• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Umum Perpajakan

N/A
N/A
Ricky Mahendra

Academic year: 2023

Membagikan "Ketentuan Umum Perpajakan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ketentuan Umum

Perpajakan

(2)

Ketentuan Umum dan Prosedur dan Tata Cara Perpajakan di Indonesia

Dalam Gambar menjelaskan bahwa ketentuan dalam KUP mengatur cara pajak pajak yang sudah berlaku, dapat dijalankan seperti :

1. Pajak penghasilan (inc.tax)

2. Pajak pertambahan Nilai dan pajak penjualan atas barang mewah (value

added tax/VAT & Sales tax on luxury goods /pajak penjualan atas barang mewah (ppn BM)

(3)

TAHUN PAJAK

Pengertian tahun pajak sebagaimana dijelaskan di atas adalah jangka waktu satu tahun kalender (1 Januari–31 Desember), kecuali bila WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender maka Wajib Pajak harus melapor/memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak untuk mendapat persetujuan.

Penetapan Tahun Pajak

Dalam hal penetapan Tahun Pajak khususnya Tahun Pajak yang tidak sama dengan tahun kalender maka yang menjadi pedoman adalah banyaknya bulan dalam tahun tersebut.

(4)

Peraturan Perundang-undangan tentang KUP

digambarkan bahwa dasar hukum dalam melaksanakan penyelesaian kewajiban pajak didasarkan pada peraturan perundangundangan

KUP, yang meliputi undang undang yang bersangkutan, kemudian peraturan

peraturan untuk melaksanakan.

(5)

Pengertian Umum dan Hak Kewajiban Terkait dengan

NPWP dan PKP

Wajib Pajak adalah orang

pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,

pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan.

(6)

Pengertian, Fungsi, dan Manfaat NPWP

Menurut ketentuan pasal 1 angka 6 UU KUP 1983 sebagaimana telah diubah, terakhir denagn Undang- undang no 9 tahun 2009 pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, kepada setiap WP hanya diberikan satu

NPWP berfungsi:

1. sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak;

2. menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak;

3. untuk memudahkan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Faktur

Pajak, Surat Pemberitahuan, baik yang bulanan (masa) maupun tahunan

harus mencantumkan NPWP

(7)

Cara Memperoleh NPWP

Dalam bahwa tempat mendaftarkan diri

sebagai wajib pajak (tax payer) adalah di Kantor Pelayanan pajak (KPP–

Tax Service

Office/TSO/TO). Wajib pajak dapat sebagai

Individu maupun Badan Hukum (seperti

PT/Corporate), yang juga dapat berfungsi sebagai pe mungut atau

pemotong pajak dari pihak lain.

Dalam bahwa tempat mendaftarkan diri

sebagai wajib pajak (tax payer) adalah di Kantor Pelayanan pajak (KPP–

Tax Service

Office/TSO/TO). Wajib pajak dapat sebagai

Individu maupun Badan Hukum (seperti

PT/Corporate), yang juga dapat berfungsi sebagai pe mungut atau

pemotong pajak dari pihak lain.

(8)

Pengaturan pendaftaran dengan perkembangan Tehnolgi

Penjelasan Ringkasan :

1) KPP = Tax Service Office (Tax Office) or TO;

2) FC&I=Foreign Corporate &

Individual;

3) BUMN = SOEs/State-Owned Enterprises;

4) PMA = Foreign Capital Investment

= FCI;

5) Bentuk Usaha Tetap

(BUT)=Permanent Establishment (PE);

6) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) = SLT (Sales on Luxury Tax);

7) Bursa =Stock Exchange (SE Penjelasan Ringkasan :

1) KPP = Tax Service Office (Tax Office) or TO;

2) FC&I=Foreign Corporate &

Individual;

3) BUMN = SOEs/State-Owned Enterprises;

4) PMA = Foreign Capital Investment

= FCI;

5) Bentuk Usaha Tetap

(BUT)=Permanent Establishment (PE);

6) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) = SLT (Sales on Luxury Tax);

7) Bursa =Stock Exchange (SE

(9)

Lanjutan

Dalam Gambar diatas nampak bahwa pengaturan pembagian KPP tempat pendaftaran Wajib Pajak Pelaporan Pengusaha tertentu adalah:

1. seluruh Wajib Pajak BUMN dan Wajib Pajak BUMD di wilayah DKI Jakarta di KPP Perusahaan Negara dan Daerah;

2. wajib Pajak PMA tidak Go Public di KPP PMA, kecuali yang telah terdaftar di KPP lama dan Wajib Pajak PMA di kawasan berikat dengan permohonan diberikan kemudahan mendaftar di KPP setempat;

3. wajib Pajak Badan dan orang asing di KPP Badora;

4. wajib Pajak Go Public di KPP Perusahaan Masuk Bursa (Go Public), kecuali Wajib Pajak BUMN/BUMD serta Wajib Pajak PMA yang berkedudukan di kawasan berikat;

5. wajib Pajak BUMD di luar DKI Jakarta di KPP setempat; Wajib Pajak BUMN/BUMD, PMA, Badora, Go Public di luar DKI Jakarta, khusus PPh Pemotongan/Pemungutan dan PPN/PPnBM di KPP tempat cabang atau kegiatan usaha.

Dalam Gambar diatas nampak bahwa pengaturan pembagian KPP tempat pendaftaran Wajib Pajak Pelaporan Pengusaha tertentu adalah:

1. seluruh Wajib Pajak BUMN dan Wajib Pajak BUMD di wilayah DKI Jakarta di KPP Perusahaan Negara dan Daerah;

2. wajib Pajak PMA tidak Go Public di KPP PMA, kecuali yang telah terdaftar di KPP lama dan Wajib Pajak PMA di kawasan berikat dengan permohonan diberikan kemudahan mendaftar di KPP setempat;

3. wajib Pajak Badan dan orang asing di KPP Badora;

4. wajib Pajak Go Public di KPP Perusahaan Masuk Bursa (Go Public), kecuali Wajib Pajak BUMN/BUMD serta Wajib Pajak PMA yang berkedudukan di kawasan berikat;

5. wajib Pajak BUMD di luar DKI Jakarta di KPP setempat; Wajib Pajak BUMN/BUMD, PMA, Badora, Go Public di luar DKI Jakarta, khusus PPh Pemotongan/Pemungutan dan PPN/PPnBM di KPP tempat cabang atau kegiatan usaha.

(10)

Batas Waktu Melaporkan untuk pendaftaran NPWP/No. PKP

Sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (5), dan Per, no 621/PJ?2010,

diatur batas waktu permintaan NPWP dan no PKP, yaitu sebagai berikut :

a) Untuk NPWP diatur tidak boleh melewati 1 bulan setelah usaha dimulai.

b) Untuk No PKP diharuskan

sebelum dilakukan

penyerahan barang atau jasa kena pajak

.

Sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (5), dan Per, no 621/PJ?2010,

diatur batas waktu permintaan NPWP dan no PKP, yaitu sebagai berikut :

a) Untuk NPWP diatur tidak boleh melewati 1 bulan setelah usaha dimulai.

b) Untuk No PKP diharuskan

sebelum dilakukan

penyerahan barang atau jasa kena pajak

.

(11)

Pemindahan Wajib Pajak

peraturan menteri keuangan no

73/PMK/2012

jo Per 20/PJ/2013

tertanggal Maret 2013

(12)

Pengaturan Undang-Undang Tentang

Pembayaran pajak, Pelaporan dan Pembukaan

Pembayaran massa

pembayaran kekurangan pajak setelah berakhirnya tahun pajak/bagian tahun pajak

pembayaran karena adanya Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan; Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding.

Pembayaran pajak dapat dikelompokk an menjadi 3

(tiga)

macam yaitu

:

(13)

Pelaporan Pajak

Jenis Laporan

Pajak

Fungsi SPTWajib

Pajak

Batas Waktu Pelaporan

Tata Cara Pelaporan

Terakhir Dengan E

Filling

Hal lain yang terkait hak dan kewajiban

dalam pelaporan

Pembukuan Dan Laporan

Keuangan

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan perubahan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang

Definisi Pajak menurut Undang-Undang No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir menjadi Undang-Undang No.28 Tahun 2007 Pasal 1 angka (1) adalah “

Apabila membahas pengertian pajak, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sesuai dengan ketentuan Pasal 31A Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun

Pasal 1 angka 27 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 merumuskan pemungut Pajak Pertambahan Nilai

Apabila membahas pengertian pajak, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir

Pengertian NJOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 12 tahun 1983 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan

Pengertian pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 adalah