KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT HASYIM ASY'AR DALAM KITAB ADAB AL-ALIM WE AL-MUTA'ALLIM. Konsep pendidikan akhlak menurut Hasyim Asy’ar dalam Kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim.
PENUTUP
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
ﺪﻤﺣأ
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Kegunaan Penelitian
- Penegasan Istilah
- Sistematika penulisan
KONSEP PENDIDIKAN MORAL MENURUT HASYIM ASY'ARI DALAM KITAB ADAB AL-ALIM WA AL-MUTA'ALIM. Rujukan yang menjadi sumber data primer ialah kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim karya Hasyim Asy’ari.
BIOGRAFI
Latar Belakang Kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim
Kitab Adab al-Alim wa al-Muta'allim yang dikaji bermaksud budi pekerti atau akhlak yang baik antara pendidik dengan golongan terpelajar. Kerana akhlak dalam pencarian ilmu menurut beliau sangat menentukan tahap kefahaman sesuatu ilmu yang dipelajari.
Sistematika Penulisan Kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim
Dalam risalah ini ia memaparkan seperangkat moral yang harus diikuti oleh setiap siswa dan guru. Meski sulit menerapkan semuanya, namun ia berharap bisa menjadi bahan renungan dan kenangan, betapa pentingnya moralitas dalam meraih ilmu yang bermanfaat.
Riwayat hidup Hasyim Asy’ari
Dilihat dari dua silsilah di atas, Kyai Hasyim mewakili dua ras sekaligus: bangsawan atau bangsawan Jawa dan elite agama (Islam). Sedangkan Kyai Hasyim dari pihak ibu masih merupakan keturunan langsung Raja Brawijaya VI (Lembu Peteng) yang berlatar belakang Hindu Jawa.
Pendidikan
Boleh dikatakan Kyai Hasyim merupakan salah satu dari sekian banyak santri yang sangat serius menerapkan falsafah Jawa, “luruh Ilmu kanti lelaku” (mencari ilmu dengan cara merantau) atau santri merantau. Hasyim Asy'ari belajar di bawah bimbingan Syekh Mahfudz dari Termas (Kediri), ulama Indonesia pertama yang mengajarkan Sahih Bukhari di Mekkah. Hasyim Asy'ari sehingga sekembalinya ke Indonesia di pesantrennya, beliau sangat terkenal karena mengajarkan ilmu hadis.
Beliau memperoleh gelar langsung dari Syaikh Mahfudz untuk mengajar Sahih Bukhari, dimana Syaikh Mahfudz merupakan pewaris terakhir dari hubungan penerima (isnad) hadits sebanyak 23 generasi penerima karya ini.
Amal dan Perjuangan
- Mendirikan Pesantren Tebuireng
- Melawan penjajah
- Mendirikan Benteng Tradisional
- Mendirikan Nahdatul Ulama’
Kyai Hasyim mempunyai pengaruh yang sangat kuat di masyarakat, sehingga keberadaan Kyai Hasyim menjadi perhatian serius bagi para penjajah. Pengaruh Kyai Hasyim yang luar biasa ini tak lepas dari keberhasilannya mengembangkan Pondok Pesantren Tebuireng sebagai pesantren terbesar dan terpenting di Pulau Jawa pada abad ke 20. Ketika Kyai Hasyim menuntut ilmu di Mekkah, Syekh Muhammad Abduh aktif menggagas gerakan pembaharuan pemikiran Islam. .
Besarnya pengaruh Kyai Hasyim di kalangan kyai di Jawa Timur dan Jawa Tengah menyebabkan para kyai dan pengikutnya segera mendukung Nahdlatul Ulama'.
Gelar Hasyim Asy’ari
Maka pada tanggal 16 Rajab 1344H, yang bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M, dibentuklah Jam’iyah Nahdlatul Ulama’ sebagai wadah perjuangan para pemimpin Islam tradisional. Kemerdekaan Nasional ini dilandasi oleh jasa-jasanya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia pada masa perang kemerdekaan melawan Belanda. Pertama, beliau mengeluarkan fatwa bahwa perang melawan Belanda adalah jihad (perang suci), dan kedua, beliau melarang umat Islam Indonesia menunaikan ibadah haji dengan kapal Belanda.
Karya-karya Hasyim Asy’ari
Abdullah bin Yasin al-Fasuruwani mempertanyakan pendapat Kyai Hasyim yang memperbolehkan, bahkan mendorong, perempuan untuk mengenyam pendidikan. Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah fi Hadits al-Mawta wa Ashrat al-Sa'ah wa Byan Mafhum al-Sunnah wa al-Bid'ah. Dalam membangun ranah interaksi sosial, buku ini merupakan wujud kepedulian Kyai Hasyim terhadap persoalan Ukhuwah Islamiyah.
Termasuk naskah-naskah yang ditemukan, antara lain: (1) Al-Risaleh al-Jama'ah (risalah tentang jamaah). 2) al-Jasus fi Ahkam al-Nuqus dan (3) Manasik Sughra (Tata Cara Perjalanan Haji).
Akhlak adalah gambaran jiwa yang tersembunyi yang timbul dalam diri manusia apabila dilakukan tindakan yang tidak dibuat-buat atau dipaksa. Akhlak ialah keadaan hati yang teguh dan memudahkan perbuatan tanpa ada keinginan untuk berfikir dan mempertimbangkannya. Jika syarat-syarat ini membawa kepada perbuatan yang baik dan terpuji dari segi akal dan syara', maka ia dinamakan akhlak yang baik.
Dan jika ia membawa kepada perbuatan tercela, ia dinamakan akhlak yang buruk.
Pemikiran Hasyim Asy’ari tentang Pendidikan akhlak dalam Kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim
Jadi pendidikan akhlak merupakan suatu usaha untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang diyakini benar adanya pada diri seseorang atau suatu kelompok, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang dibentuk oleh diri sendiri tanpa memikirkannya dan tanpa merencanakannya terlebih dahulu. Pemikiran Hasyim Asy'ari tentang Pendidikan Akhlak dalam Kitab Adab al-Alim wa al-Muta'allim. Membersihkan hati dari hal-hal yang kotor, bujukan, prasangka buruk, iri hati, keyakinan buruk dan akhlak buruk.
Bersikaplah serius dan pastikan guru yang Anda pilih memiliki ilmu syariah dan dapat dipercaya.
Konsep Pendidikan Akhlak menurut Hasyim Asy’ari
Mengenai hal tersebut Malik Fajar menyampaikan bahwa hubungan Islam dan pendidikan ibarat dua sisi mata uang yang artinya Islam dan pendidikan mempunyai hubungan filosofis yang sangat mendasar. Seseorang yang berperilaku buruk kemungkinan besar tidak akan meninggalkan kesan baik pada jiwa orang disekitarnya. Siswa tidak akan memperoleh ilmu dan tidak akan dapat mengambil manfaatnya tanpa menghormati gurunya.
Karena ada yang mengatakan bahwa orang yang sukses, ketika mencari ilmu, sangat menghormati ilmu dan gurunya, dan orang yang.
Kedua, guru yang bekerja dengan sains harus terlebih dahulu memperjelas niatnya dan tidak hanya mengharapkan materi. Klaim tentang tingginya kedudukan ulama sering diulang-ulang, misalnya dengan dalil hadis: 'al-Ulama'u waratsatul anbiya' (ulama' adalah ahli waris para nabi). Hadits ini menyatakan bahwa sesungguhnya derajat ulama' satu tingkat lebih rendah dibandingkan dengan Nabi.
Tujuan merupakan dasar dari segala kegiatan, segala kegiatan baik buruknya sangat bergantung pada tujuan.
ا ﱠﻧ
Orang yang ikhlas ialah orang yang tidak mempunyai motivasi untuk menyedarkannya melainkan memohon taqarrub kepada Allah (Hawwa: 2004:320). Keikhlasan hati terhadap Allahlah yang akan meninggikan darjat amal dunia menjadi ibadah yang diterima Allah. Maksudnya: Tidak akan berjaya orang yang menuntut ilmu dengan memuliakan diri dan melebihkan keperluannya, tetapi orang yang berjaya ialah orang yang merendahkan diri, memenuhi keperluannya dan berkhidmat kepada orang yang berilmu.
Menghindari segala sesuatu yang meragukan atau bahkan haram dapat memperkuat keyakinan agama dan menjadi kebiasaan para ulama yang mengamalkan ilmunya.
ﻢﻠﺴﻣو ىرﺎﺨﺒﻟا هاور
Disini sederhana saja yaitu menggunakan segala sesuatu yang ada, baik berupa benda dan sebagainya, sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Baik guru maupun siswa selalu bersikap sederhana dalam segala hal, tidak berlebihan dan tidak pelit. Hidup sederhana adalah hidup normal yang terletak antara hidup berkekurangan dan hidup mewah, atau dengan kata lain hidup seimbang.
Zuhud adalah tanda kebahagiaan, manifestasi pemeliharaan Allah, jika cinta dunia menjadi dasar kekeliruan, maka kebencian adalah dasar dari segala ketaatan dan kebaikan.
NèO
Zuhud yang sebenar dicirikan oleh tiga perkara: tidak berasa gembira dengan apa yang kita miliki, tidak berasa sedih apabila harta kita hilang, dan tidak bimbang dengan mencari dan menikmati dunia. Tawadhu ialah sikap merendah diri, tidak memandang diri sendiri melebihi orang lain, dan tidak menunjuk-nunjuk tentang diri sendiri, iaitu sikap yang harus dimiliki oleh guru dan murid. Setiap pelajar tidak boleh menyombongkan diri terhadap ilmu dan tidak boleh menunjukkan kuasa terhadap guru yang mengajarnya, tetapi hendaklah menyerahkan sepenuhnya kawalan ke atas dirinya dan mengikut segala nasihatnya.
Pada asasnya, sifat kasih sayang adalah fitrah yang dianugerahkan Allah kepada semua makhluk yang bernyawa.
Untuk itu guru harus sabar dalam menyampaikan ilmu, lambat dalam mengintervensi, dan memahami karakter setiap siswa agar siswa tetap antusias mengikuti pembelajaran. Sementara itu, siswa sendiri harus bersabar dalam menerima ilmu dan juga terhadap kekerasan yang dilakukan guru. Dalam hal ini hendaknya para guru dan siswa senantiasa menghindarinya, jangan melakukan hal-hal yang demikian, karena perbuatan kotor dan maksiat dapat menjatuhkan harkat dan martabat yang buruk, dan perilaku tersebut justru dapat mengurangi cahaya hati dan kejernihannya.
Padahal dapat dipahami bahwa cahaya ilmu tidak akan ditegaskan Allah ke dalam hati seseorang kecuali melalui perantaraan para malaikat (Al-Baqir.
Sedangkan sifat buruk seperti emosi, nafsu, dendam, iri hati, sombong dan sejenisnya adalah anjing yang selalu menggonggong.
Ï BÇ
Implikasi Pendidikan Akhlak Menurut Hasyim Asy'ar Dalam Kehidupan Dapat dikatakan bahwa hakikat pendidikan Islam pada dasarnya dapat dikatakan, hakikat pendidikan Islam pada dasarnya terletak pada fungsi keagamaan kepada Tuhan yang secara praktis memberdayakan atau terwakili dalam diri orang. Dengan kata lain, pendidikan Islam tidak lain hanyalah keseluruhan proses penciptaan serta pertumbuhan dan perkembangan yang berangsur-angsur dan bertahap menuju kedewasaan dan kesempurnaan, baik secara intelektual, mental, dan jasmani. Apalagi berdasarkan tugas khilafah, umat sendirilah yang bertanggungjawab melaksanakan proses pendidikan Islam (yang pada hakikatnya merupakan proses dan fungsi rububiyyah Allah) dalam dan sepanjang kehidupan nyata di muka bumi (dunia) ini.
Artinya pendidikan Islam tidak mengabaikan faktor teologis sebagai sumber ilmu itu sendiri.
Ï äIw à s¯» yd
Merupakan cara mensucikan diri dari hal-hal yang dapat menghalangi masuknya ilmu pengetahuan dan sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi lebih baik dan terhindar dari berbagai jenis penyakit dan kemalasan. Karena dapat menyia-nyiakan waktu tanpa ada manfaatnya dan dapat menghilangkan nilai agama dalam diri.
Hal ini untuk menjaga kewibawaan guru yang mempunyai derajat tinggi dibandingkan siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan akhlak yang beliau tekankan dalam buku ini dapat dirinci menjadi dua kategori, yaitu akhlak terhadap Allah dan akhlak terhadap sesama manusia. Oleh karena itu jelas bahwa rangkaian tujuan pendidikan Hasyim Asy’ari mengandung dua makna sekaligus, yaitu membentuk manusia yang berakhlak mulia terhadap Tuhan dan sesamanya serta mempunyai ilmu yang bermanfaat bagi diri, agama, dan lingkungan. Dengan kata lain tujuan pendidikan menurut Hasy’ari adalah membentuk manusia yang berakhlak mulia.
Pendidikan akhlak yang telah dipamerkan oleh Hasyim Asy'ari dalam proses pembelajaran menitikberatkan akhlak rohaniah dalam pembinaan jiwa yang baik, tetapi tidak mengabaikan akhlak jasmani.
Saran
Khidmat adalah satu perbuatan di mana sikap ini mencerminkan tingkah laku sopan dan hormat terhadap orang lain. Lebih-lebih lagi dengan orang yang lebih tua daripadanya atau dengan guru dan orang yang dia anggap mulia. Dengan sikap ini dia akan dapat membawa seseorang kepada kemuliaan dan dihormati oleh orang lain.
Penutup
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR NILAI SKK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP