PENDAHULUAN
Masalah Penulisan
- Identifikasi Masalah
 - Pembatasan Masalah
 - Perumusan Masalah
 
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh signifikan laba bersih, likuiditas operasi, pendapatan dan ukuran sambil memperkirakan laba bersih di masa depan.
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Pengaruh laba bersih, likuiditas operasi, pendapatan dan ukuran secara bersamaan dalam memprediksi laba bersih. Kemampuan laba bersih, arus kas operasi, dan ukuran perusahaan dalam memprediksi laba bersih pada industri barang.
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
Laporan Keuangan
- Pengertian Laporan Keuangan
 
Laporan keuangan yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Namun, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna untuk mengambil keputusan.
Laporan Arus Kas
- Pengertian Laporan Arus Kas
 - Kegunaan Laporan Arus Kas
 - Klasifikasi Arus Kas
 
Informasi dalam laporan arus kas harus dapat membantu investor, kreditor dan pihak berkepentingan lainnya. Menurut Kieso dan Weygandt (2007) dalam buku akuntansi interim FASB update edisi 12, kegunaan laporan arus kas adalah. 2 Tahun 2009 tentang Pelaporan Arus Kas, perusahaan wajib melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode yaitu.
Metode ini memberikan seperangkat hubungan antara laporan arus kas dan laporan laba rugi serta neraca. Perusahaan menggunakan metode langsung karena metode ini memberikan informasi yang berguna dalam memperkirakan arus kas masa depan. Namun penyusunan laporan arus kas dengan metode ini lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.”
Laba
Pengungkapan tersendiri atas arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan diperlukan karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan dari pemasok modal perusahaan (PSAK No. 2 paragraf 16 tahun 2007). Pembayaran tunai oleh penyewa untuk mengurangi saldo liabilitas terkait sewa pembiayaan. Laporan ini juga memberikan informasi yang dapat digunakan investor dan kreditor untuk memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Informasi laba yang merupakan salah satu komponen laporan keuangan perusahaan, menurut SFAC no.1 (1992) mempunyai keunggulan sebagai berikut; mengevaluasi kinerja manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba jangka panjang yang representatif, memperkirakan laba, dan menilai risiko dalam investasi atau kredit. Tujuan utama pelaporan laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling terlibat dengan laporan keuangan. Wild (2002) yang dikutip oleh Cahyadi (2006) mengungkapkan bahwa bagian penting dari analisis laporan keuangan adalah meramalkan laba dari berbagai sudut pandang analitis, mengevaluasi tingkat laba dan mengevaluasi masa depan perusahaan.
Pendapatan
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam peramalan laba adalah interaksi antar komponen dan metode peramalan statistik serta perkiraan kondisi bisnis di masa depan.
Ukuran Perusahaan
Watts dan Zimmerman (1978) yang dikutip oleh Damayanthi (2006) berpendapat bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap laba karena perusahaan besar cenderung mengurangi laba dengan tujuan mengurangi beban pajak yang tinggi.
Hubungan antara Laba, Arus Kas, Pendapatan, dan Ukuran
- Kemampuan Laba Memprediksi Laba
 - Kemampuan Arus Kas Memprediksi Laba
 - Kemampuan Pendapatan Memprediksi Laba
 - Kemampuan Ukuran Perusahaan Memprediksi Laba
 
Siregar (2006) dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa pendapatan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam memprediksi laba bersih di masa depan. Pendapatan merupakan salah satu item atau komponen dalam laporan laba rugi, sehingga besarnya pendapatan mempengaruhi besarnya laba yang diterima. Yulianto (2007) yang dikutip oleh Pratiwi (2009) berpendapat bahwa perusahaan dengan aset yang besar umumnya akan memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Penelitian Terdahulu
Ho5 : Laba bersih, arus kas dari operasi, penjualan dan ukuran perusahaan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prediksi laba bersih. Ha5 : Laba bersih, arus kas operasi, penjualan, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama mempengaruhi prediksi laba bersih. H05: Gabungan laba bersih, arus kas dari operasi, penjualan, dan ukuran tidak signifikan dalam memprediksi laba bersih.
Ha5: Laba bersih, likuiditas operasi, penjualan dan ukuran perusahaan secara bersama-sama signifikan dalam memprediksi laba bersih. Laba bersih mempunyai pengaruh positif yang signifikan dalam memprediksi laba bersih di masa depan pada perusahaan-perusahaan di berbagai sektor industri. Faktor laba bersih, likuiditas operasi, pendapatan dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara simultan dalam memprediksi laba bersih perusahaan di berbagai sektor industri.
Rerangka Penelitian
Perumusan Hipotesis Penelitian
Ho1 : Laba bersih tidak mempunyai pengaruh dalam memprediksi laba bersih Ha1 : Laba bersih mempunyai pengaruh dalam memprediksi laba bersih. Ho3 : Pendapatan tidak berpengaruh dalam memprediksi laba bersih Ha3 : Pendapatan berpengaruh dalam memprediksi laba bersih 4. Ho4 : Ukuran tidak berpengaruh dalam memprediksi laba bersih Ha4 : Ukuran berpengaruh dalam memprediksi laba bersih.
Dalam penelitian ini hubungan yang akan diteliti adalah kemampuan laba bersih, arus kas operasi, pendapatan dan ukuran perusahaan terhadap prediksi laba bersih pada tahun 2004-2008. Dilihat dari nilai uji F di atas terbukti bahwa laba bersih (t), arus kas operasi (t), pendapatan (t) dan ukuran perusahaan (t) secara bersama-sama dapat mempengaruhi laba bersih (t+1). Hal ini menunjukkan bahwa pada perusahaan di berbagai sektor industri, laba bersih dapat digunakan untuk memprediksi laba bersih pada tahun berikutnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
- Data yang Dihimpun
 - Metode Pengambilan Sampel
 - Teknik Pengumpulan Data
 
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor industri yang telah terdaftar dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut dan telah memenuhi kriteria yang ditentukan. Metode pemilihan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu jenis pengambilan sampel secara acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu (Sekaran, 2003). Selama periode pengamatan, perusahaan yang bersangkutan tidak mengalami kerugian berturut-turut karena tujuan penelitian ini berkaitan dengan memprediksi pertumbuhan laba.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari perusahaan melainkan melalui sumber lain berupa jurnal dan buku yang berkaitan dengan judul skripsi, serta laporan laba rugi, arus kas. laporan dan neraca perusahaan selama kurun waktu 4 tahun terhitung sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 yang terdaftar di BEI. Jenis data yang digunakan adalah data panel yaitu gabungan data time series dan cross sectional.
Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Model dan Hipotesis Penelitian
H01: Laba bersih tidak penting dalam memprediksi laba bersih Ha1: Laba bersih penting dalam memprediksi laba bersih. H02: Arus kas operasi tidak penting untuk memprediksi laba bersih Ha2: Arus kas operasi penting untuk memprediksi laba bersih H03: Penjualan tidak penting untuk memprediksi laba bersih Ha3: Penjualan penting untuk memprediksi laba bersih H04: Ukuran tidak penting untuk memprediksi laba bersih Ha4: Besaran yang penting dalam memperkirakan laba bersih.
Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
 - Uji Multikolinearitas
 - Uji Heteroskedastisitas
 - Uji Autokorelasi
 
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi sama-sama berdistribusi normal atau tidak. Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau jika grafik histogram menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data tersebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel independen (Ghozali, 2002). Sederhananya, setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah terdapat ketimpangan varians dari residu observasi yang satu dengan observasi yang lain dalam model regresi.
Teknik Pengujian Statistik
- Uji Statistik F
 - Koefisien Determinasi
 
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% maka dapat disimpulkan bahwa laba bersih saat ini berpengaruh positif signifikan terhadap laba bersih di masa depan. Dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi berhubungan positif dengan laba bersih masa depan, namun tidak berpengaruh signifikan. Regresi ini menunjukkan hasil persamaan regresi antara variabel dependen, laba bersih masa depan, dan variabel independen, laba bersih saat ini, arus kas operasi, pendapatan, dan ukuran perusahaan.
Hal ini terlihat dari uji statistik t terhadap laba bersih saat ini yang mempunyai signifikansi sebesar 0,004 (< 5%). Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Pratiwi (2009) yang menemukan bukti empiris bahwa arus kas operasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap perkiraan laba bersih. Dalam penelitiannya Pratiwi (2009) menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perkiraan laba bersih.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan pemeringkatan data yang menggambarkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik sampel, khususnya meliputi nilai mean dan standar deviasi. Variabel yang digunakan adalah (ln NIfuture) laba bersih masa depan, (ln NIt) laba bersih saat ini, (ln CFO) likuiditas operasi, (ln REV) pendapatan dan (ln SIZE) ukuran perusahaan.
Ukuran Perusahaan Variabel dalam tabel statistik deskriptif menunjukkan nilai rata-rata yang sesuai dengan standar deviasi.
Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas Data
 - Uji Multikolinearitas
 - Uji Heteroskedastisitas
 - Uji Autokorelasi
 
Multikolinearitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk melihat apakah variabel-variabel independen dalam persamaan regresi linier berganda mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan mendasarkannya pada nilai toleransi dan VIF. Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10.
Dengan menggunakan uji tersebut maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi tahun 2008 dan 2008. Untuk melihat apakah terdapat autokorelasi pada penelitian ini atau tidak, hasil uji statistik diatas dapat dilihat dengan melihat t Durbin-Watson. -gambar statistik di bawah. Nilai tersebut akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 41 (n), dan jumlah variabel independen sebanyak 4 (k = 4).
Pengujian Signifikansi dan Koefisien Determinasi (R 2 )
- Uji Signifikasi
 - Uji Signifikansi Individual ( Uji Statistik t )
 - Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )
 - Koefisien Determinasi (R 2 )
 
Hasil data uji t pada tabel 4.6 di atas menggambarkan pengaruh laba bersih saat ini terhadap laba bersih masa depan, dimana diperoleh nilai koefisien sebesar 0,505 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 yang berarti berada pada daerah penolakan Ho atau Ha. yang tidak bisa ditolak. Variabel independen kedua yaitu arus kas operasi mempunyai nilai koefisien sebesar 0,336 dengan nilai signifikansi sebesar 0,181 menunjukkan berada pada daerah penolakan Ha atau Ho yang tidak dapat ditolak. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dapat disimpulkan bahwa pendapatan mempunyai hubungan positif terhadap laba bersih masa depan, namun tidak berpengaruh signifikan.
Pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa pendapatan mempunyai hubungan negatif terhadap laba bersih masa depan dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Nilai signifikan di bawah 0,05 menggambarkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi laba bersih di masa yang akan datang atau dapat dikatakan laba bersih t, arus kas operasi, pendapatan dan ukuran tahun t secara bersama-sama mempengaruhi laba bersih tahun t+1. Laba bersih saat ini, arus kas operasi, penjualan dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan laba bersih di masa depan sebesar 42,1% sedangkan sisanya 57,9%.
Hasil Pengujian Hipotesis
- Pembahasan Hipotesis Pertama
 - Pembahasan Hipotesis Kedua
 - Pembahasan Hipotesis Ketiga
 - Pembahasan Hipotesis Keempat
 - Pembahasan Hipotesis Kelima
 
Konstanta sebesar 0,822 yang berarti tidak termasuk variabel laba bersih saat ini, arus kas operasi, pendapatan dan ukuran perusahaan, maka laba bersih perusahaan di masa depan adalah 0,822. Dari persamaan diatas terlihat bahwa laba bersih saat ini mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap prediksi laba bersih tahun depan. Dalam penelitiannya Pratiwi (2009), Baridwan dan Parawiyati (1998), Cahyadi (2006) dan Prijanto (2006) menemukan bukti empiris bahwa laba bersih berpengaruh signifikan terhadap perkiraan laba bersih.
Nilai koefisien arus kas operasi (β2) sebesar 0,336 yang menunjukkan bahwa apabila arus kas operasi pada periode t bertambah sebesar 1 satuan maka akan mengakibatkan laba bersih perusahaan pada periode t+1 meningkat sebesar 33,6%. Nilai koefisien ukuran perusahaan (β4) sebesar -0,157 yang menunjukkan bahwa jika ukuran perusahaan pada periode t bertambah sebesar 1 satuan maka akan mengakibatkan laba bersih perusahaan pada periode t+1 menurun sebesar 15,7%. Berdasarkan hasil penelitian, laba bersih merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam memprediksi laba bersih pada berbagai perusahaan industri periode 2004-2008.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi perkiraan laba bersih, sehingga penelitian lebih lanjut diharapkan mencakup faktor-faktor lain yang perlu diselidiki, seperti tingkat pajak, arus kas investasi dan pembiayaan, dll. Pendapatan dan Arus Kas Kemampuan untuk meramalkan pendapatan dan arus kas masa depan. Ukuran perusahaan dalam studi memprediksi komponen arus kas masa depan perusahaan Bursa Efek Jakarta.