• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi dan Pengelolaan Penyakit Ginjal Kronik

N/A
N/A
Medina Hutami

Academic year: 2024

Membagikan "Klasifikasi dan Pengelolaan Penyakit Ginjal Kronik"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Klasifikasi menurut (Chen et al., 2013)antara lain :

Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat (stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LPG, yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut :

Menurut Nugroho (2017) Hal penting yang harus diperhatikan pada pengelolaan pasien HD antara lain menetukan jumlah dialisis yang harus diberikan atau diresepkan dan mengetahui jumlah dialisis yang benarbenar diterima oleh pasien. Untuk mengetahui kedua hal ini digunakan penilaian adekuasi hemodialisis. Adekuasi hemodialisis yang digunakan saat ini berdasarkan kinetik dari urea atau klirens urea. Metode yang dipakai yaitu perhitungan Kt/V atau Urea Reduction Rate (URR).

Metode Kt/V merupakan metode pilihan yang digunakan untuk mengukur dosis dialisis. Kt/V definisikan sebagai klirens urea dialiser (K) dikalikan lamanya sesi atau treatment dialisis (t, dalam menit) dibagi dengan volume distribusi urea (V, dalam ml) yaitu kurang lebih sama dengan jumlah air tubuh. Pedoman internasional menargetkan Kt/V 1,2 pada HD 3 kali seminggu, sedangkan Perhimpunan Nefrologi Indonesia menargetkan Kt/V 1,8 mengingat kebanyakan HD yang dilakukan di Indonesia 2 kali

(2)

seminggu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dosis dialisis yang sama dalam seminggu

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan lama menjalani terapi hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik di instalasi hemodialisis RSUD

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi vitamin D terhadap kadar sRAGE dan Hs-CRP pada pasien penyakit ginjal kronik stadium v yang menjalani

Mengidentifikasi distribusi frekuensi pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis berdasarkan penyakit komorbid hipertensi, diabetes melitus, gagal

Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian mengenai gambaran simtom kecemasan pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik demografi dan karakteristik penyebab penyakit yang mempengaruhi pasien penyakit ginjal kronik (PGK)

Selain itu, diketahui juga bahwa penyakit ginjal obstruksi kronik sebagai penyebab pasien menjalani hemodialisis kronik mempunyai ingkat spiritual yang lebih inggi

Berdasarkan distribusi frekuensi responden penyakit ginjal kronik berdasarkan ada tidaknya penyakit diabetes melitus didapatkan bahwa penderita penyakit ginjal kronik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik usia, pendidikan dan pekerjaan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD