• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN SOSIALISASI CAREGIVER INFORMAL

N/A
N/A
Rina Indriyani

Academic year: 2023

Membagikan "KERANGKA ACUAN SOSIALISASI CAREGIVER INFORMAL"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN SOSIALISASI CAREGIVER INFORMAL PENDAHULUAN

1.DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 Tentang pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia

2. Gambaran Umum

Jumlah penduduk lanjut usia (Lansia) di dunia ini mengalami peningkatan dengan cepat berdasarkan batasan umur menurut WHO,lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.Hal ini merupakan salah satu dampak keberhasilan pembangunan dan kemajuan teknologi yang berakibat menurunnya angka kematian ibu dan bayi nya,menurun nya angka fertilitas serta meningkat nya umur harapan hidup (UHH).Dengan meningkat nya UHH akan menjadi peningkatan populasi lansia.

Perawatan Jangka Panjang ( PJP)adalah system kegiatan-kegiatan terpadu Yang dilaksanakan caregiver informal atau profesional untuk memastikan Bahwa lanjut usia tidak sepenuh nya mampu merawat diri nya sendiri,dapat menjaga kualitas tertinggi kehidupannya,sesuai dengan keinginannya hidup nya dan dengan kemungkinan terbesar memiliki kebebasan ekonomi,partisipasi.

Panduan pelatihan tersebut dalam pelatihan caregiver informal di tingkat masyarakat,agar program PJP bagi lansia dapat dilaksanakan dengan baik.

B.TUJUAN

1. Tujuan Umum:

Petugas Puskesmas dapat meningkatkan kemampuan caregiver nformal melalui pelatihan serta melakukan pembinaan kepada caregiver.

2.Tujuan Khusus:

a.Terlaksananya pelatihan bagi keluarga kader/relawan sebagai caregiver lansia oleh petugas

(2)

b. Terlaksananya PJP bagi lansia dengan baik oeh keluarga/kader/relawan sebagai caregiver

c.Terlaksananya pembinaan terhadap caregiver dalam PJP oleh petugas.

C.SASARAN

Sasaran langsung Petugas kesehatan di Puskesmas Sasaran tidak langsung:

a.Penanggung jawab Program Kesehatan Lansia di Tingkat Propinsi dan Kabupaten/Kota

b.Pengelola Program Kesehatan Lanjut Usia Sektor di Tingkat Propinsi dan Kabupen/Kota

c.Pengamat kelanjut usia

d.Caregiver informal dan lansia yang mendapatkan PJP D.TAHAPAN KEGIATAN

1.Pemberian materi secara teori,praktek dan Tanya jawab

2.Setelah pemberian materi dilakukan post tes yang di nilai langsung oleh nara sumber ( Pengelola Program Usila di Puskesmas Kepuh)

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN 1.Tempat : Aula UPTD Puskesmas Kedawung 2.Waktu : 15 Juli 2022

3.Pukul : 08.30 s/d selesai E.PENYELENGGARAAN 1.Mengisi daftar hadir

2.Sosialisasi tentang caregiver informal 3.Tanya Jawab

4.Praktek akupresur 5. Post Tes

6.Membacakan hasil post tes

(3)

7.Penutup F. PEMBIAYAAN

Dana Bantuan Operasional Kesehatan (Bok)

1. Transport kader : 16 orang x Rp.50.000,- = Rp.800.000,- 2. Snack : 20 orang x Rp.10.000,- = Rp. 200.000,- 3. Makan siang : 20 orang x Rp.30.000,- = Rp. 600.000,-

4. Nara Sumber : 1 orang x 2 jam x Rp.1.200.000= Rp.1.200.000,- G.HASIL

Dengan adanya sosialisasi caregiver informal di harapkan kader dapat membantu lansia yang sakit dengan kemandirian c ( perlu bantuan total) berangsur membaik, yang parah tidak bertambah parah dan tidak menambah penyakit baru atau tidak terjadi komplikasi dan dapat membantu mobilisasi dini,sehingga lansia sakit dapat segera membaik.

Mengetahui

Kepala Puskesmas Kedawung Pengelola Program Usila

Hj.Sumiati,S Tr.Keb.,MM Rina Indriyani S,Kep.,Ners

NIP.19670424 198703 2 006 NIP.19680325 198901 2 002

Referensi

Dokumen terkait

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas

• contoh : skema pelayanan imunisasi MR di sekolah SD.. Pemantauan akan dilakukan oleh tim supervisor dari Puskesmas dan Kelurahan b. Dilakukan pula oleh tim dari Dinas

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten / kota, sedangkan Puskesmas bertanggung

Upaya kesehatan kerja Puskesmas di Kota Tasikmalaya saat ini di dikelola oleh seorang petugas pengelola program kesehatan kerja Puskesmas yang mendapat surat tugas berupa

• Terdapat petugas pengelola program PTM di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang belum mendapatkan sosialisasi/pelatihan terkait Program Posbindu PTM.. • Terdapat petugas puskesmas

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN Evaluasi merupakan upaya yang di laksanakan secara terus menerus baik oleh petugas kesehatan maupun pengelola Kawasan Tanpa Rokok KTR di semua tatanan

petugas kesehatan di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung, mengatakan bahwa petugas kesehatan belum optimal dalam memberikan informasi dukungan keluarga lansia meskipun selama ini

Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang yang terdiri Kepala Puskesmas, Bendahara JKN, Petugas P- Care, Pelaksana Program Prolanis, Dokter penanggung jawab Prolanis, Pengelola