• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI TENTANG JURNAL PENDIDIKAN

N/A
N/A
Yudha English

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARI TENTANG JURNAL PENDIDIKAN "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

KESIAPAN SEKOLAH LAME DALAM PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 KABUPATEN TIMUR PONTIANAK. Kesiapan sekolah menengah dalam penerapan mata pelajaran informatika pada kurikulum 2013 dilihat dari para pendidik.

Gambar  2.  kesiapan  sekolah  dalam  mengimplementasikan  mata  pelajaran  informatika  pada  kurikulum  2013  di  Kecamatan Pontianak Timur dilihat dari sarana  prasarana sekolah
Gambar 2. kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan mata pelajaran informatika pada kurikulum 2013 di Kecamatan Pontianak Timur dilihat dari sarana prasarana sekolah

MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPTIF MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENERAPKAN METODE

BALOR DI KELAS X IPA SMAN 1 SILAT HILIR

Pendahuluan

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis teks deskripsi kelas X IPA sebelum menggunakan metode BALOR di SMA Negeri 1 Silat Hilir. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan menulis teks deskriptif kelas X IPA setelah menggunakan metode BALOR di SMA Negeri 1 Silat Hilir.

Pembahasan

Gambar Siswa melihat gambar tempat wisata sekitar yaitu Kapus Hulu khususnya tempat wisata di kecamatan Silat Hilir yang sering dikunjungi siswa. Siswa kemudian diminta menyebutkan beberapa tempat wisata di sekitar lingkungannya yang pernah mereka kunjungi.

Gambar 1 Danau Sentarum
Gambar 1 Danau Sentarum

Kesimpulan

Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan metode Balor dalam meningkatkan keterampilan menulis deskriptif adalah sebagai berikut (1). Dengan demikian pada tahun pelajaran 2019/2020 setelah menggunakan metode Balor pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Silat Hilir hasil menulis teks deskriptif meningkat.

STRATEGI PEMBELAJARAN DARING BERBASIS MULTIMEDIA DI SMA NEGERI 1 MENJALIN KABUPATEN LANDAK

PROVINSI KALIMANTAN BARAT Yakobus,S.Pd,M.M

ABSTRAK

  • Pendahuluan
    • Bagaimanakah strategi pembelajaran daring berbasis
  • Hasil dan pembahasan penelitian
  • Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I
    • Perencanaan
    • Pelaksanaan
    • Observasi
    • bahwa 2 orang guru memperoleh nilai akhir kategori cukup , 8
    • Cukup (75%-
  • Guru 20.%
    • Refleksi
    • Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II
    • Deskripsi Peningkatan Hasil Tindakan

Dari hasil observasi siklus I terhadap 2 orang guru SMAN 1 Menjalin dapat dijelaskan bahwa tidak ada guru yang memperoleh nilai baik, memperoleh nilai baik atau memperoleh nilai dalam rentang guru atau sebesar 70,92%. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran pada Siklus II diketahui bahwa 5 orang guru mempunyai nilai akhir yang sangat baik, 5 orang guru memperoleh nilai akhir yang baik, namun apabila nilai akhir guru yang memperoleh nilai cukup dibulatkan maka hasil akhirnya adalah baiklah agar observasi dapat terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA Departemen pendidikan nasional

MENINGKATKAN KEMANdiriAN DAN KINERJA SISWA PEMROGRAMAN DASAR PADA SISWA KELAS XI MULTI MEDIA MENGGUNAKAN MODUL. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian belajar dan performa siswa pada Pemrograman Dasar melalui penggunaan modul Pemrograman Dasar pada kelas XI Multi Media 2 SMK Negeri 1 Mempawah Hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modul Pemrograman Dasar dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar Pemrograman Dasar siswa kelas XI Multi Media 2 SMK Negeri 1 Mempawah Hulu.

Cara meningkatkan prestasi siswa dalam pemrograman dasar menggunakan modul pemrograman dasar di kelas XI Multi Media 2 SMK Negeri 1 Mempawah Hulu. Meningkatkan kemandirian belajar siswa pemrograman dasar dengan menggunakan modul pemrograman dasar di Kelas XI Multi Media 2 SMK Negeri 1 Mempawah Hulu. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran pemrograman dasar, penggunaan modul Basic Programming dapat meningkatkan kemandirian dan performa belajar siswa dengan Basic Programming XI Multi Media 2.

Dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar Pemrograman Dasar, siswa dapat menggunakan media atau perantara. Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan kemandirian siswa, pembelajaran Pemrograman Dasar dilakukan dengan bantuan lembar observasi.

STUDI DESKRIPTIF PENERAPAN DISIPLIN POSITIF PADA PESERTA DIDIK

Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Pontianak Rahmat Putra Yudha, S.Pd, M.Ed TESOL

Sedangkan disiplin positif Menurut Flanagan (2013) dalam pemaparannya pada “Australasian Conference on Child Abuse and Neglect”, disiplin positif adalah tentang upaya orang tua; Memperkuat hubungan dengan anak; Memahami perspektif anak; Demikian pula Nelsen, Lott & Glenn (2007) berpendapat bahwa disiplin positif di kelas membuat siswa lebih aktif dalam berpartisipasi dalam pembelajaran. Belakangan ini pembahasan mengenai disiplin positif semakin marak seiring dengan semakin maraknya kekhawatiran terhadap fenomena kekerasan yang sering terjadi di lingkungan pendidikan, baik di rumah.

Ada beberapa bentuk disiplin yang positif menurut Nur Hidayat DKK. Bentuk disiplin positif merupakan solusi jangka panjang yang meningkatkan disiplin diri anak. Menurut Save the Children (2004:29), anak-anak hendaknya diajarkan disiplin positif agar mereka memahami dan menaati aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Sedangkan menurut Kyle Aken (2016), manfaat disiplin positif yaitu banyak siswa yang memberikan respon lebih positif terhadap penguatan/disiplin yang baik.

Temuan penelitian bertujuan untuk menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dapat menjadi solusi untuk mencapai pengajaran disiplin positif. Nur Hidayat, DKK, (2016) DISIPLIN POSITIF; PEMBENTUKAN KARAKTER TANPA HUKUMAN Universitas Muhammadiyah Surakarta Disiplin Positif Surakarta, rd Ed.

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM

MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

  • Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
  • Mencantumkan Materi Pembelajaran
  • Mencantumkan Metode Pembelajaran
  • Mencantumkan Sumber Belajar

Upaya peningkatan kemampuan guru yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan keguruan dalam menyusun RPP dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain melalui pelatihan, seminar, workshop, pemberian berbagai panduan dan modul. Hal ini harus dilakukan karena mereka belum pernah dibekali pengetahuan tentang manajemen pembelajaran, sehingga mereka menghadapi kendala dalam menyusun RPP yang mereka yakini akan dilaksanakan di kelas. Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah silabus yang disusun bersama oleh masing-masing kelompok guru mata pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru terkait sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar pada masing-masing mata pelajaran.

Berdasarkan data tersebut, pengawas memberikan pembinaan kepada guru sesuai permasalahan masing-masing guru.Dalam penyusunan RPP, guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang mencakup Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP. Indikatornya dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan Alokasi waktu dihitung untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang relevan, yang dinyatakan dalam jam belajar dan jumlah pertemuan. Oleh karena itu, waktu pencapaian suatu kompetensi dasar dapat dihitung dalam satu kali pertemuan atau lebih, tergantung pada karakteristik kompetensi dasar tersebut.

Jika rumusan kompetensi dasar sudah operasional, maka rumusan inilah yang dijadikan landasan dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Pada dasarnya langkah-langkah kegiatan mengandung unsur kegiatan pendahuluan/pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Gambar 1. Langkah-langkah PTS  Siklus 1
Gambar 1. Langkah-langkah PTS Siklus 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Pada komponen Perumusan indikator tujuan pembelajaran, terlihat
  • Pada Komponen Penentuan bahan dan materi pembelajaran, terdapat
  • Dalam Komponen Pemilihan Strategi dan metoda pembelajaran, yang
  • Meskipun tidak terlihat adanya peningkatan yang cukup tajam, dalam
  • Peningkatan yang cukup signifikan juga dapat kita lihat pada komponen

Penelitian ini dilakukan terhadap guru pendidikan agama Kristen yang dinilai kurang kompeten dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Namun permasalahan dalam penelitian tindakan ini difokuskan pada peningkatan kompetensi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan asumsi jika guru mampu menyusun RPP dengan baik, maka setidaknya ia sudah mempunyai pedoman dalam melaksanakan langkah-langkahnya. kegiatan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan keterampilan pendidikan agama Kristen. Pada akhir siklus 1 terjadi peningkatan kemampuan guru Kristen yang dicapai sebagai berikut: Pada perumusan indikator tujuan pembelajaran terjadi peningkatan hingga 60%, Penentuan materi/materi pelajaran tetap sebesar 70%, kemampuan menentukan strategi/metode pembelajaran yang relevan meningkat menjadi 60%, Perencanaan penggunaan media pengajaran berada pada taraf 60%, namun terdapat peningkatan pada variasi media yang digunakan, dan dalam menentukan rencana evaluasi pembelajaran juga meningkat hingga 60% dan gambaran bentuk dan jenis evaluasi yang digunakan sudah terlihat.

Pada akhir siklus kegiatan diperoleh hasil yang memuaskan yang menunjukkan bahwa tujuan penelitian tindakan ini telah tercapai. Pada komponen rumusan indikator tujuan pembelajaran terlihat indikator tujuan pembelajaran mengalami peningkatan dari 40% pada kemampuan awal menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 70% pada akhir kegiatan. I Komponen pemilihan strategi dan metode pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran yang meliputi langkah-langkah pembelajaran dan penentuan alokasinya.

Melihat data yang diperoleh dari hasil penelitian pada kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, maka dapat disimpulkan bahwa supervisi profesional yang dilakukan oleh pengawas pendidikan agama kristen berhasil. Hal ini dimungkinkan karena adanya kerjasama yang baik antara tutor sebagai tutor dan guru umat beragama, yang didukung oleh motivasi dan bimbingan dari tutor, sehingga guru agama memiliki semangat yang besar untuk dapat meningkatkan keterampilannya dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) secara efektif.

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian
  • Kegiatan supervisi akademik sangat baik dilakukan untuk membina
  • Sebaiknya pembinaan ini dilanjutkan dengan supervisi akademik
  • Sebaiknya supervisi juga dilakukan terhadap semua guru secara bergilir dan

Kegiatan supervisi akademik telah dilaksanakan dengan sangat baik untuk mendorong guru meningkatkan kompetensinya. Sebaiknya bimbingan ini dilanjutkan dengan bimbingan akademik, dilanjutkan dengan bimbingan akademik dalam pelaksanaan pembelajaran, untuk mengukur kemampuan guru dalam melaksanakan RPP yang telah ditetapkan. Juga harus ada pengawasan terhadap seluruh guru yang bergilir dan semua guru yang bergilir, dengan melibatkan seluruh aspek kompetensi.

DAFTAR PUSTAKA

  • Rumusan Masalah
  • Subjek Penelitian
  • Faktor-Faktor yang Diteliti
  • Data Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD). Dengan dilaksanakannya pembelajaran kooperatif tipe STAD maka suasana pembelajaran di kelas menjadi lebih hidup, siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar menjadi maksimal. Pada kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD hasil belajar siswa sangat rendah yaitu rata-rata hasil belajar hanya sebesar 51,53.

Dari data tersebut terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar dari sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dan setelah penerapan model pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran kooperatif tipe CITY menjadi salah satu alternatif yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Dengan diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe CITY pada kelas X Multimedia A SMK Negeri 1 Sengah Temila diharapkan aktivitas belajar siswa dapat meningkat yang diharapkan berimplikasi pada peningkatan hasil belajar.

Sejauh mana model pembelajaran kolaboratif Student Teams-Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada mata pelajaran Persamaan Linear dan Pertidaksamaan di Kelas X Multimedia A SMK Negeri 1 Sengah Temila Tahun Pelajaran 2018/2019. Sedangkan tes akhir dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

  • Kondisi Awal
  • Hasil Penelitian dan pembahasan 1. Hasil Penelitian
    • Pembahasan a. Siklus I
    • Aktivitas Belajar Siswa
  • Temuan Selama Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran terdapat kelompok
  • Saran

Rata-rata nilai belajar siswa pada siklus ini sebesar 63,00, meningkat sebesar 11,47 dari rata-rata nilai sebelum pembelajaran menggunakan pembelajaran tipe STAD. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan hasil belajar sebelum menggunakan pembelajaran tipe STAD. Berdasarkan data hasil belajar pada siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20 dari 30 siswa dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 68,5.

Rata-rata hasil belajar siswa juga meningkat sebesar 18,16 dari rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus I. Peningkatan persentase ketuntasan siswa dan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus ini jauh lebih besar. Dari hasil observasi setiap siklusnya, pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

Hal ini terlihat dari data sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievment Division (STAD), rata-rata nilai belajar hanya sebesar 51,53. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Division (STAD), nilai rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus I meningkat menjadi 63,00 dengan ketuntasan belajar sebesar 23,33.

PENERAPAN MODEL THINK PAIRS SHARE

  • METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam
  • Deskripsi Peningkatan Hasil Tindakan
    • Siklus I a.Tahap Perencanaan
    • Siklus II
  • Simpulan
    • METODE PENELITIAN
    • PEMBAHASAN
  • Deskripsi Peningkatan Hasil Tindakan 1. Siklus I
  • Pembahasan Hasil Penelitian

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERASI TIPE TALKING STICK PADA BAHASA INGGRIS TOPIK “BERBICARA KEGIATAN SEHARI-HARI” KEPADA SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 1 SENGAH TEMILA TAHUN PELAJARAN. Penelitian tindakan kelas secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas XI TKR SMK Negeri 1 Sengah Temila semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 pada materi “Berbicara tentang kegiatan sehari-hari”. Secara umum penggunaan model pembelajaran tipe speaking stick dapat meningkatkan kemampuan/keterampilan berbicara siswa.

Masyarakat lain di SMK Negeri 1 Sengah Teamila belum pernah mempelajari penelitian tentang peningkatan keterampilan berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick. Bagaimana proses peningkatan keterampilan berbicara menggunakan model pembelajaran kolaboratif talk stick pada siswa X MM di SMK Negeri 1 Sengah Temila tahun ajaran 2019/2020. Apa hasil peningkatan keterampilan berbicara menggunakan model pembelajaran kolaboratif tipe talk stick pada siswa X MM di SMK Negeri 1 Sengah Temila tahun pelajaran 2019/2020.

Dimana Model Kolaborasi tipe Talking Stick pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara. Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan di Kelas XI TKR SMK Negeri 1 Sengah Temila dengan menggunakan model kolaboratif Talking Stick dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Tabel 1.1 Nilai Keterampilan Berbahasa Kelas X MM
Tabel 1.1 Nilai Keterampilan Berbahasa Kelas X MM

Gambar

Gambar  2.  kesiapan  sekolah  dalam  mengimplementasikan  mata  pelajaran  informatika  pada  kurikulum  2013  di  Kecamatan Pontianak Timur dilihat dari sarana  prasarana sekolah
Gambar 1 Danau Sentarum
Gambar 2 Sungai Kapuas
Gambar 4 Danau Sentarum
+4

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Pembelajaran

Kedua, pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik baik yang. berkebutuhan khusus

Upaya meningkatkan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan problem posing dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions) pada

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan secara kelompok kecil dimana

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MIN Gedog

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pembelajaran matematika diduga akan membuat siswa merasa senang

Salah satu upaya untuk memecahkan persoalan tersebut peneliti mengusulkan pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams-Achievement Division ). Dengan