• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK "

Copied!
76
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Maslah

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

RumusanMasalah

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

LANDASAN TEORI

Media Grafis

  • Pengertian Media Grafis
  • Macam-Macam Media Grafis
  • Langkah-langkah Pelaksanaan Media Grafis
  • Kelemahan dan Kelebihan Media Grafis

Gagne mendefinisikan media sebagai berbagai jenis komponen di lingkungan siswa yang dapat merangsang belajar. Langkah-langkah tersebut merupakan tahapan pembelajaran untuk membantu siswa membentuk kemampuan dalam menguasai materi pelajaran. Setelah menyusun soal, siswa aktif membaca untuk menemukan jawaban atas soal yang telah dirumuskan.

Tugas adalah materi pelajaran yang harus dipelajari siswa yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kemampuan menghafal membutuhkan tingkat kesadaran yang lebih tinggi pada diri siswa yaitu dalam hal belajar. Dengan kata lain, keaktifan siswa dalam belajar kelompok dilandasi kesadaran belajar mandiri yang baik.

Kemampuan siswa untuk meninjau semua jawaban atas pertanyaan didistribusikan pada langkah dua dan tiga. Agar siswa dapat menelaah dengan baik, mereka perlu mempelajari buku teks dengan baik untuk memahami isi materi pembelajaran.

Hasil Belajar

  • Pengertian Hasil Belajar
  • Kriteria Hasil Belajar
  • Tipe-Tipe Hasil Belajar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar sebagai perolehan siswa setelah melewati masa belajar tertentu, dapat dikategorikan menurut tingkat penguasaan materi pembelajaran. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar identik dengan penggunaan materi pelajaran. Sebagai tujuan yang ingin dicapai, ketiganya harus tampil sebagai tujuan yang ingin dicapai. ketiganya harus muncul sebagai hasil belajar siswa di sekolah.

Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut harus dilihat sebagai hasil belajar siswa dari proses pengajaran. Jenis hasil belajar ini termasuk yang paling tinggi dan memuat semua jenis hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tipe evaluasi hasil belajar ditekankan pada pertimbangan mengenai nilai, baik atau tidaknya, layak atau tidaknya menggunakan kriteria tertentu.

Hasil belajar lapangan kurang mendapat perhatian dari guru dan biasanya hanya terfokus pada bidang kognitif saja. Jenis hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam perilaku yang berbeda-beda seperti: perhatian, perhatian pada pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, menghormati guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Hasil belajar merupakan suatu keadaan yang sangat kompleks, dimana dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda, baik dari dalam diri peserta didik maupun dari luar peserta didik.

Untuk memperkuat sekaligus mendukung pembahasan tentang hasil belajar siswa, maka akan dikemukakan beberapa pendapat ahli sebagai berikut: Menurut Slameto, dalam Tohirin: “Secara umum faktor-faktor yang berkaitan dengan pembelajaran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal. faktor dan Menurut pendapat Syah, dalam Tohirin mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sebagai berikut: Sebenarnya banyak faktor, diantaranya aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas manfaat belajar siswa Motivasi siswa. 24 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

Secara umum faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal; Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri yang dapat mempengaruhi prestasi/hasil belajar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan situasi yang sangat kompleks, di dalamnya terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar.

Hipotesis

Melalui proses pengajaran, pendidik harus mampu memadukan berbagai komponen untuk meminimalisir faktor negatif dalam pembelajaran. Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Penggunaan media grafis dapat meningkatkan hasil belajar bidang aqeed akhlak pada siswa kelas IV MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya Lampung Timur tahun ajaran 2014/ 2015".

METODE PENELITIAN

Definisi Operasional Variabel

Setting Penelitian

Pembelajaran dirancang dalam bentuk siklus yaitu rangkaian penyajian materi yang menggunakan sistem pengulangan untuk mencapai target yang ditentukan yaitu 75% dari jumlah siswa yang dapat mencapai nilai diatas KKM.

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian pendidikan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus memiliki 2 kali pertemuan dengan waktu pertemuan masing-masing 2 jam (2 x 35 menit). Peneliti melakukan survei ke sekolah-sekolah untuk dijadikan penelitian guna mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan konsepsi siswa dan proses pembelajaran di kelas. Setelah mengenali permasalahan yang ada, penulis merancang pembelajaran di kelas yaitu merancang desain.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes awal kepada siswa, penyajian materi, pemberian tugas, presentasi dan pada akhir siklus dilakukan tes akhir (post test) untuk mendapatkan gambaran kesesuaian antara perencanaan tindakan dengan pelaksanaan. . siswa, perilaku belajar dan penguasaan konsep dalam bentuk pembelajaran. Tindakan kelompok yang telah dirancang hendaknya benar-benar dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar keyakinan moral. Pengamatan menyoroti penerapan hasil belajar mengajar dan belajar siswa dalam bidang kajian akidah akhlak.

Berdasarkan hasil observasi tindakan kelas yang dilakukan, dilakukan refleksi terhadap seluruh langkah dan rangkaian proses tindakan sebagai bahan acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan. Pada siklus II prosedur pembelajarannya sama dengan siklus I yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi pembelajaran berdasarkan kompetensi pendidik. Setelah perencanaan disusun, pelaksanaan pada siklus II mengacu pada identifikasi masalah pada siklus sebelumnya dengan alternatif yaitu masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

Pada tahap ini sama dengan tahap observasi pada siklus II yaitu observasi (pengamatan). Tindakan kelompok yang dirancang harus benar-benar dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak pada Siklus I dan diharapkan dapat lebih meningkatkan hasil belajar pada Siklus II. Berdasarkan implementasi tindakan yang direncanakan dan pemantauan selama pembelajaran, hasilnya dapat digunakan dalam meningkatkan implementasi dan membuat keputusan tentang pengembangan tindakan.

Apabila pelaksanaan hasil tindakan belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu belum memenuhi tujuan 75% dari seluruh peserta pembelajaran, maka dilakukan perbaikan yaitu mengadakan siklus berikutnya.

Gambar 1.  Teori PTK Model Hopkins
Gambar 1. Teori PTK Model Hopkins

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

Teknik Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang etika moral. Kemudian presensi siswa dilanjutkan dengan melakukan apersepsi terhadap kalimat thayibah dan memotivasi siswa tentang materi kalimat thayibah assalamu'alaikum. Pada kegiatan inti, guru melakukan eksplorasi dimana siswa ditugaskan untuk mendengarkan guru menjelaskan kalimat thayibah, diantaranya:

Aktivitas belajar siswa pada siklus I diamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Tingkat kemampuan siswa mengerjakan soal diukur dari kesempurnaan, pada pre-test, dimana terdapat 37,5% siswa dengan nilai > 70 (sempurna) menurut KKM dengan rata-rata 54,16, kemudian dilakukan tindakan dalam bentuk pembelajaran melalui penggunaan media grafis. Pada kegiatan inti, guru melakukan penelitian dimana siswa ditugaskan untuk: (a) membaca kembali materi yang dibacakan guru (tahap penelitian), (b) bertanya dan menjawab pertanyaan tentang keutamaan mengucapkan kalimat thayibah assalamu'alaikum (tahap penelitian ).

Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus II diamati dengan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Kemampuan siswa mengerjakan soal diukur berdasarkan ketuntasan, pada post test, dimana siswa yang mendapat nilai ≥ 70 (tuntas) menurut KKM. Pembelajaran melalui penggunaan media grafis memberikan pengaruh positif yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, seperti ditunjukkan dari hasil observasi.

Tingkat kemampuan siswa dalam mengerjakan soal diukur dari ketuntasan, pada pre-test, dengan nilai siswa > 70 (tuntas) menurut KKM.

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Profil MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya
  • Jumlah Pendidik MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya
  • Jumlah Siswa MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya
  • Struktur Organisasi MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya
  • Denah Lokasai MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya

Hasil Penelitian

Tingkat kemahiran siswa dalam mengerjakan soal diukur dari ketuntasan, pada pre test, dengan nilai siswa ≥ 70 (tuntas) sesuai KKM sebesar 70,83%, dengan rata-rata 68,33, selanjutnya dilakukan tindakan berupa melaksanakan pembelajaran menggunakan media grafis. Tingkat kemahiran siswa dalam mengerjakan soal diukur dari ketuntasan, pada pre test siswa mendapat nilai KKM > 70 (tuntas) sebesar 70,83%, dengan rata-rata 68,33, kemudian dilakukan tindakan berupa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan grafika. media.

Pembahasan

Simpulan

Saran

Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media grafis harus dipersiapkan dengan baik, selain itu guru juga harus dapat menentukan atau memilih materi yang benar-benar dapat digunakan dengan media grafis dalam proses belajar mengajar, sehingga tercapai hasil belajar yang optimal. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sebaiknya pendidik lebih sering melatih siswa dengan media grafis, walaupun pada tingkat yang sederhana, dimana siswa mampu menyerap pengetahuan baru, memperoleh pemahaman dan penguasaan konsep, sehingga hasil belajar yang dicapai semakin meningkat. Diperlukan penelitian lebih lanjut karena hasil penelitian ini baru dilakukan di MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya pada tahun ajaran 2014/2015.

Untuk penelitian yang sejenis, baik objek metode maupun bidang kajiannya perlu diperbaiki untuk mencapai hasil yang lebih baik. Asri Budiningsih, Belajar dan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2008 Hamzah B Uno, Pendidikan Profesi, Bumi Aksara, Jakarta, 2011. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Siswa, Rineka Cipta, Jakarta, 2011 Tohirin, Pembelajaran PAI Grafdo, Raja Pembelajaran, PAI. , Jakarta, 2006.

Gambar

Tabel 1.:  Penggunaan Media Grafis dan Hasil Belajar Akidah Akhlak Peserta didik Kelas IV MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya Lampung Timur Tahun Pelajaran 2014/2015.
Gambar 1.  Teori PTK Model Hopkins

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan