• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING DENGAN ALAT TANGKAP IKAN TERLARANG DI PELABUHAN BELAWAN SUMATERA UTARA (Studi Pada DITPOLAIRUD Polda Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING DENGAN ALAT TANGKAP IKAN TERLARANG DI PELABUHAN BELAWAN SUMATERA UTARA (Studi Pada DITPOLAIRUD Polda Sumatera Utara)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iii ABSTRAK

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA ILLEGAL FISHING DENGAN ALAT TANGKAP IKAN TERLARANG DI PELABUHAN BELAWAN

SUMATERA UTARA

SANDI PRASETYO NPM : 71210123062

Ilegal fishing merupakan masalah klasik yang sering dihadapi oleh negara yang memiliki banyak pantai karena masalah tersebut sudah ada sejak dulu. Hal itu dikarenakan untuk mengawasi wilayah laut yang banyak secara bersamaan itu merupakan hal yang sulit. Negara yang sudah memiliki teknologi yang maju sekalipun pasti juga pernah terkena ilegal fishing. Saat ini ilegal fishing di Indonesia masih belum bisa 100%

diberantas. Meskipun sudah ada undang-undang yang mengatur tentang perikanan dan segala tindak pidananya bagi yang melanggar, para pelaku ilegal fishing masih terus melanjutkan aksinya.

Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah upaya POLAIRUD dalam penanggulangan terjadinya tindak pidana illegal fishing di Pelabuhan Belawan Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam pembahasan rumusan masalah tersebut adalah metode penelitian yuridis empiris dan normatif dengan mengkaji dan menganalisis data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier, dan data primer yaitu dengan cara penelitian ke lapangan.

Tujuan seseorang atau organisasi melakukan illegal fihsing adalah demi memperoleh lebih banyak keuntungan termasuk melakukan perbuatan yang ilegal, terbatasnya keterampilan pelaku dalam menangkap ikan sehingga pelaku memilih menangkap ikan dengan cara ilegal seperti menggunakan bahan peledak, pukat harimau, dan alat penangkap ikan ilegal lainnya yang merupakan tindakan illegal fishing.

Dalam pemberantasan illegal fishing beberapa peran atau tindakan yang dilakukan pihak DITPOLAIRUD adalah penanggulangan melalui langkah pre-emtif dengan sosialisasi, penanggulangan melalui langkah preventif dengan patroli dan pengawasan, hingga penanggulangan melalui langkah represif dengan penegakan undang-undang tindak pidana illegal fishing terhadap pelaku tindakan illegal fishing menggunakan alat tangkap ikan terlarang di Pelabuhan Belawan Sumatera Utara.

Kata kunci : Illegal Fishing, Alat Tangkap Ikan Terlarang.

(2)

iv ABSTRACT

LAW ENFORCEMENT AGAINST THE CRIME OF ILLEGAL FISHING WITH PROHIBITED FISHING EQUIPMENT AT BELAWAN PORT

NORTH SUMATRA

SANDI PRASETYO NPM : 71210123062

Illegal fishing is a classic problem that is often faced by countries with many beaches because this problem has existed for a long time.

That's because it is difficult to control many sea areas at the same time.

Even countries that already have advanced technology have also been exposed to illegal fishing. Currently, illegal fishing in Indonesia cannot be eradicated 100% yet. Even though there is already a law that regulates fisheries and all criminal acts for those who violate it, the perpetrators of illegal fishing are still continuing their actions.

The problem raised in this thesis is POLAIRUD's efforts in overcoming the occurrence of illegal fishing in Belawan Port, North Sumatra. The method used in discussing the formulation of the problem is empirical and normative juridical research methods by studying and analyzing secondary data in the form of primary legal materials, secondary legal materials, tertiary legal materials, and primary data, namely by conducting field research.

The purpose of a person or organization carrying out illegal fishing is to gain more profit including carrying out illegal acts, the perpetrator's skills in catching fish are limited so that the perpetrator chooses to catch fish in illegal ways such as using explosives, trawlers, and other illegal fishing tools which are illegal acts. illegal fishing.

In eradicating illegal fishing, some of the roles or actions taken by DITPOLAIRUD are countermeasures through pre-emptive measures with outreach, countermeasures through preventive measures with patrols and supervision, to countermeasures through repressive measures by enforcing the criminal act of illegal fishing against perpetrators of illegal fishing using prohibited fishing gear at Belawan Port, North Sumatra.

Keywords: Illegal Fishing, Forbidden Fishing gear.

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana pencurian ikan (illegal fishing) yang sering terjadi di perairan Indonesia adalah karena penangkapan yang dilakukan tidak di sertai oleh SIUP dan SIPI, untuk

Peran Penyidik PNS bidang kehutanan dalam tindak pidana illegal logging lebih efektif dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana illegal loging hal ini disebabkan

Bab III berisi hasil penelitian dan analisis data yang akan dibagi menjadi empat sub-bab, yaitu normatif penegakan hukum terhadap tindak pidana illegal logging oleh Polri,

Bab III berisi hasil penelitian dan analisis data yang akan dibagi menjadi empat sub-bab, yaitu normatif penegakan hukum terhadap tindak pidana illegal logging oleh Polri,

Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi kendala penegakan hukum terhadap tindak pidana pencucian uang adalah: memberikan akses lebih baik bagi kepolisian ke

Kendala yang dihadapi kepolisian penegakan hukum terhadap tindak pidana pemilu, yaitu adanya perbedaan persepsi antar penegak hukum dalam sentra Gakkumdu terutama

Korporasi asing sebagai pelaku tindak pidana illegal fishing belum diatur dalam Undang-Undang perikanan di Indonesia, dalam hal kapal asing melakukan pencurian ikan di

Penerapan kebijakan penenggelaman kapal asing yang melakukan tindak pidana illegal fishing di wilayah perairan Indonesia didasarkan pada ketentuan Pasal 69 ayat (4)