KONFLIK DAN NEGOSIASI
Program Studi Manajemen Informatika Program Studi Manajemen Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia Universitas Komputer Indonesia
Dosen Pembina:
Dosen Pembina:
Marliana B. Winanti, S.Si., M.Si Marliana B. Winanti, S.Si., M.Si
Conflict and Negotiation
Konflik adalah situasi di mana dua orang atau lebih menunjukkan ketidaksetujuan terhadap isu yang berkembang dalam organisasi, situasi yang menunjukkan antagonisme di antara satu dengan yang
Lain.
Empat tingkatan Konflik dalam Organisasi :
1. Intrapersonal : Konflik yang terjadi di internal individu, konflik pada tingkatan ini terjadi apabila seorang individu mendapatkan ketidaksesuaian antara sebuah kenyataan yang terjadi di dalam organisasi dengan yang
diharapkan.
2. Interpersonal, yaitu konflik yang terjadi diantara dua atau lebih individu dalam organisasi.
3. Intergroup, yaitu konflik ayng terjadi diantara kelompok yang ada di dalam organisasi.
4. Interorganizational, yaitu konflik yang tejadi diantara organisasi.
Tahap-tahap munculnya Konflik (Dimodifikasi Pondy”s Models)
Antecedent Conditions (1)
Potensi-potensi Konflik selalu ada dalam organisasi
Perceived Conflict (2)
Konflik sudah dirasakan, masing-masing pihak
mengidentifikasi sumber munculnya konflik
Felt Conflict (3)
Masing-masing unit saling membangun tanggapan emosional,
Polarisasi semakin kuat diantara unit yang ada Manifest Conflict
(4)
Satu unit dgn unit yang lain sudah melakukan perlawanan
Dgn melakukan perusakan tujuan-tujuannya
Conflict Resolution or Suppression
Conflict Aftermath (5)
Penyelesaian konflik sesuai dgn menggunakan beberapa metode yang ada
ADA TIGA PANDANGAN TENTANG KONFLIK
• Pandangan tradisional : keyakinan bahwa semua konflik harus dihindari
• Pandangan relasi manusia : keyakinan bahwa konflik adalah suatu hasil yang natural & tidak dapat dihindari dalam suatu
kelompok/organisasi
• Pandangan interaksionis : keyakinan bahwa
konflik tidak hanya kekuatan positif dalam suatu keluarga atau orang, tetapi sangat diperlukan bagi keluarga untuk berkinerja secara efektif
2 MACAM AKIBAT KONFLIK
• Konflik Fungsional : Konflik yang menimbulkan akibat positif.
Meningkatkan kreatifitas, semangat kerja, pengambilan keputusan akan lebih baik, berusaha untuk mencari pendekatan baru, memperjelas
pandangan masing-masing individu
• Konflik Disfungsional/Destruktif : Konflik yang menimbulkan akibat negatif
Menimbulkan kecemasan pada diri individu, meningkatkan ketegangan dalam berhubungan dengan individu lain, menimbulkan rasa tidak
percaya dan curiga, individu cenderung hanya memperhatikan kebutuhan pribadi, adanya penolakan dalam bekerjasama
Negosiasi
• Proses pengambilan keputusan dengan
mencoba mencari trade of diantara beberapa pihak yang mempunyai preferensi berbeda.
• Empat bentuk Negoisasi : 1. Two party Negotiation
2. Group Negotiation
3. Intergroup Negotiation
4. Constituency Negotiation
Hal-hal yang Harus dihindari dalam Negoisasi
•Profit Motive, di mana masing-masing pihak harus mendaptkan sesuatu yang lebih dibanding pihak yang lain.
•Sense Of Competition dan
•Concern for Justice, di mana masing- masing pihak menterjemahkan “fairness”
hanya dari kaca mata masing-masing individu.
Syarat-syarat Negoisasi Berjalan efektif
•Quality adalah proses negosiasi menghasilkan sebuah kesepakatan yang berkualitas dan memberikan kepuasan dari semua pihak.
•Efficiency di mana proses negosiasi tidak menghabiskan waktu and biaya yang tinggi.
dan
•Harmony adalah proses negosiasi harus tetap bisa mempertahankan hubungan yang baik di antara individu yang sedang melakukan negosiasi.
Strategi Umum dalam Negosiasi
R.J. Lewicki & J.A. Litner dalam Robbins (2001 :155)
Karakteristik Negosiasi Distributif (Kalah Menang)
Negosiasi Integratif (Saling Menguntungkan) Sumber daya Yang
Tersedia
Jumlah Sumber daya untuk dibagi
tetap
Jumlah sumber daya untuk dibagi merupakan variabel Motivasi Primer Saya Menang;Anda
Kalah
Saya menang; Anda Menang
Kepentingan Primer Saling Berlawanan Saling Cocok atau sama dan sebangun
Fokus Pada Hubungan
Jangka Pendek Jangka Panjang
Proses Perundingan
PERSIAPAN DAN PERENCANAAN :
Apakah sifat dasar dari permasalahan, sejarah yang mendorong keperundingan ini, siapa yang terlibat ? dan Bagaimana mereka mempersepsikan masalah yang terjadi ?
DIFINISI ATURAN DASAR :
Menetapkan aturan-aturan dasar dan prosedur dgn pihak lain mengenai peundingan itu sendiri ? Siapa yang akan melakukan perundingan ? Dimana akan diadakan ? Apakah waktu menjadi kendala?
PENJELASAN DAN PEMBENARAN :
Setelah pendirian awal dipertukarkan, maka amsing-masing pihak akan menerangkan, menegaskan, Memperjelas, memperkuat, dan membenarkan permintaan asli anda. ( Tdk bersifat Konfrontasi)
TAWAR MENAWAR & PEMECAHAN MASALAH
STRATEGI NEGOSIASI INTERAKTIF
• Menetapkan tujuan yang lebih tinggi
• Memisahkan antara orang dan masalah
• Lebih difokuskan pada kepentingan, bukan pada posisi
• Memunculkan pilihan-pilihan yang menguntungkan kedua belah pihak
• Menggunakan kriteria yang objektif
KEGAGALAN MENANGANI KONFLIK
• Kurangnya pemahaman sumber konflik
• Kurang menguasai cara-cara penyelesaian konflik
• Kurang percaya diri akan kemampuannya dalam menyelesaikan konflik
• Kurang mampu mengelola ketegangan dan kondisi emosi diri
• Kurang berani melakukan konfrontasi