• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN LIBURENG KABUPATEN BONE"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam praktik sehari-hari, kita dapat menemukan beberapa konsep yang mengandung pengertian yang sama atau hampir sama dengan manajemen personalia, dengan fokus dan bobot yang berbeda-beda. Dalam perkembangan saat ini, sumber daya manusia mempunyai arti yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi. Seorang manajer mempunyai peranan yang sangat mendesak dalam suatu instansi atau perusahaan untuk mengelola sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Salah satu hambatan atau hambatan yang muncul adalah buruknya kinerja sumber daya manusia. Sebab tanpa kemampuan memimpin khususnya dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, mustahil seorang manajer dapat berhasil dalam menjalankan tanggung jawabnya. Salah satu tujuan penting pengelolaan sumber daya manusia pada suatu instansi atau perusahaan adalah menciptakan kepuasan kerja pada setiap anggota pegawai yang bersangkutan, yang selanjutnya akan meningkatkan prestasi kerjanya.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai permasalahan yang diteliti serta perbandingan teori dengan praktek di instansi mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau sebagai data pembanding sesuai dengan bidang yang akan diteliti, dapat memberikan sumbangan pemikiran, menambah pengetahuan dan memberikan bukti empiris dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. motivasi kerja.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori

  • Pengertian Manajemen Personalia
  • Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Kepemimpinan
  • Motivasi

Kepemimpinan menurut Amirullah (2015) adalah orang yang mempunyai wewenang dalam memberikan tugas, mempunyai kemampuan membujuk atau mempengaruhi orang lain dengan pola hubungan yang baik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Erni Tisnawati dan Kurniawan Saefullah (2014), kepemimpinan adalah seseorang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekerasan agar orang yang dipimpinnya diterima sebagai seseorang yang layak untuk memimpinnya. Gaya kepemimpinan adalah seperangkat karakteristik yang digunakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya agar tujuan tercapai, atau gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering digunakan oleh seorang pemimpin.

Gaya kepemimpinan karismatik merupakan gaya kepemimpinan yang mampu menarik perhatian banyak orang, karena berbagai faktor yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang merupakan anugerah dari Tuhan. Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan seluruh keputusan dan kebijakan yang diambil pada dirinya sendiri. Dalam gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin banyak memberikan informasi mengenai tugas dan tanggung jawab bawahannya.

Gaya kepemimpinan sangat penting karena gaya kepemimpinan mencerminkan apa yang dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya dalam mencapai misinya. Teori gaya kepemimpinan sering kali menjadi bagian dari teori kepemimpinan lainnya. Teori-teori gaya kepemimpinan berdasarkan penelitian antara lain: Seorang pemimpin harus mempunyai intuisi, kemampuan meramalkan dan visi agar ia dapat mengetahui sejak awal kemungkinan-kemungkinan apa saja yang dapat mempengaruhi organisasi yang dikelolanya.

Seseorang cenderung dipandang, bahwa dirinya penting, bahwa apa yang dilakukannya berarti, bahwa ia mempunyai kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya. e) Kebutuhan untuk menyadari diri sendiri (Self Actualization Needs). Untuk menjadi pribadi yang telah mencapai aktualisasi diri, tidak selalu harus menampilkan semua kualitas tersebut. Namun orang-orang yang, menurut Maslow, adalah orang-orang yang mengaktualisasikan diri umumnya lebih sering menunjukkan ciri-ciri ini dibandingkan kebanyakan dari kita.

Hanya kurang dari satu persen orang yang mampu mencapai realisasi diri karena tidak banyak dari kita yang mampu memenuhi semua kebutuhan di tingkat bawah hierarki. Ketergantungan yaitu kebutuhan bawahan terhadap orang-orang di lingkungan kerjanya, baik terhadap rekan kerja maupun terhadap atasan. Keterbukaan masyarakat di lingkungan kerja yang memungkinkan hubungan antar individu dapat berjalan dengan baik dan saling membantu dalam permasalahan pribadi akan menjadi motivasi positif bagi karyawan.

Tinjauan Empiris

2013) “Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja (studi pada karyawan Radar Malang PT. Malang Intermedia Pers).

Kerangka Konsep

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Indikator Indikator Indikator

Indikator respondenten sebesar 37,5. Indikator 31.3. Indikator

Indikator Y11 Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil memuaskan meskipun dalam lingkungan sulit, 1 responden memilih tidak setuju atau 6,3% dan 12 responden memilih setuju atau 75,0%, 3 responden sangat setuju atau 18,8%. Indikator Y12 Ide atau pemikiran anda dapat diikuti oleh rekan kerja dan hasilnya positif, 13 responden memilih setuju atau 81,2% dan 3 responden memilih sangat setuju atau 18,8. Indikator Y13 Bekerja hanya selama pekerjaan masih memungkinkan untuk diselesaikan, sangat tidak setuju sebanyak 1 responden atau 6,3%, netral sebanyak 1 responden atau 6,3%, setuju atau setuju sebanyak 13 responden atau 81,3%, dan sangat setuju sebanyak 1 responden atau 6,3.

Indikator Y14 Selalu mendapat saran untuk memahami suatu permasalahan untuk menyelesaikan pekerjaan, 10 responden memilih setuju atau 62,5%, dan 6 responden memilih sangat setuju atau 37,5%. Indikator Y15: Anda meningkatkan potensi Anda melalui pendidikan atau pelatihan. 12 responden memilih setuju atau 75,0% dan 4 responden memilih sangat setuju atau 25,0%. Indikator Y16 Anda didorong untuk berhubungan dengan rekan kerja dalam bidang sosial; 1 responden atau 6,3% memilih netral.

Segala keputusan selalu diambil oleh pimpinan Kantor Kecamatan Libureng Kabupaten Bone yang harus dikoordinasikan dengan pegawai.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Profil Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
  • Tempat dan Kedudukan Instansi
  • Bentuk dan Badan Hukum Instansi
  • Struktur Organisasi

Kerajaan Bone yang didirikan berdasarkan catatan sejarah oleh Manurungng E Rimatajang pada tahun 1330, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Latenritatta Towappatunru Daeng Serang Datu Mario Riwawo Aru Palakka Malampee Gemmekna Petta Torisompae Matinroe Ri Bontoala, pada pertengahan abad ke-17 ( A Sultan Kasim, 2002). Kehebatan Kerajaan Bone memberikan pembelajaran dan hikmah yang relevan bagi masyarakat Bone saat ini untuk menyikapi dinamika pembangunan dan perubahan sosial, perubahan ekonomi, pergeseran budaya serta dalam menghadapi tren global. Jika kita menelaah dan mengambil hikmah dari sejarah Kerajaan Bone pada masa lalu, setidaknya ada tiga hal mendasar yang perlu diaktualisasikan dan dihidupkan kembali karena sejalan dengan kebutuhan Masyarakat Bone dalam upaya menata kehidupannya. arah yang lebih baik.

Terkait dengan wilayah ini, sistem kerajaan Bone pada masa lalu sangat menjunjung tinggi kedaulatan rakyat atau batinnya. Hal ini dibuktikan dengan terselenggaranya representasi kepentingan rakyat melalui lembaga perwakilannya dalam dewan adat yang disebut “ade’ pitue”, yaitu tujuh orang pejabat adat yang berperan sebagai penasehat raja. Segala sesuatu yang terjadi di kerajaan dibicarakan oleh ade’ sin, dan hasil keputusan musyawarahnya diserahkan kepada raja untuk dilaksanakan.

Seuwani, Temmatinroi Matanna Arung MangkauE mitai munrinna gauE (Mata raja tidak terpejam ketika memikirkan segala perbuatannya). Kedua, hikmah dan hikmah dari sejarah Bone terletak pada pandangan bahwa kerja sama dengan daerah lain dan pendekatan diplomasi merupakan bagian penting dalam upaya membangun negara yang lebih baik. Kemudian hikmah dan hikmah ketiga yang bisa dipetik dari sejarah Kerajaan Bone adalah warisan budaya yang kaya dengan pesan-pesan kemanusiaan yang mencerminkan kecerdasan masyarakat Bone di masa lalu.

Banyak referensi yang dapat diambil dari hakikat ajaran Islam dalam kaitannya dengan kehidupan, dalam menjawab tantangan pembangunan dan dalam menghadapi perubahan yang semakin pesat. Kecamatan Libureng merupakan salah satu kecamatan di bagian selatan Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, yang berjarak sekitar 110 km dari ibu kota kabupaten. Utara : berbatasan dengan Kabupaten Ponre. Timur : berbatasan dengan Kabupaten Patimpeng. Barat: berbatasan dengan distrik Salomekko. Selatan: berbatasan dengan distrik Kahu.

Berdasarkan data stasiun klimatologi, suhu rata-rata di Kecamatan Libureng secara umum berkisar 28,50 C dengan suhu minimum 25,60 C dan suhu maksimum sekitar 280 C. Di Kecamatan Libureng, iklimnya tropis dengan 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. hujan Kecamatan Libureng terbagi menjadi 20 desa.

Hasil Penelitian

Jenjang pendidikan yang paling dominan adalah pendidikan sarjana sebanyak 7 responden dengan persentase 43,8%, jenjang pendidikan menengah atas sebanyak 5 responden dengan persentase 31,3%, jenjang diploma sebanyak 2 responden dengan persentase 12,5% dan pendidikan lanjutan dengan 2 responden dengan 12,5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kerja dapat diandalkan. Karena taraf nyata (0,05) > Signifikansi (0,000), maka Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi Pegawai, bahwa Ho adalah Gaya Kepemimpinan Diterima berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Pegawai pada Kantor Kecamatan Libureng. Kab.

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pembahasan

Dari hasil regresi diperoleh koefisien sebesar 5,338 yang menunjukkan bahwa jika gaya kepemimpinan konstan atau sebesar 80,3% motivasi kerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan, sedangkan 19,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan nilai signifikansi : dari tabel Koefisien diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemimpinan (X) berpengaruh terhadap variabel Motivasi (Y).

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja, hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan statistik nilai koefisien determinasi sebesar 80,3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 80,3% motivasi kerja ditentukan oleh kepemimpinan, sedangkan sisanya sebesar 19,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada Kantor Kecamatan Libureng Kabupaten Bone dapat diterima.

Gaya kepemimpinan dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai pada Kantor Kecamatan Warukomba Utara Kabupaten Buton Utara. Daftar pernyataan ini dibuat dengan tujuan untuk mengumpulkan data dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Kecamatan Libureng Kabupaten Bone.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Kuesioner Penelitian
  • Tabulasi Gaya Kepemimpinan
  • Tabulasi Motivasi Kerja
  • Uji Validitas Gaya Kepemimpinan …
  • Uji Validitas Motivasi Kerja
  • Uji Realibilitas
  • Uji Ketepatan Model
  • Uji Regresi Sederhana SPSS
  • Tabel r
  • Distribusi Tabel Nilai F0,05
  • Biografi Penulis

Gambar

Gambar Sturuktur Organisasi
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4. Karaktristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kepemimpinan adalah kunci dari keberhasilan suatu organisasi. Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin dalam menggerakkan suatu organisasi, keberhasilan organisasi

Siagian (1999) menjelaskan ciri-ciri dari gaya kepemimpinan otoriter yaitu: (1) Pemberian instruksi, bawahan menilai bahwa dalam hal melaksanakan tugas merupakan

Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang

Gaya kepemimpinan pemimpin saya selalu berubah- ubah Pemimpin saya menggunakan pendekatan kekuasaan, dimana keptuusan pemimpin harus dijalankan oleh karyawan Pemimpin

Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan otoriter berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap motivasi, gaya kepemimpinan

Penelitian yang dilakukan oleh Lavin (2008) menyatakan bahwa kompetensi dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan apabila seorang pemimpin selalu memberikan

Kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai biasanya dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dari pemimpinnya, pemimpin dengan gaya kepemimpinan transformasional cenderung selalu turun

Adapun ciri-ciri model kepemimpinan demokratis ini yaitu memiliki otoritas kepemimpinan yang tidak mutlak, pemimpin bersedia melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahan, pedoman dan