MAKALAH
PENCEMARAN AIR DAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : Yesa Putri Melpa (211000413201055) Rahma Wati (211000413201036) Tiara Afneldi Putri (211000413201050) Alina Rahma (211000413201004) Savio Pipo Boytoleny (211000413201044) Umi Latifa Fitri (211000413201061) Fahrul Rozi (211000413201012)
DOSEN PENGAMPU :
Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, MPd, M.Si
PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat, rahmat, kesehatan, kesempatan, dan kemauan hingga kami selaku kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah Pencemaran Air dan Kesehatan yang diberikan oleh Bapak Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, MPd, M.Si.
Tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna dalam makalah ini. Kami selaku kelompok 4 mengerjakannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca sekalian. Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Bukittinggi, 18 Desember 2023
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan Penulisan... 2
BAB II PEMBAHASAN... 3
2.1 Fungsi dan prinsip kerja unit filtrasi...3
2.2 Klasifikasi berbagai jenis filter dan media filter ...5
2.3 Parameter desain unit filtrasi ...8
2.4 Pembersihan dan pemeliharaan unit filtrasi ...9
BAB III PENUTUP... 11
3.1 Kesimpulan... 11
3.2 Saran...11
DAFTAR PUSTAKA... 12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filtrasi adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan. Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya.
Filtrasi juga memiliki banyak tipe seperti Filter Gravitasi (Gravity Filter), Filter Pelat dan Bingkai (Plate and Frame), Batch Leaf Filter, dan Filter Bertekanan (Filter Press). Namun, banyak industri yang lebih memilih untuk menggunakan sistem filter bertekanan (filter press) untuk proses penyaringan dan pemurnian bahan. Misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik-kertas dan lain-lain. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks.
Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnya yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Dari penelitian sebelumnya oleh Muhamad Sahruromdon dan Irene Septiriana “ Filtrasi CaCO3 Menggunakan Plate & Frame Dengan Variasi Konsentrasi Dan Variasi Jumlah Plate & Frame” yaitu meneliti seberapa besar tahanan cake dan tahanan filtrat pada konsentrasi dan jumlah plate dan konsentrasi yang digunakan, belum adanya penelitian pada pengujian kadar air dalam cake dan massa air dalam filtrat dengan variasi dan tekanan dalam proses filtrasi, maka dari itu dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kadar air dan massa air paling baik dalam proses, yang akan menghasilkan nilai tambah pada produk, dan meminimalkan hasil buang industri.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa saja fungsi dan prinsip kerja unit filtrasi?
 Apa saja jenis-jenis filter dan media filter?
 Bagaimana parameter desain unit filtrasi?
 Bagaimana cara pembersihan dan pemeliharaan unit filtrasi?
1.3 Tujuan Penulisan
 Untuk mengidentifikasi apa saja fungsi dan prinsip kerja unit filtrasi
 Untuk mengetahui pa saja jenis-jenis filter dan media filter
 Untuk mengetahui bagaimana parameter desain unit filtrasi
 Untuk mengetahui bagaimana cara pembersihan dan pemeliharaan unit filtrasi
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi dan Prinsip Kerja Unit Filtrasi a. Defenisi Filtrasi
 Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi dapat juga diartikan sebagai proses pemisahan liquid -liquid dengan cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan-bahan berpori untuk menyisihkan atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran halus zat padat tersuspensi dari liqud.
 Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan campuran antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (padatan + cairan) melalui medium penyaring.
Proses filtarsi banyak dilakukan di industri, misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik kertas dan lain-lain. Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya (Oxtoby, 2016).
b. Fungsi Filtrasi
 Pembersihan Air: Salah satu fungsi utama filtrasi adalah untuk membersihkan air dari partikel-partikel padat yang terlarut di dalamnya.
Proses filtrasi ini banyak digunakan dalam industri pengolahan air minum, industri makanan dan minuman, serta dalam pengolahan air limbah. Dengan menggunakan media penyaring yang tepat, partikel-partikel padat seperti pasir, lumpur, atau bahan kimia dapat terpisah dari air, sehingga air yang dihasilkan menjadi lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi.
 Pemurnian Produk: Filtrasi juga digunakan dalam proses pemurnian produk dalam industri. Contohnya, dalam industri farmasi, filtrasi digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat yang tidak diinginkan dari obat-obatan
atau bahan kimia lainnya. Dengan menggunakan media penyaring yang sesuai, produk yang dihasilkan menjadi lebih murni dan berkualitas.
 Perlindungan Mesin dan Peralatan: Filtrasi juga berperan penting dalam melindungi mesin dan peralatan dari kerusakan akibat partikel-partikel padat yang ada di dalam zat cair atau gas yang digunakan dalam proses industri. Dengan menggunakan sistem filtrasi yang baik, partikel-partikel padat yang berpotensi merusak mesin dan peralatan dapat disaring sehingga tidak mengganggu kinerja dan umur mesin tersebut.
 Pengolahan Limbah: Filtrasi juga digunakan dalam proses pengolahan limbah untuk memisahkan partikel-partikel padat yang terkandung di dalamnya. Dengan menggunakan media penyaring yang sesuai, partikel- partikel padat tersebut dapat terpisah dari limbah sehingga dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
 Industri Minyak dan Gas: Filtrasi juga sangat penting dalam industri minyak dan gas. Proses filtrasi digunakan untuk memisahkan partikel-partikel padat yang terdapat dalam minyak atau gas alam, sehingga minyak atau gas yang dihasilkan menjadi lebih bersih dan siap untuk digunakan.
 Dalam kesimpulan, filtrasi merupakan proses penting dalam berbagai bidang yang melibatkan pemisahan zat padat dari zat cair atau gas dengan menggunakan media penyaring.
c. Prinsip Kerja Unit Filtrasi
 Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa filter-bed (2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian tersebut dilakukan dengan pengaturan klep (dosing) dan untuk itu perlu dilakukan oleh operator. Karena perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut, pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis.
 Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan mengalirkan limbah melewati media filter secara horizontal. Cara ini sederhana dan praktis tidak membutuhkan perawatan, khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik. Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi horizontal secara permanen terendam oleh air limbah
dan proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian anaerobik.
Sedangkan pada filtrasi vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik (Oxtoby, 2016).
2.2 Klasifikasi Berbagai Jenis Filter dan Media Filter a. Jenis Filter
 Rotary Vacuum Drum Filter
Filter drum vakum putar terdiri dari drum kompartemen tertutup kain yang ditangguhkan pada poros aksial di atas bak umpan yang mengandung suspensi, dengan sekitar 50 hingga 80% dari area layar terbenam dalam suspensi. Drum biasanya dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal sebagai pembuatan cake, zona penghapusan dan penyiraman cake. Dua zona pertama berada di bawah vakum, di mana air dalam material yang ditangani disedot melalui kain saringan, dan padatan partikel menumpuk seperti kue di atas kain. Di zona ketiga vakum dilepaskan danjet udara terkompresi dapat digunakan untuk menghilangkan cake. Udara terkompresi juga bisa digunakan untuk membersihkan kain penyaring (Sutherland, 2008).
 Vacuum belt filters
Filter sabuk vakum menggunakan sabuk filter horisontal yang terus bergerak sedang, umumnya dari anyaman kawat, bergerak di antara dua rol. Dalam arah maju, suspensi, konsentrasi padatan sedang hingga tinggi, diumpankan ke permukaan atas sabuk yang dekat dengan satu rol. Cake terbentuk dalam pakan Zona dilakukan melalui zona pengeringan, pencucian dan pengeringan, sebelum dibuang saat ikat pinggang memutar rol lainnya. Sabuk kembali ke roller pertama melalui perangkat pembersih dari beberapa jenis. Vakum diterapkan di bawah filter media untuk menyedot serat melalui kue dan media, serat meninggalkan serat melalui koneksi vakum, untuk ditangkap di penerima fi ltrate. Perbedaan utama di antara jenis-jenis filter sabuk vakum terletak pada cara di mana vakum itu diterapkan (Sutherland, 2008).
 Centrifugal Filters
Pemisahan sentrifugal terdiri dari dua jenis, yaitu menggunakan filtrasi dan pemisahan beroperasi dengan sedimentasi. Semua sentrifugal penyaring terdiri dari keranjang berputar, silinder atau kerucut dibentuk, dari ujung terbuka di mana
padatan yang dipisahkan habis. Keranjang didukung di ujung lain pada poros drive, berasal dari variabel atau variabel motor kecepatan. Dinding keranjang terbuat dari media filter berpori, biasanya anyaman kawat, pelat berlubang atau layar kawat-baji yang dilas, dengan lintasan serat melalui keranjang dari dalam keluar ke casing sekitarnya, meninggalkan padatan di belakang sebagai kue pada media filter (Sutherland, 2008).
 Plate dan Frame Filter Press
Plate dan frame filter press terdiri dari plate dan frame yang tergabung menjadi satu dengan kain saring pada tiap sisi plate. Plate memiliki saluran sehingga filtrat jernih dapat melewati tiap plate. Slurry dipompa menuju plate dan frame dan mengalir melalui saluran pada frame sehingga slurry memenuhi frame.
Filtrat mengalir melalui kain saring dan padatan menumpuk dalam bentuk 7 cake pada kain Filtrat mengalir antara kain saring dan plate melalui saluran keluar.
Filtrasi terus dilakukan hingga frame dipenuhi padatan. Kebanyakan filter memiliki saluran pengeluaran yang terpisah untuk tiap frame sehingga dapat dilihat apakah filtrat jernih atau tidak. Bila filtrat tidak jernih, mungkin disebabkan kain saring rusak atau sebab lainnya. Ketika frame sudah benar– benar terpisah plate dan frame dipisahkan dan cake dihilangkan, lalu filter dipasang lagi dan digunakan.
Plate and rame filter press banyak digunakan di industri makanan, misalnya industri minyak. Ada beberapa macam tipe filter press, seperti washing, non washing, open delivery, dan closed delivery. Pada filter ini, filter cloth menutupi tiap sisi dati tiap plate, kemudian ditahan bersama–sama menjadi satu dengan tenaga mekanis dengan memakai suatu screw atau hidrolis. Cake kadang dicuci untuk membersihkannya dari solven dan impurities yang menempel pada cake.
Sistem yang demikian disebut open-delivery. Plate memiliki saluran yang melewati filter cloth sehingga cairan filtrat yang bersih menuruni plate. Slurry dipompa masuk dan mengalir melalui saluran ke frame yang terbuka sehingga slurry mengisi frame. Filtrat akan melalui filter cloth dan padatan membentuk cake di sisi frame pada filter cloth. Filtrat mengalir di antara filter cloth dan permukaan plate ke arah saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai frame dipenuhi dengan padatan.
Ketika frame sudah penuh dengan padatan, plate dan frame dipisahkan, dan cake
dipindahkan. Kemudian filter dirangkai lagi dan proses dilakukan lagi. Apabila cake tidak dicuci, sistemnya dikenal sebagai closed-delivery.
b. Media Filter
 Pasir Silika (Silica Sand)
Pasir silika adalah salah satu media filter yang paling umum digunakan dalam water treatment. Media ini terbuat dari butiran pasir silika yang memiliki berbagai ukuran. Pasir silika efektif dalam menghilangkan partikel-partikel padat, tanah, dan karat dari air. Ukuran butiran pasir silika yang digunakan akan mempengaruhi tingkat penyaringan. Pasir silika dapat digunakan dalam filter tekanan, filter cepat, atau filter lambat tergantung pada aplikasinya.
 Karbon Aktif (Activated Carbon)
Karbon aktif adalah media filter lain yang sering digunakan dalam water treatment. Media ini terbuat dari bahan organik, seperti batubara, arang kayu, atau kokas yang diaktivasi melalui proses oksidasi. Karbon aktif sangat efektif dalam menghilangkan bau, rasa, warna, serta senyawa organik yang terlarut dalam air. Ini juga dapat mengurangi konsentrasi klorin dan senyawa kimia lainnya.
 Zeolit (Zeolite)
Zeolit adalah jenis mineral alam yang digunakan dalam media filter. Zeolit memiliki struktur kristal yang memiliki banyak rongga mikroskopis. Media ini digunakan untuk menghilangkan ion-ion positif seperti amonium, kalsium, magnesium, dan logam berat dari air. Zeolit juga efektif dalam mengurangi kadar ion nitrata dan amonium yang dapat menyebabkan pencemaran air.
 Pasir Mangan (Manganese Sand)
Pasir mangan adalah media filter khusus yang digunakan untuk menghilangkan logam berat, seperti besi dan mangan, dari air. Media ini terbuat dari butiran pasir yang diolah khusus dengan senyawa mangan di permukaannya.
Ketika air mengalir melalui media ini, senyawa mangan akan mengoksidasi logam berat tersebut dan memungkinkan mereka diendapkan atau disaring.
 Karbon Block Filter
Selain karbon aktif dalam bentuk serbuk, karbon juga digunakan dalam bentuk blok padat. Karbon block filter memiliki tingkat penyaringan yang tinggi
dan dapat menghilangkan zat-zat seperti klorin, bau, rasa, dan partikel-partikel halus. Filter ini biasanya digunakan dalam sistem filter rumah tangga.
 Kertas Filter
Kertas filter adalah media saringan yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam filter air minum dan sistem water treatment yang lebih besar.
Kertas filter ini sering digunakan untuk menyaring partikel-partikel halus seperti pasir, debu, dan kotoran lainnya.
 Serat Polimer
Serat polimer adalah media filter yang terbuat dari serat sintetis atau polimer. Media ini efektif dalam menyaring partikel-partikel halus dan zat-zat organik dari air. Serat polimer biasanya digunakan dalam filter air rumah tangga dan filter industri.
2.3 Parameter Desain Unit Filtrasi
Teknologi pengolahan koagulasi-flokulasi merupakan opsi teknologi yang sering digunakan untuk pengolahan limbah kertas. Unit koagulasi dan flokulasi membutuhkan unit sedimentasi untuk mengendapkan flok berupa padatan tersuspensi dan material organik. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah Total Solid (TS) dan Chemical Oxygen Demand (COD).
Dalam perancangan unit sedimentasi, empat tipe pengendapan digunakan untuk analisis sedimentasi, yakni tipe discrete settling, tipe flocculant settling, tipe hindered settling, dan tipe compression settling. Analisis empat tipe pengendapan akan menghasilkan parameter desain unit sedimentasi seperti surface overflow rate (SOR), kecepatan pengendapan, solid loading rate dan waktu detensi. Pada hasil analisis, nilai efisiensi penyisihan partikel TS pada setiap sampel berkisar antara 35- 80%.
Nilai SOR pada bak pengendapan diketahui berkisar antara 3-11 m3/m2∙hari. Kecepatan pengendapan berkisar antara 0,002-0,006 m/menit dan waktu detensi menghasilkan nilai sebesar 22-69 menit. Nilai parameter tersebut kemudian akan dianalisis menjadi nilai dimensi unit sedimentasi berdasarkan sampel yang memiliki nilai penyisihan TS paling besar.
2.4 Pembersihan dan Pemeliharaan Unit Filtrasi a. Filter Pasir Cepat
Filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi cepat, berkisar 4 hingga 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses koagulasi flokulasi dan pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen filter pasir cepat berkisar 5 10 NTU maka efisiensi penurunan kekeruhannya dapat mencapai 90 - 98%.
1) Bak filter, merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung debit pengolahan (minimum dua bak).
2) Media filter, merupakan bahan berbutir/granular yang membentuk pori-pori di antara butiran media. Pada pori-pori inilah air mengalir dan terjadi proses penyaringan.
3) Sistem underdrain. Underdrain merupakan sistem pengaliran air yang telah melewati proses filtrasi yang terletak di bawah media filter. Underdrain terdiri atas:
 Orifice, yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya air dari media filter ke dalam pipa.
 Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak di sepanjang pipa manifold.
 Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan mengalirkannya ke bangunan penampung air.
Pengoperasian filter pasir cepat adalah sebagai berikut:
1) Selama proses filtrasi berlangsung, partikel yang terbawa air akan tersaring di media filter. Sementara itu, air terus mengalir melewati media pasir dan penyangga, masuk lubang/orifice, ke pipa lateral, terkumpul di pipa manifold, dan akhirnya air keluar menuju bak penampung.
2) Partikel yang tersaring di media lama kelamaan akan menyumbat pori-pori media sehingga terjadi clogging (penyumbatan). Clogging ini akan meningkatkan headloss aliran air di media. Peningkatan headloss dapat dilihat dari meningkatnya permukaan air di atas media atau menurunnya debit filtrasi.
Untuk menghilangkan clogging, dilakukan pencucian media.
3) Pencucian dilakukan dengan cara memberikan aliran balik pada media (backwash) dengan tujuan untuk mengurai media dan mengangkat kotoran yang menyumbat pori- pori media filter. Aliran air dari manifold, ke lateral, keluar orifice, naik ke media hingga media terangkat, dan air dibuang melewati gutter yang terletak di atas media.
4) Bila media filter telah bersih, filter dapat dioperasikan kembali.
b. Filter Pasir Lambat
Filter pasir lambat cukup efektif digunakan untuk menghilangkan kandungan bahan. organik dan organisme patogen pada air baku yang mempunyai kekeruhan relatif rendah. Filter pasir lambat banyak digunakan untuk pengolahan air dengan kekeruhan air baku di bawah 50 NTU. Efisiensi filter pasir lambat tergantung pada distribusi ukuran partikel pasir, ratio luas permukaan filter terhadap kedalaman dan kecepatan filtrasi.
Filter pasir lambat bekerja dengan cara pembentukan lapisan biofilm di beberapa milimeter bagian atas lapisan pasir halus yang disebut lapisan hypogeal atau schmutzdecke. Lapisan ini mengandung bakteri, fungi, protozoa, rotifera, dan larva serangga air. Schmutzdecke adalah lapisan yang melakukan pemurnian efektif dalam pengolahan air minum. Selama air melewati schmutzdecke, partikel akan terperangkap dan organik terlarut akan teradsorpsi, diserap dan dicerna oleh bakteri, fungi, dan protozoa. Proses yang terjadi dalam schmutzdecke sangat kompleks dan bervariasi, tetapi yang utama adalah mechanical straining terhadap kebanyakan bahan tersuspensi dalam lapisan tipis yang berpori-pori sangat kecil, kurang dari satu mikron. Ketebalan lapisan ini meningkat terhadap waktu hingga mencapai sekitar 25 mm, yang menyebabkan aliran mengecil. Ketika kecepatan filtrasi turun sampai tingkat tertentu, filter harus dicuci dengan mengambil lapisan pasir bagian atas setebal sekitar 25 mm.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air melalui media berpori. Filtrasi juga memiliki banyak tipe seperti Filter Gravitasi (Gravity Filter), Filter Pelat dan Bingkai (Plate and Frame), Batch Leaf Filter, dan Filter Bertekanan (Filter Press). Namun, banyak industri yang lebih memilih untuk menggunakan sistem filter bertekanan (filter press) untuk proses penyaringan dan pemurnian bahan. Misalnya pada pemurnian air minum, pemisahan kristal-kristal garam dari cairan induknya, pabrik-kertas dan lain-lain.
3.2 Saran
Diharapkan bagi para pembaca bisa menguasai penjelasan dari makalah ini dan mencari lebih lengkap materi tentang pelanggaran hukum baik dijurnal maupun situs kesehatan lainnya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Adlin, I. 2012. Analisis Penggunaan Upflow Slow Sand Filter Untuk Pengolahan Air Sumur Menjadi Air Minum Dengan Variasi Ketebalan Media dan Kecepatan Filtrasi. Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Andini, I., Purnomo, A. 2014. Efektivitas Slow Sand Filter dalam Menurunkan Kekeruhan, Salinitas, Total Dissolved Solid (TDS), serta COD pada Pengolahan Air Payau Menjadi Air Bersih. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Ainsworth. 1997. Water Treatment Processes and Practices. T Hall (Editor).
Wiltshire: WRC Swinden.
Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 03-3981-2008 Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Penjernihan Ai. Bandung: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 6774.2008 Tata Cara Perencanaan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Cleary, A. Shawn. 2005. Sustainable Drinking Water Treatment For Small Communities Using Multistage Slow Sand Filtration. Waterloo:
Ontario, Canada.