PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN? LIL
ALAMIN
Oleh: Umriyah,
S.Pd,M.Pd
Latar Belakang
Projek Lintas Disiplin Ilmu merupakan
paradigma baru dalam Kurikulum Merdeka dengan pendekatan projek
yang kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan.
Salah satu kekhasan projek
lintas disiplin ilmu di madrasah adalah menambahkan nilai
Rahmatan lil Alamin dalam P5.
Nilai Rahmatan lil Alamin
merupakan prinsip-prinsip sikap dan cara pandang dalam
mengamalkan agama agar pola keberagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara
berjalan semestinya sehingga kemaslahatan umum tetap terjaga seiring dengan
perlindungan kemanusiaan dalam beragama. Projek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang terintegrasi dalam Profil Pelajar Pancasila bermaksud memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat (tawassuṭ).
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan lil Alamin yang selanjutnya disebut profil pelajar, bertujuan
mewujudkan tatanan dunia yang penuh
kedamaian dan kasih sayang. Profil pelajar selalu mengajak untuk merealisasikan
kedamaian, kebahagiaan,
dan keselamatan baik di
dunia maupun akhirat
bagi semua golongan
umat manusia, bahkan
seluruh alam semesta
Memahami Konsep Projek Penguatan Profil Pelajar di Madrasah
Memahami Elemen Profil Pelajar Pancasila dan Nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Memahami Desain Pelaksanaan P5 dan PPRA
Memahami Penyusunan Modul Projek
Memahami Pengelolaan dan Pengolahan Hasil Asesmen P5 dan PPRA
Tujuan Materi
Konsep P5-PPRA
“ perlulah anak anak [Taman Siswa]
kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki
‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapijuga dapat
‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” Ki Hadjar Dewantara
Pentingnya Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
1.Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
2.Melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3.Berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang masa revolusi industri 4.0.
4.Diharapkan Pelajar Indonesia memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Profil Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga siap dan
perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat..Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis.Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila, Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran agama.
Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam sistem
demokrasi Indonesia, terbukti dan diharapkan akan terus
mampu menangkal virus radikalisme politik, agama, etnis.
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada 10 nilai.
1. Berkeadaban (Ta’addub).
2. Keteladanan (Qudwah)
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (Muwaṭanah) . 4. Toleransi (Tasāmuh)
5. Syura
6. Adil wa I`tidal (konsisten) 7. Tawazun
8. Tawasuth
9. Kesetaraan (Musawwa)
10. Dinamis dan Inovatif (Tathawwur wa Ibtikar)
Nilai-nilai tersebut mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku yang bisa
diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga bisa membentuk
profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi warga negara
yang baik.
Mengapa Pembelajaran Menggunakan Proyek?
Kegiatan Projek merupakan suatu petualangan investigasi dengan pendampingan guru tentang suatu hal yang menarik minatnya dan peserta didik akan mengalami proses mencari tahu.
Kegiatan Projek memberi kesempatan peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya
Pembelajaran yang kontekstual akan membangun kepekaan pelajar akan kondisi lingkungan dan masyarakat, yang akhirnya membangun kompetensi global yang dibutuhkan di Abad ke-21, termasuk untuk menguatkan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development)
Peserta didik mempelajari
tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti
radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut
sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek
penguatan profil pelajar
diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk
berkontribusi bagi lingkungan
sekitarnya.
Profil pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan lil Alamin adalah karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam
keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran
intrakurikuler,
projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler.
Gambaran Pencapaian
P5 & PPRA
Merupakan dua nilai yang dalam kegiatannya menjadi satu dan penilaiannya
terdeskripsikan masing- masing.
Dilaksanakan di dalam Kokurikuler yang mengacu pada Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-Nilai PPRA P5-PPRA dapat juga dilaksankan terintegrasi Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler
Kedudukan Pencapaian
P5 & PPRA
Prinsip Holistik
Prinsip Kontekstual
Prinsip Berpusat pada Peserta Didik Prinsip Kolaboratif
Prinsip Eksploratif
Prinsip keberagaman Prinsip kemandirian
Prinsip kebermanfaatan Prinsip Religiusitas
Prinsip P5-PPRA
Elemen Profil Pelajar
Pancasila dan Nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil
Alamin
Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila
Nilai, Subnilai dan Indikator PPRA
Alur Perkembangan Profil Pelajar
Pancasila di Setiap Fase
Alur Perkembangan Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin di Setiap Fase
Desain Pelaksanaan
P5-PPRA
Gambaran Umum Desain P5-PPRA
•Dua Aspek
•P5- PPRA
Menjadi satu
terintegras i P5-PPRA
•Dua
Tagihan
•Dimensi P5 dan
Nilai PPRA
PPRA P5- Kegiata
n Asesme
n
Desain P5-PPRA
1 2
3
4
A. Membentuk tim fasilitator projek
B. Mengidentifika si tingkat kesiapan satuan
pendidikan
C. Merancang alo kasi waktu,
D. Merancang dim ensi dan tema projek
penguatan profil pelajar Pancasila
E. Menyusun Mod ul projek F. Menentukan tu juan
pembelajaran
G. Mengembang kan topik, alur, dan asesme n
Memulai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Mengoptimalkan Pelaksanaan Projek
Penguatan Pelajar Pancasila
Menutup Rangkaian
Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Makna pro
fil pelajar, Perlunya p rojek, Gambaran projek, Prinsip pro
jek, Manfa at projek
Menyiapka
n Ekosistem satuan Pe ndidikan :
Mengoleksi H asil Projek Mengolah Ha sil Asesmen
Melaporkan H asil Projek dalam Bentuk Rapor Projek
Memaham
i Projek Pe nguatan Profil Pela jar
Merancang dan
Mengembangkan Pro jek
Mengelola Projek
Menilai Pro jek
Strategi Pelaksanaan P5-PPRA
INTRAKURIKULE R
interaksi dengan
substansi pelajaran
KO-KURIKULER dirancamg
kolaboratif antar mata pelajaran
EKSTRAKULIKUL ER
integrasi dalam
pengembangan
minat bakat
MENDESAIN P5-PPRA
Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi
pengolahan dan pelaporan hasil projek
Membentuk tim fasilitator P5-PPRA
Kepala satuan pendidikan menyusun tim
fasilitator projek. Tim ini berperan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu P5-PPRA Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil
pelajar Pancasila dan nilai Rahmatan lil alamin.
Tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi, nilai
Moderasi Beragamadan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan).
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan.
Menyusun modul projek
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan
pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek
2 3 4
5
1
Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi projek. Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek. Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan, dilihat dari:
●jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan,
●banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran,
●jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau
dialihkan untuk projek,
●atau pertimbangan lain sesuai
kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.
Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai
pengalaman mengembangkan dan mengelola projek.
Apabila mempunyai SDM yang cukup, koordinator projek sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya.
Untuk pendidikan khusus, koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan.
Pimpinan satuan pendidikan bersama koordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas (atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-
masing fase) untuk menjadi tim fasilitator projek.
.
Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek untuk
merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase
1
2
3
4
1. Membentuk Tim Fasilitator
P5-PPRA
a
2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan
Pendidikan dalam Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahman Lil Alamin
Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin didasarkan pada kemampuan satuan Pendidikan. P5-PPRA adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.
P5-PPRA bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya, P5-PPRA biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek. Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan
refleksi awal mengenai penguasaan terhadap pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
b
1.Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai Rahmatan lil Alamin atau nilai moderasi beragama yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
2.Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
3.Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai moderasi beragama yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah.
4.Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen dan nilai dan sub-nilai moderasi beragama yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.
5.Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Nilai
Rahmatan Lil Alamin
Harian Mingguan Bulanan
Semester an
Jadwal P5-PPRA
8
UPACARA
SEPTEMBER 2 0 2 4
Ahad Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1
UPACARA
2 3 4 5
P5-PPRA
6
7 8
UPACARA
9 10 11 12
Isra Mi'raj
13
CUTI
BERSAMA 14
HARI RAYA NYEPI
15
UPACARA
16 17 18 19
P5-PPRA
20
21 22
UPACARA
23 24 25 26
P5-PPRA
27
28 29
UPACARA
30 31
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
I
07.15-07.50 Upacara
2 07.50-08.25 Upacara
3 08.25-09.00
09.00-09.15 I S T I R A H A T
4 09.15-09.50
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
5 09.50--10.25
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
-
6 10.25-11.00
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
-
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
7 11.00-11.35
-
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
-
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
-
Projek
penguatan profil pelajar Pancasila
M A R E T 2 0 2 5
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1
UPACARA
2 3 4 5 6
7 8
UPACARA
9 10 11 12
Isra Mi'raj
13 CUTI
BERSAMA 14
HARI RAYA NYEPI
15
UPACARA Pelaksanaa n P5-PPRA
16
Pelaksanaa n P5-PPRA
17
Pelaksanaa n P5-PPRA
18
Pelaksanaa n P5-PPRA
19
Pelaksanaa n P5-PPRA
20
Pelaksanaa n P5-PPRA
21 22
UPACARA Pelaksanaa n P5-PPRA
23
Pelaksanaa n P5-PPRA
24
Pelaksanaa n P5-PPRA
25
Pelaksanaa n P5-PPRA
26
Pelaksanaa n P5-PPRA
27
Pelaksanaa n P5-PPRA
28 29
UPACARA
30 31
Studi Kasus Kegiatan P5-PPRA
Masyarakat desa Tanggulangin Sidoarjo adalah pengerajin bermaterial kulit yang menjadi andalan wisata Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, Sebagian masyarakat yang budidaya ikan kupang. Hal itu menuntut kreatifitas warga untuk mengolah dan memanfaatkan potensi tersebut menjadi meliliki nilai tambah secara ekonomi dalam meningkatkan pengasilan keluarga. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Ketegan, melalui tim Fasilitator Projek merancang untuk membuat lumpia isi kupang yang diracik dengan kekhasan rasa. Sebelumnya sudah dicoba dengan menggunakan kubis dan wortel namun rasanya kurang pas. Akhirnya dicoba kombinasi antara tauge dengan kupang mendapatkan komposisi yang tepat dan memiliki nilai jual.
Projek ini mengambil tema kewirausahaan dan kearifan lokal dengan dimensi kreatif dan dengan nilai Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr)
Projek 1
Dimensi
P5 Kreatif
Nilai PPRA Dinamis dan inovatif (tathawwur wa
ibtikâr)
Tema Kewirausahaan dan Kearifan Lokal
Judul/
Subtopik Lumpia Kupang Alokasi
Waktu 85 JP
Projek 1 Projek 2 Projek 3 Dimensi P5
- Elemen
- Subelemen Nilai PPRA
- Subnilai - Indikator Tema
Judul/Subtopik
Alokasi Waktu ….JP ……JP ……JP
Lembar Kerja (LK) 1
1. Tentukan tema dalam projek madrasah!
2. Tentukan dimensi profil pelajar pancasilan dan nilai profil pelajar rahaman lil alamin!
3. Buatlah asumsi studi kasus yang dijadikan dasar!
Menyusun Modul P5-PPRA Pemerintah
menyediakan
beragam contoh modul projek.
Pada tahap awal guru diharapkan dapat
mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah,
sementara pada tahap lanjutan guru diharapkan dapat
merancangnya secara mandiri.
Mengadaptasi Modul yang Sudah Ada
Mengadaptasi modul yang sudah tersedia adalah pilihan awal bagi sekolah
yang belum terbiasa melaksanakan
pembelajaran berbasis projek yang integratif dan
kolaboratif.
Membuat Modul secara Mandiri
Membuat modul secara mandiri adalah pilihan lanjutan bagi sekolah yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis projek
yang integratif dan kolaboratif.
Komponen Modul P5-PPRA
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:
Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen
●Tema dan topik atau judul modul
●Fase atau jenjang sasaran
●Durasi kegiatan
●Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila dan Nilai, Subnilai, dan indicator Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang menjadi tujuan projek
●Rubrik pencapaian berisi rumusan
kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah)
●Alur aktivitas projek secara umum
●Penjelasan detail
tahapan kegiatan dan asesmennya
●Instrumen
pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian projek
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul
projek, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut:
●Deskripsi singkat projek
●Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
●Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
●Referensi pendukung
Contoh Menyusun Tujuan P5-PPRA
Tema, Dimensi-Nilai dan Subelemen/Indikator Target Pencapaian Fase E a. Fase : E
b. Tema : Kewirausahaan c. Durasi : 85 JP
d. Dimensi P5
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 2. Kreatif
d. Elemen:
3. Akhlak terhadap Alam
4. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
e. Subelemen yang disasar :
5. Menjaga Lingkungan Alam Sekitar
6. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
1. Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam
sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut.
2. Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan
berbagai perspektif.
f. Nilai Rahmatan Lil Alamin:
1. Berkeadaban (Ta’addub)
2. Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr).
g. Sub-nilai:
3. Keshalehan Sosial 4. kreatif, inovatif,
1. Mengaktualisasikan sikap sopan, menghargai, dan menghormati yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda sesuai dengan nilai, hak, dan
prinsip dalam peraturan serta adab yang berlaku di lingkungan madrasah, masyarakat, negara, dan
dunia
2. Mampu mengekspresikan, ide serta
mengembangkan gagasan baru dalam bentuk lisan, tulisan, dan karya lainnya yang dipublikasikan
sehingga bisa diakses dan dimanfaatkan orang lain.
ALUR AKTIVITAS P5-PPRA
1. Pengenalan
• mengenali dan membangun
kesadaran peserta didik terhadap tema yang sedang
dipelajari
2. Kontektualisasi
•Menggali
permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan
3. Aksi
• Merumuskan
peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata
4. Refleksi
• Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan
refleksi.
5. Tindak lanjut
• Menyusun
langkah strategis
Temukan Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim.
Bayangkan Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan
Lakukan Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Bagikan Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi
Contoh 3:
Mengamati Apa yang terjadi?
• Mempersiapkan observasi.
• Mengenal dan mendekati persoalannya (mencerap).
• Mencari inspirasi.
Mendefinisikan Oh, ternyata itu yang hendak dicapai
• Mende nisikan tujuan dari temuan.
• Membuat kerangka konteks.
Menggagas Bagaimana aku bisa menjadi bagian dari solusi?
• Melontarkan dan mengembangkan gagasan.
• Membuat alternatif solusi
Memilih Bagaimana aku bisa mewujudkannya tujuan?
• Memilih solusi yang sesuai dengan tujuan.
• Membuat purwarupa
Merefleksikan Bagaimana supaya ide ini menjadi lebih baik?
• Membagi pengetahuan.
• Meminta masukan.
• Mengembangkan ide lebih lanjut dari masukan
Contoh 2:
Contoh 1:
Ini merupakan contoh dan satuan pendidikan dapat mengembangkan secara mandiri alur
projek yang akan
dikerjakan
Lembar Kerja (LK) 2
1. Menyusun modul P5-PPRA!
2. Komponen modul sebagaimana berikut!
Pengelolaan Hasil
Asesmen P5-PPRA
Prinsip Rancangan Rapor P5-PPRA
Tidak menjadi beban administrasi yang berat
Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, terlebih apabila dibantu teknologi.
Teknologi "Report generator" di
mana pendidik memasukkan judul projek, deskripsi singkat, dan seluruh elemen Profil Pelajar Pancasila, dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan dengan projek tanpa harus menuliskannya.
Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana peserta didik mengambil keputusan yang bijak,
perkembangan suatu karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb.
Menunjukkan keterpaduan Rapor terdiri dari hasil penilaian
terhadap performa peserta didik
dalam projek.
Meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi dalam projek, namun bagian
projek fokus pada keterpaduan
pembelajaran dan perkembangan karakter dan
kompetensi sesuai profil pelajar
Pancasila
Kompetensi utuh
Penilaian dalam rapor projek memadukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sebagai satu komponen.
Deskripsi juga disampaikan secara utuh tanpa
membedakan aspek tersebut.
Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan
perkembangan peserta didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam pengerjaannya.
Menyusun Rapor P5-PPRA
Contoh Rubrik Asesmen P5-PPRA
Dokumentasi Kegiatan P5-PPRA;
Contoh Jurnal
02
Dokumentasi Kegiatan P5- PPRA;
Contoh Rubrik Portofolio
02
Intrumen Perkembangan
Fase
02
44
Contoh Rapor
Keterangan:
1)MB: Mulai
Berkembang, 2)B: Berkembang, 3)BSH:
Berkembang
Sesuai Harapan, 4)SB: Sangat
Berkembang
02
Lembar Kerja (LK) 3
1.Menyusun Rubrik Asesmen P5-PPRA!
2.Merancang Rapor P5-
PPRA!
Terima
Kasih