TUGAS 4 SISTEM INFORMASI
ANALISIS PERUSAHAAN GOJEK
DISUSUN OLEH:
JOSSY RAYA GOPASDA SARAGIH; 120140073
SISTEM INFORMASI RC INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG 2022
Analisis Sistem Informasi dan Strategi Perusahaan GOJEK (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk).
1. Analisis Value Chain Primer GOJEK.
2. Analisis Generic Strategy GOJEK.
3. Analisis implementasi Five Forces oleh GOJEK.
1. Analisis Value Chain Primer GOJEK
Value chain adalah seluruh proses atau rangkaian kegiatan yang membuat atau membangun nilai pada tiap-tiap langkah proses. Nilai atau value di sini merupakan keseluruhan nilai yang telah dibangun pada tiap-tiap unit di perusahaan. Jadi, value chain ini merupakan analisis strategis untuk memahami keunggulan perusahaan, melihat value apa yang harus dinaikkan atau hal apa yang diturunkan, juga untuk memahami hubungan perusahaan dengan pemasok, pembeli, dan perusahan lainnya.
Berikut adalah gambar dari model analisis value chain yang ditemukan oleh Michael Porter.
Sebelumnya kita sedikit mengenal terlebih dahulu tentang GOJEK. GOJEK merupakan perusahaan teknologi Indonesia yang melayani di bidang transportasi online, pesan antar barang dan makanan, dan lainnya. GOJEK berdiri pada tahun 2010, didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran. Perusahaan ini bergerak menggunakan teknologi informasi dengan pemesanan melalui telepon pinter pengguna. GOJEK melibatkan kerja sama mitra pada drivernya. Saat ini GOJEK telah merge atau bergabung Bersama Tokopedia menjadi GoTo Group.
Analisis Value Chain GOJEK
Primary Activities Value Chain GOJEK:
1. Inbound Logistics (Terkait dengan aliran barang dan informasi terkait)
• Vendor, seperti penyedia logistiknya atau dapat dikatakan seperti supplier yang menyediakan kebutuhan awal perusahaan.
• Karyawan, pekerja gojek yang menjadi factor internal perusahaan.
• Atribut Gojek, kebutuhan driver sebelum berkendara seperti jaket logo gojek, helm logo gojek, dan juga masker.
• Quality Control, pihak yang memeriksa kelayakan barang-barang yang digunakan driver atau perusahaan agar mengurangi kecacatan barang yang masuk.
2. Operations (Terkait proses pengubahan input ke output)
• Driver Gojek, mitra sebagai penggerak aktivitas perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Dibutuhkan juga driver gojek yang baik dan profesional dalam bekerja.
• SOP (Standar Operasional Prosedur), kiat-kiat atau panduan bekerja atau beraktivitas di lingkungan perusahaan.
• QC Produk, bagian yang memeriksa apakah produk atau layanan seperti go-ride atau go-car maupun go-food saat ini masih layak digunakan oleh customer.
3. Outbond Logistics (Penyampaian output ke konsumen)
• Katalog Layanan, seperti daftar-daftar layanan yang disediakan pada aplikasi.
Ini berupa layanan go-ride, go-car, go-food, go-mart, dan layanan lainnya yang dapat diakses customer.
• Penggunaan system pembayaran seperti menggunakan gopay atau cash.
Customer dapat mengisi saldo gopay untuk pembayaran tunai.
4. Marketing and Sales (Melakukan pemasaran guna menarik pelanggan)
• Membuat iklan di berbagai platform baik digital maupun media konvensional.
• Memberikan promo menarik pada setiap atau beberapa layanan.
• Melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan lain.
• Menjadi sponsor dalam acara tertentu.
5. Services (Untuk mempertahankan nilai produk)
• Layanan Customer Care, untuk menerima tampungan pengaduan secara langsung menggunakan panggilan dua arah antara pelanggan dan pihak customer care.
• Kemudahan menemukan driver, memilih rute, dan driver yang ramah dan sopan dapat membuat konsumen puas terhadap pelayanan
• Adanya fitur feedback seperti memberikan penilaian kepada driver atau merchant go-food dan terkait dengan aplikasi melalui teks.
2. Analisis Generic Strategy GOJEK
Generic Strategy adalah strategi umum atau dasar perusahaan untuk bersaing mengejar keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang lingkup pasar yang sama. Ada tiga jenis strategi dasar perusahaan yaitu:
1. Low Cost Leadership 2. Differentiation 3. Focused Niche
1. Low Cost Leadership
Low cost leadership adalah strategi pengurangan biaya pada produk yang sama dengan competitor lain agar menarik pelanggan. Cost Ordership dapat diartikan jika cakupan pasar lebih luas maka pengurangan biaya juga harus besar. Untuk menerapkan low cost leadership ini Gojek kerap kali menerapkan promo-promo yang ada pada waktu tertentu. Contohnya seperti promo pengguna baru dan pengguna baru pertama kali menggunakan Gopay. Apalagi saat ini Gojek dengan layanan Go-foodnya sedang melakukan promo diskon sebesar Rp. 6000 pada biaya ongkos kirim.
Namun, promo-promo tersebut tidak dapat dinikmati oleh semua pengguna hanya pengguna tertentu dengan penilaian dari pihak Gojek itu sendiri. Gojek menerapkan tersebut dan juga harus ada yang dikorbankan seperti pengguna lainnya yang tidak kedapatan promo. Terkadang promo tersebut hanya bisa digunakan untuk pembayaran Go-pay dan khusus merchant tertentu.
2. Differentiation
Differentiation adalah adanya penerapan inovasi untuk membedakan produk kita dengan produk yang lain dengan menonjolkan kelebihan produk yang dipunya.
Perbedaan yang diikuti dengan inovasi ini akan menarik minat konsumen untuk
mencoba hal yang inovatif dalam produk kita. Pembeda yang diterapkan Gojek yaitu adanya layanan selain transportasi online. Layanan tersebut ada, GoFood untuk pesan antar makanan, GoSend untuk kirim barang, GoMart untuk pesan antra belanja minimarket, GoMassage untuk layanan pijat, GoClean untuk layanan bersih rumah, GoFitness untuk kebutuhan olahraga, GoMed untuk layanan kesehatan, GoTix untuk pemesanan tiket, GoPlay layanan streaming video, GoNews untuk layanan berita, produk layanan pembayaran seperti GoPulsa, GoBills, GoNearby, GoSure, dan GoPoints.
Selain itu Gojek saat ini menerapkan fitur GoClub, yang merupakan program loyalti keanggotaan gojek. Jadi pengguna akan diterapkan levelnya sesuai point atau experience point (xp) yang dimiliki. Tingkatan tersebut yaitu warga, bos, juragan, dan anak sultan. Untuk mencapai level lebih tinggi, pengguna harus sering menggunakan layanan dari gojek agar mendapatkan xp. Semakin tinggi tingkatannya maka akan mendapatkan promo yang lebih banyak.
Ini sudah bagus diterapkan oleh Gojek dimana kompetitor yang lain belum menerapkan ini. Ini akan menarik pengguna untuk lebih sering menggunakan layanan dari Gojek untuk meningkatkan levelnya dengan benefit yang lumayan juga.
3. Focused Niche
Ini merupakan strategi untuk mencakup kelompok tertentu dari konsumen yang tidak terlalu memikirkan tentang biaya dan sesuai sama preferensi dari konsumen. Gojek telah menerapkan ini dan mungkin sedikit yang menyadarinya karena gojek hanya ingin konsumen tertentu yang mau melakukan layanan tersebut. Contohnya seperti GoSure layanan asuransi gadget, motor, property, dan kesehatan dari gojek. Layanan ini lebih sedikit penggunanya dibandingkan dengan layanan utama gojek. Selain itu terdapat layanan GoInvestasi untuk pengguna yang investasi ingin berinvestasi menggunakan aplikasi Gojek. Selain itu masih banyak lagi layanan khusus lainnya.
3. Analisis Implementasi Five Forces Model oleh GOJEK
Five forces model merupakan lima kekuatan yang dapat mempengaruhi industrinya untuk dapat menerapkan strategi yang lebih menguntungkan kedepannya. Tujuan dari model ini adalah untuk bertahan dan berkembang.
1. Rivalry among existing competitors
Intensitas dari jumlah competitor yang ada saat ini yang membahas tentang bagaimana beberapa kompetitor bersaing dan apa yang disaingkan oleh mereka.
Untuk Gojek sendiri memiliki tingkat persaingan antar kompetitor yang tinggi karena masih ada Grab yang saat ini menjadi salah satu transportasi online terbesar di Indonesia. Kedua perusahaan ini saling gencar-gencaran menarik pelanggan dengan
memberikan promo-promo yang menarik. Melihat juga promo yang ditawarkan Grab saat ini lebih banyak daripada Gojek.
Namun melihat pada data, Gojek pada bulan Januari dan Februari 2021 masih mengungguli pangsa pasar saat itu.
2. Threat of new entrants
Ancaman dari pendatang baru merupakan sebuah peringatan yang tak bisa diabaikan.
Perusahaan harus memantau pergerakan dari pendatang baru apakah akan mengancam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan, pendatang baru biasanya dapat memberikan harga yang lebih murah dan promo yang lebih banyak dibandingkan pendatang lama.
Gojek saat ini berada di tingkat rendah jika melihat dari ancaman pendatang baru. Hal ini disebabkan masih minimnya layanan pendatang baru yang diberikan. Contohnya saja Maxim. Maxim saat ini memang memberikan tarif murah namun untuk kualitas pencarian titik lokasi, metode pembayaran, dan keamanan pelanggan masih jauh dari kata bagus.
3. Threat of substitute producs or services
Ancaman ini merupakan ancaman pengganti produk atau layanan yang diberikan perusahaan. Untuk Gojek tingkat ancaman ini terbilang cukup tinggi. Layanan-layanan pengganti tersebut dapat berupa angkutan kota, becak, atau layanan konvensional yang bahkan lebih murah. Dalam hal pesan antar makanan, Gojek memiliki ancaman pengganti seperti ShopeeFood.
4. Bargaining power of suppliers
Ancaman kekuatan penawaran dari penyetok atau supplier ini dapat memengaruhi pendapatan perusahaan. Saat ini tingkat ancaman tersebut masih rendah untuk Gojek.
Hal ini banyaknya perusahaan helm di Indonesia dan perusahaan tekstil seperti jaket untuk membuat helm dan jaket khusus driver. Selain itu masih banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang menggunakan motor dan mobil yang masih membutuhkan pekerjaan, sehingga masih terbilang murahnya tenaga mitra dan banyaknya tenaga mitra.
5. Bargaining power of buyers
Ancaman kekuatan penawaran pembeli atau pelanggan saat ini terhadap Gojek terbilang tinggi. Hal ini dikarenakan masih banyaknya konsumen yang menggunakan aplikasi Gojek jika ada promo saja. Jika tidak ada promo maka beralih ke aplikasi lain.