KEBUTUHAN ESENSIAL DALAM BISNIS
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Bisnis Dosen Pengampu:
Arip Nur Rohman, M.Pd
Disusun Oleh Kelompok 1:
1. Azkiyatul Khusna (22401080) 2. Nia Nurhidayah (22401023)
KELAS ES 4A
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIA’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN KEDIRI
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah-Nya segingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Konsep Khiyar dan Gadai” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafaatnya kelak di yaumul kiyamah.
Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada Arip Nur Rohman, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah “Teknologi Informs Bisnis” yang telah memberikan tugas ini, dan tak lupa dengan teman-teman, pihak-pihak yang telah memberikan motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sarana penunjang makalah ini kami susun berdasarkan referensi yang bermacam-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk mengetahui, memahami, bahkan menerapkannya.
Namun demikian dalam penulisan makalah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena iu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapakan. Semoga yang tersaji ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca. Aamiin.
Kediri, 27 Februari 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I...1
PENDAHULUAN...1
Latar Belakang...1
Rumusan Masalah...2
Tujuan...2
BAB II...3
PEMBAHASAN...3
Pengertian...3
Kebutuhan Esensial dalam Bisnis...4
Memulai Usaha dengan Asumsi yang Benar...9
BAB III...11
PENUTUP...11
Kesimpulan...11
Saran...11
DAFTAR PUSTAKA...12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Perubahan konstan dalam preferensi konsumen, perkembangan teknologi, dan dinamika pasar menyebabkan perusahaan harus terus menyesuaikan strategi mereka untuk tetap relevan dan berdaya saing.
Pelanggan yang puas merupakan aset berharga bagi setiap bisnis.
Memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam dan merespons dengan tepat dapat meningkatkan retensi pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan memperluas pangsa pasar.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan perlu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi untuk menciptakan diferensiasi yang kuat. Ini memungkinkan mereka untuk menonjol di antara pesaing dan menarik pelanggan baru. Memahami kebutuhan internal perusahaan, seperti kebutuhan sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur, adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Kebutuhan yang berkembang dalam pasar menciptakan peluang bagi inovasi produk, layanan, dan proses.
Perusahaan yang dapat mengidentifikasi dan merespons secara efektif terhadap kebutuhan baru dapat mengambil keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Memahami kebutuhan esensial dalam bisnis tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga tentang memastikan bahwa kebutuhan ini sejalan dengan tujuan dan strategi bisnis perusahaan. Ini memastikan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang. Dalam era globalisasi, perusahaan sering kali beroperasi dalam lingkungan yang kompleks dan beragam. Memahami kebutuhan lokal dan global, serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti regulasi, budaya, dan ekonomi, penting untuk berhasil beroperasi di pasar yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebutuhan bisnis?
2. Apa saja kebutuhan esensial dalam bisnis?
3. Bagaimana memulai usaha dengan asumsi yang benar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kebutuhan bisnis 2. Untuk mengetahui kebutuhan esensial dalam bisnis
3. Untuk mengetahui bagaimana memulai usaha dengan asumsi yang benar
A.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian
Menurut KBBI, kebutuhan berarti yang dibutuhkan. Maka kebutuhan manusia dapat diartikan sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, atau keinginan manusia yang harus dipe- nuhi, demi tercapainya kepuasan rohani maupun jasmani untuk keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan merupakan sesuatu yang diperlukan oleh setiap individu dalam waktu tertentu baik berupa kebutuhan psikologi maupun kebutuhan sosial. Manusia akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan yang paling dibutuhkan sesuai de-ngan waktu, keadaan dan pengalaman dirinya dalam mengikuti suatu hierarki.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melkakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata bisnis sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya bisnis pertelevisian. Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.
Kebanyakan orang berwirausaha dikarenakan tidak suka bekerja dibawah sistem yang mengikat dan ingin menjalani bisnis di tangan sendiri. Namun yang menarik seringkali wirausaha diawali dengan kesenangan pribadi terhadap suatu produk baik barang atau jasa. Contohnya seorang wirausahawan kue dimulai dari hobi membuat kue. berawal dari pemenuhan kepuasan pribadi dan aktualisasi diri wirausahawan tersebut, secara naluri manusia
telah melakukan terapan teori hierarki kebutuhan. Didorong oleh pemenuhan kebutuhan fisiologis dan rasa aman, manusia akan menjalin relasi networking dan afiliasi sosial untuk membangun jaringan bisnis. Meski-pun pada akhirnya tujuan utamanya adalah mendapat finansial untuk memenuhi kebutuhan, namun kepuasan dan proses beraktualisasi diri didalamnya menjadi sesuatu yang unik untuk dikaji mengapa orang berwirausaha
Pada titik BEP, menandakan bahwa usaha telah berhasil mencapai jumlah pelanggan dan penjualan yang sudah mampu menutupi biaya yang dikeluarkan. Pada tahapan perkembangan harus ada upaya peningkatan jumlah pelanggan dan penjualan, sehingga pendapatan usaha meningkat. Karena pelanggan dan penjualan baru tidak datang dengan sendirinya, maka wirausahawan harus mengambi langkah agresif dan kreatif untuk menarik hadirnya pelang-gan, itulah sebabnya dalam tahapan transisi ini wirausahawan harus melakukan perubahan yang ekstrim dalam usahanya agar tujuan meningkatkan pelanggan dan pen- jualan bisa tercapai.1
B. Kebutuhan Esensial dalam Bisnis 1. Modal
Modal merupakan faktor produksi yang mempunyai pengaruh kuat dalam mendapatkan produktivitas atau output, secara makro modal merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara langsung pada proses produksi maupun dalam prasarana produksi, sehingga mampu mendorong kenaikan produktivitas dan output. Sedangkan menurut Meij modal 1 Artaya, I. P Penerapan Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan
Abraham H Maslow dan Teori Pemeliharaan Herzberg Dalam Menciptakan Loyalitas Pekerja. Surabaya: Universitas
Narotama. . (2019).
adalah sebagai kolektivitas dari barang- barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi profuktifitasnya untuk membentuk pendapatan.
Besarnya suatu modal tergantung pada jenis usaha yang dijalankan, pada umumnya masyarkat mengenal jenis usaha mikro, kecil, menengah dan usaha besar dan dimasing-masing jenis usaha ini memerlukan modal dalam batas tertentu. Jadi, jenis usaha menentukan besarnya modal yang diperlukan. Selain jenis usahanya, besarnya jumlah modal dipengaruhi oleh jangka waktu usaha perusahaan menghasilkan produk yang diinginkan. Usaha yang memerlukan jangka waktu panjang relative memerlukan modal yang besar.
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang dan sebagainya atau modal adalah harta benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk menambah kekayaan. Jadi, dapat diseimpulkan bahwa modal usaha merupakan bagian penting dalam perusahaan yang biasanya berupa sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk menjalankan usaha.2 2. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen dari unsur yang ada dalam bisnis. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan bisnis baik yang berorientasi pada profit maupun non profit, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Secara umum sumber daya dalam organisasi bisa di kelompokkan atas dua macam, yakni: sumber daya manusia (Human
2 Pr[ CITATION Des15 \l 1033 ]adono Tri Pamungkas, Pengaruh Modal, Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Promosi terhadap Pemberdayaan UMKM (Studi Kasus pada Pemilik Usaha di Sekitar Pasar Babadan, 5 Desember 2019.
Resource), dan sumber daya non manusia (Non Human Resources).
Yang termasuk sumber daya non manusia ini antara lain adalah seperti uang/ modal, mesin, teknologi, bahan- bahan (material), hak cipta dan lain-lain.
Secara sederhana pengertian pengelolaan sumber daya manusia dalam bisnis adalah mengelola sumberdaya khususnya manusia dalam setiap kegiatan bisnis. Atau dengan pengertian lain yakni cara pengelolaan sumber daya insani, dalam organisasi dan lingkungan yang mempengaruhinya, agar mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi pencapaian organisasi. mengartikan pengelolaan sumber daya manusia atau MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan peran tenaga kerja agar efektif dan efisien guna membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
mendefinisikan “personnel management may be defined as the process of developing, applying and evaluating policies, procedures, methods, and programs relating to the individual in the organization” (manajemen personalia di definisikan sebagai suatu proses penegembangan, menerapkan, dan menilai kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, metode-metode, dan preogram-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam organisasi.5 Manajemen sumber daya manusia (Human Resource Management-Hrm) adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengopensasi karyawan, dan untuk mengurus relasi tenaga kerja mereka, kesehatan dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.3
3. Manajemen dalam bisnis
Secara Etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement, yang artinya adalah “seni dalam mengatur dan melaksanakan”. Manajemen dapat juga didefinisikan “sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan
3 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Salemba Empat 2015), hlm. 4
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif” Manajemen adalah “Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuandengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber dayaorganisasi lainnya”.
Proses Manajemen yaitu :
a. Perencanaan Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan bisnis.
b. Pengorganisasian Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan bisnsi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam bisnis dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan bisnis.
c. Pengarahan Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Pengendalian Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagaiperubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yangdihadapi.4
4. Analisis pasar
Beberapa kegiatan bisnis harus didukung oleh penelitian pasar.
Penelitian pasar merupakan kegiatan mendapatkan dan menganalisis informasi mengenai kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan di pasar tertentu. Penelitian pasar dapat membantu bisnis dalam
4 Siti Qona’ah S, DASAR MANAJEMEN BISNIS,(Jakarta: 2018), hlm.5
mengidentifikasi kesempatan, menganalisis permintaan, dan menanggapi permintaan pelanggan terhadap barang dan jasa. Bisnis membuat keputusan yang memengaruhi konsumen. Konsumen adalah orang yang menggunakan barang dan jasa atau layanan.
Bisnis juga memutuskan produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bisnis memengaruhi konsumen ketika memodifikasi kebutuhan atau menghentikan pembelian produk.
Konsumen juga merupakan orang yang menentukan barang dan jasa manakah yang mereka butuhkan dan konsumen akan membelinya.
Apabila konsumen memutuskan untuk tidak membeli produk maka bisnis akan gagal. Untuk menghindari kegagalan tersebut, bisnis dapat memodifikasi barang atau layanan yang diberikan untuk memuaskan konsumen.5
5. Teknologi informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.
Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Menurut Widiansyah (2018) istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa “teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan.
5 Dr. Dorothea Wahyu Ariani, Pengertian Dasar Bisnis, Kewirausahaan, dan Lingkungan Bisnis( Jakarta:2015), hlm.4
Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI)”. Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, “Cloud Computing”, sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.
Peranan TI dalam bidang bisnis sangat besar karena tujuan dari bisnis adalah untuk mencari keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Penggunaan alat bantu TI merupakan keharusan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis.
Layanan TI sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.6
C. Memulai Usaha dengan Asumsi yang Benar
Setelah menyusun rencana usaha, langkah selanjutnya adalah menjalankan rencana usaha tersebut. Dengan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman usaha, seringkali wirausahawan pemula melalukan kekeliruan 6 Yunita, I., & Devitra, J. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Manajemen 2(1), 278–294.
dalam berasumsi yang mengakibatkan melemahnya semangat dan kemauannya untuk berwirausaha. Kekeliruan berasumsi diawal membuka usaha disamping merugikan posisi usaha sendiri, membuang sumber daya yang digunakkan untuk meraih posisi yang diinginkan dan juga bisa menghancurkan usaha yang dirintisnya. Banyak wirausahawan yang menanggalkan semangat dan kemauannya berwirausaha karena pesimisme yang berlebihan dan terlalu pasif berha-dapan dengan realitas, bukan karena harus melewati per-juangan keras dalam` beberapa waktu. Oleh karena itu, dalam membuka usaha hendaknya diawali dengan asumsi dan langkah yang benar, asumsi apa yang dimaksud seba-gai langkah yang benar adalah :
1. Rencana usaha merupakan dokumen yang berfungsi sebagai panduan untuk mencaai tujuan, bukan merupakan dokumen perkiraan tentang apa yang akan dialami. Olehnya itu, rencana usaha harus digunakan sebagai alat bantu dalam menghadapi realitas, bukan alat untuk memotret realitas.
2. Mengembangkan optimisme berdasarkan data dan fakta yang konkret, bukan berdasarkan angan-angan dan harapan semata.
Harapan yang tidak didasarkan pada landasan empiris, bisa disebut sebagai khayalan.
3. Memahami bahwa memulai usaha merupakan uji kasus dari rencana usaha yang sudah ditetapkan, dan menyadari bila terjadi kegagalan merupakan sumber belajar yang berharga, sekaligus dijadikan sumber perbaikkan yang efektif terhadap rencana usaha.
Dari uraian datas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan anggapan atau asumsi yang benar adalah anggapan bahwa keberhasilan datang seiring dengan pilihan sikap dan tindakan yang diambil, bukan suatu yang datang dengan sendirinya. Seorang
wirausahawan pemula harus bersiap begitu memulai usaha berarti ikut dalam persaingan memperebutkan pasar.7
7 Firmansyah & Roosmawarni. Kewirausahaan (Dasar dan Konsep). Surabaya: Aksara Media. (2019)
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harusdipenuhi perusahaan untukmendirikan dan mejalankan suatu usaha pada awal perusahaan didirikan.Terdapat berbagai jenis kebutuhan sesuai dengan bidang usaha masing-masing. Hasil penilaian kebutuhan usaha dapat disusun secara tinci sehinggaterlihat secara jelas komponen-komponen kebutuhan usaha yang diperlukan.Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segalakeperluan usaha, melalui dari biaya prainvestasi, pengurusan izin- izin, biayainvestasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja.Sementara itu, modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseoranguntuk mengelola atau menjalankan suatu usaha.
B. Saran
Kami berharap dari penulisan materi diatas dapat membantu kalian memahami kebutuhan esensial dalam bisnis dengan baik dan benar.
Kelompok kami menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan sumber literasi yang kami gunakan, oleh karena itu sebagai pertimbangan diharapkan para pembaca mencari tambahan literatur lain guna melengkapi materi yang tidak kami cantumkan diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, D. D. (2015). Pengertian Dasar Bisnis, Kewirausahaan, dan Lingkungan Bisnis. 4.
Artaya, I. (20019). Artaya, I. P Penerapan Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Abraham H Maslow dan Teori Pemeliharaan Herzberg dalam
Menciptakan Loyalitas Pekerja.
Dessler, G. (2015). manajemen sumber daya manusia. 4.
Pamungkas, P. T. (5 desember 2019). pengaruh modal, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan promosi terhadap pemberdayaan UMKM. studi kasus pada pemilik usanha di sekitar pasar babadan.
Roosmawarni, F. &. (2019). Kewirausahaan (Dasar dan konsep). aksara media.
Siti Qona’ah S, D. M. (2018). DASAR MANAJEMEN BISNIS.
Yunita, I. &. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. 278-294