• Tidak ada hasil yang ditemukan

138629683 Internal Audit

N/A
N/A
rizkita marwa

Academic year: 2024

Membagikan "138629683 Internal Audit"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Desk audit memiliki waktu luang yang relatif lebih banyak dibandingkan audit lapangan, sehingga banyak hal yang bisa dilakukan, tidak hanya sekedar persiapan audit lapangan. Tujuan utama audit internal adalah untuk membangun manajemen risiko dan pengendalian internal yang kuat di perusahaan. Untuk pemeriksaan teknis yang berkaitan dengan 'audit penipuan', sebaiknya instruksinya tidak terbuka kepada pihak yang diaudit, tetapi kepada pihak yang berkepentingan.

Salah satu peran penting desk audit adalah menangani tindak lanjut hasil audit lapangan. UNTUK PERSIAPAN AUDIT VERIFIKASI CERITA, PERSIAPAN AUDIT DI TAZA, ALOKASI RISIKO HASIL AUDIT &. Kegiatan audit internal rutin dari belakang meja (regular desk audit) merupakan kegiatan utama atau tulang punggung audit internal yang harus dilakukan.

Audit on desk dimungkinkan karena tersedianya data pada database audit internal dalam negeri, baik melalui akses sistem online perusahaan atau berbagai laporan auditee (cabang ke kantor pusat, anak perusahaan ke holding company) serta korespondensi antar pekerjaan. unit atau anak perusahaan dengan cc (saat mengirimkan laporan melalui email) ke audit internal. Pertama, sikap hati-hati akan diperkuat dengan pengetahuan bahwa audit internal terus memantau dari jauh. Kedua, auditee yang mempunyai hasil baik mengharapkan evaluasi yang lebih berkala atas hasil pekerjaannya oleh pihak independen seperti audit internal.

Mengeluarkan “Opini Audit” terhadap kebijakan/peraturan/SOP, sebelum atau sesudah dilaksanakan, baik diminta/dipertanyakan oleh unit kerja tertentu atau tidak.

Audit Reguler di Lapangan (Regular Audit on Site): Peninjauan dan Pembinaan Langsung

Melakukan pengambilan sampel transaksi keuangan secara acak terhadap bukti-bukti transaksi di lapangan (random Transaction Sampling) untuk mencari kemungkinan adanya bukti fiktif, penggelembungan nilai, duplikasi klaim atau laporan transaksi palsu (window dressing). Melakukan pengukuran berdasarkan data di lapangan (pengukuran data) yang berkaitan dengan kecepatan/efisiensi kerja, masuknya transaksi, penyerahan barang, penutupan administrasi sehari-hari dll. TINDAK LANJUT AUDIT LAPANGAN/ AUDIT LAPANGAN : Menindaklanjuti atau menegaskan kembali hasil audit kantor atau audit lapangan sebelumnya dengan membawa seluruh data yang relevan ke lapangan.

Segera mengkonfirmasi (menemukan pembuktian) atas temuan Audit Desk yaitu mengenai kebenaran permasalahan dan tanggapan auditee terhadap temuan Audit Desk atau terhadap “Risiko”. Menegaskan kembali secara langsung temuan audit lapangan sebelumnya, yaitu mengenai keakuratan, efektivitas, dan konsistensi pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan. PELATIHAN OPERASIONAL  Melaksanakan pembinaan secara langsung (saran audit, pembinaan, pelatihan/workshop) mengenai prinsip-prinsip penerapan Manajemen Risiko & Pengendalian Internal yang baik pada setiap bidang kerja di lapangan.

Selain sebagai kesempatan untuk saling memperkenalkan, juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan secara garis besar tujuan dan ruang lingkup audit serta menyesuaikan rencana kegiatan antara tim audit dengan tim yang diaudit. Selain diisi dengan diskusi awal yang kondusif untuk komunikasi lebih lanjut, tim audit juga harus memanfaatkannya untuk mendalami seluruh bagian unit kerja untuk melihat situasi di lapangan. Inspeksi berkala pada umumnya mengacu pada rencana kerja dan pembagian tugas antar anggota yang telah ditetapkan sebelum tim masuk dan mengikuti Audit Lapangan Pedoman.

Tidak ada temuan yang tidak diungkapkan dalam konfirmasi tertulis, termasuk pernyataan signifikan yang dibuat oleh auditee pada saat konfirmasi lisan. Apabila hal ini terjadi, konfirmasi tertulis tetap dapat diberikan setelah masa perikatan audit lapangan berakhir dan sampai dengan diterbitkannya Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Hal ini juga berlaku selama bukti-bukti yang diperoleh di lapangan sudah ada di tangan akuntan.

Waktu pelaksanaan rapat audit akhir akan disepakati dengan pimpinan unit usaha auditee setelah sebagian besar jadwal audit telah selesai dan telah dipastikan berakhirnya waktu pelaksanaan, yang biasanya merupakan hari terakhir pelaksanaan audit lapangan. . Acara pembekalan singkat oleh tim audit mengenai prinsip-prinsip manajemen risiko dan pengendalian internal yang harus diketahui oleh tim audit. Oleh karena itu, tim audit berkewajiban untuk membekali dirinya secara memadai, sebagai penasihat bisnis, dengan berbagai wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan informasi bisnis yang relevan.

Audit Khusus di Balik Meja (Special Audit on Desk): Esensi dari Risk-Based Audit Berbicara pendekatan audit kontemporer, yaitu Risk-Based Audit, maka Special audit on

Audit Khusus Di Balik Meja (Special Audit on Desk): Intisari Audit Berbasis Risiko Berbicara tentang pendekatan audit modern yaitu Audit Berbasis Risiko, kemudian Audit Khusus re. PENINGKATAN: Pengembangan prinsip-prinsip manajemen risiko pada unit bisnis atau penyiapan unit kerja khusus yang menangani Manajemen Risiko. Ikut serta dalam mempersiapkan penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan dengan status tertentu, seperti perusahaan yang akan tercatat di bursa, perusahaan di sektor keuangan, dan lain-lain.

Audit Khusus Lapangan (Special On-Site Audit): Membawa Misi Perubahan Audit khusus lapangan merupakan kegiatan yang pada dasarnya tidak termasuk dalam kegiatan.

Investigasi langsung di lapangan terhadap indikasi adanya tindakan kecurangan tertentu berdasarkan pengaduan atau indikasi hasil Desk/Field Audit. Bersama perwakilan Komite Audit atau pejabat tertentu, mereka melakukan interogasi terhadap tersangka pelaku kejahatan dalam negeri yang langsung berujung pada pemberian sanksi. Survei/penelitian data pada topik tertentu yang bertujuan untuk memberikan “second opinion” berbasis risiko terhadap suatu kebijakan/peraturan yang akan menjadi isu terkini (sudah teridentifikasi) atau merupakan isu aktual yang sedang terjadi.

Dari sudut pandang manajemen risiko: Apakah ada dampak langsung atau tidak langsung yang dapat menimbulkan kerugian atau hambatan finansial terhadap usaha perusahaan? Dari perspektif pengendalian internal: apakah ada praktik atau pengendalian administratif yang tidak mematuhi kebijakan/prosedur kerja tertulis yang berlaku atau peraturan perusahaan atau bisnis yang sesuai. Bukti tertulis: Data transaksi, laporan dan dokumen relevan yang telah diaudit (dengan mengacu pada nomor catatan/dokumen terkait).

Bukti fisik: hasil observasi langsung auditor (direkam dengan peralatan audio visual, biasanya hanya pada saat audit di lapangan), misalnya terkait penempatan benda yang tidak tepat dan sikap atau tindakan kontraktor. Pihak yang diaudit secara formal mengakui bahwa risiko yang dihadirkan oleh auditor adalah kelemahan dalam proses bisnis dan kecukupan bukti yang diberikan oleh auditor. Memperoleh konfirmasi dan penjelasan tertulis dari auditee mengenai permasalahan dan penyebab sebenarnya dari temuan auditor.

Penyampaian referensi terhadap prosedur/kebijakan yang berlaku atau pendapat auditor terhadap suatu hal hendaknya menjadi acuan bersama dalam melihat suatu permasalahan. Membuat rekomendasi audit dan memperoleh keyakinan tertulis dari auditee mengenai tindakan perbaikan/pencegahan yang sedang atau akan segera diambil sehubungan dengan temuan terkait. Jawaban yang diberikan auditee dalam catatan konfirmasi menjadi dasar penilaian apakah suatu temuan layak untuk dimasukkan dalam laporan audit.

Dimana, Kapan, Siapa: Dimana rentang sebaran data/lokasi, kapan rentang sebaran waktu, dan siapa yang bertanggung jawab atas fakta yang terjadi. Jika auditee tidak mengkonfirmasi hasil konfirmatori, hal ini biasanya menunjukkan rendahnya signifikansi/signifikansi temuan tersebut, serta fakta bahwa auditor belum sepenuhnya menyimpulkan temuan tersebut. Semakin banyak pihak yang diaudit menolak temuan yang dikonfirmasi, hal ini hanya menunjukkan dipertanyakannya kredibilitas pekerjaan auditor.

Laporan Audit (Audit Report): Pertaruhan Reputasi Internal Audit

Laporan audit dapat menjadi acuan penilaian kelompok kerja auditor, selain untuk merumuskan/memodifikasi strategi, kebijakan, prosedur dan tujuan, yang mungkin telah dipublikasikan atau belum. Oleh karena itu, auditor seringkali menjadikan laporan audit sebagai alat pamer, menyajikan temuan dan data relevan sebanyak-banyaknya dalam kalimat yang panjang, tanpa menyadari bahwa kebutuhan pembaca laporan harus diutamakan. Tantangan dalam membuat laporan audit adalah bagaimana mengakomodasi kepentingan atau perspektif yang berbeda antara level strategis dan operasional.

Laporan berformat panjang (Long Audit Report), yaitu laporan yang rinci, lengkap dan penuh penjelasan teknis, yang kelompok sasarannya adalah pihak-pihak yang terlibat langsung atau berkepentingan untuk mengetahui permasalahan yang diangkat oleh tim audit. Laporan dalam format pendek (Short Audit Report), yaitu laporan ringkas yang penekanannya hanya sebatas temuan tanpa ada hiasan lebih lanjut. Statistik bisnis selalu menarik pada tingkat strategis dan juga menjadi pesan pertama yang diungkapkan Audit Internal berdasarkan data.

Kesimpulan audit merupakan opini atau penilaian tim audit terhadap keseluruhan praktik manajemen risiko dan pengendalian internal. Hasil administratif sebaiknya diringkas sesederhana mungkin, mengingat sifat hasil dapat dikategorikan “tidak merugikan atau merugikan secara langsung” dan sasaran pembacanya tidak berada pada tingkat strategis. Hanya menyajikan hasil dengan data pendukung yang memadai tanpa menyisipkan referensi ketentuan, dampak risiko, tanggapan yang telah diaudit, atau rekomendasi audit.

Ekstrak data pendukung dari paragraf temuan dan kemudian susun menjadi suplemen data, di mana temuan tersebut mengutip referensi pada suplemen data terkait. Namun perlu kita sadari bahwa seluruh temuan dalam laporan akan sia-sia jika tidak ada komitmen dari auditee untuk melakukan tindakan perbaikan/pencegahan. Selain itu, hasil audit juga tidak akan berarti jika permasalahan yang berasal dari sistem (SOP, kebijakan, aplikasi komputer, dan lain-lain) tidak ditindaklanjuti secepatnya.

Penilaian ini dilakukan dengan memeriksa kembali efektivitas/konsistensi tindakan atau jika terdapat temuan serupa pada kesempatan audit kantor/audit lapangan berikutnya. Hal ini merupakan kelanjutan dari hasil audit di kantor/audit di lapangan, dimana Audit Internal harus mendorong penguatan kapasitas tim yang diaudit untuk memeriksa dan mengevaluasi diri (self-assessment) dalam hal manajemen risiko dan pengendalian internal. Penilaian ini dilakukan dengan menerbitkan kuesioner penilaian risiko dan/atau kuesioner pengendalian internal untuk dijawab oleh entitas yang diaudit.

Rangkaian kuesioner ini pada hakekatnya memuat hal-hal yang dilaksanakan dan tidak dilaksanakan oleh auditee. Hasil kuesioner akan dijadikan acuan perbaikan internal yang dilakukan audit, selain .. manajemen & pengendalian internal) untuk seluruh grup perusahaan.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Audit Mutu Internal (AMI) adalah audit mutu yang dilakukan secara internal oleh STAI AL-QODIRI JEMBER untuk memetakan kesiapan semua unsur manajemen STAI

Tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab aktivitas audit internal harus didefinisikan secara formal dalam suatu piagam audit internal, dan harus sesuai dengan Misi

Mengembangkan dan melaksanakan program internal audit secara terpadu dalam rangka mengevaluasi pengendalian manajemen yang ditetapkan atas seluruh kegiatan perusahaan serta

Piagam audit internal sedikitnya memiliki lebih dari satu dokumen kecuali terdapat fungsi audit internal yang kuat di suatu tempat untuk memulai dan melakukan kegiatan kunci

Apakah anggota staf senior audit internal, atau anggota tim manajemen audit internal, secara profesional harus memiliki pemahaman yang memadai untuk menilai risiko

2.2 Tujuan Audit Mutu Internal AMI Secara umum tujuan Audit Mutu Internal AMI adalah untuk memverifikasi kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar pendidikan tinggi PTKI sehingga

pemakaman tentang audit internal yang bagi menjadi 3 point

Audit internal merupakan kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang factual dan signifikan melalui interaksi secara sistimatis,objektif,dan terdokumentasi.audit dilakukan secara