• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisah Nabi Ayyub Dalam Al-Qur'an - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Kisah Nabi Ayyub Dalam Al-Qur'an - Digilib UIN SUKA"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah ditransliterasikan menurut bunyinya, yaitu “al” diganti dengan huruf yang sama dengan huruf tepat setelah kata sandang. Pasal-pasal yang diikuti huruf qomariyah ditransliterasikan menurut kaidah-kaidah yang diuraikan di atas dan menurut bunyinya.

ﻥﺇﻭﷲﺍ

Hanya kata-kata tertentu yang ditulis dengan huruf arab saja yang biasanya digabungkan dengan kata lain, karena ada huruf arab atau kata ganti yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata-kata tersebut juga digabungkan dengan kata lain yang mengikutinya.

ﺍﻮﻓﻭﺄﻓﻞﻴﻜﻟﺍ

ﺪﻤﳏﺎﻣﻭﹼﻻﺇ

ﻝﻮﺳﺭ

ﹼﻥﺇﻝﻭﺃ

ﺮﺼﻧﻦﻣ

ﷲﺎﻌﻴﲨﺮﻣﻷﺍ

Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk menambah khazanah pemikiran dalam wacana kajian Al-Qur'an, khususnya yang berkaitan dengan tafsir para Ulama atas kisah Ayyub dalam Al-Qur'an. Ayahanda dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan dorongan moral dan spiritual sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

PENUTUP PENUTUP

Kisah-kisah dalam al-Quran adalah kisah benar yang telah dijamin kebenarannya oleh Allah. Hanafi, Aspek Kesusasteraan dalam Kisah-kisah Al-Quran (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983), hlm.

ﻲﻠﻋﺍﺪﺗﺭﺎﻓﺎﳘﺭﺎﺛﺍ

ﺎﺼﺼﻗ

ﺖﻟﺎﻗﻭﻪﺘﺧﻻ

Takrifan di atas tidak boleh digunakan sepenuhnya untuk kisah-kisah dalam al-Quran. Kerana kisah dalam al-Quran adalah kisah benar, bukan khayalan si pencerita. Kisah-kisah yang terdapat dalam al-Quran menurut Manna'ul-Kattan56 terbahagi kepada tiga.

Sebuah cerita terkadang disebutkan berulang kali dalam Al-Qur'an dan diungkapkan dalam berbagai bentuk.

ﺕﺎﺒﺛﺍﺊﺣﻮﻟﺍ

Dan meskipun kisah itu sering diulang di satu tempat, pengulangan itu tidak pernah terjadi dalam satu surah. Jadi, beberapa makna diterangkan di satu tempat karena memang diperlukan, sedangkan makna lainnya dikemukakan di tempat lain, tergantung pada urgensi situasi. Menurut Muhammad Said Ramadlan al-Buthy, sebagaimana dikutip Marjoko Idris dalam majalah Saqafiyat,78 kisah-kisah Alquran memiliki tujuan khusus.

ﷲﺍﻪﻴﻠﻋ

Untuk membangkitkan perhatian manusia terhadap pemahaman di atas, Allah hampir selalu menegaskan di akhir setiap kisah bahwa pesan-pesan semacam itu tidak mungkin diterima oleh Muhammad kecuali melalui wahyu. Kedua, tujuan kisah-kisah Al-Qur'an adalah untuk memberikan peringatan, pelajaran dan teladan bagi manusia. Untuk tujuan ini, kisah-kisah dalam Al-Qur'an dapat berupa penjelasan rinci tentang kekuasaan Allah dan berita tentang siksaan dan kehancuran manusia kuno karena penentangan mereka terhadap ajaran yang benar.

ﺕﺎﻴﺑﻱﺪﻣ

ﺎﻤﻋﻕﺎﺣ

ﻥﻮﻨﻓﺏﺍﺬﻌﻟﺍ

ﻖﳊﺍ

Untuk memberikan peringatan dan pelajaran tersebut, kisah-kisah al-Qur'an juga bisa berupa peringatan bahwa agama samawi yang dibawa oleh para rasul dan risalah yang mereka bawa adalah satu agama dan satu risalah yang tidak ada kontradiksi.

ﻪﻴﺒﻨﺘﻟﺍﱄﺍ

ﺚﻌﺑﻪﺑ

ﻞﺳﺮﻟﺍﺀﺎﻴﺒﻧﻻﺍﻭ

ﺽﺭﺎﻌﺗﻻﺪﺣﺍﻭﻑﻼﺘﺧﺍﻻﻭﺎﻬﻴﻓ

Kisah-kisah Alquran mengingatkan manusia akan bahaya yang datang dari aktivitas setan dengan menyoroti permusuhan abadi antara setan dan manusia. Keterkaitan kisah kisah kisah kisah kisah al qur'an dan kisah kisah al qur'an dengan sejarah. Sebagai produk wahyu, kisah-kisah dalam Al-Qur'an tentu saja berbeda dengan dongeng pada umumnya, karena karakteristiknya yang berbeda.

Menurut as-Suyuti, kisah dalam Al-Qur'an sama sekali tidak dimaksudkan untuk menafikan sejarah, karena sejarah dianggap salah dan mengancam Al-Qur'an.

ﻢﹸﻜﺴﺴﻤﻳ

Kisah-kisah dalam al-Qur'an merupakan penggalan-penggalan sejarah sebagai pelajaran bagi umat manusia dan bagaimana seharusnya mengambil manfaat dari peristiwa-peristiwa sejarah.85 Hal ini terlihat dari cara al-Qur'an berbicara tentang pentingnya sejarah, sebagaimana terungkap dalam al-Qur'an. :.

ﺡﺮﹶﻗ

ﺪﹶﻘﹶﻓ

ﻡﻮﹶﻘﹾﻟﺍ

ﻪﹸﻠﹾﺜﻣ

ﻚﹾﻠِﺗﻭ

ﻡﺎﻳﻷﺍﺎﻬﹸﻟِﻭﺍﺪﻧ

ﺱﺎﻨﻟﺍ

ﻢﹶﻠﻌﻴِﻟﻭ

ﻪﹼﻠﻟﺍ

ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍﹾﺍﻮﻨﻣﺁ

ﻢﹸﻜﻨِﻣﺀﺍﺪﻬﺷ

ﻪﹼﻠﻟﺍﻭﹶﻻ

Timbul pertanyaan tentang kisah dalam Al-Qur'an, apakah itu benar-benar sebuah realitas sejarah atau bukan. Dengan kata lain, apakah nama-nama orang atau tempat-tempat geografis yang terdapat dalam Al-Qur'an benar-benar ada atau hanya contoh cerita belaka.

ﺪﹶﻘﹶﻟﻭﺎﻨﹾﻠﺳﺭﹶﺃ

ﻪِﻣﻮﹶﻗﻲﻧِﺇ

ﻢﹸﻜﹶﻟ

ﺮﻳِﺬﻧ

Namun, tidak seperti cerita fiksi, cerita Al-Qur'an tidak didasarkan pada fantasi yang jauh dari kenyataan. Banyak situs arkeologi berisi catatan kuno yang mendukung atau setuju dengan narasi sejarah dalam Al-Qur'an, serta lokasi geografis. Tablet-tablet ini, bersama dengan temuan di Timur Dekat dan Arab, dapat digunakan sebagai dokumen independen untuk membenarkan atau mengkonfirmasi kisah-kisah dalam Al-Qur'an.90.

Oleh karena itu, sejarah dan ilmu lainnya tidak lebih dari sarana untuk memudahkan memahami Al-Qur'an.

ﺏﻮﻳﹶﺃﻭﹾﺫِﺇ

AyatAyatAyatAyat----ayat alayat alayat al----Al-Qur'an yang menceritakan tenayat al-Al-Qur'an yang menceritakan tiAl-Qur'an yang menceritakan tentang AyyubAl-Qur'an yang menceritakan tentang Ayyubtang Ayyub tang Ayyub. Di dalam Al-Quran terdapat banyak kisah tentang para nabi, salah satunya adalah kisah nabi Ayyub.

ﻪﺑﺭﻲﻧﹶﺃ

ﺮﻀﻟﺍ

ﺖﻧﹶﺃﻭ

ﻢﺣﺭﹶﺃ

ﻪﹶﻟﺎﻨﹾﻔﺸﹶﻜﹶﻓ

ﻪِﺑﺎﻣﻦِﻣ

ﻩﺎﻨﻴﺗﺍَﺀﻭ

ﻪﹶﻠﻫﹶﺃﻢﻬﹶﻠﹾﺜِﻣﻭ

ﻢﻬﻌﻣﹰﺔﻤﺣﺭ

ﺪﻨِﻋﺎﻧ

ﻦﻳِﺪِﺑﺎﻌﹾﻠِﻟ

ﺮﹸﻛﹾﺫﺍﻭﺂﻧﺪﺒﻋ

ﺏﻮﻳﹶﺃﹾﺫِﺇ

ﺏﺍﹶﺬﻋﻭ

ﻚِﻠﺟِﺮِﺑﺍﹶﺬﻫ

ﹲﻞﺴﺘﻐﻣ

ﺩِﺭﺎﺑ

ﻪﹶﻟ

ﺏﺎﺒﹾﻟَﻷﹾﺍﹾﺬﺧﻭ

ﻙِﺪﻴِﺑﺎﹰﺜﻐِﺿ

ﻪﺑﹾﺚﻨﺤﺗﹶﻻﻭ

ﺪﺒﻌﹾﻟﺍ

ﺏﺍﻭﹶﺃ

Aku jamin jika kamu menguji Ayyub dengan kecelakaan, nescaya dia akan goyah dan tidak beriman kepada kamu." 102. Apabila dia tiba di bumi, dia mengumpulkan semua syaitan dan Ifrit, dia berkata: "Siapakah di antara kamu yang mampu membinasakan. Kekayaan Ayyub ?" Syaitan Ifrit menjawab: "Aku rela menjadi api yang dapat membakar segala yang aku sentuh." 103. Tuhan menjawab: "Sekarang Aku memberimu kuasa untuk mencelakakan anak-anak Ayyub." Lalu Iblis pergi kepada si jelita. bangunan tempat tinggal anak-anak Ayub.

Segala yang dideritai suamimu adalah salahku." Selepas berita itu dilaporkan kepada Ayyub, Ayyub sangat marah sehingga dia bersumpah jika dia sembuh, dia akan memukul isterinya.

ﻦﻣﺎﻧِﺪﻨِﻋ

Menurut al-Maragi, Ayyub yang disebutkan dalam ayat di atas adalah Ayyub bin Amush bin Arum bin 'Ish bin Ishaq as. Menurut al-Maragi, gaya bahasa yang digunakan Ayyub dalam shalatnya halus dan sangat bijaksana. Karena kesabarannya, Allah kemudian mendengar permintaan Ayyub dan menghilangkan penyakitnya, sebagaimana tercantum dalam rekaman ayat: ﻨﺒﺠﺘﺳﺳﹶﻓ, maka kami izinkan dia dan kami kehilangan apa yang ada padanya.

Namun, Al-Qur'an tidak menjelaskan berapa banyak hartanya dan berapa banyak anak-anaknya.

ﹰﺔﻤﺣﺭ

Hamka menegaskan bahwa Al-Qur'an dengan sangat gamblang dan gamblang menjelaskan kalimat “doa” yang biasa dilakukan Ayyub kepada Allah, “. Menurut Hamka, kalimat yang digunakan Ayyub dalam doa tersebut sangat santun. juga: "Sementara itu kamu lebih penyayang dari semua orang yang penyayang."131.

34; Dan kami kembalikan keluarganya kepadanya.” Menurut Hamka, setelah Eyub mengalami berbagai musibah selama bertahun-tahun, karena dia sabar dan hatinya ikhlas, Tuhan menghilangkan penyakit dan penderitaan.

ﻥﺇﷲﺍ

Dalam menafsirkan ayat berikutnya, “Dan seandainya kami bersama mereka”, Hamka mengartikan sepuluh anak Ayub bertambah sepuluh. Menurut Hamka, bagian ayat ini dapat diartikan bahwa masing-masing dari kesepuluh anak Ayub telah menikah: yang laki-laki beristri dan yang perempuan memiliki suami, sehingga semuanya ada dua puluh.

ﺪﺷﺃﺱﺎﻨﻟﺍ

34; Orang yang paling banyak ditimpa musibah ialah para nabi, kemudian yang seperti mereka, kemudian yang seperti mereka." Dengan dua hadis tersebut Hamka ingin menegaskan bahawa apabila kehambaan seseorang kepada Allah menghampiri kehambaan para nabi, maka ia menjadi genap. lebih hebat.cubaan yang Allah timpakan kepadanya 138. Atau sebagaimana yang dideritai oleh Nabi Muhammad yang selama 23 tahun tidak putus-putus menghadapi kesusahan daripada musuhnya, itu semua adalah peringatan bagi mereka yang beribadah kepada Allah 139.

Untuk menyangkal tuduhan itu, Ayyub akhirnya berdoa kepada Tuhan: "Sesungguhnya aku telah ditimpa musibah, sedangkan Engkau lebih penyayang daripada segala penyayang..."141.

ﺍﹶﺬﻫﹲﻞﺴﺘﻐﻣ

Dalam tafsiran selanjutnya, Hamka banyak mengkritik kisah Israiliyyat tentang Nabi Ayyub dengan penjelasan yang rasional. Ini adalah paparan tafsiran oleh tiga mufassir terkemuka – al-Maragi, Hamka dan Ibnu Katsir – mengenai kisah Nabi Ayyub dalam al-Quran. Penerangan tentang perbezaan sifat tafsiran mereka terhadap kisah Nabi Ayyub akan ditunjukkan dalam Bab IV berikut.

Bahkan, al-Maragi juga sependapat dengan Ibnu Katsir, kecuali ia menolak pernyataan bahwa Nabi Ayub dijauhi orang karena penyakitnya. Senada dengan Hamka, ia sepakat bahwa Allah menguji Nabi Ayyub dengan tiga hal di atas. Kesabaran yang dipraktikkan oleh Nabi Ayyub tergolong jenis pertama, yaitu kesabaran dalam menghadapi cobaan.

ﹶﻻ

Kenyataan itu menggambarkan bahawa bukan perkara luar biasa bagi orang ramai mengeluh bahawa doa mereka tidak segera dimakbulkan oleh Tuhan. Atau mungkin doanya telah dimakbulkan Tuhan, tetapi dalam bentuk yang berbeza, bukan seperti yang diminta.

ﻦﹸﻜﻳ

ﺮﺧﹶﺄﺗ

ﺪﻣﹶﺃ

ﺀﺎﹶﻄﻌﹾﻟﺍ

ﺡﺎﺤﹾﻟِﺈﹾﻟﺍﻰِﻓ

ﺀﺎﻋﺪﻟﺍﺎﺒِﺟﻮﻣ

ﻚِﺳﹾﺄﻴِﻟ ﹶﻓ

ﻚﹶﻟﹶﺔﺑﺎﺟِﺈﹾﻟﺍ

ﻩﺭﺎﺘﺨﻳ

ﻚﹸﻟﹸﻻ

ﺭﺎﺘﺨﺗ

ﻚِﺴﹾﻔﻨِﻟ ،

ﺖﹾﻗﻮﹾﻟﺍﻯِﺬﱠﻟﺍ

ﺪﻳٍﺮﻳﹶﻻ

Jika anaknya masuk angin dan meminta es krim, tentu dia tidak akan mendapatkan apa yang dia minta dari orang tuanya. Atau orang tua akan membelikannya es krim, tetapi tidak sekarang, mungkin setelah flu anak selesai atau di waktu lain yang lebih nyaman. Atau Allah akan memberikan apa yang dia minta, tetapi tidak sekarang, tetapi pada waktu yang Dia anggap benar.

Contoh lain yang boleh dijadikan dalil dalam hal ini ialah musibah yang menimpa Ummu Salamah.

ﻢﻬﻠﻟﺃﱐﺮﺟﺃ

Pahala yang Allah janjikan kepada hamba-hamba-Nya yang sabar bukan hanya pahala di akhirat, tapi juga banyak kenikmatan di dunia ini. Kisah Ayyub merupakan cermin yang bisa dijadikan bukti akan hal tersebut, di mana Allah mengembalikan harta dan keluarga Ayyub menjadi dua kali lipat dari sebelumnya. Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jika seseorang dapat bersabar atas sesuatu yang menimpa dirinya, maka Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.

Maka orang yang tertimpa musibah seperti kematian dan kehilangan harta hendaknya berusaha bersabar, karena pasti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.

PENUTUP

Idris, Morjoko, "Stories in the Koran, in Saqafiyyat", Journal of Islamic Language, Civilization and Information, Vol. Jennie, Umar Anggara, Mu'jizat al-Qur'an og as-Sunnah om videnskab og teknologi, Jakarta: Echoes of Insani Press, 1995. Khalidy, Shalah al-, Stories of the Koran: Lessons from old people, trans., Setiawan Budi Utomo, Jakarta: Echoes of Insani Press, 1999.

Munawar, Agil Husin al-, og Masykur Hakim, I'jaz al-Qur'an og fortolkningsmetodologi, Semarang: Toha Putra, 1994.

Referensi

Dokumen terkait

Isyarat ini diulang dalam kisah Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa.57 Firman Allah dalam al-Qur‟an surat ali Imra>n ayat 68: “Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim