• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Teori Paradiplomasi dalam Hubungan Internasional dan Otonomi Daerah

N/A
N/A
Aryani Puspita

Academic year: 2025

Membagikan "Konsep dan Teori Paradiplomasi dalam Hubungan Internasional dan Otonomi Daerah"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan 04

HI dan Otonomi Daerah/Paradiplomasi

Konsep dan Teori Paradiplomasi

Dosen Pengampu : Kaslam, M.Si

Program Studi Hubungan Internasional

(2)

Tujuan Pembelajaran

1. Memahami definisi dan karakteristik paradiplomasi.

2. Menjelaskan sejarah perkembangan paradiplomasi secara global.

3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk paradiplomasi (ekonomi, budaya, lingkungan, dll.).

4. Mengenali aktor utama dalam paradiplomasi.

5. Menganalisis hubungan antara diplomasi tradisional dan paradiplomasi.

(3)

Evaluasi Tugas Mandiri III

6. Berikan contoh negara yang telah berhasil menerapkan paradiplomasi dan jelaskan perkembangannya dari waktu ke waktu!

7. Jelaskan bentuk-bentuk paradiplomasi berdasarkan bidangnya (ekonomi, budaya, lingkungan, dll.)!

8. Bagaimana paradiplomasi ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan suatu daerah? Berikan contoh konkret!

9. Jelaskan peran paradiplomasi dalam menjaga kelestarian lingkungan global!

10. Siapa saja aktor utama dalam paradiplomasi? Jelaskan peran masing- masing!

(4)

Evaluasi Tugas Mandiri III

1. Jelaskan pengertian paradiplomasi dan apa bedanya dengan diplomasi tradisional!

2. Sebutkan dan jelaskan tiga karakteristik utama paradiplomasi dalam hubungan internasional!

3. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam praktik paradiplomasi? Berikan contoh konkret!

4. Jelaskan bagaimana paradiplomasi mulai berkembang sebagai fenomena dalam hubungan internasional!

5. Bagaimana globalisasi mempengaruhi perkembangan paradiplomasi di berbagai negara?

(5)

Evaluasi Tugas Mandiri III

11. Bagaimana peran organisasi masyarakat sipil dalam mendukung agenda paradiplomasi suatu daerah?

12. Mengapa sektor swasta disebut sebagai aktor penting dalam paradiplomasi ekonomi?

13. Jelaskan bagaimana cara pemerintah pusat mengelola hubungan antara diplomasi nasional dan paradiplomasi daerah agar tetap selaras!

14. Bagaimana peran paradiplomasi sehingga dapat memperkuat posisi suatu negara di kancah internasional?

(6)

Outline

A. Definisi dan karakteristik paradiplomasi B. Sejarah perkembangan paradiplomasi C. Bentuk-bentuk paradiplomasi

D. Aktor utama dalam paradiplomasi

E. Hubungan antara diplomasi tradisional dan paradiplomasi

(7)

Globalisasi memperluas aktor diplomasi→ Kini tidak hanya negara, tetapi juga kota/provinsi dapat menjalankan kerja sama

internasional.

Munculnya aktor subnasional dalam hubungan luar negeri

Pemerintah daerah ikut menjalin hubungan ekonomi, budaya, dan politik ke luar negeri.

Perubahan peta hubungan internasional→ Paradiplomasi mendorong hubungan internasional menjadi lebih kompleks dan multi-level.

Pengantar

(8)

A. Definisi dan Karakteristik Paradiplomasi

1. Istilah "paradiplomasi" berasal dari konsep hubungan luar negeri non- negara

→ Berarti diplomasi yang dilakukan oleh aktor di bawah level negara (subnational).

2. Kegiatan hubungan luar negeri oleh pemerintah daerah

→ Seperti promosi dagang, kerjasama budaya, dan kerja sama pendidikan antar kota.

3. Tujuan: mempromosikan kepentingan lokal di tingkat global

→ Untuk memperoleh manfaat ekonomi, politik, dan sosial dari jejaring global.

(9)

Ivo D. Duchacek ~ Paradiplomasi adalah praktik aktor subnasional (pemerintah daerah/provinsi) terlibat langsung dalam hubungan internasional tanpa melalui pemerintah pusat.

Panayotis Soldatos ~ Paradiplomasi adalah upaya entitas subnasional

mempromosikan kepentingan lokal di tingkat global, fokus pada kolaborasi lintas batas untuk isu spesifik seperti ekonomi, budaya, atau lingkungan.

Andreas Faludi ~ Paradiplomasi adalah diplomasi oleh aktor non-pusat untuk mengatasi tantangan global yang memengaruhi wilayah mereka, seperti

perubahan iklim atau urbanisasi.

Definisi Menurut Para Ahli

(10)

Konsep Dasar Paradiplomasi

1. Aktor Subnasional sebagai Pelaku Utama

Pemerintah daerah, provinsi, atau kota besar bertindak sebagai aktor semi-mandiri dalam hubungan internasional.

2. Fokus pada Kepentingan Lokal/Regional

Berbeda dengan diplomasi tradisional yang fokus pada kepentingan nasional, paradiplomasi berorientasi pada kepentingan lokal/regional.

3. Kolaborasi Lintas Batas

Kerja sama antarwilayah lintas negara untuk isu-isu seperti perdagangan, lingkungan, atau budaya.

4. Non-Traditional Diplomacy

Lebih fleksibel dan informal, sering difokuskan pada isu spesifik seperti ekonomi, pendidikan, atau lingkungan.

(11)

Tipologi Paradiplomasi menurut Duchacek

1. Microdiplomacy Kerja sama antar kota atau daerah untuk isu praktis (ekonomi, budaya).

2. Protodiplomacy Diplomasi oleh wilayah otonom menuju kemerdekaan atau pengakuan internasional.Identity

3. Paradiplomacy Diplomasi untuk mempertahankan identitas budaya atau bahasa suatu wilayah.

(12)

Motivasi Paradiplomasi

1. Kepentingan ekonomi Daerah ingin menarik investasi dan memperluas pasar ekspor produk lokal.

2. Identitas budaya dan politik Beberapa wilayah ingin menguatkan eksistensi budayanya secara internasional.

3. Isu-isu global seperti lingkungan dan migrasi Subnasional aktif menangani isu global yang langsung memengaruhi mereka.

(13)

Teori Pendukung

1. Multi-level governance→ Kekuasaan tersebar pada berbagai tingkat pemerintahan (lokal, nasional, global).

2. Globalization theory→ Keterhubungan global membuat daerah harus membangun kerja sama lintas negara.

3. Network diplomacy→ Paradiplomasi berjalan lewat jaringan kolaboratif bukan hanya antar negara.

(14)

B. Sejarah Paradiplomasi

Awal mula di abad ke-20→ Paradiplomasi muncul saat wilayah otonom mulai menjalin hubungan internasional secara mandiri.

Kasus Kanada dan Quebec→ Quebec memelopori kerja sama luar negeri berbasis identitas budaya.

Meningkat pada era globalisasi→ Kebutuhan daerah untuk akses global mendorong aktivitas luar negeri secara aktif.

(15)

Eropa pasca Perang Dunia II→ Kota-kota membangun jaringan kota kembar sebagai simbol rekonsiliasi dan kolaborasi.

Revolusi informasi dan komunikasi→ Kemajuan teknologi mempermudah daerah menjalin relasi internasional.

Penguatan otonomi daerah→ Reformasi politik membuat pemerintah lokal punya ruang untuk bertindak global.

(16)

Kota global sebagai aktor diplomasi

→ Kota seperti New York, Shanghai, Jakarta memainkan peran strategis internasional.

Terlibat dalam isu lintas negara

→ Seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan perdagangan regional.

Tumbuhnya jejaring kota dan provinsi

→ Seperti UCLG, C40 Cities, Sister Cities International.

Paradiplomasi di Abad ke-21

(17)

Kerja sama bilateral antar daerah

→ Misal: Surabaya–Busan dalam bidang pendidikan dan pengelolaan sampah

Jaringan multilateral subnasional

→ Provinsi atau kota tergabung dalam forum kerja sama lintas negara

Perjanjian internasional informal

→ MOU atau nota kesepahaman antar wilayah tanpa keterlibatan langsung pemerintah pusat.

C. Bentuk-Bentuk Paradiplomasi

(18)

Misi dagang dan investasi

→ Pemerintah daerah aktif mempromosikan potensi lokal ke luar negeri

Pembukaan kantor perwakilan luar negeri

→ Seperti Quebec di Paris atau West Java di California.

Promosi pariwisata dan produk unggulan

→ Untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

Paradiplomasi Ekonomi

(19)

Festival budaya lintas negara

Sebagai alat soft power daerah untuk promosi identitas

Program pertukaran pelajar

→ Penguatan jaringan pendidikan dan diplomasi publik lokal..

Diplomasi bahasa dan warisan budaya

→ Memperkenalkan bahasa daerah dan budaya lokal ke komunitas internasional.

Paradiplomasi Budaya

(20)

Kolaborasi penanganan perubahan iklim Kota-kota berjejaring untuk solusi ramah lingkungan

Inisiatif kota hijau Implementasi smart city dan green city dengan model global.

Dukungan terhadap SDGs→ Kota ikut serta dalam pencapaian agenda pembangunan berkelanjutan global.

Paradiplomasi Lingkungan

(21)

Bantuan bencana antar Misalnya pengiriman bantuan medis dan logistik oleh kota ke wilayah terdampak

Kampanye sosial lintas negara Kolaborasi isu HAM, pengungsi, dan inklusi sosial antar komunitas lokal.

Solidaritas internasional daerah → Menguatkan kesadaran global akan peran daerah dalam misi kemanusiaan

Paradiplomasi Kemanusiaan

(22)

D. Aktor Utama Paradiplomasi

Pemerintah provinsi dan kota→ Sebagai pelaksana utama kebijakan paradiplomasi di lapangan.

Organisasi masyarakat sipil lokal→ Mendorong dan memfasilitasi kerja sama transnasional akar rumput.

Institusi pendidikan lokal→ Universitas dan sekolah ikut membangun jejaring akademik internasional.

(23)

Diplomat lokal dalam konteks global Sering memimpin misi dagang dan diplomasi kota ke luar negeri.

Memiliki otonomi strategis Bisa mengambil inisiatif kebijakan luar negeri tanpa selalu bergantung pusat.

Simbol representasi identitas daerah Menjadi wajah resmi dalam hubungan internasional lokal.

Peran Gubernur/Walikota/Bupati

(24)

Legislator daerah menyetujui kerja sama internasional→ DPRD punya otoritas mengawal kesesuaian kerja sama luar negeri dengan kepentingan lokal.

Biro kerja sama internasional sebagai penggerak teknis→ Bertugas menyusun program dan menjalin kontak dengan mitra luar negeri

Peran DPRD dan Biro Kerja Sama

(25)

Mendorong kerja sama komunitas lintas negara→ Contohnya organisasi pemuda, seni, dan sosial yang aktif di forum internasional.

Memfasilitasi diplomasi akar rumput Menjalin hubungan kultural, solidaritas, dan pendidikan dari bawah ke atas.

Peran LSM dan Komunitas

(26)

E. Paradiplomasi dan Diplomasi Tradisional

Diplomasi tradisional bersifat negara-sentris→ Fokus pada aktor negara, terutama kementerian luar negeri.

Paradiplomasi bersifat multilevel dan fleksibel→ Memungkinkan aktor lokal berinteraksi langsung tanpa melanggar kedaulatan pusat.

Hubungan keduanya bisa sinergis atau konflik→ Tergantung sistem politik dan struktur pemerintahan nasional.

(27)

Kadang terjadi konflik kewenangan Jika daerah bertindak tanpa koordinasi dengan pusat.

Tetapi dapat saling memperkuat Jika sinergi antara pemerintah pusat dan daerah berjalan baik.

Contoh positif: Indonesia melalui Kemendagri dan Kemlu Menyediakan payung hukum dan fasilitasi paradiplomasi.

Tumpang Tindih atau Kolaborasi?

(28)

Keterbatasan anggaran dan SDM

→ Banyak daerah belum memiliki kapasitas teknis dan diplomatik.

Kurangnya dukungan regulasi

→ Belum semua negara memberi kewenangan eksplisit bagi paradiplomasi.

Politik nasional yang sentralistik

→ Paradiplomasi dibatasi jika pemerintah pusat terlalu dominan.

Tantangan Paradiplomasi

(29)

Mempercepat pembangunan daerah

→ Melalui investasi, teknologi, dan transfer pengetahuan.

Peningkatan citra dan daya saing daerah

→ Kota/provinsi bisa menjadi brand internasional.

Penguatan identitas lokal di dunia global

→ Masyarakat merasa terhubung dengan isu global secara langsung.

Peluang Paradiplomasi

(30)

Negara federasi dengan banyak paradiplomasi aktif

→ São Paulo, Rio de Janeiro aktif dalam kerja sama luar negeri.

Paradiplomasi ekonomi sangat kuat

→ Fokus pada perdagangan dan pembangunan industri lokal.

Studi Kasus: Paradiplomasi Brasil

(31)

• Model federalisme simetris

→ Memberi ruang luas bagi wilayah seperti Flanders dan Wallonia untuk berparadiplomasi.

• Memiliki perwakilan luar negeri sendiri

→ Bahkan bisa melakukan perjanjian internasional resmi.

Studi Kasus: Paradiplomasi Belgia

(32)

Negara bagian punya otonomi tinggi

→ California dan Texas sering mengadakan kerja sama dengan negara lain.

Fokus pada isu teknologi, pendidikan, dan lingkungan

→ Paradiplomasi juga menjadi alat kampanye global.

Studi Kasus: Amerika Serikat

(33)

Contoh: DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Yogyakarta

→ Aktif dalam jejaring kota internasional dan kerja sama pariwisata.

Koordinasi dengan Kemlu melalui MoU dan desk luar negeri daerah

→ Upaya agar paradiplomasi sejalan dengan kebijakan luar negeri nasional.

Studi Kasus: Paradiplomasi Indonesia

(34)

Akan semakin penting di era globalisasi

→ Daerah sebagai lokomotif pembangunan dan diplomasi regional.

Teknologi dan digitalisasi mempercepat proses

→ Paradiplomasi digital (virtual diplomacy) menjadi tren.

Diperlukan kapasitas diplomatik lokal yang mumpuni

→ SDM dan kelembagaan lokal harus diperkuat.

Paradiplomasi di Masa Depan

(35)

Kesimpulan

Paradiplomasi adalah diplomasi yang dilakukan oleh aktor subnasional seperti provinsi dan kota dalam menjalin hubungan internasional di luar kerangka diplomasi negara.

Paradiplomasi berkembang pesat karena faktor desentralisasi, globalisasi, dan kepentingan lokal untuk menjangkau kerja sama internasional.

Bentuk-bentuk paradiplomasi mencakup kerja sama di bidang ekonomi, budaya, lingkungan, pendidikan, dan penanggulangan krisis.

Aktor utama paradiplomasi meliputi pemerintah daerah, asosiasi kota global (seperti UCLG dan C40 Cities), serta pemimpin lokal seperti gubernur dan wali kota.

Paradiplomasi melengkapi diplomasi tradisional dengan memperkuat

kepentingan nasional melalui pendekatan yang lebih lokal dan partisipatif.

(36)

1.Keating, M. (1999). Regions and International Affairs: Motives, Opportunities and Strategies.

Regional & Federal Studies, 9(1).

2.Lecours, A. (2008). Political Issues of Paradiplomacy: Lessons from the Developed World. The Hague Journal of Diplomacy.

3.Cornago, N. (2010). Paradiplomacy: Scope, Opportunities and Challenges. Fride Working Paper.

4.Kusuma, Dwi. (2020). Paradiplomasi di Indonesia: Tinjauan Teoretis dan Praktis. Jurnal Ilmu Hubungan Internasional.

5.UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Indonesia).

6.Ministry of Foreign Affairs Indonesia (Kemlu RI). (2022). Pedoman Kerja Sama Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah.

7.Hocking, B. (1993). Localizing Foreign Policy: Non-Central Governments and Multilayered Diplomacy.

8.C40 Cities Climate Leadership Group. https://www.c40.org

9.United Cities and Local Governments (UCLG). https://www.uclg.org

Kesimpulan

(37)

Tugas Mandiri IV

(38)

Topik 1: Regulasi Internasional Terkait Paradiplomasi 1. Jelaskan bagaimana prinsip kedaulatan negara dalam

hukum internasional membatasi ruang gerak paradiplomasi oleh pemerintah daerah!.

2. Uraikan peran United Nations dan organisasi

internasional lain dalam membentuk norma dan praktik paradiplomasi!.

3. Bandingkan pendekatan regulasi internasional

terhadap paradiplomasi antara negara federal dan

negara kesatuan!.

(39)

Topik 2: Kebijakan Nasional yang Mengatur Kerja Sama Luar Negeri oleh Daerah

1. Jelaskan isi dan implikasi dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terkait kerja sama luar negeri!.

2. Bagaimana peran Kementerian Luar Negeri dalam

mengawasi dan memfasilitasi kerja sama internasional oleh daerah?

3. Analisis bagaimana Peraturan Presiden atau Permendagri memengaruhi fleksibilitas pemerintah daerah dalam

menjalankan hubungan luar negeri!.

(40)

Topik 3: Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Diplomasi Internasional

1. Jelaskan bentuk kewenangan pemerintah daerah dalam

menjalankan kerja sama luar negeri yang diakui secara legal di Indonesia!.

2. Berikan contoh konkret paradiplomasi oleh suatu provinsi atau kota di Indonesia dan evaluasi efektivitasnya!.

3. Apa perbedaan antara diplomasi formal oleh pemerintah pusat dan paradiplomasi oleh pemerintah daerah dari sisi legalitas dan fungsi?

(41)

Topik 4: Hambatan Regulasi dalam Pelaksanaan Paradiplomasi

1. Uraikan hambatan regulatif yang dihadapi daerah dalam menjalin kerja sama luar negeri secara langsung!.

2. Jelaskan bagaimana ketidaksinkronan antara pemerintah

pusat dan daerah dapat menghambat inisiatif paradiplomasi!.

3. Analisislah potensi konflik yurisdiksi antara pemerintah pusat dan daerah dalam praktik paradiplomasi dan cara penyelesaiannya!.

(42)

Topik 5: Upaya Penguatan Regulasi Paradiplomasi di Indonesia

1. Bagaimana strategi penguatan regulasi paradiplomasi yang dapat meningkatkan peran aktif daerah dalam diplomasi ekonomi?.

2. Jelaskan bagaimana sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat membentuk tata kelola paradiplomasi yang efektif!.

3. Menurut Anda, apakah Indonesia perlu memiliki undang- undang khusus tentang paradiplomasi? Jelaskan alasan dan konsekuensinya!.

(43)

Panduan

1. Jawaban harus jelas sumbernya (gunakan referensi yang telah disiapkan atau referensi kredibel lainnya) 2. Jawaban setiap soal harus dijawab minimal 250 kata 3. Jawaban di ketik di MS. Word dan di kumpul dalam

bentuk file pdf melalui link : https://bit.ly/TMgeo 4. Batas pengumpulan, sehari sebelum perkuliahan

(44)

SEKIAN

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Pusat dan Daerah dalam negara kesatuan menarik untuk dikaji, karena kelaziman negara yang berbentuk kesatuan pemegang otoritas pemerintahan adalah

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam hubungan Internasional Kedudukan hukum TIK dalam hubungan internasional. Hukum hubungan internasional dalam Islam Contoh

Peran pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan sangat besar, sehingga dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat

Walaupun pemerintah daerah propinsi dan kabupaten/kota diberikan kewenangan yang bersifat wajib dan sukarela dalam melaksanakan perjajian internasional, tetap harus

Paterson beranggapan bahwa, environmental atau teori politik hijau dalam kaitannya dengan teori hubungan internasional adalah sama-sama menjelaskan destruksi yang diakibatkan

perdagangan internasional ang belum mampu di,elaskan dalam teori keunggulan.. Sebelum masuk ke dalam pembahasan teori #$% tulisan ini sedikit akan mengemukakan kelemahan

Mekanisme hubungan dan kerjasama luar negeri atas prakarsa Pihak Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah atau pihak- pihak lain (non state actors), adalah Pertama,