Sri Asfiati, MT selaku Dosen Pembanding I dan Penguji yang telah banyak memberikan koreksi dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Fahrizal Zulkarnain, MSc selaku Dosen Pembanding II dan Penguji yang telah banyak memberikan koreksi dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, serta Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Latar Belakang
Kecamatan Panyabung Kota merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal dan merupakan ibu kota Kabupaten Mandailing Natal. Data BPS Kabupaten Mandailing Natal tahun 2018 menunjukkan Kecamatan Panyabungan Kota memiliki luas wilayah 25.977,43 km2 dengan jumlah desa/lingkungan sebanyak 39 desa.
Rumusan Masalah
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui karakteristik masyarakat ketika melakukan perjalanan di kawasan niaga/komersial, terutama dalam hal pemilihan moda transportasi yang akan digunakan. Hal ini berguna karena dapat dijadikan sebagai penentuan langkah yang tepat dalam mengurangi penggunaan kendaraan yang digunakan masyarakat di kawasan niaga/komersial.
Ruang Lingkup
Banyak orang keluar dari lingkungannya atau menuju kota untuk bekerja atau bepergian untuk berbelanja.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Berisi pembahasan lokasi dan waktu penelitian metode analisis data, teknik pengumpulan data, pengumpulan data angket, diagram alir.
ANALISA DATA
KESIMPULAN
Tata Guna Lahan
Untuk memenuhi kebutuhannya, masyarakat melakukan perjalanan antar penggunaan lahan tersebut dengan menggunakan sistem jaringan transportasi (misalnya berjalan kaki atau menggunakan kendaraan). Tata guna lahan dibentuk oleh tiga unsur yaitu manusia, aktivitas, dan lokasi yang saling berinteraksi.
Sistem Transportasi
- Jenis Transportasi dan Alat Transportasi
- Model Perencanaan Transportasi
- Tujuan Transportasi
- Aksesibilitas dan Mobilitas
Angkutan umum biasanya mencakup kereta api dan bus, tetapi juga mencakup layanan penerbangan, feri, taksi, dan lain-lain. Aksesibilitas merupakan ukuran kemudahan atau kenyamanan lokasi-lokasi penggunaan lahan yang saling berinteraksi dan kemudahan atau kesulitan lokasi-lokasi tersebut untuk dijangkau melalui suatu sistem jaringan transportasi. Selain itu, aksesibilitas merupakan suatu konsep yang memadukan sistem pengaturan penggunaan lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya.
Definisi Model
Landasan Konsep Bangkitan dan Tarikan Lalu Lintas
- Karakteristik Perjalanan a. Berdasarkan Tujuan perjalanan
- Konsep Pemodelan Bangkitan Pergerakan
- Analisis Regresi Linear Sederhana
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Metode Analisis Kategori/ Klasifikasi Silang
- Koefisien Determinasi
- Uji Validasi
- Uji Reliabilitas
Tahapan pembangkitan perjalanan sering digunakan untuk menentukan jumlah pembangkitan perjalanan yang dihasilkan oleh suatu rumah tangga (baik perjalanan berbasis rumah maupun non-rumah) pada interval waktu tertentu (per jam atau per hari). Tentukan jumlah perjalanan setiap tingkat dengan mengalikan rata-rata jumlah perjalanan per rumah tangga pada tingkat tersebut dengan perkiraan jumlah rumah tangga dan totalnya.
Pengujian Asumsik Klasik
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel independen (Imam Ghozali, 2013:105). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat ketimpangan variabel dalam model regresi dari sisa pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain.
Uji T
Uji F
- Intensitas Tata Guna Lahan
- Pemisahan Ruang dan Intensitas Tata Guna Lahan
- Kegunaan Matriks Pergerakan
Jarak yang jauh atau biaya yang mahal akan membuat perpindahan antar kedua penggunaan lahan tersebut menjadi lebih sulit (aksesibilitas rendah). Oleh karena itu, besarnya pergerakan lalu lintas antara dua penggunaan lahan bergantung pada intensitas kedua penggunaan lahan tersebut dan pemisahan spasial (jarak, waktu, biaya) antara kedua zona tersebut.
Pemilihan Rute Transportasi (Trip Assignment)
SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data langsung ke editor data SPSS. Terlepas dari struktur file data mentah, data dalam editor data SPSS harus diformat sebagai baris (kasus) dan kolom (variabel).
Metode Penarikan Sampel
Penelitian Faikar Muhammad Tahun 2013 tentang “Analisis Daya Tarik Wisata Belanja Pasar Tradisional Butung Kota Makassar (Studi Kasus Pengunjung dengan Jenis Belanja Konveksi)”. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik pergerakan pengunjung Pasar Butung pada hari libur sangat dipengaruhi oleh jumlah rumah, pendapatan rumah tangga, pembantu pasar, jarak rumah ke pasar, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik pasar Butung berpengaruh. . Pergerakan pengunjung pasar pada hari kerja sangat dipengaruhi oleh umur, jumlah orang di rumah, pendapatan rumah tangga, waktu pendamping ke pasar. Moda yang paling banyak digunakan pengunjung mall di Kabupaten Badung adalah sepeda motor, baik pada hari biasa maupun akhir pekan (weekend).
Persentase komposisi moda yang digunakan adalah sepeda motor 58,43%, kendaraan ringan 41,37%, kendaraan berat 0,10% dan kendaraan tidak bermotor 0,10%. Variabel bebas yang berhubungan dengan daya tarik perjalanan yaitu luas lahan (X1) mempunyai korelasi yang tinggi terhadap daya tarik perjalanan beban puncak 1 jam pada jam sibuk pagi atau sore hari dengan nilai r sebesar 0,984.
Bagan Alir Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di kawasan komersial/komersial Kecamatan Panyabungan Kota, tepatnya berpusat di kawasan pasar baru di Jalan Willem Iskandar, Kecamatan Panyabungan, Kota Kabupaten Mandailing Natal.
Cara Pengambilan dan Ukuran Sampel .1 Penentuan Populasi Pengunjung
- Perhitungan Sampel
36 Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada saat melakukan survei, surveyor harus memahami dan melaksanakan prosedur survei dengan baik dan benar.
Pengumpulan Data
Dalam melakukan suatu penelitian, terlebih dahulu Anda perlu mengetahui variabel apa saja yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan nantinya. Banyaknya anggota keluarga dalam rumah ini mempengaruhi pergerakan seseorang menuju suatu tempat. Anggota keluarga yang berjumlah besar akan lebih sering bepergian dibandingkan anggota keluarga yang berjumlah sedikit.
42 Berdasarkan Tabel 3.4 terlihat bahwa anggota keluarga terbanyak dalam satu rumah tangga berjumlah 5-6 orang, tidak kurang dari 44 responden, dan anggota keluarga paling sedikit dalam satu rumah tangga berjumlah 1-2 orang, tidak kurang dari 10 responden. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.4. Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat rata-rata pendapatan rumah tangga setiap bulannya adalah Rp 3.000.000 – Rp. adalah 4.000.000.
Jumlah anggota keluarga
43 oleh 63 responden dan paling sedikit adalah Rp.500,000 oleh 2 responden, untuk lebih jelas anda boleh lihat Gambar 3.5. Berdasarkan Jadual 3.6, dapat diketahui bahawa bilangan kenderaan bermotor dalam satu isi rumah kebanyakannya adalah 1-2 unit iaitu sebanyak 53 buah.
Pendapatan rata-rata rumah tangga setiap bulan
44 responden dan paling sedikit >5 unit sebanyak 4 responden, untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.6. Berdasarkan Tabel 3.7 terlihat bahwa alat transportasi yang digunakan untuk berbelanja yang paling banyak digunakan responden untuk berbelanja adalah sepeda motor sebanyak 55 responden dan merupakan yang paling sedikit.
Jumlah kenderaan bermotor dalam satu rumah tangga
Saat melakukan perjalanan menuju suatu tempat, masyarakat akan memikirkan moda mana yang akan digunakan agar waktu perjalanan lebih cepat, nyaman dan juga aman. Faktor ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perjalanan masyarakat karena semakin dekat jarak suatu tempat maka waktu dan biaya juga akan semakin bertambah sehingga masyarakat semakin tertarik pada tempat tersebut. Berdasarkan Tabel 3.8 terlihat pengunjung yang rumahnya berjarak 0-15 Km lebih banyak yaitu sebanyak 51 responden. Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 3.8.
Moda transportasi yang digunakan untuk berbelanja
Waktu perjalanan juga mempengaruhi daya tarik masyarakat karena lamanya waktu yang terbuang dalam perjalanan akan menurunkan minat masyarakat untuk berwisata.
Jarak tempuh rata-rata dari rumah ke tempat belanja
Kapasitas lahan pada area perbelanjaan akan mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi kawasan tersebut, karena masyarakat lebih menyukai tempat berbelanja yang luas dan nyaman. Berdasarkan tabel 3.10 terlihat bahwa luas lahan komersil yang paling banyak dijawab responden dalam kuisioner adalah seluas 51 responden, untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.10.
Waktu tempuh dari rumah ke tempat belanja
Masyarakat akan memilih kota yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan belanjanya karena lebih efisien waktu. Berdasarkan tabel 3.11 terlihat kelengkapan barang yang dijual pada area perdagangan terbanyak jumlah responden yang menjawab lengkap sebanyak 62 responden, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.11.
Luas lahan perbelanjaan
Analisa Data
- Metode Pengolahan Data
- Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini analisis regresi berganda berfungsi sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung berbelanja di kawasan perbelanjaan kecamatan Panyabungan Kota.
Kelengkapan barang yang dijual
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Gambaran Umum Kecamatan Panyabungan
- Gambaran Umum Lokasi Studi
Analisis model menarik ini mencakup lokasi perbelanjaan yang tepat berada di jantung kawasan pasar baru di Jalan Willem Iskandar, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal. Lokasi tersebut dipilih karena merupakan kawasan perbelanjaan yang memiliki luas 17.015 m2 dan jumlah pedagang sebanyak 1.800 lapak dan pedagang kaki lima serta melayani berbagai kebutuhan pengunjung baik yang berasal dari Kecamatan Panyabungan Kota sendiri maupun yang berasal dari luar Kabupaten.
Karakteristik Responden
- Berdasarkan Umur
- Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat kelompok umur responden yang paling sering adalah umur 31-40 tahun, untuk lebih jelasnya lihat Gambar 4.2.
Umur
Berdasarkan histogram pada Gambar 4.4 diketahui bahwa sebaran datanya terletak pada seluruh area kurva normal dan memberikan pola sebaran yang tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada gambar tersebut penelitian mempunyai distribusi normal.
Jenis kelamin
Analisis Regresi Liniear Berganda
- Uji t
- Uji F
Dengan asumsi variabel lain tetap, artinya setiap kenaikan X1 1 satuan maka hambatan trip akan meningkat sebesar +0,689 satuan dan sebaliknya. Dengan asumsi variabel lain tetap, artinya setiap kenaikan X4 1 satuan maka tahanan trip akan turun sebesar 0,173 satuan begitu pula sebaliknya. Dengan asumsi variabel lain tetap, artinya setiap kenaikan X5 1 satuan maka hambatan trip akan turun sebesar 0,747 satuan dan sebaliknya.
Dengan asumsi variabel lain tetap, artinya setiap kenaikan X6 sebesar 1 satuan maka hambatan trip akan meningkat sebesar +0,319 satuan dan sebaliknya. Dengan asumsi variabel lain tetap, berarti setiap kenaikan X8 sebesar 1 satuan maka gaya hambat kendaraan akan berkurang sebesar 0,031 satuan dan sebaliknya.
Koefisien Determinasi
- Karakteristik Pengunjung
- Model Analisis Tarikan Perjalanan
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tarikan Perjalanan
Dalam pembahasan ini dijelaskan tentang model daya tarik wisata masyarakat ke kawasan perbelanjaan di Kecamatan Panyabungan Kota dan faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik wisata masyarakat ke kawasan perbelanjaan di Kecamatan Panyabungan Kota. Jumlah anggota keluarga (X1) mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 0,577 yang berarti nilai tersebut menjelaskan bahwa terdapat pengaruh dominan jumlah anggota keluarga (X2) terhadap daya tarik wisata sebesar 57,7%. Total pendapatan bulanan mempunyai nilai koefisien korelasi sebesar 0,516 yang berarti nilai tersebut menjelaskan bahwa terdapat pengaruh dominan pendapatan bulanan terhadap daya tarik wisata sebesar 51,6%.
Dengan demikian, faktor jumlah anggota keluarga (X1) dan jumlah pendapatan tiap bulan (X2) merupakan faktor dominan yang mempengaruhi daya tarik wisata masyarakat ke kawasan perbelanjaan di Kecamatan Panyabungan Kota. Dari model diatas dapat dijelaskan bahwa jika jumlah anggota keluarga (X1) dan pendapatan bulanan (X2) bertambah 1 satuan, maka jumlah perjalanannya adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Saran
Pergerakan Transportasi Model Menarik di Komplek Lippo Plaza, Mall Flobamora dan Bundaran Hypermart Pu Kota Kupang. Analisis Karakteristik Daya Tarik Pergerakan Pengunjung Wanita Pemilik Sepeda Motor dengan Pola Pergerakan Rumah – Pasar – Rumah di Kota Makassar” (Studi Kasus Pasar Niaga Daya) (hlm. 1-90). Pengaruh daya tarik wisata Mall Pekanbaru dan Plaza Senapelan terhadap tingkat pelayanan saat ini dan prakiraan 5 tahun ke depan.
Prediktor : (Konstan), Kelengkapan barang yang dijual pada tempat perbelanjaan, Jarak tempuh menuju tempat perbelanjaan, Luas area perbelanjaan, Jumlah kendaraan dengan jumlah kendaraan, Moda transportasi untuk berbelanja, Jumlah anggota keluarga, Pendapatan bulanan, Perjalanan waktu untuk berbelanja di jalan-jalan.
R tabel, T tabel, dan F tabel
Jumlah pedagang
Kuisioner
Berapa rata-rata waktu perjalanan dari rumah Anda ke tempat Anda berbelanja? . a.. 7. Menurut anda berapa luas pembelian tanah di kecamatan Panyabungan Kota?