PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut penulis, terdapat dalam kisah Nabi Ya'qub as. banyak konflik, terutama dalam keluarganya. Kemudian mereka berbohong kepada ayah mereka yaitu Nabi Ya’qub a.s., dan menggunakan mulut manis untuk meraih kemenangan. Tentunya yang selanjutnya harus dikaji adalah konflik-konflik apa saja yang muncul dalam kehidupan Nabi Ya'qub, dan mengetahui bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam keluarganya.
Oleh karena itu, dengan menggunakan pendekatan psikologis, penulis ingin melihat apa yang terjadi pada kepribadian masing-masing tokoh keluarga Nabi Ya'qub (a.s.). Lebih jauh lagi, tentunya banyak ilmu yang didapat dari kisah keluarga Nabi Ya'qub ketika ingin mempelajari perilaku manusia terhadap lingkungannya.
Permasalahan
- Identifikasi masalah
- Pembatasan Masalah
- Rumusan Masalah
Keterbatasan tersebut akan lebih mudah dipahami dan terarah apabila penelitian ini dibatasi pada pembahasan masalah saja, mengingat tafsir Al-Qur’an sudah banyak dipelajari oleh para mufassir. Oleh karena itu, penulis akan membatasi permasalahan dengan menelusuri konflik apa saja yang terjadi pada keluarga Nabi Ya'qub, dalam Al-Qur'an surah Yusuf dengan menggunakan tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur'an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H) dan mengkaji konflik dengan pendekatan psikologis. Yusuf berdasarkan tafsir dalam tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur'an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H).
Tujuan Penelitian
Yusuf pada tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (r. 1437 AH).
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
Siti Himatul Anisah, dalam disertasinya yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur'an Surah Yusuf ayat 8-18. Yusuf ayat 8-18 dengan menggunakan metode Tahlili, relevansi nilai pendidikan akhlak dalam surat Yusuf ayat 8-18 dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis karena penulis telah menemukan beberapa relevansi nilai pendidikan akhlak dalam surat Yusuf ayat 8-18 dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam lingkup keluarga.18.
18Siti Himatul Anisah “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Al-Quran Surat Yusuf Ayat 8-18”, skripsi (Salatiga: IAIN Salatiga, 2018). 20 Maimunah, “Konflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur’an”, dalam Jurnal Al-iltizam, Vol.1, No.2, Desember 2016.
Kerangka Teori
Pembahasan keluarga Nabi Ya'qub dalam skripsi ini merupakan contoh keluarga campuran, karena keluarga Nabi Ya'qub terdiri dari suami, istri, anak kandung dan anak tiri. Namun jika konflik diselesaikan secara konstruktif, adil dan saling memuaskan tentu akan membuahkan hasil yang baik. Sebagaimana dikemukakan oleh Router dan Couger (1995), jika terjadi interaksi yang hangat maka permasalahan akan diselesaikan dengan cara yang konstruktif. Sebaliknya jika terjadi interaksi yang tidak bersahabat dalam keluarga, penyelesaian masalah akan digunakan dengan cara yang destruktif.
Dari berbagai penelitian dan sesi konseling keluarga, peneliti dan terapis mengenali adanya gaya resolusi konflik yang umumnya digunakan individu dalam mengelola konflik. yaitu para pemburu (pengikutnya. Penulis akan mengkaji konflik apa saja yang terjadi dan mengetahui apakah penyelesaian konflik keluarga Nabi Yakub bersifat konstruktif atau destruktif dengan menggunakan pendekatan resolusi konflik yang disebutkan oleh Harriet Goldhor Lerner.
Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan data
- Metode Analisa Data
Objek yang terkait dengan penelitian ini adalah kitab Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H). Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data ketika membahas konflik yang terjadi pada keluarga Nabi Ya’qub seperti dalam surat Yusuf tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur’an Al-Karîm adalah dengan menggunakan pendekatan psikologis. Disini penulis akan menggunakan kitab tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur'an Al-Karîm karya Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H).
Sumber data sekunder berupa referensi yang secara tidak langsung berkaitan dengan tema konflik keluarga dalam keluarga Nabi Ya'qub (a.s.) dalam QS. Keenam, penulis akan mengambil kesimpulan menyikapi rumusan masalah terkait konflik keluarga dan penyelesaian konflik keluarga oleh Nabi Ya’qub as.
Teknik dan Sistematika Penulisan
Yusuf dalam penafsirannya terhadap Qabas Min-nûril Qur'an Al-Kariim kemudian dikaitkan dengan ilmu psikologi untuk membangun objektivitas yang akan dihasilkan nantinya. 19 Bab ketiga memaparkan biografi Muhammad Ali Ashabuni sebagai mufassir dan profil kitab tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur'an Al-Karîm. Yakni menyajikan tafsir ayat-ayat yang mengandung unsur konflik, analisis konflik dan penyelesaian konflik dalam keluarga Nabi Ya'qub as., dalam QS.
Selain itu, sejumlah usulan juga akan dijadikan sebagai dasar penelitian lebih lanjut seputar objek permasalahan yang diteliti.
KAJIAN SURAH YUSUF DAN KONFLIK KELUARGA
Silsilah Keluarga Nabi Ya’qub as
Nabi Yaakub a.s adalah seorang bapa yang penyayang, di samping seorang nabi yang sentiasa yakin pada diri dan dekat dengan Allah. 5 Muhammad Fahmi "Potret Pendidikan Nabi Ya'qub kepada Yusuf as" dalam Majalah Syaikhuna jld. Apabila Rahel meninggal dunia, kedua anaknya membesarkan anak-anak Nabi Ya'qub dari Belha, Dann dan Naftali. 7.
Berdasarkan ayat tersebut, yang dimaksud dengan Asbath adalah suku yang terdiri dari dua belas suku, sama banyaknya dengan jumlah putra Nabi Ya’qub as. Nama-nama suku Asbâth dikaitkan dengan kedua belas putra Nabi Ya’qub (a.s.), yaitu yang pertama, suku Ruben, yang kedua.
Kajian Surah Yusuf
- Asbab an-Nuzul Surat Yusuf
- Surat Yusuf Sebagai Kisah Terbaik (Ahsan al-Qashas)
- Munasabah Surah Yusuf Sebelum dan Sesudahnya
- Ringkasan Kisah dalam Surah Yusuf
Nabi Yaakub tidak mahu kehilangan anaknya untuk kali kedua, dia tidak mahu Bunyamin diperlakukan sama seperti Yusuf dahulu. Penyerahan Nabi Ya'qub a.s, dia telah berserah kepada Allah SWT, dia telah menyerahkan sepenuhnya penjagaannya kepada Benyamin. Dengan penuh keyakinan, Nabi Yaakub berserah diri kepada Allah SWT atas apa yang berlaku.
Setelah membahas silsilah keluarga Nabi Ya'qub (a.s.), dipaparkan kajian Surah Yusuf dan rangkuman kisah dalam Surah Yusuf. Kemudian penulis akan memberikan gambaran umum mengenai karakter kerabat Nabi Ya’qub as.
Keluarga dan macam bentuknya
- Definisi Keluarga
- Fungsi Keluarga
- Bentuk keluarga
- Keluarga Campuran (Blended Family)
Sedangkan pada umumnya anak bungsu seringkali menjadi pusat perhatian dan tempat orang tua mencurahkan kasih sayang, termasuk anggota keluarga lainnya, karena ia merupakan anggota termuda dalam keluarga. Keluarga campuran, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak kandung, dan anak tiri. Keluarga common law, yaitu keluarga yang terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak menikah secara sah dan anak-anaknya tinggal bersama39.
39Selanjutnya, yang keempat adalah keluarga dengan orang tua tunggal, yaitu keluarga yang terdiri dari seorang pria atau seorang wanita, mungkin bercerai, berpisah, kehilangan, atau mungkin tidak pernah menikah, dan anak-anak mereka tinggal bersama; 6. Keluarga hidup bersama (communal family), yaitu keluarga yang terdiri atas laki-laki, perempuan dan anak-anak yang hidup bersama, berbagi hak dan kewajiban serta mempunyai harta bersama; 7. Keluarga siri, yaitu keluarga yang terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan yang pernah kawin dan mungkin mempunyai anak, tetapi kemudian berpisah dan masing-masing kawin lagi dan mempunyai anak dengan pasangannya, tetapi semuanya dianggap satu keluarga; 8.
Definisi sederhana dari keluarga campuran, disebut juga keluarga tiri, keluarga yang dibentuk kembali, atau keluarga kompleks adalah unit keluarga di mana salah satu atau kedua orang tuanya memiliki anak dari hubungan sebelumnya, namun mereka bersatu membentuk keluarga baru. Orang tua mungkin mempunyai hubungan sesama jenis atau heteroseksual dan mungkin tidak mempunyai anak satu sama lain. Keluarga campuran atau keluarga tiri diketahui terbentuk ketika seseorang dan pasangannya tinggal bersama dengan anak-anak dari salah satu atau kedua hubungan sebelumnya.
Meskipun orang tua cenderung kembali ke perkawinan dan keluarga baru dengan penuh kegembiraan dan harapan, anak-anak dari pria atau wanita yang sudah menikah atau anak-anak dari pasangan yang baru menikah mungkin tidak begitu bersemangat. 43 Setiap keluarga mempunyai tantangan yang berbeda-beda, sehingga setiap tantangan keluarga campuran harus ditangani secara individual oleh orang tua. Selain berkurangnya waktu jauh dari orang tua kandung, anak mungkin merasa bahwa orang tua kandungnya harus menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka dibandingkan dengan anak yang bukan kandung.
Konflik Keluarga
- Definisi Konflik
- Ciri-ciri dan Penyebab konflik
- Karakteristik Konflik Keluarga
- Konflik Orang Tua-Anak
- Resolusi Konflik
Prevalensi konflik dalam keluarga adalah konflik saudara kandung, konflik orang tua-anak dan konflik pasangan (Sillars et al., 2004) 61. Ikatan antara pasangan, orang tua-anak atau saudara kandung terjalin pada tingkat tertinggi dalam bentuk kedekatan, kasih sayang dan komitmen. Misalnya, penelitian Adam dan Lauren (2001) menemukan bahwa konflik dengan orang tua lebih sering dialami dibandingkan dengan teman sebaya.
60 Rina Sari Kusuma, “Komunikasi interpersonal sebagai solusi konflik hubungan remaja dan orang tua” dalam majalah Warta LPM vol. Persaingan, rasa iri dan benci yang dirasakan anak terhadap saudaranya dalam memperebutkan kasih sayang dan perhatian orang tuanya merupakan suatu pengertian sibling rivalry. Selanjutnya, memihak orang tua sebagai pembeda perlakuan orang tua dalam hal kasih sayang dan kontrol65 terhadap salah satu anaknya dapat menimbulkan konflik, persaingan dan kecemburuan antar saudara.66.
Dalam perspektif ini, konflik orang tua-anak tidak boleh muncul karena orang tua akan selalu berkorban demi anaknya. Selain aspek daya tanggap dalam menanggapi kebutuhan anak, terdapat pula aspek permintaan yang mencerminkan harapan orang tua terhadap sikap dan perilaku anak. Seperti halnya remaja, cara orang tua dan remaja memandang konflik dan perselisihan di antara mereka seringkali berbeda.
Ketika menghadapi perselisihan dengan remaja, orang tua sering kali mendasarkan posisinya pada otoritas orang tua atau aturan sosial. Dari sudut pandang ini, orang tua percaya bahwa konflik akan terselesaikan ketika remaja mengikuti pendapat orang tuanya. Oleh karena itu, pada umumnya orang tua sering menilai hubungannya dengan anak baik dan konflik antar anak tidak terlalu tajam atau sering terjadi (Demo, 1991).
TAFSIR QABAS MIN NÛR AL-QUR`AN AL-KARÎM KARYA
Riwayat hidup Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H)
- Profil Muhammad Ali Ash Shabuni (W. 1437 H)
- Pengalaman aktivitas keilmuan dan akademis
- Karya-karya Ilmiah
Karena Nabi Ya'qub (as) tidak bisa menjamin bahwa saudara-saudaranya tidak akan berbuat buruk padanya. Kedua, Nabi Ya'qub (a.s.) lebih takut bahwa mereka akan menjadi musuh Yusuf dibandingkan dengan serigala itu sendiri. Betapapun ketatnya Nabi Ya'qub (a.s.) menjaga Yusuf, ia tidak bisa menghindari ketetapan Allah SWT.
Ayat berikutnya menceritakan apa yang dilakukan saudara-saudara Yusuf setelah mereka meninggalkan ayah mereka, Nabi Ya'qub as. Ali Ashabuni mengatakan bahwa Nabi Ya'qub (a.s.) juga berusaha mendesak mereka untuk mengatakan kebenaran kepadanya. Pada akhirnya Nabi Ya'qub (a.s.) hanya bisa memendam kesedihannya sendiri, memohon dan pasrah kepada Allah SWT.
Allah lebih mencintainya dibandingkan Nabi Ya'qub seperti ayah dan saudaranya sendiri. Maka tentunya tidak mudah bagi Nabi Ya'qub (AS) untuk membiarkan Benyamin pergi begitu saja bersama mereka. Penulis menyimpulkan bahwa Nabi Ya'qub (a.s.) menggunakan pemecahan masalah yang konstruktif, yaitu menggunakan ciri-ciri individu seorang pemburu.
Penyelesaian konflik yang digunakan Ya'qub adalah tipe pemburu perorangan (persuer) karena Nabi Ya'qub diadili.
Metodologi Kitab Tafsir Qabas Min Nûr Al-Qur`an Al-Karîm
- Latar Belakang Penulisan
- Metode Penafsiran
- Sumber Penafsiran