ARAB PRA ISLAM
Dosen Pengampuh:
H. Syukraini Ahmad, M.A
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Rega Kusnadi (2223420052)
Tegar Sulistiawan (2223420053)
PROGRAM STUDI ILMU QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH UNVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU
2022/2023 KATA PENGANTAR
i
Puji serta syukur tidak lupa penulis panjatkan kehadiran Allah Subhahu Wa Ta’ala yang berkat Anugerah dari-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Arab Pra Islam.
Penulis sangat bersyukur karena mampu menyelesaikan makalah ini tepat waktu sebagai tugas Mata Kuliah Kodifikasi Alqur’an. Selain itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu untuk merampungkan makalah ini sampai selesai.
Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada semua pihak. Dan jangan lupa kritik serta sarannya terhadap makalah ini dalam rangka perbaikan makalah-makalah yang akan datang.
Bengkulu, 25 September 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ...ii
BAB I PENDAHULUAN ...iii
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan masalah ...1
BAB II PEMBAHASAN ...2
A. Kondisi geografis arab Pra Islam………...2
B. Kondisi Politik Arab Pra Islam…...3
C. Kondisi Sosial Arab Pra Islam………...…………...7
D. Kondisi budaya Arab Pra Islam.…... ...9
E. Kondisi Ekonomi Arab Pra Islam….. ...11
F. Kondisi Keagamaan Arab Pra Islam………..……….12
BAB III PENUTUP ...15
A. Kesimpulan ...15
B. Saran ...15
DAFTAR PUSTAKA ...16
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam yang merupakan agama yang paling sempurna tentunya tidak dapat dipisahkan dari bangsa Arab. Mengapa demikian, salah satu faktornya adalah karena agama Islam diturunkan oleh Allah SWT ke muka bumi ini melalui perantara Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Arab. Sebelum kedatangan Islam bangsa Arab ini telah memiliki peradaban sendiri, mulai dari sistem pemerintahan sampai kepada kepercayaan mereka masing-masing. Peristiwa yang terjadi sebelum datangnya Islam sangat penting untuk kita pelajari karena nantinya akan memiliki kesinambungan dengan peradaban Islam itu sendiri. Suatu peristiwa yang terjadi sekarang tentunya tidak lepas dari histori-histori dengan apa yang terjadi sebelumnya, bahkan kita dapat membandingkan keadaan dua zaman yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kondisi geografis arab Pra Islam?
2. Bagaimana Kondisi Politik Arab Pra Islam?
3. Bagaimana Kondisi Sosial Arab Pra Islam?
4. Bagaimana Kondisi budaya Arab Pra Islam?
5. Bagaimana Kondisi Ekonomi Arab Pra Islam?
6. Bagaimana Kondisi Keagamaan Arab Pra Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Kondisi geografis arab Pra Islam 2. Untuk mengetahui Kondisi Politik Arab Pra Islam 3. Untuk mengetahui. Kondisi Sosial Arab Pra Islam 4. Untuk mengetahui Kondisi budaya Arab Pra Islam 5. Untuk mengetahui Kondisi Ekonomi Arab Pra Islam 6. Untuk mengetahui Kondisi Keagamaan Arab Pra Islam
BAB II PEMBAHASAN
A. KONDISI GEOGRAFIS ARAB PRA ISLAM
Memotret Jazirah Arab Yang secara geografis terletak di benua Asia bagian barat tepatnya di Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan Benua Afrika dan dekat dengan Benua Eropa. orang Arab sudah lazim menyebut daerahnya dengan Jazirah Arab walaupun tidak tepat, karena artinya adalah pulau Arab. Jazirah Arab Jika dilihat dari ilmu geografi merupakan Semenanjung, bukan pulau. Oleh karena itu, kata yang tepat digunakan adalah syibh al-jazirah al’arabiyah (semenanjung arab).
Ratu suntiah, sebagaimana dikutip M. Satir, menyebutkan bahwa kelaziman orang Arab mengatakan Jazirah Arab sebenarnya bi ma’na syibh al-jazirah al’arabiyah.Hal itu karena sejak dulu, Jazirah Arab dikelilingi oleh sungai-sungai dan lautan laksana Jazirah atau sebuah pulau pada umumnya, dan ini yang diyakini dari ucapan Ibnu Abbas salah seorang sahabat Rasulullah.
Tidak hanya berhenti di situ Jazirah Arab menurut bernan Lewis berbentuk tempat persegi panjang yang lebih dikenal dengan “bulan sabit yang subur”(fertile cressent), yaitu meliputi daerah Mesopotamia, Suriah dan Palestina dengan tanah perbatasan yang berpadang pasir; sebelah timur dan selatan dibatasi Teluk Persia dan Samudra Hindia; dan sebelah barat dibatasi Laut Merah.
Arab adalah bangsa yang mempunyai akar panjang dalam sejarah.Mereka termasuk ras atau rumpun bangsa kaukasoid sebagaimana ras-ras yang mendiami daerah Mediterania, Nordic,Alpine,dan Indic.Bangsa Arab pada umumnya hidup berpindah-pindah (nomaden). Sebutan Timur Tengah masuk pada wilayah Benua Asia dan Afrika, meskipun ada juga yang berpendapat bahwa istilah Timur Tengah tidak memiliki batas tertentu karena mengarah pada wilayah budaya.Tidak seperti yang dikesankan selama ini, bahwa semua negara di Timur Tengah didominasi bangsa Arab beragama Islam dan bahkan bahasa Arab tidak identik sebagai penunjuk bahwa negara tersebut bagian dari negara Timur Tengah.Secara politis, Jazirah Arab terdiri dari negara-negara, yaitu Arab Saudi, Palestina, Kuwait, Yaman Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Irak, Suriah dan Lebanon. ada juga yang mengidentifikasi Arab dengan hanya terbatas pada Arab Saudi titik akan tetapi, bisa jadi wilayah dunia Arab
yang lebih tepat adalah mulai dari Maroko di barat hingga ke Oman di Timur.
Di Jazirah Arab, menurut Badri yatim tidak ada sungai yang mengalir tetap, hanya ada lembah-lembah yang berair di musim hujan titik sebagian besar berupa padang pasir (Sahara). oleh karena itu wilayahnya bisa dibagi menjadi 3 teritorial, yaitu sebagai berikut.
1. Sahara langit memanjang 140 mil dari utara ke selatan dan 180 mil dari timur ke barat disebut juga Sahara nufud.Oase dan mata air sangat jarang. tiupan air seringkali menimbulkan kabut debu yang mengakibatkan daerah ini sukar ditempuh.
2. Sahara Selatan yang membentang menyambung Sahara Langit Ke arah timur sampai Selatan Persia. hampir seluruhnya merupakan dataran keras, tandus dan pasir bergelombang titik daerah ini juga disebut dengan al-rub al khali( bagian yang sepi).
3. Sahara harrat,suatu daerah yang terdiri dari tanah liat yang berbatu hitam bagaikan terbakar titik gugusan batu-batuan hitam itu menyebar di kawasan Sahara ini, seluruhnya mencapai 29 buah.1
Ada pula pandangan lain yang terkait pembagian Jazirah Arab. Pada zaman dahulu, Jazirah Arab terbagi ke dalam dalam enam bagian , yaitu Hijaz Yaman, najd,Tihamah, ihsa, dan Yamamah (arudh). Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman, saat ini Jazirah Arab terbagi dalam delapan bagian yang memiliki karakter masing-masing.
Pertama, hijaz. terletak di sebelah tenggara dari Tursina Di Tepi Laut Merah di daerah Hijaz itulah terletak kota yang terkenal dengan nama Mekkah, Yatsrib atau Madinah dan thoif. Kedua, Yaman. terletak di sebelah selatan hijau. dinamakan Yaman karena daerah itu letaknya di sebelah kanan Ka'bah bila kita menghadap ke timur titik di sebelah kiri daerah itu terletak Negeri Asier.Di dalam daerah itu terdapat beberapa kota besar seperti kota Saba, saria, hudaidah, dan and.Ketiga, Hadramaut.
terletak di sebelah timur daerah Yaman dan di tepi samudra Indonesia. Keempat muhram .Terletak di sebelah timur daerah Hadramaut. Kelima ,Oman.Terletak di sebelah utara bersambung dengan teluk Persia dan di sebelah tenggara dengan samudra Indonesia.Keenam al-hasa.Terletak di pantai teluk Persia dan panjangnya sampai ke tepi sungai Eufrat. ketujuh, najd. terletak di tengah-tengah antara Hijaz al- hasa, Sahara negeri Syam dan Negeri Yamamah. daerah ini merupakan dataran tinggi.
Ke delapan, Ahqaf. terletak di daerah Arab sebelah Selatan dan di sebelah barat daya dari Oman. daerah ini merupakan dataran rendah.
1 Dr.H. Hasani Ahmad Said,M.A.,Sejarah Al-Qur’an(Jakarta:AMZAH,2022) hal 1-3
B. KONDISI POLITIK ARAB PRA ISLAM
Dalam gambaran Ibnu Khaldun, sebagaimana A. syalabi menuturkan, bahwa penduduk padang pasir pada umumnya tidak beradab dan sulit untuk ditunjukkan, maka agak sulit ditemukan dalam Cakrawala catatan akademik karena mereka tidak dikenal oleh pelancong dan bahkan oleh para peneliti dan penulis- penulis.Namun, Islam mengenalkan kepada mereka peradaban yang diceritakan dan dipraktikkan yaitu perihal peri kehidupan yang beradab yang mereka datangi, mulai dari daerah pinggiran hingga berbagai penjuru kota.2
Gambaran syalabi di atas mencerminkan kehidupan yang keras. cuaca yang panas tidak jarang memunculkan tindakan yang tidak beradab dan tidak mudah ditaklukan titik tingginya nilai kesukuan menyebabkan mereka tidak berbicara soal benar tapi lebih kepada membela hak dan martabat garis keturunan, mudah tersulut emosinya jika sudah membawa-bawa kesukuan titik gambaran ini juga yang mempengaruhi kondisi politik Arab pra Islam.Dalam konteks politik kekuasaan, Sebagaimana telah Disinggung bahwa sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan tandus, kecuali daerah Yaman yang terkenal subur. Ditambah lagi dengan kenyataan luasnya daerah di tengah Jazirah Arab, bengisnya alam, sulitnya transportasi, dan merajalelanya Baduy yang merupakan faktor-faktor penghalang bagi terbentuknya sebuah negara kesatuan Serta adanya tatanan politik yang benar selain juga posisi mereka yang tidak selalu berpindah-pindah. Maka jawabannya adalah tidak ada yang mereka lakukan kecuali hanya bisa loyal ke kabilahnya. Oleh karena itu, mereka tidak akan tunduk ke suatu kekuatan politik di luar kabilahnya yang menjadikan mereka tidak mengenal konsep negara.
Dalam bidang politik bangsa Arab sebelum Islam hidup dengan banyak suku dan berdiri sendiri. Tidak jarang berlaku Hukum Rimba yaitu Siapa yang kuat dia yang berkuasa dan bahkan satu sama lain terkadang saling bermusuhan dan saling bunuh secara global jauh dari nilai-nilai kebangsaan, apalagi memiliki ikatan emosional bernama nasionalisme.Kaum jahiliyah disematkan pada mereka karena bisa jadi yang muncul adalah nilai-nilai kesukuan dan kabilah-kabilah. dasar hubungan kabilah yang berkembang adalah atas dasar pertalian darah dan garis keturunan.Semangat kesukuan inilah yang bisa jadi merekatkan mereka titik sehingga jika satu anggota kabilah terluka, maka akan melibatkan kabilah besar untuk
2 A.Syalabi,Sejarah Peradaban Islam,Jakarta:Pustaka Alhusna,19994,hlm.34
membelanya mati-matian.Banyak tercatat perang saudara misalnya Perang Fijar yang terjadi beberapa kali antara berbagai suku.Misalnya bentrok Suku antara kinanah dengan hawazin,Quraisy dengan hawazin dan kinanah dengan hawazin, tercatat 15 tahun sebelum Nabi Muhammad diutus perang antar suku ini seolah menjadi hal yang biasa, hingga datangnya Islam yang mendamaikan, sampai-sampai dalam teks keagamaan dikatakan Allah menjadi bersuku-suku, berbangsa-bangsa serta terdiri dari ras dan warna kulit tidaklah menjadi unggul di mata Allah titik mereka berbibit Dan unggul di mata Allah karena ketakwaannya Semata. Akibat tradisi perang ini kebudayaan mereka tidak berkembang. karena itu, bahan-bahan sejarah Arab pra Islam langka didapatkan di dunia Arab.
Ahmad salabi menyebutkan, sejarah mereka hanya dapat diketahui dari masa, kira-kira 150 tahun menjelang lahirnya agama Islam. dengan kondisi yang seperti tidak pernah berubah itu, Masyarakat pedalaman, yang dikenal dengan masyarakat Baduy pada dasarnya tetap berada dalam fitrahnya.Kemurniannya terjaga, jauh lebih murni dari bangsa-bangsa lain titik bisa jadi kehidupan mereka dapat disejajarkan dengan bangsa-bangsa yang masih dalam taraf permulaan perkembangan budaya yang dalam tradisi dan suku hampir seluruh penduduk Baduy dikenal sebagai penyair.
Dari sisi silsilah, bangsa Arab masih serumpun dengan garis keturunan Sam Bin Nuh yang masuk dalam rumpun bangsa Semit. para sejarawan, secara umum ada dua kelompok besar yang menggambarkan bangsa Arab, yaitu Arab Baidah dan bakiah. Arab badiah ini yang diyakini sudah punah sebelum Islam lahir. Adapun Arab bakia terpecah menjadi dua, yaitu Arab aribah dan musta'ribah aribah menisbatkan kepadatan atau lebih dikenal dengan kota Nia sebagai leluhur nenek moyang mereka.
sementara musta'aribah dinisbatkan kepada keturunan dari Nabi Ismail bin Ibrahim atau lebih populer dikenal dengan Ismailiyah.Secara politis, ada tiga kekuatan besar yang mempengaruhi perpolitikan Arab, yaitu kekuatan kekaisaran Nasrani Bizantium, kekaisaran Persia, yang notabene penganut zoroaster dan dinasti himyan di selatan Arab. selain bercokol Bizantium dan persia, juga bercokolnya persaingan antara Yahudi dan zoroaster.
Di sekitaran Mekah, bangsa Arab terutama suku Quraisy mengembangkan sistem pemerintahan oligarki titik dalam kacamata Sosio historis, selama hidup di wilayah Arab, pada masa Nabi Muhammad, suku Quraisy adalah pilihan utama terutama terkait masalah politik, seperti terlihat dalam pemegang kekuasaan Mekkah dan Ka'bah pada waktu itu. maka wajar, jika pengetahuan Nabi Muhammad lebih
banyak akan kelebihan-kelebihan suku Quraisy dibandingkan dengan suku-suku yang ada di sekitar Arab pada waktu itu. suku Quraisy dikenal turun temurun sebagai pengurus bait Allah dan penguasa Mekah serta dimuliakan oleh suku-suku lain di Semenanjung Arab.Dari pembagian kekuasaan, kabilah-kabilah yang membagi berdasarkan bidang-bidang tertentu titik misalnya,ada kabilah ketentuan yang bertugas menangani masalah peribadatan, pertahanan, perekonomian dan masalah lainnya. Ini pertanda bahwa pembagian ini agar tidak terjadi tumpang tindih antara satu kabilah dengan kabilah lain.
Pada zaman Jahiliyah, tatanan masyarakat Arab belum memiliki pemerintah seperti zaman sekarang.Fokus mereka tidak jarang hanya mengurus soal peperangan dan perdamaian. seperti telah Disinggung sebelumnya di atas, seringnya terjadi peperangan antar kabilah dan suku. bukan hanya satu atau dua tahun, bahkan sampai terjadi puluhan tahun.Dalam catatan sejarah, ada beberapa peperangan yang berlangsung lama misalnya perang basus yang terjadi antara kabilah bakar dengan kabilah taglibh selama 40 tahun. permasalahan yang muncul dari peperangan panjang ini hanya disebabkan oleh perisilisihan mengenai seekor unta. Lalu ada perang dahis yang terjadi antara pimpinan suku alghabara dan suku dahis, ini juga terjadi selama 40 tahun. Penyebabnya karena hanya perselisihan kecil saja. Perang Fijar Sebagaimana telah diulas sebelumnya juga tercatat cukup lama kira-kira 268 tahun sebelum Nabi Muhammad diutus menjadi rasul.
Belum lagi peperangan perang yang terjadi pada beberapa suku dan kabilah selama bulan haram dan bahkan ini terjadi pada saat berlangsung dan ramainya pasar.seringnya masalah yang muncul tidaklah sebesar dari perang yang berkecamuk hanya gara-gara masalah sepele seperti disebabkan seekor unta yang disembelih tetapi bisa menyebabkan perang berkepanjangan.Dari catatan yang kelam ini seolah-olah mengedepankan Hukum Rimba, yaitu Siapa yang kuat dia yang berkuasa, dan hampir selalu diselesaikan dengan jalur adu kekuatan yang dalam hal ini adalah melalui jalur perang.Dari peristiwa yang muncul bisa dipastikan mengikuti pola yang sama. pada awalnya, sengketa hanya melibatkan segelintir orang yang menyebabkan munculnya sengketa perbatasan dan penghinaan terhadap seseorang.Pertikaian itu kemudian menjadi persoalan seluruh suku. perdamaian biasanya berakhir setelah ada campur tangan dari pihak yang netral. suku yang menderita korban lebih sedikit akan membayar sejumlah uang tebusan kepada suku lawannya sesuai dengan selisih korban titik Kejadian ini dalam pandangan k. hitti terus berlangsung hingga berabad-abad
lamanya.
Politik model inilah yang cukup lama bercokol pada masyarakat Arab dahulu yang mendominasi titik kesukuan menjadi sesuatu yang dominan dalam menyelesaikan persoalan termasuk dalam sosial politik. Beberapa kelompok kabilah membentuk suku yang dipimpin oleh Syekh. model organisasi politik bangsa Arab lebih didominasi oleh kesukuan titik kepala sukunya disebut Syekh, yakni seorang pemimpin yang dipilih oleh sesama anggota. Syekh dipilih dari suku yang lebih tua biasanya dari anggota yang masih memiliki hubungan keluarga. fungsi pemerintahan Syech ini lebih bersifat penengah daripada memberi komando. Syekh tidak berwenang memaksa serta tidak dapat membebankan tugas-tugas atau menggunakan hukuman-hukuman.hak dan kewajiban hanya melekat pada warga suku secara individual serta tidak mengikat pada warga suku lain.pada posisi ini pemimpin tidak mempunyai hak pemerintah dan menjatuhkan hukuman pada anggotanya.
Dari penjelasan di atas, memotret kondisi Jazirah Arab yang demikian itu menjadikan bangsa Arab mempunyai watak dan tabiat yang keras dan tidak pernah takut kepada siapapun, kecuali kepada kepala suku mereka sendiri titik dari sini, diketahui bahwa mereka tidak pernah bersatu dengan suku lain kecuali bila terjadi tali persahabatan titik kesenangan mereka hanya terbatas untuk kepentingan suku mereka saja. seorang kepala suku akan bertindak seperti raja yang akan bertanggung jawab hanya kepada anak buahnya saja. Sisi ini menjadikan Arab punya tradisi khas sendiri dibanding dengan negara-negara lain dari sisi peradabannya. Oleh karena itu, masuknya Islam memiliki dampak positif, seperti di pasar Ukas yang dahulu sering orang-orang hanya mendengarkan syair-syair. namun setelah islam datang masyarakat lebih suka membaca dan mendengarkan pembacaan ayat suci Alquran.3
C. KONDISI SOSIAL ARAB PRA ISLAM
Imam suprayogo menyebutkan ciri umum yang selalu disebut-sebut pada masyarakat Arab dan suku Quraisy Ketika Nabi Muhammad mulai diutus memperkenalkan ajaran Islam adalah jahiliyah. kata jahiliyah artinya adalah bodoh.
Nabi Muhammad diutus di tengah masyarakat itu karena kebodohannya. bukan disebut nakal tetapi Bodoh titik penyebutan ini tentu bisa jadi karena kondisi sosial, politik, moralitas, dan keagamaan di sana berada di kondisi sesat. pendeknya, ungkapan jahiliyah memberikan konotasi berbarisme, yaitu tidak beradab, kasar, dua,
3 Dr.H. Hasani Ahmad Said,M.A.,Sejarah Al-Qur’an(Jakarta:AMZAH,2022) hal 10
dan tak berbudaya.Semenjak zaman Jahiliyah masyarakat Arab memiliki berbagai sifat dan karakter yang positif, seperti sifat pemberani, ketahanan fisik yang Prima, daya ingatan yang kuat, kesadaran akan harga diri dan martabat, cinta kebebasan, setia terhadap suku dan pemimpinnya pola kehidupan sederhana, ramah ramah menghormati tamu, tolong-menolong antar kabilah, dan Mahir darah dalam bersyair.
Kendati di zaman modern ini, cendekiawan Islam tidak jarang menggunakan istilah tersebut untuk mengkritik apa yang mereka lihat sebagai sifat tidak Islami dari kehidupan sosial dan pribadi di dunia muslim era saat ini titik bukannya mereka bodoh secara pengetahuan, bisa jadi sifat-sifat dan karakter yang baik itu seakan tidak ada artinya karena Suatu kondisi yang menyelimuti kehidupan mereka, yakni ketidakadilan,kejahatan, keyakinan terhadap tahayul, dan tidak jarang bodoh secara akidah.
Dalam bidang sosial dan moralitas, pada sikap Mereka terlihat diskriminatif sesama manusia, dilihat atas dasar keturunan, suku, bahasa, warna kulit, jenis kelamin, dan status sosial. pada kaum wanita, tidak jarang juga mereka dirampas kehormatannya dijadikan budak, dan diperlakukan sangat tidak manusiawi titik Pada masa itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antar suku, juga banyak sekali terjadi peperangan. sehingga sangat jauh dari budaya membaca dan menulis.Meski demikian, ada pula sisi positif dari sekian banyak yang diungkapkan di atas titik meskipun sebagian besar bangsa Arab melakukan penyimpangan, terdapat sisi lain yang masih ada yakni mempertahankan paham ajaran Nabi Ibrahim dan nabi Ismail yang masih mereka anut, seperti Umar Bin nufai dan Zuhair bin Abi Salma.
Pada posisi lain dalam penghormatan terhadap Ka'bah Jelaskan Hobi mereka adalah melakukan peperangan titik namun, di bulan-bulan haram yakni bulan Zulkaidah, Zulhijjah Muharram, dan raja, mereka menahan diri tidak melakukan peperangan.4tradisi ini terus berlanjut, sampai-sampai larangan untuk melakukan peperangan di bulan haram itu tertuang dalam firman Allah dalam Quran surat at- taubah ayat 60.
Dalam catatan sejarah yang kelam Pada masa itu, kaum wanita menempati kedudukan yang terendah sepanjang sejarah umat manusia titik mereka memandang wanita ibarat binatang piaraan atau bahkan lebih hina. mereka sama sekali tidak mendapatkan penghormatan sosial dan tidak memiliki hak apapun titik kaum laki-laki dapat menikahi wanita sesuka hatinya.Mereka pun dengan mudah menceraikan
4 Dr.H. Hasani Ahmad Said,M.A.,Sejarah Al-Qur’an(Jakarta:AMZAH,2022) hal 12
istrinya Sesuka Hati titik perlakuan terhadap wanita sangat jelas ketika seorang ayah diberitahukan atas kelahiran seorang anak perempuan, ketika wajahnya berubah pucat pasir lantaran lalu, Terkadang mereka tega menguburkan bayi perempuan hidup- hidup. hal sadis yang mereka lakukan adalah membunuhnya lantaran rasa malu dan khawatir bahwa anak perempuan hanya akan menimbulkan kemiskinan dan bahkan masalah baru buat keluarga
Dalam catatan yang lainnya, tradisi poliandri juga marah titik seorang laki- laki di samping mempunyai banyak istri, mereka juga memiliki sejumlah selir atau bahkan sampai budak titik suami seringkali mengizinkan istrinya bergaul dengan laki- laki lain untuk mendapat tambahan penghasilan. wanita-wanita lajang Biasanya pergi keluar kota untuk menjalin pergaulan bebas dengan pemuda Kampung. seorang ibu tiri dapat saja dinikahi sama saudara kandung. pada saat itu perempuan tidak memiliki hak warisan terhadap harta kekayaan almarhum Ayah, atau suaminya, atau kerabatnya. demikianlah sungguh rendah dan hina kedudukan wanita sebelum Nabi Muhammad lahir. Nabi Muhammad berjuang untuk mengentaskan jurang kehinaan wanita kepada kedudukan yang mulia dan terhormat. Kekacauan dalam nasab Ini menimbulkan masalah baru dan bahkan menjadi ketidakjelasan dalam runtutan keturunan.Belum lagi ditambah dengan model perbudakan pada kemasyarakatan bangsa Arab pada saat itu. budak diberlakukan majikannya secara tidak manusiawi titik-titik para Budha dilarang menikah, baik dengan sesama Buddha maupun dengan orang Merdeka titik perbudakan model ini terjadi cukup lama sehingga menjadi momok tersendiri seolah-olah itu terpatri dalam Khazanah kehidupan mereka titik tuannya tidak jarang menyiksanya secara kejam karena kesalahan kecil, bahkan tidak jarang menentukan hidup dan mati mereka titik sehingga, nasib para budak itu ditentukan oleh para tuannya.
Kondisi kezaliman, ketidakadilan ke bengisan, kejahatan, dan keyakinan terhadap tahayul cukup lama menggelayuti kehidupan mereka titik sehingga, nanti Muhammad muncul sebagai pembawa rahmat bagi bangsa Arab dan bagi alam semesta ini titik berkenan ayat-ayat mengandung petunjuk tentang perlunya penegakan sikap demokratis , egaliter, saling menghargai, tolong-menolong, dan sebagainya.5
5 Ahmad Jamin,Kondisi Sosial Masyarakat Arab Pra Islam,At-Ta’lim,Vol.11 No.2,juli 2012,hal.217- 218
D. KONDISI BUDAYA ARAB PRA ISLAM
Arab pra Islam dikenal dengan peradabannya yang maju Oleh karena itu disebut sebagai masyarakat yanghiliyah akan tetapi kita bersepakat bukan dalam kemajuan dan budayanya. masyarakat Arab pra Islam sering diliputi terjadinya peperangan secara terus-menerus bahkan disematkan sebagai bangsa Arab jahiliyah.
selain jahiliyah, mereka juga tidak beradab dan tidak mengenal aksara. namun, dapat berarti tidak ada seorangpun dari masyarakat Arab yang tidak mampu membaca dan menulis. beberapa orang sahabat Nabi Muhammad kecuali sudah mampu membaca dan menulis sebelum mereka masuk Islam titik bukan berarti juga tradisi tulis-menulis Pada masa itu tidak berkembang, Uraikan tidak terlalu ditentukan dibanding dengan kekuasaan titik sehingga yang terjadi adalah tradisi tulis menulis belum membudaya dan bahkan dianggap tidak terlalu penting karena tulis-menulis bukanlah tolak ukur kesuksesan dan kekuasaan.
Dalam perjalanan sejarahnya sebelum kedatangan Islam, di Jazirah Arab sebagian Utara telah ditemukan tradisi baca tulis. tradisi Pancasila Arab terus berlanjut sampai datangnya Islam titik berdasarkan kabar dari sebagian sejarawan bahwa pada saat datangnya Islam di Mekah yang terdapat 17 orang yang dapat menulis. namun, kabar itu menurut Azami belum lengkap merupakan kota Kosmopolitan, pasar barter, dan persimpangan jalan yang dilalui para kafilah titik lagipula, bahkan ternyata belum memasukkan sejumlah nama yang juga dikenal memiliki kemampuan tulis menulis. meskipun sumber terkenal tidak semuanya menyatakan kebenarannya.Tengok kembali sejarah peradaban dan sastra Arab pra Islam dapat diperkirakan bahwa jumlah orang Arab yang jelek buruk tentu lebih banyak lagi. di Arab bagian utara, dikenal sebagai orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi dalam mengubah sebuah syair. dalam catatan sejarah, berlangsung juga pagelaran sayuran merupakan kemudian yang unggul ditulis dan digantungkan di dinding Ka'bah.Melalui tradisi sastra tersebut diketahui bahwa peristiwa-peristiwa besar secara faktual ikut memberi pengaruh serta mengarahkan perjalanan sejarah mereka. nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa penting itu mereka abadikan dengan berbagai cara, seperti kisah, dongeng, Nasa, nyanyian, dan syair orang Arab pra Islam dan awal kebangkitan Islam tidak atau belum menulis sejarah titik peristiwa-peristiwa sejarah disimpan dalam ingatan mereka titik tidak hanya karena mereka buta aksara, tetapi juga karena mereka beranggapan bahwa kemampuan mereka lebih terhormat.Selain tulis, syair-syair juga berkembang di kalangan mereka,
terutama melalui tradisi lisan yang tetap menekankan pada unsur fakta titik lepas dari kondisi lingkungannya mereka tidak mengalami perubahan dalam proses berpikir manusia. Jadi, masyarakat Arab pra Islam memiliki tradisi atau kebiasaan tersendiri untuk mengukir semua sejarah yang ada pada zamannya. mereka tidak menggunakan tulisan mengabadikan sejarah tetapi dengan tradisi lisan yang mereka anggap lebih dihargai dan Badri yatim dalam menyoroti soal ini memberikan Penjelasan bahwa syair atau kisah yang diselingi pada masa pra Islam diwariskan turun-temurun secara lisan. syair dan prosa pada masa awal Islam secara tertulis pada abad ke-2 Hijriyah atau delapan masehi dalam buku-buku, terutama buku yang bernuansa sastra.6
Aris Munzhiat Dalam tulisannya menunjukkan bahwa bangsa Arab pra Islam pada masa ini dikenal jauh dari peradaban bahkan jauh dari kata manusiawi titik-titik peperangan terjadi di mana-mana, Judi, mabuk-mabukan, mengundi nasib, berzina, dan lain sebagainya. sehingga masyarakatnya dikenal dengan sebutan jahiliyah titik namun ada satu hal yang sangat menonjol dalam tradisi masyarakat Arab pra Islam yaitu dikenal dengan tradisi menghafal. masyarakat Arab pra Islam bukan berarti tidak ada yang kenal melalui sekolah akan tetapi mereka lebih merasa terhormat ketika bisa menghafalkan secara lisan tentang suatu hubungan dengan menulis.
masyarakat Arab pra Islam mempertontonkan kelebihan di bidang sastranya melalui syair-syair yang diperlombakan.Terkait tradisi Islam, Muhammad A. Tarhini mengatakan bahwa dalam sejarah yang tertuang dalam Taurat berbentuk al-ayyam.
ini tradisi al-ayyam ini Tidak disandarkan dari sumber tertulis namun sejak awal kedatangan Islam tradisi lisan masih digunakan sebagai referensi.Penguatan positif dan negatif. kekuatan lisan dibanding tulisan bisa jadi selesai peradabannya ketika itu saja karena tidak bisa terbukukan dalam sejarah dengan baik akan tetapi pada sisi lain koran perkembangan seni sastra berupa syair-syair dengan orasi yang memukau berkembang subur. pada posisi ini tentu diuntungkan karena kekuatan lisan jauh lebih hebat daripada terbesar ini hal ini juga berpengaruh kuat terhadap tradisi sosial kemasyarakatan itu.
E. KONDISI EKONOMI ARAB PRA ISLAM
Sejarah bangsa Arab pra Islam, sebagaimana sebelumnya sudah dijelaskan , dikenal dengan hidup nomaden.Sehingga bisa dikatakan dari sisi politik tidak memiliki kesatuan politik. hal ini menjadikan kehidupan mereka penuh dengan
6 Badri Yatim,Historiogafi Islam,Jakarta:Logos Wacana Ilmu,1997,hal.78.
kekerasan dan pertentangan perihal merebutkan daerah-daerah subur jumlahnya sangat terbatas untuk mengembalakan ternak mereka. Selain itu budaya tulis menulis mereka kenal, sehingga kebanyakan masyarakat masih buta aksara. hal ini mengakibatkan tidak ada tulisan sejarah pada masa itu sebelum akhir pemerintahan Bani Umayyah 132 Hijriyah atau 750 mereka meminjam bahasa dari Hasan Ibrahim.
budaya dan tradisi Arab pra Islam dikenalkan secara lisan.
Harus diakui bahwa satu unsur penting dalam perekonomian masyarakat Arab pra Islam adalah perdagangan perdagangan menjadi unsur penting dalam perekonomian masyarakat Arab pra Islam. dalam perjalanan sejarahnya, Mereka telah lama mengenal perdagangan bukan saja dengan sesama Arab, tetapi juga dengan Arab. Faktor kemajuan perdagangan bangsa Arab pra Islam dimungkinkan karena pertanian yang telah maju kemudian adanya kegiatan ekspor dan impor yang mereka lakukan ini para pedagang Arab Selatan dan Yaman pada 200 tahun Islam datang telah mengadakan transaksi dengan India Negeri pantai Afrika, sejumlah Negeri Teluk Persia ,Asia Tengah dan sekitarnya.Mandiri tentang ekonomi Islam ternyata telah muncul sejak lebih dari 1000 tahun lalu bahkan sejak Islam dan melalui Nabi Muhammad titik pemikiran ekonomi di kalangan pemikir muslim banyak mengisi Khazanah pemikiran ekonomi di mana barat saat itu masih dalam kegelapan titik pada masa tersebut dunia Islam justru mengalami puncak kejayaan dalam berbagai bidang termasuk bidang ekonomi.
Hal ini ditandai dengan adanya kegiatan ekspor impor yang mereka lakukan para pedagang Arab Selatan dan Yaman pada 200 tahun menjelang Islam lahir telah mengadakan transaksi dengan Hindia, Afrika dan persia tidaklah berlebihan jika kamu perempuan dalam dunia bisnis ada pada tradisi mereka yang sudah lama mengakar.Setidaknya ada dua titik perekonomian yang berkembang di Arab pra Islam yang sangat berarti saat itu pertanian dan Perdagangan. Menurut badr yatim Komang pertanian adalah salah satu pondasi penting perekonomian bangsa Arab kala itu titik sejak 200 tahun sebelum kenabian Muhammad, mereka mengenal peralatan pertanian seni modern seperti alat bajak, cangkul, Garu, dan tongkat kayu untuk menanam.
Dalam perjalanan roda ekonomi, dalam waktu 20 tertentu berapa kali lah dagang Arab memilih dan besar Yaman dan saat ini terkait dengan hal ini bisa jadi dengan keberkahan negeri Syam yang juga menjadi lalu lilang para Nabi dalam doanya. Sehingga dalam sejarah panjangnya, makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat Madinah disuplai dari Islam dan Yaman. Bahkan dalam penjelasan yang
lain disebutkan bahwa pada saat musim dingin bangsa Arab berangkat menuju Yaman sedangkan saat musim panas berangkat ke Sam yang tergambar dari sekian banyak teks keagamaan. hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya Berdagang di luar Jazirah Arab adalah tetapi juga sekaligus belanja barang dagangan untuk keperluan masyarakat Jazirah Arab.Kegiatan positif dalam pergerakan bisnis yang merupakan kebiasaan orang-orang Quraisy mengadakan perjalanan perdagangan ke daerah- daerah lain. Allah mengabadikan perjalanan dagang mereka sebagai perjalanan dagang yang sangat terkenal yaitu perjalanan dagang musim dingin menuju Yaman dan sebaliknya perjalanan dagang musim panas ke Syam. sampai-sampai aktivitas ekonomi dan bisnis ini terangkum dalam firman Allah dalam Quran Surah Quraisy ayat 1-4.
Terlepas dari gambaran dari banyak pengamat di atas, bahwa masyarakat Jazirah Arab dalam beberapa penjelasan di atas dianggap sebagai bangsa yang amoral, tapi dalam beberapa hal mereka memiliki nilai positif. Diantara Sekian banyak beberapa sifat positif yang dimiliki oleh bangsa Arab, seperti Dermawan, memenuhi janji, berpendirian kuat, selalu ingin mendapatkan apa yang diinginkan, hati-hati, sabar, tidak tergesa-gesa, sederhana dan beberapa sifat positif lainnya Dari aneka sifat buruk dari Arab pra Islam yang disebutkan di atas ternyata menjadi alasan kuat menurut para ahli Mengapa Rasulullah diutus kepada bangsa Arab dan juga merupakan bagian dari mereka juga titik Rasulullah diutus dan diberikan pedoman dan petunjuk untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi bangsa Arab di atas bahkan oleh banyak orang dan tokoh-tokoh dunia Rasulullah telah dianggap sukses untuk mengatasi beberapa persoalan amoral yang terjadi di tengah kehidupan orang Arab jahiliyah.7
F. KONDISI KEAGAMAAN ARAB PRA ISLAM
Menjelang masa kenabian Muhammad, Jazirah Arab tidak merasa akrab terlihat semua bentuk reformasi keagamaan titik sejak berabad-abad penyembahan patung berhala terhadap musik, baik pada masa kehadiran pemukiman kaum Yahudi maupun upaya-upaya kristenisasi yang muncul dari Syria dan Mesir. William moir, dalam bukunya The Life Of mahomet beralasan bahwa kehadiran kaum Yahudi keberadaan mereka membantu menetralisasi tersebarnya ajaran Injil melalui dua
7 Dr.H. Hasani Ahmad Said,M.A.,Sejarah Al-Qur’an(Jakarta:AMZAH,2022) hal 16-20
tahap. pertama perkuat diri sendiri di sebelah utara perbatasan Arab, dan untuk itu, mereka membuat alam barrier, antara ekspansi Kristen ke utara dan penghuni kaum berhala di sebelah selatan titik kedua Apakah penyembah berhala bangsa Arab telah melakukan kompromi dengan agama Yahudi dalam memasukkan cerita legendaris bunga menghabisi permintaan aneh-aneh agama Kristen. saya tak dapat menerima teori pendapat ini sama sekali titik menurut pengakuan bangsa sebenarnya, sisa-sisa keagamaan monoteistik Nabi Ibrahim dan Ismail yang telah diubah dan kebodohan titik cerita yang biasanya dimiliki oleh kaum Yahudi dan orang Arab umumnya merupakan hasil keturunan nenek moyang bersama. dan Kristen abad ke-7 itu sendiri tenggelam dalam perubahan dan mitos palsu Terperangkap Dalam stagnasi secara total. dulunya bangsa Arab yang mengikuti agama Kristen bukan disebabkan oleh sikap persuasif melainkan akibat kekejaman kekuasaan politik 5 abad lamanya upaya kristenisasi membuahkan hasil nihil. perpindahan terhadap agama kristen hanya terbatas pada Bani hari dan pelajaran, Bani Hanifah dari yamama, dan beberapa dan beberapa Bani tayy di tayma. dalam bahasa 5 abad sejarah tidak mencatat adanya satu insiden apapun yang menyangkut sikap penyiksaan para misionaris di sini sangat berbeda dari nasib yang dialami oleh pengikut Muhammad sejak awal pertama di Mekah di mana kristenisasi dipandang sebagai suatu hal yang menyusahkan dan mendapat sikap toleran, sebaliknya Islam dianggap sebagai suatu yang membahayakan terhadap institusi keberhalaan bangsa Arab.8
Bangsa Arab yang bermukim di jazirah Arab dikenal sebagai bangsa jahiliyah bukan semata mata karena mereka tidak mempercayai adanya tuhan dan buka juga karenamereka tidak menganut kepercayaan kepercayaan tertentu.Bahkan realitanya bangsaArab adalah bangsa yang sudah berinteraksi dengan berbagai macam kepercayaankepercayaan.Dan keberadaan agama yang ada di sekitar mereka itulah yang menjadi perantara bagi mereka untuk mengenal agama yang baru dibawa Nabi MuhammadSAW yaitu adalaah agama Islam.Secara garis besarnya agama yang dianut olehmasyarakat Arab pada waktu itu hanya terbagi menjadi dua yaitu agama samawi yang bersumber dari langit dan agama ardhi yang merupakan agam buatan manusia sendiriatau berasal dari nenek moyang mereka.Dalam hal aqidah,bangsa Arab pra Islam mempercayai Allah sebagai pencipta.Mereka mengetahui agama keesaan Allah dan mengikuti kepercayaan yangmenuhankan Allah.Telah banyak nabi yang diutus dating kepada mereka sebelum NabiMuhammad SAW agar mereka
8 Prof.Dr.M.M.Al-A’zami,The History The Qur’anic Text,Jakarta,Gema insani,2002 hlm.23
mengesakan Allah dan tidak mempersekutukan Nya.
Nabi nabi yang pernah diutus untuk menyeru kepada bangsa Arab diantaranya adalah Nabi Nuh AS kepada kaum ‘Ad dan Nabi Shaleh diutus kepada kaumTsamud.Mereka tidak mau menerima ajakan tersebut,hingga diutuslah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.Ajaran agama yang dibawa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sempat diterima dengan baik oleh masyarakat Arab pada waktu itu,namun seiringdengan berjalannya waktu banyak dari ajaran Nabi Ibrahim dan Ismail yang diubah,direka,ditambah dan dikurangi oleh para pengikutnya.Berkaitan dengan agama,mereka memeluk agam Ibrani namun seiring berjalannyawaktu mereka banyak yang menyimpang bahkan malah menyembah berhala berhaladan mereka beranggapan bahwa berhala itulah yang menghubungkan mereka dengantuhan.Pada saat itu ada tiga buah berhala yang sangat terkenal atau populer yang ditempatk an disuatu tempat tempat tertentu.
1. Manat,mereka menaruhnya di Musyallal tepi Laut Merah dekat Qudaid.
2. Lata,mereka tempatkan di Tha’if.
3.Uzza,mereka tempatkan di Wady Nakhlah.
Setelah itu,kemusyrikan semakin bertambah dengan banyaknya berhala berhala kecil yang berada di Hijaz.Selain itu bangsa Arab juga banyak yang mempercayai pengundian nasib menggunakan anak panah dan mereka meyakini tentang perkataanorang orang sakti atau orang orang pintar.Masyarakat Arab pra Islam juga menganut banyak agama seperti Paganisme,Yahudi,Nasrani dan Hanifiyyah yang merupakan agama warisan dari nenek moyang mereka.Keadaan ini terus berlangsung hingga padanantinya Islam dating membawa kebenaran.Orang yang menganut agama Yahudi ini menjadi orang orang yang angkuh.Mereka bahkan menyembah pemimpin pemimpin mereka,dan para pemimpin inilah yangmembuat hukum dan peraturan sesuai dengan hawa nafsu mereka.Tujuannya adalahuntuk mendapatkan kepuasan batin dan mengumpulkan harta sebanyak banyaknya.Sedangkan agama Nasrani berubah menjadi paganisme yang menimbulkan percampuran antara tuhan dan hambanya.Kemudian setelah itu datanglah agama Islam yang membungkam semua kepercayaan jahiliyyah yang salah dimulai dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan juga merupakan penutup para nabi.9
9 Samsul Munir Amin,Sejarah peradaban Islam (Jakarta:Sinar GrafikaOffset,2010),hlm.47
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua pembahasan diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa : 1. Sistem politik bangsa Arab sebelum datangnya islam seperti hokum rimba,siapa yang paling kuat maka dialah yang akan berkuasa.
2.Dari sisi ekonomi bangsa Arab sebagian besar mata pencahariannya adalah pedagang.
3.Sebelum datangnya agama Islam,bangsa Arab sudah mempunyai beberapa agamakepercayaan yang merupakan agama warisan dari nenek moyangnya.
4.Bangsa Arab adalah bangsa yang kental dengan budaya dan salah satu yang palingmecolok adalah kepiawaian mereka dalam menyusun syair.
B.Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak terdapat kesalahan dan jauhdari kata sempurna maka darai itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yangmembangun pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H. Hasani Ahmad Said,M.A.,Sejarah Al-Qur’an(Jakarta:AMZAH,2022)
Ahmad Jamin,Kondisi Sosial Masyarakat Arab Pra Islam,At-Ta’lim,Vol.11 No.2,juli 2012,hal.217-218
Badri Yatim,Historiogafi Islam,Jakarta:Logos Wacana Ilmu,1997,hal.78.
Prof.Dr.M.M.Al-A’zami,The History The Qur’anic Text,Jakarta,Gema insani,2002 hlm.23 Samsul Munir Amin,Sejarah peradaban Islam (Jakarta:Sinar GrafikaOffset,2010),hlm.47 A.Syalabi,Sejarah Peradaban Islam,Jakarta:Pustaka Alhusna,19994,hlm.34