MAKALAH KELOMPOK PRIMER DAN KELOMPOK SEKUNDER DALAM PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Disusun Oleh :
Muhammad Naoval Fachrezi (213121010) Muhammad Sultan Fauzan (213121011)
Lisda Mariana (213121026) Daniel Febrian (213121033 Dea Marcelia (213121002) Siti Fatimah (213121012) Fitrawati Azahra (213121016)
Fadillah Amar (213121031) Meliana Putri (213121005)
Muhammad Kevin Abhi Rahman (213121007) FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PRAMITA INDONESIA 2024
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul "Kelompok Primer dan Sekunder dalam Psikologi Komunikasi" ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ps ikologi Komunikasi dan diharapkan dapat memberikan wawasan serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep kelompok primer dan sekunder dalam konteks interaksi sosial dan komunikasi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dalam memahami dinamika komunikasi dalam kelompok primer dan sekunder.
Tangerang, 20 Juni 2024
Daftar Isi
MAKALAH KELOMPOK PRIMER DAN KELOMPOK SEKUNDER DALAM PSIKOLOGI KOMUNIKASI...1
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK ILMU KOMUNIKASI...1
Kata Pengantar...2
Daftar Isi... 3
Bab I...4
Pendahuluan... 4
BAB II...6
Pembahasan... 6
BAB III...10
PENUTUP...10
Daftar Pustaka...11
Bab I Pendahuluan Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan menjadi landasan dari berbagai bentuk interaksi sosial. Ketika kita berinteraksi dengan antar individu ti dak hanya terjadi pertukaran informasi, namun juga sebagai sarana untuk membangun dan memelihara hubungan antar manusia. Psikologi komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai hubungan manusia, memberikan wawasan bagaimana pesan disampaikan, diterima, dan diproses dalam berbagai konteks sosial. Salah satu konsep dari psikologi komunikasi adanya pemahaman tentang jenis - jenis kelompok sosial, yakni kelompok primer dan sekunder.
Kelompok primer dan sekunder memiliki peran yang penting dalam membentuk perilaku dan interaksi sosial individu. Kelompok primer dapat dicontohkan dengan keluarga dan sahabat dekat, dimana saling memiliki hubungan yang cukup erat ketika berkomunikasi.
Hubungan dalam kelompok primer sering memberikan dukungan emosional yang signifikan sehingga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis individu sejak dini. Sedangkan kelompok sekunder cenderung memiliki hubungan yang formal, yakni interaksi yang kurang emosional.
Perbedaan mendasar antara kelompok primer dan sekunder memengaruhi bagaimana kita berinteraksi. Pada kelompok primer interaksi yang dilakukan lebih spontan, yang melibatkan ekspresi emosi dan dukungan yang tulus. Sedangkan kelompok sekunder memliki interaksi komunikasi yang formal, terstruktur, dan fokus. Memahami perbedaan dari kedua kelompok ini sangat penting dalam psikologi komunikasi, hal ini karena dapat membantu menjelaskan bagaimana hubungan dan interaksi sosial dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis dan efektivitas komunikasi individu dalam berbagai setting.
Perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat, hal ini memengaruhi dinamika pada kelompok primer dan sekunder. Komunikasi yang dulunya hanay terjadi secara langsung dalam ruang fisik kini dapat terjadi secara virtual. Hal tersebut memungkinkan individu untuk membangun hubungan secara personal maupun profesional tanpa adanya keterbatasan tempat.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelompok primer dan kelompok sekunder?
2. Apa saja karakteristik yang membedakan kelompok primer dari kelompok sekunder?
3. Bagaimana contoh kasus nyata yang menggambarkan kelompok primer dan sekunder?
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan definisi kelompok primer dan sekunder dalam psikologi komunikasi.
2. Mengidentifikasi karakteristik utama dari kelompok primer dan sekunder.
3. Menyajikan contoh kasus nyata yang menggambarkan interaksi dalam kelompok primer dan sekunder.
BAB II Pembahasan Pengertian Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Menurut Gerge Rodman (Dalam bukunya “Under Standing Human Communication”) : Sekumpulan kecil orang yang saling berinteraksi, biasanya tatap muka dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu.
Terdapat 4 unsur yakni : 1. Interaksi
2. Waktu 3. Tujuan 4. Ukuran
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Definisi Kelompok Primer
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan luas. Artinya dalam kelompok primer kita mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi dengan menggunakan berbagai lambang, verbal maupun nonverbal.(OLEH Fajarina, n.d.)
Karakteristik Kelompok Primer
Pada kelompok primer, komunikasi lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi. Dalam kelompok primer, komunikasi yang berlangsung selain lebih menekankan pada relasi antara peserta yang terlibat (komunikator –komunikan ,misalnya orangtua-anak, guru- murid, dokter pasien, atasan-bawahan), juga menekankan pada cara penyampaian pesan.
(Kelompok Primer Dan Sekunder: Perbedaan, Ciri, Dan Contohnya, n.d.) Adapun ciri kelompok primer lainnya, antara lain:
Jumlah anggotanya sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain
Terdapat rasa solidaritas yang tinggi antara anggotanya karena saling ketergantungan serta memegang nilai yang sama
Perasaan mempunyai nasib dan sejarah hidup yang sama
Bentuk interaksi yang tidak resmi atau bersifat informal
Tempat mencari kehangatan baik secara fisik maupun emosional.
Definisi Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder menurut Charles Horton Cooley (1909) adalah lawan dari kelompok primer, ditandai dengan hubungan yang tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita seperti organisasi massa, fakultas, serikat buruh, dan sebagainya. Pada kelompok sekunder, komunikasi bersifat dangkal (hanya menembus bagian luar dari kepribadian kita) dan terbatas (hanya berkenaan dengan hal-hal tertentu saja). Di sini lambang komunikasi umumnya verbal dan sedikit sekali nonverbal. Komunikasi pada kelompok sekunder, komunikasi lebih menekankan pada isi/content atau substansinya.
Karakteristik Kelompok Sekunder
Pada kelompok sekunder lebih menekankan pada bersifat sementara yang mana hanya sebatas dengan adanya special interest yang berupa adanya kepentingan dalam suatu kelompok atau relasi dalam berkomunikasi.
Adapun ciri-ciri kelompok sekunder
Memiliki jumlah anggota yang besar
Anggotanya mungkin saja tidak saling mengenal
Komunikasi yang dilakukan antara anggota bersifat sementara serta impersonal
Berupa kelompok fungsional yang kehadirannya ditujukan untuk melaksanakan tugas tertentu
Umumnya tidak memberikan pengaruh utama kepada anggotanya
Contoh Kasus Kelompok Primer
Keluarga Santoso terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya. Setiap malam, mereka makan malam bersama dan berbagi cerita tentang aktivitas sehari-hari. Ketika salah satu anak menghadapi masalah di sekolah, anggota keluarga lainnya memberikan dukungan dan nasihat.
Dalam situasi sakit, anggota keluarga lainnya merawat dan memberikan perhatian khusus.
Hubungan yang akrab, personal, dan emosional ini menggambarkan karakteristik kelompok primer.
Teori yang digunakan dalam contoh kasus diatas adalah teori Sistem Keluarga, yang dipelopori oleh Murray Bowen, eori ini berfokus pada hubungan dan interaksi antar anggota keluarga. Menurut teori ini, keluarga merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sub-sistem seperti pasangan suami-istri, orang tua-anak, dan saudara-saudara. Teori ini mengakui bahwa setiap perubahan atau konflik dalam sub-sistem dapat mempengaruhi keluarga secara keseluruhan. Setiap perubahan dalam satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh sistem keluarga. Teori tersebut relevan dengan contoh kasus diatas, karena setiap anggota keluarga memiliki peran dan fungsi yang mendukung serta mempengaruhi satu sama lain. Seperti Ayah dan Ibu sebagai figur orang tua yang memberikan bimbingan dan perhatian, sementara anak- anak memberikan dukungan moral satu sama lain.
Sumber: (Teori Keluarga Menurut Para Ahli: Fondasi Penting Dalam Memahami Dinamika Keluarga - Viktolia,n.d.)
Contoh Kasus Kelompok Sekunder
Di PT. Maju Jaya, karyawan bertemu setiap hari untuk bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas kantor. Mereka berinteraksi dalam rapat, bekerja sama dalam proyek, dan berkomunikasi secara formal. Ketika salah satu karyawan pindah ke perusahaan lain, meskipun ada acara perpisahan, hubungan antar karyawan lebih bersifat profesional dan kurang emosional. Ini adalah contoh klasik dari kelompok sekunder.
Teori yang digunakan pada contoh kasus diatas adalah Teori Pertukaran Sosial, yang dikemukakan oleh George Homans pada tahun 1958, menyatakan bahwa interaksi sosial didasarkan pada pertukaran yang mengandung keuntungan dan biaya. Hal ini dapat dilihat dari keuntungannya seperti, PT Maju Jaya, interaksi antar karyawan lebih berfokus pada keuntungan fungsional seperti penyelesaian tugas, kolaborasi dalam proyek, dan pencapaian tujuan perusahaan. Hubungan profesional dan formal ini didasarkan pada pertukaran keahlian dan kontribusi untuk mencapai tujuan bersama. Lalu dalam konteks biaya minimal berupa waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan, karena hubungan bersifat formal dan profesional, biaya emosional cenderung minimal.
Sumber : (Teori Pertukaran Sosial Menurut George C Homans, Contohnya, n.d.)
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Kelompok primer dan sekunder memiliki perbedaan mendasar dalam hal tingkat keakraban, kedalaman emosional, dan sifat hubungan antar anggotanya. Kelompok primer ditandai dengan hubungan yang akrab, personal, dan emosional, sementara kelompok sekunder lebih formal, impersonal, dan fungsional. Pemahaman ini penting dalam psikologi komunikasi untuk mengidentifikasi dinamika sosial dan pola interaksi dalam berbagai konteks.
Saran
Penulis melihat dari keseluruhan pembahasan mengenai kelompok primer dan sekunder belum sepenuhnya begitu sempurna untuk ditelaah atau dijadikan informasi mendalam, maka dari itu disarankan untuk para pembaca agar tetap terus mencari informasi yang berkaitan dengan pembahasaan dari isi makalah kelom primer dan sekunder. Penulis pun berharap adanya diskusi berlanjut dari para mahasiswa mengenai pembahasan yang tertera didalam makalah ini.
Daftar Pustaka
Kelompok Primer dan Sekunder: Perbedaan, Ciri, dan Contohnya. (n.d.). Retrieved June 20, 2024, from
https://majoo.id/solusi/detail/kelompok-sekunder-dan-kelompok-primer
OLEH Fajarina, D. (n.d.). MODUL PSIKOLOGI KOMUNIKASI Sistem Komunikasi Kelompok.
Teori Keluarga Menurut Para Ahli: Fondasi Penting dalam Memahami Dinamika Keluarga - Viktolia. (n.d.).
Retrieved June 20, 2024, from https://www.viktolia.id/teori-keluarga-menurut-para-ahli/
Teori Pertukaran Sosial Menurut George C Homans, Contohnya. (n.d.). Retrieved June 20, 2024, from
https://www.sosiologi.info/2021/12/teori-pertukaran-sosial-menurut-george-c-homans- contohnya.html#google_vignette
