MUTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
1 NAMA SEKOLAH
2 NPSN
3 KABUPATEN/KOTA
4 PROVINSI
5 NAMA PENGAWAS
PETUNJUK PENGISIAN:
Kolom [1] berisi nomor sebagai identitas standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan. Kolom [2] berisi standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [3] berisi rubrik penjelasan penilaian sub indikator untuk supervisi dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [4] berisi penilaian terhadap sub indikator yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100. Kolom [5] berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
Kolom [6] berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
Nomor [1]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia [4]n
Catata [5]n
Rekomenda (untuk tiap indikator)si 1 Standar Kompetensi Lulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 1.1.1. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) berdoa sebelum dan setelah melakukan aktivitas, (2) mengucapkan salam saat bertemu dengan orang lain, (3) menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan (4) melaksanakan aturan agama yang dianut
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) menghargai orang lain tanpa melihat perbedaan, (2) tidak melakukan perundungan/bullying, (3) bangga terhadap budaya bangsa dan daerah, (4) berbahasa Indonesia yang baik dan benar, (5) mengutamakan produk dalam negeri, (6) menghargai pendapat orang lain, (7) mengambil keputusan secara
musyawarah, (8) tidak terlibat perkelahian atau tawuran pelajar, (9) tidak mencuri dan (10) rajin
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1)
tidak membolos, (2) mematuhi peraturan
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) (3) disiplin waktu dan (4) menerapkan
budaya antri 1.1.4. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap santun
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak meludah di sembarang tempat, (2) tidak menyela pembicaraan, (3) berpakaian sopan, (4) menghormati orang tua, guru, dan teman dan (5) tidak berkata kasar
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak mencontek, (2)
melaksana-kan tugas individu dengan baik, (3) mengaku atas kesalahan yang
dilakukan dan (4) mengatakan yang 1.1.6. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) membantu orang lain, (2) menjenguk orang sakit, (3) merawat fasilitas umum, (4) membuang sampah pada tempatnya, (5) menggunakan listrik dan air dengan hemat dan (6) merawat tanaman dan menjaga lingkungan 1.1.7. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap percaya diri
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) aktif dalam kegiatan kesiswaan, (2) percaya diri tampil di depan umum, (3) berani berpendapat dan (4) tidak mudah putus asa
1.1.8. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
bertanggungjawab
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) tidak menyalahkan orang lain, (2) bersedia meminta maaf, (3) tidak merusak barang milik orang lain, (4) melaksanakan tugas individu dan kelompok dengan baik, (5) menerima resiko dan tindakan yang dilakukan dan 1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar
sejati sepanjang hayat
Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) mengenali potensi diri, (2) gemar menulis (buku, puisi, artikel, dan lainnya), (3) gemar membaca, (4) mampu berinisiatif dan (5) memiliki sikap ingin 1.1.10. Memiliki perilaku sehat tahu
jasmani dan rohani Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) gemar berolahraga, (2) menjaga kebersihan diri, (3)
mengonsumsi makanan sehat, (4) tidak menggunakan narkoba, (5) tidak mengonsumsi minuman keras, (6) tidak merokok, (7) tidak terlibat tindak pornografi/pornoaksi dan (8) berpikir positif
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
- 2 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) 1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual,
prosedural, konseptual, metakognitif
Siswa mampu menerapkan aktivitas
• pengetahuan faktual berikut (1) mengingat, (2) menunjukkan, (3) menyebutkan dan (4) menyalin;
• pengetahuan konseptual berikut (1) mengklasifikasikan; (2)
mengidentifikasi, (3) menyimpulkan dan (4) menunjukkan contoh
• pengetahuan prosedural berikut (1) menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah, (2) mengurutkan suatu tindakan dalam
menyelesaikan masalah, (3) menerapkan atau
menggunakan simbol, keadaan, dan proses untuk menyelesaikan masalah matematika, (4) menjelaskan atau membenarkan satu cara
menyelesaikan masalah yang diberikan
• pengetahuan metakognitif berikut (1) mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, (2) mengetahui manfaat ilmu yang dipelajari, (3) menerapkan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 1.3.1. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman
pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) menulis dalam bahasa dan gaya sendiri (2) menggunakan TIK dalam
berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada dan (4) membuat kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia 1.3.2. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak produktif
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman
pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) membaca cepat dan membuat
rangkuman dari informasi tertulis, (2) membuat karya-kreasi inovatif (3) tidak meniru karya orang lain
1.3.3. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kritis Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman
pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) bertanya dengan kritis (2) melakukan telaah secara kritis terhadap teks atau buku (3) menjaga kebersihan sekolah
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir
dan
bertindak mandiri
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman
pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) dengan menggunakan sumber buku teks (2) dengan menggunakan sumber buku selain buku teks (3) dengan
menggunakan sumber media massa cetak (4) Penyelesaian tugas akademik 1.3.5. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kolaboratif
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pendekatan ilmiah meliputi (1) mengamati,(2) menanya,(3) mengumpulkan informasi dari berbagai sumber,(4) melakukan analisis,(5) mengkomunikasikan hasil analisis yang telah dilakukan (6) menyelenggarakan perlombaan dan kegiatan di luar kelas (7) pengembangan organisasi
kesiswaan dan-atau kepanitiaan 1.3.6. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak komunikatif
Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pendekatan ilmiah meliputi (1) menyampaikan pendapat secara santun dan mudah dipahami (2) menyimak informasi dan menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri (3)
menyampaikan gagasan/ide dalam bentuk 2 Standar Isi
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan
kompetensi lulusan
Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, program semester, silabus, RPP, buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan buku nilai
2.1.1. Memuat karakteristik
kompetensi sikap Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk menghayati dan mengamalkan: (1) ajaran agama yang dianutnya, (2) perilaku jujur, (3) perilaku disiplin, (3) perilaku santun, (4) perilaku peduli, (5) perilaku bertanggung jawab, (6) perilaku percaya diri, (7) perilaku sehat jasmani dan rohani, (8) perilaku pembelajar sepanjang hayat.
2.1.2. Memuat karakteristik
kompetensi pengetahuan Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran untuk memahami, menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi: (1) pengetahuan faktual, (2) pengetahuan konseptual, (3)
pengetahuan prosedural, (4) pengetahuan
- 4 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) 2.1.3. Memuat karakteristik
kompetensi keterampilan
Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran
untuk menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: (1) kreatif, (2) produktif, (3) kritis, (4) mandiri, (5) 2.1.4. Menyesuaikan tingkat
kompetensi siswa Menyesuaikan (1) karakteristik mata pelajaran, (2) tingkat keingintahuan siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis, spesifik, detil, dan/atau kompleks, (3) bidang kajian pembelajaran bedasarkan bakat dan minat siswa untuk memecahkan masalah meliputi bidang: ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/atau humaniora.
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup
materi pembelajaran • Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada jenjang SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam seki- tar, bangsa, dan negara.
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 2.2.1. Melibatkan pemangku
kepentingan dalam pengembangan kurikulum
Sekolah (1) memiliki tim yang bertugas mengembangkan kurikulum sekolah, (2) meliputi seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru Bimbingan dan Konseling), dan komite sekolah atau penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan dokumen penugasan dan (3) memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang diketahui tim pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar pengembangan.
2.2.2. Mengacu pada kerangka
dasar penyusunan Sekolah mengacu pada (1) visi, misi, dan tujuan sekolah, (2) organisasi muatan kurikuler sekolah, (3) aturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas, (4) kalender pendidikan sekolah, (5) silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal dan (6) rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembela-jaran.
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) 2.2.3. Melewati tahapan operasional
pengembangan Sekolah melewati (1) tahapan analisis ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum; analisis konteks untuk
kebutuhan siswa, sekolah, dan lingkungan serta analisis
ketersediaan sumber daya pendidikan, (2) tahapan Penyusunan kerangka dasar, (3) tahapan penetapan yang dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah serta (4) tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan 2.2.4. Memiliki perangkat
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
dikembangkan
Sekolah memiliki perangkat (1) Pedoman kurikulum; (2) Pedoman muatan lokal; (3) Pedoman kegiatan ektrakurikuler; (4) Pedoman pembelajaran; (5) Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik; (6) Pedoman sistem kredit semester; (7) Pedoman bimbingan dan konseling; (8) Pedoman evaluasi kurikulum; (9) Pedoman pendampingan pelaksanaan kurikulum; (10) Pedoman pendidikan kepramukaan yang dapat diakses oleh warga sekolah.
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 2.3.1. Menyediakan alokasi
waktu pembelajaran sesuai struktur
kurikulum yang berlaku
• Sekolah jenjang SD menyediakan (1) durasi sebanyak 35 menit untuk setiap satu jam pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas I 30 jam pelajaran; Kelas II 32 jam pelajaran; Kelas III
34 jam pelajaran; Kelas IV, V, dan VI 36 jam pelajaran untuk setiap minggu (3) alokasi per semester Kelas I, II, III, IV, V 18-20 minggu; Kelas VI 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu (semester genap); dan (4) Beban Belajar per tahun dialokasikan 36-40 minggu.
• Sekolah jenjang SMP menyediakan (1) durasi sebanyak 40 menit untuk setiap satu jam pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas VII, VIII dan IX 38 jam pelajaran untuk setiap minggu (3) alokasi per semester Kelas VII dan VIII 18-
20 minggu; Kelas IX 18-20 minggu (semester ganjil); 14-16 minggu
- 6 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator)
• Sekolah jenjang SMA/SMK menyediakan (1)
durasi sebanyak 45 menit untuk setiap satu jam pembelajaran; (2) alokasi waktu Kelas X
42 jam pelajaran; Kelas XI dan XII 44 jam pelajaran. [ Kelas X, XI dan XII 48 jam pelajaran (khusus SMK)] untuk setiap minggu (3) alokasi per semester Kelas X dan XI 18-20 minggu, Kelas XII 18-20 minggu (semester
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi
Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangku- tan.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SMP, paling banyak
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangku-tan.
• Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk SMA/SMK, 2.3.3. Menyelenggarakan
aspek kurikulum pada muatan lokal
Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang disediakan untuk mata pela- jaran seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan.
2.3.4. Melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa
Sekolah (1) menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb yaitu Pendidikan Kepramukaan; (2) terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida, latihan olahbakat dan latihan olah-minat; (3) terdapat program kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, kelompok pencinta teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya (4) terdapat pengalaman pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium. penelitian sederhana, studi wisata, seminar atau
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) pementasan karya seni dan lainnya dan (4)
menyediakan bimbingan karier 3 Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 3.1.1. Mengacu pada silabus yang
telah dikembangkan
Silabus dikembangkan dengan memuat komponen yang meliputi: (1) identitas mata pelajaran, (2) identitas sekolah, (2) kompetensi inti, (3) kompetensi dasar, (4) materi pokok, (5) kegiatan pembelajaran, (6) penilaian, (7) alokasi waktu, (8) sumber belajar dan (9) menjadi dasar pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3.1.2. Mengarah pada
pencapaian kompetensi Silabus dikembangkan (1) berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran dan (2) memuat (a) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan
kompetensi dasar,
dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (b) Kompetensi
Dasar sesuai dengan silabus. (c) Indikator pencapaian kompetensi mencakup pengetahuan,
sikap dan ket-rampilan. (d) Materi dan 3.1.3. Menyusun dokumen
rencana dengan lengkap dan sistematis
Seluruh guru menyusun silabus (1) setiap mata pelajaran yang diampunya, (2) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjamin Mutu
Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi (3) menyusun RPP yang terdiri atas komponen Identitas sekolah, Identitas mata pelajaran, Kelas/semester, Materi pokok, Alokasi waktu, Tujuan
pembelajaran, Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, Materi pembelajaran, Metode pembelajaran, Media pembelajaran, Sumber belajar, Langkah-langkah pembelajaran dan Penilaian hasil pembelajaran; (4) disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali per-temuan atau lebih;
(5) memperhatikan prinsip penyusunan
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) 3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari
kepala
sekolah dan pengawas
Dievaluasi oleh kepala sekolah dan pengawas dan
memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP.
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 3.2.1. Membentuk rombongan
belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
Rasio siswa per rombel maksimum 28 siswa per rombel untuk SD, 32 siswa per rombel untuk SMP dan 36 siswa per rombel untuk SMA/SMK.
3.2.2. Mengelola kelas sebelum
memulai pembelajaran Seluruh guru (1) menjelaskan kepada siswa silabus mata pelajaran tiap awal semester; (2) memulai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan; (3) menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (4) memotivasi siswa belajar sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari; (5) mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; (6) menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan (7) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian 3.2.3. Mendorong siswa mencari
tahu Seluruh guru (1) berpusat pada siswa;
(2) mengembangkan rasa keingintahuan dan pemahaman baru bedasarkan pertanyaan siswa sendiri; (3) menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian.
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
Seluruh guru mendorong siswa untuk (1) melakukan pengamatan; (2) mengajukan pertanyaan yang dapat dija-wab dengan pendekatan ilmiah; (3) mengumpulkan informasi untuk menjawab per-tanyaan yang dikemukakan; (4) menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai; (5) untuk mengolah dan menganalisa data dan informasi yang telah dikumpulkan; (6) menarik kesimpulan; (7) memikirkan dengan kritis dan masuk akal untuk membuat penjelasan
bedasarkan bukti yang ditemukan (8) menyampaikan dan
mempertahankan hasil mereka 3.2.5. Melakukan pembelajaran
berbasis kompetensi Seluruh guru (1) berfokus pada hasil pembelajaran yang mampu ditunjukkan oleh siswa; (2) memfasilitasi siswa yang mampu menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran terkait KD yang diharapkan untuk mencapai KD selanjutnya; (3)
- 9 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) menyediakan akses materi pembelajaran
kepada
siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi mereka secara mandiri; (4) melakukan penilaian sumatif secara berkala untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran siswa (5) fleksibel dalam lama ketuntasan pembelajaran setiap 3.2.6. Memberikan pembelajaran
terpadu
• Pembelajaran tematik terpadu di SD disesuaikan dengan tingkat perkem- bangan siswa.
• Proses pembelajaran di SMP disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai
memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan te-matik terpadu pada IPA dan IPS.
• Karakteristik proses pembelajaran di SMASMK
berbasis mata pelajaran 3.2.7. Melaksanakan
pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi;
Seluruh guru (1) berfokus pada siswa; (2) berperan sebagai fasilitator; (2)
bekerjasama dalam kelompok; (2)memulai dengan memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut dalam bentuk skenario atau studi kasus yang menyerupai kehidupan nyata; (3) mengajak siswa melakukan penelitian yang diperlukan dan berdiskusi untuk berbagi dan meringkas hasil temuan mereka dan menyajikan hasil kesimpulan yang berisikan satu atau lebih
solusi/jawaban atas hasil temuan atau 3.2.8. Melaksanakan pembelajaran
menuju pada keterampilan aplikatif
Seluruh guru (1) berfokus pada siswa dan karya/produk akhir yang dihasilkan; (2) berperan sebagai fasilitator; (3) mengajak siswa bekerjasama dalam kelompok; (4) memulai dengan
menentukan tujuan menciptakan karya/produk akhir dan men- gidentifikasi penggunanya; (5) mengajak siswa menyelesaikan karya/produk akhir, dan menunjukkan karya mereka dan mengevaluasi 3.2.9. Mengutamakan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat
Seluruh guru (1) mengajarkan pada siswa untuk lebih menyadari dan menghargai proses yang mereka lalui; (2)
menunjukkan bagaimana mengelola proses yang dilalui sebagai pembelaja-
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) ran yang lebih efektif untuk hidup mereka;
(3)
membantu siswa untuk menyiapkan diri dalam menyusun strategi bagi diri mereka sendiri untuk sukses mencapai tujuan mereka; (4) Mengenalkan dalam merumuskan strategi, memonitor dan mengevaluasi atas pembelajaran yang 3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa
siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Seluruh guru (1) mengajak siswa
berpastisipasi secara aktif; (2) mengajak siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil; (3) memberi kesempatan untuk berbagi pengala-man dan pengetahuan yang mereka miliki; (4) memberikan pekerjaan rumah yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dengan lingkungan keluarga dan masyarakat.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
Seluruh guru (1) memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung;
(2) menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa dan sumber daya lain sesuai dengan karakteristik; (3) menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
Seluruh guru menerapkan metode pembelajaran antara lain: (1) ceramah, (2) demonstrasi, (3) diskusi, (4) belajar mandiri, (5) simulasi, (6) curah pendapat, (7) studi kasus, (8) seminar, (9) tutorial, (10) deduktif, dan (11) induktif.
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran berupa hasil karya inovasi guru maupun yang sudah tersedia.
3.2.14. Menggunakan aneka
sumber belajar Sumber belajar dapat berupa: (1) buku, (2) media cetak dan elektronik, (3) alam sekitar, atau (4) sumber belajar lain yang relevan.
3.2.15. Mengelola kelas saat
menutup pembelajaran Seluruh guru (1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; (2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. (3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
- 11 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) pemberian tugas, baik tugas individual
maupun
kelompok. (4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan (5) mengakhiri pembelajaran sesuai
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 3.3.1. Melakukan penilaian otentik
secara komprehensif Seluruh guru menilai (1) kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh;
(2) otentik secara komprehensif, baik di kelas, bengkel kerja, laboratorium, maupun tempat praktik kerja, dengan (3) menggunakan: angket, observasi, catatan anekdot, dan refeksi.
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik
Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk (1) merencanakan program
remedial, pengayaan, atau pelayanan konseling; (2) sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran
Dilakukan (1) oleh kepala satuan
pendidikan dan pengawas secara berkala dan berkelanjutan; (2) pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran serta (3) melalui diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
Kepala sekolah/guru senior yangdiberi wewenang oleh kepla sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi proses pembelajaran terhadap guru (1) setiap tahun; (2) dibuktikan dengan memeriksa dokumen bukti pelaksanaan supervisi proses pembelajaran; (3) dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang (4) ditindaklanjuti dengan
cara: pemberian contoh, diskusi, 3.3.5. Mengevaluasi proses
pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran (1) dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan (2) menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis.
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran (1) disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut
pengembangan keprofesian pendidik
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) berkelanjutan; (2) dilakukan dalam bentuk:
Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi atau melampaui standar dan (3) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
4 Standar Penilaian Pendidikan
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 4.1.1. Mencakup ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan
Penilaian dilakukan oleh pendidik untuk (1) memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku siswa; (2) mengukur penguasaan pengetahuan siswa dan (3) mengukur kemampuan siswa menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan
sesuai dengan ranah Hasil penilaian (1) pencapaian pengetahuan dan keterampilan siswa disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi; (2) aspek sikap dilakukan dengan mendeskripsikan 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel
Penilaian (1) didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan (2) dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan (3) dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan
4.2.2. Memiliki perangkat teknik
penilaian lengkap Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik (1) dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan siswa (2) memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik (3) Memiliki prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan yang dapat diketahui oleh pihak yang
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian
Ditindaklanjuti untuk (1) memperbaiki proses pembelajaran; (2) melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan; (3) menetapkan kriteria
- 13 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) minimal serta kriteria dan/atau kenaikan
kelas siswa.
4.3.2. Melakukan pelaporan
penilaian secara periodik Sekolah (1) melaporkan hasil belajar kepada orang tua siswa, komite sekolah , dan institusi di atasnya; (2)menyampaikan kepada peserta-didik dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor
keterampilan yang berisi tentang skor disertai dengan deskripsi capaian
kompetensi (3) memiliki dokumen laporan hasil penilaian pada setiap akhir semes-ter atau tahun dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa; (4) melaporkan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan
akhir tahun ditetapkan dalam rapat 4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.4.1. Menggunakan instrumen
penilaian aspek sikap Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan.
4.4.2. Menggunakan instrumen
penilaian aspek pengetahuan Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
4.4.3. Menggunakan instrumen
penilaian aspek keterampilan Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.5.1. Melakukan penilaian
berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur
Terdapat enilaian hasil belajar (1) oleh pendidik; (2)
oleh sekolah dan (3) oleh pemerintah 4.5.2. Melakukan penilaian
berdasarkan ranah sesuai prosedur
Penilaian [a] aspek sikap dilakukan melalui tahapan: (1) mengamati perilaku siswa selama pembelajaran; (2) mencatat perilaku siswa dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan; (3)
menindaklanjuti hasil pengamatan; dan (4) mendeskripsikan perilaku siswa.
[b] aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan: (1) menyusun perencanaan penilaian; (2) mengembangkan instrumen penilaian; (3) melaksanakan penilaian; (4) memanfaatkan hasil
penilaian; dan (5) melaporkan hasil penilaian
dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi. [c] aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan: (1) menyusun
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) melaksanakan penilaian; (4)
memanfaatkan hasil
penilaian; dan (5) melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai
Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari satuan pendidikan (1) ditetapkan melalui rapat dewan pendidik dan (2)
mepertimbangkan penyelesaian seluruh program pembelajaran; Ujian sekolah;
Ujian sekolah berstandar nasional, Penilaian sikap, Penilaian pengetahuan, dan Penilaian keterampilan.
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 • Untuk SD harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang tera- kreditasi.
• Untuk SMP/SMA/SMK (pada kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif) harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang
• Guru pada SD terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran yang penu- gasannya ditetapkan oleh masing- masing satuan
Pendidikan sesuai dengan keperluan serta rasio minimal jumlah siswa adalah 20:1.
• Guru pada SMP dan SMA mengajar dengan rasio minimal jumlah siswa adalah 20:1.
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata
pelajaran • Guru mata pelajaran pada SD mencakup guru mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan.
• Guru pada SMP dan SMA terdiri atas guru mata pelajaran yang penu-
- 15 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan sesuai dengan keperluan.
• Guru pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran dan instruktur bidang kejuruan yang penugasannya
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidi-kan sesuai dengan keperluan.
5.1.4. Bersertifikat pendidik Guru memiliki sertifikat profesi guru sesuai jenjang pendidikannya
5.1.5. Berkompetensi pedagogik
minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1) mengintegrasikan
karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual dalam pembelajaran; (2) Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa; (3) merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum; (4) menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik; (5) menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta bahan
ajar untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik 5.1.6. Berkompetensi kepribadian
minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu:
(1) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan
masyarakat; (3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa; (4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga men-jadi guru, dan rasa percaya diri; (5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
5.1.7. Berkompetensi profesional
minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu:
(1) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang men-dukung mata pelajaran yang diampu; (2)
menguasai kompetensi inti dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang di- ampu; (3) mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
(4) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan refektif; (5) memanfaatkan
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal
baik Guru memiliki nilai UKG baik yang
mampu: (1) komunikasi sesama guru dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi (2) Komunikasi guru dengan tenaga kependidikan dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi. (3) Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui wawancara, observasi kelas, dan melihat hasil supervisi kepala sekolah. (4) Komunikasi guru dengan orangtua dibuktikan melalui dokumen pertemuan berkala guru dengan orangtua dan catatan guru BK. (5) Komunikasi guru dengan masyarakat dibuktikan melalui dokumen per- temuan guru dengan 5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 Memiliki kualifikasi akademik sarjana
(S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang
terakreditasi 5.2.2. Berusia sesuai kriteria
saat pengangkatan Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat diangkat sebagai kepala sekolah
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan
Memiliki pengalaman mengajar sekurang- kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing.
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau
setara Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
5.2.5. Bersertifikat pendidik Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh lembaga pendidik dan tenaga kependidikan
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian
minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) berakhlak mulia, (2) memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. (3) memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah; (4) bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi; (5) mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
- 17 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) kepala sekolah; (6) memiliki bakat dan
minat
jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
5.2.8. Berkompetensi manajerial
minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan; (2) mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan; (3) memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal; (4) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang efektif; (5) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran siswa; (6) mengelola pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal; (7) melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan
prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya (8) kompetensi
manajerial lainnya 5.2.9. Berkompetensi
kewirausahaan minimal baik
Hasil UKKS baik yang mampu (1) menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah; (2) bkerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajar yang efektif; (3) memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah; (4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah; (5) memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan 5.2.10. Berkompetensi supervisi
minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat; (3)
menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal
baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) bekerja
sama dengan pihak lain untuk
kepentingan sekolah; (2) berpartisipasi dalam kegiatan sosial
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) kemasyarakatan dan (3) memiliki
kepekaan sosial
terhadap orang atau kelompok lain.
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga
Administrasi Memiliki kepala TAS (Tenaga Administrasi Sekolah).
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat
• Kepala TAS SD berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang sederajat, program studi yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga admin-istrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun.
• Kepala TAS SMP berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang sederajat, pro- gram studi yang relevan, dengan pengalaman kerja
sebagai tenaga admin-istrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun
• Kepala TAS SMA/SMK
berpendidikan S1 program studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah minimal 4 (empat) ta-hun, atau D3 dan yang sederajat, program studi 5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga
Administrasi bersertifikat Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi
Sekolah memiliki tenaga pelaksana urusan administrasi yang meliputi: (1) Pelaksana Urusan Administrasi
Kepegawaian diangkat apabila
jumlah pendidik dan tenaga kependidikan minimal
50 orang; (2) Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan; (3) Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana;
(4) Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar; (5) Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan; (6) Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar (7) Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum diangkat apabila sekolah memiliki minimal 12 rombongan
- 19 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) untuk SD; (9) Penjaga Sekolah; (10) Tukang
Kebun
diangkat apabila luas lahan kebun minimal 500 m2.; (11) Tenaga Kebersihan; (12) Pengemudi diangkat apabila sekolah memiliki kendaraan roda empat; (13) 5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan
• Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat,
• Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan, atau SMA/MA dan
memiliki sertfikat yang relevan.
• Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana
berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat ber- pendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan
Pengarsipan berpendidikan minimal lulusan
SMK/MAK, program studi yang relevan.
• Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.
• Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk SD/MI/SDLB berpendidikan min-imal SMK/MAK/SMA/MA atau yang sederajat.
• Penjaga Sekolah berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau sederajat.
• Tukang Kebun berpendidikan minimal
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) 5.3.6. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
Memiliki (1) integritas dan akhlak mulia;
(2) etos
kerja; (3) mengendalikan diri; (4) rasa percaya diri; (5) fleksibilitas; (6) ketelitian;
(7) kedisiplinan; (8) kreativitas dan 5.3.7. Berkompetensi sosial minimal
baik Kepala tenaga administrasi sekolah
memiliki kompetensi: (1) Bekerja sama dalam tim; (2) memberikan layanan prima; (3) memiliki
kesadaran berorganisasi; (4)
berkomunikasi efektif; (5) membangun 5.3.8. Berkompetensi teknis minimal
baik Kepala tenaga administrasi sekolah dan
pelaksana urusan memiliki kompetensi: (1) melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana,
hubungan sekolah dengan masyarakat, persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum, layanan khusus; (2)
menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Petugas layanan khusus memiliki kompetensi: (1) Menguasai kondisi keamanan sekolah;
(2) Menguasai teknik pengamanan sekolah; (3) Menerapkan prosedur operasi standar
pengamanan sekolah; (4) menguasai penggunaan peralatan pertanian dan atau perkebunan, pemeliharaan tanaman, teknik-teknik kebersihan, teknik
mengemudi, teknik perawatan kendaraan, 5.3.9. Berkompetensi manajerial
minimal baik
Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki kompetensi: (1) mendukung pengelolaan standar nasional pendidikan;
(2) menyusun program dan laporan kerja;
(3) mengorganisasikan staf; (4) mengembangkan staf; (5) mengambil keputusan, (6) menciptakan iklim kerja kondusif, (7) mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya, (8) membina staf, (9) mengelola konfik, (10)
menyusun laporan 5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga
Laboratorium Sekolah memiliki kepala laboran 5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga
Laboratorium berkualifikasi sesuai
Minimal sarjana (S1) untuk jalur guru/Minimal diploma tiga (D3) untuk jalur laboran/teknisi.
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga
Laboratorium bersertifikat Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
- 21 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) 5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga
Laboratorium
berpengalaman sesuai
Minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum
untuk jalur guru dan minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi untuk 5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi
Laboran Memiliki tenaga teknisi laboratorium 5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi
Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
(1) Minimal lulusan program diploma dua (D2)
yang relevan dengan peralatan
laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan (2) Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah dari
perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran Memiliki tenaga teknisi laboratorium 5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran
berpendidikan sesuai ketentuan
(1) Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah dan (2) memiliki sertifikat laboran
5.4.9. Berkompetensi kepribadian
minimal baik Memiliki kompetesi: (1) menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia dan (2)
menunjukkan komitmen terhadap tugas 5.4.10. Berkompetensi sosial minimal
baik Memiliki kompetesi: (1) bekerja sama
dalam pelaksanaan tugas dan (2) berkomunikasi secara lisan dan tulisan 5.4.11. Berkompetensi manajerial
minimal baik Memiliki kompetesi: (1) merencanakan kegiatan dan pengembangan
laboratorium sekolah; (2) mengelola kegiatan laboratorium sekolah; (3) membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah; (4) memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah; (5) mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
Memiliki kompetesi: (1) menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah; (2) memanfaatkan laboratorium untuk
kepentingan pendidikan dan penelitian di sekolah; (3) menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah; (4) merawat peralatan dan bahan di laboratorium sekolah; (5) merawat ruang laboratorium sekolah; (6) mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah; (7)
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
di
laboratorium sekolah
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga
Pustakawan Memiliki kepala tenaga pustakawan 5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga
Pustakawan berkualifikasi sesuai
Serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana (S1) untuk jalur guru Berkualifikasi diploma dua (D2) Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan
Berkualifikasi diploma dua (D2) non-Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi yang bukan pustakawan
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga
Pustakawan bersertifikat Memiliki sertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan sekolah dari lem-baga yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk jalur guru dan yang bukan pustakawan
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai
Minimal 3 tahun untuk guru dan minimal 4 tahun di perpustakaan sekolah untuk yang bukan pustakawan
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan Memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan sekolah 5.5.6. Memiliki Tenaga
Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan
berkualifikasi SMA atau yang sederajat bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.
5.5.7. Berkompetensi manajerial
minimal baik Kepala Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: (1) Memimpin tenaga perpustakaan sekolah; (2) Merencanakan program perpustakaan sekolah; (3) Melaksanakan program perpustakaan sekolah; (4) Memantau pelaksanaan program perpustakaan sekolah; (5) Mengevaluasi program perpustakaan sekolah;
Tenaga pustakawan memiliki kompetensi:
(1) Melaksanakan kebijakan; (2) Melakukan perawatan koleksi; (3) Melakukan
pengelolaan anggaran dan keuangan 5.5.8. Berkompetensi
pengelolaan informasi minimal baik
Memiliki kompetensi: (1) Mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah; (2)
Mengorganisasi informasi; (3) Memberikan jasa dan sumber informasi; (4)
Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
- 23 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) 5.5.9. Berkompetensi kependidikan
minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Memiliki wawasan kependidikan; (2) Mengembangkan keterampilan memanfaatkan informasi;
(3) Mempromosikan perpustakaan; (4) memberikan bimbingan literasi informasi 5.5.10. Berkompetensi kepribadian
minimal baik Memiliki kompetensi: (1) Memiliki integritas yang tinggi dan (2) Memiliki etos kerja yang tinggi
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal
baik Memiliki kompetensi: (1) Membangun
Hubungan sosial dan (1) Membangun Komunikasi
5.5.12. Berkompetensi
pengembangan profesi minimal baik
Memiliki kompetensi: (1)
Mengembangkan ilmu, (2) Menghayati etika profesi, (3) Menunjukkan kebiasaan membaca
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 6.1.1. Memiliki kapasitas
rombongan belajar yang sesuai dan memadai
• Satu SD/MI memiliki minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rom-bongan belajar.
• Satu SMP/MTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar.
• Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan
maksimum 27 rombongan belajar.
• Satu SMK/MAK memiliki sarana dan 6.1.2. Rasio luas lahan sesuai
dengan jumlah siswa Luas lahan minimum (1) dapat
menampung sarana dan prasarana untuk melayani jumlah rombongan belajar minimum, (2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap siswa, (3) adalah seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai dasar bangunan ditambah infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan praktik.
6.1.3. Kondisi lahan sekolah
memenuhi persyaratan Lahan (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat, (2) Kemiringan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sem-padan sungai dan jalur kereta api, (3) terhindar dari gangguan-gangguan pencemaran air, kebisingan dan pencemaran udara, (4) memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) dari pemegang hak atas tanah sesuai
ketentuan
peraturan perundang-un-dangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai
dengan jumlah siswa
Luas lantai bangunan (1) dihitung berdasarkan banyak dan jenis program keahlian, serta banyak rombongan belajar di masing-masing program keahlian dan (2) memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap 6.1.5. Kondisi bangunan
sekolah memenuhi persyaratan
Tata bangunan (1) dengan koefisien dasar bangunan tidak melebihi 30 %, koefisien lantai bangunan, koefisien ketinggian maksimum dan jarak bebas bangunan sesuai Peraturan Daerah, (2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki konstruksi yang stabil, kukuh, tahan gempa dan kekuatan alam lainnya, (3) dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir, (4) memenuhi persyaratan kesehatan,
(5) memenuhi persyaratan
kenyamanan, (6) dilengkapi sistem keamanan (7) dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt
untuk SD, 1300 watt untuk SMP dan SMA serta
2200 watt untuk SMK. (8) dapat bertahan minimum 20 tahun (9) dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin
penggunaan sesuai ketentuan peraturan 6.1.6. Memiliki ragam prasarana
sesuai ketentuan Ruang pembelajaran umum meliputi: (1) Memiliki ruang kelas; (2) Memiliki
laboratorium IPA untuk SD, SMP dan SMK;
(3) Memiliki ruang perpustakaan; (4) Memiliki tempat bermain/lapangan; (5) Memiliki laboratorium biologi untuk SMA dan SMK; (6) Memiliki laboratorium fisika untuk SMA dan SMK (7) Memiliki
laboratorium kimia untuk SMA dan SMK (8) Memiliki laboratorium komputer untuk SMA dan SMK; (9) Memiliki laboratorium bahasa untuk SMA dan SMK.
Ruang penunjang meliputi: (1) ruang pimpinan; (2) ruang guru; (3) ruang UKS;
(4) tempat ibadah; (5) jamban; (6) gudang;
(7) ruang sirkulasi; (8) ruang
- 25 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) tata usaha untuk SMP, SMA dan SMK; (9)
ruang
konseling untuk SMP, SMA dan SMK; (10) ruang organisasi kesiswaan untuk SMP, SMA dan SMK; (12) kantin; (13) tempat parkir; (14) unit kewirausahaan dan 6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan
layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai
standar (1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar kecuali untuk SMK adalah 60% dari jumlah rombongan belajar; (2) rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2/siswa.
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA
sesuai standar [H a n ya un tuk SD , S MP d a n S M K ] Sekolah menyediakan laboratorium IPA yang (1) dapat menampung minimum satu rombongan belajar, kecuali SMK cukup menampung setengah rombongan belajar; (2) rasio minimum luas ruang laboratorium IPA untuk SMP adalah 2,4 m2/siswa dan untuk SMK adalah 3 m2/siswa; (3) tersedia air bersih.
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan
sesuai standar Sekolah menyediakan ruang
perpustakaan yang (1) Luas minimum sama dengan luas uang kelas, kecuali SMK minimum 96 m2; (2) terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai sekelompok ruang kelas; (3) dilengkapi sarana terdiri dari: buku, perabot, media pendidikan, perlengkapan lainnya.
6.2.4. Memiliki tempat
bermain/lapangan sesuai standar
Sekolah menyediakan tempat
bermain/lapangan yang (1) rasio minimum 3 m2/siswa; (2) terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga; (3) sebagian ditanami pohon penghijauan; (4) berada pada tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas; (5) tidak digunakan untuk tempat parkir; (6) dilengkapi sarana peralatan Pendidikan dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.5. Memiliki laboratorium
biologi sesuai standar [H a n ya un tuk S MA d a n S M K ]
Menampung (1) minimum setengah rombongan belajar SMK dan minimum satu rombongan belajar SMA dan (2) rasio minimum 2,4 m2/siswa SMK dan 3 m2/siswa SMK; (3) dilengkapi sarana perabot; peralatan pendidikan, media
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi 6.2.6. Memiliki laboratorium fisika
sesuai standar [H a n ya un tuk S MA d a n S M K ] (1) Dapat menampung minimum setengah rombongan belajar SMK dan minimum satu rombongan belajar SMA dan (2) rasio minimum
2,4 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK;
(3) dilengkapi sarana perabot; peralatan pendidikan, media Pendidian; Bahan habis pakai; dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia
sesuai standar [H a n ya un tuk S MA d a n S M K ]
(1) Dapat menampung minimum satu rombongan belajar SMA dan minimum setengah rombongan belajar SMK; (2) rasio minimum 2,4 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK; (3) dilengkapi sarana perabot; peralatan pendidikan, media Pendidian; Bahan habis pakai; dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar
[H
a n ya un tuk S MA d a n S M K ]
Sekolah menyediakan laboratorium komputer yang (1) dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam ke- lompok per 2 siswa SMA dan minimum setengah rombongan belajar; (2) rasio minimum 2 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK; (3) luas minimum 30 m2
untuk SMA dan 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2 bagi SMK; (4) lebar minimum 5 m untuk SMA dan 8 m untuk SMK; (5) dilengkapi sarana, meliputi: Perabot, Peralatan 6.2.9. Memiliki laboratorium
bahasa sesuai standar
[H
a n ya un tuk S MA d a n S M K ]
Sekolah menyediakan laboratorium bahasa yang (1) dapat menampung minimum satu rombongan belajar SMA dan minimum setengah rombongan SMK, (2) rasio minimum 2 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK, (3) luas minimum 30 m2 untuk SMA
dan 64 m2 untuk SMK, (4) lebar minimum 5 m untuk SMA dan minimimum 8 m
- 27 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) tersedia dalam rasio minimal jumlah per
siswa
sesuai deskripsi kondisinya, Peralatan pendidikan minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per siswa sesuai deskripsi kondisinya, Media pendidian minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya, Perlengkapan lain minimal yang tersedia 6.2.10. Kondisi ruang kelas layak
pakai Kondisi ruang kelas termasuk dalam
kategori baik dalam sistem Dapodik 6.2.11. Kondisi laboratorium IPA
layak pakai Kondisi laboratorium IPA termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik 6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan
layak pakai Kondisi ruang perpustakaan termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.13. Kondisi tempat
bermain/lapangan layak pakai
Kondisi tempat bermain/lapangan termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi
layak pakai Kondisi laboratorium biologi termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika
layak pakai Kondisi laboratorium fisika termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia
layak pakai Kondisi laboratorium kimia termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.17. Kondisi laboratorium
komputer layak pakai Kondisi laboratorium komputer termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa
layak pakai Kondisi laboratorium bahasa termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan
sesuai standar Sekolah menyediakan ruang pimpinan dengan (1) luas minimum 12 m2 kecuali untuk SMK adalah 18 m2; (2) lebar minimum 3 m; (3) mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik; Dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai 6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai
standar Sekolah menyediakan ruang guru dengan (1) rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik; (2) luas minimum: Untuk SD 32 m2. Untuk SMP 48 m2. Untuk SMA 72 m2. Untuk SMK 56 m2. (3) mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan; (4) dilengkapi sarana
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam
jumlah minimal sesuai deskripsi 6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai
standar Sekolah menyediakan ruang UKS dengan (1) luas minimum 12 m2; (2) dapat dimanfaatkan sebagai ruang konseling untuk SD; (3) dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.4. Memiliki tempat ibadah
sesuai standar Sekolah menyediakan tempat ibadah dengan (1) jumlah sesuai dengan kebutuhan; (2) luas minimum 12 m2 kecuali SMK luas minimum adalah 24 m2; (3) dilengkapi sarana antara lain:
lemari/rak
1 buah, Perlengkapan ibadah yang 6.3.5. Memiliki jamban sesuai
standar Sekolah menyediakan jamban (1)
minimum 1 unit untuk setiap 60 siswa pria SD dan 40 siswa pria SMP, SMA dan SMK;
(2) minimum 1 unit untuk setiap 50 siswa wanita SD dan 30 siswa pria SMP, SMA dan SMK; (3) minimum 1 unit untuk guru; (4) Jumlah minimum setiap sekolah 3 unit; (5) luas minimum 1 unit jamban 2 m2; (6) berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan;(7) tersedia air bersih di setiap unit jamban.
6.3.6. Memiliki gudang sesuai
standar Sekolah menyediakan gudang dengan (1) luas minimum Gudang SD 18 m2, dapat dikunci; (3) dilengkapi sarana meliputi:
lemari 1 buah berukuran memadai, rak 1 buah berukuran memadai.
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi
sesuai standar Sekolah menyediakan ruang sirkulasi dengan (1) luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, (2) koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm; (3) bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30m dilengkapi minimum dua buah tangga; (4) jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan
bertingkat tidak lebih dari 25m; (5) Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga
- 29 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) harus dilengkapi bordes dengan lebar
minimum
sama dengan lebar tangga.
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha
sesuai standar [H a n ya un tuk S M P , S MA d a n S M K ] Sekolah menyediakan ruang tata usaha yang (1) Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas; Luas minimum 16 m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK adalah 32 m2; (2) mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar
lingkungan sekolah serta dekat dengan ruang pimpinan dan (3) dilengkapi sarana terdiri dari perabot dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai 6.3.9. Memiliki ruang konseling
sesuai standar Sekolah menyediakan ruang konseling yang (1)
dapat memanfaatkan ruang UKS untuk SD Luas minimum 9 (2) memberikan
kenyamanan suasana dan menjamin privasi siswa, (3) dilengkapi sarana terdiri dari perabot, peralatan konseling dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar
[H
a n ya un tuk S M P , S MA d a n S M K ] Sekolah menyediakan ruang organisasi kesiswaan yang (1) luas minimum ruang organisasi kesiswaan
9 m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK minimum adalah 12 m2; (2) dilengkapi sarana terdiri meja 1 buah yang kuat, stabil, dan mudah dipindahkan, kursi 4 buah yang kuat, stabil, dan mudah dipindahkan, papan tulis 1 buah, lemari 1 buah yang dapat dikunci, kotak kontak 1 buah untuk mendukung operasioanal peralatan yang memerlukan daya listrik, jam dinding dan tempat sampah
6.3.11. Menyediakan kantin yang
layak Sekolah menyedikan kantin yang (1)
menempati area tersendiri; (2) luas total minimum 12 m2; (3) memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan;
(4) memiliki sanitasi yang baik; (5) menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi untuk warga 6.3.12. Menyediakan tempat parkir
yang memadai Sekolah menyediakan tempat parkir yang (1) menempati area tersendiri, (2) mengikuti standar yang ditetapkan dengan peraturan daerah atau
] Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) peraturan nasional, (3) memiliki sistem
pengamanan, (4) dilengkapi dengan rambu- rambu lalu lintas sesuai dengan keperluan, (5) dijaga oleh petugas khusus parkir.
6.3.13. Menyediakan unit
kewirausahaan dan bursa kerja
[ K hu s u s S M K ]
Sekolah menyediakan (1) wahana kewirausahaan yang memiliki: ruang produksi/jasa, sistem usaha sendiri, pembukuan yang tertib dan transparan, Sumber Daya Manusia, profit; serta (2) Memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan kegiatan: kerjasama dengan DUDI, memasarkan lulusan, melakukan seleksi, penyaluran lulusannya ke dunia kerja yang relevan.
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak
pakai Kondisi ruang pimpinan termasuk dalam
kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai Kondisi ruang guru termasuk dalam
kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai Kondisi ruang UKS termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak
pakai Kondisi tempat ibadah termasuk dalam
kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar Kondisi jamban termasuk dalam
kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.19. Kondisi gudang layak pakai Kondisi gudang termasuk dalam
kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak
pakai Kondisi ruang sirkulasi termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.21. Kondisi ruang tata usaha
layak pakai Kondisi ruang tata usaha termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.22. Kondisi ruang konseling layak
pakai Kondisi ruang konseling termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik 6.3.23. Kondisi ruang organisasi
kesiswaan layak pakai Kondisi ruang organisasi kesiswaan termasuk dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan
yang jelas sesuai ketentuan Sekolah (1) memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah (2) merumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah, komite sekolah, dan pihak-pihak pemangku kepentingan, serta selaras dengan tujuan pendidikan nasional; (3) memutuskan dalam rapat dewan pendidik yang
- 31 -
Nomor [1
]
Standar/Indikat or/ Sub Indikator [2]
Rubrik Penilaian
[3]
Penilaia n [4]
Catata n [5]
Rekomenda si
(untuk tiap indikator) kepala sekolah; (4) menyosialisasikan
kepada
semua warga sekolah dan pihak-pihak pemangku kepentingan; (5) meninjau kembali secara berkala sesuai dengan 7.1.2. Mengembangkan rencana
kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan
Sekoah (1) membuat rencana kerja jangka menengah dan rencana kerja tahunan; (2) menyusun sesuai
rekomendasi hasil evaluasi diri sekolah;
(3) memutuskan dalam rapat dewan pendidik dengan memperhatikan masukan dari komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah; (4) menuangkan dalam dokumen tertulis yang mudah dibaca dan dipahami oleh pihak- pihak yang terkait.
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah
Sekolah (1) melibatkan masukan pemangku kepentingan termasuk komite sekolah menjadi dasar
perumusan visi; misi; tujuan sekolah; (2) menyosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan terkait visi, misi dan 7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap
Sekolah (a) memiliki pedoman yang mengatur aspek pengelolaan meliputi (1) KTSP; (2) Kalender pendidikan/ akademik;
(3) struktur organisasi sekolah; (4) Pembagian tugas di antara guru.(5) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan. (6) Peraturan akademik. (7) Tata tertib sekolah. (8) Kode etik sekolah (9) Biaya operasional sekolah; (b)
meninjau kembali pedoman tersebut secara berkala sesuai dengan perkem- bangan masyarakat.
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
Sekolah (1) menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses penerimaan siswa meliputi kriteria calon siswa, mekanisme penerimaan siswa sekolah dilakukan dan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru. (2) Memberikan layanan konseling kepada siswa oleh guru kelas atau guru BK. (3) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para siswa; (4) melakukan pembinaan prestasi unggulan; (6) melakukan