JURNAL PEMBELAJARAN MODUL 2
Disusun Oleh:
NAMA : Leni Yusanti NO.UKG : 201500807074 PROGRAM STUDI : (PGSD)
LPTK : Universitas Negeri Lampung
PPG GURU TERTENTU PILOTING I TAHUN 2025
APA ITU PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)
MERANCANG
PEMBELAJARAN SOSIAL
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan suatu proses pembelajaran yang membantu individu untuk memperoleh serta menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dibutuhkan dalam membentuk jati diri yang positif.
Kemampuan Membuat Keputusan Yang
Bertanggung Jawab.
Pengelolaan Diri
Kesadaran Sosial
Keterampilan Berinteraksi Kesadaran Diri
Melalui proses ini, seseorang belajar mengelola emosi, meraih tujuan baik secara pribadi maupun bersama, memahami dan menunjukkan empati terhadap orang lain, menjalin serta menjaga hubungan yang sehat, dan mengambil keputusan yang bijaksana serta peduli. PSE terdiri dari lima elemen utama, sebagai berikut:
Gambar. 1 Elemen tama dalam pembelajaran social emosional
SEBERAPA PENTINGKAH KITA MEMPELAJARI PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (PSE)?
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) merupakan proses yang krusial dalam membantu peserta didik mengasah keterampilan serta membentuk sikap untuk lebih mengenal diri, mengelola emosi, menunjukkan empati, dan
menjalin hubungan yang sehat. Dengan mengintegrasikan PSE ke dalam kegiatan pembelajaran, saya percaya bahwa lingkungan belajar yang mendukung perkembangan holistik peserta didik dapat tercipta, sekaligus mendorong kesejahteraan psikologis seluruh warga sekolah.
Pembelajaran yang berbasis pada prinsip sosial dan emosional ini tidak hanya menekankan pencapaian akademis, tetapi juga mendorong pengembangan keterampilan sosial dan emosional yang penting bagi kehidupan peserta didik.
A. Pengertian Pembelajaran social emosional
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan proses pembelajaran yang berfokus pada pemahaman terhadap diri sendiri, kemampuan merasakan empati, serta keterampilan dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif.
PSE mencakup berbagai aspek penting seperti keterampilan sosial, pengendalian emosi, kemampuan memecahkan masalah, dan pengambilan keputusan yang bijak. Mengapa PSE penting? Karena PSE berperan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi sosial. Melalui PSE, siswa belajar berkomunikasi dengan lebih baik dan menjalin hubungan yang positif, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Individu dengan keterampilan sosial yang baik cenderung memiliki peluang lebih besar untuk berhasil, baik dalam karier maupun dalam hubungan pribadi mereka.
Pembelajaran emosional merupakan unsur yang sangat penting dalam dunia pendidikan maupun dalam interaksi sosial manusia. Menurut casel.org, pembelajaran sosial emosional adalah suatu proses yang mendukung individu baik anak-anak maupun orang dewasa—dalam mengembangkan kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan secara sehat dan bermakna.
Proses ini tidak hanya berfokus pada pengembangan diri, keterampilan, atau kompetensi semata, tetapi juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif dengan sesama serta menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.
Pembelajaran sosial dan emosional merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif di lingkungan komunitas sekolah, meskipun titik utamanya tetap berfokus pada kesejahteraan peserta didik.
B. Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional
Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa tentang diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka
➤ Membantu siswa mengenali diri mereka secara lebih mendalam serta memahami orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Membantu peserta didik dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang akan membantu mereka dalam memahami emosi yang dirasakan, mengembangkan identitas mereka, dan menetapkan tujuan
➤ Mendukung siswa dalam mengembangkan kemampuan dan wawasan yang berguna untuk mengenali perasaan mereka, membentuk jati diri, serta
merancang tujuan hidup.
Mengurangi stres dan tekanan yang dialami dalam proses belajar
➤ Meringankan beban emosional dan tekanan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Siswa mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam hidup dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial
emosional
➤ Membekali siswa agar dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidup melalui keseimbangan antara kemampuan akademik dan kecerdasan sosial- emosional.
C. Kompetensi Sosial Menurut Casel 1. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Keterampilan dalam menyadari dan memahami emosi, pikiran, serta nilai- nilai pribadi yang berperan dalam membentuk perilaku seseorang.
Kemampuan ini mencakup pengenalan terhadap potensi dan kelemahan diri,
serta kesadaran akan dampak emosi dan respons pribadi dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Manajeman Diri (Self-Management)
Keterampilan dalam mengatur emosi, pikiran, dan tindakan dengan cara yang tepat di berbagai kondisi. Hal ini meliputi kemampuan mengelola stres, menahan impuls, serta mempertahankan semangat dalam meraih target pribadi maupun karier.
3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)
Keterampilan dalam melihat sudut pandang dan merasakan perasaan orang lain dengan penuh empati. Kemampuan ini juga mencakup kesadaran akan keberagaman budaya dan latar belakang individu, serta pemahaman terhadap hubungan dan interaksi sosial di dalam suatu kelompok.
4. Keterampilan Berhubungan (Relationship Skills)
Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan mendukung dengan orang lain. Ini meliputi keterampilan komunikasi, kerja sama, resolusi konflik, dan membangun hubungan yang positif dalam berbagai situasi sosial.
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision-Making)
Keterampilan dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan positif di berbagai kondisi. Hal ini meliputi kemampuan menimbang dampak dari setiap tindakan, menilai berbagai alternatif, serta memilih langkah yang mendukung kebaikan diri sendiri maupun orang lain.
D. MANFAAT PEMBELAJARAN EMOSIONAL 1. Meningkatkan prestasi akademik
2. Meningkatkan kesadaran diri dan rasa percaya diri 3. Meningkatkan empati terhadap orang lain
4. Meningkatkan keterampilan membangun hubungan baik 5. Mengurangai tekanan emosional
PEMAHAMAN BARU YANG SAYA DAPATKAN SETELAH MEMPELAJARI KONSEP SOCIAL EMOSIONAL LEARNING (CASEL)
Setelah mempelajari Pembelajaran Emosional Learning (CASEL), pemahaman baru yang saya peroleh adalah sebagai barikut: Sebagai sorang pengajar sangat penting untuk mempelajari pembelajaran social emosional (PSE) terutama terkait penguasaan EMC2 (Empaty, Compassion, Mindflulness, dan Gritingcal, Inquery). Guru yang memahami PSE dapat lebih baik dalam mengenali tanda – tanda emosi siswa, baik itu positif maupun negatif. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan dukungan yang tepat dan membatu siswa mengatasi kesulitan emosional. Sedangkan guru yang menguasai EMC2 akan menjadi model peran yang baik bagi siswadalam hal cara mengelolah emosi, berempati kepada orang lain, dan berfikir kritis.
Dari pengetahuan yang telah saya dapatkan, saya lebih memahami makna dari konsep SEL yang tentunya dapat berguna bagi saya sebagai pendidik untuk implementasikan pembelajaran.
DOKUMENTASI
UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT
Gambar. 3 Diskusi perencanaan rencana pembelajaran social emosional (PSE)
REFLEKSI PENGALAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari materi tentang keterampilan sosial dan emosional, saya menyadari bahwa menjadi seorang pendidik yang baik bukanlah hal yang mudah, terutama ketika menghadapi peserta didik yang memiliki latar belakang dan karakter yang beragam. Dalam proses pembelajaran, tugas seorang guru tidak hanya sebatas mencerdaskan siswa secara akademik, tetapi juga dituntut untuk memiliki dan menerapkan kecakapan sosial-emosional. Keterampilan ini penting tidak hanya untuk menghadapi peserta didik, tetapi juga dalam berinteraksi dengan rekan kerja serta seluruh warga sekolah. Dengan penguasaan keterampilan ini, proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan dan penuh semangat. Oleh karena itu, peran guru sangat krusial dan harus didukung dengan pemahaman serta kemampuan dalam
mengelola aspek sosial dan emosional, yang dapat diasah melalui kegiatan praktikum, diskusi, dan refleksi.
PENGALAMAN BERSAMA
Praktik pembelajaran yang diterapkan untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional peserta didik dimulai dari pemahaman terhadap kompetensi inti, yaitu kesadaran diri, manajemen diri, keterampilan sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Beberapa kegiatan yang saya lakukan di antaranya:
Mengajak peserta didik mengelola emosi melalui teknik "STOP", yang membantu mereka mengendalikan respons emosional sebelum bertindak.
Mendorong peserta didik membuat kartu ucapan kepada orang-orang yang berjasa dalam hidup mereka, sebagai bentuk latihan empati dan apresiasi.
Mengadakan diskusi kelompok, guna melatih kemampuan komunikasi, kerja sama, serta saling menghargai pendapat.
Melaksanakan sesi konseling harian, di mana setiap hari satu peserta didik mendapat kesempatan untuk berkonsultasi secara personal, membangun hubungan yang lebih dekat dan saling percaya.
Tidak hanya berfokus pada peserta didik, saya juga melibatkan rekan kerja dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan keterampilan sosial emosional. Kami saling bertukar pikiran dan memberikan masukan terkait strategi pengelolaan sosial emosional dalam menghadapi keragaman karakter siswa.
Selain itu, bersama kepala sekolah, saya turut mendorong guru-guru lain untuk berpartisipasi dalam rapat rutin yang membahas permasalahan kelas masing-masing. Melalui kolaborasi ini, kami berupaya mencari solusi secara bersama-sama demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, inklusif, dan mendukung perkembangan holistik peserta didik.