• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PRAJURIT TNI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Studi Putusan Pengadilan Militer I-02 Nomor 109-K/PM.I-02/AL/XI/2022)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PRAJURIT TNI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Studi Putusan Pengadilan Militer I-02 Nomor 109-K/PM.I-02/AL/XI/2022)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

Hingga saat ini, jika seorang prajurit TNI melakukan tindak pidana, baik tindak pidana umum maupun tindak pidana militer, sebagaimana tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (KUHPM), ia diadili oleh pengadilan militer. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berpendapat perlu adanya penelitian yang berjudul: “Tindakan Penindakan Terhadap Prajurit TNI Yang Melakukan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba (Studi Putusan Pengadilan Militer I-02, Nomor 109-K/PM.I-02/ AL/XI). /2022)". Kesatuan ini berlaku pada unsur-unsur hukum yang kompleks seperti peraturan hukum, asas-asas hukum, dan pemahaman hukum.21.

Hukuman terhadap pelaku mensyaratkan bahwa tindak pidana yang dilakukannya memenuhi unsur-unsur yang tercantum dalam undang-undang.

Kerangka Konseptual

Kemampuan bertanggung jawab berkaitan dengan dua faktor terpenting, yaitu pertama, faktor alasan untuk membedakan perbuatan yang boleh dan perbuatan yang dilarang atau melanggar hukum, dan kedua, faktor perasaan atau kemauan seseorang yang menentukan perbuatannya. akan dengan menyesuaikan perilakunya. perilaku dengan kesadaran penuh.31. Menurut Roeslan Saleh, ketidakmampuan bertanggungjawab karena usianya yang masih muda tidak dapat dijadikan dasar Pasal 44 KUHP dan yang disebut dengan ketidakmampuan bertanggungjawab merupakan alasan umum penghapusan pidana yang dapat disalurkan karena alasan khusus. sebagaimana disebutkan dalam pasal dan 51. Orang yang tidak dapat bertanggung jawab bukan hanya karena cacat perkembangan mentalnya atau karena sakit, tetapi juga karena masih muda, terkena hipnotis dan sebagainya.

Penegakan hukum merupakan upaya untuk mewujudkan gagasan keadilan, kepastian hukum, dan kemaslahatan sosial.33 Menurut Barda Nawawi, penegakan hukum adalah upaya untuk menangani kejahatan secara rasional, memenuhi rasa keadilan dan berdaya guna. Untuk menanggulangi kejahatan, terdapat berbagai sumber daya yang dapat diberikan sebagai upaya penanggulangan terhadap pelaku kejahatan, berupa upaya hukum pidana dan non-pidana yang dapat diintegrasikan satu sama lain.34. Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang menurut aturan hukum pidana dan diancam dengan pidana bagi siapa saja yang melanggar larangan tersebut.

Bisa juga dikatakan bahwa tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan diancam dengan pidana, asalkan ingat bahwa larangan itu ditujukan kepada perbuatan itu, yaitu. Narkotika dalam Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyatakan bahwa narkotika adalah zat atau zat yang berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan, baik sintetik maupun semi sintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran. hilangnya rasa, mengurangi atau menghilangkan rasa, nyeri dan dapat menimbulkan adiksi, yang terbagi dalam kategori sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba. 34; Putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang dibuat di pengadilan terbuka, yang dapat berupa hukuman atau pembebasan atau pembebasan dari segala tuntutan hukum dalam hal apapun dan menurut cara yang diatur dalam Undang-undang ini.”

Keaslian Penelitian

Bagaimana upaya mengatasi kendala dalam penyidikan penyalahguna narkoba sebagai pelaku kejahatan narkoba di Polrestabes Medan. Tesis Reza Insan Cariera Van Snegara mahasiswa program studi ilmu hukum Fakultas Hukum Universitas Surakarta 2018 dengan judul. Muhammad Caesar, Mahasiswa Program Magister Hukum, Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 2020 dengan judul “Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba yang Dilakukan Anggota Tentara Nasional Indonesia”.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penelitian ini orisinal karena sesuai dengan kaidah ilmiah yaitu jujur, rasional, obyektif dan terbuka sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

Metode Penelitian 1. Sifat Penelitian

  • Metode Pendekatan
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
  • Analisis Data

Pendekatan perundang-undangan dilakukan dengan mengkaji seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan hukum yang sedang ditangani. Untuk mendapatkan hasil yang obyektif dan dapat dibuktikan kebenarannya serta dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, maka data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode yaitu penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan cara mengkaji bahan pustaka atau data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Pengumpulan data difokuskan pada pokok permasalahan, sehingga dalam penelitian tidak terjadi penyimpangan dan ambiguitas dalam pembahasan.

Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.40. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penindakan prajurit TNI yang melakukan pelanggaran penyalahgunaan narkoba. Bahan hukum sekunder adalah bahan yang berkaitan erat dengan bahan hukum primer yang berupa putusan pengadilan, buku-buku yang berkaitan dengan pokok bahasan yang diteliti.

Putusan pengadilan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan serangkaian putusan dengan memperhatikan tujuan penelitian ini dan melihat ciri-ciri serta ciri-ciri objek yang diteliti serta hasilnya yang nantinya akan digeneralisasikan. Analisis data menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji adalah suatu proses menyusun rangkaian data, mengorganisasikannya menjadi suatu model, kategori dan satuan dasar uraian.42 Data sekunder yang telah ada. Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, analisis data kualitatif adalah suatu usaha yang dilakukan dengan cara mengolah data, mengorganisasikan data, mengorganisasikannya ke dalam satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan yang dapat diceritakan kepada orang lain. dapat menguraikan hasil penelitian ini secara lengkap dan sistematis.

Narkotika dan Penyalahgunaan Narkotika

Selain pengertian yang diberikan para ahli, terdapat pula pengertian narkotika pada Pasal 1 UU No. atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa sakit, berkurangnya rasa takut dan dapat mengakibatkan kecanduan. Prekursor Narkotika adalah zat atau masukan atau bahan kimia yang dapat digunakan untuk membuat narkotika.48. Alamai adalah sejenis zat/obat yang diambil langsung dari alam tanpa adanya proses fermentasi, contoh: ganja, kokain dan lain-lain.

Obat golongan I adalah obat yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi yang sangat tinggi antara lain menimbulkan kecanduan. Kokain mentah, segala produk yang terbuat dari daun koka yang dapat diolah langsung untuk mendapatkan kokain. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkoba tidak memberikan pengertian dan penjelasan secara jelas mengenai istilah penyalahgunaan, hanya istilah penyalahgunaan yang terlihat dalam undang-undang ini yaitu pengguna yang menggunakan narkoba tanpa hak atau melawan hukum.

Gejala yang timbul pada tahap ini adalah secara psikis semakin tertutup, jiwa gelisah, gelisah, kurang tenang dan sensitif, dan secara fisik bervariasi sesuai dengan jenis obat bius yang digunakan, dapat berubah menjadi lebih lincah, ceria dan lebih banyak lagi. percaya diri dan sebaliknya bisa berubah menjadi tampak lebih tenang atau mengantuk. Gejala yang terjadi pada tahap ini adalah secara psikologis sulit bergaul dengan teman baru, orang tersebut menjadi lebih menarik diri, lebih sensitif, mudah tersinggung, mulai suka berbohong, dan secara fisik tampak normal ketika dipakai, ketika dia tidak terlihat. kurang sehat dan kurang percaya diri, pemurung, gelisah, malas, lebih jelas terlihat dibandingkan tahap kedua (pemula). Gejala yang terjadi pada tahap ini adalah: secara psikologis sulit bergaul dengan teman baru, sensitif, mudah tersinggung, egois, ingin menang sendiri, suka berbohong dan menipu, sering mencuri, merampok, tidak tahu malu uang untuk membeli narkoba, dan fisiknya kurus, lemah, lesu, mata berkaca-kaca, gigi berwarna kuning kecoklatan dan rapuh, serta terdapat bekas sayatan atau jarum suntik.

Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika

Kejahatan narkotika merupakan suatu perbuatan yang diancam dengan pidana. Oleh karena itu, beberapa negara berpendapat bahwa perbuatan dan sikap batin seseorang dapat menyatu dan menjadi prasyarat suatu perbuatan yang dapat dipidana. Tindak pidana yang dilakukan oleh orang tua/wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur.62 Tindak pidana yang berkaitan dengan orang tua atau wali dari pecandu di bawah umur yang dengan sengaja tidak melaporkan tindak pidana Pasal 111 sampai dengan Pasal 129. Tindak pidana yang dilakukan oleh perusahaan.63 Dalam hal tindak pidana dalam Pasal 111 sampai dengan Pasal 126 dan Pasal 129, yang dilakukan oleh suatu perseroan atau dilakukan secara terorganisir.

Tindak pidana bagi orang yang tidak melaporkan adanya tindak pidana narkotika.64 Barangsiapa dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana Pasal 111 sampai dengan Pasal 129. Tindak pidana percobaan dan permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor.65 Percobaan . atau persekongkolan jahat untuk melakukan Tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika pada pasal 111 sampai dengan pasal 126 dan pasal 129 diancam dengan pidana penjara dan pidana denda paling banyak ditambah sepertiga. Tindak pidana yang berkaitan dengan penggunaan anak 66 Memerintahkan, membujuk, memaksa dengan paksa, menipu, membujuk anak yang belum cukup umur untuk melakukan tindak pidana mulai dari pasal 111 sampai dengan pasal 126 dan pasal 129.

Pelanggaran terhadap Pecandu Narkoba dan Keluarganya yang Tidak Melapor 67 Pecandu Narkoba yang sudah cukup umur sehingga dengan sengaja tidak melaporkan dirinya atau keluarga Pecandu Narkoba yang dengan sengaja tidak melaporkan pecandu Narkoba. Menitipan, membayar atau membelanjakan, menitipkan, menukarkan, menyembunyikan atau menyembunyikan, menginvestasikan, menyimpan, menyumbangkan, mewariskan dan/atau mentransfer uang, harta benda dan benda atau dana baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik berwujud maupun tidak berwujud, yang berasal dari Narkoba. tindak pidana dan/atau tindak pidana prekursor narkoba. Menerima penempatan, pembayaran atau pembelian, penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyembunyian penanaman modal, simpanan atau transfer, hibah, warisan, harta benda atau uang, benda atau kekayaan, baik berupa benda bergerak maupun tidak bergerak, benda berwujud maupun tidak berwujud, yang diketahui pada dasar tindak pidana yang berkaitan dengan obat-obatan terlarang dan/atau tindak pidana yang berkaitan dengan prekursor obat-obatan terlarang.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Penyalahgunaan Narkotika

Tindak pidana penyalahgunaan narkoba yang sering terjadi di masyarakat akan mengakibatkan rendahnya moral, karena tekanan ekonomi yang menimbulkan reaksi, atau juga dari kebiasaan kejiwaan seseorang yang mengalami gangguan jiwa. Tindak pidana peredaran narkoba tidak lepas dari faktor lemahnya keimanan pelakunya, karena jika keimanan seseorang kuat maka besar pula. Meski hukum dunia mungkin tidak mencakup tindak pidana peredaran narkoba yang dilakukan oleh seseorang, namun berkat keyakinannya terhadap ajaran agama dan mengingat hukum Tuhan, seseorang tidak akan berani melakukannya.

Tindak pidana pengedaran narkoba disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam menggunakan daya pikirnya untuk menilai secara tepat baik buruknya perilaku yang dilakukannya. Rendahnya tingkat mental dan perasaan emosional ini menyebabkan tidak mampu mengendalikan diri sehingga banyak yang terjerumus dalam tindak pidana peredaran narkoba. Faktor ekonomi merupakan faktor dominan yang menyebabkan atau menimbulkan dorongan untuk melakukan tindak pidana peredaran narkoba 84 Karena hasil dari peredaran narkoba dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Inilah faktor-faktor dan bentuk-bentuk penyebab terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkoba, yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari dalam dan luar diri seseorang. Selain faktor-faktor tersebut di atas, kondisi dan keadaan pada saat terjadinya penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya tindak pidana penyalahgunaan narkoba. Situasi dan kondisi disini merupakan unsur atau kondisi yang memungkinkan pelaku melakukan tindak pidana penyalahgunaan narkoba.

Referensi

Dokumen terkait

“Narkotika adalah zat atau o bat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

22 tahun 1997, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang bisa mengakibatkan penurunan atau perubahan

“Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PRAJURIT TNI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Studi Putusan Pengadilan Militer I-02 Nomor 109-K/PM.I-02/AL/XI/2022 TESIS Diajukan

Pertimbangan hukum hakim dalam putusan Pengadilan Militer I-02 Medan Nomor 109-K/PM.I-02/AL/XI/2022 dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh oknum anggota TNI