MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL (INTEGRASI EKONOMI REGIONAL)
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional
Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 5
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Integrasi Ekonomi Regional” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional yang diampu oleh
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Semarang, 26 April 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Hlm COVER………
KATA PENGANTAR………. i
DAFTAR ISI ……… ii
BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……… 2
1.4 Tujuan Penulisan ………... 2
BAB II: PEMBAHASAN 2.1 Tingkat Integrasi Ekonomi... 3
2.2 Alasan Integrasi ... 5
2.2.1 Segi Ekonomi... 5
2.2.2 Segi Politik... 6
2.3 Penolakan Terhadap Integrasi Regional... 6
2.4 Integrasi Ekonomi Regional Eropa, Amerika, dan Asia... 8
2.4.1 Integrasi Ekonomi Regional Eropa... 8
2.4.2 Integrasi Ekonomi Reginal Amerika... 8
2.4.3 Integrasi Ekonomi Regional Asia... 9
BAB III: PENUTUP 3.1 Kesimpulan………... 10
DAFTAR PUSTAKA……… 11
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Integrasi ekonomi secara umum didefinisikan sebagai penghapusan semua hambatan perdagangan serta mengintegrasikan ekonomi, teknologi, sosial budaya dan politik di sebuah kawasan regional melalui kebijakan yang dibuat bersama (Paksoy, 2000). Sedangkan tujuan integrasi ekonomi adalah untuk mencapai kemakmuran yang tinggi melalui liberalisasi perdagangan diantara negara-negara anggota (Sanli, 2003).
Perdagangan barang dan jasa antar negarapun merupakan hal yang lumrah di era globalisasi ini, sebab kebutuhan dan tuntutan pasarmengharuskan sebuah negara cenderung bahkan wajib terlibat dalam serangkaian jaringanatau serikat dagang yang melewati batas regional, atau meliputi kawasan tertentu.Keunggulan komparatif yang berbeda dari setiap negara memungkinkan terjadinyakegiatan perdagangan dengan harapan dapat mencapai keefisienan dan keuntungan jangkapanjang anggotanya. Selain itu, tingkat kesadaran dari masing-masing negara yang semakintinggi untuk mensejahterakan penduduknya juga menjadi alasan untuk bergabung denganserikat perdagangan.
Seperti yang diketahui bahwa, adanya kesenjangan yang tinggi baik darisegi sosial, ekonomi, dan pendidikan di masing-masing negara merupakan kekhawatirandunia, sehingga perlu adanya wadah yang dapat mengintegrasikan kesenjangan tersebutdengan mengkolaborasikan sumber-sumber daya yang ada untuk mencapai sebuahkesetaraan. Dengan adanya serikat perdagangan, maka aktivitas perdagangan antar negara menjadilebih mudah, dikarenakan hambatan-hambatan yang berkaitan dengan tarif, pajak, hukum,dan kebijakan-
kebijakan dalam negara tujuan berkaitan dengan produk yang diperdagangkandapat dihilangkan atau diatasi. Contoh serikat perdagangan yang paling terkenal saat ini yaituUni Eropa (UE), NAFTA (North American Free Trade Agreement).
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana Tingkat Integrasi Ekonomi ? b. Apa alasan terjadinya Integrasi Ekonomi ?
c. Adakah Penolakan Terhadap Integrasi Regional ?
d. Bagaimana Integrasi Ekonomi Regional Eropa, Amerika, Asia ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Tingkat Integrasi Ekonomi.
b. Agar Mengetahui Alasan Terjadinya Integrasi Ekonomi.
c. Agar Mengetahui Penolakan Terhadap Integrasi Regional.
d. Untuk Mengetahui Integrasi Ekonomi Regional Eropa, Amerika, Asia.
BAB II PEMBAHASAN
Integrasi ekonomi regional adalah kesepakatan antara negara - negara di sebuahwilayah geografis untuk mengurangi dan pada akhirnya menghapuskan hambatan tarif dannon tarif terhadap aliran barang, jasa, serta faktor produksi antara negara satu dengan negarayang lain. Langkah serupa terhadap integrasi regional sedang dikembangkan di tempat lain didunia.
WTO - World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia), adalah organisasiinternasional yang mengawasi banyakpersetujuan yang mendefinisikan"aturan perdagangan" di antara anggotanya (WTO, 2004). WTO didirikan pada 1 Januari 1995 untuk menggantikan GATT - General Agreement on Tariff and Trade (Kesepakatan Umumdalam Tarif dan Perdagangan), yakni sebuah persetujuan setelah Perang Dunia II untuk meniadakan hambatan perdagangan internasional. Prinsip dan persetujuan GATT diambiloleh WTO, yang bertugas untuk mendaftar dan memperluasnya.Selain itu, integrasi ekonomi regional juga dapat memberikan keamanan dengan menghimpun kekuatan antar negara tetangga di ranah politik dunia.
2.1 Tingkat Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi adalah penghapusan hambatan-hambatan baik di sektor perdagangan ataupun juga ekonomi secara keseluruhan antar negara- negara yang saling bersepakat dengan tujuan tidak lain adalah untuk meningkatkan integrasi ekonomi di antara negaranegara itu. Terlihat bahwa integrasi ekonomi memiliki tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan kedalaman integrasinya.
Tingkatan-tingkatan integrasi ekonomi itu dijelaskan oleh Balassa dan Salvatore, mereka berpendapat bahwa integrasi ekonomi dilakukan secara berurutan dari yang sangat longgar hinnga yang paling dalam, yakni:
1. Pertama, adalah area perdagangan bebas, yaitu tiap negara anggota bersepakat menghilangkan tarif perdagangan dan hambatan yang bersifat kuantitatif lainnya, namun masing-masing negara itu masih berhak untuk menetapkan aturannya sendiri dalam tarif terhadap negara- negara non anggota.
Jika area perdagangan bebas menjadi integrasi ekonomi yang paling longgar atau yang pertama dalam pandangan Balassa, maka menurut Salvatore integrasi ekonomi yang paling longgar adalah pengaturan perdagangan preferensial atau preferential trade arrangements dan area perdagangan bebas menjadi tahap yang kedua.
Pengaturan perdagangan bebas menurut Salvatore adalah menurunkan (tidak menghilangkan) hambatan perdagangan antara negara yang bersepakat, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
2. Kedua, persekutuan pabean atau customs union, penghapusan hambatan dalam perdagangan atau pergerakan barang antara negara-negara anggota yang bersepakat (layaknya area perdagangan bebas), ditambah dengan penyeragaman aturan perdagangan, seperti tarif, dengan negara non anggota, hal ini biasa disebut dengan common external tariffs;
3. Ketiga, pasar bersama atau common market. Menurut Balassa dan Salvatore dalam pasar bersama ini, yang dihilangkan atau ditekan tidaklah hanya hambatan dalam perdagangan, tetapi juga hambatan
pergerakan faktor produksi
seperti orang, dan modal.
Selain itu saat ini, menurut Wang, berkembang apa yang disebut dengan pasar tunggal atau single market, menurutnya pasar tunggal memiliki tingkat integrasi yang sedikit lebih tinggi daripada pasar bersama, mengutip Peter Lloyd, pasar tunggal adalah prinsip atau hukum satu harga dalam barang, jasa, dan juga faktor-faktor pasar dalam suatu wilayah, sehingga dalam pasar tunggal dilakukanlah penyeragaman peraturan dan prosedur antara negara-negara anggota kesepakatan;
4. Keempat, persatuan atau uni ekonomi (economic union). Dalam persatuan ekonomi, selain penghilangan hambatan-hambatan perdagangan dan faktor-faktor produksi, negara-negara yang tergabung dalam uni ekonomi bersepakat untuk melakukan penyeragaman dalam kebijakan ekonomi nasional.
5. Kelima, Perserikatan Politik. Kebutuhan akan sistem birokrasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada negara - negara anggota perserikatan ekonomi memicu pembentukan alat politik sentral yang mengoordinasikan kebijakan ekonomi, sosisal, dan kebijakan asing dari negara - negara anggota.
2.2 Alasan Integrasi Ekonomi 2.2.1 Segi Ekonomi
Berdasarkan teori ekonomi perdagangan internasional memprediksi mengenai dua hal yang akanterjadi saat negara-negara mengintegrasikan negara-negaranya, yakni:
1. Memungkinkan suatu negara dalam bagian integrasi untuk mengkhususkan diri dalam produksi barang dan jasa yang dapat menghasilkan output yang paling efisien.
2. Perdagangan bebas dan investasi adalah positive-sum game. Positive- sum game merupakan sebuah permainan dari beberapa negara yang bergabung dan menghasilkan nilai positifdimana saling menguntungkan satu sama lain dan nantinya akan bersifat mutualisme.
2.2.2 Segi Politik
Dalam membangun perekonomian dari suatu pengintegrasian regional, sangat membutuhkan sebuahfondasi yang dapat mengatur dan penengah, yakni politik. Hal ini dilakukan dengan dua cara berikut:
1. Menghubungkan ekonomi tetangga dan membuat mereka saling mutualisme dalammenciptakan inisiatif kerja sama politik sehingga mengurangi potensi konflik kekerasan.
2. Mengelompokkan ekonomi negara anggota maka dapat meningkatkan ketahanan politisnegara-negara tersebut di dunia.
Tujuan utama dari pembentukan integrasi ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan dan output riel, serta pertumbuhan ekonomi dari negara-negara yang bergabung dalam integrasi tersebut melalui prinsip spesialisasi dan kompetisi. Integrasi yang dimaksud bisa dalam bentuk perdagangan barang dan jasa saja (seperti dalam Free Trade Area dan Custom Union), namun bisa juga termasuk arus tenaga kerja dan modal.
2.3 Penolakan Terhadap Integrasi Regional
Meskipun sistem integrasi ekonomi regional tampak sangat membantu dalam perdagangan, tetapi banyak pihak yang menolak sistem ini dikarenakan sistem ini hanya menguntungkan kelompok yang lemah dan kurang berpihak
selalu menginginkan barang dengan harga yang lebih murah jika kualitasnya sama. Sedangkan biaya produksi hanya bisa ditekan oleh keefektifan yang untuk mewujudkannya dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Hanya negara - negara yang sudah siap saja yang bisa mengambil keuntungan besar dari hubungan ini. Pun begitu negara non anggota dengan daya saing industri yang kurang kompeten kesulitan berkembang karena terhalang hambatan tariff dan non tariff yang diadakan oleh negara anggota sedangkan negara anggota tidak ada hambatan sehingga sulit berkompetisi di pasar negara - negara anggota integrasi ekonomi regional.
Sebagai contoh, penderitaan petani Indonesia setelah diberlakukannya ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area). Dalam perjanjian ini, negara-negara yang ambil bagian dalam asean china free trade agreement harus membuka negaranya untuk ekspansi modal yang bersumber dari China. Ini merupakan kerugian karena Indonesia tidak mampu menghadapi gelombang kekuatan modal china yang begitu besar. Dengan modal yang besar, Cina dapat memproduksi barang dengan jumlah banyak dan lebih murah. Hasil pertanian dalam negeri akan dibenturkan dengan produk-produk impor dari china karena semua Negara-negara ASEAN yang telah menyepakati perdagangan bebas ACFTA di bebankan kewajiban untuk tidak menarik bea masuk barang-barang dari china termasuk produk-produk buah,sayur mayor dan hasil pertanian yang pada dasarnya di Negara kita pun persediaan sudah berlimpah.
Pemerintah Indonesia pada tahun 2010 lewat pernyataan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa produk perkebunan Indonesia dengan China mengalami kenaikan yaitu dari US$ 800 juta hingga US$ 2,3 miliar. Namun untuk sektor holtikultura termasuk produk-produk buah- buahan, penetrasi pasar produk China jauh lebih tinggi dari Indonesia. Artinya Indonesia lebih banyak mengimpor buah-buahan dari China dari pada mengekspornya. Rendahnya harga produk dari China telah menghantam petani.
Integrasi yang tidak dipersiapkan dulu batas - batasnya dengan jelas juga berbahaya karena dapat mengorbankan kedaulatan negara anggota kelompok integrasi.
2.4 Integrasi Ekonomi Regional Eropa, Amerika, dan Asia 2.4.1 Integrasi Ekonomi Regional Eropa
Kelompok ekonomi regional terbesar dan terlengkap adalah UE. Itu dimulai sebagai perjanjian perdagangan bebas dengan tujuan untuk menjadi serikat pabean dan berintegrasi dengan cara lain. Pembentukan Parlemen Eropa dan pembentukan mata uang bersama Euro menjadikan UE paling ambisius dibandingkan dengan kelompok perdagangan regional lainnya. Ini berkembang dari menjadi Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) ke Masyarakat Eropa (EC) untuk akhirnya menjadi Uni Eropa. Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss yang memutuskan untuk tidak meninggalkan Kawasan Perdagangan Bebas Eropa dihubungkan bersama dengan UE sebagai serikat pabean. UE terdiri dari 28 negara, termasuk 12 negara dari sebagian besar Eropa Tengah dan Timur yang bergabung sejak 2004. UE menghapus hambatan perdagangan pada perdagangan intra-zonal, menerapkan tarif eksternal bersama , menciptakan mata uang bersama, euro.
Implikasi dari UE untuk strategi perusahaan adalah:
Perusahaan perlu menentukan di mana harus memproduksi produk.
Perusahaan perlu menentukan apa strategi masuk mereka nantinya.
Perusahaan perlu menyeimbangkan kesamaan UE dengan perbedaan nasional.
Ada enam kelompok ekonomi regional utama di Amerika dan mereka dapat dibagi lagi menjadi Amerika Tengah dan Amerika Selatan . Alasan utama kelompok-kelompok berbeda di Amerika Tengah dan Selatan yang melakukan kolaborasi ini adalah ukuran pasar. Komunitas Karibia dan Pasar Bersama (CARICOM) dan Pasar Bersama Amerika Tengah (CACM) keduanya ditemukan di Amerika Tengah . Dua blok utama di Amerika Selatan adalah Komunitas Andean (CAN) dan Pasar Bersama Selatan (MERCOSUR) yang merupakan kelompok perdagangan utama. MERCOSUR terdiri dari Brasil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Ini menghasilkan 75 persen dari PDB Amerika Selatan dan ini menjadikan MERCOSUR blok perdagangan terbesar keempat di dunia setelah UE, NAFTA, dan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Sejak 23 Agustus 2008, ada inisiatif integrasi lain, Persatuan Bangsa Amerika Selatan (UNASUR). Ini mencakup semua negara merdeka di Amerika Selatan dengan sekitar 400 Juta orang dan bermaksud untuk menciptakan tingkat integrasi yang serupa dengan Uni Eropa pada tahun 2025.
2.4.3 Integrasi Ekonomi Regional Asia
Integrasi ekonomi regional di Asia belum sesukses di UE atau NAFTA karena sebagian besar negara Asia mengandalkan pasar AS dan Eropa untuk ekspor mereka. Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dibentuk pada tahun 1967, terdiri dari negara-negara berikut: Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), yang dibentuk secara resmi pada tahun 1993, dimaksudkan untuk memotong tarif perdagangan antar-daerah hingga maksimal 5% pada tahun 2008. ASEAN adalah perjanjian perdagangan bebas terbesar ketiga di dunia setelah UE dan NAFTA dan di atas MERCOSUR. ItuKerja Sama Ekonomi Asia
Pasifik (APEC), didirikan pada tahun 1989, adalah untuk mempromosikan kerja sama ekonomi multilateral dalam perdagangan dan investasi di Lingkar Pasifik. APEC terdiri dari 21 negara yang berbatasan dengan Lingkar Pasifik; kemajuan menuju perdagangan bebas terhambat oleh ukuran dan jarak geografis antara negara-negara anggota dan kurangnya perjanjian.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integrasi ekonomi secara umum didefinisikan sebagai penghapusan semua hambatan perdagangan serta mengintegrasikan ekonomi, teknologi, sosial budaya dan politik di sebuah kawasan regional melalui kebijakan yang dibuat bersama (Paksoy, 2000). Dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan output riel, serta pertumbuhan ekonomi dari negara-negara yang bergabung dalam integrasi tersebut melalui prinsip spesialisasi dan kompetisi.
integrasi ekonomi yang pertama kali dipublikasikan oleh Bela Balassa yang menyatakan bahwa terdapat lima tahapan integrasi yaitu preferential trading arrangements, free trade area, customs union, common market, dan economic union.
manfaat utama integrasi ekonomi yang dapat mendorong integrasi regional berkembang secara global baik di Eropa, Amerika, maupun Asia adalah ekonomi. Integrasi ekonomi akan mendorong ekonomi melalui dua jalur:
ukuran integrasi ekonomi dan realokasi sumber daya ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Daniels, John D., Lee H. Radebaugh, dan Daniel P Sullivan. “Bisnis Internasional: Lingkungan dan Operasi”. NJ: Prentice Hall, 2009
Daniels, J., Radebaugh, L., Sullivan, D. (2007). “Bisnis Internasional:
lingkungan dan operasi, edisi ke-11”. Balai Prentice.
Fahrurroji, F. (2019). “Integrasi Ekonomi Regional di ASEAN dan Uni Eropa”. Artikel: Qureta.
Ahmadjay. (2017). “Apa Yang Dimaksud Dengan Integrasi Ekonomi (Economy Integration)?”. Artikel: Dictio.
Muttahara, I.N. (2012). “Integrasi Ekonomi Regional di Dunia”.
Jurnal Mahasiswa.