• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dasar Keperawatan

N/A
N/A
AHMAD 750

Academic year: 2025

Membagikan "Konsep dasar Keperawatan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAKALAH

MEMBUAT KEPUTUSAN YANG ETIS DALAM MERAWAT PASIEN

DOSEN PENGAMPU : Dr AGUS SUPINGANTO S.Kep.,M.Kes.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7 KELAS 24.A2

1. RENI SILPIANI (IKYM0124016)

2. ROSA FEBRIANA (IKYM0124024)

3. WAHYUNI SARTIKA (IKYM0124039)

4. TASYA OLIVIA (IKYM0124051)

5. SANTI NANDASARI (IKYM0124071)

6. SANIA NURURL ILHA (IKYM0124027) 7. AHMAD HAEKAL MAULANA (IKYM0124101) 8. AFRIAN WIRAYUDA (IKYM0124027)

9. NARIS AMELIA (IKYM0124111)

10. NADIA SHALATUL ULYA (IKYM0124112) 11. JERINA DESRIYANTI (IKYM0124145) YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

INSTITUT KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1 MATARAM

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul

"Membuat keputusan Yang Etis Dalam Merawat Pasien". Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik dari segi tenaga, pikiran, maupun materi. Kami berharap pembaca makalah ini bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini di masa mendatang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam proses pembuatan makalah ini, terutama kepada dosen yang telah memberikan tugas ini guna menambah pengetahuan kami. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi para pembaca, khususnya dalam persiapan operasi pasien.

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar belakang ... 1

2. Rumusan masalah ... 2

3. Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

a) Definisi Pengambilan Keputusan ... 3

b) Teori Pengambilan Keputusan Etis ... 4

c) Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Etis ... 5

d) Faktor yang Berpengaruh Dalam Pengambilan Keputusan Etis ... 6

e) Model Pengambilan Keputusan Etis ... 7

f) Tahapan atau Kerangka Dalam Pembuatan Keputusan Etis ... 8

g) Strategi Penyelesaian Permasalahan Etis ... 9

BAB III PENUTUP10 1. Kesimpulan ... 10

2. Saran ... 10 DAFTAR PUSTAKA

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar belakang

Keperawatan merupakan suatu profesi yang sangat menuntut kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kepada pasien, perawat dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang memenuhi etika keperawatan, melaksanakan tugas yang profesional, para perawat mampu serta ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu berdasarkan keterampilan yang memenuhi standar serta dengan kesadaran bahwa pelayanan yang diberikan merupakan bagian darı upaya kesehatan secara menyeluralı Seorang perawat dalam melakukan Tugasnya selalu penuh dengan banyak resiko, setiap tindakan yang diambil seorang perawat akan mengakibatkan suatu perubahan dalam hidup seorang pasien.

Proses keperawatan merupakan suatu jawahan untuk pemecahan masalah dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien, merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi mutu serta hasil asuhan keperawatan.

Pengambilan keputusan yang bena dan sesuai dengan legal ens keperawatan adalah sesuatu yang sangat penting untuk di pelajari oleh seorang calon perawat.

Bagaimana seorang perawat harus mengambil keputusan dalam melaksanakan pelayanan, praktek keperawatan, dan bagaimana seorang perawat harus mengambil sikap untuk membela dirinya dalam tameng hukum. semuanya itu akan kami bahas secara rinci dalam makalah kami ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang dirumuskan dalam penyusunan makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?

2. Bagaimana teori pengambilan keputusan etik?

3. Apa saja prinsip-prinsip pengambilan keputusan etik?

4. Apa saja faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan etis?

5. Bagaimana model pengambilan keputusan etis?

6. Bagaimana tahapan atau kerangka dalam pembuatan keputusan etis?

7. Bagaimana strategi penyelesaian permasalahan etiiK C. TUJUAN

Tujuan dari penyusun makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Definisi pengambilan keputusan 2. Teoripengambilan keputusan etik

3. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan etik

4. Faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan etis 5. Model pengambilan keputusan etis

6. Tahapan atau kerangka dalampembuatan keputusan et

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu tindakan yang melibatkan berbagai komponen yang harus dipertimbangkan secara matang oleh perawat, terutama yang terkait dengan permasalahan pada tatanalinik. Hal ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan praktik keperawatan yang semakin kompleks, adanya tuntutan efisiensi layanan kesehatan ditengah situasi yang selalu berubah, seta perkembangan budaya yang ada menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi lebih berat.

Dalam sumijatun (2009), dikatakan bahwa pembuatan keputusan selalu dihubunhgkan suatu masalah atau suatu kesulitan, dalam arti keputusan dan penerapannya diharapkan akan menjawab persoalan atau menyelesaikan konflik.

Pendapatan Kepnerdan George tentang pengambilan keputusan adalah “ A decision is always choice betweenvarious ways of getting a particular thingdone on end

accomplished ’’. Pengambilan keputusan adalah suatu rangkaian kegiatan memilih alternative atau kemungkinan. Keputusan etis dibuat berdasarkan kesepakatan antara pasien dan perawat. Oleh karena itu seorang perawat harus mampu meyakinkan pasien bahwa keputusan etis yang diambil adalah berdasarkan analisa dan pertimbangan yang matang. Kesepakatan persetujuan antara pasien-pasien dan perawat tentang keputusan tidakan tersebut dapat berupa informedconsent sehingga tedapat bukti yang kuat bahwa keputusan etik tersebut diambil berasarkan kesepakatan bersama.

Dalam setiap pengambilan keputusan etis peran perawat adalah sebagai konselor dan advokat, artinya perawat harus memberikan informasi tentang kondisi dan situasi yang terjadi, dan melibatkan pasien dan keluarga dalam proses pengambilan

keputusan. Sebagai advokat, berarti perawat melindungi hak pasien untuk mendapatkn perawatan yang menguntungkan dan tidak mdrugikan.

Dalam Sumijatun (2009) dikatakan bahwa praktik keperawatan melibatkan interaksi yang kompleks antara nilai individu, social dan politik, serta hubungannya dengan masyarakat tertentu. Sebagai dampaknya perawat sering mengalami situasi yangberlawanan dengan hati nuraninya. Meskipundemikian, perawat tetap

akanmenjagakewajibannya sebagai pemberi pelayanankesehatan yang tentunya lebih bersifatkemanusiaan. Dalam membuat keputusanperawat akan berpegang teguh pada polapikir rasional serta tanggung jawab moraldengan menetapkan prinsip etik dan hukumyang berlaku.

(6)

3 B. Teori Pengambilan keputusan Etik

1. Teori Teleologi

Teologi berasal dari kata telos yang artinya tujuan, dalam hal ini didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai Bagaimana dampak jika dilakukan tindakan, apakah berdampak baik, suatu tindakan dinilai baik apabila tindakan tersebut bertujuan baik pula.

2. Teori Deontologi

Teori kedua adalah teori deontologi yaitu suatu konsep yang menitik beratkan pada moral dan kewajiban. Deontologi berbicara mengenai apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kasus diatas ditinjau dari segi teori teleologis maka informasi terkait dengan penyakit pasien tidak harus diberitahukan mengingat resiko yang ditakutkan oleh keluarga ketika pasien mengetahui penyakitnya maka pasien akan mengalami depresi atau penolakan. Terlepas dari tujuan tindakan tersebut, perawat dianggap tidak melaksanakan kewajiban suatu profesi yang harus tunduk kepada kode etik dan peraturan yang berlaku.

C. Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Etis 1. Aidonomy (Otonomi)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki

kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

2. Beneficience (Berbuat baik)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kehaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan

peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

3. Justice (Keadilan)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan Kesehatan.

(7)

4

D. Faktor yang Berpengaruh Dalam pengambilan Keputusan Etis 1. Tingkat Pendidikan.

Rhodes (1985) berependapat bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan perawat akan membantu perawat untuk membuat suatu keputusan etis. Salah satu tujuan dan program pendidikan tinggi bagi perawat adalah meningkatkan keahlian kognitif dan kemampuan membuat keputusan. (Pardue, 1987),

Penelitian oleh Hoffman, Donoghue dan Duffield (2004) menunjukkan bahwa taraf pendidikan dan pengalaman tidak terkait secara signifikan. dengan pembuatan keputusan etis dalam keperawatan klinis. Faktor yang bertanggung jawah terhadap variabilitas yang besar dalam pembuatan keputusan etis dalam keperawatan klinis adalah nilai peran.

2. Pengalaman

Perawat yang sedang menjalani studi tingkat sarjana menunjukkan bahwa pengalaman yang lalu dalam menangani masalah-masalah etika atau dilema etik dalam asuhan

keperawatan dapat membantu proses pembuatan keputusan yang beretika. Oleh karena itu, penggalian pengalaman lalu yang lain dari pengalaman keperawatan secara umum

memungkinkan pendekatan yang lebih relevan.

3. Faktor Agama Dan Adat Istiadat

Agama serta latar belakang adat istiadat merupakan faktor utama dalam membuat keputusan etis. Setiap perawat disarankan memahami nilai yang diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya. Untuk memahami ini dibutuhkan proses. Semakin tua seseorang akan semakin banyak pengalaman dan belajar, mereka akan lebih mengennal siapa dirinya dan nilai yang dimilikinya.

E. Model Pengambilan Keputusan Etis 1. Kozier, dkk (1997)

a. Mengidentifikasi fakta dan situasi spesifik b. Menerapkan prinsip dan teori etika keperawatan e. Mengacu kepeda kode etik keperawatan

d. Melihat dan mempertimbangkan kesesuatannya untuk klien e. Mengacu pada nilai yang dianut

2. Potter dan Perry (2005)

a. Menunjukkan maksud baik, mempunyai anggapan bahwa sema orang mempunyai maksud yang baik untuk menjelaskan masalah yang ada.

(8)

5

d. Mengidentifikasi prinsip etik yang dianggap penting e. Mengusulkan tindakan alternatif

F. Tahapan atau Kerangka Dalam Pembuatan Keputusan Etis

Berbagai kerangka model perbuatan keputusan etis telah dirancang olch banyak ahh etika. Metode jameton dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan etika keperawatan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pasien, seperti yang ditulis oleh Fry (1991), terdiri dari enam tahap:

1. Identifikası masalah

Ini berarti mengklarifikasi masalah dilihat dari nilai-nilai, konflik dan hati nurani. Perawat juga harus mengkaji keterlibatanya terhadap masalah etika yang timbul dan mengkaji parameter waktu untuk proses pembuatan keputusan.

Tahap ini akan memberikan jawaban pada perawat terhadap pernyataan hal apakah yang membuat tindakan benar adalah benar?. Nilai-nilai diklasifikasi dan peran perawat dalam situasi yang terjadi dindentifikası.

2. Mengumpulkan data tambahan

Informasi yang dikumpulkan dalam tahap ini meliputi orang-orang dekat dengan pasien yang terlibat dalam membuat keputusan bagi pasien, harapan/keinginan dari pasien dan orang yang terlibat dalam pembuatan keputusan. Perawat kemudian membuat laporan tertulis kisah dari konflik yang terjadi.

3. Mengidentifikasi semua pilihan atau alternatif

Semua tindakan yang memungkinkan harus terjadi termasuk hasil yang mungkin diperoleh beserta dampaknya. Tahap ini memberikan jawaban jenis tindakan apa yang benar?

(9)

6 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam. memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan

pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan Praktik keperawatan yang aman mernerlukan pemahaman tentang batasan legal yang ada dalam praktik perawat, dapat mendukung pemikiran krastis perawat. Perawat perlu memalumi hukum untuk melimdangi huk kliennya dan dirinya sendiri dari masalah...

B. Saran

Perlu adanya peranran perundang-undangan dibidang keperawatan yang diselenggarakan oleh tenaga keperawatan dapat mengayomi dan bersikap mendidik, karena penyelenggaraan praktik kepemwatun menyangkut berbagai pihak sehingga yang terkait hendaknya bersifat proaktif.

Sebagai calon perawat atau mahasiswa keperawatan harus meningkatkan mutu belajar agar memiliki kemampuan berpikir rastonal dalam menyalankan hagas sebagai perawat professual.

(10)

7

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Suci Wahyu. 2009. “Pembuatan Keputusan Terhadap Masalah Etis’’.

Dialses dari http://suciwh.blogspot.com/2009/05/etika-keperawtan-9html Pada 8 Desember 2020.

Lubis Sharima Chairunnisa. 2007. “Pengambilan Keputusan Etis dalam Keperawatn’’.

Diakses dari hhtps://osf.jo/jxkeb/download/?format=pdf. Pada 8 Dember 2020.

Sumijatun. 2011. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Unknown. 2015. “Prinsip Legal Etis Pada Pengambilan Keputusan Dalam Konteks

Keperawatan’’. Diakses dari http://muthyzaddres.blogspot.com/2015/02/prinsip-legal- etis- pada-pengambilan.html. Pada 8 Desember 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Tindakan keperawatan preoperatif merupakan tindakan yang dilakukan oleh perawat dalam rangka mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan pembedahan yang meliputi

Penyusunan skripsi ini dengan mengambil judul “HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KELUARGA MISKIN (JAMKESMAS) DI RSUI

1) Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana keperawatan. 2) Perawat mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan. 3) Revisi tindakan berdasarkan evaluasi. 4) Semua

Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar keperawatan meliputi sejarah, falsafah, paradigma, profesi keperawatan, peran, fungsi dan tugas

Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama pasien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan denganmelakukan pengkajian,

Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga, atau komunitas, perawat sangat memerlukan etika keperawatan yang merupakan filsafat yang mengarahkan

+ Peran Perawat ◼ Mengkaji kebutuhan pasien akan terapi komplementer ◼ Mnerikan saran kepada terapis dan pasien serta keluarga untuk mempertimbangkan kenis terapi ◼ Memberikan

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) merupakan metode pelayanan keperawatan yang memfasilitasi perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional dan bertanggung