu-waktu mengalami kesulitan pemasaran; dan sulitnya fasilitas tersebut tentu saja akan mengakibatkan menurunnya kualitas susu tersebut, karena susu dari produsen sampai ke konsumen tertunda.

Faktor-faktor Penghambat Usaha Sapi Perah

Hasil penjualan yang tidak sesuai seringkali dialami, biaya makanan dan tenaga kerja terlalu tinggi serta harga susu yang sangat rendah. Karena kurangnya tenaga ahli/keterampilan di bidang persusuan, produksi susu (rakyat) umumnya kurang mampu berkembang. 5) Komunikasi (alat transportasi) sulit.

Masa Depan Ternak Sapi Perah Di Indonesia

Perdagangan produk susu masih terbuka, hal ini terlihat dari adanya jalur-jalur susu yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk melindungi konsumen agar mutu susu selalu baik, Dinas Peternakan selalu melakukan pengecekan mutu susu yang secara berkala diumumkan kepada masyarakat oleh masing-masing perusahaan atau peternak.

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Tujuan Instruksional Khusus

Bangsa-bangsa Sapi Perah Sub-Tropis

Negara peternakan sapi ini bertubuh kecil, atau bahkan paling kecil di antara ras sapi perah yang ada. Dibandingkan dengan ras Yersey dan Guernsey, ras Ayrshire lebih besar tetapi lebih kecil dari ras FH.

Gambar 1. Bangsa Sapi Frisian Holstein (FH) Jantan dan betina
Gambar 1. Bangsa Sapi Frisian Holstein (FH) Jantan dan betina

Bangsa-Bangsa Sapi Perah Tropis

Warnanya berkisar dari terang atau terang sampai gelap, antara lain coklat muda keabu-abuan dan hitam kecoklatan, biasanya coklat tikus (coklat tua). Sapi ini berasal dari persilangan antara sapi asli indonesia yaitu antara sapi jawa atau madura dengan sapi FH.

Gambar 6. Bangsa Sapi Red Sindhi
Gambar 6. Bangsa Sapi Red Sindhi

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Tujuan Instruksional Khusus

Syarat- syarat kandang

Agar air bersih disekitar kandang dan air untuk memandikan sapi mudah mengalir ke dalam bak penampung, maka pada lantai belakang dan sekeliling kandang harus dilengkapi dengan parit dengan lebar 20 cm dan kedalaman 15 cm. Kandang harus dibangun dengan sumber air karena sapi perah membutuhkan air untuk minum, membersihkan lantai dan memandikan sapi.

Macam-macam Kandang

Oleh karena itu, kandang pejantan sebaiknya disediakan secara khusus, dengan ukuran lebih besar dari kandang utama dan konstruksi lebih kuat. Tujuannya agar penularan penyakit tidak mudah menular pada kelompok sapi yang sehat, dan penderitanya sendiri tidak diganggu oleh kelompok sapi yang sehat.

Tipe Kandang

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Tujuan Instruksional Khusus

Bahan Makanan Sapi Perah

Zat yang termasuk serat kasar antara lain: selulosa dan lignin yang banyak terdapat pada makanan kasar. Kebutuhan protein pada bahan pangan pada sapi perah tidak lagi dinyatakan dalam protein yang dapat dicerna, tetapi cukup dinyatakan dalam satuan protein kasar.

Penyusunan Ransum

Artinya konsentrat yang harus memenuhi kebutuhan sapi tersebut di atas mengandung energi protein seimbang (IEP). Nah, berapa kilogram pakan konsentrat pabrik untuk memenuhi kebutuhan sapi, berdasarkan kebutuhan PK, perhitungannya adalah sebagai berikut, sehingga kebutuhan sapi TDN dan PK tersebut di atas akan dipenuhi oleh konsentrat pabrik 6.05. kg.

Tabel 1.  Kebutuhan Sapi Laktasi akan Bahan Kering Pada Empat Persen  FCM.
Tabel 1. Kebutuhan Sapi Laktasi akan Bahan Kering Pada Empat Persen FCM.

Soal Latihan

Untuk sapi laktasi yang sedang tumbuh, tambahkan 20% untuk sapi laktasi pertama dan 10% untuk sapi laktasi kedua dari semua nutrisi kecuali vitamin A.

Sumber Pustaka

PEMELIHARAAN

Tujuan Instruksional Khusus

Pembesaran Anak Sapi

Secara umum, jika kondisi pedet normal, ia akan menyusu dari induknya 30 menit setelah dilahirkan. Kolostrum sangat dibutuhkan oleh pedet yang baru lahir karena banyak mengandung “antibodi”, protein, vitamin (terutama vitamin A, B, D, E) dan mineral. Kolostrum juga memiliki sifat pencahar dan merangsang saluran pencernaan anak sapi agar bekerja dengan baik.

Pemberian Susu Pada Anak Sapi

Pada umumnya anak sapi mulai mau makan calf starter (pakan booster) pada umur satu minggu dalam jumlah sedikit. Setelah pedet menghabiskan ½ kg pakan fortifikasi per hari, pemerahan dapat dihentikan. Untuk pedet yang besar dan cepat tumbuh ini dicapai pada umur empat atau enam minggu.

Gambar 9. Cara Memberikan susu pada anak sapi (pedet)
Gambar 9. Cara Memberikan susu pada anak sapi (pedet)

Pemeliharaan Anak Sapi di Pasture ( Padang Rumput)

Anda dapat mengajari anak sapi untuk memakan konsentrat dengan cara menggosokkan fortifier ke dalam mulutnya atau memasukkan sedikit fortifier ke dalam ember setelah anak sapi meminum susu. Usia pedet dapat menghabiskan jumlah booster, tergantung pada jenis sapi dan individu pedet. Pakan fortifikasi untuk pedet dapat terdiri dari ½ bagian bungkil kelapa, ¼ bagian bungkil kacang tanah dan ¼ bagian jagung. Ketiga jenis bahan makanan ini harus digiling halus hingga menjadi tepung.

Pemeliharaan Kesehatan Sapi

Pemberian Tanda Pengenal

Setelah selesai ditato, tinta dioles dengan cara digosok agar tinta mengendap pada bekas luka, yang akhirnya berbentuk bekas luka berupa angka atau huruf yang mudah dibaca oleh para peternak.

Supernumery Teat (Puting yang Lebih)

Cara yang paling populer adalah “pemotongan tanduk secara elektrik”, pemotongan tanduk ini dilakukan pada pedet yang berumur kurang dari satu bulan. Anak sapi yang berumur lebih dari 1 bulan, sapi dara dan sapi dewasa memerlukan bantuan dokter hewan untuk pembedahan. Anak sapi yang berada dalam kondisi seperti ini harus dikeluarkan dari peternakan karena tidak akan menghasilkan anak sapi.

Gambar 11.  Puting Berlebih (Suoper Numery Teat)  7.  Dehorning (Penghilangan Tanduk)
Gambar 11. Puting Berlebih (Suoper Numery Teat) 7. Dehorning (Penghilangan Tanduk)

Kastrasi

Operasi yang dilakukan pada anak sapi yang berumur kurang dari satu minggu lebih mudah dan lebih cepat sembuh; dalam waktu kurang lebih 10 hari bekas luka operasi sudah kering. Namun untuk pedet yang berumur lebih dari tiga bulan, perlu diberikan anestesi agar tidak meronta dan tergeletak. Namun pada pedet yang berumur lebih dari 2 bulan, hal ini biasanya dilakukan secara bergantian, tidak satu per satu.

Gambar 13. Kastrasi dengan cara Terbuka dan Tertutup
Gambar 13. Kastrasi dengan cara Terbuka dan Tertutup

Pencegahan Penyakit

  • Pemeliharaan Sapi dara dan Pejantan 1. Pemeliharaan Sapi Dara (Heifer)

Sapi yang dipelihara secara intensif ini mendapat perawatan yang lebih teratur dalam hal nutrisi, pengendalian penyakit dan perkawinan sapi. Sapi yang berada di kandang terus menerus sepanjang hari memiliki kuku belakang yang lebih lembut karena sering terkena urine dan fesesnya. Oleh karena itu, kuku sapi di kandang perlu perawatan khusus, yaitu dipotong secara rutin setiap 6 bulan sekali.

Gambar 14. Pemotongan Kuku yang salah (kiri) dan betul (kanan)  6)  Memandikan sapi
Gambar 14. Pemotongan Kuku yang salah (kiri) dan betul (kanan) 6) Memandikan sapi

Pemeliharan Pejantan

  • Perawatan Induk Induk Bunting Induk Bunting

Untuk mempersiapkan induk babi untuk berternak kembali dengan kondisi tubuh yang kuat, sehat, dan produksi susu yang meningkat, maka peternak harus memberikan kesempatan kepada induk babi untuk beristirahat, yaitu dengan memberikan waktu istirahat kepada induk babi. babi yang bunting harus berhenti memerah susunya. Oleh karena itu, perlu dipastikan sapi bunting selalu dalam keadaan kenyang, terutama induk yang selalu berada di dalam kandang. Bagi sapi dara yang sedang dalam masa pertumbuhan namun kurang mendapatkan pakan, sehingga kekurangan nutrisi dapat menghambat pertumbuhan tubuh dan panggul.

Diagram Jadwal Pemerahan Berselang
Diagram Jadwal Pemerahan Berselang

PERKEMBANGBIAKAN

Tujuan Instruksional Khusus

Dewasa Kelamin Dan Perkawinan Pertama Dewasa Kelamin Dewasa Kelamin

Usia kematangan seksual pada sapi perah bervariasi karena dipengaruhi oleh ras, kondisi lingkungan dan terutama nutrisi. Pemberian makanan yang baik dan dalam jumlah yang cukup akan mempercepat tercapainya kematangan seksual dan kematangan jasmani.

Pengamatan Masa Birahi, Siklus Birahi dan Kelainan Siklus Birahi Birahi

Hal ini bisa terjadi ketika sapi tidak mendapatkan cukup makanan dan tidak diketahui adanya kelainan genetik, namun ovarium tidak berfungsi sehingga proses pematangan folikel dan ovulasi tidak terjadi. Dalam hal ini juga ada kemungkinannya, karena korpus luteum tetap bertahan dan menghasilkan progesteron sehingga sapi tidak mengalami berahi. Siklus berahi tidak teratur Terkadang sapi memiliki siklus berahi lebih awal, kurang dari 18 hari.

Perkawinan Yang Tepat Pada Saat Birahi

Oleh karena itu, upaya pembersihan nanah pada rahim sangat penting dalam hal ini, agar masa estrus dapat berjalan normal. Ovulasi merupakan hal yang normal, namun gejala birahi tidak menimbulkan gejala sehingga menyulitkan peternak atau inseminator untuk kawin. Pedoman praktis melakukan perkawinan sapi dalam keadaan birahi bagi peternak atau inseminator.

Perkawinan Kembali Sesudah Melahirkan

Sapi jantan dapat dijadikan pempek untuk mengawini istri pertama pada umur 18 bulan. Ketika sapi jantan telah mencapai umur dua tahun, mereka baru bisa dijadikan sebagai pedagang yang handal. Namun penggunaan pejantan ini dalam melayani betina sebaiknya diatur, tidak lebih dari dua minggu.

Gambar 16. Waktu yang tepat mengawinkan sapi
Gambar 16. Waktu yang tepat mengawinkan sapi

Kebuntingan

Soal Latihan

Sumber Pustaka

Tujuan Instruksional Khusus

Penyakit- Penyakit Yang Menular Pada Sapi Perah 1. Radang Ambing (Mastitis)

Gejala: sapi yang terkena penyakit ini terlihat kurus, batuk, pernafasan terganggu, bulu kering dan tidak mengkilat. Pencegahan dan Pengobatan: untuk mencegah penularan penyakit TBC ke manusia atau hewan ternak lainnya, sebaiknya dilakukan tes TBC setahun sekali di daerah yang sering terjangkit penyakit tersebut. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin kepada para peternak yang bekerja di kandang, yakni setahun sekali, untuk mencegah penderita TBC menularkan penyakit tersebut ke sapi.

Brucellosis (Gugur Menular)

Mastitis ambing sapi 2. Mikroba ini dapat ditularkan melalui susu ke semua mamalia dan juga ke manusia. Pemeriksaan brucellosis dilakukan dengan memeriksa darah dan susu sapi yang diduga mengidap penyakit tersebut. Bakteri di dalam rahim sapi bunting menyebabkan kematian atau keguguran pada janin.

Anthrax (Radang Limpa)

Penyakit antraks muncul pada musim hujan, terutama di daerah yang sering terjangkit penyakit ini. Penyakit ini dapat menular ke manusia jika manusia memakan daging hewan yang menderita penyakit antraks. Pencegahan: Harus dilakukan vaksinasi rutin setiap tahun di daerah yang sering tertular penyakit.

Penyakit Mulut dan Kuku (Apthae Epizooticae)

Gejala: Sapi yang menderita penyakit ini mengalami suhu tubuh tinggi dan mengeluarkan darah dari hidung, mulut, dan dubur.

Cacar Sapi (Variola )

Pengobatan: Kasus cacar sapi ringan dapat diobati dengan tingtur yodium, campuran 5% tingtur yodium dengan jumlah gliserin yang sama.

Kutil (Verruca)

Penyebab dan Pencegahan: Buang kulit yang tebal dengan cara dikikis dengan pisau setelah diolesi dengan larutan yodium, cairan Lugol atau belerang yodium (belerang beryodium), dan luka akan sembuh. Penyakit ini dapat menular ke manusia, oleh karena itu setelah mengobati luka sebaiknya cuci tangan hingga bersih lalu gunakan Lysol atau Creolin. Terkadang jika tidak diobati, penyakit ini menjadi ganas dan dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh serta dapat menular ke sapi lain.

Anaplasmosis

Piroplasmosis

Sebagian besar penyakit terjadi dalam waktu 72 jam setelah melahirkan, dapat terjadi pada semua umur, namun biasanya terjadi pada sapi umur 5-9 tahun. Lalu sapi itu bersinar dan tidak bersinar, sapi itu tidak mau makan, hidungnya kering dan kakinya dingin. Pemberian vitamin D dengan dosis 20-30 juta unit internasional per hari pada 3-7 hari sebelum beranak dapat mencegah terjadinya demam susu pada sapi yang sudah menderita penyakit tersebut.

Ketosis (Acetonemia)

Tempani (Kembung)

  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka
  • Tujuan Instruksional Khusus
  • Syarat-syarat Pemerahan
  • Hal-hal Yang Perlu Dipersiapkan Dalam Pemerahan
  • Tekhnik Pemerahan
  • Masa Laktasi
  • Masa Kering (Kering Kandang)
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu Selama Laktasi
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka
  • Tujuan Instruksional Khusus
  • Susunan Air Susu
  • Hiegine Air Susu
  • Sifat-Sifat Air Susu
  • Soal Latihan
  • Sumber Pustaka
  • Tujuan Instruksional Khusus
  • Analisis Usaha Sapi Perah
  • Sumber Pustaka

Produk susu yang terkontaminasi mastitis sebaiknya tidak dicampur dengan susu sehat lainnya. Jika sapi yang bersangkutan kehabisan nutrisi untuk mobilisasi, maka produksi susu akan menurun sehingga pada akhirnya sekresi susu menjadi terbatas. Makanan tersebut dapat diubah menjadi susu yang volumenya lebih besar dibandingkan sapi kecil.

Semakin tinggi Bahan Padatan (BK) yang terkandung dalam susu maka semakin tinggi pula BJnya. Oleh karena itu untuk mengukur BJ khususnya di Indonesia diatur pada suhu ruangan (27,50C).

Gambar 19. Persiapan pemerahan
Gambar 19. Persiapan pemerahan

Gambar

Gambar 1. Bangsa Sapi Frisian Holstein (FH) Jantan dan betina
Gambar 2. Bangsa Sapi Jersey Jantan dan betina  d.  Sapi Ayrshire
Gambar 3. Bangsa sapi Guernsey
Gambar 5. Bangsa Sapi Brown Swiss
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian analisis usaha ternak sapi perah di Kecamatan Selo bertujuan untuk 1) Mengetahui bagaimana karakteristik peternak sapi perah di Desa Samiran dan Desa

Penelitian untuk mengevaluasi aspek teknis pemeliharaan (breeding dan reproduksi, makanan ternak, pengelolaan, kandang dan peralatan serta kesehatan hewan) peternakan sapi

Usaha peternakan sapi perah rakyat adalah usaha peternakan sapi perah yang diselenggarakan sebagai usaha sampingan yang memiliki sapi perah kurang dari 10 ekor sapi

Beberapa keuntungan usaha ternak sapi perah adalah peternakan sapi perah termasuk usaha yang tetap, sapi perah sangat efisien dalam mengubah pakan menjadi protein

Pendampingan dan Perbaikan Pengelolaan Pakan pada Masa Transisi untuk Perbaikan Kinerja Reproduksi Sapi Perah di Kelompok Ternak Sapi Perah Ploso Kerep,

Brown Swiss jumlah produksi susunya lebih banyak daripada bangsa sapi perah yang kecil seperti Jersey dan Guernsey, tetapi bangsa sapi perah yang kecil kadar lemaknya olebih

Hasil tersebut dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usaha ternak sapi perah pada strata I (skala pemilikan ternak ≤ 3 ekor sapi perah betina

Capaian Pembelajaran yang dibebankan pada matakuliah ini Mahasiswa mampu menjelaskan usaha peternakan hewan ruminansia yang meliputi: menejemen usaha ternak perah dan potong khususnya