• Tidak ada hasil yang ditemukan

implementasi teaching factory menggunakan - SIMAKIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "implementasi teaching factory menggunakan - SIMAKIP"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Sampel yang dipilih yaitu mata kuliah X-XII Seni Lukis dan Desain Komunikasi Visual (DKV) mencapai 59 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen melukis post-test t-test mempunyai selisih nilai 12,5 lebih besar dibandingkan kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen. dan hasil pre-test dan post-test kelas kontrol pada mata pelajaran seni lukis dan desain komunikasi visual (DKV).

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teaching Factory Model (TEFA) merupakan konsep pembelajaran berbasis produksi/pelayanan di SMK yang mengacu pada standar dan prosedur industri (DU-DI) dan dilaksanakan dalam suasana serupa dengan yang terjadi di industri. Media pembelajaran video tutorial dan video portofolio keterampilan e-report merupakan media pembelajaran yang menggunakan video sebagai media pendukung proses pembelajaran.

Tujuan Khusus

Untuk mencapai tingkat keberhasilan hasil belajar mengajar di pabrik, digunakan salah satu pengembangan media pembelajaran yang diberikan kepada siswa SMK, Video tutorial dan pencapaian kinerja menggunakan keterampilan Portofolio E-Report berbasis Video. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti berpendapat bahwa media pembelajaran video tutorial dan video portofolio keterampilan e-report diharapkan dapat menunjang pembelajaran yang ada di SMK Negeri 58 Jakarta khususnya mata pelajaran seni lukis dan desain komunikasi visual (VCD), serta membentuk kepribadian mahasiswa Menjadi seorang wirausaha yang unggul di bidangnya.

Urgensi Penelitian

Penerapan factory teaching di kelas merupakan salah satu pencapaiannya melalui video tutorial dan media pembelajaran portofolio berbasis video e-report Skill. Jelas bahwa terobosan yang dilakukan sekolah dengan model pengajaran pabrik dengan video tutorial dan keterampilan e-portofolio berbasis video selaras dengan program pendidikan yang ada.

PUSTAKA

State of The Art

Road Map

Hasil hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media pembelajaran video tutorial dan video portofolio keterampilan laporan yang digunakan selama proses penelitian di teaching factory terhadap hasil belajar mahasiswa pascasarjana bidang seni lukis dan desain komunikasi visual (DKV). Mahasiswa dilatih untuk menghasilkan produk seni lukis dan desain komunikasi visual (VCD). 3) Strategi belajar dan mengajar.

Gambar 2. Peta Jalan (Road Map) Penelitian.
Gambar 2. Peta Jalan (Road Map) Penelitian.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian strategi dan implementasi pengembangan learning factory dengan menggunakan model video tutorial dan portofolio keterampilan e-report berbasis video adalah: (1) penelitian dan pengumpulan data (research and collection of information); 2) perencanaan (planning); (3) mengembangkan product draft (mengembangkan bentuk awal produk); (4) uji lapangan pendahuluan; (5) hasil uji review (review produk primer); (6) uji coba lapangan (uji lapangan utama); (7) penyempurnaan produk dari uji lapangan (operational field testing), (8) uji pelaksanaan lapangan (operational field testing), (9) revisi produk akhir (final product); dan (10) distribusi dan implementasi (distribusi dan implementasi). Dibuat oleh Lemlitbang UHAMKA │ yang dihasilkan hanya sampel atau produk awal). Pada jurusan Kerajinan Tekstil, mahasiswa diajarkan berbagai cara dan teknik mempelajari tekstil sebagai bahan utama.

Uniknya, mahasiswa bebas memberikan kreasi terbaiknya hingga menghasilkan produk yang diinginkan. Kegiatan implementasi teaching factory di SMK Negeri 58 Jakarta telah menggunakan media pembelajaran video tutorial dan portofolio keterampilan e-report berbasis video sebagai penilaian untuk mengukur kompetensi siswanya. Uji coba pada kelas X Seni Lukis dan kelas XI Desain Komunikasi Visual (DKV) SMK Negeri 58 Jakarta, dilakukan dengan membagi setiap kelas menjadi 2 kelompok, yaitu 1 kelompok eksperimen dan 1 kelompok kontrol.

Setelah semuanya selesai, siswa diberikan angket jawaban untuk melihat respon siswa terhadap media pembelajaran Video Tutorial dan E-Report Portofolio Berbasis Kompetensi sebagai alternatif untuk menilai sikap dan keterampilan siswa. Teknik pengumpulan data tes penilaian kebutuhan diperoleh melalui observasi atau observasi partisipan dan wawancara kepada guru dan siswa beberapa kelas. Setelah pelaksanaan tes pengumpulan data selesai, selanjutnya melakukan validasi media dan respon siswa menggunakan angket validasi media dan angket respon siswa, selanjutnya hasil belajar menggunakan tes latihan.

Gambar 4. Langkah – langkah penelitian yang dilakukan
Gambar 4. Langkah – langkah penelitian yang dilakukan

Diagram Alir Penelitian

Sedangkan hasil belajar akan dihitung menggunakan uji-t (t-test), dengan syarat diuji terlebih dahulu. Uji kondisi yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas, untuk uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorof Smirnov, dan untuk uji homogenitas digunakan uji Levene.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Wilayah Penelitian

Sebelum penyampaian bahan ajar Seni Lukis dan Desain Komunikasi Visual (DKV), siswa diberikan tes pendahuluan untuk menilai pengetahuan awal. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran video tutorial untuk menguji keefektifan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Gambaran hasil pre-test dan post-test siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat diubah dalam Tabel 11, 12 (kelas melukis) dan grafik histogram pada Gambar 4 sebagai berikut.

Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada keefektifan media ajar bimbingan video dan video portofolio keterampilan e-report, atau terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan hasil pretest dan posttest kelas kontrol seni lukis utama. Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada keefektifan media ajar bimbingan video dan video portofolio keterampilan e-report, atau terdapat perbedaan antara hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan hasil pretest dan posttest kelas kontrol pada jurusan desain komunikasi visual (DKV). Jumlah siswa pada kelas kontrol dan eksperimen melukis masing-masing sebanyak 32 siswa, dan pada kelas desain komunikasi visual sebanyak 27 siswa.

Kelas eksperimen juga diberikan pre dan post test untuk mengukur kemampuan awal dan hasil belajar siswa setelah menerima bahan ajar dari pabrik dengan menggunakan media pembelajaran video dan keterampilan video portofolio e-report. Para siswa tampak bersemangat bertanya tentang materi pengajaran seni lukis dan desain komunikasi visual (DKV) yang ditampilkan dalam video tutorial. Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran video tutorial dan video portofolio keterampilan e-report dalam proses pembelajaran lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan skor hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada keefektifan media ajar video tutorial dan video portofolio keterampilan e-report, atau terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan hasil pretest dan posttest kelas kontrol jurusan seni lukis. Pengembangan ilmu seni lukis dan DKV dapat diterapkan melalui inovasi pembelajaran video tutorial dan hasil belajar siswa dapat tercipta dengan menggunakan video portofolio keterampilan e-report.

Gambar 6. Kelas Desain Komunikasi Visual (DKV)
Gambar 6. Kelas Desain Komunikasi Visual (DKV)

Analisis Data

Pembahasan

Jumlah siswa kelas X melukis di SMK Negeri 58 Jakarta sebanyak 32 siswa yaitu 2 kelas. Setelah selesai pembelajaran, siswa diberikan posttest untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model teaching factory pada proses pembelajaran profesional. Siswa memperhatikan ketika video kelas X jurusan seni lukis dan kelas XII cabang desain komunikasi visual (DKV) ditayangkan bahkan ada siswa yang langsung merekam apa yang didapat dari video tutorial yang ditayangkan. ditampilkan.

Hal ini menunjukkan siswa terlihat antusias dalam belajar dan mencapai aspek afektif dan psikomotorik yang baik dengan menggunakan media pembelajaran video dalam proses pembelajaran. Siswa melakukan observasi terhadap produk desain komunikasi visual (VCD) dan melukis dengan menggunakan media pembelajaran video, kemudian melakukan diskusi kelas. Siswa juga diberikan strategi pembelajaran dengan metode pembelajaran heuristik dengan prinsip percakapan, diskusi, kelompok dan seminar.

Menurut penelitian (Christoph & Zanoni, 2018) bahwa pengembangan media video pembelajaran layak dan dapat membantu serta meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, interaksi kelompok antara siswa dan guru mereka sangat penting untuk memastikan pembelajaran yang mendalam dan hasil yang sukses. Hal ini berdasarkan pengamatan terhadap suasana kelas eksperimen yang kondusif pada saat proses pembelajaran dan antusias siswa pada saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran video tutorial.

Gambar 8. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol menggunakan model teaching  factory (berbasis produksi), Jurusan Seni Lukis
Gambar 8. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol menggunakan model teaching factory (berbasis produksi), Jurusan Seni Lukis

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Proses perancangan media ajar video tutorial standar kompetensi bidang seni lukis dan komunikasi visual dilakukan melalui empat tahap, yaitu: tahap pembuatan konsep; tahap pembuatan video pembelajaran; tahap pengujian; fase distribusi produk. Fungsi video tutorial keterampilan menggambar dan desain komunikasi visual (VCD) laporan elektronik menggambarkan realita aktivitas mahasiswa selama diklat dalam kaitannya dengan kompetensi yang diajarkan atau diujikan, sebagai berikut: menciptakan sikap dan perilaku peserta didik dalam dunia kerja yang mempunyai tanggung jawab agar tugas terlaksana sebagaimana dimaksud; siswa dapat dengan mudah mengulangi langkah-langkah yang telah dipelajari hanya dengan membuka video sebagai referensi selama berada di dunia kerja; mahasiswa mempunyai bekal untuk memajukan dirinya dalam dunia kerja; dan dengan video, siswa dapat memeriksa sikap terkait pekerjaan, langkah kerja, penggunaan keselamatan kerja untuk meningkatkan penyelesaian lembar kerja berikutnya. Selain itu, berdasarkan temuan di atas, bahwa media pembelajaran teaching factory melalui video tutorial menarik minat belajar dan memudahkan siswa dalam belajar.

Saran

LUARAN YANG DICAPAI

RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI

ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect Collaborative Machine Tool Design: The Learning Factory Paradigm Collaborative Machine Tool Design: The Learning Factory Paradigm Conference Wernke Santana's Capacity Optimization Cost Models in Industrial Trading. ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect Developments in the Learning Factory and Perspective Society Paradigm: Cost Models for Capacity Optimization in Trade-off Industry The Learning Factory Paradigm: Developments and Perspectives. 0 : Augmented Reality Supported Product Design Towards Industry A Learning Factory Paradigm A Learning Factory Paradigm Cost Models for Capacity Dimitris Mourtzis, Vasilios Zogopoulos Industry between capacity used and operational efficiency.

ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect The Teaching Factory Network: A new collaborative paradigm for The Teaching Factory Network: A new collaborative paradigm for manufacturing education manufacturing educations. Cost models capacity in industry Trade-off. ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect for optimization in industry TU capacity between used capacity and operating efficiency TU Wien Pilot Factory Industry 4. ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect The Learning Factory – A New Stimulus to Enhance International The Learning Factory – A Collaboration New Stimulus to Enhance International Collaboration for capacity optimization between used capacity and operating efficiency.

ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect Development of the Learning Factory at FSRE, University of Mostar Development of the Learning Factory at FSRE, University of Mostar Cost models for capacity optimization in Industry 4.

Gambar

Gambar 1. Hasil Wawancara Tim Peneliti bersama Bapak. Sulistiyono, Staf Pendidikan  Pembina SMK Kemendikbud Jawa Tengah
Gambar 2. Peta Jalan (Road Map) Penelitian.
Gambar 3. Langkah – Langkah Penelitian R&D
Gambar 4. Langkah – langkah penelitian yang dilakukan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berkaitan dengan distansiasi atau penjarakan, maka proses pemahaman NU mengenai toleransi terhadap non-muslim dapat dijelaskan melalui proses distansiasi sebagai berikut: Distansiasi