Modul Pedoman Pelatihan Topik: ISI PIRINGKU dan Nutrisi Seimbang
Estimasi: 2.5 – 3 Jam Pelatihan Target Pengetahuan untuk Kader:
• Mengetahui apa itu gizi dan apa itu pola makan seimbang beserta manfaat dari pola makan seimbang
• Mengetahui jenis komponen dari gizi seimbang dan mengetahui contoh makanan yang termasuk ke dalam gizi seimbang
o Tambahan: mengetahui cara proses makanan yang baik agar tidak kehilangan nilai nutrisi dari makanan tersebut
o Tambahan: mengetahui keutamaan dari setiap komponen makanan yang diberikan
o Tambahan: mendapatkan contoh menu masakan satu porsi untuk gizi seimbang
• Mengetahui pentingnya dan manfaat dari sarapan dan contoh sarapan yang baik
• Mengetahui penyakit apa saja yang dapat terjadi jika gizi tubuh tidak terpenuhi dengan baik / terjadi kelebihan gizi
• Mengetahui apa itu ISI PIRINGKU dan isinya
o Mengerti cara menjaga kebersihan pangan sebelum hingga setelah dilakukan proses pemasakan
Check list:
Banner untuk setiap pelatihan
Perlengkapan seperti:
o Sound system o Proyektor o Papan tulis
Presentasi (baik dari pihak pembicara maupun KHO)
Pre dan Post Test wajib dilaksanakan
Print out materi untuk peserta
Lembar absen
Lembar transport
Bukti transport untuk peserta
Bukti transport untuk pembicara
Konsumsi
Bukti konsumsi
Pre Test / Post Test
(Lingkari Salah Satu) Nama: __________________
Desa: ___________________
Jumlah Benar (diisi oleh petugas): ___
Silahkan lingkari jawaban Anda
1. Gizi seimbang baik untuk kesehatan tubuh a. Ya
b. Tidak
2. Sarapan boleh dilewatkan a. Ya
b. Tidak
3. Sayuran dan Buah-buahan termasuk makan yang harus ada dalam porsi makanan harian
a. Ya b. Tidak
4. Gizi berlebih baik untuk tubuh a. Ya
b. Tidak
5. Pisau untuk daging dan sayur tidak boleh digunakan bersama a. Ya
b. Tidak
Panduan Penyampaian Materi
Pembahasan dan
Estimasi Isi Bahan Ajar
Silahkan sambut ibu-ibu dan lakukan perkenalan diri
Pre-Test (5 Menit) + Ice Break
Studi Kasus Catatan:
Diperbolehkan
mengganti studi kasus dengan kasus yang lebih relevan
5 Menit
Ibu Bariah dan Ibu Ami sama-sama memiliki anak berusia 10 tahun
Ibu Bariah sering membekali anaknya nasi dengan ikan kembung atau nasi dan telur sementara Ibu Ami sering membekali anaknya dengan nasi dan mi instan sebagai lauk
Suatu hari anak Ibu Ami mengeluhkan bahwa dia sering mengantuk di kelas, sementara anak Ibu Bariah selalu terlihat berenergi dan antusias di kelasnya
Dari kasus di atas, kira-kira apa yang menyebabkan anak Ibu Ami mudah mengantuk? Mengapa anak Ibu Bariah lebih berenergi?
Minta ibu-ibu menjawab dahulu sebelum membahas jawabannya
Silahkan membahas jawabannya
• Anak Ibu Bariah mendapatkan asupan sarapan berupa protein dan karbohidrat sehingga anak Ibu Bariah lebih berenergi
• Anak Ibu Ami mendapatkan asupan sarapan berupa karbohidrat dengan lauk berupa karbohidrat juga
• Ketika terlalu banyak karbohidrat dalam tubuh, darah dapat kesulitan menyerap oksigen dan tubuh mudah mengantuk
• Selanjutnya akan kita bahas di pembahasan ini Gizi dan Pola Makan
Seimbang 10 - 15 Menit
Apa itu Gizi?
• Gizi dan nutrisi adalah asupan makanan atau zat yang diperlukan oleh tubuh
• Nutrisi yang baik artinya adalah kombinasi makanan yang dimakan sesuai dengan kebutuhan tubuh
• Nutrisi adalah kebutuhan utama seseorang untuk hidup
Pola Makan Seimbang
• Adalah pola makan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh
• Makanan dapat diumpamakan seperti pengantar nutrisi atau zat yang diperlukan oleh tubuh
• Ketika makanan yang dimakan sesuai, maka zat yang masuk ke dalam tubuh juga sesuai dengan apa yang diperlukan
Kelompok Makanan 15 - 30 Menit
Apa itu Kelompok Makanan
• Makanan dikelompokan dalam beberapa jenis sesuai dengan fungsi mereka masing-masing
• Pola makan seimbang sebaiknya memiliki seluruh kelompok makanan ini dalam satu porsi agar tubuh dapat memenuhi kebutuhannya dengan baik
• Berikut kelompok makanan:
Makanan Pemberi Energi
• Makanan yang dapat memberikan energi kepada tubuh untuk beraktivitas sehari-hari
• Kelompok makanan ini bisa disebut juga sebagai makanan pokok
• Kelompok ini biasanya tinggi akan karbohidrat
• Contoh makanan pemberi energi: beras, gandum, singkong, sagu, roti, kentang
Lauk Pauk
• Kelompok makanan ini bisa juga disebut sebagai protein
• Protein terbagi menjadi dua yaitu hewani dan nabati
• Contoh protein hewani: Ikan, daging, ayam, telur, dan produk olahan susu seperti keju, yogurt
• Contoh protein nabati: tempe, tahu, kacang- kacangan, dan olahan kacang seperti tauco
• Protein akan membantu pembentukan otot tubuh dan perbaikan sel tubuh
Vitamin dan Mineral
• Buah dan sayur adalah sumber vitamin dan mineral terbanyak tubuh
• Vitamin dan mineral berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mempermudah produksi zat yang diperlukan oleh tubuh seperti sel darah merah
• Tanpa buah dan sayur, tubuh dapat mengalami kesulitan dalam melakukan penyerapan nutrisi lain sehingga fungsi tubuh tidak optimal
• Contoh makanan dalam kelompok ini adalah: Buah- buahan lokal seperti rambutan, salak, jeruk, sayuran berdaun hijau, sayuran lokal seperti toge, pare, timun, oyong
Catatan:
• Pada pembahasan ini kader mempelajari pentingnya makanan dan komponen gizinya
• Disarankan untuk menegaskan pada fungsi setiap komponen gizi
• Disarakan memberikan contoh resep mudah dan murah untuk 1 porsi makan
• Disarankan memberikan contoh makanan lokal yang mudah dicari dan jangan memberikan contoh makanan yang suit dicari (contoh, memberikan contoh protein sehat berupa udang padahal lokasi berada di pegunungan)
• Saran penyajian presentasi:
Pentingnya Sarapan dan Sarapan yang baik 10 – 15 Menit
Mengapa Sarapan itu Penting?
• Sarapan adalah asupan makanan pertama di pagi hari
• Sarapan terutama pada anak-anak dan remaja akan membuat mereka memulai hari dengan lebih baik
• Sarapan bermanfaat untuk menambah energi di pagi hari hingga siang hari maka dari itu menu sarapan haruslah makanan dengan gizi seimbang yang baik Contoh Sarapan yang Baik
• Sarapan dengan gabungan karbohidrat dan protein seperti roti dengan telur dan keju
• Sarapan dengan gabungan protein, sayur, dan karbohidrat seperti nasi, ikan kembung, dan lalapan
• Sarapan tinggi serat dan protein seperti nasi dengan gado-gado dan tempe bacem
Catatan:
Contoh penyajian presentasi
Contoh Sarapan yang Tidak Baik
• Sarapan tinggi gula seperti roti isi gula atau krim manis yang banyak
• Sarapan hanya karbohidrat seperti nasi dengan mi instan sebagai lauk
• Kedua jenis sarapan tersebut dapat menyebabkan tingginya karbohidrat di darah tanpa dibarengi komponen lain seperti protein dan vitamin dan mineral di pagi hari
• Ketika terlalu banyak asupan karbohidrat yang masuk maka karbohidrat akan menyebabkan darah menjadi kental dan sulit menyerap oksigen
• Ketika darah kekurangan oksigen maka pasokan oksigen ke otak pun berkurang sehingga otak akan memerintahkan tubuh untuk tidak bekerja keras sehingga akhirnya tubuh menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk
ICE BREAK + ISTIRAHAT (15 MENIT) Penyakit Berhubungan
dengan Gizi 20 – 30 Menit Catatan:
Berikut adalah
rekomendasi penyakit yang berhubungan dengan gizi, selain stunting diperbolehkan untuk
mengganti/menambah/
mengurangi dengan penyakit lainnya
Silahkan tanyakan kepada peserta
Adakah yang dapat menyebutkan apa saja penyakit yang berhubungan dengan gizi?
Apakah gizi berlebih itu baik? Kenapa?
Ataukah hanya gizi kurang yang tidak baik?
• Penyakit berhubungan dengan gizi adalah penyakit yang terjadi akibat kelebihan maupun kekurangan asupan gizi
• Ketika asupan gizi masuk dan kebutuhan tubuh tidak seimbang akan ada beberapa fungsi tubuh yang tidak berjalan dengan baik
• Kekurangan maupun kelebihan gizi juga dapat menyebabkan gangguan tumbuh-kembang hingga gangguan sistem pertahanan tubuh
Catatan:
Saran penyajian presentasi:
• Sebelum masuk ke penjelasan, beri waktu untuk ibu- ibu berinteraksi dengan pembicara
• Ibu-ibu dibiarkan untuk menyebutkan pendapat mereka agar pengajaran menjadi 2 arah
Stunting
• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang, biasanya terlihat ketika balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umurnya ketika dilakukan pemeriksaan pada POSYANDU. PUSKESMAS, atau fasilitas kesehatan lainnya
• Ukuran pembanding biasanya tertera di buku tumbuh kembang anak (buku pink) atau adanya edukasi dari dokter anak setiap melakukan pengecekan tumbuh kembang anak
• Tidak semua anak pendek mengalami stunting kecuali memang ada kecurigaan dari dokter anak yang melihat adanya tanda-tanda keterlambatan tumbuh-kembang anak
• Stunting lebih mudah dicegah ketika anak masih di dalam kandungan hingga usia di bawah 5 tahun dengan memberikan gizi yang baik dan memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi aman, bersih, dan sehat
Penyebab Stunting
• Gizi ibu baik saat mengandung maupun ketika memberikan ASI kurang sehingga asupan makanan yang diterima anaknya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (dari kandungan hingga usia 2 tahun) kurang
• Gizi anak tidak terpenuhi dengan baik seperti kurangnya asupan ASI, MP-ASI yang tidak bergizi sehingga menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang
• Makanan dan minuman yang dikonsumsi baik ibu maupun anak tidak bersih sehingga menyebabkan
penyakit pencernaan dan infeksi pada saluran pencernaan sehingga pencernaan gagal menyerap nutrisi dengan baik
• Keluarga tinggal di lingkungan dengan fasilitas sanitasi dan akses air minum yang buruk
• Dan faktor eksternal lainnya seperti edukasi (sehingga tidak mengerti pentingnya gizi ketika hamil), kondisi lingkungan (seperti tinggal di daerah kumuh dengan sanitasi buruk), dan ekonomi (tidak ada ketersediaan makanan bergizi di rumah terutama untuk ibu dan anaknya)
Pencegahan Stunting
• Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
• Berikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
• Dampingi ASI dengan MP-ASI (makanan pendamping ASI) yang sehat dan bergizi setelah lewat usia 6 bulan
• Terus pantau tumbuh-kembang anak
• Pastikan alat masak, alat makan dan minum, hingga air minum yang diberikan bersih dan dicuci menggunakan air bersih
• Selalu jaga kebersihan lingkungan
• Selalu mencuci tangan dengan sabun terutama setelah dari kamar mandi dan ketika hendak makan Wasting
• Wasting atau biasa disebut sebagai malnutrisi akut atau berat badan rendah
• Wasting biasanya terjadi dalam jangka waktu pendek dan masih dapat diterapi dengan asupan gizi yang baik
• Perbedaan pada wasting dan stunting ada pada dampak kepada orang tersebut, stunting cenderung berdampak jangka panjang dan sulit untuk dilakukan terapi kecuali jika orang tersebut mengubah pola hidup dengan sangat baik
• Wasting dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan kenaikan risiko terkena penyakit menular
• Wasting dapat dicegah dengan selalu menjaga kesehatan dan pola makan anak dengan baik
• Pastikan mereka mendapatkan cukup nutrisi dan kalori dan segera mencari pertolongan dan bantuan medis jika terlihat gejalanya
Gejala Wasting
• Penurunan berat badan drastis sehingga membuat bobot tubuh anak tidak sebanding dengan tinggi badannya
• Kerap merasa sangat lemas
• Sulit untuk beraktivitas normal seperti anak seusianya
• Memiliki pembengkakan karena cairan atau edema di beberapa bagian tubuh
• Lingkar lengan atas (LILA) cenderung kecil, biasanya kurang dari 12.5 cm
Obesitas
• Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh
• Biasanya terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara asupan energi yang masuk dengan energi yang keluar dalam waktu lama
• Penentuan obesitas tidak hanya dari berat badan dan skala indeks massa tubuh ada beberapa hal yang dapat menjadi indikator obesitas seperti lingkar perut dan persenan lemak tubuh
Gejala Obesitas
• Guratan atau garis halus di area pinggang dan perut
• Lingkar perut yang besar
• Area lipatan berwarna lebih gelap dari biasanya
• Penumpukan jaringan lemak terutama di area dada dan abdomen (terutama bagi laki-laki)
• Nafas pendek dan tersengal-sengal saat beraktivitas terutama aktivitas berat
• Pubertas dini dan memicu siklus menstruasi yang tidak teratur pada perempuan
• Pubertas terlambat dan ukuran alat kelamin yang kecil secara tidak proposional pada laki-laki
Dampak Obesitas
• Jika sejak kecil mengalami obesitas maka risiko obesitas ketika dewasa akan semakin meningkat
• Risiko penyakit gaya hidup seperti penyakit kardiovaskular, penyakit jatung, asma, hingga gangguan reproduksi dapat meningkat
• Risiko gangguan mental karena kondisi hormonal yang tidak seimbang
• Risiko bayi lahir besar jika mengalami obesitas ketika hamil
Faktor Pemicu Obesitas
• Asupan gizi tinggi kalori namun rendah nutrisi lainnya seperti makanan gorengan tinggi minyak dan makanan tinggi lemak
• Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan penumpukan kelebihan lemak dalam tubuh karena ketika mereka beraktivitas maka tubuh akan membakar lemak tersebut menjadi energi untuk beraktivitas
• Pola tidur yang berantakan juga dapat meningkatkan risiko penyerapan nutrisi yang tidak baik dan metabolisme yang berantakan sehingga tubuh tidak dapat memproses kalorinya dengan baik
Cara Mencegah Obesitas
• Penerapan pola makan yang sehat dengan tinggi serat dan sayur buah dan rendah kalori dan gula
• Tingkatkan camilan berserat ketika lapar diluar jam makan agar kenyang lebih lama
• Perbanyak aktivitas fisik yang dapat membantu membakar lemak dan kalori yang masuk ke dalam tubuh
• Perbanyak konsumsi air minum GAKY
• Adalah gangguan yang timbul ketika seseorang mengalami kekurangan yodium
• Yodium biasanya ditemukan di garam dengan tanda ”garam beryodium”
• GAKY dapat dicegah dengan menambah asupan garam dengan yodium
Gejala GAKY
• Timbul gondok atau bengkak di leher Tengah
• Pertambahan berat badan akibat kekurangan hormon
• Mudah lelah
• Rambut rontok
• Kulit kering dan mudah mengelupas
• Penurunan suhu tubuh
• Detak jantung menjadi lamban
• Pengurangan daya pikir dan ingat
• Siklus menstruasi berantakan Dampak GAKY
• Gangguan fungsi mental
• Berkurangnya daya tahan tubuh
• Menurun produktiviotas dan daya konsentrasi
• Menurunnya kesuburan ICE BREAK (5 MENIT)
ISI PIRINGKU 15-20 Menit Catatan:
Paduan porsi ISI PIRINGKU bisa diganti jika ada paduan porsi yang lebih akurat per usia dan per jenis kelamin
ISI PIRINGKU
Adalah paduan porsi makanan seimbang dari Kementerian Kesehatan
Pesan Umum Gizi Seimbang
• Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
• Perbanyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
• Biasakan mengonsumsi lauk-pauk mengandung protein tinggi
• Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
• Batasi konsumsi makanan berlemak
• Biasakan sarapan
• Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
• Biasakan membaca label pada kemasan pangan
• Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
• Lakukan aktivitas fisik yang cukup untuk mempertahankan berat badan normal
Catatan:
Saran penyajian presentasi
Paduan Porsi ISI PIRINGKU
• Contoh yang diberikan adalah untuk laki-lak dewasa untuk makan siang
• Porsi yang diberikan harus dibarengi dengan aktivitas sehari-hari yang cukup tinggi
Makan Pokok
• 2/3 dari ½ piring
• Maksimal 3 centong tipis nasi sekali makan, atau 150gr
• Nasi dapat diganti dan disesuaikan dengan ketersediaan makanan pokok
Lauk-Pauk
• 1/3 dari ½ piring makan
• Hewani setara dengan 75gr ikan kembung atau 1 butir telur ayam ukuran besar
• Nabati setara dengan 100 gr tahu atau 2 potong tempe
Sayuran
• 2/3 dari ½ piring
• Setara dengan150gr sayur atau 1 mangkuk sedang Buah-buahan
• 1/3 dari ½ piring
• Setara dengan 150 gr pepaya atau 2 potong sedang, atau 2 buah jeruk sedang, atau 1 buah kecil pisang ambon
Catatan:
Gunakan alat peraga atau gunakan referensi berikut
Cara Menjaga Kebersihan Makanan
• Cuci tangan dengan 6 langkah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
• Sebaiknya kuku pendek dan rambut diikat saat akan mempersiapkan makanan
• Dapur sebaiknya terang dengan ventilasi yang baik dan sebaiknya menggunakan kassa pada jendela untuk mencegah masuknya serangga dan hewan ke dapur
• Tempat makan dan tempat menaruh makanan harus lebih tinggi dari lantai
• Dapur dan perlengkapan memasak harus bersih dari hewan dan serangga
• Semua makanan mentah dibersihkan dengan baik sebelum dikonsumsi
• Jangan menggunakan pisau dan alas memotong untuk daging dan sayuran secara bersamaan untuk menghindari kontaminasi silang karena terkadang ada serangga atau bakteri yang terbawa baik dari sayur maupun dari daging
• Jangan batuk atau bersin ke makanan karena dapat menebarkan bakteri dan virus
6 Langkah CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
Silahkan contohkan (dan tampilkan) sesuai dengan poster ini
Minta peserta mengulangi dengan menunjuk salah satu dari mereka untuk mencontohkannya di depan
Silahkan rangkum materi bersama peserta dengan membagi peserta ke dalam beberapa kelompok dan minta mereka mengulangi materi masing-masing
kelompok (20 menit)
POST-TEST DAN PENUTUPAN (5 MENIT)
