i
KURIKULUM
SD NEGERI 2 BANGBANG
TAHUN PELAJARAN : 2023 / 2024
NPSN: 50102582
Alamat: Jln Gunung Sari, Dusun Bangbang Kaja, Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli
Kode Pos: 80671
Email: [email protected]
ii
KABUPATEN BANGLI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :. I Nyoman Kawan,S.Pd.,M.Pd.
NIP : 19630507 198606 1 003 Pangkat/Gol. : Pembina Utama Madya, IV/d Jabatan : Pengawas Sekolah
Menyatakan bahwa telah memeriksa dokumen Kurikulum SD Negeri 2 Bangbang Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Penyesuaian pada penerapan kurikulum merdeka dan dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan sekolah yang berhubungan dengan penyelenggaraan kurikulum, pembelajaran dan penilaian pada tahun pembelajaran 2022/2023.
Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi ditetapkannya kurikulum SD Negeri 2 Bangbang.
Bangbang , 10 Juli 2023 Pengawas Sekolah,
I Nyoman Kawan,S.Pd.,M.Pd.
NIP.: 19630507 198606 1 003
iii
“Om Swastyastu"
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas asung kerta wara nugraha-Nya sehingga kami mampu menyusun Kurikulum ini dengan baik yang kami beri nama “Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 2 Bangbang Tahun Pelajaran 2023/2024”.
Kurikulum ini disusun berdasarkan prinsip yang terkandung dalam tujuan Pendidikan Nasional yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara demokratis serta bertanggung jawab. Sehubungan dengan hal tersebut maka Kurikulum ini memaparkan:
Pendahuluan yang memuat Karakteristik Satuan Pendidikan, Landasan Pengembangan Kurikulum serta lampirannya.
Kurikulum ini hanya merupakan pedoman secara umum di dalam mengembangkan program pembelajaran di sekolah yang implementasinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu para Nara Sumber dan Pembimbing serta Bapak/Ibu Fasilitator yang dengan murah hati membimbing kami dalam penyusunan Kurikulum ini.
Sudah barang tentu Kurikulum ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena keterbatasan kemampuan kami disamping pula waktu yang sangat terbatas.
Maka besar harapan kami demi kesempurnaan Kurikulum ini sumbang saran dari pihak terkait sangat kami harapkan.
“Om Santih, Santih, Santih, Om”
Bangbang, 10 Juli 2023 Kepala SD Negeri 2 Bangbang
I Made Lingga,S.Pd.
NIP. 19720515 200604 1 011
iii
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Karakterstik Satuan Pendidikan ... 1
B. Landasan Pengembangan Kurikulum ... 1
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ...5
A. Visi ... 5
B. Misi ... 5
C. Tujuan ... 6
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 2013 ...8
A. Struktur Kurikulum ... 8
B. Muatan Kurikulum ... 11
1. Mata Pelajaran ... 11
2. Muatan Lokal ... 15
a. Bahasa Bali ... 16
b. Budi Pekerti ... 17
c. Kegiatan Pengembangan Diri ... 18
3. Pengaturan Beban Belajar ... 20
4. Ketuntasan Belajar ... 22
a. Prinsip Penetapan KKM ... 22
b. Langkah-langkah Penetapan KKM ... 22
c. Penentuan KKM ………22
d. Upaya Meningkatkan KKM ... 23
5. Kenaikan Kelas ... 23
a. Kriteria Kenaikan Kelas ... 24
b. Penentuan Kenaikan Kelas ... 24
6. Kriteria Kelulusan ... 24
iv
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ... 26
C. Beban Belajar ... 27
D. Kompetensi Dasar ... 23
E. Muatan Pembelajaran ... 86
F. Pengembangan Pendidikan Karakter ... 89
G. Materi Geopark ... 93
BAB IV PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA PEMBELAJARAN ...95
A. Pengorganisasaian Pembelajaran ... 95
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan ... 95
2. Intrakulikuler ... 96
a. Mata Pelajaran Umum ... 96
b. Mata Pelajaran Bahasa Daerah ... 97
c. Pengembangan Diri ... 97
d. Program Inklusif ... 98
3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila ... 98
4. Ekstrakurikuler ... 100
5. Aktualisasi Budaya Sekolah ... 100
6. Pengaturan Waktu Belajar ... 102
7. Kalender Pendidikan ... 103
B. Rencana Pembelajaran ... 108
C. Asesmen Capaian Pembelajaran ... 109
D. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional ... 110
BAB V PENUTUP ...113
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. SK Tim Pengembangan Kurikulum 2. Lembar Validasi
3. Daftar Hadir Tim Review Kurikulum 4. Rekomendasi Kurikulum
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Karakteristik Satuan Pendidikan
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 2 Bangbang disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 2 Bangbang berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD Negeri 2 Bangbang berdomisili pada daerah Pemerintahan Kabupaten Bangli, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah dengan sarana prasarana yang cukup mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Hindu. Secara sosial ekonomi, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang beragam dan minat bakat peserta didik yang juga sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri 2 Bangbang. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 2 Bangbang. mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada:
 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Khususnya Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2),(3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2),
6
(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (l), (2).
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan yang merupakan perubahan dari PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan Standar nasional pendidikan
 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa;
 Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif;
 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara;
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
 Panduan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dari BSNP;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar
7
Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan;
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Standar sarana dan prasarana.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.69 Tahun 207 tentang Standar Pembiayaan.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI dalam Permendikbud ini diatur: Kerangka dasar kurikulum, Struktur Kurikulum, Silabus, dan Pedoman Pembelajaran Tematik Terpadu SD/MI.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan`
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang Budi Pekerti`
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
 Permendikbud No 37 tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
8
 Permendikbud No 28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
 Perda Nomor 3 tahun 1992 tentang Bahasa Bali dan Pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah;
 Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Nomor 420/4992/Dispendik, tanggal 20 Agustus 2007 Tentang Muatan Lokal wajib dan pilihan
 Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Propinsi Bali Nomor 420/
11675/ BPTENDIK / DISDIKPORA tanggal 10 Pebruari 2020 tentang Kalender Pendidikan Propinsi Bali Tahun Ajaran 2020 / 2021
 Peraturan Bupati Bangli Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Pengintegrasian Materi Geopark ke dalam Kurikulum SD, SMP, SMA dan SMK Kabupaten Bangli.
 Surat Edaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor:
2774/H.H1/KR.00.01/2022 tertanggal 28 Juni 2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Secara Mandiri tahun pelajaran 2022/2023.
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 2 Bangbang adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri 2 Bangbang dengan kekuatan, kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik.
9
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi
SD Negeri 2 Bangbang mengusung visi:
“Terwujudnya Peserta Didik Yang Cerdas, Trampil, Berbudaya Berlandaskan Tri Hita Karana.”
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.
1. Unggul dalam bidang Keagamaan.
2. Unggul dalam bidang Akademik
3. Unggul dalam bidang IPTEK, Olahraga, Seni Budaya, serta Eksta Kulikuler.
4. Unggul dalam bidang Unggul dalam bidang kebersihan dan kepedulian lingkungan.
5. Unggul dalam bidang keamanan sekolah.
6. Unggul dalam bidang prilaku yang santun pada semua warga sekolah.
B. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 2 Bangbang menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran.
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melaui cara berinteraksi di sekolah.
3. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan menjunjung nilai gotong royong.
4. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik.
5. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.
10
6. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerja sama dengan orang tua.
C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 2 Bangbang dalam implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepribadian dan budi pekerti luhur.
2. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam profesionalisme guru melalui pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien misal : dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM dan konstektual teaching and learning (CTL).
3. Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.
4. Mengoptimalkan program perbaikan dan pengayaan.
5. Terselenggaranya proses penilaian kelas dengan berbagai teknik yang relevan.
6. Menghasilkan lulusan dengan kuantitas 75% memiliki prestasi akademik yang signifikan untuk dapat melanjutkan ke satuan pendidikan ternama di Kabupaten Bangli pada jenjang SMP.
7. Mencapai target 10 (sepuluh) besar dalam prestasi UN di wilayah Kabupaten Bangli.
8. Terselenggaranya pelayanan pendidikan yang merata bagi semua peserta didik tanpa memandang status sosial, agama, ras , golongan dan gender.
9. Tersedianya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran.
10. Tersedianya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi, komitmen dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsinya.
11. Tersedianya fasilitas dan sumber belajar yang beragam dan memadai untuk mendukung terselenggaranya proses pembelajaran.
12. Mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa melalui berbagai kegiatan sekolah
13. Terciptanya tata kehidupan warga sekolah yang mencerminkan hubungan kekeluargaan yang harmonis sebagai masyarakat belajar penuh keteladanan
11
14. Memiliki tim olahraga minimal 2 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat kabupaten.
15. Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat kabupaten.
16. Terselenggaranya program pengenalan dan pengembangan bakat, minat dan kepribadian peserta didik sejak dini.
17. Menghasilkan lulusan yang memiliki bekal kecakapan dan ketrampilan sesuai bakat dan minatnya.
18. Terselenggaranya pelaporan hasil belajar secara berkala, obyektif, akurat dan akuntabel.
19. Terciptanya jalinan kerja sama yang sinergis antara warga sekolah dengan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.
20. Terciptanya jalinan kerja sama yang sinergis antara warga sekolah dengan stake-holder dalam penyelenggaraan pendidikan.
8 BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 2013
A. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD Negeri 2 Bangbang organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD Negeri 2 Bangbang menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
Tabel 1
Sturktur Kurikulum Secara Nasional
No Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar Perminggu II III V VI Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 4 4
9
3 Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4 Matematika 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 5 5
2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 32 34 36 36
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD Negeri 2 Bangbang antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah,. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
10
Adapun struktur Kurikulum SD Negeri 2 Bangbang sebagai berikut :
a. Struktur Kurikulum SD Negeri 2 Bangbang kelas II, III, V dan VI sesuai dengan ketentuan permendikbud No.57 Tahun 2014, Permendikbud No.61 Tahun 2014menggunakan Kurikulum 2013 dan Permendikbud 67 tahun 2013 adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 4
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya dan Prakarya/
Mejejaitan/Menganyam 4 4 4 4 4 5
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan 4 4 4 4 4 4
3 Bahasa Bali 1 1 1 1 1 1
4 Bahasa Inggris 1 1 1 1 1 1
Jumlah Jam Pelajaran per Minggu 32 34 36 38 38 38
Keterangan:
- Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
- Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
11
- Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
- Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah dengan alokasi waktu disesuaikan dengan struktur Kurikulum Muatan Lokal Provinsi Bali..
- Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
- Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
- Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu maksimal 2 jam sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
- Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri 2 Bangbang meliputi sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan.
Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.
12 1. Pendidikan Agama Hindu
Tujuan :
 .Membentuk manusia pancasilais yang astiti bhakti ( bertakwa kepada Sang Hyang Widi wasa / Tuhan Yang maha esa
 Membentuk Moral ,etika dan spiritual anak didik yang sesuai dengan ajaran agama hindu.
2. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa- bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia Tujuan:
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
13
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
4. Matematika Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
5. Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
14
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
7. Seni Budaya dan Prakarya Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
15
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
2.Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompotensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
Muatan Lokal yang dipilih adalah: Bahasa Bali, Budi Pekerti dan Bahasa Inggris.
Sehubungan dengan itu pelaksanaan pendidikan budipekerti di daerah provinsi Bali berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 1992 yang ditindak lanjuti dengan surat edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali Nomor 715/I/19/I.1994 yang menggariskan bahwa bahasa daerah Bali dan pendidikan budipekerti agar dijadikan muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,yang menentukan kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Dalam pelaksanaannya, alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Sedangkan Bahasa Inggris merupakan muatan lokal pilihan sesuai dengan kondisi SD Negeri 2 Bangbang
16 a. Bahasa Bali
Bahasa Bali memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan dan peradaban masyarakat Bali serta memiliki peran sentral dalam pengembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Sebagai salah satu keunggulan lokal di Bali, pembelajaran bahasa Bali diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih mengenal, mencintai dan ikut melestarikan keunggulan lokal Bali. Menyadari bahwa peran bahasa Bali amat penting dalam kehidupan masyarakat Bali, maka pengembangan bahasa Bali terus dilakukan, disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan tuntutan jaman. Pembelajaran bahasa Bali diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Bali sesuai dengan tatakrama masyarakat Bali.
Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bali berfungsi sebagai: a) lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali, b) lambang identitas daerah dan masyarakat Bali, c) alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali, d) pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.
Aksara Bali memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pengembangan budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai: a) sarana pengembangan kesastraan Bali, b) wadah/wahana pengembangan seni budaya Bali, c) sarana pendidikan, adat dan budaya Bali.
Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan salah satu bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang didalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan sosial politik masyarakat Bali yang berfungsi sebagai: a) perekam perkembangan kebudayaan daerah Bali, b) menumbuhkembangkan rasa solidaritas kemanusiaan, c) sarana peningkatan harkat dan martabat manusia.
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Bali. Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali ini diharapkan:
a) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;
b) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa Bali peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;
c) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
17
d) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;
Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah dan bahasa ibu;
c) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;
d) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Bali;
f) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil intelektual masyarakat Bali.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra Bali yang meliputi aspek-aspek : Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis. Pada akhir pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra Bali.
b. Budi Pakerti
Pengaruh positif akibat globalisasi dan industrialisasi adalah terbentuknya karakter manusia yang menghargai waktu,menghargai sesama,efektif dan efisien serta dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Hal ini berpengaruh terhadap perilaku masyarakat yang cendrung individual dan mengabaikan kebersamaan, kegotongroyongan dan sendi-sendi kehidupan lainnya.
Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, pelanggaran tatatertib,etika dan degradasi moral menjadi topik pembahasan hangat di media masa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Untuk menangkal makin merebaknya prilaku amoral pada peserta didik diperlukan upaya-upaya penanaman pengetahuan,sikap dan perbuatan yang berahklak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia dengan memberikan pendidikan budipekerti yang menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik.
18
Pendidikan budipekerti dilaksanakan untuk pembentukan watak kepribadian peserta didik secara utuh yang tercermin pada prilaku berupa pikiran,ucapan, perbuatan,sikap dan hasil karya yang baik.Realisasi pendidikan budipekerti perlu diwujudkan dalam lingkup keluarga,masyarakat dan sekolah secara terpadu.Dengan sendirinya pelaksanaan pendidikan budipekerti dapat diwujudkan melalui upaya keteladanan,pembiasaan,pengalaman,pembinaan prilaku perbuatan-perbuatan yang baik dan pengkondisian lingkungan.
Tujuan muatan lokal budipekerti adalah:
a) Mendorong kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai- nilai universal,nasional dan tradisi budaya bangsa yang religius;
b) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai penerus bangsa;
c) Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi sekitarnya sehingga tidak terjerumus kedalam prilaku yang menyimpang baik secara individual maupun sosial;
d) Meningkatkan kemampuan untuk menghindari sifat-sifat yang dapat merusak dirisendiri, orang lain dan lingkungan.
Ruang lingkup muatan lokal budipekerti adalah:
a) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budipekerti melalui hakikat hubungan manusia dan Tuhan;
b) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budipekerti melalui hakikat manusia (potensi diri);
c) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budipekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan manusia;
d) Memahami dan menerapkan nilai-nilai budipekerti melalui hakikat hubungan antara manusia dengan lingkungan(lingkungan alam,sosial dan budaya).
C. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yangdilakukan melalui kegiatan layanan bimbingan/konseling dan ekstra kurikuler.
Secara umum pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi
19
sekolah. Sedangkan secara khusus pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: (a) bakat, (b) minat, (c) kreativitas, (d) kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, (e) kemampuan kehidupan keagamaan, (f) kemampuan sosial, (g) kemampuan belajar, (h) wawasan dan perencanaan karir, (i) kemampuan pemecahan masalah, dan (j) kemandirian.
Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolahyang diikuti oleh semua peserta didik. Kegiatan terprogram melalui ekstra kurikuler terdiri atas kegiatan: (1) kepramukaan, (2) TIK, dan (3) olahraga.
Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan layanan bimbingan/konseling ataupun bimbingan belajar dan ekstra kurikuler dibina olehguru kelas atau guru mata pelajaran dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler dimaksudkan untuk mengembangankan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari- hari peserta didik.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram
Dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraankegiatan ekstra kurikuler.
Tabel 3.4. Program Pengembangan Diri SD Negeri 2 Bangbang
No Jenis Pengembangan
Diri Pelaksanaan Ket.
1 Pramuka Hari Sabtu
2 Tari Hari Sabtu
b. Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut.
a) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
20
b) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
3. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD Negeri 2 Bangbang kelas II dan III 34 jam sedangkan untuk kelas V dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD Negeri 2 Bangbang adalah 35 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
Beban belajar yang diterapkan di SD Negeri 2 Bangbang adalah sistem paket, yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan peserta didik diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SD Negeri 2 Bangbang Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. 1 jam pembelajaran adalah 35 menit. Beban belajar terdiri dari: a) kegiatan tatap muka, b) penugasan terstruktur, dan 3) kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Pemanfaatan alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) sebanyak maksimum 40% dari jumlah alokasi waktu tatap muka permata pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing matapelajaran.
21 Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri 2 Bangbang
Kelas
Satu jam pembelajaran
tatap muka/menit
Jumlah jam pembelajaran
Per Minggu
Minggu Efektif per
tahun ajaran
Waktu pembelajaran per
tahun
2 35 32 38
1216 jam pembelajaran (41230 menit)
3 35 34 38
1292 jam pembelajaran (42560 menit)
5 35 36 38
1368 jam pembelajaran (47880 menit)
6 35 36 38
1368 jam pembelajaran (47880 menit)
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di pilih.
22 4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM)ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan : a) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik), b) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar), c) Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar).
Fungsi KKM adalah : a) sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai KD mata pelajaran yang diikuti, b) sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran, c) dapat dilakukan sebagai evaluasi program yang dilaksanakan di sekolah, d) merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
a. Prinsip penetapan KKM sebagai berikut:
1) Dilakukan melalui analisis dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik.
2) KKM Kompetensi Dasar merupakan rata-rata dari KKM indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.
3) Kriteria KKM setiap Standar Kompetensi merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Kompetensi tersebut.
4) KKM Mata Pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM Standar Kompetensi yang terdapat dalam 1 semester atau 1 tahun pelajaran dan dicantumkan dalam buku raport peserta didik.
5) Pada setiap indikator/kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
b. Langkah-langkah penetapan KKM sebagai berikut:
1) Hasil penetapan KKM oleh guru/ KKM Muatan Kurikulum yang paling rendah dari kelas II, III, IV dan V disahkan oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan patokan dalam menetapkan KKM Satuan Pendidikan SD Negeri 2 Bangbang.
2) KKM yang ditetapkan, disosialisasikan kepada peserta didik, orang tua, dinas pendidikan.
3) KKM dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar/raport pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
c. Penentuan KKM
1) Intake peserta didik : tingkat kemampuan rata-rata peserta didik.
23
2) Kompleksitas: kesulitan/kerumitan setiap KD/indikator yang harus dicapai oleh peserta didik.
3) Daya dukung : ketersediaan tenaga, sarana prasarana, biaya operasional pendidikan, manajemen sekolah, kepedulian stake holder sekolah.
d. Upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM Ideal (100%)
1) Nilai remidi idealnya dapat lebih tinggi dari KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remidi untuk memperbaiki nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).
2) Oleh karena itu mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remidi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.
Tabel 3.6Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri 2 Bangbang Tahun Pelajaran 2022/ 2023
KKM RENTANGAN KRITERIA
70 100 – 70 = 30/3 = 10
SANGAT BAIK (A) 90 ≤ n 100
BAIK ( B )
80 ≤ n ≤ 89
CUKUP (C)
70 ≤ n ≤ 79
PERLU BIMBINGAN
(D)
< 70
Bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajardiberikan layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang belummencapai ketuntasan belajar minimal diberikan layanan perbaikansebanyak tiga kali (dilakukan remidial). SDN 2 Bangbang untuk selalu meningkatkan kriteria ketuntasan belajar idealminimal 75% agar dapat mencapai ketuntasan ideal maksimal 100%.
Uapaya yang dilakukan berupa perbaikan dan peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. Upaya lain berupa peningkatan pemanfaatan sumber belajar yang ada seperti pemanfaatan perpustakaan dan lingkungan sebagai sumber pembelajaran.
5. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria dan penentuan kenaikan kelas adalah sebagai berikut.
24 a. Kriteria kenaikan kelas
1) Nilai rapor semester satu diperoleh dari rata-rata gabungan penilaian harian (ulangan harian dan nilai tugas), nilai penilaian tengah semester dan nilai penilaian akhir semester satu pada setiap mata pelajaran.
2) Nilai rapor semester dua diperoleh dari rata-rata gabungan nilaiharian (ulangan harian dan nilai tugas), nilai penilaian tengah semester dan nilai akhir kenaikan kelaspada setiap mata pelajaran.
3) Memiliki rapor di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan kenaikan kelas
1) Penentuan kenaikan kelas peserta didik dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat Dewan guru dengan mempertimbangkan KKM, sikap/penilaian budi pekerti dan kehadiran peserta didik yang bersangkutan.
2) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
3) Kehadiran peserta didik dalam proses pembelajara minimal 90 %
4) Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang di kelas bersangkutan.
6. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 13 2015 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c. Lulus ujian yang diprogramkan oleh satuan pendidikan.
d. Penentuan peserta didik yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah, sikap/prilaku/budi pekerti peserta didik yang bersangkutan dan memenuhi kriteria kelulusan.
e. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah, dan rapor sampai dengan semester 2 kelas VI (enam).
25
f. Peserta didik yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di kelas terakhir (kelas VI).
7. Mutasi Peserta Didik
a..Mutasi peserta didik dapat berupa : 1) Mutasi masuk
2) Mutasi keluar
b.Proses penerimaan peserta didik pindah masuk dilakukan paling lambat minggu ke tiga setiap awal tahun pelajaran denga memperhatikan jumlah peserta didik.
c.Peserta didik pindah masuk harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan 2) Surat permohonan orang tua yang bersangktan
3) Memiliki Laporan Hasil Belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
4) Memiliki surat pindah dari sekolah asal dengan melampirkan daftar tentang status peserta didik yang bersangkutan
d.Setiap peserta didik berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali peserta didik
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
Layanan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dilaksanakan secara terpadu melalui mata pelajaran, muatan lokal, danpengembangan diri.Lingkup PKH yang dikembangkan di SD Negeri 2 Bangbang adalah:
a. Kecakapan Personal yang berisi:
1) Keimanan dan ketaqwaan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Pengembangan karakter: rasa tanggung jawab, kebiasaan tertib dan disiplin, cinta kebenaran, komitmen hidup rukun, saling menghargai, saling membantu, saling menghormati dan memiliki budaya santun.
3) Kebiasaan tanggap dan peduli terhadap kebersihan, keamanan, kesehatan dan keindahan lingkungan.
4) Memahami potensi diri dan mampu membangun rasa percaya diri.
26 b. Kecakapan Berpikir Rasional yang berisi:
1) Kecakapan menggali informasi melalui berbagai strategi.
2) Kecakapan mengolah informasi.
3) Kecakapan mengambil keputusan.
4) Kecakapan memecahkan masalah.
c. Kecakapan Sosial yang berisi:
1) Kecakapan berkomunikasi dengan empati.
2) Kecakapan bekerjasama.
3) Kecakapan dasar memimpin.
d. Kecakapan Pra Vokasional yang meliputi:
1) Keterampilan membuat kompos.
Tabel 3.7 Program Pendidikan Kecakapan Hidup SD Negeri 2 Bangbang Tahun Pelajaran 2023/2024
No Kelas Kompetensi/Kecakapan Hidup
1 II 1. Memisahkan sampah organik dan anorganik.
2. Mengenal alat yang dipergunakan dalam membuat kompos.
2 III 1. Dapat menggunakan alat yang dipergunakan untuk membuat lubang kompos.
3 V 1. Mampu membuat mikroba.
2. Memahami cara mengolah kompos.
4 VI 1. Dapat membuat kompos.
2. Dapat memanfaatkan hasil kompos.
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Layanan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global terpadu dalam pembelajaran melalui setiap mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, dan pendidikan kecakapan hidup.Keunggulan Lokal terangkum dalam pengembangan bahan ajar setiap mata pelajaran dan pemilihan sumber belajar.Khusus mengenai pembelajaran
27
muatan lokal bahasa Bali ditetapkan sebagai media pelestarian danpengembangan bahasa dan budaya daerah sebagai salah satu bidang unggulan Propinsi Bali.
Disamping bahasa Bali keunggulan lokal di dalam kurikulum ini tercermin dalam penentuan media layananpembelajaran dalam bentuk muatan lokal pilihan dan pengembangan diri antara lain bidang pengembangan diri spontan dan keteladanan yang memuat nilai moral, nilai tata krama, budi pekerti dan pembiasaanpositif yang diharapkan akan menjadi ciri khas karakter siswa lulusan SDN 2 Bangbang yang tercermin dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari.
Untuk membekali peserta didik agar memiliki kemampuan untuk menghadapi kehidupan global yang sangat kompetitif,kurikulum ini menyediakan program layanan melalui pemilihan bahan ajar pada beberapa mata pelajaran serta penentuan bidang keterampilan muatan lokal dan pengembangan diri khususnya pada kegiatan ekstrakurikuler antaralain melalui mata pelajaran bahasa Inggris dan pengenalan berbagaijenis keterampilan ekstrakulikuler termasuk penyediaan wadah kegiatan keterampilan percakapan bahasa Inggris.
SDN 2 Bangbang memasukkan pendidikan keunggulan lokal dan global melalui bagian-bagian dari semua mata pelajaran padastruktur kurikulum seperti berikut.
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal:
1) Seni tari dan mejejahitan bagian dari mata pelajaran seni budaya.
2) Metembang bagian dari muatan lokal Bahasa Bali.
b. Pendidikan berbasis keunggulan global:
1) English club bagian dari mata pelajaran Bahasa Inggris
- Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS), seni dan olah raga sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
- Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, untuk kelas II, III, dan V mata pelajaran Pendidikan jasmani dan Kesehatan,Matematika untuk kelas IVdan V - 1 (satu) Jampelajaranalokasiwaktu 35 menit.
- Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan
C. BebanBelajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu,satu semester,dan satu tahun pembelajaran.
28
1.Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 36 jam pembelajaran c. Beban belajar satu minggu Kelas V adalah 40 jam pembelajaran d. Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 40 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
3. Beban belajar di Kelas I, II, IV dan V dalam satu semester paling sedikit 18minggu efektif.
D. KompetensiDasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari mata pelajaran. Kompetensi dasardapat dibagimenjadi empatkelompok sesuai dengan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkanKI-1
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3 dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangkamenjabarkan KI-4
Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut.
I. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1.1 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti KElAS II
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1 menerima konsep Atma sebagai sumber hidup bagi makhluk hidup
1.2 menerima ajaran Tri Murti sebagai perwujudan dari Sang Hyang Widhi
1.3 memanjatkan puji syukur kehadapan Sang Hyang Widhi bahwa kita dapat menghindarkan diri dari perilaku Tri Mala
1.4 menerima ajaran Catur Paramitha sebagai karunia Sang Hyang Widhi untuk mencapai kehidupan yang harmonis
1.5 menerima keteladanan tokoh-tokoh dalam cerita
29
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Ramayana
1.6 menerima perkembangan sejarah agama Hindu sebagai wujud penghormatan kepada leluhur
2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3.1 perilaku jujur antar sesama manusia bahwa kita bersumber pada Atma
3.2 disiplin melaksanakan sujud bhakti kehadapan Sang Hyang Widhi dalam wujud beliau sebagai Tri Murti
3.3 disiplin antar sesama untuk menghindarkan diri dari perilaku Tri Mala
3.4 berperilaku santun dalam mewujudkan budi pekerti luhur sesuai ajaran Catur Paramita 3.5 peduli terhadap tokoh-tokoh dalam cerita
Ramayana yang telah memberikan tuntunan hidup
3.6 peduli terhadap sejarah perkembangan agama Hindu di daerah setempat
4. memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4.1 memahami Atma sebagai sumber hidup bagi makhluk hidup
4.2 memahami ajaran Tri Murti sebagai perwujudan Sang Hyang Widhi
4.3 mengenal ajaran Tri Mala yang harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari
4.4 mengenal ajaran Catur Paramitha untuk mencapai kehidupan yang harmonis
4.5 memahami tokoh cerita Ramayana dalam kehidupan sehari-hari
4.6 memahami perkembangan sejarah agama Hindu di daerah setempat
5. memahami perkembangan sejarah agama Hindu di daerah setempat
5.1 mengilustrasikan Atma sebagai sumber hidup bagi makhluk hidup
5.2 menyajikan contoh sujud bhakti kehadapan
30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Sang Hyang Widhi dalam wujud Tri Murti 5.3 menyajikan cara menghindari perilaku Tri
Mala dalam kehidupan sehari-hari
5.4 menerapkan ajaran Catur Paramitha dalam rangka mengharmonisasi kehidupan umat manusia
5.5 menceritakan tokoh-tokoh Ramayana yang berperilaku Dharma dan Adharma
5.6 menceritakan secara singkat sejarah perkembangan agama Hindu di daerah setempat
KELAS III
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1 menerima ajaran Tri Parartha untuk mencapai kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari
1.2 menerima ajaran Daiwi Sampad dalam kitab Bhagavadgita untuk dijalankan dan Asuri Sampad untuk dihindari 1.3 menerima karakter yang baik tokoh
utama dalam Mahabharata sehingga dapat berpikir, berkata, dan
berperilaku yang baik 1.4 menerima nama-nama
planet/astronomi dalam ajaran Veda 1.5 menerima tari sakral dan tari profan
sebagai implementasi ajaran Veda 1.6 membiasakan diri menjalankan
31
sembahyang dan berdoa dalam kehidupan sehari-hari
2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
2.1peduli antar sesama dalam menerapkan ajaran Tri Parartha untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis
2.2 mengamalkan ajaran Daiwi Sampad dan menghindari perilaku Asuri Sampad
2.3 menunjukkan perilaku jujur yang dijiwai nilai-nilai kepemimpinan tokoh-tokoh utama Mahabharata 2.4 peduli terhadap nama-nama
planet/astronomi dalam ajaran Veda profan sebagai implementasi ajaran Veda
2.5 peduli terhadap karya seni, baik tari sakral maupun tari profan, sebagai bentuk pengamalan ajaran Veda
2.6 disiplin menjalankan sembahyang dan berdoa dalam kehidupan sehari-hari
32 3. memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
3.1 mengenal ajaran Tri Parartha untuk mencapai keharmonisan hidup 3.2 mengenal ajaran Daiwi Sampad dan Asuri Sampad yang bersumber pada kitab Bhagavadgita
3.3 memahami tokoh-tokoh utama
Mahabharata dalam rangka meneladani nilai-nilai kepemimpinannya
3.4 mengenal nama-nama
planet/astronomi dalam ajaran Veda 3.5 mengenal tari sakral dan tari profan dalam kehidupan keagamaan
.3.6 memahami sembahyang dan berdoa dalam ajaran hindu
4. menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 mempraktikkan ajaran Tri Parartha untuk mencapai keharmonisan hidup 4.2 mencontohkan ajaran Daiwi Sampad dan Asuri Sampad dalam kitab
Bhagavadgita
4.3 menceritakan secara singkat tokohtokoh utama dalam Mahabharata 4.4 menyajikan nama-nama
planet/astronomi dalam ajaran Veda 4.5 menyajikan tari sakral dan tari profan dalam kehidupan keagamaan
4.6 menyajikan cara sembahyang dan berdoa dalam ajaran Hindu